masyarakat adalah komponen penting dalam mendukung pembangunan kesehatan, sebagai regulator bidang kesehatan, Dinas Kesehatan harus melakukan upaya pemberdayaan sehingga dapat mendukung pencapaian indikator kesehatan demi terwujudnya derajat kesehatan setinggi-tingginya
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Muh Saleh
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) di Kabupaten/Kota
AMP merupakan proses yang perlu dan penting dilakukan dalam upaya
menurunkan AKI/AKN, baik di tingkat fasilitas (audit medik kematian dan near
miss audit) maupun di tingkat kabupaten. Dengan demikian perlu dipastikan
proses AMP dilaksanakan dengan benar dan berkualitas sesuai Pedoman AMP
2010.
Pedoman AMP 2010 telah disosialisasikan ke seluruh INDONESIA sejak tahun
2010 ke tingkat KABUPATEN/ KOTA oleh Dinas Kesehatan Provinsi secara
berjenjang dan berkesinambungan tergantung ketersediaan anggaran di
daerah.
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
masyarakat adalah komponen penting dalam mendukung pembangunan kesehatan, sebagai regulator bidang kesehatan, Dinas Kesehatan harus melakukan upaya pemberdayaan sehingga dapat mendukung pencapaian indikator kesehatan demi terwujudnya derajat kesehatan setinggi-tingginya
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Muh Saleh
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) di Kabupaten/Kota
AMP merupakan proses yang perlu dan penting dilakukan dalam upaya
menurunkan AKI/AKN, baik di tingkat fasilitas (audit medik kematian dan near
miss audit) maupun di tingkat kabupaten. Dengan demikian perlu dipastikan
proses AMP dilaksanakan dengan benar dan berkualitas sesuai Pedoman AMP
2010.
Pedoman AMP 2010 telah disosialisasikan ke seluruh INDONESIA sejak tahun
2010 ke tingkat KABUPATEN/ KOTA oleh Dinas Kesehatan Provinsi secara
berjenjang dan berkesinambungan tergantung ketersediaan anggaran di
daerah.
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
1. ASKEB KOMUNITAS
MODUL PRAKTIKUM
SEMESTER 5
Petunjuk Praktikum Penyelenggaraan
Posyandu
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
RAHAYU BUDI UTAMI
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
Segala Puji Bagi Allah SWT atas Limpahan Rahmat dan HidayahNya
sehingga penyusunan Petunjuk Praktikum Penyelenggaraan
Posyandu ini dapat terselesaikan dengan baik.
Petunjuk praktikum Penyelenggaraan Posyandu ini merupakan salah
satu modul praktikum asuhan kebidanan komunitas yang disusun
dengan tujuan untuk media pembelajaran praktik laboratorium
Program Studi D III Kebidanan khususnya bagi mahasiswa
Pendidikan Jarak Jauh dengan latar belakang DI Kebidanan pada
daerah perbatasan dan kepulauan.
Petunjuk praktikum posyandu ini dapat diselesaikan dengan baik
berkat dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan
ini, kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ibu dr. Nafsiah Mboi,
SpA, M.P.H
2. Kepala Pusdiklatnakes Kemenkes RI, dr Donald Pardede, MPPM
beserta jajarannya.
3. Pengelola Australian Government Overseas Aid Program (AusAID)
yang memberikan dukungan dalam pembuatan modul
4. Dra. Asih Priati selaku Fasilitator dalam pembuatan modul ini
5. Berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk
kesempurnaan petunjuk praktikum penyelenggaraan Posyandu ini.
Pontianak, Maret 2014
Penulis
Gambar : Imunisasi Pada Bayi
3. ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Pendahuluan 1
Kegiatan Belajar I : Penyelenggaraan Posyandu 7
Kegiatan Belajar II : Pembuatan Balok SKDN 32
Daftar Pustaka 40
Penutup 41
Praktikum Akhir Mahasiswa 42
Daftar Gambar 61
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
Selamat berjumpa kembali para mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh D3 Kebidanan. Ini
merupakan modul praktikum asuhan kebidanan komunitas yang ketiga. Pada bahasan
yang lalu Anda telah mempelajari tentang cara mendeteksi dini tumbuh kembang bayi
dan balita dan pembuatan PWS-KIA. Kedua hal ini akan menjadi dasar bagi Anda untuk
dapat menyelesaikan Modul ketiga ini, yaitu mengenai penyelenggaraan Posyandu.
Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan, telah ditetapkan arah ke-
bijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jang-
ka Menengah (RPJM) 2010-2014 Bidang Kesehatan. Kondisi pembangunan kesehatan
diharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan
dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan Sumber Daya Manusia, seperti:
meningkatnya derajat kesejahteraan dari status gizi masyarakat, meningkatnya kese-
taraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindun-
gan anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya
kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat dan antar daerah dengan tetap
lebih mengutamakan pada upaya pereventif, promotif serta pemberdayaan keluarga
dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Salah satu bentuk upaya pemberdayaan mas-
yarakat di bidang kesehatan adalah menumbuhkembangkan Posyandu.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat
dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kese-
hatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia dengan mengoptimalkan poten-
si tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata, apabila sistim pelayanan
kesehatan yang berbasis masyarakat seperti Posyandu dapat dilakukan secara efektif
dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan layanan keseha-
tan anak, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Psoyandu tersebut, Anda sebagai bidan
komunitas amatlah penting untuk meningkatkan pemahaman tentang Posyandu. Untuk
itu diperlukan modul praktikum yang dapat dijadikan acuan dalam membantu Anda un-
tuk menjalankan sebuah Posyandu. Ditulisnya modul ini adalah untuk memenuhi mak-
sud tersebut.
Modul ini merupakan satu dari 4 modul praktikum yang dibuat untuk menunjang pem-
belajaran Anda dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. Dalam modul ini ada
dua kegiatan belajar yang harus Anda kuasai, yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : Manajemen Posyandu
Kegiatan Belajar 2 : Pembuatan Balok SKDN
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
2
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PRAKTIKUM
Proses pembelajaran untuk Buku Petunjuk Praktikum 3 dapat berjalan lancar apabila
Anda mengikuti langkah belajar sebagai berikut :
1) Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul mulai tahap awal sampai tahap
akhir
2) Lakukan teknik yang tertera dalam kegiatan belajar sesuai dengan daftar tilik yang
telah tersedia.
3) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mata kuliah asuhan kebidanan
komunitas ini sangat tergantung kepada kesungguhan Anda dalam mengerjakan
praktikum. Untuk itu berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan teman
sejawat Anda
4) Bila Anda menemui kesulitan, silahkan hubungan instruktur / pembimbing yang
mengajar pada mata kuliah ini.
JUMLAH ALOKASI WAKTU:
Pada praktik klinik ini jumlah SKS yang ditempuh adalah 2 SKS, dimana 1 SKS setara den-
gan 32 jam efektif untuk tutorial di laboratorium sampai dengan evaluasi. Keterampilan
yang terdapat di dalam buku petunjuk praktikum Penyelenggaraan Posyandu ini harus
Anda kuasai dalam waktu 8 jam. Pembagian jam pertemuan disusun sebagai berikut :
1. Tutorial dengan pembimbing atau instruktur, 2 jam efektif
2. Praktikum mandiri dan berkelompok di laboratorium, 2 jam efektif
3. Evaluasi keterampilan untuk 2 teknik praktikum penyelenggaraan Posyandu, 4 jam
efektif.
Jadwal pelaksanaan praktikum ini dilakukan setelah pemberian materi asuhan ke-
bidanan komunitas selesai diberikan.
PEMBIMBING PRAKTIK:
Anda selama di laboratorium akan dibimbing oleh pembimbing laboratorium. Pem-
bimbing laboratorium ditunjuk dan ditetapkan dengan latar belakang pendidikan mini-
mal DIII Kebidanan dan berpengalaman diklinik minimal 2 tahun.
