2. Luka bakar dapat dialami oleh siapa saja, dan dapat terjadi di mana saja
baik di rumah, di tempat kerja bahkan di jalan atau di tempat-tempat lain.
Anak-anak kecil dan orang tua merupakan populasi yang beresiko tinggi
untuk mengalami luka bakar. Penyebab luka bakar pun bermacam-macam
bisa berupa api, cairan panas, uap panas, bahan kimia, aliran listrik dan
lain-lain.
Luka bakar yang terjadi, akan menimbulkan kondisi kerusakan kulit selain
itu juga dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuh. Perawatan luka bakar
disesuaikan dengan penyebab luka bakar, luas luka bakar dan bagian tubuh
yang terkena. Luka bakar yang lebih luas dan dalam memerlukan perawatan
lebih intensif dibandingkan dengan luka bakar yang hanya sedikit dan
superfisial. Luka bakar yang terjadi karena tersiram air panas dengan luka
bakar karena terkena zat kimia atau radiasi membutuhkan penanganan yang
berbeda meskipun luas luka bakarnya sama.
Luka bakar masih merupakan problema yang berat. Perawatan dan
rehabilitasnya masih sukar dan memerlukan ketekunan serta biaya yang
mahal, tenaga ter latih dan terampil. Mengingat banyaknya masalah
dan komplikasi yang dapat dialami pasien, maka pasien luka bakar
memerlukan penanganan yang serius.
3. PENGERTIAN
Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan
jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan
sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi,
sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan
friksi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan
memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis
jaringan yang terkena luka bakar, tingkat
keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka
tersebut.
4. ETIOLOGI
Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak
hal:
1. Panas (misal api, air panas, uap panas)
2. Radiasi
3. Listrik
4. Kimia
5. Laser
Bahan kimia chemicals yang dapat
menyebabkan luka bakar adalah Asam kuat
atau basa kuat acids atau bases.
5. PATOFISIOLOGI
Luka bakar disebabkan oleh perpindahan
energi dari sumber panas ke tubuh. Panas
tersebut mungkin dipindahkan melalui
konduksi atau radiasi elektromagnetik. Luka
bakar dikategorikan sebagai luka bakar
termal, radiasi, atau luka bakar kimiawi.
Kulit dengan luka bakar akan mengalami
kerusakan pada epidermis, dermis maupun
jaringan subkutan tergantung faktor
penyebab dan lamanya kulit kontak dengan
sumber panas atau penyebabnya. Dalamnya
luka bakar akan mempengaruhi kerusakan
atau gangguan integritas kulit dan kematian
sel-sel.
6. 1.Fase akut
Pada fase ini problema yang ada berkisar
pada gangguan saluran napas karena adanya
cedera inhalasi dan gangguan sirkulasi. Pada
fase ini terjadi gangguan keseimbangan
sirkulasi cairan dan elektrolit akibat cedera
termis bersifat sistemik.
7. 2.Fase sub akut
Fase ini berlangsung setelah shock berakhir. Luka
terbuka akibat kerusakan jaringan (kulit dan
jaringan dibawahnya) menimbulkan masalah
inflamasi, sepsis dan penguapan cairan tubuh
disertai panas/energi.
8. 3.Fase lanjut
Fase ini berlangsung setelah terjadi
penutupan luka sampai terjadi maturasi.
Masalah pada fase ini adalah timbulnya
penyulit dari luka bakar berupa parut
hipertrofik, kontraktur, dan deformitas
lainnya
9. Klasifikasi berdasarkan penyebab :
Luka bakar karena api
Luka bakar karena air panas
Luka bakar karena bahan kimia
Laka bakar karena listrik
Luka bakar karena radiasi
Luka bakar karena suhu rendah (frost bite).
11. Luka bakar derajat I
- Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis
- Kulit kering, hiperemi berupa eritema
- Tidak dijumpai bulae
- Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi
- Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 5-10
hari
12. Luka bakar derajat II
- Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian
dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses
eksudasi.
- Dijumpai bulae.
- Nyeri karena ujung-ujung saraf teriritasi.
- Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering
terletak lebih tinggi diatas kulit normal.
13. Luka bakar derajat III
Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan
yang lebih dalam.
Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar
keringat, kelenjar sebasea mengalami kerusakan.
Tidak dijumpai bulae.
Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat. Karena
kering letaknya lebih rendah dibanding kulit sekitar.
Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis
yang dikenal sebagai eskar.
Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena
ujung-ujung saraf sensorik mengalami
kerusakan/kematian.
Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi proses
epitelisasi spontan dari dasar luka.
14. Berdasarkan tingkat keseriusan luka
American Burn Association menggolongkan luka bakar
menjadi tiga kategori, yaitu:
Luka bakar mayor
Luka bakar dengan luas lebih dari 25% pada orang
dewasa dan lebih dari 20% pada anak-anak,
Luka bakar fullthickness lebih dari 20%,
Terdapat luka bakar pada tangan, muka, mata,
telinga, kaki, dan perineum,
Terdapat trauma inhalasi dan multiple injuri tanpa
memperhitungkan derajat dan luasnya luka,
Terdapat luka bakar listrik bertegangan tinggi.
