SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Luka Bakar (Combutio)
Nama Kelompok:
Eudita Dea Puspito (01.2.22.00814)
Ika Wulandari (01.2.22.00816)
Rico Bayu Wijaya (01.2.22.00829)
Yosia Kurniawan Pamuji (01.2.22.00840)
Pengertian Luka Bakar
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang dapat
disebabkan oleh terpapar langsung oleh panas (api, cairan/lemak panas,
uap panas), radiasi, listrik, kimia. Luka bakar merupakan jenis trauma
yang merusak dan merubah berbagai sistem tubuh. Luka bakar adalah
luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan dengan
benda-benda yang menghasilkan panas baik kontak secara langsung
maupun tidak langsung (Anggowarsito, 2014).
Menurut Rahayuningsih (2012) luka bakar (combustio/burn) adalah
cedera (injuri) sebagai akibat kontak langsung atau terpapar dengan
sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal),
atau radiasi (radiation). Luka bakar dapat menyebabkan kerusakan dan
peningkatan permeabilitas pembuluh kapiler, kerusakan jaringan kulit,
dalam keadaan yang parah dapat menyebabkan gangguan serius pada
paru-paru, ginjal dan hati. Kulit dengan luka bakar akan mengalami
kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung
faktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan penyebab.
Etiologi Luka Bakar
Luka Bakar Termal
Luka bakar termal (panas) disebabkan oleh
karena terpapar atau kontak dengan api,
cairan panas atau objek-objek panas
lainnya. Penyebab paling sering yaitu luka
bakar yang disebabkan karena terpajan
dengan suhu panas seperti terbakar api
secara langsung atau terkena permukaan
logam yang panas (Moenadjat, 2009).
Luka Bakar Kimia
Luka bakar chemical (kimia) disebabkan
oleh kontaknya jaringan kulit dengan
asam atau basa kuat. Konsentrasi zat
kimia, lamanya kontak dan lanyaknya
jaringan yang terpapar menentukan
luasnya injuri karena zat kimia ini. Luka
bakar kimia dapat terjadi misalnya
karena kontak dengan zat– zat
pembersih yang sering dipergunakan
untuk keperluan rumah tangga dan
berbagai zat kimia yang digunakan
dalam bidang industri, pertanian dan
militer (Rahayuningsih, 2012).
Etiologi Luka Bakar
Luka Bakar Elektrik
Luka bakar electric (listrik)
disebabkan oleh panas yang
digerakkan dari energi listrik yang
dihantarkan melalui tubuh. Berat
ringannya luka dipengaruhi oleh
lamanya kontak, tingginya voltage
dan cara gelombang elektrik itu
sampai mengenai tubuh
(Rahayuningsih, 2012). Luka bakar
listrik ini biasanya lukanya lebih
serius dari apa yang terlihat di
permukaan tubuh (Moenadjat, 2009).
Luka Bakar Radiasi
Luka bakar radiasi disebabkan oleh
terpapar dengan sumber radioaktif.
Tipe injuri ini seringkali
berhubungan dengan penggunaan
radiasi ion pada industri atau dari
sumber radiasi untuk keperluan
terapeutik pada dunia kedokteran.
Terbakar oleh sinar matahari akibat
terpapar yang terlalu lama juga
merupakan salah satu tipe luka bakar
radiasi (Rahayuningsih, 2012).
Faktor yang mempengaruhi berat ringannya luka bakar
Kedalaman luka bakar Lokasi luka bakar
Berat ringannya luka bakar dipengaruhi
pula oleh lokasi luka bakar. Luka bakar
yang mengenai kepala, leher dan dada
sering kali berkaitan dengan komplikasi
pulmoner. Luka bakar yang menganai
wajah seringkali menyebabkan abrasi
kornea. Luka bakar yang mengenai
lengan dan persendian seringkali
membutuhkan terapi fisik dan occupasi
dan dapat menimbulkan implikasi
terhadap kehilangan waktu bekerja dan
atau ketidakmampuan untuk bekerja
secara permanen (Rahayuningsih, 2012).
Faktor yang mempengaruhi berat ringannya luka bakar
Mekanisme Injury
Mekanisme injury merupakan faktor lain yang
digunakan untuk menentukan berat ringannya
luka bakar. Secara umum luka bakar yang
mengalami injuri inhalasi memerlukan perhatian
khusus. Pada luka bakarelectric, panas yang
dihantarkan melalui tubuh, mengakibatkan
kerusakan jaringan internal (Rahayuningsih,
2012).
Injury pada kulit mungkin tidak begitu berarti
akan tetapi kerusakan otot dan jaringan lunak
lainnya dapat terjad lebih luas khususnya bila
injury electric dengan voltage tinggi. Oleh
karena itu voltage , tipe arus (direct atau
alternating), tempat kontak dan lamanya kontak
adalah sangat penting untuk diketahui dan
diperhatikan karena dapat mempengaruhi
morbidity (Rahayuningsih, 2012).
Usia
Usia klien mempengaruhi berat ringannya luka bakar.
Angka kematiannya (mortality rate) cukup tinggi pada
anak yang berusia kurang dari 4 tahun, terutama pada
kelompok usia 0-1 tahun dan klien yang berusia di
atas 65 tahun. Tingginya statistic mortalitas dan
morbiditas pada orang tua yang terkena luka bakar
merupakan akibat kombinasi dari berbagai gangguan
fungsional (seperti lambatnya bereaksi, gangguan
dalam menilai, dan menurunnya kemampuan
mobilitas), hidup sendiri, dan bahaya-bahaya
lingkungan lainnya. Disamping itu juga mereka lebih
rentan terhadap injury luka bakar karena kulitnya
menjadi lebih tipis, dan terjadi athropi pada bagian-
bagian kulit lain. Sehingga situasi seperti ketika
mandi dan memasak dapat menyebabkan terjadinya
luka bakar (Rahayuningsih, 2012).
Faktor yang mempengaruhi berat ringannya luka bakar
Luas luka bakar
Terdapat beberapa metode untuk menentukan luas luka bakar meliputi
Rule of nine, Lund and Browder dan hand palm (Gurnida dan Melisa
Lilisari, 2011). Ukuran luka bakar ditentukan dengan persentase dari
permukaan tubuh yang terkena luka bakar. Akurasi dari perhitungan
bervariasi menurut metode yang digunakan dan pengalaman seseorang
dalam menentukan luas luka bakar (Gurnida dan Lilisari, 2011).
Metode rule of nine
