- Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
- Membantu pasien duduk di tepi tempat tidur
- Memasang pispot di bawah kaki pasien
- Membantu pasien duduk di atas pispot
- Membantu pasien memegang pispot
- Memberikan privasi
- Memantau dan membantu pasien jika diperlukan
- Membersihkan dan mengeringkan area genital
- Membantu pasien kembali ke tempat tidur
- Membersihkan dan mengeringkan tangan
- Meng
Modul ini membahas tentang pemberian obat melalui saluran pernafasan, termasuk cara memberikan obat tetes dan semprot hidung, terapi inhalasi menggunakan nebulizer, serta jenis obat yang sering digunakan dalam terapi inhalasi untuk memperbesar saluran napas dan mengencerkan lendir.
Modul ini memberikan panduan praktikum pemenuhan kebutuhan aktifitas dan personal hygiene bagi mahasiswa keperawatan. Panduan ini mencakup prosedur tindakan keperawatan seperti memberikan latihan ROM, membantu berjalan, memandikan, merawat mulut, gigi, kuku, dan alat kelamin. Modul ini bertujuan membantu mahasiswa mempraktikkan keterampilan dasar keperawatan sesuai standar.
- Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
- Membantu pasien duduk di tepi tempat tidur
- Memasang pispot di bawah kaki pasien
- Membantu pasien duduk di atas pispot
- Membantu pasien memegang pispot
- Memberikan privasi
- Memantau dan membantu pasien jika diperlukan
- Membersihkan dan mengeringkan area genital
- Membantu pasien kembali ke tempat tidur
- Membersihkan dan mengeringkan tangan
- Meng
Modul ini membahas tentang pemberian obat melalui saluran pernafasan, termasuk cara memberikan obat tetes dan semprot hidung, terapi inhalasi menggunakan nebulizer, serta jenis obat yang sering digunakan dalam terapi inhalasi untuk memperbesar saluran napas dan mengencerkan lendir.
Modul ini memberikan panduan praktikum pemenuhan kebutuhan aktifitas dan personal hygiene bagi mahasiswa keperawatan. Panduan ini mencakup prosedur tindakan keperawatan seperti memberikan latihan ROM, membantu berjalan, memandikan, merawat mulut, gigi, kuku, dan alat kelamin. Modul ini bertujuan membantu mahasiswa mempraktikkan keterampilan dasar keperawatan sesuai standar.
Modul ini membahas tentang konsep kebutuhan dasar manusia, asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar tersebut, dan konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar yang mencakup konsep-konsep tersebut beserta penjelasan dan contoh soal untuk latihan mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep kebutuhan dasar manusia dan menerapkan asuhan
Modul ini membahas tentang pemrosesan peralatan medis untuk mencegah terjadinya infeksi, meliputi dekontaminasi, pencucian, pembilasan, sterilisasi dengan uap panas, serta prinsip dasar pencegahan infeksi seperti menjaga kebersihan tangan. Modul ini memberikan panduan lengkap tentang prosedur pemrosesan peralatan medis mulai dari persiapan, pelaksanaan dekontaminasi menggunakan larutan klorin, hingga t
Modul ini membahas konsep dasar komunikasi dalam keperawatan, meliputi pengertian komunikasi sebagai proses tukar menukar informasi, tujuan komunikasi untuk mentransmisikan makna, elemen-elemen komunikasi seperti pengirim, pesan, saluran, penerima, dan umpan balik, serta bentuk komunikasi lisan, tulisan, dan nonverbal.
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Modul ini membahas panduan praktikum pemasangan infus dan pemberian obat-obatan melalui berbagai rute pada praktik klinik Keterampilan Dasar Kebidanan II. Panduan ini memberikan informasi tentang tujuan, tempat, jadwal, dan penilaian praktikum serta tata tertib yang harus dipatuhi mahasiswa.
Modul ini membahas tentang prosedur memakai dan melepaskan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan gaun celemek dengan benar untuk melindungi perawat dan pasien dari penularan infeksi. Modul ini juga menjelaskan tujuan, indikasi, persiapan, dan langkah-langkah prosedur memakai dan melepaskan APD.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Maskpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang prosedur pemberian oksigen melalui masker wajah, meliputi pengertian, tujuan, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur pemberian oksigen secara sistematis dan berorientasi pada respon pasien.
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang pedoman praktek klinik keperawatan anak 2, mencakup persyaratan, kompetensi, tata tertib, alur dan petunjuk praktek klinik, uraian tugas, dan evaluasi. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak sehat, anak sakit, dan bayi risiko tinggi melalui praktek klinik.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Parkinson. Penyakit ini disebabkan oleh hilangnya neuron pigmen di substantia nigra otak yang mengakibatkan kekurangan dopamin. Gejalanya antara lain tremor, kekakuan otot, dan perlambatan gerakan. Penatalaksanaannya meliputi obat-obatan seperti levodopa dan terapi lainnya.
Modul ini membahas tentang konsep kebutuhan dasar manusia, asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar tersebut, dan konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar yang mencakup konsep-konsep tersebut beserta penjelasan dan contoh soal untuk latihan mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep kebutuhan dasar manusia dan menerapkan asuhan
Modul ini membahas tentang pemrosesan peralatan medis untuk mencegah terjadinya infeksi, meliputi dekontaminasi, pencucian, pembilasan, sterilisasi dengan uap panas, serta prinsip dasar pencegahan infeksi seperti menjaga kebersihan tangan. Modul ini memberikan panduan lengkap tentang prosedur pemrosesan peralatan medis mulai dari persiapan, pelaksanaan dekontaminasi menggunakan larutan klorin, hingga t
Modul ini membahas konsep dasar komunikasi dalam keperawatan, meliputi pengertian komunikasi sebagai proses tukar menukar informasi, tujuan komunikasi untuk mentransmisikan makna, elemen-elemen komunikasi seperti pengirim, pesan, saluran, penerima, dan umpan balik, serta bentuk komunikasi lisan, tulisan, dan nonverbal.
