SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Survey geofisikA 
Metode Gravitasi 
By Abdul Wahid
PENGANTAR 
 Dalam Metode Gravitasi besaran fisis yang terukur 
adalah percepatan gravitasi bumi. 
 Data percepatan gravitasi setelah melalui proses 
pengolahan diperoleh anomali percepatan 
gravitasi bumi. 
 Anomali percepatan gravitasi diakibatkan oleh 
perbedaan massa jenis atau struktur geologi (besaran 
fisis berupa rapat massa, kedalaman, volume/struktur. 
 Biasanya digunakan dalam eksplorasi migas bumi, 
mineral, geotermal, kegunungapian tektonik dll.
PENGANTAR
TEORI DASAR
TEORI DASAR
TEORI DASAR
MEDAN GRAVITASI 
BUMI 
 Harga g sangat bergantung pada bentuk bumi 
sesungguhnya dan penyebaran volume bumi yang 
dinyatakan dalam rapat massa. 
 Karena bumi berbentuk ellipsoid, maka 
percepatan gravitasi bumi (g) tidak sama disetiap 
tempat dipermukaan bumi. 
 Besarnya percepatan gravitasinya dipengaruhi 
oleh faktor sudut lintang, elevasi, topografi, gaya tarik 
benda langit, variasi rapat massa bawah permukaan dll.
MEDAN GRAVITASI BUMI 
 Karena adanya rotasi bumi pada porosnya 
yang cenderung membentuk flat pada kedua 
kutubnya dan gaya sentrifugal, akibatnya jari2 
di khatulistiwa 21 km lebih besar daripada 
jari2 kutub. 
 Kejadian di atas disebut dengan efek 
flattening. 
 Akibatnya terjadi perbedaan percepatan 
gravitasi di kutub dan khatulistiwa.
MEDAN GRAVITASI BUMI 
 Perbedaan percepatan gravitasi bumi di kutub dan khatulistiwa 
sebesar (3,39+6,63-4,85)=5,17 gal yang didasarkan pada 3 hal 
yaitu: (Hammer,1943) 
1) Adanya percepatan sentrifugal di katulistiwa dan di kutub tidak 
ada, menyebabkan gravitasi di khatulistiwa lebih besar seharga 3,39 gal. 
2) Jari2 kutub lebih kecil dibandingkan dengan jari2 khatulistiwa, 
maka gravitasi di kutub lebih besar 6,63 gal daripada di khatulistiwa. 
3) Karena bumi ellipsoid maka distribusi massa di khatulistiwa 
lebih besar daripada kutub, sehingga gravitasi di kahtulistiwa 4,86 gal 
lebih besar daripada di kutub
VARIASI PERCEPATAN GRAVITASI DI PERMUKAAN BUMI 
VARIASI PERCEPATAN GRAVITASI DI PERMUKAAN BUMI PADA 
SUATU LOKASI (TITIK) PENGUKURAN DIAKIBATKAN OLEH 
BEBERAPA HAL ANTARA LAIN: 
 Letak lintang lokasi titik pengukuran, diakibatkan oleh permukaan 
bumi tidak bulat sempurna. 
 Elevasi lokasi pengukuran , semakin tinggi suatu tempat di 
permukaan bumi maka percepatan gravitasi bumi semakin kecil. 
 Keadaan topografi di sekitar lokasi titik pengukuran, kelebihan 
atau kekosongan massa akibat adanya bukit dan lembah berpengaruh 
terhadap percepatan gravitasi bumi.
VARIASI PERCEPATAN GRAVITASI DI PERMUKAAN BUMI 
 Efek tidal, adanya bulan dan matahari berpengaruh 
terhadap percepatan gravitasi bumi. Besarnya kurang 
lebih 3 mgal denga periode kurang lebih 12 jam. 
 Variasi rapat massa di bawah lokasi titik 
pengukuran, variasi rapat massa di daerah 
pengukuran berpengaruh terhadap percepatan 
gravitasi bumi di daerah pengukuran. Hal ini 
merupakan relevansi jadi target diadakannya 
penyelidikan metode gravitasi.
PENGUMPULAN DATA 
 PENENTUAN LOKASI PENGUKURAN 
 Adanya peta topografi dan peta geologi 
 Skala peta usahakan sesuai dengan lebar lokasi 
 Jika tidak ada peta lakukan dahulu pemetaan lokasi pengukuran 
 Tentukan lintasan pengukuran dan base station yang harga 
percepatan grvitasinya diketahui (diikatkan dengan titik yang 
