SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
Time-lapse analysis of sparse 3D seismic data from the CO2 storage
                         pilot site at Ketzin, Germany
                    Monica Ivandic, Can Yang, Stefan Luth, Calin Cosma, Christopher Juhlin

                                         Journal of Applied Geophysics



       Jurnal ini berisi tentang analisis data seismik 3D pada selang waktu tertentu dengan lintasan yang
tersebar dari lokasi ujicoba penyimpanan CO2 di Ketzin, Jerman. Teknologi penyimpanan CO2 ini
merupakan metode untuk mengurangi emisi CO2 di atmosfer. Proyek tersebut dimulai pada April 2004
berlokasi di Ketzin, 15 km barat laut Postdam, Jerman dengan target akuifer garam di Formasi Triassic
Stuttgart pada kedalaman 630-650 m. Tujuan dari survey 3D yang sebelumnya ini adalah untuk
menentukan geometri struktur untuk jalur aliran di dalam reservoir, memberikan dasar untuk
perbandingan sebelum dan sesudah injeksi, serta memberikan citraan bawah permukaan secara detail.

       Dalam jurnal ini, yang didapatkan adalah hasil dari survey 3D dengan lintasan yang tersebar dan
membandingkannya dengan data 3D yang biasanya dengan lintasan yang teratur serta diskusi mengenai
keuntungan dan kerugian kedua geometri akuisisi tersebut. Survey yang dilakukan tersebut dilakukan pada
area yang terbatas pada musim gugur 2009, sehingga disebut “mini-3D”. Lintasan tersebut terdiri dari
tujuh lintasan 2D dalam bentuk “bintang”. Tujuannya adalah mengidentifikasi perubahan pada respon
seismik terkait dengan injeksi CO2 dan untuk memonitor migrasi CO2 dalam reservoir sepanjang lintasan
2D tersebut.

       Target reservoir, Formasi Stuttgart, memiliki ketebalan kira-kira 80 m dan berisi batuan yang
heterogen mulai dari reservoir kualitas baik sampai yang buruk. Untuk geofon dan peralatan akuisisi baik
untuk survey 3D biasa maupun dengan lintasan yang tersebar adalah sama. Alur kerja pengolahan data
juga sama dengan sedikit modifikasi terkait dengan perubahan statik refraksi dan pemilihan bandpass filter.
Konsekuensi dari geometri yang tidak beraturan ini adalah fold dan distribusi azimuth yang tidak merata.
Nilai fold yang tinggi sekitar 20-25 terkarakterisasi juga di sekitar daerah injeksi. Survey ini menggunakan
sumber seismik berupa VIBSIST. VIBSIST adalah sumber seismik yang merupakan kombinasi antara
Vibroseis dengan swept-frequency dan teknik multi-impact Mini-Sosie. Metode shift dan stack lalu digunakan
pada raw data untuk menghasilkan seismogram yang akan diolah selanjutnya.

       Pengolahan data awal terdiri dari melakukan decoding untuk setiap shot dan lalu menumpuknya untuk
menghasilkan conventional shot gathers. Dari semua set data, rasio S/N (Signal to Noise) didapat sepanjang
lintasan V7 yang berlokasi sepanjang jalan utama menuju Ketzin. Hasil dari final stack tidak dimigrasi
disebabkan distribusi fold yang tidak teratur. Percobaan yang dilakukan untuk memigrasi data
menghasilkan artefak yang muncul sebagai lengkungan melingkar yang besar, akibat dari efek negatif
geometri akuisisi yang tidak teratur. Selanjutnya adalah cross-equalization untuk menghapus perbedaan
akuisisi dan pengolahan data antara survey seismik selang waktu (time-lapse). Perbandingan diantaranya
dapat diinterpretasikan dalam hal perubahan relatif fluida secara aktual. Prinsipnya adalah perubahan hasil
setelah pengolahan data menunjukkan perubahan sifat dari reservoir.