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Modul ini membahas panduan praktikum pemasangan infus dan pemberian obat-obatan melalui berbagai rute pada praktik klinik Keterampilan Dasar Kebidanan II. Panduan ini memberikan informasi tentang tujuan, tempat, jadwal, dan penilaian praktikum serta tata tertib yang harus dipatuhi mahasiswa.
Modul ini membahas tentang prosedur memakai dan melepaskan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan gaun celemek dengan benar untuk melindungi perawat dan pasien dari penularan infeksi. Modul ini juga menjelaskan tujuan, indikasi, persiapan, dan langkah-langkah prosedur memakai dan melepaskan APD.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Maskpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang prosedur pemberian oksigen melalui masker wajah, meliputi pengertian, tujuan, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur pemberian oksigen secara sistematis dan berorientasi pada respon pasien.
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang pedoman praktek klinik keperawatan anak 2, mencakup persyaratan, kompetensi, tata tertib, alur dan petunjuk praktek klinik, uraian tugas, dan evaluasi. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak sehat, anak sakit, dan bayi risiko tinggi melalui praktek klinik.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Parkinson. Penyakit ini disebabkan oleh hilangnya neuron pigmen di substantia nigra otak yang mengakibatkan kekurangan dopamin. Gejalanya antara lain tremor, kekakuan otot, dan perlambatan gerakan. Penatalaksanaannya meliputi obat-obatan seperti levodopa dan terapi lainnya.
Penyakit Parkinson merupakan gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan dopamine dari substansia nigra. Tanda dan gejalanya antara lain tremor, kekakuan, dan kesulitan bergerak. Penyebabnya belum jelas namun diduga berkaitan dengan usia, genetik, dan lingkungan.
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritualUwes Chaeruman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual manusia
2. Termasuk didalamnya adalah teori psikososial Erikson, perkembangan seksual manusia, dan konsep spiritualitas
3. Dokumen tersebut juga membahas masalah yang berkaitan dengan seksualitas pada berbagai penyakit
Modul ini membahas tentang kebutuhan psikososial manusia dan tahap-tahap perkembangannya, serta konsep diri. Terdapat delapan tahap perkembangan psikososial mulai dari kepercayaan hingga integritas. Konsep diri terbentuk dari identitas, citra tubuh, harga diri, dan peran yang dipengaruhi oleh lingkungan sejak dini.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertropi prostat, yaitu pembesaran kelenjar prostat yang dapat mendesak uretra dan menyebabkan retensi urine. Hipertropi prostat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron pada usia lanjut. Gejala klinisnya antara lain sulit dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan laboratorium, radiologi seperti USG transrektal, dan pembedahan
Modul ini membahas tentang prosedur memasang infus, meliputi tujuan pembelajaran, pokok-pokok materi, uraian materi, persiapan pasien dan lingkungan, serta prosedur dan format penilaian pemasangan infus."
Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus dalam melakukan prosedur memasang infus, meliputi pokok-pokok materi, uraian materi, persiapan pasien dan lingkungan, serta prosedur dan format penilaian yang digunakan."
Modul ini membahas tentang pemenuhan kebutuhan oral hygiene pada pasien, meliputi pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, pengkajian, persiapan alat dan pasien, serta prosedur pemenuhan kebutuhan oral hygiene secara lengkap dan sistematis.
Modul ini membahas tentang pemenuhan kebutuhan oral hygiene pada pasien, meliputi pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, pengkajian, persiapan alat dan pasien, serta prosedur pemenuhan kebutuhan oral hygiene secara lengkap dan sistematis.
Modul ini membahas tentang prosedur pemenuhan oksigen melalui pemberian terapi nebulizer pada pasien, meliputi pengertian, tujuan, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur kerja.
Modul ini membahas tentang prosedur pemberian oksigen melalui masker wajah, meliputi pengertian, tujuan, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur pemberian oksigen secara komprehensif dan sistematis.
Modul ini membahas tentang pemenuhan kebutuhan personal hygiene (memandikan pasien) dengan menjelaskan pengertian, tujuan, langkah-langkah, dan evaluasi keterampilan memandikan pasien."
Modul ini membahas prosedur melepaskan selang NGT dengan langkah-langkahnya, termasuk persiapan alat, pasien, dan lingkungan. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat melepaskan selang NGT dengan benar dan profesional."
Similar to Modul 2 pedoman praktek laboratorium (20)
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Modul ini membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang mencakup pengertian, tujuan, prinsip, dan komponen dokumentasi keperawatan serta standar dan indikator yang harus dipenuhi."
Modul ini membahas tentang konsep dasar dan aspek legal etik dokumentasi keperawatan. Terdiri dari 4 kegiatan belajar yang membahas pengertian, tujuan, dan prinsip dokumentasi keperawatan, berpikir kritis, trend dan perubahan yang mempengaruhi dokumentasi, manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, serta implikasi legal dan etik dokumentasi keperawatan beserta strategi manajemen risiko."
