SlideShare a Scribd company logo
Konsep Luka
Traumatik
VERONICA SILALAHI
Pengertian
 Luka traumatis biasanya didefinisikan
sebagai luka, laserasi atau luka tusukan
yang telah menyebabkan kerusakan pada
kulit dan jaringan di bawahnya.
 Luka traumatis adalah hasil dari sesuatu
yang tajam menembus kulit dan jaringan
subkutan yang mendasarinya.
Jenis
1. Luka akut,
 Luka akut terjadi ketika kulit telah robek atau
robek dan memiliki penampilan yang
bergerigi. Luka akut biasanya mengandung
benda asing seperti kerikil, kaca, logam atau
pasir.
 Dengan luka traumatis akut, tidak jarang
lapisan jaringan mudah terlihat di sepanjang
bagian dalam luka.
2. Luka potong
 Luka karena teriris atau terpotong
3. Luka tembus
 Luka tembus dianggap sebagai luka
traumatis yang paling dalam dan
paling parah, karena sering terjadi
akibat ditusuk atau mengalami luka
tembak.
Etiologi
 Sayatan, yang umumnya disebabkan oleh pisau. Luka dari jenis luka
ini biasanya bermata bersih.
 Abrasi akibat gesekan kulit, yang umumnya mengandung beberapa
bentuk puing-puing seperti kerikil, pasir, logam atau kaca.
 Trauma karena paksaan. Jenis luka traumatis ini paling sering
dikaitkan dengan kecelakaan kendaraan bermotor di mana bagian-
bagian tubuh benar-benar hancur, dan kulit menimbulkan berbagai
laserasi dan luka potong.
 Luka tembak dan peluru, yang bisa menyebabkan luka masuk dan
keluar.
 Gigitan hewan, yang menembus kulit dan jaringan.
Leaper DJ & Harding,KG, 2006
Klasifikasi
Berdasarkan tingkat kontaminasi
 Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah tak terinfeksi yang
mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada 2
sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinary tidak terjadi.
kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
 Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi),
merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan,
genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak
selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
 Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk
luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi
dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau
atau kontaminasi dari saluran cerna, pada kategori ini
juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen.
Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
 Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi),
yaitu luka yang terinfeksi oleh mikroorganisme.
Kemungkinan terjadi infeksi lebih dari 27%.
Klasifikasi
Berdasarkan kedalaman luka
 Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema) :
yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
 Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya
lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas
dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya
tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang
dangkal.
 Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit
keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan
subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi
tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya
sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi
tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai
suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak
jaringan sekitarnya.
 Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai
lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya
destruksi/kerusakan yang luas
Klasifikasi
Berdasarkan waktu penyembuhan
1. Luka Akut
• Luka terjadi < 5 hr diikuti hemostasis & inflamasi. Luka
akut sembuh/menutup sesuai wkt penyembuhan
fisiologis 0-21 hari
Contoh: luka operasi
2. Luka Kronis
 Luka lama terjadi/menahun dg penyembuhan lebih
lama akibat gangguan (infeksi)
Contoh: luka Diabetes Militus, luka kanker/luka tekan
Proses penyembuhan
 Pada kasus cedera parah, proses
regeneratif dapat diperlambat secara
dramatis.
 Luka yang telah dijahit masih
membutuhkan waktu penyembuhan
yang memadai untuk memungkinkan
struktur internal untuk menyembuhkan
bahkan setelah jahitan telah diangkat.
Penatalaksanaan
 Tergantung jenis cedera yang mendasari. Triase dan resusitasi
mungkin diperlukan sebelum manajemen luka dilakukan.
 Risiko infeksi pada luka traumatis dapat diminimalkan dengan
pembersihan luka yang baik dan debridemen dengan
pengangkatan setiap jaringan yang tidak layak dan benda asing.
 Jika ada kontaminasi, profilaksis antibiotik spektrum luas
diindikasikan dan harus diperpanjang sebagai terapi.
 Luka traumatis perlu profilaksis tetanus
Proses perawatan umum untuk luka traumatis dapat
meliputi:
 Laserasi: Luka dibersihkan menggunakan larutan salin
steril, dan serpihan diekstraksi dari luka. Gel antibiotik
diterapkan untuk mencegah infeksi, dan kemudian
balutan steril diterapkan untuk menjaga luka bersih dan
terlindungi.
 Luka penetrasi: Sering diperbaiki di ruang operasi
dengan anestesi umum. Setelah sayatan bedah dibuat,
benda asing diekstraksi dari luka sementara tanda-tanda
vital pasien terus dipantau sepanjang prosedur. Luka
kemudian ditutup dengan jahitan (jahitan) dan ditutup
dengan perban steril. Setelah luka traumatis cenderung,
masalah medis sekunder dapat diatasi dengan intervensi
bedah.
 Abrasi: Luka dibersihkan dengan bantalan kasa
steril yang dibasahi untuk menghilangkan
kotoran. Luka itu kemudian dibalut dan
dibiarkan berkeropeng. Pada hampir semua
kasus luka traumatis, pasien diberikan suntikan
tetanus untuk mengurangi risiko infeksi
tetanus.
Luka laserasi
Daftar Pustaka
 Leaper DJ & Harding,KG. 2006,. ABC of
wound healing Traumatic and
surgical wounds. BMJ VOLUME 332