      Dengan membandingkan kedua set data, perubahan CO2 dapat terdeteksi. Perubahan amplitudo
ditemukan dalam Formasi Stuttgart mendekati 530 ms dekat dengan lubang bor injeksi. Refleksi yang
lebih kuat yang teramati pada lokasi target diinterpretasikan CO2 terinjeksi. Kehadiran CO2 akan
memperbesar kontras impedansi lapisan dalam akuifer.
Fajar Abdurrof’i Nawawi 12309054


        Lokasi survey ini berada dalam kompleks infrastruktur di daerah sekitar lubang bor, seperti
peralatan dan bangunan distribusi gas sebelumnya. Sehingga geometri yang tidak beraturan ini, yang
berbentuk bintang, berguna dilakukan dekat daerah injeksi. Keuntungan lainnya adalah survey 3D dengan
lintasan yang menyebar ini dibandingkan dengan survey 3D biasa pada dasarnya berbiaya lebih rendah dan
waktu yang dibutuhkan lebih sedikit untuk akuisisi dan pengolahan data. Terlebih lagi, geometri
berbentuk bintang ini memanfaatkan jalan dan mengurangi kerusakan lahan pertanian. Akan tetapi, hasil
dari fold dan distribusi azimuth yang tidak beraturan di area survey akan menyebabkan anomali amplitudo
aktual yang kabur dan interpretasi data yang tidak dapat dipercaya.

       Refleksi secara umum tidak dapat terpetakan di daerah data 3D yang tersebar. Analisis selang waktu
yang tampak menunjukkan bahwa petunjuk selang waktu yang berhubungan dengan injeksi CO2 dapat
diamati dalam kedua data 3D tersebut. Dalam jurnal tersebut disajikan peta yang menunjukkan distribusi
perubahan amplitudo yang menunjukkan jalur CO2 di dalam reservoir, walaupun di data seismik 3D yang
tersebar ini. Area survey yang dilakukan tiga kali lebih besar dari yang dilakukan sebelumnya karena
distribusi fold yang tidak merata dan banyaknya noise di survey sebelumnya. Lalu juga ditunjukkan
perbedaan amplitudo horizon pada reservoir dalam data yang belum dimigrasi berbeda dengan yang sudah
dilakukan migrasi baik dalam ukuran maupun amplitudo, mengimplikasikan bahwa proses migrasi
memiliki dampak besar dalam hasil akhir.

       Anomali yang teramati di data tahun 2011 jauh lebih kuat dibanding yang sebelumnya dan
menunjukkan banyak persamaan di daerah sekitar injeksi lubang bor. Dari data tersebut dihasilkan bahwa
struktur internal reservoir memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi. Hasil sebelumnya dari survey
geolistrik juga mengindikasikan migrasi CO2 di dalam reservoir. Dari hasil pengamatan didapat kesimpulan
bahwa fold yang tidak teratur dan level noise yang lebih tinggi di dalam data seismik 3D yang tersebar ini
tidak memperhitungkan perbandingan kuantitatif, namun dapat memberikan wawasan bagaimana
menginjeksikan CO2 tersebar dalam reservoir. Geometri akuisisi data 3D yang tidak beraturan
memberikan gambaran kualitatif mengenai perubahan amplitudo sebagai hasil dari injeksi CO2 di sekitar
area lubang bor. Meskipun hasil dari survey 3D yang tersebar ini tidak se-detail seperti peta 3D selang
waktu yang sebenarnya dan ukuran semu anomali adalah lebih kecil dengan pola migrasi yang sama
dengan data yang diamati.

      Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil yang jauh lebih baik berpotensi dihasilkan
dengan pola sumber dan penerima yang lebih teratur. Konfigurasi jaringan yang biasanya dapat melakukan
pendekatan yang lebih baik untuk monitoring penyimpanan CO2 secara kuantitatif. Lokasi dari lintasan yang
berbentuk bintang ini utamanya dikendalikan oleh tujuan meningkatkan jangkauan bawah permukaan
menuju bagian top dari antiklin ke CO2 yang diharapkan untuk bermigrasi. Meningkatkan fold dengan
memasukkan lebih banyak lintasan dalam area dapat menghasilkan solusi efektif dengan biaya rendah
untuk memetakan migrasi dari CO2.