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. PEDOMAN PRAKTEK LABORATORIUM
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II
(KDM II)
PEDOMAN PRAKTEK LABORATORIUM MODUL 2
PROSEDUR TINDAKAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN NUTRISI
Oleh
Sunarsih Rahayu,S.Kep.,Ns.,M.Kep
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN
BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1
Daftar Isi
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
PENDAHULUAN …………………………………………….............................................
I. KEGIATAN BELAJAR
• Kegiatan Belajar 1 :
Prosedur Tindakan Memasang Infus ............................................
• Kegiatan Belajar 2 :
Prosedur Tindakan Mengganti Botol Infus ................................
• Kegiatan Belajar 2 :
Prosedur Tindakan Mengganti Selang Infus ..............................
• Kegiatan Belajar 4 :
Prosedur Tindakan Menghentikan/Melepas Infus ..................
• Kegiatan Belajar 5 :
Prosedur Tindakan Memberi Makan Lewat Selang Sonde..
II. TEST AKHIR MODUL ..................................................................................
III. PENUTUP …………………………………………………….....................................
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………........................................
PENILAIAN KETRAMPILAN PROSEDUR TINDAKAN ……………...............
1
2
4
8
11
15
18
24
25
26
28
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Selamat anda telah berhasil mempelajari modul 2 KDM II, dan tentunya ini
adalah upaya anda yang sungguh-sungguh dan serius. Saya yakin anda pasti ma-
sih ingat mengenai isi materi dari modul 2 yaitu tentang asuhan keperawatan
pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi.
Cairan dan nutrisi merupakan kebutuhan dasar manusia yang utama yang
diperlukan untuk hidup. Peran dan kompetensi perawat dalam pemenuhan dan
pemeliharaan kebutuhan cairan dan nutrisi pada klien mutlak diperlukan, karena
posisi perawat sangat strategis dalam pelayanan perawatan. Dengan tindakan
pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi secara benar maka resiko atau dampak
akibat kekurangan atau ketidakakuratan pemenuhan cairan dan nutrisi dapat
dicegah atau diatasi secara cepat dan tepat. Untuk itu mari kita pelajari bersama
tentang pentingnya kebutuhan cairan dan nutrisi.
Dalam pedoman praktek laboratorium ini, anda akan mempelajari tentang
prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi yang meliputi
prosedut tindakan memasang infuse, prosedur tindakan mengganti botol infus,
prosedur tindakan mengganti selang infus, prosedur tindakan menghentikan/
melepas infuse, dan prosedur tindakan pemberian makan lewat selang sonde.
Pemahaman anda terhadap pedoman praktek laboratoriumini secara umum
dapat diketahui bagaimana nanti anda dapat mendemonstrasikansetiap tindakan
pada probandus maupun manikin di laboratorium keperawatan.
Agar anda dapat memahami pedoman praktek laboratoriumini dengan mu-
dah, maka pedoman praktek laboratoriumini dibagi menjadi lima (5) kegiatan
belajar, yaitu :
1. Kegiatan belajar 1 :
Membahas tentang prosedur tindakan memasang infus, yang meliputi per-
siapan peralatan prosedur tindakan memasang infus, danprosedur tindakan
memasang infus.
2. Kegiatan belajar 2 :
Pendahuluan
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Membahas tentang prosedur tindakan mengganti botol infus,yang melipu-
ti persiapan perlengkapan prosedur tindakan mengganti botol infus, dan
prosedur tindakan mengganti botol infus.
3. Kegiatan belajar 3 :
Membahas tentang prosedur tindakan mengganti selang infuse,yang meliputi
persiapan peralatan prosedur tindakan mengganti selang infuse, dan prosedur
tindakan mengganti selang infuse.
4. Kegiatan belajar 4 :
Membahas tentang prosedur tindakan menghentikan/melepas infuse, yang
meliputi persiapan peralatan prosedur tindakan menghentikan/melepas infus,
dan prosedur tindakan menghentikan/melepas infuse.
5. Kegiatan belajar 5 :
Membahas tentang prosedur tindakan pemberian makan lewat selang sonde,
yang meliputi persiapan peralatan prosedur tindakan pemberian makan lewat
pipa sonde, dan prosedur tindakan pemberian makan lewat pipa sonde.
Untuk dapat memahami materi pada setiap kegiatan belajar, anda dapat mem-
pelajari pedoman praktek laboratoriumini secara berurutan dari kegiatan belajar
1 sampai 5. Pada setiap kegiatan belajar dalam pedoman praktek laboratoriumini,
anda akan menemukan tugas terstruktur, untuk itu jangan lupa mengerjakannya.
Untuk menilai kemajuan belajar anda, sebaiknya anda tidak melihat penilaian ket-
rampilan terlebih dahulu sebelum selesai mengerjakan tugas terstruktur.
Waktu untuk menyelesaikan pedoman praktek laboratoriumini kurang lebih
8x100 menit.Gunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya. Anda dinyatakan
berhasil apabila memperoleh nilai ≥ 75 % dapat menyelesaikan tugas yang diber-
ikan.
Saya yakin anda dapat memahami pedoman praktek laboratorium ini dengan
baik!
Selamat belajar …………… Semoga berhasil!
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1
PROSEDUR TINDAKAN MEMASANG INFUS
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, anda diharapkan mampu
melakukan prosedur tindakan memasang infus.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, anda diharapkan mampu :
a. Menyiapkan perlengkapan prosedur tindakan memasang infus
b. Mendemonstrasikan prosedur tindakan memasang infus
B. Pokok-Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, anda diharapkan mem-
pelajari tentang :
1. Persiapan perlengkapan prosedur tindakan memasang infus
2. Prosedur tindakan memasang infus
C. Uraian materi
Seorang perawat, sudah seharusnya mampu memasang infus. Apakah
anda sudah mengetahui prosedur tindakan memasang infus? Nah mari kita
bersama-sama mempelajari prosedur tindakan memasang infus.
