SlideShare a Scribd company logo
LOGO
Ns. Didik S Atmojo M.Kep
INTEGRITAS
KULIT
Epidermis
Dermis
Hypodermis
Terdiri dari 3 lapisan
1. Organ terbesar 15% BB dewasa
2. Manerima 1/3 volume sirkulasi darah tubuh
3. Fungsi utama sebagai pelindung
4. Ketebalan 05-6 mm.
5. 1 inci kulit terdiri dari 650 kelenjar keringat 20 pembuluh darah, 60 ribu
melanosit dan ribuan ujung syaraf tepi
6. Asesoris kulit terdiri dari rambut, kuku, kelenjar keringat
KULIT NORMAL MANUSIA
FUNGSI KULIT
PROTEKSI SENSASI
EKRESI
SINTESA VITAMIN D
FUNGSI KULIT
THERMOREGULATION
Gangguan integritas
kulit adalah kerusakan kulit (dermis
dan/atau epidermis) atau jaringan
(membrane mukosa, kornea, fasia,
otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul
sendi dan atau ligament) (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2016).
Pengertian
Luka adalah suatu gangguan dari
kondisi normal pada kulit ( Taylor)
Luka adalah kerusakan kontinyuitas
kulit, mukosa membran dan tulang atau
organ tubuh lain(Kozier)
Definisi
Luka adalah kondisi terputusnya
jaringan lunak, baik kulit, otot, saraf atau
pembuluh darah. Luka dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa hal, contohnya seperti
keutuhan kulit yang melapisi jaringan lunak
tersebut (Encyclopaedia Britannica, 2014).
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi
anatomis kulit normal akibat proses patalogis
yang berasal dari internal dan eksternal dan
mengenai organ tertentu (Lazarus,et al.,
1994 dalam Potter & Perry, 2006).
Efek Luka
Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi
organ
Respon stres simpatis
Perdarahan dan pembekuan darah
Kontaminasi bakteri
Kematian sel
Jenis-Jenis Luka
Berdasarkan tingkat kontaminasi
1. Clean Wounds (Luka bersih)
luka bedah tak terinfeksi yang mana
tidak terjadi proses peradangan
(inflamasi)
Kemungkinan terjadinya infeksi luka
sekitar 1% - 5%.
Cont…
2. Clean-contamined Wounds (Luka
bersih terkontaminasi),
merupakan luka pembedahan
kontaminasi tidak selalu terjadi,
kemungkinan timbulnya infeksi luka
adalah 3% - 11%.
Cont…..
3. Contamined Wounds (Luka
terkontaminasi)
termasuk luka terbuka, fresh
Luka akibat kecelakaan dan operasi
dengan kerusakan besar dengan teknik
aseptik
Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
Cont…
4. Dirty or Infected Wounds (Luka
kotor atau infeksi)
yaitu terdapatnya mikroorganisme pada
luka.
Cont
Berdasarkan kedalaman dan luasnya
luka
1. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-
Blanching Erithema) : yaitu luka yang
terjadi pada lapisan epidermis kulit.
2. Stadium II : Luka “Partial Thickness”
 yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan
epidermis dan bagian atas dari dermis.
 Merupakan luka superficial dan adanya tanda
klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang
dangkal.
Cont…
3. Stadium III : Luka “Full
Thickness” :
 yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi
kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan
yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak
melewati jaringan yang mendasarinya.
 Lukanya sampai pada lapisan epidermis,
dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot.
 Luka timbul secara klinis
 sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau
tanpa merusak jaringan sekitarnya.
Cont….
4. Stadium IV : Luka “Full Thickness”
yang telah mencapai lapisan otot,
tendon dan
tulang dengan adanya
destruksi/kerusakan yang luas.
Cont….
Berdasarkan waktu penyembuhan
luka
1. Luka akut
 yaitu luka dengan masa penyembuhan
sesuai dengan konsep penyembuhan
yang telah disepakati.
Luka Akut
Luka akut adalah luka trauma yang
biasanya segera mendapat penanganan