Time-lapse analysis of sparse 3D seismic data from the CO2 storage pilot site at Ketzin, Germany           1

More Related Content

What's hot

Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (Bandung Teknologi Institute
 
Evaluation of regressive analysis based sea surface temperature
Evaluation of regressive analysis based sea surface temperatureEvaluation of regressive analysis based sea surface temperature
Evaluation of regressive analysis based sea surface temperatureNunung Aziizah
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Metode gaya berat
Metode gaya beratMetode gaya berat
Metode gaya beratM Rifa'i
 
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisis
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisisDigital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisis
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisisketa gini-ama dila
 
Pemetaan suhu permukaan laut (spl) menggunakan
Pemetaan suhu permukaan laut (spl) menggunakanPemetaan suhu permukaan laut (spl) menggunakan
Pemetaan suhu permukaan laut (spl) menggunakanIke Candra
 

What's hot (8)

Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
 
Evaluation of regressive analysis based sea surface temperature
Evaluation of regressive analysis based sea surface temperatureEvaluation of regressive analysis based sea surface temperature
Evaluation of regressive analysis based sea surface temperature
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Metode gaya berat
Metode gaya beratMetode gaya berat
Metode gaya berat
 
Metode gravitasi
Metode gravitasiMetode gravitasi
Metode gravitasi
 
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisis
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisisDigital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisis
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisis
 
Pemetaan suhu permukaan laut (spl) menggunakan
Pemetaan suhu permukaan laut (spl) menggunakanPemetaan suhu permukaan laut (spl) menggunakan
Pemetaan suhu permukaan laut (spl) menggunakan
 

Viewers also liked

Viewers also liked (11)

Scan 1
Scan 1Scan 1
Scan 1
 
Beach 8034-1920x1080
Beach 8034-1920x1080Beach 8034-1920x1080
Beach 8034-1920x1080
 
Report11
Report11Report11
Report11
 
PG in Noida :- PGGrabber.com
PG in Noida :- PGGrabber.comPG in Noida :- PGGrabber.com
PG in Noida :- PGGrabber.com
 
Interview in Driver Live 2015
Interview in Driver Live 2015Interview in Driver Live 2015
Interview in Driver Live 2015
 
проскуренко ие
проскуренко иепроскуренко ие
проскуренко ие
 
Curso sep 934 gestión municipal
Curso sep 934   gestión municipalCurso sep 934   gestión municipal
Curso sep 934 gestión municipal
 
R. v. Seles (trial)
R. v. Seles (trial)R. v. Seles (trial)
R. v. Seles (trial)
 
Osea... hello
Osea... helloOsea... hello
Osea... hello
 
PAA Newsletter 1
PAA Newsletter 1PAA Newsletter 1
PAA Newsletter 1
 
Joachim Gretsch - How to improve the image of a camera obscura
Joachim Gretsch - How to improve the image of a camera obscuraJoachim Gretsch - How to improve the image of a camera obscura
Joachim Gretsch - How to improve the image of a camera obscura
 

Similar to MONITORING MIGRASI CO2

Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Azmi Zouma
 
Survey Hidrografi (Ganes permata)
Survey Hidrografi (Ganes permata)Survey Hidrografi (Ganes permata)
Survey Hidrografi (Ganes permata)afifsalim12
 
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfTugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfreza597670
 
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah PesisirRuang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah PesisirLuhur Moekti Prayogo
 
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVDAnalisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVDTeguh Budiman
 
1. Sharing-session-ESDM-_4.pdf
1. Sharing-session-ESDM-_4.pdf1. Sharing-session-ESDM-_4.pdf
1. Sharing-session-ESDM-_4.pdfDede Mulyaman
 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Mega Dharma Putra
 
