Bab ini membahas fisiologi perkembangan bayi usia 0-6 bulan, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertumbuhan berat badan bayi baru lahir, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan bayi. Perkembangan janin dibagi menjadi somatik, neurologis, dan perilaku, sedangkan faktor pengaruhnya terdiri atas internal seperti genetik dan eksternal seperti gizi ibu hamil.
1. 5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. FISIOLOGI PERKEMBANGAN BAYI USIA 0 – 6 BULAN
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 keadaan yang
sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Seperti dijelaskan oleh Soetjiningsih, 1995,
mengenai pengertian pertumbuhan dan perkembangan secara definisi adalah
sebagai berikut :
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
kuantitas seperti misalnya : besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingakat sel,
organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik. Pada dua bulan kehamilan pertama, terjadi proses diferensiasi
berbagai organ, seperti mata, tangan, dan telinga. Setelah mencapai tujuh
bulan usia kehamilan, biasanya disebut masa pertumbuhan dalam kandungan.
Pada masa pertumbuhan hingga kelahiran bayi, berat janin kira – kira 500 kali
lipat. Bila pada usia 9 minggu berat janin kira – kira 6,7 gram, maka pada
waktu lahir menjadi sekitar 3500 gram. Bayi orang Indonesia berat lahirnya
2. 6
rata – rata mencapai 300 gram. Pertambahan berat badan ibu hamil
diperkirakan mencapai 12,5 kilogram. Akan tetapi, beberapa penelitian
mengungkapkan bahwa pertambahan berat badan ibu masih dianggap normal
bila berkisar antara 6,5 – 16,5 kilogram. Dengan mengetahui pertambahan
berat badan ibu selama hamil, dapat diperkirakan berat badan bayi lahir.
Beberapa kondisi, seperti kesehatan dan keperluan zat- zat gizi yang kurang
mendapat perhatian selama kehamilan, dapat mengakibatkan bayi dilahirkan
dengan berat badan rendah (BBLR), yaitu berat badan lahir 2500 gram atau
kurang
2. Perkembangan
Perkembangan (development) merupakan perubahan dalam kualitas
misalnya bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan berkaitan terhadap fisik,
sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ atau
individu.
Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada
potensi biologinya. Tingkat tercapainya potensi biologi seseorang, merupakan
hasil interaksi berbagi faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik,
3. 7
lingkungan bio – fisiko – sosial dan perilaku. Proses yang unik dari hasil akhir
yang berbeda – beda akan memberikan ciri tersendiri pada setiap anak..
B. Tumbuh Kembang Anak
1. Pertumbuhan dan perkembangan janin
Dalam pertumbuhan dan perkembangan janin maka dapat dibedakan
dalam perkembangan somatik, perkembangan neurologis dan perkembangan
perilaku janin.
a) Perkembangan Somatik
Perkembangan somatik janin dapat dipilahkan dalam masa embrio, dan
masa janin.
1) Masa Embrio
Implantasi dimulai enam hari paska pembuahan. Embrio terdiri
dari masa sel sferis dengan rongga sentral (blastokista). Setelah 2
minggu, implantasi selesai dan sirkulasi uteroplasenta dimulai. Embrio
mempunyai 2 lapisan yang terpisah, yaitu endodermis dan eksodermis,
serta amnion yang sudah mulai terbenttuk. Setelah 3 minggu, lapisan
benih utama yang ketiga (mesoderm) telah muncul, bersama dengan
neural tube dan pembuluh darah primitif dan jantung telah mulai
memompa.
4. 8
Setelah minggu ke 4 dan minggu ke 8, pelipatan lateral lapisan
embriologis, diikuti dengan pertumbuhan pada ujung cranial dan
kaudal serta pembentukan kuncup tangan dan kaki menghasilkan
bentuk seperti manusia.
Pada akhir minggu ke 8, ketika mendekati masa embrional,
sistem – sistem organ besar yang belum sempurna telah berkembang.
Rata – rata berat embrio 9 gr dan panjang dari kepala ke pantat 5 cm.
Kejadian – kejadian penting sebelum kelahiran digambarkan pada
table 2.1
Tabel 2.1 Peristiwa penting perkembangan prenatal
Minggu Peristiwa Perkembangan
1 Fertilisasi dan implantasi, mulai dari masa
embrional
2 Endoderm dan ektoderm muncul (embrio
bilaminar)
3 Masa henti menstruasi pertama, mesoderm
muncul (embrio trilaminar), somit mulai
dibentuk
4 Fusi neural fold pelipatan embrio ke dalam
bentuk manusia, tunas lengan dan kaki muncul,
panjang kepala samapai pantat 21 – 23 mm
5 Plokade lensa, mulut primitif, garis jari pada
tangan
6 Hidung primitif,filtrum, palatrum primer,
panjang kepala sampai pantat 21 – 23 mm
7 Kelopak mata mulai
8 Ovarium dan testis dapat dibedakan
9 Masa janin mulai, panjang kepala sampai pantat
5 cm, berat 8 gr
10 Genetalia eksterna dapat dibedakan
20 Batas kehidupan bawah biasa, berat 460 gr,
5. 9
panjang 19 cm
25 Trimester 3 dimulai, berat 900 gr, panjang 25
cm
28 Mata membuka, janin memutar kepala ke
bawah, berat 1300 gr
38 Cukup bulan
2) Masa Janin
Dari minggu ke 9 dan selanjutnya, perubahan somatik terdiri
dari pertumbuhan jumlah dan ukuran sel serta perubahan kembali
struktur beberepa sistem organ. Perubahan proporsi tubuh
digambarkan pada gambar 2.1
Pada minggu ke 10, wajah mulai dapat dikenali sebagai
manusia. Pada minggu ke 12, gender genetalia eksterna dapat
dibedakan dengan jelas. Perkembangan paru terjadi dengan
pembentukan tunas bronchus, bronchioles dan selanjutnya bercabang
semakin kecil. Pada minggu ke 20 sampai minggu ke 24, alveolus
primitife dan produksi surfaktan telah dimulai. Selama trimester ke 3,
berat janin 3 kali lipat dan panjang menjadi 2 kali lipat sebagai
penyimpanan protein tubuh, lemak, zat besi dan kalsium
6. 10
Gambar 2.1 Perubahan proporsi tubuh dari janin sampai
dewasa
b) Perkembangan Neurologis
Selama minggu ke 3, lapisan neural muncul pada permukaan
eksodermal dan tiga lapisan embrio. Pelipatan ke dalam menghasilkan
neural tube yang akan menjadi sistem saraf perifer.