More Related Content

What's hot (17)

Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Perawatan luka pasca operasi Sunnex
Perawatan luka pasca operasi SunnexPerawatan luka pasca operasi Sunnex
Perawatan luka pasca operasi Sunnex
 
LUKA TERKONTAMINASI KDM II
LUKA TERKONTAMINASI KDM IILUKA TERKONTAMINASI KDM II
LUKA TERKONTAMINASI KDM II
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Wound care new
Wound care newWound care new
Wound care new
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
 
Luka Bersih Terkontaminasi
Luka Bersih TerkontaminasiLuka Bersih Terkontaminasi
Luka Bersih Terkontaminasi
 
Present luka ari
Present luka ariPresent luka ari
Present luka ari
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Management Luka
Management LukaManagement Luka
Management Luka
 
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanKonsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
 

Similar to Konsep luka traumatic

Perawatan luka dalam praktik kebidanan
Perawatan luka dalam praktik kebidananPerawatan luka dalam praktik kebidanan
Perawatan luka dalam praktik kebidanan
DinaSari18
 
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
WanaIswara1
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
yudhasetya01
 
5. perawatan luka & cara jahit luka AKPER PEMKAB MUNA
5. perawatan luka & cara jahit luka AKPER PEMKAB MUNA 5. perawatan luka & cara jahit luka AKPER PEMKAB MUNA
5. perawatan luka & cara jahit luka AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
PPT LUKA OPERASI SELESAIPPT LUKA OPERASI SELESAI PPT LUKA OPERASI SELESAI PPT...
PPT LUKA OPERASI SELESAIPPT LUKA OPERASI SELESAI PPT LUKA OPERASI SELESAI PPT...PPT LUKA OPERASI SELESAIPPT LUKA OPERASI SELESAI PPT LUKA OPERASI SELESAI PPT...
PPT LUKA OPERASI SELESAIPPT LUKA OPERASI SELESAI PPT LUKA OPERASI SELESAI PPT...
anakagunggderamakaes
 

Similar to Konsep luka traumatic (20)

PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdfPPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
 
Perawatan luka dalam praktik kebidanan
Perawatan luka dalam praktik kebidananPerawatan luka dalam praktik kebidanan
Perawatan luka dalam praktik kebidanan
 
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
 
Gangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaGangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan luka
 
INTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdfINTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdf
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
 
Merawat luka
Merawat lukaMerawat luka
Merawat luka
 
Perawatan luka dasar
Perawatan luka dasarPerawatan luka dasar
Perawatan luka dasar
 
Luka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhanLuka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhan
 
Luka dan perawatan nya
Luka dan perawatan nyaLuka dan perawatan nya
Luka dan perawatan nya
 
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
 
5. perawatan luka & cara jahit luka AKPER PEMKAB MUNA
5. perawatan luka & cara jahit luka AKPER PEMKAB MUNA 5. perawatan luka & cara jahit luka AKPER PEMKAB MUNA
5. perawatan luka & cara jahit luka AKPER PEMKAB MUNA
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
 
Perawatan luka
Perawatan luka Perawatan luka
Perawatan luka
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2
 