Dasar dari metode ini adalah bahwa
tubuh di bagi kedalam bagian-
bagian anatomic, dimana setiap
bagian mewakili 9% kecuali daerah
genitalia 1% (lihat gambar 1).
Metode ini adalah metode yang baik
dan cepat untuk menilai luka bakar
menengah d an berat pada penderita
yang berusia diatas 10 tahun. Tubuh
dibagi menjadi area 9%. Metode ini
tidak akurat pada anak karena
adanya perbedaan proporsi tubuh
anak dengan dewasa.
Metode Hand Palm
Metode permukaan telapak
tangan. Area permukaan
tangan pasien (termasuk jari
tangan) adalah sekitar 1%
total luas permukaan tubuh.
Metode ini biasanya
digunakan pada luka bakar
kecil (Gurnida dan Lilisari,
2011).
Metode Lund and
Browder
Metode ini mengkalkulasi total area
tubuh yang terkena berdasarkan
lokasi dan usia. Metode ini
merupakan metode yang paling
akurat pada anak bila digunakan
dengan benar Metode lund and
browder merupakan modifikasi dari
persentasi bagian-bagian tubuh
menurut usia, yang dapat
memberikan perhitungan yang lebih
akurat tentang luas luka bakar yaitu
kepala 20%, tangan masing-masing
10%, kaki masing-masing 10%, dan
badan kanan 20%, badan kiri 20%.
Manifestasi Klinis
Merupakan luka bakar
yang paling ringan. Kulit
yang terbakar menjadi
merah, nyeri, sangat
sensitif terhadap sentuhan
dan lembab, atau
membengkak. Jika
ditekan, daerah yang
terbakar akan memutih,
belum terbentuk lepuh
Luka bakar derajat I
Luka bakar derajat II
Menyebabkan kerusakan yang
lebih dalam. Terjadi kerusakan
epidermis dan dermis. Kulit
melepuh, dasarnya tampak
merah, atau keputihan dan
terisi oleh cairan kental yang
jernih. Jika disentuh warnanya
berubah menjadi putih dan
terasa nyeri.
Luka bakar derajat III
Menyebabkan kerusakan yang paling dalam.
Seluruh epidermis dan dermis telah rusak dan
telah pula merusak jaringan di bawahnya (lemak
atau otot). Permukaannya bisa berwarna putih
dan lembut atau berwarna hitam, hangus dan
kasar.Kerusakan sel darah merah pada daerah
yang terbakar bisa menyebabkan luka bakar
berwarna merah terang. Kadang daerah yang
terbakar melepuh dan rambut/ bulu ditempat
tersebut mudah dicabut dari akarnya. Jika
disentuh, tidak timbul rasa nyeri karena ujung
saraf pada kulit telah mengalami kerusakan.
Jaringan yang terbakar bisa mati. Jika jaringan
mengalami kerusakan akibat luka bakar, maka
cairan akan merembes dan pembuluh darah dan
menyebabkan pembengkakan. Pada luka bakar
yang luas, kehilangan sejumlah besar cairan
karena perembesan tersebut bisa menyebabkan
terjadinya syok. Tekanan darah sangat rendah
sehingga darah yang mengalir ke otak sangat
sedikit.
Pathway
Komplikasi
Sindrom Kompartemen
Sindrom kompartemen merupakan
proses terjadinya pemulihan integritas
kapiler, syok luka bakar akan
menghilang dan cairan mengalir
kembali ke dalam kompartemen
vaskuler, volume darah akan meningkat.
Karena edema akan bertambah berat
pada luka bakar yang melingkar.
Tekanan terhadap pembuluh darah kecil
dan saraf pada ekstremitas distal
menyebabkan obstruksi aliran darah
sehingga terjadi iskemia. (Amin, dkk,
2013)
Gagal Respirasi Akut
Akibat kegagalan respirasi terjadi jika
derajat gangguan ventilasi dan
pertukaran gas sudah mengancam jiwa
pasien. (Amin, dkk, 2013)
Komplikasi
Ileus Paralitik dan Ulkus Curling
Berkurangnya peristaltic usus dan bising
usus merupakan tanda-tanda ileus
paralitik akibat luka bakar. Distensi
lambung dan nausea dapat
mengakibatkan nause. Perdarahan
lambung yang terjadi sekunder akibat
stress fisiologik yang massif
(hipersekresi asam lambung) dapat
ditandai oleh darah okulta dalam feces,
regurgitasi muntahan atau vomitus yang
berdarha, ini merupakan tanda-tanda
ulkus curling. (Amin, dkk, 2013)
Syok Sirkulasi
Terjadi akibat kelebihan muatan cairan
atau bahkan hipovolemik yang terjadi
sekunder akibat resusitasi cairan yang
adekuat. Tandanya biasanya pasien
menunjukkan mental berubah,
perubahan status respirasi, penurunan
haluaran urine, perubahan pada tekanan
darah, curah janutng, tekanan cena
sentral dan peningkatan frekuensi
denyut nadi. (Amin, dkk, 2013)
Komplikasi
Gagal ginjal akut
Haluran urine yang tidak memadai dapat menunjukkan resusiratsi cairan
yang tidak adekuat khususnya hemoglobin atau mioglobin terdektis
dalam urine. (Amin, dkk, 2013)
Proses penyembuhan luka
Fase inflamasi
Fase terjadinya luka bakar sampai
3 - 4 hari pasca luka bakar. Pada
fase ini terjadi perubahan vascular
dan proliferase seluler. Daerah
luka mengalami agregasi
trombosit dan mengeluarkan
serotonin serta mulai timbul
epitelisasi (Paula Krisanty,2009)
Fase Fibioblastik
Fase yang dimulai pada hari ke 4
sampai 20 pasca luka bakar. Pada
fase ini timbul abrobast yang
membentuk kolagen yang tampak
secara klinis sebagai jaringan
granulasi yang berwarna
kemerahan. (Paula Krisanty,2009)
Fase Maturasi
Proses pematangan kolagen dan terjadi penurunan aktivitas seluler dan
vaskuler. Hasil ini berlangsung hingga 8 bulan sampai lebih dari satu
tahun dan berakhir jika sudah tidak ada tanda-tanda inflamasi untuk
akhir dari fase ini berupa jaringan parut yang berwarna pucat, tipis,
lemas tanpa rasa nyeri atau gatal. (Paula Krisanty,2009)
Penatalaksanaan
a) (Airway) : Penalataksanaan jalan
nafas dan manajemen trauma cervical
b) (Breathing) : Pernapasan dan ventilasi
c) (Circulation) : Sirkulasi dengan kontrol
perdarahan
d) (Disability) : Status neurogenik
e) (Exposure) : Pajanan dan
pengendalian lingkungan (Kemenkes,2019)
Primary survey
Segera identifikasi kondisi-kondisi
mengancam jiwa dan lakukan
manajemen emergensi.
Penatalaksanaan
Merupakan pemeriksaan
menyeluruh mulai dari kepala