Pada minggu ke 5, tampak 3 subdivisi utama otak ke depan, otak
tengah dan otak belakang. Kornu dorsalis dan ventralis medulla spinalis
telah mulai terbentuk, bersama dengan saraf motorik dan sensorik perifer.
Meilinisasi mulai pada pertengahan kehamilan dan berlanjut sampai usia 2
tahun pertama.
Pada akhir masa embrio (1-8 minggu) banyak struktur sistem saraf
kasar yang sudah mulai terbentuk, sehingga menyebabkan susunan saraf
pusat rentan terhadap pengaruh teratogenik dan hipoksif selama kehamilan
7. 11
c) Perkembangan prilaku janin
Kontraksi otot mulai muncul untuk pertama kali pada sekitar
minggu ke 8, segera diikuti gerakan fleksi lateral. Pada minggu ke 13-14,
gerakan bernafas dan menelan, serta stimulasi taktil menimbulkan gerakan
yang lembut. Reflek menggenggam tampak pada minggu ke 17 dan
berkembang dengan baik pada minggu ke 27, mata membuka terjadi
sekitar minggu ke 26
Selama trimester ketiga, terdapat tiga keadaan prilaku janin yang
tampak jelas digambarkan : (1). Pasif dengan sedikit gerakan mata dan
sedikit variasi frekuensi jantung, (2). Gerakan mata terus menerus dengan
ledakan aktivitas tubuh dan percepatan frekuensi jantung, (3). Gerakan
mata dan tubuh terus menerus dengan takikardia.
Sistem organ merupakan masa yang paling rapuh selama masa
pertumbuhan dan diferensiasi maksimum, pada umumnya selama
trimester pertama Setiap individu mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan semasa (masa organogenesis)
2. Perkembangan Berat Badan Masa Neonatus
Berat badan bayi lahir dapat turun sampai 10% di bawah berat badan
lahir pada minggu pertama yang disebabkan oleh eksresi cairan ekstravaskuler
yang berlebihan makan makanan yang kurang. Masukan makanan membaik
ketika kolostrum diganti dengan susu yang lebih berlemak, bayi telah dapat
8. 12
menghisap lebih efisien dan ibu menjadi lebih nyaman dalam teknik
pemberian makan. Berat badan bayi harus bertambah lagi atau melebihi berat
badan lahir pada saat berumur 2 minggu dan harus bertambah kira – kira 30
gr/ hari selama bulan pertama. Bayi lahir akan langsung menangis sebagai
tanda dimulainya pernapasan secara aktif. Selama minggu pertama, bila bayi
tidur terlentang maka posisi kepala akan menengok ke satu sisi, lengan sisi
searah akan ekstensi eksorotasi sedangkan lengan sisi berlawanan akan fleksi.
Pada bulan pertama, adanya suara atau gerakan yang mendadak dapat
membuat tubuh bayi menjadi kaku kemdian menangis serta menggerakan
lengannya kearah atas dan bawah. Kontrol muskuler bayi baru lahir sangat
lemah. Pada posisi tengkurap terkadang bayi dapat mengangkat kepalanya
perlahan, tetapi apabila diberikan posisi duduk, kepala akan menengok ke satu
sisi, lengan sisi searah akan ekstensi eksorotasi sedangkan lengan sisi
berlawanan akan fleksi.
Gerakan – gerakan bayi sering kali tidak terkontrol, kecuali pandangan
mata, pergerakan mata, pergerakan kepala dan penghisapan. Senyum terjadi
tanpa keinginan sendiri. Menangis terjadi dalam responnya terhadap
rangsangan yang jelas kelihatan misalnya popoknya basah, tetapi sering kali
tidak jelas. Puncak menangis secara normal sekitar usia 6 minggu.
Apabila diberi rangsangan berlebihan, mereka dapat menenangkan diri
sendiri dengan memandang ke sudut lain, menguap atau menghisap bibir atau
9. 13
jari mereka. Dengan cara demikian dapat dapat menaikkan aktifitas saraf
parasimpatis dan mengurangi aktifitas saraf simpatis. Keadaan tingkah laku
tersebut menentukan tonus otot bayi, gerakan spontan, pola ensefalogram dan
respm terhadap rangsangan.
C. PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI
1. Pengertian
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan
paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonates). Berat badan
digunakan untuk mendiagnosis bayi normal atau BBLR. Berat badan dapat
dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik dan dasar perhitungaan
dosis obat dan makanan. Penentuan berat badan dilakukan dengan cara
menimbang (Supariasa, 2002)
Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada anak :
a) Faktor Dalam (internal)
1) Ras / etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras / bangsa Eropa akan berbeda dengan
orang Indonesia atau bangsa lainnya.