dan biasanya dapat sembuh dengan baik
bila tidak terjadi komplikasi. Kriteria luka
akut adalah luka baru, mendadak dan
penyembuhannya sesuai dengan waktu
yang diperkirakan. Contohnya adalah
luka sayat, luka bakar, luka tusuk.
Cont…..
2. Luka kronis
yaitu luka yang mengalami kegagalan
dalam proses penyembuhan, dapat
karena faktor eksogen dan endogen.
b. Luka Kronik
Luka kronik adalah luka yang
berlangsung lama atau sering timbul kembali
(rekuren) atau terjadi gangguan pada proses
penyembuhan yang biasanya disebabkan
oleh masalah multi faktor dari penderita.
Pada luka kronik luka gagal sembuh pada
waktu yang diperkirakan, tidak berespon
baik terhadap terapi dan punya tendensi
untuk timbul kembali. Contohnya adalah
ulkus tungkai, ulkus vena, ulkus arteri
(iskemi), penyakit vaskular perifer ulkus
dekubitus, neuropati perifer ulkus dekubitus
(Bryant, 2007).
Mekanisme terjadinya luka
1. Luka insisi (Incised wounds)
terjadi karena teriris oleh instrumen
yang tajam. Misal yang terjadi akibat
pembedahan.
2. Luka memar (Contusion Wound)
terjadi akibat benturan oleh suatu
tekanan dan dikarakteristikkan oleh
cedera pada jaringan lunak, perdarahan
dan bengkak.
Cont…..
3. Luka lecet (Abraded Wound)
terjadi akibat kulit bergesekan dengan
benda lain yang biasanya dengan benda
yang tidak tajam.
4. Luka tusuk (Punctured Wound)
terjadi akibat adanya benda, seperti
peluru atau pisau
yang masuk kedalam kulit dengan
diameter yang kecil.
5. Luka gores (Lacerated Wound)
terjadi akibat benda yang tajam seperti
oleh kaca atau oleh kawat.
6. Luka tembus (Penetrating Wound)
yaitu luka yang menembus organ tubuh
biasanya pada bagian awal luka masuk
diameternya kecil tetapi pada bagian
ujung biasanya lukanya akan melebar.
7. Luka Bakar (Combustio)
Prinsip Penyembuhan Luka
Menurut Taylor:
1. Kemampuan tubuh untuk menangani
trauma jaringan dipengaruhi oleh
luasnya kerusakan dan keadaan umum
kesehatan tiap orang
2. Respon tubuh pada luka lebih efektif
jika nutrisi yang tepat tetap dijaga
3. Respon tubuh secara sistemik pada
trauma
4. Aliran darah ke dan dari jaringan
yang luka
5. Keutuhan kulit dan mukosa
membran disiapkan sebagai garis
pertama untuk mempertahankan diri
dari mikroorganisme, dan
6. Penyembuhan normal ditingkatkan
ketika luka bebas dari benda asing
tubuh termasuk bakteri.
Fase Penyembuhan Luka
1. Fase Inflamantori
2. Fase Proliferatif
3. Fase Maturasi
1. Fase Inflamantori
Fase ini terjadi segera setelah
luka dan berakhir 3 – 4 hari.
Dua proses utama terjadi pada
fase ini yaitu hemostasis dan
pagositosis.
Hemostasis (Penghentian perdarahan)
 akibat fase konstriksi pembuluh darah
di daerah luka, berakibat pembekuan
darah untuk menutupi luka.
 bekuan dan jaringan mati, membantu
mencegah kontaminasi luka oleh
mikroorganisme.
Cont…..
Diikuti vasodilatasi menyebabkan
peningkatan aliran darah ke daerah
luka yang membawa bahan-bahan dan
nutrisi yang diperlukan pada proses
penyembuhan. Pada akhirnya daerah
luka tampak merah dan sedikit
bengkak.
Pagositosis
makrofag yang keluar dari monosit
selama lebih kurang 24 jam setelah
cidera/luka menelan mikroorganisme
dan sel debris melalui proses yang
disebut pagositosis.
Makrofag juga mengeluarkan faktor
angiogenesis yang merangsang
pembentukan anak epitel pada akhir
pembuluh luka sehingga pembentukan
jaringan kembali dapat terjadi.
2. Fase Proliferatif
 Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir
pada hari ke-21.
 Fibroblast secara cepat mensintesis
kolagen dan substansi dasar yaitu
proteoglikan.
 Dua substansi ini membentuk lapis-lapis
perbaikan luka.
Cont…
 Sebuah lapisan tipis dari sel epitel
terbentuk melintasi luka dan aliran