sampai kaki. Pemeriksaan
dilaksanakan setelah kondisi
mengancam nyawa diyakini tidak
ada atau telah diatasi. Tujuan
akhirnya adalah menegakkan
diagnosis yang tepat.
(Kemenkes,2019)
Secondary survey
Penatalaksanaan
Tata laksana bedah emergensi
Eskarotomi
Tindakan insisi eskar yang
melingkari dada atau ekstremita
yang bertujuan utuk mencegah
gangguan breathing dan mencegah
penekanan struktur penting pada
ekstremitas (pembuluh darah,
saraf).
Fasciotomi
Dilakukan bila ada indikasi tanda-
tanda sindroma kompartemen:
terasa keras pada palpasi, sensasi
perifer menghilang secara
progresif, dan nadi tidak teraba.
(Kemenkes,2019)
Penatalaksanaan
Setelah 24 jam pertama
Kebutuhan cairan
Perhitungan kebutuhan cairan
dilalukan pada waktu pasien
mengalami trauma luka bakar,
bukan saat pasien datang.
Disarankan menggunakan cairan
RL, 50% total perhitungan cairan
dibagi menjadi 2 tahap dalam
waktu 24 jam pertama.
(Kemenkes,2019)
Kebutuhan nutrisi
Pasien luka bakar memerlukan
kebutuhan nutrisi (makro dan
mikronutrien) yang adekuat,
karena mengalami perubahan dan
peningkatan metabolisme
(hipermetabolik), serta
peningkatan kehilangan nitrogen
yang tinggi (pemecahan protein
80-90%). (Kemenkes,2019)
Penatalaksanaan
Perawatan luka pada luka
bakar
Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Luka Bakar
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap pertama
dan terpenting dalam proses
keperawatan (Tarwotodan Wartonah,
2015). Terdapat dua jenis dalam
pengkajian yaitu pengkajian
skrining dan pengkajian mendalam
keduanya membutuhkan
pengumpulan data, dan keduanya
memiliki tujuan yang berbeda.
Pengkajian skrining adalah langkah
pertama dalam pengumpulan data
dan dapat diselesaikan dengan
mudah (Kemenkes,2018).
Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Luka Bakar
3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat kesehatan sekarang berupa uraian mengenai penyakit
yang diderita oleh pasien dari mulai timbulnya keluhan yang
dirasakan sampai pasien dibawa ke Rumah Sakit, dan apakah
pernah memeriksakan diri ketempat lain selain Rumah Sakit
umum serta pengobatan apa yang pernah diberikan dan
bagaimana perubahannya dari data yang didapatkan saat
pengkajian (Aspiani, 2014) sebagai berikut:
1)P (Provoking Incident) : Hal yang menjadi faktor
presipitasi nyeri adalah Uap Panas.
2) Q (Quality of Pain) : Nyeri yang dirasakan atau
digambarkan pasien`bersifat panas
3) R (Region, Radiation, Relief) : panas dan nyeri terasa di
bagian muka, tangan kanan, dada, dan paha kiri
4) S (Saverity/Scal of Pain) : Nyeri yang dirasakan ada
diantaranya skala 5-6
5) T (Time) : Pasien mengatakan nyerinya akan terasa terus-
menerus
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap pertama
dan terpenting dalam proses
keperawatan (Tarwotodan Wartonah,
2015). Terdapat dua jenis dalam
pengkajian yaitu pengkajian
skrining dan pengkajian mendalam
keduanya membutuhkan
pengumpulan data, dan keduanya
memiliki tujuan yang berbeda.
Pengkajian skrining adalah langkah
pertama dalam pengumpulan data
dan dapat diselesaikan dengan
mudah (Kemenkes,2018).
Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Luka Bakar
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Adalah penyakit yang pernah dialami pasien
sebelumnya dan berhubungan dengan
decompensasicordis (misal, kerusakan katub
jantung bawaan, hipertensi, diabetes mellitus).
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Seorang pasien yang memiliki riwayat keluarga
menderita penyakit diabetes mellitus atau luka
bakar akan beresiko menderita penyakit yang
sama.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap pertama
dan terpenting dalam proses
keperawatan (Tarwotodan
Wartonah, 2015). Terdapat dua
jenis dalam pengkajian yaitu
pengkajian skrining dan
pengkajian mendalam keduanya
membutuhkan pengumpulan
data, dan keduanya memiliki
tujuan yang berbeda. Pengkajian
skrining adalah langkah pertama
dalam pengumpulan data dan
dapat diselesaikan dengan mudah
(Kemenkes,2018).
Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Luka Bakar
4. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaa fisik pada pasien luka bakar menurut suddart, 2017 sebagai berikut :
a. Kesadaran umum
Kesadaran biasanya pada luka bakar composmentis
b. Glasglow Coma Scale (GCS)
Adalah suatu tehnik pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk mengetahui berapa nilai
Eye, Verbal, dan Motorik. Pada luka bakar hasil GCS yaitu: 15 ( E : 4 M : 6 V : 5 )
c. Tanda – Tanda Vital (TTV)
Pada luka bakar biasanya hasil tanda tanda vital nya adalah TD: 90/60 mmHg, RR : 24
kali/menit, N : 100 x/menit , S : 36,5°C
tergantung keparahan dari luka
d. Review Of System (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Asukultasi)
Sistem integument
Inspeksi : terdapat luka bakar pada pada muka, tangan kanan, dada, dan paha kiri,
terdapat bullae dan kemerahan di tangan dan sekitar paha.
Palpasi : biasanya turgor, tekstur (penebalan pada kulit).
Perkusi : -
Auskultasi: -
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap pertama
dan terpenting dalam proses
keperawatan (Tarwotodan Wartonah,
2015). Terdapat dua jenis dalam
pengkajian yaitu pengkajian
skrining dan pengkajian mendalam
keduanya membutuhkan
pengumpulan data, dan keduanya
memiliki tujuan yang berbeda.
Pengkajian skrining adalah langkah
pertama dalam pengumpulan data
dan dapat diselesaikan dengan
mudah (Kemenkes,2018).
Asuhan Keperawatan Luka Bakar.pptx
Asuhan Keperawatan Luka Bakar.pptx
Asuhan Keperawatan Luka Bakar.pptx
Asuhan Keperawatan Luka Bakar.pptx