15. Luka bakar moderat
Luka bakar dengan luas 15-25% pada orang dewasa dan 10-
20% pada anak-anak,
Luka bakar fullthickness kurang dari 10%,
Tidak terdapat luka bakar pada tangan, muka, mata, telinga,
kaki, dan perineum.
Luka bakar minor
Luka bakar minor seperti yang didefinisikan oleh Trofino
(1991) dan Griglak (1992) adalah : Luka bakar dengan luas
kurang dari 15% pada orang dewasa dan kurang dari 10 %
pada anak-anak.
Luka bakar fullthickness kurang dari 2%.
Tidak terdapat luka bakar di daerah wajah, tangan, dan kaki.
Luka tidak sirkumfer.
Tidak terdapat trauma inhalasi, elektrik, fraktur.
16. PENGUKURAN LUKA BAKAR
Berbagai metode dalam menentukan luas luka bakar :
Rumus Sembilan(Rule of Nines)
Estimasi luas permukaan tubuh yang terbakar
disederhanakan dengan menggunakan Rumus
Sembilan. Rumus Sembilan merupakan cara yang
cepat untuk menghitung luas daerah yang terbakar.
Sistem tersebut menggunakan persentase dalam
kelipatan sembilan
terhadap permukaan tubuh yang luas.
17.
18. Anamnesis Umum
Pemeriksa menanyakan ;
Nama, Jenis kelamin, umur, agama,
pekerjaan, alamat dan hobi
19. Anamnesis Khusus
Pemeriksa menanyakan ;
Keluhan Utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien luka bakar
adalah nyeri, sesak nafas. Nyeri dapat disebabakan
kerena iritasi terhadap saraf. Dalam melakukan
pengkajian nyeri harus diperhatikan paliatif, severe,
time, quality (p,q,r,s,t). sesak nafas yang timbul
beberapa jam / hari setelah klien mengalami luka bakar
dan disebabkan karena pelebaran pembuluh darah
sehingga timbul penyumbatan saluran nafas bagian atas,
bila edema paru berakibat sampai pada penurunan
ekspansi paru.
Lokasi keluhan
sifat keluhan
Faktor yang memperparah keluhan
20. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pemeriksa menanyakan :
Gambaran keadaan klien mulai tarjadinya
luka bakar.
Gambaran keadaan kesehatan keluarga dan
penyakit yang berhubungan dengan
kesehatan klien, meliputi : jumlah anggota
keluarga, kebiasaan keluarga mencari
pertolongan, tanggapan keluarga mengenai
masalah kesehatan, serta kemungkinan
penyakit turunan.
21. Inspeksi
Keadaan umum ; Umumnya penderita datang
dengan keadaan kotor mengeluh panas sakit dan
gelisah sampai menimbulkan penurunan tingkat
kesadaran bila luka bakar mencapai derajat
cukup berat.
Menentukan derajat luka,
Area kulit yang tidak terbakar mungkin dingin
dan pucat,
Area kulit yang terbakar akan melepuh, ulkus,
nekrosis, atau jaringan parut tebal,
Mukosa bibir kering
Tanda-tanda inflamasi,
Pemeriksaan thorak / dada
Abdomen
22. Pemeriksaan Vital sign
Tekanan darah menurun nadi cepat, suhu
dingin, pernafasan lemah sehingga tanda
tidak adekuatnya pengembalian darah pada
48 jam pertama.
23. Pemeriksaan kepala dan leher
Kepala dan rambut
Catat bentuk kepala, penyebaran rambut, perubahan warna rambut
setalah terkena luka bakar, adanya lesi akibat luka bakar, grade dan
luas luka bakar.
Mata
Catat kesimetrisan dan kelengkapan, edema, kelopak mata, lesi
adanya benda asing yang menyebabkan gangguan penglihatan serta
bulu mata yang rontok kena air panas, bahan kimia akibat luka
bakar.
Hidung
Catat adanya perdarahan, mukosa kering, sekret, sumbatan dan
bulu hidung yang rontok.
Mulut
Sianosis karena kurangnya supplay darah ke otak, bibir kering
karena intake cairan kurang.
Telinga
Catat bentuk, gangguan pendengaran karena benda asing,
perdarahan dan serumen.
Leher
Catat posisi trakea, denyut nadi karotis mengalami peningkatan
sebagai kompensasi untuk mengataasi kekurangan cairan
24. Urogenital
Kaji kebersihan karena jika ada darah kotor /
terdapat lesi merupakan tempat pertumbuhan
kuman yang paling nyaman, sehingga potensi
sebagai sumber infeksi dan indikasi untuk
pemasangan kateter.