telah diketahui percepatan gravitasinya). 
 Penentuan lintasan, loop lintasan pengukuran, titik ikat dan base 
station usahakan sedemikian rupa sehingga pelaksanaan 
pengukuran efektif dan capai target.
PENGUMPULAN DATA 
 PENGUKURAN 
 Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah 
dikenal (simpang jalan, jembatan, penunjuk 
km jalan dll) 
 Lokasi pengukuran harus ada dalam peta. 
 Lokasi pengukuran bersifat permanen, mudah 
dijangkau, bebas dari gangguan (kendaraan 
bermotor, getaran mesin, dll)
PENGUKURAN 
PERCEPATAN GRAVITASI 
 PERALATAN YANG DIPERGUNAKAN 
 GRAVITIMETER (La Coste & Ronberg 
Gravitimeter type G358 dan G617) dengan 
spesifikasi model zero length spring, skala pembacaan 0 – 
7000 mgal, ketelitian pembacaan 0,01 mgal, koreksi drift 
kurang dari 1 mgal setiap bulannya, memiliki termostat untuk 
menjaga temperatur alat konstan. 
 GRAVITIMETER (Worden no 915) jangkauan skala 0 
– 2400 satuan skala, sebelum dipergunakan harus di 
kalibrasi untuk mendapatkan konstanta kalibrasi m 
(mgal/skala)
PENGUKURAN KETINGGIAN 
 PERALATAN YANG DIGUNAKAN 
 Theodolit T2 (Wild Heerburgg, Switzerland) 
berdasarkan sifat datar dengan ketelitian 1 detik. 
 Altimeter (American Paulin System Altimeter) jika 
menggunakan altimeter perlu dilakukan koreksi : koreksi suhu, 
koreksi drift, koreksi variasi tekanan udara, dan koreksi salah 
lingkup. 
 Untuk penentuan titik ikat digunakan Oceanic MN8TM 
Differensial GPS dengan ketelitian 0,3 m.
ALAT – ALAT BANTU 
 ALAT BANTU, sering 
dipergunakan: 
 Penunjuk waktu 
 Kompas 
 Pelindung perlatan 
 Termometer 
 Barometer 
 Dll sebagai penunjang.
KOREKSI DATA PERCEPATAN GRAVITASI BUMI 
 Dasar pengolahan data metode gravitasi adalah : 
 Mencari perbedaan harga gravitasi suatu titik ke titik lain di suatu tempat akibat 
oleh massa batuan di bawah permukaan daerah penelitian. 
 Dimana massa tersebut hanya menyumbang sekiatar 0,05% dari harga gravitasi 
yang didapat. 
 Maka penyebab gravitasi selain itu harus direduksi/dihilangkan dengan cara 
koreksi data.
KONVERSI KE HARGA MILIGAL. 
 Besar nilai yang ditampilkan gravitimeter 
belum memiliki satuan 
 Perlu dikonversi ke harga miligal dengan 
menggunakan tabel. 
 Setiap model gravitimeter memiliki tabel 
konversi yang berbeda tergantung dari 
spesifikasi model alat tersebut.
KOREKSI PASANG SURUT (TIDAL) 
 Pengukuran gravitasi di permukaan bumi dipengaruhi 
oleh gravitasi bumi di lokasi itu sendiri. 
 Selain itu juga dipengaruhi oleh gaya tarik bulan dan 
matahari serta benda-benda langit lainnya. 
 Maka hasil pengukuran perlu dilakukan koreksi 
pasang surut yang diperoleh dari tabel.
KOREKSI DRIFT 
 Goncangan pada alat grvitimeter maka 
menyebabkan penyimpangan alat dari satu 
titik ke titik berikutnya. 
 Disebabkan oleh karena alat memakai sistem 
pegas. 
 Penyimpangan tersebut harus diperhitungkan 
dan dikoreksi.
HARGA GRAVITASI 
PENGAMATAN (g obs) 
 Setelah harga gravitasi pengukuran di 
konversi ke mgal. 
 Kemudian direduksi dengan koreksi pasang 
surut dan drift alat. 
 Maka diperoleh harga gravitasi pengamatan 
(g obs)
KOREKSI GRAVITASI TEORITIS (g n) 
 Rotasi bumi pada sumbunya, terjadi flat pada kedua 
kutub, medan gravitasi di kutub lebih besar 
dibandingkan di katulistiwa. 
 Besar medan gravitasi dipengaruhi oleh letak 