TEKNIS BIMBINGAN:
Sebelum melakukan praktikum di laboratorium maka Anda harus perhatikan alur
kerja seperti di bawah ini :
1. Pada awal perkuliahan yang Anda lakukan adalah menemui pembimbing atau
instruktur untuk mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas, dan menyepakati/
menyamakan persepsi tugas-tugas yang akan Anda lakukan selama 1 semester
2. Pada saat kontrak program perkuliahan, Anda akan diberikan 4 modul teori yang
harus Anda kuasai dalam waktu 16 jam, setelah membaca modul teori tersebut,
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
maka Anda akan mulai untuk belajar praktikum di laboratorium pada waktu yang
telah disepakati, untuk latihan melakukan tindakan – tindakan apa saja yang per-
lu untuk dikuasai sebagai bidan professional dalam rangka memberikan asuhan
kebidanan komunitas.
3. Setelah mendapat daftar tilik, maka sie pendidikan untuk mata kuliah ini men-
datangi ruang alat laboratorium untuk mengisi kontrak peminjaman ruang dan
alat pada petugas laboratorium.
4. Setelah mengisi buku peminjaman, petugas laboratorium melakukan verifikasi
data untuk menilai kebenaran data yang diisi.
5. Petugas laboratorium menyiapkan alat yang diperlukan dalam kurun waktu 2 x
24 jam dan melakukan cross check kelengkapan alat yang dibutuhkan.
6. Apabila alat sudah lengkap, maka alat dibawa ke ruang praktikum dan digu-
nakan sampai dengan batas waktu peminjaman atau batas waktu yang telah
ditetapkan dalam kontrak program diatas.
7. Setelah dilakukan praktikum oleh mahasiswa, maka alat dikembalikan ke ruang
alat lab setelah sebelumnya di cek oleh petugas lab.
8. Apabila ditemukan alatnya rusak atau hilang, maka Anda harus mengganti alat
yang rusak atau hilang tersebut.
9. Apabila alat yang dikembalikan telah lengkap, maka petugas lab menyimpannya
di tempat yang sesuai.
TEKNIS PRAKTIKUM :
Sebelum melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, maka hal – hal yang harus
Anda perhatikan adalah sebagai berikut :
1. Bacalah penjelasan yang tertera di dalam buku petunjuk praktikum 1, 2, 3 den-
gan baik
2. Sebelum memulai untuk melakukan praktikum, maka Anda akan dipandu oleh
pembimbing laboratorium atau instruktur, langkah demi langkah pelaksanaan
praktikum ini.
3. Anda dapat menggunakan video praktikum, sebagai alat bantu pembelajaran
(jika ada)
4. Setelah diberikan penjelasan dan dilakukan demo oleh pembimbing, maka Anda
dapat berdiskusi dan mengevaluasi langkah – langkah yang telah di praktikkan
sampai semua langkah jelas dan dapat dimengerti.
5. Anda dapat melakukan praktikum setiap perasat yang ada sendiri – sendiri dan
didampingi oleh instruktur atau pembimbing menggunakan phantom yang ada
di laboratorium.
6. Setelah melakukan praktikum secara mandiri, pembimbing melakukan diskusi
dan evaluasi menggunakan daftar tilik yang ada.
7. Apabila setelah di evaluasi, Anda mendapat skor atau nilai diatas nilai batas lulus,
maka Anda dinyatakan telah melaksanakan praktikum dan boleh untuk melaku-
kan secara mandiri kepada pasien di lahan praktik. Akan tetapi, apabila, Anda
belum mendapatkan skor yang cukup, maka Anda harus mengulang melakukan
praktikum secara mandiri lagi.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
6
PENILAIAN:
Penilaian mata kuliah asuhan kebidanan Komunitas meliputi penilaian tes sumatif yang
akan diadakan di akhir semester dan tes praktikum sebelum Anda turun ke lahan prak-
tik. Sehingga penilaian tidak saja berupa materi askeb komunitas tapi juga kemahiran
Anda dalam melakukan tindakan praktik sesuai dengan daftar tilik dari setiap perasat.
Nilai batas lulus mahasiswa dalam pembelajaran praktikum adalah 3 dengan lambang
mutu B. Pada buku petunjuk praktikum penyelenggaraan posyandu ini, Anda akan di-
evaluasi oleh instruktur atau pembimbing untuk menyelenggarakan sebuah Posyandu
pada hari terakhir praktikum
TATA TERTIB:
Selama Anda menjalankan praktikum ini, wajib mentaati tata tertib yang ada, antara
lain:
1. Wajib mentaati peraturan yang berlaku di laboratorium
2. Peminjaman alat maksimal 3 x 24 jam sebelum tindakan untuk mempersiapkan set-
ting tempat.
3. Kehadiran harus sesuai jadwal yang ditetapkan petugas lab
4. Kehadiran praktik 100%, bila tidak hadir wajib mengganti praktikum dengan per-
setujuan pembimbing prodi.
5. Setiap kali datang ke laboratorium wajib menandatangani daftar hadir.
6. Bila ada halangan tidak bisa hadir pada jadwal praktikum ini, maka harus meminta
ijin kepada pembimbing akademik. Bila sakit harus ada surat keterangan dokter, bila
ijin kepentingan lain harus melapor terlebih dulu pada penanggung jawab laborato-
rium.
7. Apabila alat atau phantom yang digunakan rusak karena kelalaian, maka wajib harus
diganti.
8. Apabila setelah waktu praktikum, nilai yang didapat belum mencapai nilai batas
lulus, maka Anda harus mengulang praktikum di laboratorium sebelum mengikuti
praktik klinik di lahan praktik.
Baiklah, selamat berlatih, semoga Anda mahir dalam memberikan asuhan ke-
bidanan komunitas, untuk bekal bertugas menjadi bidan yang profesional.
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Kegiatan
Belajar 1
Tujuan Pembelajaran Umum
Waktu 60 menit (1 JAM)
Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar I. Dalam Kegiatan Belajar I ini Anda akan mempe-
lajari tentang bagaimana menjalankan sebuah posyandu. Dalam materi kegiatan bela-
jar di modul 4 sebelumnya, Anda sudah pernah dikenalkan dengan posyandu sebagai
wujud salah satu pelaksanaan program pemerintah dalam pelayanan bidang komuni-
tas. Kali ini kita akan membahas bagaimana menata subuah posyandu.
Untuk menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan digunakan pendekatan melalui
pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD), yang pelaksanaannya secara op-
erasional dibentuklah pos pelayanan terpadu (posyandu). Pos pelayanan terpadu ini
merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan
dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, ter-
utama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Posyandu
merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kes-
ehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraannya
dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggot-
anya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi.
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 1 diharapkan Anda mampu untuk meng-
koordinir pelaksanaan sebuah posyandu.
Di akhir kegiatan belajar satu, Anda diharapkan mampu untuk :
1. Menjelaskan konsep dasar Posyandu
2. Menjelaskan kegiatan Posyandu
3. Menyelenggarakan Posyandu
4. Menjelaskan tentang pembiayaan Posyandu
5. Menjelaskan Perkembangan posyandu
6. Menjelaskan tentang sistem pencatatan dan pelaporan Posyandu
PENYELENGGARAAN POSYANDU
Tujuan Pembelajaran Khusus
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
8
Pokok - Pokok Materi
Untuk dapat melaksanakan kegiatan Posyandu, berikut materi yang harus Anda pela-
jari:
1. Konsep Dasar Posyandu
2. Kegiatan Posyandu
3. Penyelenggaraan Posyandu
4. Pembiayaan Posyandu
5. Perkembangan Posyandu
6. Pencatatan dan Pelaporan Posyandu
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
Uraian
Materi
Masih ingatkah Anda tentang pengertian Posyandu? Apa tujuannya? Apa manfaatnya?
Bagaimana melaksanakan kegiatan suatu Posyandu? Untuk menyegarkan kembali inga-
tan Anda, berikut akan kita bahas kembali sedikit materi tentang Posyandu.
A. Konsep Dasar Posyandu
1. Pengertian Posyandu
Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya mensin-
ergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan kese-
hatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi kelu-
arga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial.
Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersum-
ber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi.
APA YANG DIMAKSUD ?