5. trauma pada wajah
5. trauma  pada wajah5. trauma  pada wajah
5. trauma pada wajah
 
PPT LUKA OPERASI SELESAIPPT LUKA OPERASI SELESAI PPT LUKA OPERASI SELESAI PPT...
PPT LUKA OPERASI SELESAIPPT LUKA OPERASI SELESAI PPT LUKA OPERASI SELESAI PPT...PPT LUKA OPERASI SELESAIPPT LUKA OPERASI SELESAI PPT LUKA OPERASI SELESAI PPT...
PPT LUKA OPERASI SELESAIPPT LUKA OPERASI SELESAI PPT LUKA OPERASI SELESAI PPT...
 

More from Army Of God

More from Army Of God (20)

Ulkus tungkai
Ulkus tungkaiUlkus tungkai
Ulkus tungkai
 
Ulkus diabetikum
Ulkus diabetikumUlkus diabetikum
Ulkus diabetikum
 
Ulkus dekubitus kelompok 7
Ulkus dekubitus kelompok 7Ulkus dekubitus kelompok 7
Ulkus dekubitus kelompok 7
 
Trauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injuryTrauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injury
 
Trauma kepala
Trauma kepalaTrauma kepala
Trauma kepala
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal
 
Uji pair t test
Uji pair t testUji pair t test
Uji pair t test
 
Wilms tumor
Wilms tumorWilms tumor
Wilms tumor
 
Teknik perawatan luka diabetes
Teknik perawatan luka diabetesTeknik perawatan luka diabetes
Teknik perawatan luka diabetes
 
Sosialisasi bimbingan skripsi bab 1 2 3 s1 2017_jb 2019
Sosialisasi bimbingan skripsi bab 1 2 3 s1 2017_jb 2019Sosialisasi bimbingan skripsi bab 1 2 3 s1 2017_jb 2019
Sosialisasi bimbingan skripsi bab 1 2 3 s1 2017_jb 2019
 
Soal hitung dosis obat
Soal hitung dosis obatSoal hitung dosis obat
Soal hitung dosis obat
 
Regulasi cepat insulin
Regulasi cepat insulinRegulasi cepat insulin
Regulasi cepat insulin
 
Regulasi cepat insulin
Regulasi cepat insulinRegulasi cepat insulin
Regulasi cepat insulin
 
Referensi jurnal rina
Referensi jurnal rinaReferensi jurnal rina
Referensi jurnal rina
 
Prinsip prwt kulit dan luka ke 1
Prinsip prwt kulit dan luka ke 1Prinsip prwt kulit dan luka ke 1
Prinsip prwt kulit dan luka ke 1
 
Prinsip perwt kulit&amp; luka ke 2
Prinsip perwt kulit&amp; luka ke 2Prinsip perwt kulit&amp; luka ke 2
Prinsip perwt kulit&amp; luka ke 2
 
Ppt ujian proposal
Ppt ujian proposalPpt ujian proposal
Ppt ujian proposal
 
Ppt gadar bu etik
Ppt gadar bu etikPpt gadar bu etik
Ppt gadar bu etik
 
Perencanaan tenaga kep angkatan 2017
Perencanaan tenaga kep  angkatan 2017Perencanaan tenaga kep  angkatan 2017
Perencanaan tenaga kep angkatan 2017
 
Perencanaan kebutuhan nutrisi
Perencanaan kebutuhan nutrisiPerencanaan kebutuhan nutrisi
Perencanaan kebutuhan nutrisi
 

Recently uploaded

2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdfManajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Namtan19
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 

Recently uploaded (7)

2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdfManajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
 
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptxBandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
 
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptxEpidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 