Jurnal rekayasa 2_ft_3
Jurnal rekayasa 2_ft_3Jurnal rekayasa 2_ft_3
Jurnal rekayasa 2_ft_3Eddy Ibrahim
 
Pemodelan Sintetik Gayaberat Mikro Selang Waktu Lubang Bor Menggunakan BHGM A...
Pemodelan Sintetik Gayaberat Mikro Selang Waktu Lubang Bor Menggunakan BHGM A...Pemodelan Sintetik Gayaberat Mikro Selang Waktu Lubang Bor Menggunakan BHGM A...
Pemodelan Sintetik Gayaberat Mikro Selang Waktu Lubang Bor Menggunakan BHGM A...Andika Perbawa
 
Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...
Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...
Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...Luhur Moekti Prayogo
 
Kelompok 2 esdb
Kelompok 2 esdbKelompok 2 esdb
Kelompok 2 esdbandifebby2
 
Power point seminar hasil.pptx
Power point seminar hasil.pptxPower point seminar hasil.pptx
Power point seminar hasil.pptxEklySentida
 
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptx
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptxPPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptx
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptxCheasarSeptian
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Satriyani Satriyani
 
Estimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI Jakarta
Estimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI JakartaEstimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI Jakarta
Estimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI JakartaAzmi Rahman
 

Similar to MONITORING MIGRASI CO2 (20)

Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
 
Survey Hidrografi (Ganes permata)
Survey Hidrografi (Ganes permata)Survey Hidrografi (Ganes permata)
Survey Hidrografi (Ganes permata)
 
Distribusi kecepatan
Distribusi kecepatanDistribusi kecepatan
Distribusi kecepatan
 
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfTugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
 
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah PesisirRuang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
 
SIDANG SKRIPSI.pptx
SIDANG SKRIPSI.pptxSIDANG SKRIPSI.pptx
SIDANG SKRIPSI.pptx
 
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVDAnalisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
 
1. Sharing-session-ESDM-_4.pdf
1. Sharing-session-ESDM-_4.pdf1. Sharing-session-ESDM-_4.pdf
1. Sharing-session-ESDM-_4.pdf
 
1.pdf
1.pdf1.pdf
1.pdf
 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
 
Jurnal rekayasa 2_ft_3
Jurnal rekayasa 2_ft_3Jurnal rekayasa 2_ft_3
Jurnal rekayasa 2_ft_3
 
Paper geothermal wayang windu i t b
Paper geothermal wayang windu   i t bPaper geothermal wayang windu   i t b
Paper geothermal wayang windu i t b
 
Pemodelan Sintetik Gayaberat Mikro Selang Waktu Lubang Bor Menggunakan BHGM A...
Pemodelan Sintetik Gayaberat Mikro Selang Waktu Lubang Bor Menggunakan BHGM A...Pemodelan Sintetik Gayaberat Mikro Selang Waktu Lubang Bor Menggunakan BHGM A...
Pemodelan Sintetik Gayaberat Mikro Selang Waktu Lubang Bor Menggunakan BHGM A...
 
Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...
Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...
Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...
 
Kelompok 2 esdb
Kelompok 2 esdbKelompok 2 esdb
Kelompok 2 esdb
 
Power point seminar hasil.pptx
Power point seminar hasil.pptxPower point seminar hasil.pptx
Power point seminar hasil.pptx
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
 
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptx
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptxPPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptx
PPT GRAVITY GRADIOMETRY 3.pptx
 
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
 
Estimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI Jakarta
Estimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI JakartaEstimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI Jakarta
Estimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI Jakarta
 