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
10
UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar ke-
butuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan
bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya.
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non in-
struktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar
mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, meren-
canakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setem-
pat.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses pemberian in-
formasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus menerus
dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu
klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau atti-
tude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan
(aspek tindakan atau practice).
Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang men-
cakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
2. Tujuan
Tujuan diadakannya Posyandu antara lain adalah:
a. Menunjang percepatan penurunan AKI dan AKB di Indonesia
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak
c. Mempercepat penerimaan NKKBS
d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan-ke-
giatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat.
e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, da-
lam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk
berdasarkan letak geografi
f. Meningkatkan dan membina peran serta masyarakat, dalam rangka ahlih te-
knologi untuk mampu mengelola usaha-usaha kesehatan masyarakat secara
mandiri.
g. Meningkatkan peran lintas sector dalam penyelenggaraan posyandu teruta-
ma berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
3. Sasaran
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:
a. Bayi dan Anak balita
b. Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
c. Pasangan Usia Subur (PUS)
d. Pengasuh Anak
4. Fungsi
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keter-
ampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat da-
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
lam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA.
b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
5. Manfaat
a. Bagi Masyarakat
1) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan
kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA.
2) Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah kes-
ehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
3) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan
pelayanan sosial dasar sektor lain terkait.
b. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat
1) Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan yang
terkait dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA
2) Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI, AKB
dan AKABA
c. Bagi Puskesmas
1) Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pe-
layanan kesehatan perorangan primer dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat primer.
2) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah
kesehatan sesuai kondisi setempat.
3) Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.
d. Bagi sektor lain
1) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah
kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait dengan upaya
penurunan AKI, AKB dan AKABA sesuai kondisi setempat.
2) Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu se-
suai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing sektor.
e. Lokasi
Posyandu berada di setiap desa/kelurahan atau sebutan lainnya yang sesuai.
Bila diperlukan dan memiliki kemampuan, dimungkinkan untuk didirikan di
RW, dusun, atau sebutan lainnya yang sesuai.
6. Kedudukan
a. Kedudukan Posyandu Terhadap Pemerintahan Desa/Kelurahan
Pemerintahan desa/kelurahan adalah instansi pemerintah yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan di desa/kelurahan. Kedudukan Po-
syandu terhadap pemerintahan desa/kelurahan adalah sebagai wadah pem-
berdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan sosial dasar lainnya yang
secara kelembagaan dibina oleh pemerintahan desa/kelurahan.
b. Kedudukan Posyandu Terhadap Kelompok Kerja (Pokja) Posyandu
Pokja Posyandu adalah kelompok kerja yang tugas dan fungsinya mempu-
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
12
nyai keterkaitan dalam pembinaan, penyelenggaraan/pengelolaan Posyandu
yang berkedudukan di desa/kelurahan. Kedudukan Posyandu terhadap Pokja
adalah sebagai satuan organisasi yang mendapat binaan aspek administratif,
keuangan, dan program dari Pokja.
c. Kedudukan Posyandu Terhadap Berbagai UKBM
UKBM adalah bentuk umum wadah pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan, yang salah satu di antaranya adalah Posyandu. Kedudukan Po-
syandu terhadap UKBM dan berbagai lembaga kemasyarakatan /LSM desa/
kelurahan yang bergerak di bidang kesehatan adalah sebagai mitra.
d. Kedudukan Posyandu Terhadap Forum Peduli Kesehatan Kecamatan Fo-
rum Peduli Kesehatan Kecamatan adalah wadah pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat di ke-
camatan yang berfungsi menaungi dan mengkoordinasikan setiap UKBM.
Kedudukan Posyandu terhadap Forum Peduli Kesehatan Kecamatan adalah
sebagai satuan organisasi yang mendapat arahan dan dukungan sumber-
daya dari Forum Peduli Kesehatan Kecamatan.
e. Kedudukan Posyandu Terhadap Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan kesehatan di keca-
matan. Kedudukan Posyandu terhadap Puskesmas adalah sebagai wadah
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang secara teknis medis
dibina oleh Puskesmas.
7. Pengorganisasian
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat pada
saat pembentukan Posyandu. Struktur organisasi tersebut bersifat fleksibel,
sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permas-
alahan dan kemampuan sumberdaya. Struktur organisasi minimal terdiri
dari ketua, sekretaris, dan bendahara serta kader Posyandu yang merang-
kap sebagai anggota. Kemudian dari beberapa Posyandu yang ada di suatu
wilayah (desa/kelurahan atau dengan sebutan lain), selayaknya dikelola oleh
suatu Unit/Kelompok Pengelola Posyandu yang keanggotaannya dipilih dari
kalangan masyarakat setempat. Unit Pengelola Posyandu tersebut dipimp-
in oleh seorang ketua, yang dipilih dari para anggotanya. Bentuk organisasi
Unit Pengelola Posyandu, tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur
Pengelola Posyandu, disepakati dalam Unit/Kelompok Pengelola Posyandu
bersama masyarakat setempat.
Contoh alternatif Bagan Kepengurusan Pengorganisasi Posyandu di desa/kelurahan
atau sebutan lainnya sebagai berikut:
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
b. Pengelola Posyandu
Pengelola Posyandu adalah unsur masyarakat, lembaga kemasyarakatan, or-
ganisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga mitra pe-
merintah, dan dunia usaha yang dipilih, bersedia, mampu, dan memiliki wak-
tu dan kepedulian terhadap pelayanan sosial dasar masyarakat di Posyandu.
Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawar-
ah pembentukan Posyandu. Kriteria pengelola Posyandu antara lain sebagai
berikut:
1) Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat setem-
pat.
2) Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu memotiva-
si masyarakat.
3) Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
c. Kader Posyandu
Kader Posyandu yang selanjutnya disebut kader adalah anggota masyarakat
yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegia-
tan Posyandu secara sukarela.
8. Pembentukan
Posyandu dapat dikembangkan dari pos penimbangan, pos imunisasi, pos KB
desa, pos kesehatan ataupun pembentukan yang baru. Satu posyandu sebai-
knya melayani seratus (100) balita/700 penduduk atau disesuaikan dengan ke-
mampuan petugas dan keadaan setempat, geografis, jarak antara rumah, jumlah
kepala keluarga dalam kelompok dan sebagainya. Posyandu sebaiknya berada
Bagan 1. Contoh Struktur Organisasi Posyandu
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
14
pada tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan ditentukan sendiri.
Dengan demikian kegiatan posyandu dapat dilaksanakan dipos pelayanan yang
sudah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RK/RT atau ditem-
pat khusus dibangun masyarakat.
Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama KIA, KB, imunisasi, gizi,
dan penanggulangan diare kepada masyarakat setempat. Pendirian Posyandu
ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa/Lurah. Pembentukan Posyandu ber-
sifat fleksibel, dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, permasalahan dan ke-
mampuan sumber daya. Langkah-langkah pembentukan Posyandu dapat dilaku-
kan dengan tahapan sebagai berikut:
Persyaratan dibentuknya Posyandu:
a. Dalam penduduk Rukun Warga (RW) tersebut paling sedikit terdapat
100 orang balita
b. Terdiri dari 120 Kepala Keluarga
c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa)
d. Jarak antara kelompok rumah dan jumlah kepala keluarga dalam
satu tempat atau kelompok tidak terlalu jauh.
e. Lokasi/ letaknya:
1) Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
2) Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
3) Dapat merupakan lokal tersendiri
4) Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah pen-
duduk, balai rakyat, pos RT/ RW atau pos lainnya.
Langkah-langkah pembentukan Posyandu.
1. Mempersiapkan para petugas/aparat sehingga bersedia dan memi-
liki kemampuan mengelola serta membina Posyandu.
2. Mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh masyarakat sehingga
bersedia mendukung penyelenggaraan Posyandu.
3. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) agar masyarakat mempunyai
rasa memiliki, melalui penemuan sendiri masalah yang dihadapi dan
potensi yang dimiliki.
4. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mendapat-
kan dukungan dari tokoh masyarakat.