More Related Content

Similar to Asuhan Keperawatan Luka Bakar.pptx

MAKALAH EPID BENCANA ALAM (tugas kuliah unived rae ).docx
MAKALAH EPID BENCANA ALAM (tugas kuliah unived rae ).docxMAKALAH EPID BENCANA ALAM (tugas kuliah unived rae ).docx
MAKALAH EPID BENCANA ALAM (tugas kuliah unived rae ).docxRaeMandoChannel
 
Modul 4 kb 1 penanganan luka bakar
Modul 4 kb 1 penanganan luka bakarModul 4 kb 1 penanganan luka bakar
Modul 4 kb 1 penanganan luka bakarpjj_kemenkes
 
asuhan keperawatan pada luka bakar
 asuhan keperawatan pada luka bakar asuhan keperawatan pada luka bakar
asuhan keperawatan pada luka bakarpjj_kemenkes
 
PPT PKL (1).pptx
PPT PKL (1).pptxPPT PKL (1).pptx
PPT PKL (1).pptxtumbuhsehat
 
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklimMengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklimSutopo Patriajati
 
manajemen luka bakar kelompok 2,perawatan luka bakar
manajemen luka bakar kelompok 2,perawatan luka bakarmanajemen luka bakar kelompok 2,perawatan luka bakar
manajemen luka bakar kelompok 2,perawatan luka bakarstikesbaramuli093141
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkunganaudi15Ar
 
Apakah rheumatoid arthritis
Apakah rheumatoid arthritisApakah rheumatoid arthritis
Apakah rheumatoid arthritis252515
 