darah ada didalamnya, pembuluh
kapiler melintasi luka (kapilarisasi
tumbuh).
 Jaringan baru tsb disebut granulasi
jaringan, adanya pembuluh
darah,kemerahan dan mudah berdarah
3. Fase Maturasi
Fase maturasi dimulai hari ke-21 dan
berakhir 1-2 tahun
Fibroblast terus mensintesis kolagen.
Kolagen menjalin dirinya , menyatukan
dalam struktur yang lebih kuat. Bekas
luka menjadi kecil, kehilangan
elastisitas dan meninggalkan garis putih
(bekas)
Faktor Yang mempengaruhi luka
Usia
Nutrisi
Infeksi
Sirkulasi dan oksigenasi
Iskemia
Diabetes
Obat-obatan (antibiotik)
Faktor-Faktor yang dapat
Penghambat Penyembuhan Luka
a. Faktor intrinsik
- Faktor patofisiologi umum: gg.
Kardiovaskuler, malnutrisi, gangguan
metabolik dan endokrin, penurunan
daya thn tbh thd infeksi.
- Faktor fisiologi normal: usia, kondisi
lokal tempat luka (adanya trauma
kambuhan, pasokan darah yg buruk,
benda asing)
(Morison, 2004).
2. Faktor ekstrinsik, misalnya
penatalaksanaan luka yg tdk tepat
(perawatan luka yg tdk tepat dan
pengkajian luka yg tdk tepat)
(Morrison, 2004).
Komplikasi Penyembuhan Luka
Infeksi
Perdarahan
Dehiscence dan eviscerasi.
• Dehiscence adalah terbukanya lapisan
luka partial atau total.
• Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh
melalui daerah irisan.
• Dehiscence luka dapat terjadi 4 –5 hari
setelah operasi sebelum kollagen
meluas di daerah luka
Perawatan Luka
Perawatan luka adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk merawat luka
agar dapat mencegah terjadinya trauma
(injuri) pada kulit membran mukosa atau
jaringan lain, fraktur, luka operasi yang
dapat merusak permukaan kulit.
Serangkaian kegiatan itu meliputi
pembersihan luka, memasang balutan,
mengganti balutan, pengisian (packing) luka,
memfiksasi balutan, tindakan pemberian
rasa nyaman yang meliputi membersihkan
kulit dan daerah drainase, irigasi,
pembuangan drainase, pemasangan perban
(Bryant, 2007).
Bahan-bahan perawatan luka
a. Pembalut luka
- Balutan kering
- Balutan basah kering
- Balutan basah modern
b. Larytan pembersih
c. Agen topikal (antiseptik & antibakteri)
d. Balutan skunder (pita perekat, balutan
perekat, perban)
e. Semprotan perekat
Prosedur perawatan luka
1. Perawatan luka berdasarkan
karakteristik luka
a. Luka dengan jaringan nekrotik
b. Perawatan luka infeksi
c. Luka dengan banyak eksudat
d. Perawatan luka dalam yg bersih &
sedikit eksudat
Perawatan luka berdasarkan
etiologinya
Suriadi, 2004 mengatakan bahwa
perawatn luka berdasarkn etiologinya
ada 5:
a. Luka insisi bedah
b. Ulkus arteri
c. Ulkus vena
d. Neuropati periker/ulkus depatik
e. Ulkus dekubitus
TINDAKAN KEPERAWATAN
TERHADAP LUKA
Perawatan Luka Bersih
Prosedur perawatan yang dilakukan pada
luka bersih (tanpa ada pus dan necrose),
termasuk didalamnya mengganti balutan.
Perawatan Luka Kotor
Perawatan pada luka yang terjadi karena
tekanan terus menerus pada bagian tubuh
tertentu sehingga sirkulasi darah ke
daerah tersebut terganggu.
Ciri – ciri :
luka + serum
luka + pus
luka + nekrose
Perawatan Luka Bersih
Tujuan :
Mencegah timbulnya infeksi.
Observasi perkembangan luka.
Mengabsorbsi drainase.
Meningkatkan kenyamanan fisik dan
psikologis.
Indikasi :
Luka bersih tak terkontaminasi dan luka
steril.
Balutan kotor dan basah akibat eksternal
ada rembesan/ eksudat.
Ingin mengkaji keadaan luka.
Mempercepat debredemen jaringan
nekrotik.
Perawatan luka kotor
Definisi :
Luka + Serum
Luka + Pus
Luka + Nekrose
Tujuan :
Mempercepat penyembuhan luka.
Mencegah meluasnya infeksi.
Mengurangi gangguan rasa nyaman
bagi pasien maupun orang lain.
tugas
 SOP Perawatan Luka Dasar
 Askep Gangguan Integrasi Kulit
(SDKI, SLKI, SIKI)