5. Membentuk dan memantau kegiatan Posyandu dengan kegiatan
pemilihan pengurus dan kader, orientasi pengurus dan pelatihan
kader Posyandu, pembentukan dan peresmian Posyandu, serta
penyelengaraan dan pemantauan kegiatan Posyandu.
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
B. Kegiatan Posyandu
Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan.
Secara rinci kegiatan Posyandu adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Utama
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1) Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran
tekanan darah, pemantauan nilai status gizi (pengukuran lingkar len-
gan atas), pemberian tablet besi, pemberian imunisasi Tetanus Tok-
soid, pemeriksaan tinggi fundus uteri, temu wicara (konseling) terma-
suk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta
KB pasca pesalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dibantu
oleh kader. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggara-
kan Kelas Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari
lain sesuai dengan kesepakatan. Kegiatan Kelas Ibu Hamil antara lain
sebagai berikut:
• Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan,
persiapan menyusui, KB dan gizi
• Perawatan payudara dan pemberian ASI
• Peragaan pola makan ibu hamil
• Peragaan perawatan bayi baru lahir
• Senam ibu hamil
2) Ibu Nifas dan Menyusui
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencak-
up:
Penyuluhan/konseling kesehatan, KB pasca persalinan, Inisiasi Meny-
usui Dini (IMD) dan ASI eksklusif dan gizi.
Pemberian 2 kapsul vitamin A warna merah 200.000 SI (1 kapsul segera
setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul
pertama).
Perawatan payudara.
Dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara,
pemeriksaan tinggi fundus uteri (rahim) dan pemeriksaan lochia oleh
petugas kesehatan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
3) Bayi dan Anak balita
Pelayanan Posyandu untuk bayi dan anak balita harus dilaksanakan se-
cara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembangnya. Jika
ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan,
anak balita sebaiknya tidak digendong melainkan dilepas bermain sesa-
ma balita dengan pengawasan orangtua di bawah bimbingan kader. Un-
tuk itu perlu disediakan sarana permainan yang sesuai dengan umur bal-
ita. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita
mencakup:
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
16
Penimbangan berat badan
Penentuan status pertumbuhan
Penyuluhan dan konseling
Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan keseha-
tan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan
kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
b. Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader adalah pembe-
rian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskes-
mas dapat dilakukan pelayanan suntikan KB dan konseling KB. Apabila terse-
dia ruangan dan peralatan yang menunjang serta tenaga yang terlatih dapat
dilakukan pemasangan IUD dan implant.
c. Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas Puskes-
mas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program terhadap
bayi dan ibu hamil.
d. Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Jenis pelayanan yang diber-
ikan meliputi penimbangan berat Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu
badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan dan konseling gizi,
pemberian makanan tambahan (PMT) lokal, suplementasi vitamin A dan tab-
let Fe. Apabila ditemukan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), balita yang
berat badannya tidak naik 2 kali berturut-turut atau berada di bawah garis
merah (BGM), kader wajib segera melakukan rujukan ke Puskesmas atau
Poskesdes.
e. Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan penyuluhan Perilaku Hid-
up Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu dilakukan
melalui pemberian oralit. Apabila diperlukan penanganan lebih lanjut akan
diberikan obat Zinc oleh petugas kesehatan.
2. Kegiatan Pengembangan/Tambahan
Dalam keadaan tertentu masyarakat dapat menambah kegiatan Posyandu den-
gan kegiatan baru, di samping 5 (lima) kegiatan utama yang telah ditetapkan.
Posyandu yang seperti ini disebut dengan nama Posyandu Terintegrasi. Penam-
bahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5 kegiatan utama telah dilak-
sanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%, serta tersedia sumber
daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan
dari seluruh masyarakat yang tercermin dari hasil. Kegiatan baru tersebut misal-
nya;
a. Bina Keluarga Balita (BKB);
b. Tanaman Obat Keluarga (TOGA);
c. Bina Keluarga Lansia (BKL);
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
d. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
e. berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.
C. Penyelenggaraan Posyandu
Penyelenggaraan dilakukan dengan “pola lima meja” sebagaimana diuraikan
antara lain:
Meja 1: pendaftaran
Meja 2: penimbangan bayi dan anak balita
Meja 3: pengisian KMS (kartu menuju sehat)
Meja 4: peyuluhan perorangan
- Mengenai balita berdasarkan penimbangan, berat badan yang
naik/tidak naik, diikuti dengan pemberian makanan tambahan,
oralit dan vitamin A dosis tinggi.
- Terhadap ibu hamil yang resiko tinggi, diikuti dengan pemberian
zat gizi.
- Terhadap PUS agar menjadi peserta KB lestari, diikuti dengan
pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa.
Meja 5: Pelayanan tenaga propesional meliputi pelayanan KIA, KB, Imunisa-
si dan pengobatan, serta pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan
setempat
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
18
Pelaksanaan posyandu dengan pola lima meja yang meliputi:
Bagan 2. Alur Pelaksanaan 5 Meja Posyandu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pelaksana kegiatan Posyan-
du merupakan kader yang bekerja sama dengan tenaga kesehatan setem-
pat. Posyandu sendiri merupakan suatu UKBM yang memberdayakan mas-
yarakat agar dapat menjaga kesehatannya sendiri. Anda sebagai petugas
kesehatan merupakan Pembina dalam kegiatan ini. Untuk dapat melaksanakan
peran tersebut dengan baik, terlebih dahulu Anda harus mengetahui bagaima-
na sebuah Posyandu dapat dijalankan. Berikut akan kita bahas bersama.
1. Sebelum Hari Buka Posyandu
Persiapan untuk melaksanakan Posyandu sudah mulai disiapkan jauh hari sebel-
umnya.
Pasien (Ibu dan Anak) Datang
MEJA 5 MEJA 4 MEJA 3 MEJA 2 MEJA 1
Pemberian
Tindakan
Penyuluhan Pencatatan,
Pengisian KMS
Penimbangan
bayi dan balita
Pendaftaran,
pencatatan
sasaran
LANGKAH KERJA ILUSTRASI / GAMBAR
1. Catat data keberadaan jumlah ibu
hamil, kelahiran, kematian bayi dan
kematian ibu melahirkan, bayi, bali-
ta, ibu nifas, PUS dan WUS
Data bisa didapatkan dari data
kelompok dasawisma, laporan kader,
dll
PELAKSANAAN
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
19
2. Lakukan koordinasi dengan mas-
yarakat setempat untuk lokasi pe-
layanan Posyandu
Pilih tempat yang luas, dapat
menampung untuk minimal 30
orang peserta
3. Lakukan pembagian tugas untuk
mengikuti sistem 5 meja Posyandu,
masing-masing meja minimal diisi 1
orang petugas
4. Siapkan sarana dan prasarana ke-
giatan di tempat Posyandu. Siapkan
peralatan dan peralatan lain yang
dibutuhkan untuk menunjang
terselenggaranya Posyandu
5. Hubungi Pokja Posyandu
23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
20
6. Siapkan PMT dan materi penyuluhan
7. Pendekatan rokoh masyarakat baik
formal maupun informal
8. Undang sasaran untuk datang ke Po-
syandu. Sebarluaskan hari pembu-
kaan Posyandu melalui surat edaran
atau pada pertemuan warga setem-
pat
24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
21
2. Saat Hari Buka Posyandu
LANGKAH KERJA ILUSTRASI / GAMBAR
1. Sambut peserta dengan sikap ramah
2. Persilakan peserta ke meja pendaft-
aran (meja 1)
Pendaftaran meliputi pendaftaran
balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu meny-
usui dan sasaran lainnya.
Tulis nama bayi/ balita/ ibu hamil
pada secarik kertas yang kemudian
diselipkan pada KMS/ Buku KIA
3. Lakukan antropometri sesuai dengan
tujuan pemeriksaan pada bayi/ balita,
ibu hamil dan PUS (Meja 2)
Pada anak selain deteksi pertumbu-
han anak dengan antropometri (pe-
nimbangan berat badan, penguku-
ran tinggi badan, pengukuran lingkar
kepala) lakukan juga deteksi perkem-
bangan anak, pemantauan status
imunisasi dan pemantauan permas-
alahan balita lainnya
Lakukan pengukuran tambahan un-
tuk Lingkar Lengan Atas (LILA) pada
ibu hamil.