KELOMPOK (4)_HERAWATI_PPT.pptx
KELOMPOK (4)_HERAWATI_PPT.pptxKELOMPOK (4)_HERAWATI_PPT.pptx
KELOMPOK (4)_HERAWATI_PPT.pptxafonkinkado
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 
Copy of css luka bakar erik
Copy of css luka bakar erikCopy of css luka bakar erik
Copy of css luka bakar erikerichchandras
 
Makalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulitMakalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulitWarnet Raha
 
Definisi dan jenis bencana
Definisi dan jenis bencanaDefinisi dan jenis bencana
Definisi dan jenis bencanaFahda Nuraudah
 

Similar to Asuhan Keperawatan Luka Bakar.pptx (20)

Askep luka bakar
Askep luka bakarAskep luka bakar
Askep luka bakar
 
MAKALAH EPID BENCANA ALAM (tugas kuliah unived rae ).docx
MAKALAH EPID BENCANA ALAM (tugas kuliah unived rae ).docxMAKALAH EPID BENCANA ALAM (tugas kuliah unived rae ).docx
MAKALAH EPID BENCANA ALAM (tugas kuliah unived rae ).docx
 
Modul 4 kb 1 penanganan luka bakar
Modul 4 kb 1 penanganan luka bakarModul 4 kb 1 penanganan luka bakar
Modul 4 kb 1 penanganan luka bakar
 
Luka bakar pyo
Luka bakar   pyoLuka bakar   pyo
Luka bakar pyo
 
113962427 case-bedah
113962427 case-bedah113962427 case-bedah
113962427 case-bedah
 
asuhan keperawatan pada luka bakar
 asuhan keperawatan pada luka bakar asuhan keperawatan pada luka bakar
asuhan keperawatan pada luka bakar
 
PPT PKL (1).pptx
PPT PKL (1).pptxPPT PKL (1).pptx
PPT PKL (1).pptx
 
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklimMengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
 
manajemen luka bakar kelompok 2,perawatan luka bakar
manajemen luka bakar kelompok 2,perawatan luka bakarmanajemen luka bakar kelompok 2,perawatan luka bakar
manajemen luka bakar kelompok 2,perawatan luka bakar
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
 
Askep 1
Askep 1Askep 1
Askep 1
 
Apakah rheumatoid arthritis
Apakah rheumatoid arthritisApakah rheumatoid arthritis
Apakah rheumatoid arthritis
 
KELOMPOK (4)_HERAWATI_PPT.pptx
KELOMPOK (4)_HERAWATI_PPT.pptxKELOMPOK (4)_HERAWATI_PPT.pptx
KELOMPOK (4)_HERAWATI_PPT.pptx
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Askep luka bakar AKPER PEMKAB MUNA
Askep luka bakar AKPER PEMKAB MUNA Askep luka bakar AKPER PEMKAB MUNA
Askep luka bakar AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep luka bakar
Askep luka bakarAskep luka bakar
Askep luka bakar
 
Askep luka bakar AKPER PEMKAB MUNA
Askep luka bakar AKPER PEMKAB MUNA Askep luka bakar AKPER PEMKAB MUNA
Askep luka bakar AKPER PEMKAB MUNA
 
Copy of css luka bakar erik
Copy of css luka bakar erikCopy of css luka bakar erik
Copy of css luka bakar erik
 
Makalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulitMakalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulit
 
Definisi dan jenis bencana
Definisi dan jenis bencanaDefinisi dan jenis bencana
Definisi dan jenis bencana
 