More Related Content

Similar to INTEGRITAS KULIT.pdf

411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
WanaIswara1
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Sulistia Rini
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
job Titri company
 
Perawatan luka dasar
Perawatan luka dasarPerawatan luka dasar
Perawatan luka dasar
icha582186
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound reviseyudhasetya01
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Alif Kartono
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
fernaldoworiwun
 
Luka dan perawatan nya
Luka dan perawatan nyaLuka dan perawatan nya
Luka dan perawatan nya
Valny Majid
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
AstriYuliaSariLubis1
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
pjj_kemenkes
 
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdfPPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
IraAnggriani
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
Army Of God
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
Army Of God
 
Luka & debridement trauma plus
Luka & debridement trauma plusLuka & debridement trauma plus
Luka & debridement trauma plus
fikri asyura
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
Sujana Pkm
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
AyundaHennaPelalawan
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
Ridhaaa0
 
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
AsriPurwanti3
 

Similar to INTEGRITAS KULIT.pdf (20)

411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Perawatan luka dasar
Perawatan luka dasarPerawatan luka dasar
Perawatan luka dasar
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
 
Luka dan perawatan nya
Luka dan perawatan nyaLuka dan perawatan nya
Luka dan perawatan nya
 
WOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptxWOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptx
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdfPPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
 
Luka & debridement trauma plus
Luka & debridement trauma plusLuka & debridement trauma plus
Luka & debridement trauma plus
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
 
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx
 

More from DidikSusetiyanto

anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuhanatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
DidikSusetiyanto
 
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot RangkaManajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
DidikSusetiyanto
 
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasabepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
DidikSusetiyanto
 
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptxBERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
DidikSusetiyanto
 
proses peradangan pada sistem tubuh manusia
proses peradangan pada sistem tubuh manusiaproses peradangan pada sistem tubuh manusia
proses peradangan pada sistem tubuh manusia
DidikSusetiyanto
 
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordisAsuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
DidikSusetiyanto
 
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan dan implementasi
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan dan implementasiproses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan dan implementasi
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan dan implementasi
DidikSusetiyanto
 
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatanproses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan
DidikSusetiyanto
 
Konsep, prosedur, analisis dan interpretasi AGD
Konsep, prosedur, analisis dan interpretasi AGDKonsep, prosedur, analisis dan interpretasi AGD
Konsep, prosedur, analisis dan interpretasi AGD
DidikSusetiyanto
 
acute coronary syndrome ( sindroma koronari akut)
acute coronary syndrome ( sindroma koronari akut)acute coronary syndrome ( sindroma koronari akut)
acute coronary syndrome ( sindroma koronari akut)
DidikSusetiyanto
 
PEMERIKSAAN_FISIK dan Analisis Data Pasien
PEMERIKSAAN_FISIK dan Analisis Data PasienPEMERIKSAAN_FISIK dan Analisis Data Pasien
PEMERIKSAAN_FISIK dan Analisis Data Pasien
DidikSusetiyanto
 
pasiensafety dalam keperawatan dan kesehatan
pasiensafety dalam keperawatan dan kesehatanpasiensafety dalam keperawatan dan kesehatan
pasiensafety dalam keperawatan dan kesehatan
DidikSusetiyanto
 
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsiPrinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
DidikSusetiyanto
 
Masalah issue dan kode etik dalam keperawatan
Masalah issue dan kode etik dalam keperawatanMasalah issue dan kode etik dalam keperawatan
Masalah issue dan kode etik dalam keperawatan
DidikSusetiyanto
 
anatomi dan fisiologi sistem perkemihan dan urinaria
anatomi dan fisiologi sistem perkemihan dan urinariaanatomi dan fisiologi sistem perkemihan dan urinaria
anatomi dan fisiologi sistem perkemihan dan urinaria
DidikSusetiyanto
 