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
1. Pengertian memasang infuse
Memasang infus adalah untuk memberikan cairan/obat melalui parenteral
2. Indikasi
a. Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intravena (IV)
b. Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral
3. Persiapan perlengkapan prosedur tindakan memasang infuse
a. Sarung tangan 1 pasang
b. Selang infus sesuai kebutuhan (makro drip/mikro drip)
c. Cairan parenteral sesuai program
d. Intravena kateter (ukuran sesuai)
e. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
f. Desinfektan
g. Tourniquet/manset
h. Perlak dan pengalas
i. Bengkok 1 buah
j. Plester/hipavik
k. Kasa steril
4. Langkah-langkah prosedur tindakan memasang infuse
a. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan, menutup saluran selang in-
fuse (klem), dan menusukkan selang infus dengan benar.
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
b. Menggantungkan botol cairan infuse pada standard infuse, mengis-
itabung reservoir infuse sesuai tanda, kemudian mengalirkan cairan
hingga tidak ada udara dalam selang
c. Mengatur posisi pasien dan pilih vena
d. Memasang perlak dan pengalas
e. Membebaskan daerah yang akan diinsersi, meletakkan tourniquet 5 cm
proksimal yang akan ditusuk
f. Memakai sarung tangan
g. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam ke
luar)
h. Mempertahankan vena pada posisi stabil
i. Memegang IV kateter dengan sudut 30º, menusuk vena dengan lubang
jarum menghadap ke atas, dan memastikan IV kateter masuk intavena,
kemudian menarik mandrin ± 0.5 cm
j. Memasukkan IV kateter secara perlahan, menarik mandarin, dan men-
yambungkan IV kateter dengan selang infuse
k. Melepas tourniquet, kemudian mengalirkan cairan infus
l. Melakukan fiksasi IV kateter, kemudian memberi desinfektan daerah tu-
sukan dan menutup dengan kasa
m. Mengatur tetesan sesuai program
n. Membereskan alat-alat
o. Melepaskan sarung tangan
p. Mencuci tangan
q. Mendokumentasikan hasil/respon tindakan
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Untuk melatih ketrampilan tentang prosedur tindakan memasang in-
fus, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini.
Latihan .
Lalukan prosedur tindakan memasang infus!
Setelah mencoba mendemonstrasikan latihan diatas, selanjutnya co-
cokkan dengan jawaban berikut ini:
Jawaban latihan
Pelajari dan pahami kembali materi prosedur tindakan memasang
infus di atas!
Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1. Untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur 1 berikut.
D. Tugas Terstruktur 1
Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
Demonstrasikan prosedur tindakan memasang infus pada manikin!
E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan
belajar1, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktek labora-
torium prosedur tindakan memasang infus yang terdapat pada bagian akhir
pedoman praktek laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui ting-
kat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 1.Kalau anda lulus, anda
dapat meneruskan materi kegiatan belajar 2, tetapi kalau anda lulus dengan
perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 1, terutama
bagian yang belum anda kuasai.
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Kriteria Penilaian :
1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah se-
lain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang
diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
Kegiatan Belajar 2
PROSEDUR TINDAKAN MENGGANTI BOTOL INFUS
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini, anda diharapkan mampu
melakukan prosedur tindakan mengganti botol infus.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini, anda diharapkan mampu :
a. Menyiapkan perlengkapan prosedur tindakan mengganti botol infus
b. Mendemonstrasikan prosedur tindakan mengganti botol infus
B. Pokok-Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 2 ini, anda diharapkan
mempelajari tentang :
1. Persipan perlengkapan prosedur tindakan mengganti botol infus
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
2. Prosedur tindakan mengganti botol infus
C. Uraian materi
Apakah anda masih ingat bagaimana cara mengganti botol infus? Nah,
sekarang anda bisa mempelajari tentang prosedur tindakan mengganti botol
infus.
1. Mengganti botol infus
Mengganti botol infuse dilakukan jika cairan sudah berada di leher
botol dan tetesan masih berjalan.
2. Perlengkapan mengganti botol infus:
a. Botol infus
b. Label untuk mencatat tanggal penggantian
1. Langkah-langkah prosedur tindakan mengganti botol infus
Langkah-langkah prosedur tindakan mengganti botol infus adalah sebagai
berikut :
a. Menyiapkan botol infus yang baru sesuai dengan macam infuse.
a. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan
b. Mengklem selang infus
c. Menarik jarum dan segera menusukkan pada botol infuse yang baru
d. Menggantungkan botol infuse pada standard infuse
e. Membuka klem dan menghitung kembali tetesan infus sesuai dengan
dosis tetesan
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
f. Memasang label pada botol infuse
g. Mencatat tindakan yang dilakukan
Untuk melatih ketrampilan anda tentang prosedur tindakan meng-
ganti botol infus, cobalah anda kerjakan latihan pada kotak di bawah ini.
Latihan
Lakukan prosedur tindakan mengganti botol infus!
Setelah mencoba menjawab latihan diatas, selanjutnya cocokkan
dengan jawaban berikut ini:
Jawaban latihan 1.
Silahkan baca dan pelajari kembali materi prosedur tindakan
mengganti botol infus di atas!
Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 2. Untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur 2 berikut.
D. Tugas Terstruktur 2
Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
Demonstrasikan prosedur tindakan mengganti botol infus pada probandus!
E. Umpan balik dan tindak lanjut
Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan
belajar2, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktek labora-
torium prosedur tindakan mengganti botol infus yang terdapat pada bagian
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
akhir pedoman praktek laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui
tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 2.Kalau anda lulus,
anda dapat meneruskan materi kegiatan belajar 3, tetapi kalau anda lulus
dengan perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 2,
terutama bagian yang belum anda kuasai.
Kriteria Penilaian :
1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah se-
lain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang
diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
Kegiatan Belajar 3
PROSEDUR TINDAKAN MENGGANTI SELANG INFUS
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, anda diharapkan mampu
melakukan prosedur tindakan mengganti selang infus.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, anda diharapkan mampu :
a. Menyiapkan peralatan prosedur tindakan mengganti selang infus
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12 12
b. Mendemonstrasikan prosedur tindakan mengganti selang infus
B. Pokok-Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 3 ini, anda diharapkan
mempelajari tentang :
1. Persipan peralatan prosedur tindakan mengganti selang infus
2. Prosedur tindakan mengganti selang infuse.
C. Uraian materi
Apakah anda sudah bisa bagaimana cara mengganti selang infus? Silah-
kan anada pelajari materitentang prosedur tindakan mengganti selang infus
di bawah ini.
1. Mengganti selang infuse
Mengganti selang infuse dilakukan minimal 3 x 24 jam setelah pema-
sangan infuse.
2. Persiapan peralatan prosedur tindakan mengganti selang infus
a. Botol infuse sesuai dengan jenis cairan infuse yang diberikan
b. Infuse set yang baru
c. Perlak dan pengalas
d. Bengkok
e. Plester
3. Langkah-langkah prosedur tindakan mengganti selang infuse
Langkah-langkah prosedur tindakan mengganti selang infus adalah
sebagai berikut :
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
a. Menyiapkan infus set yang baru, termasuk botol
b. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan, menutup saluran selang
infuse (klem), dan menusukkan selang infus dengan benar.
c. Menggantungkan botol cairan infuse pada standard infuse, mengisi
tabung reservoir infuse sesuai tanda, kemudian mengalirkan cairan
hingga tidak ada udara dalam selang
d. Memasang perlak dan pengalas
e. Melepas plester pada selang
f. Memegangporos jarum dan tangan lain melepas selang
g. Menusukantube yang baru ke poros jarum
h. Mengalirkan cairan infus
i. Memfiksasi selang dengan plester
j. Mengatur tetesan cairan infuse
k. Membereskan alat
Untuk menambah ketrampilan andatentang prosedur tindakan meng-
ganti selang infus, cobalah anda kerjakan latihan pada kotak di bawah
ini.
Latihan
Lakukan prosedur tindakan mengganti selang infus!
Setelah mencoba menjgerjakan latihan diatas, selanjutnya cocokkan
dengan jawaban berikut ini:
Jawaban latihan
Silahkan baca dan pelajari kembali materi tentang
prosedur tindakan mengganti selang infus!
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 3. Untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur 3 berikut.
D. Tugas Terstruktur 3
Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
Demonstrasikan prosedur tindakan mengganti selang infus pada manikin!
E. Umpan balik dan tindak lanjut
Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan
belajar3, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktek labora-
torium prosedur tindakan mengganti selang infus yang terdapat pada bagian
akhir pedoman praktek laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui
tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 3.Kalau anda lulus,
anda dapat meneruskan materi kegiatan belajar 4, tetapi kalau anda lulus
dengan perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 3,
terutama bagian yang belum anda kuasai.
Kriteria Penilaian :
1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah se-
lain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang
diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Kegiatan Belajar 4
PROSEDUR TINDAKAN MENGHENTIKAN/MELEPAS INFUS
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 ini, anda diharapkan mampu
melakukan prosedur tindakan menghentikan/melepas infus.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 ini, anda diharapkan mampu :
a. Menyiapkan alat prosedur tindakan menghentikan/melepas infus.
b. Mendemonstrasikan prosedur tindakan menghentikan/melepas infus.
B. Pokok-Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 4 ini, anda diharapkan mem-
pelajari tentang :
a. Persiapan alat prosedur tindakan menghentikan/melepas infus.
b. Prosedur tindakan menghentikan/melepas infus.
C. Uraian materi
Sekarang silahkan anda mempelajari tentang prosedur tindakan menghen-
tikan/melepas infus!
1. Menghentikan/melepas infuse
Menghentikan atau melepas infuse dilakukan bila program terapi
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
telah selesai atau bila akan mengganti tusukan yang baru.
2. Persiapan alat
a. Kapas alkohol
b. Plester
c. Perlak dan pengalas
d. Bengkok
3. Langkah-langkah prosedur tindakanmenghentikan/melepas infus:
a. Memasang perlak dan pengalas
b. Menutup klem infus
c. Membuka plester pada daerah tusukan sambil memegang jarum
d. Menarikjarum secepatnya dan memberi penekanan pada daerah be-
bas tusukan dengan kapas alkohol selama 2-3 menit untuk mence-
gah pendarahan
e. Menutup daerah bebas tusukan dengan kasa steril dan diplester
f. Membereskan alat dan mencuci tangan
g. Catat waktu menghentikan infus dan jumlah cairan yang masuk dan
yang tersisa dalam botol.