Recently uploaded

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

Asuhan Keperawatan Luka Bakar.pptx

  • 1. Luka Bakar (Combutio) Nama Kelompok: Eudita Dea Puspito (01.2.22.00814) Ika Wulandari (01.2.22.00816) Rico Bayu Wijaya (01.2.22.00829) Yosia Kurniawan Pamuji (01.2.22.00840)
  • 2. Pengertian Luka Bakar Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang dapat disebabkan oleh terpapar langsung oleh panas (api, cairan/lemak panas, uap panas), radiasi, listrik, kimia. Luka bakar merupakan jenis trauma yang merusak dan merubah berbagai sistem tubuh. Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan dengan benda-benda yang menghasilkan panas baik kontak secara langsung maupun tidak langsung (Anggowarsito, 2014).
  • 3. Menurut Rahayuningsih (2012) luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat kontak langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau radiasi (radiation). Luka bakar dapat menyebabkan kerusakan dan peningkatan permeabilitas pembuluh kapiler, kerusakan jaringan kulit, dalam keadaan yang parah dapat menyebabkan gangguan serius pada paru-paru, ginjal dan hati. Kulit dengan luka bakar akan mengalami kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung faktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan penyebab.
  • 4. Etiologi Luka Bakar Luka Bakar Termal Luka bakar termal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya. Penyebab paling sering yaitu luka bakar yang disebabkan karena terpajan dengan suhu panas seperti terbakar api secara langsung atau terkena permukaan logam yang panas (Moenadjat, 2009). Luka Bakar Kimia Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan lanyaknya jaringan yang terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini. Luka bakar kimia dapat terjadi misalnya karena kontak dengan zat– zat pembersih yang sering dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang industri, pertanian dan militer (Rahayuningsih, 2012).
  • 5. Etiologi Luka Bakar Luka Bakar Elektrik Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakkan dari energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi oleh lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu sampai mengenai tubuh (Rahayuningsih, 2012). Luka bakar listrik ini biasanya lukanya lebih serius dari apa yang terlihat di permukaan tubuh (Moenadjat, 2009). Luka Bakar Radiasi Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi (Rahayuningsih, 2012).
  • 6. Faktor yang mempengaruhi berat ringannya luka bakar Kedalaman luka bakar Lokasi luka bakar Berat ringannya luka bakar dipengaruhi pula oleh lokasi luka bakar. Luka bakar yang mengenai kepala, leher dan dada sering kali berkaitan dengan komplikasi pulmoner. Luka bakar yang menganai wajah seringkali menyebabkan abrasi kornea. Luka bakar yang mengenai lengan dan persendian seringkali membutuhkan terapi fisik dan occupasi dan dapat menimbulkan implikasi terhadap kehilangan waktu bekerja dan atau ketidakmampuan untuk bekerja secara permanen (Rahayuningsih, 2012).
  • 7. Faktor yang mempengaruhi berat ringannya luka bakar Mekanisme Injury Mekanisme injury merupakan faktor lain yang digunakan untuk menentukan berat ringannya luka bakar. Secara umum luka bakar yang mengalami injuri inhalasi memerlukan perhatian khusus. Pada luka bakarelectric, panas yang dihantarkan melalui tubuh, mengakibatkan kerusakan jaringan internal (Rahayuningsih, 2012). Injury pada kulit mungkin tidak begitu berarti akan tetapi kerusakan otot dan jaringan lunak lainnya dapat terjad lebih luas khususnya bila injury electric dengan voltage tinggi. Oleh karena itu voltage , tipe arus (direct atau alternating), tempat kontak dan lamanya kontak adalah sangat penting untuk diketahui dan diperhatikan karena dapat mempengaruhi morbidity (Rahayuningsih, 2012). Usia Usia klien mempengaruhi berat ringannya luka bakar. Angka kematiannya (mortality rate) cukup tinggi pada anak yang berusia kurang dari 4 tahun, terutama pada kelompok usia 0-1 tahun dan klien yang berusia di atas 65 tahun. Tingginya statistic mortalitas dan morbiditas pada orang tua yang terkena luka bakar merupakan akibat kombinasi dari berbagai gangguan fungsional (seperti lambatnya bereaksi, gangguan dalam menilai, dan menurunnya kemampuan mobilitas), hidup sendiri, dan bahaya-bahaya lingkungan lainnya. Disamping itu juga mereka lebih rentan terhadap injury luka bakar karena kulitnya menjadi lebih tipis, dan terjadi athropi pada bagian- bagian kulit lain. Sehingga situasi seperti ketika mandi dan memasak dapat menyebabkan terjadinya luka bakar (Rahayuningsih, 2012).
  • 8. Faktor yang mempengaruhi berat ringannya luka bakar Luas luka bakar Terdapat beberapa metode untuk menentukan luas luka bakar meliputi Rule of nine, Lund and Browder dan hand palm (Gurnida dan Melisa Lilisari, 2011). Ukuran luka bakar ditentukan dengan persentase dari permukaan tubuh yang terkena luka bakar. Akurasi dari perhitungan bervariasi menurut metode yang digunakan dan pengalaman seseorang dalam menentukan luas luka bakar (Gurnida dan Lilisari, 2011).
  • 9. Metode rule of nine Dasar dari metode ini adalah bahwa tubuh di bagi kedalam bagian- bagian anatomic, dimana setiap bagian mewakili 9% kecuali daerah genitalia 1% (lihat gambar 1). Metode ini adalah metode yang baik dan cepat untuk menilai luka bakar menengah d an berat pada penderita yang berusia diatas 10 tahun. Tubuh dibagi menjadi area 9%. Metode ini tidak akurat pada anak karena adanya perbedaan proporsi tubuh anak dengan dewasa.