Catat hasil pada secarik kertas yang
sebelumnya sudah disiapkan di Meja
1
PELAKSANAAN
25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
22
4. Catat hasil pada secarik kertas tadi
pada media yang sesuai
(KMS, Grafik Tumbuh Kembang, dll)
(Meja 3)
5. Berikan penyuluhan dan konseling
sesuai dengan kebutuhan atau mas-
alah yang ditemukan (Meja 4)
6. Lakukan Pemberian Makanan Tam-
bahan (PMT)
7. Lakukan pelayanan KIA-KB sesuai
dengan jenis pelayanan yang dibu-
tuhkan
26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
23
8. Berikan terapi obat-obatan sesuai
dengan kebutuhan (oralit, Vitamin A,
tablet besi, dll)
9. Lakukan penilaian rujukan, jika tidak
perlu sarankan kunjungan ulang un-
tuk deteksi dini komplikasi sesuai
standar yang berlaku
10. Dokumentasi kegiatan sesuai format
SIP (Sistem Informasi Posyandu ) dan
evaluasi kegiatan
Format SIP terlampir
27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
24
3. Setelah Hari Buka Posyandu
LANGKAH KERJA ILUSTRASI / GAMBAR
1. Membuat diagram batang (balok)
SKDN tentang jumlah semua balita
yang bertempat tinggal di wilayah
kerja Posyandu, jumlah balita yang
mempunyai KMS atau Buku KIA,
jumlah balita yang datang pada hari
buka Posyandu dan jumlah balita
yang timbangan berat badannya naik
2. Kunjungan rumah kepada keluarga
yang tidak hadir, anak yang kurang
gizi atau anak yang mengalami gizi
buruk dan berbagai kondisi lain yang
mengharuskan pemantauan ketat
dari petugas kesehatan
3. Laporkan hasil kepada tokoh mas-
yarakat setempat atau pimpinan
wilayah serta minta dukungan agar
kegiatan Posyandu tetap berjalan
4. Diskusikan hasil kepada masyarakat
dalam forum-forum sekaligus mem-
bahas waktu Posyandu yang akan
datang
PELAKSANAAN
28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
25
D. Pembiayaan
1. Sumber Biaya
Pembiayaan Posyandu berasal dari berbagai sumber, antara lain:
a. Masyarakat:
1) Iuran pengguna/pengunjung Posyandu.
2) Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat.
3) Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok masyarakat.
4) Sumber dana sosial lainnya, misal dana sosial keagamaan, zakat, infaq,
sodaqoh (ZIS), dan sebagainya.
Apabila Forum Peduli Kesehatan Kecamatan telah terbentuk, upaya pengum-
pulan dana dari masyarakat ini seyogyanya dikoordinir oleh Forum Peduli
Kesehatan Kecamatan.
b. Swasta/Dunia Usaha
Peran aktif swasta/dunia usaha juga diharapkan dapat menunjang pem-
biayaan Posyandu. Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak an-
gkat perusahaan. Bantuan yang diberikan dapat berupa dana, sarana, prasa-
rana, atau tenaga, yakni sebagai sukarelawan Posyandu.
c. Hasil Usaha
Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha yang hasilnya disum-
bangkan untuk biaya pengelolaan Posyandu. Contoh kegiatan usaha yang
dilakukan antara lain:
1) Kelompok Usaha Bersama (KUB)
2) Hasil karya kader Posyandu, misalnya kerajinan, Taman Obat Keluarga
(TOGA)
d. Pemerintah
Bantuan dari pemerintah terutama diharapkan pada tahap awal pembentu-
kan, yakni berupa dana stimulant atau bantuan lainnya dalam bentuk sarana
dan prasarana Posyandu yang bersumber dari dana APBN, APBD Provinsi,
APBD Kabupaten/Kota, APBDes dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
2. Pemanfaatan dan Pengelolaan Dana
a. Pemanfaatan Dana
Dana yang diperoleh Posyandu, digunakan untuk membiayai kegiatan Po-
syandu, antara lain dalam bentuk:
1) Biaya operasional Posyandu.
2) Biaya penyediaan PMT.
3) Pengganti biaya perjalanan kader.
4) Modal usaha KUB.
5) Bantuan biaya rujukan bagi yang membutuhkan
b. Pengelolaan Dana
Pengelolaan dana dilakukan oleh pengurus Posyandu. Dana harus disimpan
ditempat yang aman dan jika mungkin mendatangkan hasil. Untuk keperluan
biaya rutin disediakan kas kecil yang dipegang oleh kader yang ditunjuk. Se-
tiap pemasukan dan pengeluaran harus dicatat dan dikelola secara bertang-
gungjawab.
29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
26
E. Perkembangan Posyandu
Makin banyaknya posyandu mendorong terjadinya variasi tingkat perkembangan
yang beragam. Kategori atau stratifikasi posyandu baik dari pengorganisasian mau-
pun penncapaian dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu berturut-turut dari terendah
sampai tertinggi sebagai berikut:
F. Pencatatan dan Pelaporan
1. Pencatatan
Pencatatan dilakukan oleh kader segera setelah kegiatan dilaksanakan. Pen-
catatan dilakukan dengan menggunakan format baku sesuai dengan program
kesehatan, Sistim Informasi Posyandu (SIP) atau Sistim Informasi Manajemen
(SIM) yakni:
a. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil, melahir-
kan, nifas.
Berisi catatan dasar mengenai sasaran Posyandu.
b. Register bayi dan balita di wilayah kerja Posyandu.
Berisi catatan pemberian tablet besi, vitamin A, pemberian oralit, tanggal
imunisasi, dan tanggal bayi meninggal di wilayah kerja Posyandu tersebut.
c. Register ibu hamil dan nifas di wilayah kerja Posyandu.
Berisi daftar ibu hamil dan ibu nifas, catatan umur kehamilan, pemberian
tablet tambah darah, imunisasi, pemberian kapsul yodium, pemeriksaan ke-
hamilan, risiko kehamilan, tanggal dan penolong kelahiran, data bayi yang
hidup dan meninggal, serta data ibu meninggal di wilayah kerja Posyandu.
1. Posyandu pratama. Posyandu paratama adalah posyandu yang be-
lum mantap yang frekuensi penimbangannya kurang dari 8 kali per
tahun. Kader aktifnya kurang dari 5 orang, pencapaian cakupan 5
program < 50%, tidak ada program tambahan, serta belum ada dana
sehat
2. Posyandu madya. Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melak-
sanakan kegiatannya lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jum-
lah kader 5 orang atau lebih, pencapaian cakupan 5 program <50%,
belum ada program tambahan, serta belum ada dana sehat
3. Posyandu purnama. Posyandu tingkat purnama adalah posyandu
yang frekuensi penimbangannya lebih dari 8 kali per tahun, jumlah
kader tugas 5 orang atau lebih, pencapaian 5 program >50%, sudah
ada program tambahan, sudah ada dana sehat <50% kepala keluar-
ga
4. Posyandu mandiri. Posyandu ini sudah dapat melakukan kegiatann-
ya lebih dari 8 kali per tahun, cakupan 5 program >50%, jumlah kad-
er 5 orang atau lebih, ada program tambahan dan dana sehat telah
menjangkau >50% Kepala keluarga.
30. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
27
d. Register WUS dan PUS di wilayah kerja Posyandu.
Berisi daftar wanita dan suami-istri usia produktif yang memiliki kemungk-
inan mempunyai anak (hamil).
e. Data Posyandu.
Berisi catatan jumlah pengunjung (bayi, balita WUS, PUS, ibu hamil, menyu-
sui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang hadir (kader Posyandu,
kader PKK, PKB/PLKB, paramedis dan sebagainya).
f. Data hasil kegiatan Posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil yang diperiksa
dan mendapat tablet tambah darah, jumlah ibu menyusui, peserta KB ulang
yang dilayani, panimbangan balita, semua balita yang punya KMS (K), balita
yang timbangannya naik dan yang di Bawah Garis Merah (BGM), balita yang
mendapat vitamin A, KMS yang dikeluarkan (dibagikan), balita yang mendapat
sirup besi, dan imunisasi (DPT, Polio, Campak, Hepatitis B) serta balita yang
menderita diare.