Setelah mempelajari prosedur tindakan menghentikan/melepas in-
fuse, cobalah kerjakan latihan di kotak bawah ini untuk melatih daya in-
gat Anda.
Latihan
Lakukan prosedur tindakan menghentikan/melepas infus!
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Setelah mencoba mengerjakan latihan diatas, selanjutnya cocokkan
dengan jawaban berikut ini:
Jawaban latihan
Silahkan pelajari dan perhatikan kembali materi prosedur
tindakan menghentikan/melepas infus!
Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 4. Untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur berikut.
D. Tugas Terstruktur 4
Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
Demonstrasikan prosedur tindakan menghentikan/melepas infus pada man-
ikin!
E. Umpan balik dan tindak lanjut
Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan
belajar4, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktek labora-
torium prosedur tindakan menghentikan/melepas infus yang terdapat pada
bagian akhir pedoman praktek laboratorium ini dan berilah nilai untuk men-
getahui tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 4.Kalau anda
lulus, anda dapat meneruskan materi kegiatan belajar 5, tetapi kalau anda lu-
lus dengan perbaikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar
4, terutama bagian yang belum anda kuasai.
Kriteria Penilaian :
1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah se-
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
lain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang
diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
Kegiatan Belajar 5
PROSEDUR TINDAKAN MEMBERI MAKAN DENGAN SELANG SONDE
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 5 ini, anda diharapkan mampu
melakukan prosedur tindakan memberi makan dengan selang sonde.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 5 ini, anda diharapkan mampu :
a. Menyiapkan alat prosedur tindakan memberi makan dengan selang
sonde.
b. Mendemonstrasikan prosedur tindakan memberi makan dengan
selang sonde.
B. Pokok-Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 5 ini, anda diharapkan mem-
pelajari tentang :
1. Persiapan alat prosedur tindakan memberi makan dengan selang sonde.
2. Prosedur tindakan memberi makan dengan selang sonde.
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
C. Uraian materi
Sekarang silahkan anda mempelajari tentang prosedur tindakan memberi
makan dengan selang sonde!
1. Pengertian memberi makan dengan selang sonde
Memberi makan dengan selang sonde adalah memasukkan makanan
cair atau obat melalui selang sonde.
2. Tujuan
a. Mempertahankan status nutrisi
b. Pemberian obat
3. Dilakukan pada :
a. Pasien yang tidak dapat makan/menelan dan pasien tidak sadar
b. Pasien yang tidak mau makan terus menerus sehinggamembahaya-
kan jiwa pasien, misal pasien psikiatri.
c. Pasien dengan muntah terus menerus
d. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau prematur/disma-
tur
4. Persiapan alat :
a. Selang sonde dalam mangkok berisi air hangat
b. Corong/semprit 20 ml
c. Serbet
d. Xylocain
e. Bangkok, plester dan gunting
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
f. Makanan cair/susu/air kacang hijau/sari buah dalam tempatnya. (suhun-
ya sesuai dengan suhu badan normal).
g. Teh/air matang
h. Bila ada obat yang sudah dihaluskan
i. Arteri klem
5. Langkah-langkah prosedur tindakan :
a. Memberitahu pasien
b. Sikap pasien sebaiknya semi fowler
c. Pasien yang tidak tenang/gelisah sebaiknya diikat tangan dan kakinya
d. Lubang hidung dibersihkan dulu
e. Serbet dipasang di dada pasien
f. Bengkok diletakkan didekat pasien
g. Perawat mencuci tangan
h. Selang sonde makanan diukur dari epigastrium sampai hidung kemudi-
an belok ke telinga lalu diberi tanda (ujung selang pada arah epigastri-
um), bagian pangkal selang diklem.
i. Ujung selang dilicinkan dengan air/xilocain
j. Selang dimasukkan perlahan-lahan sambil pasien disuruh menelan (ka-
lau sadar)
k. Memeriksa apakah selang betul-betul masuk ke dalam lambung den-
gan cara:
1) Masukkan ujung selang sampai terendam mangkok berisi air. Klem
dibuka dan dilihat ada gelembung-gelembung atau tidak. Bila tidak,
berarti berhasil lalu selang di klem dan diangkat lagi.
23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
2) Menghisap isi lambung sedikit demi sedikit dengan semprit pada
pasien sangat payah atau BBLR, bila reaksi asam berarti berhasil.
3) Memasukkan udara kedalam lambung dengan semprit 2 ml sambil
mendengarkan dengan stetoskop. Bila terdengar bunyi berarti betul,
kemudian udara tersebut dikeluarkan kembali.
l. Setelah berhasil, lalu corong atau semprit dipasang pada pangkal selang
m. Melalui corong masukkan air matang/air teh + 15 cc. Pada permulaan
corong agak dimiringkan dan tuangkan makanan melalui pinggirnya.
Setelah penuh ditegakkan kembali. Klem dibuka perlahan-lahan.
n. Cairan selanjutnya dituangkan sebelum isi corong kosong. Bila pasien
perlu minum obat, obat dilarutkan dan diberikan sebelum makanan ha-
bis.
o. Bila makanan habis selang dibilas dengan air masak serta pangkal
selang segera diklem. Bila selang makanan ini dipasang tetap maka
selang dilekatkan di pipi dengan plester.
p. Pasien dirapihkan dan alat-alat dibereskan
q. Perawat cuci tangan
Untuk memahami prosedur tindakan pemberian makanan melalui selang
sonde, coba Anda perhatikan cermat gambar berikut ini:
24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Gambar 4. Pemberian makanan klien melalui sonde feeding
Setelah mempelajari materi prosedur tindakan pemberian makan le-
wat selang sonde, cobalah anda kerjakan latihan berikut ini.