DISRITMIA.pptx
DISRITMIA.pptxDISRITMIA.pptx
DISRITMIA.pptx
DidikSusetiyanto
 
CPR AHA 2020.pptx
CPR AHA 2020.pptxCPR AHA 2020.pptx
CPR AHA 2020.pptx
DidikSusetiyanto
 
Airway Management .pdf
Airway Management .pdfAirway Management .pdf
Airway Management .pdf
DidikSusetiyanto
 
anatomi-jantung.ppt
anatomi-jantung.pptanatomi-jantung.ppt
anatomi-jantung.ppt
DidikSusetiyanto
 

More from DidikSusetiyanto (20)

anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuhanatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
 
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot RangkaManajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
Manajemen Pertolongan Pertama kasus Cedera Otot Rangka
 
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasabepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
 
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptxBERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
 
proses peradangan pada sistem tubuh manusia
proses peradangan pada sistem tubuh manusiaproses peradangan pada sistem tubuh manusia
proses peradangan pada sistem tubuh manusia
 
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordisAsuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
Asuhan Keperawatan Klien dengan decompensasi kordis
 
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan dan implementasi
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan dan implementasiproses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan dan implementasi
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan dan implementasi
 
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatanproses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan
proses berfikir kritis dalam asuhan keperawatan
 
Konsep, prosedur, analisis dan interpretasi AGD
Konsep, prosedur, analisis dan interpretasi AGDKonsep, prosedur, analisis dan interpretasi AGD
Konsep, prosedur, analisis dan interpretasi AGD
 
acute coronary syndrome ( sindroma koronari akut)
acute coronary syndrome ( sindroma koronari akut)acute coronary syndrome ( sindroma koronari akut)
acute coronary syndrome ( sindroma koronari akut)
 
PEMERIKSAAN_FISIK dan Analisis Data Pasien
PEMERIKSAAN_FISIK dan Analisis Data PasienPEMERIKSAAN_FISIK dan Analisis Data Pasien
PEMERIKSAAN_FISIK dan Analisis Data Pasien
 
pasiensafety dalam keperawatan dan kesehatan
pasiensafety dalam keperawatan dan kesehatanpasiensafety dalam keperawatan dan kesehatan
pasiensafety dalam keperawatan dan kesehatan
 
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsiPrinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
 
Masalah issue dan kode etik dalam keperawatan
Masalah issue dan kode etik dalam keperawatanMasalah issue dan kode etik dalam keperawatan
Masalah issue dan kode etik dalam keperawatan
 
anatomi dan fisiologi sistem perkemihan dan urinaria
anatomi dan fisiologi sistem perkemihan dan urinariaanatomi dan fisiologi sistem perkemihan dan urinaria
anatomi dan fisiologi sistem perkemihan dan urinaria
 
DISRITMIA.pptx
DISRITMIA.pptxDISRITMIA.pptx
DISRITMIA.pptx
 
DISCHARGE.ppt
DISCHARGE.pptDISCHARGE.ppt
DISCHARGE.ppt
 
CPR AHA 2020.pptx
CPR AHA 2020.pptxCPR AHA 2020.pptx
CPR AHA 2020.pptx
 
Airway Management .pdf
Airway Management .pdfAirway Management .pdf
Airway Management .pdf
 
anatomi-jantung.ppt
anatomi-jantung.pptanatomi-jantung.ppt
anatomi-jantung.ppt
 

Recently uploaded

PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 

Recently uploaded (20)

PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 

INTEGRITAS KULIT.pdf

  • 1. LOGO Ns. Didik S Atmojo M.Kep INTEGRITAS KULIT
  • 2. Epidermis Dermis Hypodermis Terdiri dari 3 lapisan 1. Organ terbesar 15% BB dewasa 2. Manerima 1/3 volume sirkulasi darah tubuh 3. Fungsi utama sebagai pelindung 4. Ketebalan 05-6 mm. 5. 1 inci kulit terdiri dari 650 kelenjar keringat 20 pembuluh darah, 60 ribu melanosit dan ribuan ujung syaraf tepi 6. Asesoris kulit terdiri dari rambut, kuku, kelenjar keringat KULIT NORMAL MANUSIA
  • 3. FUNGSI KULIT PROTEKSI SENSASI EKRESI SINTESA VITAMIN D FUNGSI KULIT THERMOREGULATION
  • 4. Gangguan integritas kulit adalah kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan atau ligament) (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
  • 5. Pengertian Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit ( Taylor) Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain(Kozier)
  • 6. Definisi Luka adalah kondisi terputusnya jaringan lunak, baik kulit, otot, saraf atau pembuluh darah. Luka dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, contohnya seperti keutuhan kulit yang melapisi jaringan lunak tersebut (Encyclopaedia Britannica, 2014). Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses patalogis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai organ tertentu (Lazarus,et al., 1994 dalam Potter & Perry, 2006).
  • 7.
  • 8. Efek Luka Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ Respon stres simpatis Perdarahan dan pembekuan darah Kontaminasi bakteri Kematian sel
  • 9. Jenis-Jenis Luka Berdasarkan tingkat kontaminasi 1. Clean Wounds (Luka bersih) luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
  • 10. Cont… 2. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka pembedahan kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
  • 11. Cont….. 3. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi) termasuk luka terbuka, fresh Luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
  • 12. Cont… 4. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi) yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Cont Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka 1. Stadium I : Luka Superfisial (“Non- Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit. 2. Stadium II : Luka “Partial Thickness”  yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis.  Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
  • 21. Cont… 3. Stadium III : Luka “Full Thickness” :  yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya.  Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot.  Luka timbul secara klinis  sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
  • 22. Cont…. 4. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.
  • 23. Cont…. Berdasarkan waktu penyembuhan luka 1. Luka akut  yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
  • 24. Luka Akut Luka akut adalah luka trauma yang biasanya segera mendapat penanganan dan biasanya dapat sembuh dengan baik bila tidak terjadi komplikasi. Kriteria luka akut adalah luka baru, mendadak dan penyembuhannya sesuai dengan waktu yang diperkirakan. Contohnya adalah luka sayat, luka bakar, luka tusuk.
  • 25. Cont….. 2. Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
  • 26. b. Luka Kronik Luka kronik adalah luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali (rekuren) atau terjadi gangguan pada proses penyembuhan yang biasanya disebabkan oleh masalah multi faktor dari penderita. Pada luka kronik luka gagal sembuh pada waktu yang diperkirakan, tidak berespon baik terhadap terapi dan punya tendensi untuk timbul kembali. Contohnya adalah ulkus tungkai, ulkus vena, ulkus arteri (iskemi), penyakit vaskular perifer ulkus dekubitus, neuropati perifer ulkus dekubitus (Bryant, 2007).
  • 27. Mekanisme terjadinya luka 1. Luka insisi (Incised wounds) terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. 2. Luka memar (Contusion Wound) terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
  • 28. Cont….. 3. Luka lecet (Abraded Wound) terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam. 4. Luka tusuk (Punctured Wound) terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
  • 29. 5. Luka gores (Lacerated Wound) terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. 6. Luka tembus (Penetrating Wound) yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar. 7. Luka Bakar (Combustio)
  • 30. Prinsip Penyembuhan Luka Menurut Taylor: 1. Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang 2. Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga 3. Respon tubuh secara sistemik pada trauma
  • 31. 4. Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka 5. Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme, dan 6. Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing tubuh termasuk bakteri.
  • 32. Fase Penyembuhan Luka 1. Fase Inflamantori 2. Fase Proliferatif 3. Fase Maturasi
