PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010, Perawatan Bayi Baru Lahir, Langkah KMC, Penanganan Bayi Baru Lahir dari Ibu TB
Pemeriksaan fisik pada bayi merupakan pemeriksaan fisik yang di gunakan untuk menilai status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah sakit. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari kelainan pada bayi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir
1. Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada
Bayi Baru Lahir
Semester 05
Kegiatan Belajar II
Keperawatan Maternitas I
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Sofia Februanti
http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2013/07/18/article-0-0234B6B400000578-627_634x688.jpg
3. Pengertian
Periode neonatal/ neonates/ BBL adalah periode sejak bayi
lahir sampai 28 hari pertama kehidupan. Selama
beberapa minggu, neonatus mengalami masa transisi dari
kehidupan intrauterin ke extrauterine dan menyesuaikan
dengan lingkungan yang baru
http://readystepgrow.com.au/communities/0/004/010/805/030/images/4580694351.jpg
4. Adaptasi Fisiologis
Sebelum lahir, O2 janin disuplai oleh plasenta, sehingga agar neonates
dapat bertahan, maka maturasi organ paru sangat penting
karena proses ini melibatkan faktor fisik, sensorik, dan kimiawi (perubahan
tekanan dari kehidupan di dalam uterus & kehidupan di luar uterus
mungkin menghasilkan stimulasi fisik untuk mempercepat pernafasan.
http://cf.ltkcdn.net/pregnancy/images/std/141264-425x282-Newborn_In_Incubator.jpg
Sistem Pernapasan
5. Adaptasi Fisiologis
Saat dilakukan klem pada tali pusat terjadi
peningkatan volume darah yang cepat sehingga
menekan vaskularisasi jantung & paru. BBL
dapat menjadi hiperbilirubinemia
selama minggu- minggu pertama
kehidupannya sebagai hasil dari pemecahan
hemoglobin tambahan
http://cf.ltkcdn.net/pregnancy/images/std/141264-425x282-Newborn_In_Incubator.jpg
Sistem Kardiovaskuler
6. Adaptasi Fisiologis
Sirkulasi perifer pada BBL agak lambat sehingga
terjadi sianosis residual pada area tangan, kaki, &
sirkumoral BBL. Frekuensi nadi cenderung tidak
stabil, & mengikuti pola yang serupa dengan
pernapasan. Frekuensi nadi normal 120 –
160 x/ menit
http://cf.ltkcdn.net/pregnancy/images/std/141264-425x282-Newborn_In_Incubator.jpg
Sistem Kardiovaskuler
7. Adaptasi Fisiologis
Karakteristik BBL yang dapat menyebabkan hilangnya panas
antara lain kulit tipis, pembuluh darah yang dekat
dengan permukaan, sedikit lemak subkutan
Untuk menjaga panas, bayi cukup bulan yang sehat
akan mempertahankan posisi fleksi.
http://www.suara-islam.com/images/berita/bayi-.jpg
Sistem Termoregulasi
8. Adaptasi Fisiologis
Anda harus mengkaji reflek-reflek
fisiologis BBL karena hal ini penting sekali
untuk mengetahui reflek protektif seperti
blink, gag, bersin, batuk. Sedangkan reflek
primitif: rooting/sucking, moro, startle, tonic neck,
stepping, and palmar/plantar grasp (anda dapat
melihat cara pengkajian reflek- reflek fisiologis
BBL).
http://tnc-neuro.com/wp-content/themes/tnc-dec10/images/baby-eeg.jpg
Sistem Neurologis
9. Adaptasi Fisiologis
Volume darah rata- rata
pada BBL 80-85ml/Kg.
Eritrosit/ sel darah merah (SDM) lebih
banyak dan lebih banyak mengandung
hemoglobin dan hematokrit
dibandingkan dengan dewasa.