lintang /koreksi lintang. 
 Untuk mengoreksi besar gravitasi teoritis terhadap 
data lapangan dengan cara memasukkan posisi 
lintang di titik amat kemudian dikurangkan dengan 
harga gravitasi pengamatan.
KOREKSI GRAVITASI 
TEORITIS (g n)
KOREKSI UDARA BEBAS 
(Kub) 
 Perbedaan ketinggian titik amat bervariasi 
berpengaruh terhadap besarnya gravitasi. 
 Makin tinggi tempat makin kecil gravitasinya. 
 Maka perlu dilakukan koreksi udara bebas yang 
besarnya -0,3086 h mgal, dengan h 
ketinggian titik amat terhadap msl dalam meter. 
 Koreksi ini dengan cara ditambahkan jika 
stasiun gravitasi di atas datum, dan dikurangkan 
apabila berada di bawahnya.
KOREKSI BOUGUER (Kb) 
 Massa yg terletak diantara titik amat dengan dataum 
menimbulkan efek gravitasi (belum diperhitungkan dalam Kub) 
 Koreksi Bouguer dimaksudkan untuk mereduksi efek 
gravitasi oleh massa tsb. Besarnya adalah -0,04193 ph mgal, 
dimana h ketinggian titik amat terhadap datum satuam meter, 
p densitas Bouguer. 
 Penentuan p menggunakan Metode Nettleton yaitu dengan 
mencari koreksi Bouguer sebagai fungsi densitas yang paling 
kecil korelasinya dengan ketinggian dalam sebuah lintasan 
(biasanya 2,20+0,01 gr/cm2.
KOREKSI MEDAN 
(Km) 
 Koreksi Bougeur menganggap permukaan lempengan di 
atas bidang acuan rata, melainkan ada lembah dan bukit, 
sehingga tidak mewakili keadaan sebenarnya. 
 Biasanya menggunakan metode Hammer dan metode Kane 
dengan bantuan program. 
 Adanya lembah dan bukit disekitar titik pengamatan akan 
menimbulkan efek-efek yang mengurangi percepatan 
gravitasi di titik amat. 
 Koreksi medan yang dilakukan selalu berharga positif.
ANOMALI BOUGUER 
LENGKAP (AB) 
 Anomali Bougeur lengkap adalah harga anomali 
gravitasi di suatu tempat yang dalam perhitungannya 
telah memasukkan semua koreksi-koreksi. 
 Besarnya AB = gobs-gn+Kub-Kb+Km, 
 dimana gobs adalah harga gravitasi pengamatan, gn 
harga gravitasi teoritis, Kub koreksi udara bebas, Kb 
koreksi Bougeur dan Km koreksi Medan. 
 Setelah diperoleh harga AB lengkap seluruh station 
daerah penelitian dibuat peta kontur anomali 
Bougeur daerah penelitian.
PROYEKSI KE BIDANG 
DATAR 
 DATA AB lengkap yang dipetakan masih 
terpapar pada topografi, berarti letak data 
tidak teratur dengan ketinggian bervariasi. 
 Di buat suatu bidang datar dengan kedalaman 
tertentu dibawah permukaan bumi, gunanya 
untuk memudahkan interpretasi. 
 Biasanya dengan Metode Sumber 
Ekivalen Titik Massa(Dampney, 
1969)
KONTINUITAS KE ATAS 
 DATA YANG SUDAH TERPAPAR PADA 
BIDANG MASSA MUDAH DIANGKAT PADA 
KETINGGIAN DIINGINKAN. 
 DIMANA PADA FASE INI MUDAH 
MEREDUKSI MENGHILANGKAN EFEK 
LOKAL DARI ANOMALI REGIONAL.
INTERPRETASI METODE GRAVITASI 
 INTERPRETASI dapat dilakukan dengan cara kaulitatif dan kuantitatif. 
 Interpretasi kualitatif dilakukan dengan menfasirkan peta anomali Bougeur. 
 Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan cara pemodelan . 
 Didalam metode gravitasi pemodelan dilakukan dengan dua jenis pemodelan 
yaitu : 
1. pemodelan maju (forward modelling) digunakan untuk melihat respon gravitasi 
yang ditimbulkan dari model geologi yang dibuat. Sedangan 
2. pemodelan mundur (inverse modelling) digunakan untuk membuat model geologi 
dari pengaruh medan gravitasi daerah penelitian.
METODE GRAVITASI 
SEKIAN 
TERIMA KASIH 
ATAS 
PERHATIAANNYA