  • 10. Metode Hand Palm Metode permukaan telapak tangan. Area permukaan tangan pasien (termasuk jari tangan) adalah sekitar 1% total luas permukaan tubuh. Metode ini biasanya digunakan pada luka bakar kecil (Gurnida dan Lilisari, 2011).
  • 11. Metode Lund and Browder Metode ini mengkalkulasi total area tubuh yang terkena berdasarkan lokasi dan usia. Metode ini merupakan metode yang paling akurat pada anak bila digunakan dengan benar Metode lund and browder merupakan modifikasi dari persentasi bagian-bagian tubuh menurut usia, yang dapat memberikan perhitungan yang lebih akurat tentang luas luka bakar yaitu kepala 20%, tangan masing-masing 10%, kaki masing-masing 10%, dan badan kanan 20%, badan kiri 20%.
  • 12. Manifestasi Klinis Merupakan luka bakar yang paling ringan. Kulit yang terbakar menjadi merah, nyeri, sangat sensitif terhadap sentuhan dan lembab, atau membengkak. Jika ditekan, daerah yang terbakar akan memutih, belum terbentuk lepuh Luka bakar derajat I
  • 13. Luka bakar derajat II Menyebabkan kerusakan yang lebih dalam. Terjadi kerusakan epidermis dan dermis. Kulit melepuh, dasarnya tampak merah, atau keputihan dan terisi oleh cairan kental yang jernih. Jika disentuh warnanya berubah menjadi putih dan terasa nyeri.
  • 14. Luka bakar derajat III Menyebabkan kerusakan yang paling dalam. Seluruh epidermis dan dermis telah rusak dan telah pula merusak jaringan di bawahnya (lemak atau otot). Permukaannya bisa berwarna putih dan lembut atau berwarna hitam, hangus dan kasar.Kerusakan sel darah merah pada daerah yang terbakar bisa menyebabkan luka bakar berwarna merah terang. Kadang daerah yang terbakar melepuh dan rambut/ bulu ditempat tersebut mudah dicabut dari akarnya. Jika disentuh, tidak timbul rasa nyeri karena ujung saraf pada kulit telah mengalami kerusakan. Jaringan yang terbakar bisa mati. Jika jaringan mengalami kerusakan akibat luka bakar, maka cairan akan merembes dan pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan. Pada luka bakar yang luas, kehilangan sejumlah besar cairan karena perembesan tersebut bisa menyebabkan terjadinya syok. Tekanan darah sangat rendah sehingga darah yang mengalir ke otak sangat sedikit.
  • 16. Komplikasi Sindrom Kompartemen Sindrom kompartemen merupakan proses terjadinya pemulihan integritas kapiler, syok luka bakar akan menghilang dan cairan mengalir kembali ke dalam kompartemen vaskuler, volume darah akan meningkat. Karena edema akan bertambah berat pada luka bakar yang melingkar. Tekanan terhadap pembuluh darah kecil dan saraf pada ekstremitas distal menyebabkan obstruksi aliran darah sehingga terjadi iskemia. (Amin, dkk, 2013) Gagal Respirasi Akut Akibat kegagalan respirasi terjadi jika derajat gangguan ventilasi dan pertukaran gas sudah mengancam jiwa pasien. (Amin, dkk, 2013)
  • 17. Komplikasi Ileus Paralitik dan Ulkus Curling Berkurangnya peristaltic usus dan bising usus merupakan tanda-tanda ileus paralitik akibat luka bakar. Distensi lambung dan nausea dapat mengakibatkan nause. Perdarahan lambung yang terjadi sekunder akibat stress fisiologik yang massif (hipersekresi asam lambung) dapat ditandai oleh darah okulta dalam feces, regurgitasi muntahan atau vomitus yang berdarha, ini merupakan tanda-tanda ulkus curling. (Amin, dkk, 2013) Syok Sirkulasi Terjadi akibat kelebihan muatan cairan atau bahkan hipovolemik yang terjadi sekunder akibat resusitasi cairan yang adekuat. Tandanya biasanya pasien menunjukkan mental berubah, perubahan status respirasi, penurunan haluaran urine, perubahan pada tekanan darah, curah janutng, tekanan cena sentral dan peningkatan frekuensi denyut nadi. (Amin, dkk, 2013)
  • 18. Komplikasi Gagal ginjal akut Haluran urine yang tidak memadai dapat menunjukkan resusiratsi cairan yang tidak adekuat khususnya hemoglobin atau mioglobin terdektis dalam urine. (Amin, dkk, 2013)
  • 19. Proses penyembuhan luka Fase inflamasi Fase terjadinya luka bakar sampai 3 - 4 hari pasca luka bakar. Pada fase ini terjadi perubahan vascular dan proliferase seluler. Daerah luka mengalami agregasi trombosit dan mengeluarkan serotonin serta mulai timbul epitelisasi (Paula Krisanty,2009) Fase Fibioblastik Fase yang dimulai pada hari ke 4 sampai 20 pasca luka bakar. Pada fase ini timbul abrobast yang membentuk kolagen yang tampak secara klinis sebagai jaringan granulasi yang berwarna kemerahan. (Paula Krisanty,2009)
  • 20. Fase Maturasi Proses pematangan kolagen dan terjadi penurunan aktivitas seluler dan vaskuler. Hasil ini berlangsung hingga 8 bulan sampai lebih dari satu tahun dan berakhir jika sudah tidak ada tanda-tanda inflamasi untuk akhir dari fase ini berupa jaringan parut yang berwarna pucat, tipis, lemas tanpa rasa nyeri atau gatal. (Paula Krisanty,2009)
  • 21. Penatalaksanaan a) (Airway) : Penalataksanaan jalan nafas dan manajemen trauma cervical b) (Breathing) : Pernapasan dan ventilasi c) (Circulation) : Sirkulasi dengan kontrol perdarahan d) (Disability) : Status neurogenik e) (Exposure) : Pajanan dan pengendalian lingkungan (Kemenkes,2019) Primary survey Segera identifikasi kondisi-kondisi mengancam jiwa dan lakukan manajemen emergensi.