10. 14
2) Keluarga
Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau
perawakan pendek
3) Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja
4) Jenis Kelamin
Fungsi dari reproduksi pada anak berkembang lebih cepat daripada
laki- laki. Tetapi, setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan laki-
laki akan lebih cepat.
5) Genetik
Faktor genetik akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan
kematangan tulang, alat seksual, serta saraf sehingga merupakan
modal dasar dalam mencapai akhir proses pertumbuhan dan
perkembangan
6) Kelainan Kromosomn
Kelaianan kromosom umunya disertai dengan kegagalan pertumbuhan
seperti pada Syndroma Down’s.
11. 15
b) Faktor Luar (eksternal)
1) Faktor Prenatal
(a) Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin,
terutama selama trimester akhir kehamilan
(b) Mekanis
Posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan
kelainan congenital, misalnya club foot
(c) Toksin/ zat kimia, radiasi
(d) Kelaian endokrin
(e) Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual
(f) Kelainan imunologi
(g) Psikologis ibu
2) Faktor persalinan / kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat
menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinnya
kerusakan jaringan otak.
3). Faktor Pascanatal
(a) Gizi
Tumbuh Kembang bayi diperlukan zat makanan yang adekuat
(b) Lingkungan fisik dan kimia
12. 16
Lingkungan merupakan tempat anak hidup sebagai penyedia
kebutuhan dasar anak (provider)
(c) Psikologis
(d) Penyakit kronis / kelainan congenital
(e) Endokrin
(f) Sosio - ekonomi
(g) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu dan anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
(h) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan / stimulasi khususnyta
dalam keluarga, misalnya penyedia alat mainan, sosialisasi anak,
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak
(i) Obat- obatan
Bayi berat lahir rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Faktor- faktor yang berkaitan dengan ibu seperti : umur ibu, umur
kehamilan, paritas, berat badan dan tinggi badan, status gizi (nutrisi),
anemia, kebiasaan minum alcohol, dan merokok. Penyakit keadaan -
keadaan tertentu waktu hamil (misalnya anemia, perdarahan dan lain-
lain), jarak kehamilan, kehamilan ganda, riwayat abortus.
2. Faktor janin meliputi kehamilan kembar dan kelainan bawaan
13. 17
3. Faktor bayi seperti jenis kelamin dan ras
4. Faktor lingkungan seperti : pendidikan, pengetahuan ibu,
pekerjaan,status soaial ekonomi dan budaya
2. Perkembangan Berat Badan Bayi Normal
Tabel 2. 2. Perkembangan Berat Badan Bayi Usia 0-6 Bulan
Umur Laki – laki Perempuan
Berat Badan Tinggi badan Berat Badan Tinggi Badan
0 bulan 3300 gram 49 cm 3200 gram 49,1 cm
2 bulan 4500 gram 54,7 cm 4200 gram 53,7 cm
3 bulan 6400 gram 61,4 cm 5800 gram 59,8 cm
4 bulan 7000 gram 63,9 cm 6400 gram 62,1 cm
5 bulan 7500 gram 65,9 cm 6900 gram 64,0 cm
6 bulan 7900 gram 67,6 cm 7300 gram 65,7 cm
a) Pertumbuhan dan perkembangan pada usia 1 sampai 3 bulan
Bayi mulai memandangi tangan dan memusatkan perhatian pada
mainan di depannya. Bayi dapat membuka tangan untuk mengambil
mainan, menjatuhkan dan memegang kembali dalam waktu sebentar.
Apabila bayi digendong pada posisi tegak, kepala tidak lagi jatuh ke depan
melainkan telah dapat dipertahankan agar selalu dalam posisi tegak.
14. 18
b) Pertumbuhan dan perkembangan umur 2,5 bulan sampai 3,5 bulan
Bayi mulai lebih tertarik dengan lingkungan sekitarnya, tetapi masih
terpusat pada orang tuanya. Dia dapat memfokuskan pandangannya pada
obyek berwarna cerah dan mengikuti dengan pandangan mata dan
mengikuti dengan pandangan mata dari satu sisi ke sisi yang lain. Bayi
tampak lebih aktif bergerak.
Reflek awal yang membatasi gerakan secara disadari/ voluntair
mulai berkurang. Hilangnya reflex tonus leher asimetris menyebabkan
bayi dapat berguling dan juga mulai meneliti benda – benda pada garis
tengahnya dan memainkan mereka untuk memegang benda – benda
dengan keinginannya sendiri melepaskannya.
Pada posisi tengkurap, bayi dapat mengangkat kepala dan
menggerakan tungkainya serta dapat mengangkat dada dan kepala dengan
tegak. Ketika ditempatkan pada posisi duduk, punggung masih
membungkuk tetapi kepala sudah cukup kuat. Apabila dipegang pada
posisi berdiri, bayi belum tegak dan tungkai masih selalu fleksi serta
mengangkat satu kaki.
c) Pertumbuhan dan Perkembangan umur 3,5 bulan sampai 4,5 bulan
Bayi dapat tersenyum bila melihat seseorang terkadang dengan
mengeluarkan suara mulut atau tenggorokan. Dia suka melihat sekitarnya
15. 19
dengan mengangkat kepala mengikuti arah suara. Warna yang cerah masih
lebih menarik untuk dilihat dan diperhatikan dibandingkan dengan warna
yang lain.
Pada saat tidur tengkurap bayi lebih suka memiringkan lehernya
pada satu sisi, dan bila sudah terlalu lama maka dia akan memutar
lehernya pada satu sisi yang lain. Bayi telah dapat mengontrol otot untuk
menyangga lengan dan tungkainya dengan lebih baik.