More Related Content

What's hot

Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)Izaina Nurfitriana
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiRidwan Tedjokusumo
 
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptxMetode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptxMhd. Zaky Daniyal
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatAndi Azizah
 
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanLaporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanSally Indah N
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Ahmad Dani
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialFaisal Widodo Bancin
 
Pengolahan Data GPR - REFLEXW
Pengolahan Data GPR - REFLEXWPengolahan Data GPR - REFLEXW
Pengolahan Data GPR - REFLEXWDery Marsan
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013UDIN MUHRUDIN
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalTaufiq Rifai
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Fajar Perdana
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Nurul Afdal Haris
 

What's hot (20)

Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
 
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptxMetode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanLaporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
 
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisikaMakalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
 
Pengolahan Data GPR - REFLEXW
Pengolahan Data GPR - REFLEXWPengolahan Data GPR - REFLEXW
Pengolahan Data GPR - REFLEXW
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
 
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 :  Alat-Alat PemetaanBab 10 :  Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
 
Bab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
 
Garis kontur
Garis konturGaris kontur
Garis kontur
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
 
Bilangan Formzahl
Bilangan FormzahlBilangan Formzahl
Bilangan Formzahl
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
 
Pengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMapPengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMap
 
Inversi 2008
Inversi 2008Inversi 2008
Inversi 2008
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
 

Similar to Analisis Anomali Gravitasi untuk Eksplorasi Sumber Daya Alam

Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Satriyani Satriyani
 
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVDAnalisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVDTeguh Budiman
 
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptx
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptxPPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptx
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptxCheasarSeptian
 
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-KumeringIdentifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-KumeringTeguh Budiman
 
Metode gaya berat2_[compatibility_mode]
Metode gaya berat2_[compatibility_mode]Metode gaya berat2_[compatibility_mode]
Metode gaya berat2_[compatibility_mode]acymile
 
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujian
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujianTipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujian
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujianHasanuddin University
 
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptx
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptxC_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptx
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptxssuser74065b
 
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdfSTUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdfJoseDa4
 
Presentasi Survei Satelit Geodinamika
Presentasi Survei Satelit GeodinamikaPresentasi Survei Satelit Geodinamika
Presentasi Survei Satelit Geodinamikafikriflux
 
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptxmetode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptxzahrunQncy1
 
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...Fajar Nawawi
 
Jurnal rekayasa 2_ft_3
Jurnal rekayasa 2_ft_3Jurnal rekayasa 2_ft_3
Jurnal rekayasa 2_ft_3Eddy Ibrahim
 

Similar to Analisis Anomali Gravitasi untuk Eksplorasi Sumber Daya Alam (20)

Metode Gravitasi.pptx
Metode Gravitasi.pptxMetode Gravitasi.pptx
Metode Gravitasi.pptx
 
Iii. teori dasar
Iii. teori dasarIii. teori dasar
Iii. teori dasar
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
 
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVDAnalisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
 
Bahan metode gravity g1
Bahan metode gravity g1Bahan metode gravity g1
Bahan metode gravity g1
 
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptx
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptxPPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptx
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptx
 
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-KumeringIdentifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
 
Metode gaya berat2_[compatibility_mode]
Metode gaya berat2_[compatibility_mode]Metode gaya berat2_[compatibility_mode]
Metode gaya berat2_[compatibility_mode]
 
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujian
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujianTipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujian
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujian
 
Kerangka kontrol vertikal 1
Kerangka kontrol vertikal 1Kerangka kontrol vertikal 1
Kerangka kontrol vertikal 1
 
163 308-1-sm
163 308-1-sm163 308-1-sm
163 308-1-sm
 
Bab 2 geomagnetik
Bab 2 geomagnetikBab 2 geomagnetik
Bab 2 geomagnetik
 
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptx
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptxC_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptx
C_KELOMPOK 2_SISTEM PROYEKSI.pptx
 
