Luka tusuk adalah luka dengan kedalaman melebihi panjangnya yang disebabkan oleh benda tajam atau tumpul. Karakteristiknya meliputi panjang, lebar, bentuk, dan lokasi anatomis luka. Penyebab kematian dapat langsung akibat pendarahan atau kerusakan organ vital, atau tidak langsung melalui infeksi, nekrosis, atau trombosis. Pemeriksaan luka tusuk penting untuk menentukan apakah kasus

1. DEFINISI
Luka tusuk (stab wound) adalah luka dengan
kedalaman luka yang melebihi panjang luka akibat
alat yang berujung runcing dan bermata tajam
atau bermata tumpul yang terjadi dengan suatu
tekanan tegak lurus atau serong pada permukaan
tubuh
-----Luka Tusuk-----
• Iwan A, Nila N, Muhammad HA. Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal. PT Raja Grafindo Perkasa.
2017.

2. GLOBAL
KALIMANTAN SELATAN
No data
BANJARMASIN
No data
01 Sweden (2012-2018)
4.776 kasus, 55.5% kasus luka tusuk
Netherlands (2015-2020)
354 kasus, ♂ 83.1% & ♀ 16.9%
India (1998-2000)
241 kasus, 37.8% kasus luka tusuk
INDONESIA
WHO Global Health Survei 2015
in Indonesia
10.479 kasus trauma, 257 (2.5%)
kasus luka tusuk
02
03 04
EPIDEMIOLOGI
-----Luka Tusuk-----
• Günther M, Dahlberg M, Rostami A, Arborelius U, Linder F, Rostami E. Incidence, demographics, and outcomes of
penetrating trauma in Sweden during the past decade. Frontiers in Neurology. 2021;15:1986.

3. KEDALAMAN LUKA
LEBAR LUKA
01 PANJANG LUKA
02
03 04
KARAKTERISTIK LUKA TUSUK
BENTUK LUKA
• Finnie JW. Forensic pathology of traumatic injury. Veterinary pathology. 2016;53(5):962-78.
-----Luka Tusuk-----

4. KEDALAMAN LUKA
Penetrating Wounds Perforating Wounds
• Finnie JW. Forensic pathology of traumatic injury. Veterinary pathology. 2016;53(5):962-78.

5. PANJANG DAN LEBAR LUKA
• Finnie JW. Forensic pathology of traumatic injury. Veterinary pathology. 2016;53(5):962-78.

6. BENTUK LUKA
Luka tusuk senjata bermata satu Luka tusuk senjata bermata dua
Luka tusuk berbagai jenis obeng

7. LOKASI ANATOMIS
01 DERAJAT KEPARAHAN LUKA
02
KLASIFIKASI LUKA TUSUK

8. LOKASI ANATOMIS
Kepala Leher
• Borsetto D, Fussey J, Mavuti J, Colley S, Pracy P. Penetrating neck trauma: radiological predictors of vascular
injury. European Archives of Oto-Rhino-Laryngology. 2019;276(9):2541-7.

9. LOKASI ANATOMIS
Thorax Tulang Punggung
• Ritter DC, Chang FC. Delayed hemothorax resulting from stab wounds to the internal mammary artery. Journal of Trauma and
Acute Care Surgery. 2010;39(3):586-9.
• Yoon J, Efendy J, Szkandera B, Redmond M. Non missile penetrating spinal injury. Journal of clinical neuroscience.
2019;67:239-43.

10. LOKASI ANATOMIS
Abdomen Ekstremitas
• Zacharias N, Velmahos GC. Penetrating abdominal injuries: management controversies. Scandinavian journal of trauma,
resuscitation and emergency medicine. 2009;17(1):1-7.
• Bilgin Y, Birisik F. Retrospective analysis of puncture wounds with retained foreign bodies in the extremities requiring surgical
intervention. Medicine. 2021;(2):416-21.

11. TEMUAN DAN PEMERIKSAAN
PADA LUKA TUSUK
LUKA PERCOBAAN (tentative wounds)
Luka percobaan adalah insisi dangkal, luka tusuk
dibuat sebelum luka yang fatal dibuat sebelum luka
yang fatal oleh individu yang berencana bunuh diri.
Luka percobaan tersebut seringkali terletak paralel
dan terletak dekat dengan luka dalam di daerah
pergelangan tangan atau leher.
LUKA PERLAWANAN
Luka jenis ini dapat ditemukan di jari-jari, tangan,
dan lengan bawah (jarang ditempat lain) dari
korban karena ia berusaha melindungi dirinya dari
ayunan senjata

12. LOKASI ANATOMIS
Luka Percobaan Luka Perlawanan
• Gitto L, Vullo A, Demari GM. Identification of the murder weapon by the analysis of a typical pattern of sharp force injury. Italian
Journal of Legal Medicine. 2012;1(1):4-14.