Apabila mendengar suara bel disebelahnya, bayi akan tertarik dan
menggerakkan kepala, bahu dan lengannya. Hal ini merupakan awal
koordinasi antara gerakan mata dan tubuh. Jari saling menyentuh dan
bermain tangan, serta dimasukkan ke dalam mulut untuk dihisap. Pada
saat dipegang pada posisi tegak Tumbuh kembang bayi tak sama karena
dipengaruhi interaksi faktor tersebut selama beberapa saat.
d) Pertumbuhan dan Perkembangan umur 4,5 sampai 5,5 bulan.
Pada usia ini bayi mulai mencoba mengenal lingkungan sekitarnya
dengan menggunakan mata, jari – jari, tangan dan mulutnya. Dimulai
dengan menghisap jarinya, kemudian mencari sesuatu yang tampak
disekitarnya untuk dimasukkan ke dalam mulut, seperti misalnya mainan,
kaki atau jempol kaki.
Bayi pada usia ini dapat juga mempelajari badan mereka sendiri,
mulai memandang tangannya dengan serius, berbicara, meniup gelembung
16. 20
dan memegang telinga, pipi dan alat kelaminnya. Pengenalan ini
memperlihatkan tingkah awal dalam pemahaman sebab dan akibat, seperti
yang dipelajari bayi bahwa gerakan otot dengan kemauan sendiri
menghasilkan rabaan yang diperkirakan dengan sensasi penglihatan.
Otot punggung mulai kuat dan dapat duduk dengan tegak dengan
disangga. Bayi mulai dapat merangkak, tetapi masih terbatas karena
kurang kuatnya kemampuan untuk mengangkat perut dari atas matras.
e) Pertumbuhan dan Perkembangan usia 5,5 sampai 6,5bulan
Pada periode ini ditandai dengan adanya peningkatan kekuatan dan
aktifitas bayi. Bayi dapat berguling dari posisi terlentang, dan dapat
menyangga tubuhnya dengan tangannya serta menahan posisi kepala tegak
dengan dada terangkat. Terkadang juga dapat menyangga tubuhnya
dengan satu tangan saat meraih benda dengan tangan satunya.
Bayi akan memberikan respon terhadap suara dengan mengangkat
kepalanya, atau dengan perubahan ekspresi dan menghentikan aktifitasny.
Kemampuan bersosialisasi semakin baik, dia akan memandangi orang
yang memasuki ruangan. Dan akan berteriak – teriak apabila ditnggal
sendiri. Apabila bayi melihat benda yang dijatuhkan, akan cepat menyerah
jika bendanya tidak kelihatan. ( Hellburg Teodor, 2005)
17. 21
D. Massage
1 Pengertian
Massage adalah sentuhan atau tekanan yang akan merangsang
peredaran darah dan menambah energi. Massage merupakan kebutuhan yang
sama pentingnya pada bayi sebagaimana kebutuhan lain seperti makan dan
minum. Massage merupakan alat komunikasi untuk menjalin ikatan
emosional antara orang tua dan bayinya. Para orang tua kita telah melakukan
pemijatan pada bayinya, dengan tujuan untuk menjaga kesehatan,
melemaskan otot ataupun kalau bayinya demam, meskipun para orang tua kita
belum mengetahui dengan pasti manfaatnya, jadi bisa dikatakan lebih kepada
tradisi atau kepercayaan. Dalam pengembangan massage penulis ingin
mengenalkan bahwa ada beberapa cara atau metode diantaranya.
2 Metode Massage
a. Perahan cara India
Arah pijatan cara India ialah pijatan yang menjauhi tubuh. Guna
pemijatan cara ini adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot. Dengan
gerakan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang –
ulang seolah memerah susu sapi (Utami Roesli, 2002)
b. Perahan cara Swedia
Arah pijatan cara Swedia adalah dari pergelangan tangan kearah
badan. Pijatan ini berguna untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru –
18. 22
paru. Dengan gerakan tangan kanan dan kiri terapis secara bergantian
mulai dari pergelangan tangan kanan bayi kearah pundak. Kemudian
lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi kearah pundak
(Roesli.2002).
c. Pijat tradisional cara Jawa
Pemijatan terhadap anak kecil, yakni bayi sampai dengan balita,
disebut dadah. Istilah pijat memang tidak terlalu cepat, karena pada bayi
misalnya, sama sekali tidak boleh dipijat tetapi hanya dipegang – pegang
saja. Pemijatan harus selalu dilakukan dari bagian – bagian badan yang
letaknya berjauhan dari letak jantung. Misalnya, bagian ujung kaki dulu,
atau ujung jari dulu. Ada bagian – bagian tubuh bayi yang harus
diperlakukan dengan ekstra hati – hati. Bagian – bagian itu kepala,
terutama disekitar ubun – ubunnya. Sepanjang tulang belakang juga
tergolong bagian yang rawan. Dan terakhir daerah dada ( Roesli.2002).
d. Pijat Cina
Pijat adalah tentang sentuhan. Ingatlah bahwa energi seorang anak
mudah dicapai, dan pijat yang dilakukan tidak membutuhkan tekanan kuat
agar efektif (Roesli, 2002)
1) Teknik Tekan, teknik ini melibatkan penggunaan tekanan ringan dan
diam pada titik tertentu. Dengan menggunakan ibu jari, jari tengah
atau telapak tangan untuk menekan titik
19. 23
2) Teknik Dorong, menggunakan jari – jari tunggal atau kombinasi ibu
jari, telunjuk dan jari tengah dan sisi telapak tangan untuk mendorong
dengan kuat pada arah yang berhubungan dengan titik. Teknik ini
harus ringan dan cepat dan bergerak searah membentuk garis
sepanjang titik atau meridian lain.