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdfSTUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DI PULAU TIMOR.pdf
 
Presentasi Survei Satelit Geodinamika
Presentasi Survei Satelit GeodinamikaPresentasi Survei Satelit Geodinamika
Presentasi Survei Satelit Geodinamika
 
Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural
 
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptxmetode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
 
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
 
Jurnal rekayasa 2_ft_3
Jurnal rekayasa 2_ft_3Jurnal rekayasa 2_ft_3
Jurnal rekayasa 2_ft_3
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Analisis Anomali Gravitasi untuk Eksplorasi Sumber Daya Alam

  • 1. Survey geofisikA Metode Gravitasi By Abdul Wahid
  • 2. PENGANTAR  Dalam Metode Gravitasi besaran fisis yang terukur adalah percepatan gravitasi bumi.  Data percepatan gravitasi setelah melalui proses pengolahan diperoleh anomali percepatan gravitasi bumi.  Anomali percepatan gravitasi diakibatkan oleh perbedaan massa jenis atau struktur geologi (besaran fisis berupa rapat massa, kedalaman, volume/struktur.  Biasanya digunakan dalam eksplorasi migas bumi, mineral, geotermal, kegunungapian tektonik dll.
  • 7. MEDAN GRAVITASI BUMI  Harga g sangat bergantung pada bentuk bumi sesungguhnya dan penyebaran volume bumi yang dinyatakan dalam rapat massa.  Karena bumi berbentuk ellipsoid, maka percepatan gravitasi bumi (g) tidak sama disetiap tempat dipermukaan bumi.  Besarnya percepatan gravitasinya dipengaruhi oleh faktor sudut lintang, elevasi, topografi, gaya tarik benda langit, variasi rapat massa bawah permukaan dll.
  • 8. MEDAN GRAVITASI BUMI  Karena adanya rotasi bumi pada porosnya yang cenderung membentuk flat pada kedua kutubnya dan gaya sentrifugal, akibatnya jari2 di khatulistiwa 21 km lebih besar daripada jari2 kutub.  Kejadian di atas disebut dengan efek flattening.  Akibatnya terjadi perbedaan percepatan gravitasi di kutub dan khatulistiwa.
  • 9. MEDAN GRAVITASI BUMI  Perbedaan percepatan gravitasi bumi di kutub dan khatulistiwa sebesar (3,39+6,63-4,85)=5,17 gal yang didasarkan pada 3 hal yaitu: (Hammer,1943) 1) Adanya percepatan sentrifugal di katulistiwa dan di kutub tidak ada, menyebabkan gravitasi di khatulistiwa lebih besar seharga 3,39 gal. 2) Jari2 kutub lebih kecil dibandingkan dengan jari2 khatulistiwa, maka gravitasi di kutub lebih besar 6,63 gal daripada di khatulistiwa. 3) Karena bumi ellipsoid maka distribusi massa di khatulistiwa lebih besar daripada kutub, sehingga gravitasi di kahtulistiwa 4,86 gal lebih besar daripada di kutub
  • 10. VARIASI PERCEPATAN GRAVITASI DI PERMUKAAN BUMI VARIASI PERCEPATAN GRAVITASI DI PERMUKAAN BUMI PADA SUATU LOKASI (TITIK) PENGUKURAN DIAKIBATKAN OLEH BEBERAPA HAL ANTARA LAIN:  Letak lintang lokasi titik pengukuran, diakibatkan oleh permukaan bumi tidak bulat sempurna.  Elevasi lokasi pengukuran , semakin tinggi suatu tempat di permukaan bumi maka percepatan gravitasi bumi semakin kecil.  Keadaan topografi di sekitar lokasi titik pengukuran, kelebihan atau kekosongan massa akibat adanya bukit dan lembah berpengaruh terhadap percepatan gravitasi bumi.
  • 11. VARIASI PERCEPATAN GRAVITASI DI PERMUKAAN BUMI  Efek tidal, adanya bulan dan matahari berpengaruh terhadap percepatan gravitasi bumi. Besarnya kurang lebih 3 mgal denga periode kurang lebih 12 jam.  Variasi rapat massa di bawah lokasi titik pengukuran, variasi rapat massa di daerah pengukuran berpengaruh terhadap percepatan gravitasi bumi di daerah pengukuran. Hal ini merupakan relevansi jadi target diadakannya penyelidikan metode gravitasi.