2. Pelaporan
Pada dasarnya kader Posyandu tidak wajib melaporkan kegiatannya kepada
Puskesmas ataupun kepada sector terkait lainnya. Bila Puskesmas atau sektor
terkait membutuhkan data tertulis yang terkait dengan pelbagai kegiatan Po-
syandu, Puskesmas atau sector terkait tersebut harus mengambilnya langsung
ke Posyandu. Untuk itu setiap Puskesmas harus menunjuk petugas yang ber-
tanggungjawab untuk pengambilan data hasil kegiatan Posyandu.
Cara Mengisi Format SIP
a. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, kematian ibu hamil,
melahirkan dan nifas, dilaksanakan setiap bulan oleh kader Dasa
Wisma dan disampaikan secara lisan kepada ketua kelompok PKK
RW/Dusun/Lingkungan melalui ketua kelompok RT dan kader Po-
syandu di wilayah yang bersangkutan.
b. Registrasi bayi dan balita di wilayah kerja Posyandu, dilaksanakan
oleh kader Posyandu setiap bulan. Satu lembar format ini berlaku
untuk satu tahun.
c. Register WUS dan PUS di wilayah kerja Posyandu, dilaksanakan oleh
kader Posyandu untuk selama satu tahun.
d. Register ibu hamil dan nifas di wilayah kerja Posyandu, dilaksanakan
oleh kader Posyandu untuk selama satu tahun.
e. Data Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu setiap bulan
setelah hari buka Posyandu atau setiap ada kegiatan.
f. Data hasil kegiatan Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu se-
tiap bulan setelah hari buka Posyandu atau setiap ada kegiatan.
31. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
28
Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 1, apakah Anda sudah paham? Apa
yang dapat Anda petik dari materi tersebut ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
Jika sudah paham lakukan praktikum di bawah ini, Anda bisa lanjut mempelajari Kegia-
tan Belajar 2 jika nilai Anda mencapai nilai 3 dengan lambang “B” pada praktikum maha-
siswa. Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang belum Anda pahami dan ulangi
kembali praktikum tersebut.
32. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
29
Praktikum
Mahasiswa
LLakukan praktikum berikut untuk menilai penguasaan Anda terhadap materi yang tel-
ah diberikan. Bentuk kelompok kecil yang beranggotakan 5 orang (1 orang menjaga 1
meja), minta bantuan teman Anda untuk menjadi peserta Posyandu dan minta bantuan
teman Anda yang lain menjadi obervator dengan mengacu pada daftar tilik berikut:
DAFTAR TILIK PENILAIAN PENYELENGGARAAN POSYANDU
NAMA KELOMPOK :
TEMPAT PRAKTEK :
HARI/ TANGGAL :
NAMA MAHASISWA : 1. …………………………
2. …………………………
3. …………………………
4. ………………………….
5. …………………………
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :
1 = Lalai : Langkah klinik tidak dilakukan
2 = Kurang : Pelaksanaan langkah klinik masih dengan keraguan dan hasil peker-
jaannya. Kurang baik, urutan langkah belum berurutan dan waktu
yang dipergunakan lebih lama dari yang diharapkan.
3 = Cukup : Langkah klinik sudah dilakukan dengan benar tetapi hasilnya belum
baik atau waktunya lebih lama dari yang diharapkan.
4 = Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik, sesuai dengan uru-
tannya dan waktu yang dipergunakan.
33. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
30
LANGKAH DAN KEGIATAN PENILAIAN
A. Persiapan 1 2 3 4
1. Alat dan bahan yang disiapkan antara lain adalah:
a. Pengukur Berat Badan (timbangan bayi/ timbangan
dacin, timbangan injak)
b. Pengukur tinggi badan
c. Pita pengukur lingkar kepala/ LILA ibu hamil
d. Alat bantu penyuluhan (model makanan, leaflet, lem-
bar balik, dll)
e. Materi penyuluhan
f. Alat pemeriksaan kehamilan (fetoskop, pita pengukur,
senter kecil, kom kecil, kapas bersih, baby oil,dll)
g. Alat pelayanan imunisasi (spuit berbagai ukuran, nee-
dle berbagai ukuran, vaksin, kapas DTT)
h. Alat pelayanan KB (spuit berbagai ukuran, needle
berbagai ukuran, obat/ alat kontrasepsi, kapas DTT)
i. Formulir deteksi pertumbuhan (KMS bayi, Tabel BB/
TB, Grafik lingkar kepala)
j. Formulir deteksi perkembangan (DDST, TDD, TDL)
k. Makanan Tambahan
l. Obat-obatan
m. Formulir SIP
n. Alat tulis
2. Sambut dengan ramah peserta yang datang
B. Meja 1: Pendaftaran
3.
Tanyakan dengan sopan identitas peserta (nama, usia,
alamat, dll)
4. Tanyakan keluhan/ masalah yang dialami (jika ada)
5.
Catat pada buku/ formulir yang telah disediakan
Catat juga identitas pada secarik kertas untuk kemudian
diselipkan pada KMS/ Buku KIA
6. Beri nomor antrian
7. Anjurkan untuk memberikan kertas tersebut pada petu-
gas di Meja 2
C. Meja 2: Penilaian Tumbuh Kembang
34. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
31
8. Lakukan antropometri sesuai dengan jenis pemeriksaan
yang dibutuhkan
Untuk pasien anak, lakukan deteksi peyimpangan perkem-
bangan dan emosional jika ada keluhan
9. Catat hasil pada secarik kertas yang sebelumnya diberi-
kan pada Meja 1
D. Meja 3: Pencatatan
10. Catat data hasil deteksi tumbuh kembang pada format
yang telah disediakan dengan tepat dan akurat.
Lengkapi identitas anak/ ibu pada kartu-kartu yang masih
baru (KMS/ Buku KIA baru)
11. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada peserta Posyandu
E. Meja 4. Penyuluhan
12. Periksa hasil pemeriksaan dari Meja 2 dan 3, simpulkan
status kesehatan peserta Posyandu, kemudian identifika-
si kebutuhan konseling yang dibutuhkan
13. Lakukan konseling dengan intonasi yang jelas, beri kes-
empatan pada peserta untuk bertanya dan lakukan eval-
uasi setelah konseling selesai diberikan
F. Meja 5. Pelayanan KIA-KB
14. Lakukan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
15. Berikan terapi sesuai dengan kebutuhan
G. Penutup
16. Dokumentasi hasil kegiatan
17. Evaluasi hasil kegiatan
18. Rencanakan tindak lanjut hasil kegiatan
35. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
32
Kegiatan
Belajar 2
Tujuan Pembelajaran Umum
Waktu 60 menit (1 JAM)
Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 2. Dalam Kegiatan Belajar I ini Anda akan mem-
pelajari tentang bagaimana membuat balok SKDN yang merupakan indikator keber-
hasilan sebuah Posyandu.
Seperti yang telah dijelaskan pada kegiatan belajar sebelumnya, ada beberapa tahapan
perkembangan yang terjadi pada sebuah Posyandu. Semakin mandiri dan banyaknya
kegiatan sebuah Posyandu maka semakin tinggi pula tingkat perkembangannya. Un-
tuk menilai keberhasilan pelaksanaan sebuah Posyandu dibuatlah sebuah indikator
penilaian, yaitu dengan menggunakan balok SKDN. Berikut akan kita bahas bersama.