3. Teknik Massage
a. Effleurage
Effleurage adalah salah satu gerakan utama dalam pijat dan bisa
dilakukan di bagian tubuh manapun. Itu menunjukkan awal dan akhir
pijatan dan bisa dilakukan sebelum atau sesudah usapan yang lain dan
memudahkan pemijat untuk menggosokkan aliran gerakan satu ke gerakan
yang lain.
b. Friksi
Friksi adalah salah satu gerakan yang menggunakan lingkaran ibu
jari (walaupun ujung jari, buku – buku jari atau bahkan siku juga bisa
digunakan). Otot digerakkan berlawanan dari tulang dengan gerakan
sirkular dari lingkaran ibu jari.
c. Petrissage
Petrissage adalah sebuah gerakan kuat yang memungkinkan untuk
memijat otot dan merupakan gabungan dari empat gerakan yaitu picking –
up, wringing, squeezing, dan rolling.
20. 24
d. Tapotement
Tapotement merupakan serangkaian tindakan memijat ringan yang
dilakukan dengan tangan secara bergantian secara tepat. Ada dua pijatan
perkusi utama yaitu cupping dan hacking.
e. Vibrasi dan Goyangan
Vibrasi adalah gerakan bergetar yang lembut pada jaringan, yang
dilakukan oleh tangan atau jari – jari. Goyangan (shaking) adalah gerakan
yang mencakup area yang lebih luas dan dlikakukan dengan lebih kuat.
E. MASSAGE BAYI
1. Pengertian
Massage bayi merupakan Terapi sentuh tertua dan terpopuler yang
dikenal manusia. Massage bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia
temasuk di Indonesia, dan diwariskan secara turun – temurun, dan merupakan
salah satu stimulus sentuhan (touch) yang bisa membantu mengoptimalkan
tumbuh kembang bayi (Roesli, 2002)
Massage bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang
dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktikkan sejak
berabad – abad tahun silam secara turun – temurun oleh dukun bayi. Yang
disebut bayi adalah anak yang berumur 0 – 12 bulan (Roesli, 2001).
2. Manfaat
21. 25
1) Secara Langsung
a. Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan.
b. Mengurangi kembung dan kolik.
c. Memberi efek nyaman pada bayi, memberikan respon relaksasi dan
mengurangi stress.
2) Secara Tidak Langsung
a. Meningkatkan kenaikan berat badan
b. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
c. Dapat merangsang peningkatan volume air susu ibu( Roesli, 2001)
3. Tujuan
a. Memperbaiki sistem sirkulasi darah dan pernapasan
b. Dapat menambah nafsu makan, sehingga menambah berat badan pada
sang anak
c. Dapat membantu merelaksasikan otot – ototnya
d. Membantu mengatasi gangguan tidur
4. Efek Fisiologis
a. Meningkatkan daya tahan tubuh
b. Melancarkan sirkulasi darah
c. Mengoptimalkan interaksi sosial antara bayi dan orang tuanya
d. Mengurangi depresi dan ketegangan
e. Merelaksasikan otot – otot bayi.
22. 26
5. Efek Teraupetik
a. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan berat badan bayi
b. Merelaksasikan otot dan persendian bayi
c. Membantu menjamin otot – ototnya berfungsi dengan baik
d. Membantu mencegah terjadinya keseleo pada bayi.
6. Indikasi Massage Bayi
a. Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem immunitas (sel
pertumbuhan alam).
b. Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan.
c. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan.
d. Meningkatkan kenaikan berat badan.
e. Membuat tidur lelap.
f. Mengurangi kembung dan kolik.
7. Kontra indikasi Massage Bayi
a. Memijat setelah makan
b. Membangunkan bayi setelah dipijat
c. Memijat saat bayi sakit
d. Memijat saat bayi tidak mau dipijat
e. Memaksakan posisi tertentu pada pemijatan
8. Hal – hal yang perlu diperhatikan
a. Memandang bayi dengan pancaran kasih sayang
23. 27
b. Bernyanyi / putar lagu – lagu yang tenang / lembut untuk membantu
menciptakan suasana tenang selama massage
c. Awali dengan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap ditingkatkan
penekanannya.
d. Sebelum dilakukan massage lumuri bayi dengan baby oil / lotion
sesering mungkin
e. Massage sebaiknya diawali dari kaki, perut, dada, tangan, muka,
punggung
f. Mandikan bayi ± 30 menit setelah dimassage agar segar dan bersih dari
baby oil jika dilakukan pada malam hari dilap saja dengan air hangat
g. Hindarkan bayi dari baby oil / lotion agar tidak terkena mata.
9. Prosedur Pelaksanaan Massage Bayi
Setiap gerakan pada tahap pemijatan ini dapat diulang sebanyak enam
kali, dan diperhatikan juga cara pemijatan sesuai dengan usia bayi
a. 0 – 1 bulan, dengan gerakan usapan halus (stroking)
b. 1 – 6 bulan, gerakan halus disertai dengan tekanan ringan
c. 3 – 3 tahun, secara bertahap tambahkanlah tekanan dengan ditekan.
d. Frekuensi yang diberikan 2 kali seminggu selama 3 minggu.
e. Dengan waktu yang diperlukan 20 – 30 menit
24. 28
f. Pemijatan yang dilakukan lebih ditujukan pada pijatan perut yang
bekaitan dengan peningkatan berat badan pada bayi normal usia 0 – 6
bulan.