Sedangkan leukosit/ sel
darah putih (SDP) 9000-
30.000/mm3.
http://dxline.info/img/new_ail/blood.png
Sistem Hematologi
10. Adaptasi Fisiologis
BBL harus mulai makan, mencerna,
& mengabsorpsi makanan setelah
lahir. Kapasitas lambung 6
ml/Kg saat lahir tapi
bertambah sekitar 90 ml
pada hari pertama kehidupan
http://www.lucinafoundation.org/assets/diaphragmatic-hernia-flat.jpg
Sistem Gastrointestinal
11. Adaptasi Fisiologis
BBL mendapat imunitas pasif
dari ibu selama kehamilan
trimester 3, kemudian dilanjutkan
dengan pemberian ASI. IgG menembus
plasenta saat fetus (imunitas pasif temporer
terhadap toksin bakteri & virus). IgM
diproduksi BBL untuk mencegah
penyerangan bakteri gram negativehttp://http://www.similac.ca/sites/default/files/baby-month4-1.jpg
Sistem Imunitas
12. Adaptasi Fisiologis
Kemampuan bayi dalam mengkonsentrasikan urin kurang. Intake/
asupan 2 hari pertama: 65ml/ Kg. Output 2-6 X/ hari.
Distribusi cairan pada BBL: Total Cairan Tubuh 78 %, Cairan
Extraseluler 45 %, Cairan IntraSeluler 33 % sedangkan dewasa Total
Cairan Tubuh 55-60%, Cairan Extraseluler 20 %, Cairan IntraSeluler
40 %.
http://www.impactednurse.com/pics5/babypeeH.jpg
Sistem Urinari
13. Adaptasi Fisiologis
Sistem ini merupakan sistem yang
kodisinya lebih baik dari pada sistem
yang lainnya. Jika terjadi gangguan,
biasanya berkaitan dengan kondisi
hormonal ibunya.
http://2.bp.blogspot.com/-cxKNhzFv-i0/Tx0kzuegu5I/AAAAAAAANMU/yCeszorhGO0/s400/empedu.jpg
Sistem Endokrin
15. Pengkajian
1. Buka pembungkus BBL dan amati
postur ketika BBL tenang
2. Mengukur lingkar kepala
dengan menempatkan pita ukur
(metline) sekitar kepala tepat di atas
telinga dan alis. Pengukuran biasanya
dicatat dalam sentimeter
3. Mengukur dengan
menempatkan pita sekitar dada
atas garis puting susu (30,5-33 cm
(12-13 inci) atau 2-3 cm kurang dari
kepala lingkar)
http://assets.kompas.com/data/photo/2011/10/13/1107535620X310.jpg
Pemeriksaan Fisik
16. Pengkajian
4. Ukur panjang badan dengan mengukurkan pita
di permukaan yang datar.
5. Bersihkan timbangan sebelum digunakan. Mengatur skala
nol. Tempatkan BBL tanpa pakaian di timbangan. Catat
berat badan BBL. Jangan biarkan BBL tanpa
pengawasan saat penimbangan.
6. Tempatkan termometer di daerah ketiak. Suhu
aksila lebih disukai karena risiko minimal terjadinya trauma
jaringan, perforasi, dan kontaminasi silang terkait dengan
rektum metode suhu.
http://sehatnegeriku.com/wp-content/uploads/2011/11/Juara-2-MENGUKUR-BALITA-Arif-wibowo-DIY1.jpg
Pemeriksaan Fisik
17. Pengkajian
7. Menilai tingkat pernapasan oleh mengamati naik
turunnya dari dada dan perut selama satu menit
penuh.
8. Menilai denyut nadi apical, auskultasi dengan
menggunakan stetoskop (selama satu menit penuh).
Menilai frekuensi dan irama.
9. Periksa kulit untuk warna, Keutuhan, memar, tanda
lahir, kekeringan, ruam, kehangatan, tekstur, dan turgor.
Periksa kuku
http://0.tqn.com/d/pediatrics/1/0/3/P/baby_thermometer.jpg
Pemeriksaan Fisik
18. Pengkajian
10. Perhatikan bentuk kepala. Periksa dan raba fontanel
dan sutura. Periksa dan raba kepala untuk mengetahui
adanya caput succedaneum dan / atau
cephalohematoma
11. Angkat dagu untuk mengkaji area leher
12. Menilai posisi mata. Buka kelopak mata dan kaji
warna sclera dan ukuran pupil.