  • 33. 1. Fase Inflamantori Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis.
  • 34. Hemostasis (Penghentian perdarahan)  akibat fase konstriksi pembuluh darah di daerah luka, berakibat pembekuan darah untuk menutupi luka.  bekuan dan jaringan mati, membantu mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme.
  • 35. Cont….. Diikuti vasodilatasi menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah luka yang membawa bahan-bahan dan nutrisi yang diperlukan pada proses penyembuhan. Pada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak.
  • 36. Pagositosis makrofag yang keluar dari monosit selama lebih kurang 24 jam setelah cidera/luka menelan mikroorganisme dan sel debris melalui proses yang disebut pagositosis. Makrofag juga mengeluarkan faktor angiogenesis yang merangsang pembentukan anak epitel pada akhir pembuluh luka sehingga pembentukan jaringan kembali dapat terjadi.
  • 37. 2. Fase Proliferatif  Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke-21.  Fibroblast secara cepat mensintesis kolagen dan substansi dasar yaitu proteoglikan.  Dua substansi ini membentuk lapis-lapis perbaikan luka.
  • 38. Cont…  Sebuah lapisan tipis dari sel epitel terbentuk melintasi luka dan aliran darah ada didalamnya, pembuluh kapiler melintasi luka (kapilarisasi tumbuh).  Jaringan baru tsb disebut granulasi jaringan, adanya pembuluh darah,kemerahan dan mudah berdarah
  • 39. 3. Fase Maturasi Fase maturasi dimulai hari ke-21 dan berakhir 1-2 tahun Fibroblast terus mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya , menyatukan dalam struktur yang lebih kuat. Bekas luka menjadi kecil, kehilangan elastisitas dan meninggalkan garis putih (bekas)
  • 40. Faktor Yang mempengaruhi luka Usia Nutrisi Infeksi Sirkulasi dan oksigenasi Iskemia Diabetes Obat-obatan (antibiotik)
  • 41. Faktor-Faktor yang dapat Penghambat Penyembuhan Luka a. Faktor intrinsik - Faktor patofisiologi umum: gg. Kardiovaskuler, malnutrisi, gangguan metabolik dan endokrin, penurunan daya thn tbh thd infeksi. - Faktor fisiologi normal: usia, kondisi lokal tempat luka (adanya trauma kambuhan, pasokan darah yg buruk, benda asing) (Morison, 2004).
  • 42. 2. Faktor ekstrinsik, misalnya penatalaksanaan luka yg tdk tepat (perawatan luka yg tdk tepat dan pengkajian luka yg tdk tepat) (Morrison, 2004).
  • 43. Komplikasi Penyembuhan Luka Infeksi Perdarahan Dehiscence dan eviscerasi. • Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total. • Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan. • Dehiscence luka dapat terjadi 4 –5 hari setelah operasi sebelum kollagen meluas di daerah luka
  • 44. Perawatan Luka Perawatan luka adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk merawat luka agar dapat mencegah terjadinya trauma (injuri) pada kulit membran mukosa atau jaringan lain, fraktur, luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit. Serangkaian kegiatan itu meliputi pembersihan luka, memasang balutan, mengganti balutan, pengisian (packing) luka, memfiksasi balutan, tindakan pemberian rasa nyaman yang meliputi membersihkan kulit dan daerah drainase, irigasi, pembuangan drainase, pemasangan perban (Bryant, 2007).
  • 45. Bahan-bahan perawatan luka a. Pembalut luka - Balutan kering - Balutan basah kering - Balutan basah modern b. Larytan pembersih c. Agen topikal (antiseptik & antibakteri) d. Balutan skunder (pita perekat, balutan perekat, perban) e. Semprotan perekat
  • 46. Prosedur perawatan luka 1. Perawatan luka berdasarkan karakteristik luka a. Luka dengan jaringan nekrotik b. Perawatan luka infeksi c. Luka dengan banyak eksudat d. Perawatan luka dalam yg bersih & sedikit eksudat
  • 47. Perawatan luka berdasarkan etiologinya Suriadi, 2004 mengatakan bahwa perawatn luka berdasarkn etiologinya ada 5: a. Luka insisi bedah b. Ulkus arteri c. Ulkus vena d. Neuropati periker/ulkus depatik e. Ulkus dekubitus
  • 48. TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP LUKA Perawatan Luka Bersih Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti balutan. Perawatan Luka Kotor Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu. Ciri – ciri : luka + serum luka + pus luka + nekrose
  • 49. Perawatan Luka Bersih Tujuan : Mencegah timbulnya infeksi. Observasi perkembangan luka. Mengabsorbsi drainase. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis. Indikasi : Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril. Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada rembesan/ eksudat. Ingin mengkaji keadaan luka. Mempercepat debredemen jaringan nekrotik.
  • 50. Perawatan luka kotor Definisi : Luka + Serum Luka + Pus Luka + Nekrose Tujuan : Mempercepat penyembuhan luka. Mencegah meluasnya infeksi. Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien maupun orang lain.
  • 51. tugas  SOP Perawatan Luka Dasar  Askep Gangguan Integrasi Kulit (SDKI, SLKI, SIKI)