  • 12. PENGUMPULAN DATA  PENENTUAN LOKASI PENGUKURAN  Adanya peta topografi dan peta geologi  Skala peta usahakan sesuai dengan lebar lokasi  Jika tidak ada peta lakukan dahulu pemetaan lokasi pengukuran  Tentukan lintasan pengukuran dan base station yang harga percepatan grvitasinya diketahui (diikatkan dengan titik yang telah diketahui percepatan gravitasinya).  Penentuan lintasan, loop lintasan pengukuran, titik ikat dan base station usahakan sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pengukuran efektif dan capai target.
  • 13. PENGUMPULAN DATA  PENGUKURAN  Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal (simpang jalan, jembatan, penunjuk km jalan dll)  Lokasi pengukuran harus ada dalam peta.  Lokasi pengukuran bersifat permanen, mudah dijangkau, bebas dari gangguan (kendaraan bermotor, getaran mesin, dll)
  • 14. PENGUKURAN PERCEPATAN GRAVITASI  PERALATAN YANG DIPERGUNAKAN  GRAVITIMETER (La Coste & Ronberg Gravitimeter type G358 dan G617) dengan spesifikasi model zero length spring, skala pembacaan 0 – 7000 mgal, ketelitian pembacaan 0,01 mgal, koreksi drift kurang dari 1 mgal setiap bulannya, memiliki termostat untuk menjaga temperatur alat konstan.  GRAVITIMETER (Worden no 915) jangkauan skala 0 – 2400 satuan skala, sebelum dipergunakan harus di kalibrasi untuk mendapatkan konstanta kalibrasi m (mgal/skala)
  • 15. PENGUKURAN KETINGGIAN  PERALATAN YANG DIGUNAKAN  Theodolit T2 (Wild Heerburgg, Switzerland) berdasarkan sifat datar dengan ketelitian 1 detik.  Altimeter (American Paulin System Altimeter) jika menggunakan altimeter perlu dilakukan koreksi : koreksi suhu, koreksi drift, koreksi variasi tekanan udara, dan koreksi salah lingkup.  Untuk penentuan titik ikat digunakan Oceanic MN8TM Differensial GPS dengan ketelitian 0,3 m.
  • 16. ALAT – ALAT BANTU  ALAT BANTU, sering dipergunakan:  Penunjuk waktu  Kompas  Pelindung perlatan  Termometer  Barometer  Dll sebagai penunjang.
  • 17. KOREKSI DATA PERCEPATAN GRAVITASI BUMI  Dasar pengolahan data metode gravitasi adalah :  Mencari perbedaan harga gravitasi suatu titik ke titik lain di suatu tempat akibat oleh massa batuan di bawah permukaan daerah penelitian.  Dimana massa tersebut hanya menyumbang sekiatar 0,05% dari harga gravitasi yang didapat.  Maka penyebab gravitasi selain itu harus direduksi/dihilangkan dengan cara koreksi data.
  • 18. KONVERSI KE HARGA MILIGAL.  Besar nilai yang ditampilkan gravitimeter belum memiliki satuan  Perlu dikonversi ke harga miligal dengan menggunakan tabel.  Setiap model gravitimeter memiliki tabel konversi yang berbeda tergantung dari spesifikasi model alat tersebut.
  • 19. KOREKSI PASANG SURUT (TIDAL)  Pengukuran gravitasi di permukaan bumi dipengaruhi oleh gravitasi bumi di lokasi itu sendiri.  Selain itu juga dipengaruhi oleh gaya tarik bulan dan matahari serta benda-benda langit lainnya.  Maka hasil pengukuran perlu dilakukan koreksi pasang surut yang diperoleh dari tabel.
  • 20. KOREKSI DRIFT  Goncangan pada alat grvitimeter maka menyebabkan penyimpangan alat dari satu titik ke titik berikutnya.  Disebabkan oleh karena alat memakai sistem pegas.  Penyimpangan tersebut harus diperhitungkan dan dikoreksi.
  • 21. HARGA GRAVITASI PENGAMATAN (g obs)  Setelah harga gravitasi pengukuran di konversi ke mgal.  Kemudian direduksi dengan koreksi pasang surut dan drift alat.  Maka diperoleh harga gravitasi pengamatan (g obs)