Latihan
Lakukan prosedur tindakan memberi makan lewat selang sonde!
Setelah mencoba mengerjakan latihan diatas, selanjutnya cocokkan
dengan jawaban berikut ini:
Jawaban latihan
Pelajari dan perhatikan kembali materi cara memberikan
makan atau minum lewat pipa sonde di atas!
Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 4. Untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas terstruktur berikut.
D. Tugas Terstruktur 5
Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
Demonstrasikan prosedur tindakan memberi makan lewat selang sonde pada
manikin!
E. Umpan balik dan tindak lanjut
Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas terstruktur pada kegiatan
belajar5, cocokkanlah jawaban anda dengan format penilaian praktek labora-
torium prosedur tindakan memasang infus yang terdapat pada bagian akhir
pedoman praktek laboratorium ini dan berilah nilai untuk mengetahui ting-
kat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 5.Kalau anda lulus, anda
25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
23
dapat meneruskan mempelajari modul 2, tetapi kalau anda lulus dengan per-
baikan atau tidak lulus, anda harus mengulang kegiatan belajar 5, terutama
bagian yang belum anda kuasai.
Kriteria Penilaian :
1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah se-
lain yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang
diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
24
Test Akhir Praktik
TES AKHIR PRAKTIK LABORATORIUM
PROSEDUR TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN NUTRISI
MATA KULIAH : KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II
PEDOMAN : PEDOMAN PRAKTIK
LABORATORIUM MODUL 2
HARI / TANGGAL :
WAKTU : 40 MENIT
PETUNJUK : Demonstrasikan 5 ketrampilan di bawah ini dengan waktu
setiap ketrampilan 10 menit!
1. Prosedur tindakan memasang infus
2. Prosedur tindakan mengganti botol infus
3. Prosedur tindakan mengganti selang infus
4. Prosedur tindakan menghentikan/melepas infus
5. Prosedur tindakan memberi makan lewat selang sonde
27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
25
Selamat! Anda telah berhasil menyelesaikanpedoman praktek laborato-
rium modul 2KDM II tentang prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan
cairan dan nutrisi.
Pedoman praktek laboratorium ini membahas tentang prosedur tindakan
pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi.Penulis yakin anda cukup memahami
uraian materi yang diberikan.
Hal yang penting untuk anda ingat dari pedoman praktek laboratorium ini
adalah bagaimana cara memberikan tindakan keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan cairan dan nuytrisi pada klien tersebut. Uraian materi ini diharapkan
dapat memberikan ketrampilan yang baik bagi anda pada saat anda menghadapi
kasus-kasus pada klien di lahan praktek yang memerlukan penanganan dan per-
awatan.
Akhirnya penulis mengharapkan agar ketrampilan anda tersebut dapat di-
aplikasikan dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien.
Selamat atas keberhasilan Anda !
“Sampai berjumpa pada modul 3KDM II di waktu yang akan datang!”
Penutup
28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
26
Barnest., Vichi Vine., 1989., Clinical Skill and Assessment Techniques in Nursing
Practice, London, Scoth Foreman and Company.
Carol., Taylor., 1989., Fundamental of Nursing : The Art and Science of Nursing
Care, Philadelphia, JB. Lippincott Company.
Craven., Ruth., 1996., Fundamentals of Nursing : Human Health and Function.
Philadelphia : Lipincott.
Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed., 1991., Prosedur Perawataan Dasar, Di-
rektorat Rumah Sakit dan Pendidikan
Kozier., Barbara., 1995., Fundamental of Nursing Concept, Process and Practice,
Fith Edition, Philadelphia, Addison–Wesley Publishing Company.
Kozier., Barbara., 1987., Techniques in Clinical Nursing: Nursing Process Approach,
2nd
Edition, California, Addison–Wesley Publishing Company.
Patricia, A.P., Anne, G.P., 1996., Fundamental of Nursing., St Louis, Toronto : Mosby
Potter, P.A., 2000., Pocket Guide ti Basic Skill and Procedures (3rd
ed)., Toronto :
Mosby
Daftar Pustaka
29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
27
Potter, P.A., Perry, A.G.,1996, Fundamental of Nursing : Concept, Process and Prac-
tice, C.V. Mosby Co, St Louis, 1985.
Rider, J., et.al, 1995, Modules for Basic Nursing Skills, Philadelphia, Lippincott.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., 2002, Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth,
Alih Bahasa : Monica Ester, Jakarta : EGC.
30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
28
Format Penilaian
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK LABORATORIUM
MEMASANG INFUS
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
A. Tahap Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, panggil klien dengan naman-
ya
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Memberikan kesempatan pada klien untuk ber-
tanya
31. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
29
C. Tahap Kerja
1. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan
2. Menutup saluran selang infuse (klem)
3. Menusukkan selang infus dengan benar.
4. Menggantungkan botol cairan infuse pada stan-
dard infuse
5. Mengisi tabung reservoir infuse sesuai tanda,
kemudian mengalirkan cairan hingga tidak ada
udara dalam selang
6. Mengatur posisi pasien dan pilih vena
7. Memasang perlak dan pengalas
8. Membebaskan daerah yang akan diinsersi, mele-
takkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan di-
tusuk
9. Memakai sarung tangan
10. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (mel-
ingkar dari dalam ke luar)*
32. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
30
11. Mempertahankan vena pada posisi stabil
12. Memegang IV kateter dengan sudut 30º
13. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap
ke atas*
14. Memastikan IV kateter masuk intavena, kemudian
menarik mandrin ± 0.5 cm*
15. Memasukkan IV kateter secara perlahan, menarik
mandarin, dan menyambungkan IV kateter den-
gan selang infuse*
16. Melepas tourniquet
17. Mengalirkan cairan infus
18. Melakukan fiksasi IV kateter
19. Memberi desinfektan daerah tusukan dan menu-
tup dengan kasa
20. Mengatur tetesan sesuai program
21. Melepaskan sarung tangan
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil / respon klien
2. Mendokumentasikan hasilnya
3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
33. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
31
Surakarta, …………………………
Evaluator
……………………………………
Kriteria Penilaian :
1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain
yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi
tanda bintang tidak dikerjakan.
34. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
32
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK LABORATORIUM
MENGGANTI BOTOL INFUS
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
A. Tahap Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
35. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
33
C. Tahap Kerja
1. Menyiapkan botol infuse yang baru sesuai dengan macam
infus
2. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan
3. Mengklemselanginfuse*
4. Menarik jarum selang dan segera menusukkan pada botol
yang baru*
5. Menggantungkan botol infuse pada standar infus
6. Membuka klem dan menghitung kembali tetesan cairan in-
fus
7. Memasang label pada botol infuse
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil / respon klien
2. Mendokumentasikan hasilnya
3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
Surakarta, …………………………
Evaluator
…………………………………
36. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
34
Kriteria Penilaian :
1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain
yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi
tanda bintang tidak dikerjakan.
37. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
35
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK LABORATORIUM
MENGGANTI SELANG INFUS
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
A. Tahap Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
38. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
36
C. Tahap Kerja
1. Menyiapkan infus set yang baru, termasuk botol
2. Melakukan desinfektan tutup botol cairan
3. Menutup saluran selang infus (klem)
4. Menusukkan selang infus dengan benar
5. Menggantungkan botol cairan infuse pada standard infuse
6. Mengisi tabung reservoir infuse sesuai tanda*
7. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang*
8. Memasang perlak dan pengalas
9. Melepas plester pada selang
10. Memegang poros jarum dan tangan lain melepas selang
11. Menusukan tube yang baru ke poros jarum*
12. Mengalirkan cairan infuse
13. Memfiksasi selang dengan plester
14. Mengatur tetesan cairan infuse
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil / respon klien
2. Mendokumentasikan hasilnya
3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
39. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
37
Surakarta, …………………………
Evaluator
……………………………………
Kriteria Penilaian :
1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain
yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi
tanda bintang tidak dikerjakan.
40. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
38
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK LABORATORIUM
MENGHENTIKAN/MELEPAS INFUS
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
A. Tahap Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
41. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
39
C. Tahap Kerja
1. Memasang perlak dan pengalas
2. Menutup klem infuse*
3. Membuka plester pada daerah tusukan sambil memegang
jarum
4. Menarik jarum secepatnya dan memberi penekanan pada
daerah bebas tusukan dengan kapas alkohol selama 2-3
menit*
5. Menutup daerah bebas tusukan dengan kasa steril dan dip-
lester
6. Catat waktu menghentikan infus dan jumlah cairan yang
masuk dan yang tersisa dalam botol.
a. Tahap Terminasi
6. Mengevaluasi hasil / respon klien
7. Mendokumentasikan hasilnya
8. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
9. Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat
10. Mencuci tangan
Surakarta, …………………………
Evaluator
……………………………………
42. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
40
Kriteria Penilaian :
1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain
yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi
tanda bintang tidak dikerjakan.
43. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
41
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK LABORATORIUM
PEMBERIAN MAKANAN MELALUI SELANG SONDE
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
A. Tahap Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
44. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
42
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi semi fowler. Pasien yang gelisah sebaikn-
ya diikat tangan dan kakinya
2. Membersihkan lubang hidung
3. Memasang serbet di dada pasien
4. Meletakkan bengkok didekat pasien
5. Mencuci tangan
6. Mengukur selangsonde lalu diberi tanda, bagian pangkal
pipa diklem*
7. Melicinkan ujung pipa dengan air/xilocain
8. Memasukkan selang perlahan-lahan sambil pasien disuruh
menelan (kalau sadar)*
9. Memeriksa apakah selang betul-betul masuk ke dalam
lambung*
10. Memasang corong atau semprit pada pangkal selang
11. Memasukkan air matang/air teh + 15 cc. Pada permulaan
corong agak dimiringkan dan tuangkan makanan melalui
pinggirnya. Setelah penuh ditegakkan kembali. Klem dib-
uka perlahan-lahan*
12. Menuangkan cairan selanjutnya sebelum isi corong
kosong. Bila pasien perlu minum obat, obat dilarutkan
dan diberikan sebelum makanan habis.
13. Membilas selang dengan air masak serta pangkal selang
segera diklem. Bila dipasang tetap, maka selang dilekat-
kan di pipi dengan plester.
14. Merapikan pasien
45. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
43
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil / respon klien
2. Mendokumentasikan hasilnya
3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
Surakarta, …………………………
Evaluator
……………………………………
Kriteria Penilaian :
1. Lulus/kompeten : jika semua langkah-langkah prosedur dikerjakan semua.
2. Lulus dengan perbaikan/kurang kompeten : jika ada langkah-langkah selain
yang diberi tanda bintang tidak dikerjakan.
3. Tidak lulus/tidak kompeten : jika ada salah satu langkah-langkah yang diberi
tanda bintang tidak dikerjakan.