MONITORING MIGRASI CO2

  • 1. Time-lapse analysis of sparse 3D seismic data from the CO2 storage pilot site at Ketzin, Germany Monica Ivandic, Can Yang, Stefan Luth, Calin Cosma, Christopher Juhlin Journal of Applied Geophysics Jurnal ini berisi tentang analisis data seismik 3D pada selang waktu tertentu dengan lintasan yang tersebar dari lokasi ujicoba penyimpanan CO2 di Ketzin, Jerman. Teknologi penyimpanan CO2 ini merupakan metode untuk mengurangi emisi CO2 di atmosfer. Proyek tersebut dimulai pada April 2004 berlokasi di Ketzin, 15 km barat laut Postdam, Jerman dengan target akuifer garam di Formasi Triassic Stuttgart pada kedalaman 630-650 m. Tujuan dari survey 3D yang sebelumnya ini adalah untuk menentukan geometri struktur untuk jalur aliran di dalam reservoir, memberikan dasar untuk perbandingan sebelum dan sesudah injeksi, serta memberikan citraan bawah permukaan secara detail. Dalam jurnal ini, yang didapatkan adalah hasil dari survey 3D dengan lintasan yang tersebar dan membandingkannya dengan data 3D yang biasanya dengan lintasan yang teratur serta diskusi mengenai keuntungan dan kerugian kedua geometri akuisisi tersebut. Survey yang dilakukan tersebut dilakukan pada area yang terbatas pada musim gugur 2009, sehingga disebut “mini-3D”. Lintasan tersebut terdiri dari tujuh lintasan 2D dalam bentuk “bintang”. Tujuannya adalah mengidentifikasi perubahan pada respon seismik terkait dengan injeksi CO2 dan untuk memonitor migrasi CO2 dalam reservoir sepanjang lintasan 2D tersebut. Target reservoir, Formasi Stuttgart, memiliki ketebalan kira-kira 80 m dan berisi batuan yang heterogen mulai dari reservoir kualitas baik sampai yang buruk. Untuk geofon dan peralatan akuisisi baik untuk survey 3D biasa maupun dengan lintasan yang tersebar adalah sama. Alur kerja pengolahan data juga sama dengan sedikit modifikasi terkait dengan perubahan statik refraksi dan pemilihan bandpass filter. Konsekuensi dari geometri yang tidak beraturan ini adalah fold dan distribusi azimuth yang tidak merata. Nilai fold yang tinggi sekitar 20-25 terkarakterisasi juga di sekitar daerah injeksi. Survey ini menggunakan sumber seismik berupa VIBSIST. VIBSIST adalah sumber seismik yang merupakan kombinasi antara Vibroseis dengan swept-frequency dan teknik multi-impact Mini-Sosie. Metode shift dan stack lalu digunakan pada raw data untuk menghasilkan seismogram yang akan diolah selanjutnya. Pengolahan data awal terdiri dari melakukan decoding untuk setiap shot dan lalu menumpuknya untuk menghasilkan conventional shot gathers. Dari semua set data, rasio S/N (Signal to Noise) didapat sepanjang lintasan V7 yang berlokasi sepanjang jalan utama menuju Ketzin. Hasil dari final stack tidak dimigrasi disebabkan distribusi fold yang tidak teratur. Percobaan yang dilakukan untuk memigrasi data menghasilkan artefak yang muncul sebagai lengkungan melingkar yang besar, akibat dari efek negatif geometri akuisisi yang tidak teratur. Selanjutnya adalah cross-equalization untuk menghapus perbedaan akuisisi dan pengolahan data antara survey seismik selang waktu (time-lapse). Perbandingan diantaranya dapat diinterpretasikan dalam hal perubahan relatif fluida secara aktual. Prinsipnya adalah perubahan hasil setelah pengolahan data menunjukkan perubahan sifat dari reservoir. Dengan membandingkan kedua set data, perubahan CO2 dapat terdeteksi. Perubahan amplitudo ditemukan dalam Formasi Stuttgart mendekati 530 ms dekat dengan lubang bor injeksi. Refleksi yang lebih kuat yang teramati pada lokasi target diinterpretasikan CO2 terinjeksi. Kehadiran CO2 akan memperbesar kontras impedansi lapisan dalam akuifer.