  • 22. KOREKSI GRAVITASI TEORITIS (g n)  Rotasi bumi pada sumbunya, terjadi flat pada kedua kutub, medan gravitasi di kutub lebih besar dibandingkan di katulistiwa.  Besar medan gravitasi dipengaruhi oleh letak lintang /koreksi lintang.  Untuk mengoreksi besar gravitasi teoritis terhadap data lapangan dengan cara memasukkan posisi lintang di titik amat kemudian dikurangkan dengan harga gravitasi pengamatan.
  • 24. KOREKSI UDARA BEBAS (Kub)  Perbedaan ketinggian titik amat bervariasi berpengaruh terhadap besarnya gravitasi.  Makin tinggi tempat makin kecil gravitasinya.  Maka perlu dilakukan koreksi udara bebas yang besarnya -0,3086 h mgal, dengan h ketinggian titik amat terhadap msl dalam meter.  Koreksi ini dengan cara ditambahkan jika stasiun gravitasi di atas datum, dan dikurangkan apabila berada di bawahnya.
  • 25. KOREKSI BOUGUER (Kb)  Massa yg terletak diantara titik amat dengan dataum menimbulkan efek gravitasi (belum diperhitungkan dalam Kub)  Koreksi Bouguer dimaksudkan untuk mereduksi efek gravitasi oleh massa tsb. Besarnya adalah -0,04193 ph mgal, dimana h ketinggian titik amat terhadap datum satuam meter, p densitas Bouguer.  Penentuan p menggunakan Metode Nettleton yaitu dengan mencari koreksi Bouguer sebagai fungsi densitas yang paling kecil korelasinya dengan ketinggian dalam sebuah lintasan (biasanya 2,20+0,01 gr/cm2.
  • 26. KOREKSI MEDAN (Km)  Koreksi Bougeur menganggap permukaan lempengan di atas bidang acuan rata, melainkan ada lembah dan bukit, sehingga tidak mewakili keadaan sebenarnya.  Biasanya menggunakan metode Hammer dan metode Kane dengan bantuan program.  Adanya lembah dan bukit disekitar titik pengamatan akan menimbulkan efek-efek yang mengurangi percepatan gravitasi di titik amat.  Koreksi medan yang dilakukan selalu berharga positif.
  • 27. ANOMALI BOUGUER LENGKAP (AB)  Anomali Bougeur lengkap adalah harga anomali gravitasi di suatu tempat yang dalam perhitungannya telah memasukkan semua koreksi-koreksi.  Besarnya AB = gobs-gn+Kub-Kb+Km,  dimana gobs adalah harga gravitasi pengamatan, gn harga gravitasi teoritis, Kub koreksi udara bebas, Kb koreksi Bougeur dan Km koreksi Medan.  Setelah diperoleh harga AB lengkap seluruh station daerah penelitian dibuat peta kontur anomali Bougeur daerah penelitian.
  • 28. PROYEKSI KE BIDANG DATAR  DATA AB lengkap yang dipetakan masih terpapar pada topografi, berarti letak data tidak teratur dengan ketinggian bervariasi.  Di buat suatu bidang datar dengan kedalaman tertentu dibawah permukaan bumi, gunanya untuk memudahkan interpretasi.  Biasanya dengan Metode Sumber Ekivalen Titik Massa(Dampney, 1969)
  • 29. KONTINUITAS KE ATAS  DATA YANG SUDAH TERPAPAR PADA BIDANG MASSA MUDAH DIANGKAT PADA KETINGGIAN DIINGINKAN.  DIMANA PADA FASE INI MUDAH MEREDUKSI MENGHILANGKAN EFEK LOKAL DARI ANOMALI REGIONAL.
  • 30. INTERPRETASI METODE GRAVITASI  INTERPRETASI dapat dilakukan dengan cara kaulitatif dan kuantitatif.  Interpretasi kualitatif dilakukan dengan menfasirkan peta anomali Bougeur.  Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan cara pemodelan .  Didalam metode gravitasi pemodelan dilakukan dengan dua jenis pemodelan yaitu : 1. pemodelan maju (forward modelling) digunakan untuk melihat respon gravitasi yang ditimbulkan dari model geologi yang dibuat. Sedangan 2. pemodelan mundur (inverse modelling) digunakan untuk membuat model geologi dari pengaruh medan gravitasi daerah penelitian.
  • 31. METODE GRAVITASI SEKIAN TERIMA KASIH ATAS PERHATIAANNYA