Menilai refleks mengedip, refleks cahaya merah, dan
reaksi pupil terhadap cahaya
http://1.bp.blogspot.com/-46cZeETlTxM/Tvpyyzl7XCI/AAAAAAAAAMc/NRp-b5TJT58/s1600/DSC00308.JPG
Pemeriksaan Fisik
19. Pengkajian
13. Periksa telinga untuk posisi, bentuk, dan drainase. Tes
pendengaran dilakukan sebelum pulang
14. Amati bentuk hidung. Periksa pembukaan nares.
Menilai patensi dari nares dengan memasukkan kateter
kecil lembut (Ini mungkin tidak dilakukan pada semua
bayi. Memeriksa dan prosedur manual merupakan
kebijakan rumah sakit.)
15. Periksa bibir, gusi, lidah, langit-langit, dan
membran mukosa. Buka mulut dengan menekan
lembut di bagian bawah bibir. kaji untuk refleks rooting,
mengisap, menelan, dan refleks muntah
http://2.bp.blogspot.com/-J7DMSj0QU-8/T1Mb477gRaI/AAAAAAAAAdY/KxpGdwX9Ekc/s1600/P1040554.JPG
Pemeriksaan Fisik
20. Pengkajian
16. Periksa bentuk, kesimetrisan, dan area dada.
Periksa payudara untuk ukuran dan pengeluaran.
Auskultasi bunyi nafas.
17. Auskultasi bunyi jantung; selama satu menit penuh.
Palpasi denyut nadi perifer
18. Periksa ukuran dan bentuk perut. Meraba perut,
menilai tonus otot, hernia, dan diastasis recti. Auskultasi
untuk bising usus. Periksa tali pusar.
http://www.mission2care.ca/wordpress/wp-content/uploads/2013/05/baby-stethoscope-960x390.jpg
Pemeriksaan Fisik
21. Pengkajian
19. Inspeksi anus
20. Tempatkan jempol di kedua sisi dari labia dan pisahkan
secara lembut jaringan untuk memeriksa alat
kelamin secara visual. Menilai keadaan dan posisi
klitoris, vagina, dan meatus kemih.
21. Periksa penis, mencatat posisi meatus uretra.
Memeriksa dan meraba skrotum untuk menilai testis.
http://www.circinfo.net/images/baby_circumcision.jpg
Pemeriksaan Fisik
23. REFLEKS CARA MENGKAJI
Tonic Neck
Muncul antara lahir dan
6 minggu; menghilang dengan
4 sampai 6 bulan Ketika posisi BBL terlentang, kepala menoleh ke
samping sehingga dagu berada di atas bahu
Rooting
muncul saat lahir; menghilang
antara 3 dan 6 bulan
Sentuh ujung bibir BBL dengan jari, maka mulut BBL
akan menoleh ke arah jari pemeriksa
Mengisap/ sucking
muncul saat lahir; menghilang
pada 10-12 bulan Masukkan putting ibu atau jari atau dot, maka BBL
akan mengisap benda yang dimasukkan tersebut
24. REFLEKS CARA MENGKAJI
Palmar grasp (tangan
menggenggam)
Muncul sejak lahir, menghilang
pada usia 3 – 4 bulan Letakkan jari pemeriksa di telapak tangan BBL, maka
BBL akan menggenggam jari pemeriksa
Plantar grasp (kaki
menggenggam)
Muncul sejak lahir, menghilang
pada usia 3 – 4 bulan Letakkan jari pemeriksa di telapak kaki BBL, maka
BBL akan menggenggam jari pemeriksa
Babinski
Muncul sejak lahir, menghilang
pada usia 1 tahun Sentuh/ tekan permukaan lateral telapak kaki, maka
jari BBL akan hiperekstensi dan meregang
25. REFLEKS CARA MENGKAJI
Stepping/ melangkah
Muncul sejak lahir, menghilang
pada usia 3 – 4 minggu
Pegang BBL dengan posisi berdiri dengan kaki BBL
menyentuh permukaan alas yang datar. Maka BBL
akan melangkah
26. Pengkajian
Risiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan
penurunan jumlah lemak subkutan dan / atau permukaan tubuh besar
Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan dan /
atau teknik mencuci tangan yang kurang oleh petugas kesehatan dan
orangtua
Risiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan transisi
dari janin ke sirkulasi neonatal, dingin stres, dan / atau produksi lendir
yang berlebihan
http://3.bp.blogspot.com/-wbxjZuTbs4A/UZatG0vhWdI/AAAAAAAAAdQ/pZsD6-D_hoo/s320/Tips+Merawat+Bayi+Baru+Lahir.jpg
Diagnose Keperawatan
27. Pengkajian
Risiko defisit volume cairan
berhubungan dengan asupan oral terbatas
Risiko defisit pengetahuan
berhubungan dengan pertama kali
menjadi orangtua dan / atau sumber
daya belajar yang terbatas
http://ptfi.co.id/media/images/banner/photo-gallery/kuala-033.jpg
Diagnose Keperawatan
28. Perencanaan (Intervensi Keperawatan)
Menjaga suhu bayi dengan menutup pintu.