10. Prosedur dan dosis
Pijat bayi dilakukan oleh 3 komponen yaitu Fisioterapi, Bayi dan orang
tua atau keluarga. Sebagai pemanasan bayi diberikan pelukan dan ciuman oleh
orang tua atau Fisioterapi supaya bayi bisa berinteraksi dan mengenal
lingkungan. Prosedur pijat bayi dilakukan dalam posisi terlentang dan
tengkurap
a. Persiapan sebelum massage
1) Tangan harus bersih, kuku pendek dan perhiasan tidak akan
menggores.
2) Ruangan yang hangat dan menyenangkan.
3) Bayi sudah selesai makan atau sedang tidak lapar.
4) Duduklah dengan posisi nyaman.
5) Baringkan bayi dipermukaan yang rata dan lembut
6) Menyiapka handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi, (baby
oil/lotion)
b. Selama melakukan massage, dianjurkan hal – hal berikut ini :
1) Minta izin pada bayi
2) Pertahankan hubungan mata dengan bayi
25. 29
3) Menyanyilah atau bicara lembut
4) Memulailah dengan sentuhan ringan
5) Tanggaplah akan isyarat – isyarat bayi
6) Jika bayi menangis, cobalah untuk menenangkannya sebelum
melanjutkan massage. Jika bayi menangis lebih keras hentikanlah
massage.
7) Mandikan bayi (berdasarkan suhu tubuh) setelah massage berakhir
8) Hindarkan mata bayi dari baby oil/ lotion.
11. Teknik Massage
a. Kaki
1) Perahan dari atas ke bawah
a) Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul
soft ball
b) Gerakan tangan kebawah secara bergantian, seperti memerah
Gambar 2.2 Teknik massage kaki bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 56
26. 30
2) Peras dan putar
a) Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara
bersamaan
b) Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha
kearah mata kaki.
Gambar 2.3 Teknik massage peras dan putar kaki bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 56
3) Telapak kaki
a) Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian,
dimulai dari tumit kaki menuju jari – jari diseluruh telapak kaki
27. 31
Gambar 2.4 Teknik massage Telapak Kaki bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 57
4) Tarikan lembut jari
a) Pijatlah jari – jarinya satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi
telapak kaki, diakhiri dengan kasih sayang yang lembut pada tiap ujung
jari.
Gambar 2.5 Teknik massage Jari kaki bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 57
5) Titik Tekanan
28. 32
a) Tekan – tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan diseluruh permukaan
telapak kaki dari arah tumit ke jari – jari
Gambar 2.6 Teknik massage Tekan kaki bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 58
6) Punggung Kaki
a) Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah
punggung kaki dari pergelangan kaki kearah jari – jarin secara
bergantian
Gambar 2.7 Teknik massage Punggung kaki bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 58
7) Peras dan Putar pergelangan kaki
29. 33
a) Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari dan
jari – jari lainnya dipergelangan kaki bayi
Gambar 2.8 Teknik massage Pergelangan kaki bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 59
8) Gerakan Menggulung
a) Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda
b) Buatah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan
kaki
Gambar 2.9 Teknik massage menggulung kaki bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 59
30. 34
9) Gerakan Akhir
a) Setelah gerakan a sampai i dilakukan pada kaki kanan dan kiri rapatkan
kedua kaki bayi
b) Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada pantat dan pangkal
paha
c) Usapkan kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha kearah
pergelangan kaki, ini merupakan gerakan akhir bagian kaki
Gambar 2.10 Teknik massage Gerakan Akhir kaki bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 60
b. PERUT
Catatan hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk
1) Mengayuh Sepeda
a) Letakkan gerakan memijat pada perut bayi pada seperti mengayuh
pedal sepeda dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan
dan kiri.
31. 35
Gambar 2.11 Teknik massage mengayuh sepeda pada perut bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 60
2) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
a) Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan
b) Dengan tangan yang lain pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai
kejari – jari kaki
Gambar 2.12 Teknik massage Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
Sumber : Prasetyono, 2009, 61
3) Ibu jari kesamping
a) Letakkan kedua ibu jari disamping kanan kiri pusar perut
32. 36
b) Gerakan kedua ibu jari kearah tepi perut kanan dan kiri
Gambar 2.13 Teknik massage ibu jari kesamping pada perut bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 61
4) Bulan – Matahari
a) Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari
perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas kemudian
kembali ke daerah kanan bawah (seolah membentuk gambar matahari
M), gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran
mulai dari bagian kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi
(seolah membentuk gambar bulan B), tangan kiri selalu membuat
bulatan penuh (matahari) sedangkan tangan kanan akan membuat
gerakan setangah lingkaran (bulan)
33. 37
Gambar 2.14 Teknik massage Bulan – Matahari pada perut bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 62
5) Gerakan I LOVE YOU
Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan
menggunakan jari – jari tangan kanan membentuk huruf “I”, kemudian
pijat membentuk huruf “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri bawah,
kemudian pijat membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan bawah
(daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah dan berakhir di
perut kiri bawah
Gambar 2.15Teknik massage I LOVE U pada perut bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 63
6) Jari – jari berjalan
a) Letakkan ujung jari – jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan
b) Gerakan jari – jari pada perut bayi bagian kanan ke bagian kiri, guna
mengeluarkan gelembung – gelembung udara
34. 38
Gambar 2.16 Teknik massage Jari berjalan pada perut bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 63
c. Dada
1) Jantung Besar
a) Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan kedua telapak
tangan anda dari tengah dada ke atas, kesamping luar, kembali ke
tengah dada
Gambar 2.17 Teknik massage Jantung besar pada dada bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 64
2) Kupu – kupu
35. 39
a) Buatlah gerakan kupu – kupu dimulai dengan tangan kanan membuat
gerakan menyilang dari tengah dada kearah bahu kanan dan kembali ke
ulu hati, dan bergantian dengan tangan kiri
Gambar 2.18 Teknik massage Kupu – kupu pada dada bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 64