Konsep luka traumatic

  • 2. Pengertian  Luka traumatis biasanya didefinisikan sebagai luka, laserasi atau luka tusukan yang telah menyebabkan kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya.  Luka traumatis adalah hasil dari sesuatu yang tajam menembus kulit dan jaringan subkutan yang mendasarinya.
  • 3. Jenis 1. Luka akut,  Luka akut terjadi ketika kulit telah robek atau robek dan memiliki penampilan yang bergerigi. Luka akut biasanya mengandung benda asing seperti kerikil, kaca, logam atau pasir.  Dengan luka traumatis akut, tidak jarang lapisan jaringan mudah terlihat di sepanjang bagian dalam luka.
  • 4. 2. Luka potong  Luka karena teriris atau terpotong 3. Luka tembus  Luka tembus dianggap sebagai luka traumatis yang paling dalam dan paling parah, karena sering terjadi akibat ditusuk atau mengalami luka tembak.
  • 5. Etiologi  Sayatan, yang umumnya disebabkan oleh pisau. Luka dari jenis luka ini biasanya bermata bersih.  Abrasi akibat gesekan kulit, yang umumnya mengandung beberapa bentuk puing-puing seperti kerikil, pasir, logam atau kaca.  Trauma karena paksaan. Jenis luka traumatis ini paling sering dikaitkan dengan kecelakaan kendaraan bermotor di mana bagian- bagian tubuh benar-benar hancur, dan kulit menimbulkan berbagai laserasi dan luka potong.  Luka tembak dan peluru, yang bisa menyebabkan luka masuk dan keluar.  Gigitan hewan, yang menembus kulit dan jaringan.
  • 6. Leaper DJ & Harding,KG, 2006
  • 7. Klasifikasi Berdasarkan tingkat kontaminasi  Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada 2 sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinary tidak terjadi. kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.  Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
  • 8.  Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau atau kontaminasi dari saluran cerna, pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.  Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu luka yang terinfeksi oleh mikroorganisme. Kemungkinan terjadi infeksi lebih dari 27%.
  • 9. Klasifikasi Berdasarkan kedalaman luka  Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.  Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
  • 10.  Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.  Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas
  • 11. Klasifikasi Berdasarkan waktu penyembuhan 1. Luka Akut • Luka terjadi < 5 hr diikuti hemostasis & inflamasi. Luka akut sembuh/menutup sesuai wkt penyembuhan fisiologis 0-21 hari Contoh: luka operasi 2. Luka Kronis  Luka lama terjadi/menahun dg penyembuhan lebih lama akibat gangguan (infeksi) Contoh: luka Diabetes Militus, luka kanker/luka tekan
  • 12. Proses penyembuhan  Pada kasus cedera parah, proses regeneratif dapat diperlambat secara dramatis.  Luka yang telah dijahit masih membutuhkan waktu penyembuhan yang memadai untuk memungkinkan struktur internal untuk menyembuhkan bahkan setelah jahitan telah diangkat.
  • 13. Penatalaksanaan  Tergantung jenis cedera yang mendasari. Triase dan resusitasi mungkin diperlukan sebelum manajemen luka dilakukan.  Risiko infeksi pada luka traumatis dapat diminimalkan dengan pembersihan luka yang baik dan debridemen dengan pengangkatan setiap jaringan yang tidak layak dan benda asing.  Jika ada kontaminasi, profilaksis antibiotik spektrum luas diindikasikan dan harus diperpanjang sebagai terapi.  Luka traumatis perlu profilaksis tetanus
  • 14. Proses perawatan umum untuk luka traumatis dapat meliputi:  Laserasi: Luka dibersihkan menggunakan larutan salin steril, dan serpihan diekstraksi dari luka. Gel antibiotik diterapkan untuk mencegah infeksi, dan kemudian balutan steril diterapkan untuk menjaga luka bersih dan terlindungi.  Luka penetrasi: Sering diperbaiki di ruang operasi dengan anestesi umum. Setelah sayatan bedah dibuat, benda asing diekstraksi dari luka sementara tanda-tanda vital pasien terus dipantau sepanjang prosedur. Luka kemudian ditutup dengan jahitan (jahitan) dan ditutup dengan perban steril. Setelah luka traumatis cenderung, masalah medis sekunder dapat diatasi dengan intervensi bedah.
  • 15.  Abrasi: Luka dibersihkan dengan bantalan kasa steril yang dibasahi untuk menghilangkan kotoran. Luka itu kemudian dibalut dan dibiarkan berkeropeng. Pada hampir semua kasus luka traumatis, pasien diberikan suntikan tetanus untuk mengurangi risiko infeksi tetanus.
  • 17. Daftar Pustaka  Leaper DJ & Harding,KG. 2006,. ABC of wound healing Traumatic and surgical wounds. BMJ VOLUME 332