13. PENYEBAB KEMATIAN
LANGSUNG
-Traumatic hemorrhagic shock
-Hypovolemic shock
-Vital organ injury
01 PENYEBAB KEMATIAN TIDAK
LANGSUNG
-Inflammation
-Infection
-Necrosis
-Thrombosis
02
PATOMEKANISME

14. PENYEBAB KEMATIAN LANGSUNG
-----Luka Tusuk-----
• Hooper N, Armstrong TJ. Hemorrhagic shock. InStatPearls Publishing. 2019;7:22-28.
Traumatic hemorrhagic shock merupakan jenis syok hipovolemik
yang berasal dari perdarahan akut dengan soft tissue injury
dengan tambahan pelepasan aktivator imun sistem.
Patomekanisme syok hemoragik adalah berkurangnya volume
intravaskular karena kehilangan sejumlah darah sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen
Traumatic hemorrhagic shock

15. PENYEBAB KEMATIAN LANGSUNG
-----Luka Tusuk-----
• Kolecki P, Menckhoff CR. Hypovolemic shock. MedScape: Drugs & Diseases.2016;(1):216-21.
• Patofisiologi syok hipovolemik terjadi akibat kegagalan perfusi
jaringan sebagai imbas dari kehilangan volume cairan dalam
jumlah besar yang tidak mampu ditangani melalui mekanisme
kompensasi tubuh.
• Pada stadium irreversible terjadi kerusakan dan kematian sel
yang dapat berdampak pada terjadinya multiple organ failure
(MOF). Stadium ini merupakan fase akhir syok yang tidak
tertangani. Pada stadium ini, tubuh akan kehabisan energi
akibat habisnya cadangan adenosine triphosphate (ATP) di
dalam sel.
Hypovolemic Shock

16. PENYEBAB KEMATIAN LANGSUNG
-----Luka Tusuk-----
• Thoresen SØ, Rognum TO. Survival time and acting capability after fatal injury by sharp weapons.
Forensic Science International. 2014;31(3):181-7.
• Bila yang terluka adalah organ vital, seperti jantung, paru,
limpa, hati, ginjal, pembuluh darah besar akan menyebabkan
kematian lebih cepat.
• Perdarahan pada kantung perikardium sebanyak 300-400 cc
telah dapat menyebabkan kematian karena terjadi tamponade
jantung. Demikian juga darah sejumlah 200-300 cc yang
menyumbat saluran pernafasan dapat menyebabkan kematian
karena asfiksia.
Vital Organ Demage

17. Inflamasi
Nekrosis
gangren atau nekrosis sebagai
akibat kerusakan jaringan
jaringan dan pembuluh darah.
Trombosis
trombosis pada pembuluh
darah vena dan emboli yang
terjadi akibat immobilisasi.
01 inflamasi dari organ-organ
dalam tubuh, seperti
meningitis, encephalitis,
pleuritis, dan peritonitis.
Infeksi
infeksi sepsis dari luka yang dapat
mengakibatkan septikemia dari luka
lama yang tidak sembuh dan luka ini
bisa primer ataupun sekunder.
02
03 04
PENYEBAB KEMATIAN TIDAK LANGSUNG

18. —ASPEK MEDIKOLEGAL
Pada penentuan luka secara medikolegal seperti
pada tindakan bunuh diri, pembunuhan atau
kecelakaan dapat ditentukan dengan
mengumpulkan semua data pemeriksaan korban.
Aspek yang harus diperhatikan dalam kasus bunuh
diri, pembunuhan, dan kecelakaan
• Amir, Amri. Trauma Mekanik. Dalam. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua Medan: Percetakan Ramadhan. 2005; h. 72-90.

19. —Bunuh diri (Suicide)
Pada pemeriksaan luka dengan teliti sering
didapatkan satu atau lebih luka lebih dangkal dan
berjalan sejajar di sekitar luka utama, luka tersebut
adalah luka percobaan (tentative wounds)
• Amir, Amri. Trauma Mekanik. Dalam. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua Medan: Percetakan Ramadhan. 2005; h. 72-90.

20. —Pembunuhan (Homicide)
Jumlah luka umumnya lebih dari satu, tidak
mempunyai lokasi atau tempat khusus, seringkali
didapati luka-luka yang didapat sewaktu korban
mengadakan perlawanan, ditemukan luka tangkis
yang biasanya terdapat pada daerah ekstensor
lengan bawah atau telapak tangan.
• Amir, Amri. Trauma Mekanik. Dalam. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua Medan: Percetakan Ramadhan. 2005; h. 72-90.

21. —Kecelakaan (Accident)
Luka akibat kecelakaan biasanya terdapat pada
bagian tubuh yang terbuka. Bagian tubuh yang
biasanya terlindung biasanya jarang mendapat luka
pada suatu kecelakaan. Daerah terlindung ini
misalnya ketiak, sisi depan leher, lipat siku, dan lain-
lain.
• Amir, Amri. Trauma Mekanik. Dalam. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua Medan: Percetakan Ramadhan. 2005; h. 72-90.