Jaga BBL agar tetap kering.
Tutup BBL agar tetap hangat dengan selimut kering.
Tempatkan topi/ penutup kepala BBL
Tempatkan BBL dengan kontak kulit-ke-kulit pada orang tua
dan selimut hangat menutupi ibu dan BBL.
Monitor suhu sesuai protokol tiap RS.
Beritahu dokter atau perawat praktisi jika suhu neonatus masih
rendah atau sudah naik
http://statik.tempo.co/data/2013/06/12/id_192540/192540_620.jpg
Diagnose Keperawatan I
29. Perencanaan (Intervensi Keperawatan)
Pantau kulit apakah terjadi kerusakan jaringan.
Monitor suhu sesuai protokol RS.
Jaga kulit bersih dan kering.
Instruksikan orang tua dan pengunjung yang tepat
Cuci tangan sebelum menyentuh neonatus.
Instruksikan orang tua untuk mencuci tangan
setelah mengganti popok.
Beritahu dokter atau perawat praktisi jika
neonatus yang letargi/ lemah, suhu meningkat atau lesi
pada kulit
http://2.bp.blogspot.com/-cxKNhzFv-i0/Tx0kzuegu5I/AAAAAAAANMU/yCeszorhGO0/s400/empedu.jpg
Diagnose Keperawatan II
30. Perencanaan (Intervensi Keperawatan)
Monitor pernafasan dan fungsi jantung sesuai
protokol RS.
Auskultasi suara napas.
Kaji adanya dan lokasi sianosis.
Hisap mulut dan hidung.
Berikan oksigen sesuai protocol / order.
Laporkan tanda-tanda distress pernapasan
kepada dokter atau perawat praktisi
https://koestoer.files.wordpress.com/2013/11/110813_0714_ruangnicuda2.jpg?w=523
Diagnose Keperawatan III
31. Perencanaan (Intervensi Keperawatan)
Monitor intake dan output.
Monitor tanda-tanda dehidrasi, yaitu, fontanel
cekung, turgor kulit buruk, membrane mukosa kering.
Berikan pemberian makan/ cairan secara oral.
http://www.bayi.web.id/wp-content/uploads/2012/06/Memberi-obat-telan-pada-bayi1.jpg
Diagnose Keperawatan IV
32. Perencanaan (Intervensi Keperawatan)
Kaji tingkat pengetahuan orang tua
Berikan informasi tentang karakteristik dan
perilaku baru lahir
Berikan informasi tentang perawatan BBL (bayi
baru lahir)
Bantu orang tua dengan mengurus bayi mereka
Puji orang tua untuk perawatan mereka dari mereka
baru lahir
http://ptfi.co.id/media/images/banner/photo-gallery/kuala-197.jpg
Diagnose Keperawatan V
33. Evaluasi
Suhu BBL akan berada dalam batas normal, dan kulit akan
menjadi merah muda dan terasa hangat saat disentuh.
BBL tidak akan menunjukkan tanda-tanda atau gejala dari
suatu infeksi.
Tingkat pernapasan BBL dan denyut jantung akan berada
dalam rentang normal, kulit akan menjadi merah muda dan jalan
napas akan tetap bersih.
BBL akan BAK enam kali sehari.
Orang tua akan merespon kebutuhan bayi mereka
http://ptfi.co.id/media/images/banner/photo-gallery/kuala-035.jpg
Editor's Notes
Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Keperawatan semester 2 pada Modul 2 mata kuliah Komunikasi dalam keperawatan,
dengan pokok bahasan ” Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Bayi dan Anak”
Selamat Belajar !