d. Tangan
1) Perahan dari atas ke bawah
a) Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti
memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan
tangan bayi, gerakan tangan kanan mulai dari bagian pundak ke arah
pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari pundak kearah
pergelangan tangan, demikian seterusnya gerakkan tangan kanan dan
kiri ke bawah secara bergantian dan berulang – ulang seolah memerah
susu sapi
36. 40
Gambar 2.19 Teknik massage dari atas ke bawah pada tangan bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 65
2) Peras dan Putar
Cara ini adalah dengan menggunakan kedua tangan secara bersamaan
a) Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke
pergelangan tangan
Gambar 2.20 Teknik massage Peras dan putar pada tangan bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 65
3) Membuka Tangan
37. 41
a) Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari dari pergelangan tangan
kearah jari – jari
Gambar 2.21 Teknik massage membuka tangan pada bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 66
4) Putar Jari – jari
a) Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju kearah ujung jari dengan
gerakan memutar
b) Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari
Gambar 2.22 Teknik massage Putar jari – jari pada tangan bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 66
5) Punggung Tangan
38. 42
a) Letakkan tangan bayi diantara kedua tangan anda
b) Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan kearah jari – jari
dengan lembut
Gambar 2.23 Teknik massage Punggung tangan pada tangan bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 67
6) Peras dan Putar Pergelangan Tangan
a) Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk
Gambar 2.24 Teknik massage peras dan putar pada tangan bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 67
39. 43
7) Gerakan Menggulung
a) Peganglah lengan bayi bagian atas / bahu dengan kedua telapak tangan
b) Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju ke arah
pergelangan tangan / jari – jari
Gambar 2.25 Teknik massage Menggulung pada tangan bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 68
e. Muka
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka
1) Dahi : Menyeterika dahi
a) Letakkan jari – jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi
b) Tekanan jari – jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar
kesamping kanan dan kiri seolah menyeterika dahi atau membuka
lembaran buku
c) Gerakan kebawah kedaerah pelipis, buatlah lingkaran – lingkaran kecil
didaerah pelipis kemudian gerakan kedalam melalui daerah pipi
dibawah mata
40. 44
Gambar 2.26 Teknik massage Menyeterika dahi pada muka bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 68
2) Alis : Menyeterika Alis
a) Letakkan kedua ibu jari anda kedua alis mata
b) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata
dan diatas kelopak mata dari tengah kesamping seolah menyeterika alis
Gambar 2.27 Teknik massage Menyterika alis pada muka bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 69
3) Hidung : Senyum I
a) Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis
41. 45
b) Tekankan ibu jari anda pada pertengahan alis melalui tepi hidung
kearah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan keatas seolah
membuat bayi tersenyum
Gambar 2.28 Teknik massage Senyum I pada muka bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 69
4) Mulut bagian atas : Senyum II
a) Letakkan kedua ibu jari anda diatas mulut dibawah sekat hidung
b) Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah kesamping dan keatas
kedaerah pipi seolah membuat bayi tersenyum
Gambar 2.29 Teknik massage Senyum II pada muka bayi
42. 46
Sumber : Prasetyono, 2009, 70
5) Mulut bagian bawah : Senyum III
a) Letakkan kedua ibu jari anda ditengah dagu
b) Tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah
kesamping kemudian keatas kearah pipi seolah membuat bayi
tersenyum
Gambar 2.30 Teknik massage Senyum III pada muka bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 70
6) Lingkaran kecil dirahang
a) Dengan jari kedua tangan buatlah lingkaran – lingkaran kecil di daerah
rahang bayi
43. 47
Gambar 2.31 Teknik massage Lingkaran kecil dirahan pada muka bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 71
7) Belakang Telinga
a) Dengan mempergunakan ujung – ujung jari, berikan tekanan lembut
pada daerah belakang telinga kanan dan kiri
b) Gerakan kearah pertengahan dagu dibawah dagu
Gambar 2.32 Teknik massage di belakang telinga bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 71
f. PUNGGUNG
1) Gerakan maju mundur (kursi goyang)
a) Tengkurapkan bayi melintang didepan anda dengan kepala di sebelah
kiri dan kaki disebelah kanan anda
b) Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur
menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai kepantat
bayi lalu kembali lagi ke leher
44. 48
Gambar 2.33 Teknik massage Maju mundur pada punggung bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 71
2) Gerakan Menyeterika
a) Pegang pantat bayi dengan tangan kanan
b) Dengan tangan kiri pijatlah mulai dari leher kebawah sampai bertemu
dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyeterika
punggung
Gambar 2.34 Teknik massage Menyeterika pada punggung bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 72
3) Gerakan menyeterika dan memgangkat kaki
45. 49
a) Ulangi gerakan menyeterika punggung hanya kali ini tangan kanan
memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ke tumit kaki
bayi
Gambar 2.35 Teknik massage Mengangkat kaki pada punggung bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 72
4) Gerakan Melingkar
a) Dengan jari – jari kedua tangan anda , buatlah gerakan – gerakan
melingkar dari bahu sampai pantat bayi
Gambar 2.36 Teknik massage Melingkar pada punggung bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 73
46. 50
5) Gerakan Menggaruk
a) Buatlah gerakan menggaruk dengan kelima jari – jari tangan ke bawah
memanjang sampai pantat bayi
Gambar 2.37 Teknik massage Menggaruk pada punggung bayi
Sumber : Prasetyono, 2009, 73
F. PROSES FISIOTERAPI
Proses fisioterapi merupakan rangakaian kegiatan yang dilakukan oleh
fisioterapi untuk menghasilkan kriteria keberhasilan yang diharapkan dalam
pemberian terapi. Maka dalam pelayanan fisioterapinya memerlukan suatu
proses yang meliputi langakah – langkah sebagai berikut :
1 Pengkajian
a. Anamnesa
Anamnesa adalah cara pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab
antara terapis dengan sumber data. Anamnesa dilakukan secara
47. 51
allowanamnesa kepada orang tua atau keluarga bayi yang diperiksa,
meliputi :