  • 22. Penatalaksanaan Merupakan pemeriksaan menyeluruh mulai dari kepala sampai kaki. Pemeriksaan dilaksanakan setelah kondisi mengancam nyawa diyakini tidak ada atau telah diatasi. Tujuan akhirnya adalah menegakkan diagnosis yang tepat. (Kemenkes,2019) Secondary survey
  • 23. Penatalaksanaan Tata laksana bedah emergensi Eskarotomi Tindakan insisi eskar yang melingkari dada atau ekstremita yang bertujuan utuk mencegah gangguan breathing dan mencegah penekanan struktur penting pada ekstremitas (pembuluh darah, saraf). Fasciotomi Dilakukan bila ada indikasi tanda- tanda sindroma kompartemen: terasa keras pada palpasi, sensasi perifer menghilang secara progresif, dan nadi tidak teraba. (Kemenkes,2019)
  • 24. Penatalaksanaan Setelah 24 jam pertama Kebutuhan cairan Perhitungan kebutuhan cairan dilalukan pada waktu pasien mengalami trauma luka bakar, bukan saat pasien datang. Disarankan menggunakan cairan RL, 50% total perhitungan cairan dibagi menjadi 2 tahap dalam waktu 24 jam pertama. (Kemenkes,2019) Kebutuhan nutrisi Pasien luka bakar memerlukan kebutuhan nutrisi (makro dan mikronutrien) yang adekuat, karena mengalami perubahan dan peningkatan metabolisme (hipermetabolik), serta peningkatan kehilangan nitrogen yang tinggi (pemecahan protein 80-90%). (Kemenkes,2019)
  • 26. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Luka Bakar 1. Pengkajian Pengkajian adalah tahap pertama dan terpenting dalam proses keperawatan (Tarwotodan Wartonah, 2015). Terdapat dua jenis dalam pengkajian yaitu pengkajian skrining dan pengkajian mendalam keduanya membutuhkan pengumpulan data, dan keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Pengkajian skrining adalah langkah pertama dalam pengumpulan data dan dapat diselesaikan dengan mudah (Kemenkes,2018).
  • 27. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Luka Bakar 3. Riwayat Penyakit a. Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat kesehatan sekarang berupa uraian mengenai penyakit yang diderita oleh pasien dari mulai timbulnya keluhan yang dirasakan sampai pasien dibawa ke Rumah Sakit, dan apakah pernah memeriksakan diri ketempat lain selain Rumah Sakit umum serta pengobatan apa yang pernah diberikan dan bagaimana perubahannya dari data yang didapatkan saat pengkajian (Aspiani, 2014) sebagai berikut: 1)P (Provoking Incident) : Hal yang menjadi faktor presipitasi nyeri adalah Uap Panas. 2) Q (Quality of Pain) : Nyeri yang dirasakan atau digambarkan pasien`bersifat panas 3) R (Region, Radiation, Relief) : panas dan nyeri terasa di bagian muka, tangan kanan, dada, dan paha kiri 4) S (Saverity/Scal of Pain) : Nyeri yang dirasakan ada diantaranya skala 5-6 5) T (Time) : Pasien mengatakan nyerinya akan terasa terus- menerus 1. Pengkajian Pengkajian adalah tahap pertama dan terpenting dalam proses keperawatan (Tarwotodan Wartonah, 2015). Terdapat dua jenis dalam pengkajian yaitu pengkajian skrining dan pengkajian mendalam keduanya membutuhkan pengumpulan data, dan keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Pengkajian skrining adalah langkah pertama dalam pengumpulan data dan dapat diselesaikan dengan mudah (Kemenkes,2018).
  • 28. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Luka Bakar b. Riwayat Penyakit Dahulu Adalah penyakit yang pernah dialami pasien sebelumnya dan berhubungan dengan decompensasicordis (misal, kerusakan katub jantung bawaan, hipertensi, diabetes mellitus). c. Riwayat Penyakit Keluarga Seorang pasien yang memiliki riwayat keluarga menderita penyakit diabetes mellitus atau luka bakar akan beresiko menderita penyakit yang sama. 1. Pengkajian Pengkajian adalah tahap pertama dan terpenting dalam proses keperawatan (Tarwotodan Wartonah, 2015). Terdapat dua jenis dalam pengkajian yaitu pengkajian skrining dan pengkajian mendalam keduanya membutuhkan pengumpulan data, dan keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Pengkajian skrining adalah langkah pertama dalam pengumpulan data dan dapat diselesaikan dengan mudah (Kemenkes,2018).
  • 29. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Luka Bakar 4. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaa fisik pada pasien luka bakar menurut suddart, 2017 sebagai berikut : a. Kesadaran umum Kesadaran biasanya pada luka bakar composmentis b. Glasglow Coma Scale (GCS) Adalah suatu tehnik pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk mengetahui berapa nilai Eye, Verbal, dan Motorik. Pada luka bakar hasil GCS yaitu: 15 ( E : 4 M : 6 V : 5 ) c. Tanda – Tanda Vital (TTV) Pada luka bakar biasanya hasil tanda tanda vital nya adalah TD: 90/60 mmHg, RR : 24 kali/menit, N : 100 x/menit , S : 36,5°C tergantung keparahan dari luka d. Review Of System (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Asukultasi) Sistem integument Inspeksi : terdapat luka bakar pada pada muka, tangan kanan, dada, dan paha kiri, terdapat bullae dan kemerahan di tangan dan sekitar paha. Palpasi : biasanya turgor, tekstur (penebalan pada kulit). Perkusi : - Auskultasi: - 1. Pengkajian Pengkajian adalah tahap pertama dan terpenting dalam proses keperawatan (Tarwotodan Wartonah, 2015). Terdapat dua jenis dalam pengkajian yaitu pengkajian skrining dan pengkajian mendalam keduanya membutuhkan pengumpulan data, dan keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Pengkajian skrining adalah langkah pertama dalam pengumpulan data dan dapat diselesaikan dengan mudah (Kemenkes,2018).