Muskuloskletal
Catat adanya atropi, amati kesimetrisan otot,
bila terdapat luka baru pada muskuloskleletal,
kekuatan otot menurun karena nyeri.
Pemeriksaan neurologi
Tingkat kesadaran secara kuantifikasi dinilai
dengan GCS. Nilai bisa menurun bila supplay
darah ke otak kurang (syok hipovolemik) dan
nyeri yang hebat (syok neurogenik).
25. Pemeriksaan kulit
Merupakan pemeriksaan pada darah yang
mengalami luka bakar (luas dan kedalaman
luka).
Dalam menentukan ukuran luas luka bakar kita
dapat menggunakan beberapa metode yaitu :
Rule of nine. Merupakan cara yang tepat untuk
menghitunng luas daerah yang terhadap luas
permukaan tubuh.
Palpasi
Denyut nadi (frekuensi, kuat lemahnya),
Suhu pada luka.
26. Breathing Exc
Mempertahankan fungsi
Mencegah kontraktur
Mengembalikan ROM
Streching
Metode
Pelaksanaan FT dilaksanakan setelah penderita
mendapatkan pertolongan untuk mengatasi shock dan
luka telah dirawat oleh tim medis lain
Hari II setelah kejadian LB, mula-mula diberikan
assisted exc (tidak boleh pasif)
Bila sudah sembuh bisa diberikan massage untuk
fleksibilitas dan UV untuk general tonik efek
28. Memperbaiki KU pasien
Individual exc BE
Class exc Latihan pengembangan thorax
Latihan anggota gerak yang sehat
Menganjurkan makanan bergizi kalau perlu extra protein
dan vitamin
Buatkan program latihan praktis diatas bed, disesuaikan
dengan LB nya.
Mencegah Kontraktur
Lokal massage efflurage, friction, kneading dsb.
PROMEX + AROMEX
Strechg ( pasif, aktif, rileks, dinamis, statis)
Positioning ( sesuaikan posisi anatomis)
Kalau perlu IRR daerah isolasi
Untuk luka yang tidak sembuh-sembuh berikan US,UV untuk
merusak jaringan nekrosis.
29. Mencegah stiff joint
PROMEX full Rom
Ajarkan pasien / keluarga latihan praktis.
Manual therapy
Mencegah disuse atropy / kelemahan otot
Statik kontraksi
Asisted exc
PNF
Kalau perlu REX
Gangguan chest
Class exc
Individual Exc BE, Pengembangan thorax
30. Memperbaiki aktifitas fungsional
Strengthening Exc
ADL Exc, dll
Membantu mempercepat penyembuhan luka
pasien.
Melancarkan sirkulasi darah IR, UV, massage.
Rileksasi
FT harus mengetahui tentang sterilisasi
31. Jangan panik, segera jauhkan korban dari
sumber penyebab luka bakar, jika luka karena
api atau Akibat semburan air panas segera
jauhkan dari penyebab.
Jika luka bakar akibat tersengat aliran listrik
atau kesetrum, pastikan aliran listri telah
terputus, atau segera putuskan / hentikan arus
listrik sebelum anda memberikan pertolongan.
Jika masih ada baju sebaiknya baju korban
dibuka terlebih dahulu, biar tidak menempel
pada luka
Siram Dengan Menggunakan air yang mengalir
dan air bersih.
32. Jika diameter luka bakar hanya berukuran kecil, dan
hanya mengenai bagian lapisan kulit epidermis atau
bagian luar dari kulit, cukup siram dengan air
mengalir selama beberapa menit dan setelah itu
olesi dengan salep khusus untuk luka bakar.
Jika muncul gelembung air, yang didalam nya ada
seperti cairan, jangan sesekali mencoba untuk
memecahkannya
33. Apabila terjadi luka bakar parah dan
menunjukkan gejala kesadaran korban
menurun maka segeralah bawa kerumah
sakit, namun jika ada tanda-tanda henti
jantung dan paru/pernafasan, maka segera
lakukan RJP / pijat jantung. ini harus anda
berikan pertolongan segera ditempat
sebelum anda bawa kerumah sakit Setiap
menitnya sangat berharga bagi korban,
Lakukan pijat jantung dan bantuan
pernafasan melalui mulut kemulut, atau
melalui mulut ke hidung jika melalui mulut
tidak memungkinkan.
34. 1. Rosyaadah hasan : pasien luka bakar, pada trunk
(bedrest) bagaimana penatalaksanaan ft ?
2. Anugrah :
• grade dan kaitannya tentang gangguan sistemik didalam
tubuh?
• pengukuran luka bakar teknik palmar/ ada teknik lain?
• kenapa TD menurun nadi cepat?
• Peran FT pada luka bakar major/minor?
3. Umairah : derajat berapa yang dilakukan FT? dilakukan
bertahap atau langsung?