1 Identitas bayi dan identitas orang tuanya.
2 Riwayat kelahiran
3 Prenatal, bertujuan untuk mengetahui kemungkinan gangguan atau
kelahiran yang didapat selama dalam kandungan (terutama kelainan
yang bersifat bawaan), misalnya ibu menggunakan obat – obatan
tertentu atau ibu terkena virus toxoplasma
4 Natal, bertujuan untuk mengetahui kemungkinan cidera akibat
persalinan misalnya persalinan sungsang, persalinan dengan alat bantu
dapat merusak sebagian organ tubuh
5 Post natal, bertujuan untuk mengetahui kemungkinan penyakit atau
cidera yang didapat setelah masa kelahiran misalnya trauma.
6 Riwayat perkembangan, bertujuan untuk mengetahui tingkat
perkembangan normal bayi sesuai usianya, meliputi perkembangan
berat badan bayi.
b. Pemeriksaan Fisik
1 Pemeriksaan umum, meliputi kondisi umum bayi, lingkar kepala,
panjang badan, dan berat badan.
2 Pemeriksaan khusus
48. 52
a. Gross Motor, bertujuan untuk mengetahui kemampuan bayi dalam
melakukan gerakan – gerakan sebagai berikut :
a) Terlentang
b) Tengkurap
c) Berguling
d) Duduk
e) Merangkak
f) Berdiri
g) Berjalan
b. Tabel perbandingan berat badan usia normal
Tabel 2.3 Perkembangan usia 0 sampai 6 bulan
Umur Laki – laki Perempuan
Berat Badan Tinggi badan Berat Badan Tinggi Badan
0 bulan 3300 gram 49 cm 3200 gram 49,1 cm
2 bulan 4500 gram 54,7 cm 4200 gram 53,7 cm
3 bulan 6400 gram 61,4 cm 5800 gram 59,8 cm
4 bulan 7000 gram 63,9 cm 6400 gram 62,1 cm
5 bulan 7500 gram 65,9 cm 6900 gram 64,0 cm
6 bulan 7900 gram 67,6 cm 7300 gram 65,7 cm
Tabel perbandingan berat badan,
Sumber : Soetjiningsih, 1995, 47
49. 53
Bertujuan untuk mengetahui perbandingan berat badan usia saat ini
dengan perbandingan usia normal.
c. Problematik Fisioterapi
Berdasarkan data diatas, maka problematik fisioterapinya adalah
keterlambatan perkembangan berat badan bayi.
d. Diagnosa Fisioterapi
Problem yang bisa mewakili dari beberapa masalah yang ada dengan
ditunjang data yang relevan. Diagnosa Fisioterapi yang didapat adalah
keterlambatan berat badan bayi pada usia 0 – 6 bulan.
2. Program Fisioterapi
a. Tujuan Intervensi Fisioterapi
Guna mencapai peningkatan berat badan bayi secara optimal, maka tujuan
intervensi fisioterapinya adalah :
1. Meningkatkan sirkulasi darah
2. Merelaksasikan otot dan persendian bayi
3. Mengembangkan seluruh susunan ototnya
4. Meningkatkan perkembangan berat badan bayi sesuai usianya
b. Metodologi Fisioterapi
Metodologi fisioterapi yang digunakan pada kondisi ini adalah massage
bayi.
c. Rencana Evaluasi
50. 54
1. Evaluasi dilakukan setelah 6x terapi
2. Objek yang dievaluasi adalah perkembangan berat badan bayi sesuai
dengan perkembangan usianya.
3. Kriteria keberhasilan terapi adalah Terapi bisa dinyatakan berhasil
apabila bayi usia 0 – 6 bulan meningkat berat badannya.
3. Home Program
Merupakan program fisioterapi yang diberikan kepada orang tua untuk
dilakukan di rumah berdasarkan rencana fisioterapi yang sudah ditetapkan
seperti :
a. Memberikan penjelasan kepada orang tua dan keluarga tentang manfaat
dan efek massage bayi.
b. Mengajarkan kepada orang tua dan keluarga tentang teknik – teknik
massage bayi
c. Menganjurkan kepada orang tua dan keluarga supaya melakukan massage
bayi pada bayinya di rumah setiap hari.
4. Penatalaksanaan Fisioterapi
Dilakukan berdasarkan program yang telah ada disusun tersebut dan
dibutuhkan kerja sama dan saling pengertian antara Fisioterapi dengan bayi
dan orang tua. Pelaksanaan fisioterapi tidak boleh menyimpang dari program
yang telah ditentukan dengan dosis :
51. 55
Frekuensi : 2x seminggu
Intensitas : Sedang
Ringan : Gerakan usapan halus
Sedang :Gerakan halus disertai dengan tekanan
ringan
Berat : Tambahkan dengan tekanan dengan ditekan
( Prasetyono, 2009, 23)
Waktu : 20 – 30 menit
5. Pelaksanaan Evaluasi
Evaluasi dilakukan berdasarkan rencana evaluasi yang telah disusun,
dengan prinsip evaluasi yaitu membandingkan keadaan sebelumnya dengan
keadaan setelah terapi.