  • 2. Fajar Abdurrof’i Nawawi 12309054 Lokasi survey ini berada dalam kompleks infrastruktur di daerah sekitar lubang bor, seperti peralatan dan bangunan distribusi gas sebelumnya. Sehingga geometri yang tidak beraturan ini, yang berbentuk bintang, berguna dilakukan dekat daerah injeksi. Keuntungan lainnya adalah survey 3D dengan lintasan yang menyebar ini dibandingkan dengan survey 3D biasa pada dasarnya berbiaya lebih rendah dan waktu yang dibutuhkan lebih sedikit untuk akuisisi dan pengolahan data. Terlebih lagi, geometri berbentuk bintang ini memanfaatkan jalan dan mengurangi kerusakan lahan pertanian. Akan tetapi, hasil dari fold dan distribusi azimuth yang tidak beraturan di area survey akan menyebabkan anomali amplitudo aktual yang kabur dan interpretasi data yang tidak dapat dipercaya. Refleksi secara umum tidak dapat terpetakan di daerah data 3D yang tersebar. Analisis selang waktu yang tampak menunjukkan bahwa petunjuk selang waktu yang berhubungan dengan injeksi CO2 dapat diamati dalam kedua data 3D tersebut. Dalam jurnal tersebut disajikan peta yang menunjukkan distribusi perubahan amplitudo yang menunjukkan jalur CO2 di dalam reservoir, walaupun di data seismik 3D yang tersebar ini. Area survey yang dilakukan tiga kali lebih besar dari yang dilakukan sebelumnya karena distribusi fold yang tidak merata dan banyaknya noise di survey sebelumnya. Lalu juga ditunjukkan perbedaan amplitudo horizon pada reservoir dalam data yang belum dimigrasi berbeda dengan yang sudah dilakukan migrasi baik dalam ukuran maupun amplitudo, mengimplikasikan bahwa proses migrasi memiliki dampak besar dalam hasil akhir. Anomali yang teramati di data tahun 2011 jauh lebih kuat dibanding yang sebelumnya dan menunjukkan banyak persamaan di daerah sekitar injeksi lubang bor. Dari data tersebut dihasilkan bahwa struktur internal reservoir memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi. Hasil sebelumnya dari survey geolistrik juga mengindikasikan migrasi CO2 di dalam reservoir. Dari hasil pengamatan didapat kesimpulan bahwa fold yang tidak teratur dan level noise yang lebih tinggi di dalam data seismik 3D yang tersebar ini tidak memperhitungkan perbandingan kuantitatif, namun dapat memberikan wawasan bagaimana menginjeksikan CO2 tersebar dalam reservoir. Geometri akuisisi data 3D yang tidak beraturan memberikan gambaran kualitatif mengenai perubahan amplitudo sebagai hasil dari injeksi CO2 di sekitar area lubang bor. Meskipun hasil dari survey 3D yang tersebar ini tidak se-detail seperti peta 3D selang waktu yang sebenarnya dan ukuran semu anomali adalah lebih kecil dengan pola migrasi yang sama dengan data yang diamati. Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil yang jauh lebih baik berpotensi dihasilkan dengan pola sumber dan penerima yang lebih teratur. Konfigurasi jaringan yang biasanya dapat melakukan pendekatan yang lebih baik untuk monitoring penyimpanan CO2 secara kuantitatif. Lokasi dari lintasan yang berbentuk bintang ini utamanya dikendalikan oleh tujuan meningkatkan jangkauan bawah permukaan menuju bagian top dari antiklin ke CO2 yang diharapkan untuk bermigrasi. Meningkatkan fold dengan memasukkan lebih banyak lintasan dalam area dapat menghasilkan solusi efektif dengan biaya rendah untuk memetakan migrasi dari CO2. Time-lapse analysis of sparse 3D seismic data from the CO2 storage pilot site at Ketzin, Germany 1