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 2 diharapkan Anda mampu untuk mem-
buat dokumentasi dengan menggunakan balok SKDN
Di akhir kegiatan belajar satu, Anda diharapkan mampu untuk :
1. Menjelaskan pengertian SKDN
2. Menjelaskan Indikator SKDN
3. Membuat balok SKDN
Untuk dapat melaksanakan kegiatan Posyandu, berikut materi yang harus Anda pela-
jari:
1. Pengertian SKDN
2. Indikator SKDN
3. Balok SKDN
PEMBUATAN BALOK SKDN
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
36. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
33
Uraian
Materi
Pada kegiatan belajar sebelumnya Anda telah mempelajari bagaimana menyelenggara-
kan sebuah Posyandu. Setelah sebuah Posyandu dilaksanakan, bagaimana cara men-
gevaluasi kegiatan Posyandu tersebut? Berhasilkah? Atau Gagalkah? Posyandu bagaima-
na yang dikatakan berhasil? Posyandu bagaimana yang dikatakan gagal? Berikut akan
kita bahas cara menilai keberhasilan program posyandu melalui Balok SKDN
A. Pengertian SKDN
Bagi Anda yang telah bekerja di komunitas, mungkin penggunaan kata “SKDN” sudah
tidak asing lagi bagi Anda. Sebenarnya apakah SKDN itu? Mari kita lihat bersama.
SKDN adalah sebuah indikator untuk menilai keberhasilan sebuah
Posyandu. SKDN adalah singkatan dari pengertian kata-katanya yaitu:
• S adalah Seluruh balita yang ada di wilayah kerja
• K adalah jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS atau buku
KIA
• D adalah jumlah seluruh balita yang Ditimbang
• N adalah balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhan pada KMS naik
APA YANG DIMAKSUD ?
37. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
34
SKDN merupakan penilaian Posyandu berdasarkan jumlah balita yang ditimbang.
Pemantauan SKDN dilakukan tiap berakhirnya suatu kegiatan Posyandu. SKDN ini
yang kemudian dilaporkan pada tingkat kelurahan sebagai laporan status kesehatan
seorang anak sekaligus untuk melihat keberhasilan program Posyandu.
B. Indikator SKDN
Setelah data dari kompononen SKDN terkumpul, selanjutnya data tersebut akan di-
olah dan dianalisis untuk menilai keberhasilan suatu Posyandu. Analisis yang dapat
dilakukan adalah:
1. Cakupan Program (K/S)
Untuk menilai cakupan program yang telah dicapai oleh sebuah Posyandu dapat
dihitung dengan rumus
Hasil yang didapat harus 100%. Alasannya balita – balita yang telah mempunyai
KMS telah mempunyai alat instrumen untuk memantau berat badannya dan
data pelayanan kesehatan lainnya. Apabila tidak digunakan atau tidak dapat KMS
maka pada dasarnya program POSYANDU tersebut mempunyai liputan yang
sangat rendah atau bisa juga dikatakan balita yang seharusnya mempunyai KMS
karena memang mereka (Balita) masih dalam fase pertumbuhan ini telah ke-
hilangan kesempatan untuk mendapat pelayanan sebagaimana yang terdapat
dalam KMS tersebut. Khusus untuk Tingkat Kehilangan Kesempatan ini menggu-
nakan rumus:
Semakin tinggi Presentasi Kehilangan Kesempatan, maka semakin rendah ke-
mauan orang tua balita untuk dapat memanfaatkan KMS. Padahal KMS sangat
baik untuk memantau pertumbuhan berat badan balita atau juga pola pertum-
buhan berat badan balita.
2. Pencapaian Program (N/S)
Untuk menilai pencapaian program sebuah Posyandu dapat dihitung dengan ru-
mus:
Jumlah Balita yang mempunyai KMS (K)
Jumlah seluruh Balita (S)
x 100 %
Jumlah seluruh Balita (S) - Jumlah Balita yang punya KMS (K)
Jumlah seluruh balita (S)
x 100 %
38. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
35
3. Partisipasi Masyarakat (D/S)
Untuk menilai tingkat partisipasi masyarakat dalam sebuah Posyandu dapat di-
hitung dengan rumus:
Hasilnya minimal harus mencapai 80% , apabila dibawah 80% maka dikatakan
partisipasi masyarakat untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkem-
bangan berat badan sangatlah rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak
akan terpantau oleh petugas kesehatan ataupun kader Posyandu dan memun-
gkinkan balita ini tidak diketahui pertumbuhan berat badannya atau pola per-
tumbuhan berat badannya.
4. Kesinambungan Program (D/K)
Kesinambungan sebuah program dinilai jika peserta yang datang terus berkun-
jung untuk mendapatkan pelayanan. Kesinambungan program posyandu dapat
dinilai dengan rumus:
5. Keberhasilan Program (N/D)
Keberhasilan program suatu Posyandu dapat dihitung dengan rumus:
Balita yang Naik Berat Badannya Sesuai Garis Pertumbuhan (N)
Jumlah seluruh balita (S)
x 100 %
Jumlah Seluruh Balita yang Ditimbang (D)
Jumlah seluruh Balita (S)
x 100 %
Jumlah Seluruh Balita yang Ditimbang (D)
Jumlah Balita yang Mempunyai KMS (K)
x 100 %
Balita yang Naik Berat Badannya Sesuai Garis Pertumbuhan (N)
Jumlah balita yang ditimbang (D)
x 100 %
39. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
36
Contoh Kasus:
Dari laporan kegiatan Posyandu Melati pada bulan Januari 2014, didapat data
sebagai berikut: tercatat jumlah seluruh Balita yang ada dalam wilayah Posyan-
du adalah 87 balita, yang telah mempunyai KMS sebanyak 80 balita. Sementara
itu, sebanyak 80 balita ditimbang berat badannya, sedangkan balita yang naik
berat badannya adalah sebanyak 70 anak. Analisis data tersebut!
Jawab:
C. Balok SKDN
Untuk memudahkan dalam menyajikan data SKDN dibuatlah Balok SKDN. Balok
SKDN berupa diagram batang yang menampilkan proporsi komponen SKDN diikuti
dengan analisis SKDN. Berikut contohnya:
41. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
38
Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2, apakah Anda sudah paham? Apa
yang dapat petik dari materi tersebut ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
Jika sudah paham lakukan praktikum di bawah ini, Anda bisa dinilai tuntas menyele-
saikan modul ini jika nilai Anda mencapai nilai 3 dengan lambang “B” pada praktikum
mahasiswa. Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang belum Anda pahami dan
ulangi kembali praktikum tersebut.
42. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
39
Praktikum
Mahasiswa
INDIKATOR PENILAIAN
PENILAIAN
1 2 3 4
1. Menentukan data “S”
2. Menentukan data ”K”
3. Menentukan data ”D”
4. Menentukan data ”N”
5. Menentukan tingkat cakupan program Posyandu
6. Menentukan tingkat pencapaian program Posyandu
7.
Menentukan tingkat partisipasi Masyarakat terhadap Po-
syandu
8. Menentukan tingkat kesinambungan program Posyandu
9. Menentukan tingkat keberhasilan program Posyandu
10. Membuat balok SKDN pada format yang telah disediakan
Kasus:
Dari laporan kegiatan Posyandu Cempaka pada bulan September 2014, didapat data se-
bagai berikut: tercatat jumlah seluruh Balita yang ada dalam wilayah Posyandu adalah 120
balita, yang telah mempunyai KMS sebanyak 110 balita. Sementara itu, sebanyak 100 balita
ditimbang berat badannya, sedangkan balita yang naik berat badannya adalah sebanyak 87
anak. Tentukan SKDN dari data tersebut, analisis, kemudian buatlah balok SKDN.
Praktikum:
Buatlah laporan SKDN dari kasus di atas, kemudian serahkan laporan yang telah Anda
buat kepada pembimbing praktikum. Anda akan lulus dari modul ini jika Anda mendapat
nilai minimal 3 dengan lambang “B”. Jika nilai Anda belum tercapai, ulangi kembali pem-
buatan laporan. Laporan Anda akan dinilai dengan indikator sebagai berikut:
PEDOMAN PENILAIAN LAPORAN PEMBUATAN BALOK SKDN
Keterangan :
1 = Tidak dilakukan 3 = Cukup
2 = Kurang 4 = Baik
43. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
40
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Handajani, Sutjiati Dwi. 2012. Kebidanan Komunitas. Konsep dan Manajemen Asuhan.
Jakarta: EGC
Karwati. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: Trans Info Media.
Kementrian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Buku Pegangan Kader
Posyandu. Ayo ke Posyandu Setiap Bulan. Jakarta: Bakti Husada
Kementrian Kesehatan RI dan Pokjanal Posyandu. 2011. Pedoman Umum Pengelolaan
Posyandu. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Kementrian Kesehatan RI dan Pokjanal Posyandu. 2012. Kurikulum dan Modul
Pelatihan Kader Posyandu. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Meilani, Niken. 2013. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya
Pudjiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar: Kebidanan Komunitas. Teori dan Aplikasi
dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika.
Runjati. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Syafrudin, Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Zulkifli. 2003. Posyandu dan Kader Kesehatan. USU Digital Library
44. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
41
Penutup
Dengan berakhirnya Kegiatan Belajar 2 ini maka berakhir pula modul ketiga praktikum
asuhan kebidanan komunitas. Selamat Anda telah menyelesaikan modul praktikum ini.
Diharapkan dengan berakhirnya modul ini Anda akan dapat menguasai kompetensi
yang diharapkan pada awal kegiatan belajar.
Setelah ini akan ada praktikum terakhir yang akan menguji penguasaan Anda terhadap
kesuluruhan materi. Berikut merupakan cara perhitungan nilai untuk mengetahui ke-
tuntasan belajar Anda:
1. Setiap akhir pertemuan selesai, lakukan langkah praktikum sesuai
denga daftar tilik yang telah disediakan
2. Minta bantuan teman Anda untuk menilai Anda saat Anda
melakukan langkah-langkah dalam daftar tilik
3. Kemudian hitung skor yang Anda dapat dengan cara:
Jumlah Skor
4 x Jumlah item
4. Lihat tabel konversi nilai pada lampiran, untuk mengetahui lam-
bang nilai Anda
5. Ketuntasan pembelajaran tercapai apabila Anda berhasil jika
Anda mendapat nilai 3 dengan lambang “B”
6. Apabila Anda belum bisa mencapai nilai 3, maka ulangi lagi untuk
mempelajari materi dan lakukan kembali langkah-langkah daftar
tilik dalam praktik mahasiswa
7. Bila Anda sudah berhasil, maka lanjutkan untuk ke pertemuan
berikutnya dan bila selesai maka Anda dapat pindah ke modul
berikutnya
UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR,
ANDA DAPAT MENILAI
DIRI SENDIRI DENGAN CARA :
X 100
45. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
42
Untuk praktikum akhir pada modul ini, Anda akan diberikan sebuah tugas yang akan
menguji penguasaan Anda terhadap keseluruhan materi. Berikut tugas yang harus Anda
kerjakan, simaklah dengan seksama:
Buatlah sebuah kelompok dengan minimal 5 orang anggota. Kemudian pilihlah sebuah
Posyandu yang kegiatannya sudah rutin berjalan setiap bulan dan sudah berdiri selama
lebih dari 1 tahun. Rencanakan untuk mengikuti kegiatan berikutnya yang akan dilak-
sanakan oleh Posyandu tersebut. Libatkan diri Anda mulai dari perencanaan (kegiatan
sebelum hari buka Posyandu), saat buka Posyandu sampai pada tahap evaluasi (kegia-
tan setelah buka Posyandu). Buatlah laporan kegiatan lengkap dengan analisis Anda ter-
hadap keberhasilan Posyandu tersebut dalam menjalankan programnya melalui Balok
SKDN!
Serahkan laporan Anda pada pembimbing untuk menilai penguasaan Anda terhadap
materi. Jika Anda menemui kendala dalam memahami instruksi di atas atau mengalami
kendala dalam pelaksanannya, temui pembimbing praktikum Anda
Praktikum
Akhir
Mahasiswa
46. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
43
INDIKATOR PENILAIAN
PENILAIAN
1 2 3 4
Menyiapkan Kegiatan Sebelum Hari Buka Posyandu
1. Mendata sasaran Posyandu
2. Menentukan lokasi Posyandu
3. Melakukan pembagian tugas pada tiap meja
4. Menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan
5. Melakukan koordinasi dengan Pokja Posyandu
6. Menyiapkan PMT dan materi penyuluhan
7. Melakukan pendekatan kepada toma setempat
8. Mengundang sasaran untuk datang ke Posyandu
Melakukan Penyelenggaraan Posyandu
9. Melakukan 5 kegiatan utama maupun tambahan Posyan-
du dengan benar
10. Melakukan dokumentasi kegiatan menggunakan SIP
Melakukan Kegiatan Setelah Hari Buka Posyandu
11. Membuat diagram batang/ balok SKDN beserta analisisn-
ya
12. Melakukan kunjungan rumah pada sasaran yang tidak
hadir
13. Melaporkan hasil kepada masyarakat dalam salah satu
forum
14. Menyusun jadwal untuk kegiatan posyandu yang akan
datang
Keterangan :
1 = Tidak dilakukan 3 = Cukup
2 = Kurang 4 = Baik
61. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
58
KONVERSI NILAI
Nilai Absolut Angka Mutu Huruf Mutu
0 0.00 E
1 0.00 E
2 0.00 E
3 0.00 E
4 0.00 E
5 0.00 E
6 0.00 E
7 0.00 E
8 0.00 E
9 0.00 E
10 0.00 E
11 0.00 E
12 0.00 E
13 0.00 E
14 0.00 E
15 0.00 E
16 0.00 E
17 0.00 E
18 0.00 E
19 0.00 E
20 0.00 E
21 0.00 E
22 0.00 E
23 0.00 E
24 0.00 E
25 0.00 E
26 0.00 E
27 0.00 E
28 0.00 E
29 0.00 E
Lampiran
3
62. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
59
30 0.00 E
31 0.00 E
32 0.00 E
33 0.00 E
34 0.00 E
35 0.00 E
36 0.00 E
37 0.00 E
38 0.00 E
39 0.00 E
40 0.99 E
41 1.00 D
42 1.06 D
43 1.15 D
44 1.18 D
45 1.24 D
46 1.33 D
47 1.39 D
48 1.45 D
49 1.51 D
50 1.58 D
51 1.65 D
52 1.72 D
53 1.79 D
54 1.86 D
55 1.93 D
56 2.00 C
57 2.07 C
58 2.14 C
59 2.21 C
60 2.27 C
61 2.33 C
62 2.39 C
63 2.45 C
64 2.51 C
65 2.57 C
66 2.63 C
67 2.69 C
68 2.75 B
63. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
60
69 2.81 B
70 2.87 B
71 2.93 B
72 2.99 B
73 3.05 B
74 3.11 B
75 3.17 B
76 3.33 B
77 3.39 B
78 3.45 B
79 3.51 A
80 3.54 A
81 3.57 A
82 3.60 A
83 3.63 A
84 3.66 A
85 3.69 A
86 3.72 A
87 3.74 A
88 3.76 A
89 3.78 A
90 3.80 A
91 3.82 A
92 3.84 A
93 3.86 A
94 3.88 A
95 3.90 A
96 3.92 A
97 3.94 A
98 3.96 A
99 3.98 A
100 4.00 A
64. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
61
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
61
Daftar
Gambar
Cover
http://1.bp.blogspot.com/-FU-
3TE1zwQzM/T_GzukmuI4I/AAAAAAAAAC-
c/02rJ9iQ-SOc/s1600/posyandu-RW05.
JPG
Imunisasi Pada Bayi
http://blogs.unpad.ac.id/kknmpada-
herang2011/files/2011/07/posyandu21.
jpg
Imunisasi Pada Balita
http://www.depok.go.id/berkas-ung-
gah/2012/08/7812-tinjau-posyandu-rw-
06-dan-rw-14-kel-beji-1.jpg
Penimbangan Pada Bayi
http://4.bp.blogspot.com/-JPQ7-mSyZSU/
UqMpGl0tayI/AAAAAAAAARg/CGXIlHIHY-
lE/s1600/IMG_4987.JPG
65. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015