SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
PRAKTIKUM SEISMOLOGI MENENTUKAN EPISENTER DENGAN METODE
LINGKARAN DAN RICHTER
DISUSUN OLEH :
IZAINA NURFITRIANA
11/316810/PA/13936
ASSISTEN ACARA :
MARIA ROSALITA P.S
YOGYAKARTA
JUNI 2014
A. Menentukan Epicenter dengan menggunakan Metode Lingkaran
Apabila waktu arrival time gelombang P diketahui, maka dengan menggunakan tabel
Jeffrey-Bullen dapat diketahui radius dari station ke epicenter. Lingkaran dengan station sebagai
pusat dan jarak station-epicenter sebagai jari-jari. Untuk menentukan epicenter dengan cara ini
dibutuhkan data dari minimal 3 station. Daerah dengan kebolehjadian letak epicenter terbesar
adalah daerah perpotongan lingkaran-lingkaran tersebut.
Pada metode ini, kita belum mengetahui origin time kejadian gempa. Maka dibuat
pengandaian waktu kejadian gempa secara sembarang. Akibatnya ke 3 lingkaran tersebut bisa
jadi tidak berpotongan karena origin time terlambat, atau overlapping terlalu besar apabila origin
time terlalu dini. Maka dari itu dilakukan langkah-langkah dibawah ini secara berulang sehingga
didapat perpotongan ketiga lingkaran tersebut sesesuai mungkin.
Untuk mendapatkan data gempa dari setiap station, bisa diakses dengan menggunakan
website IRIS. Kita bisa merequest data dari webrequest IRIS dan akan dikirim via email, atau
langsung meminta dari interface google (Wilber). Akan tetapi data yang didapat dari Wilber tidak
sebagus request via email karena langsung event dan susah untuk diinterpretasi gelombang P nya.
Pada Tugas kali ini, digunakan 3 station yaitu
Dari station ini diambil data gempa dari tanggal 19 April 2014 pukul 00.00- 20 April 2014
pukul 00.00. dengan target gempa yang terjadi di Papua New Guenia.
Didapatkan data dan dilakukan picking arrival time dari gelombang P dengan
menggunkan software Geopsy :
Stations Host Lattitude Longitude
IU GUMO
US Air
Force 13.589 144.868
IU DAV
Phillippine
Institute of
Volcanology
and
Seismologi 7.07 125.579
IU PMG
Port
Moresbey
Geophysical
Observatory -9.405 147.16
Didapat data sebagai berikut :
Stations Lattitude Longitude Arrival time
Origin
time
Travel time Distance
(deg)
Distance
(km) E0Menit Detik Konversi Desimal
IU GUMO 13.589 144.868 13h 33m 1.29 s
13h 28
m 00s
5 1.29 0.022 5.022 22.582 2508.81
IU DAV 7.07 125.579 13h 34m 30s 6 30 0.500 6.500 32.000 3555.2
IU PMG -9.405 147.16 13h 30m 00s 2 0 0.000 2.000 8.000 888.8
IU KNTN -2.77 -171.72 13h 34m 34s 6 34 0.567 6.567 32.504 3611.2
II WRAB -19.93 134.36 13h 33m 11s 5 11 0.183 5.183 23.400 2599.74
IU WAKE 19.28 166.65 13h 33m 51s 5 51 0.850 5.850 27.670 3074.2
Asumsi awal origin time yang diambil adalah 13h 28m 00s, sehingga diperoleh travel
time (arrival time-origin time) seperti pada tabel di atas. Dari travel time yang didapat dicari jarak
antara station dengan epicenter dengan menggunakan tabel Jeffrey-Bullen. Karena waktu yang
didapat tidak tepat pada nilai di tabel, maka dihitung interpolasinya dengan menggunakan
persamaan niali pada tabel tersebut. Yaitu dibuat grafik dengan distance sebagai sumbu Y dan
travel time sebagai sumbu X. kemudian didapat persamaan dari grafik tersebut yang sifatnya
linier dan dimasukan untuk menghitung distance pada travel time kita. Untuk interval time yang
berbeda, maka dibuat grafik dan didapat persamaan baru lagi, karena persamaan untuk interval
tertentu tidak sesuai untuk interval waktu yang lain.
Dari cara ini didapat besarnya jarak antara stasiun dengan epicenter pada tabel diatas
kolom distance.
Kemudian dari jarak yang kita dapat, kita gambar lingkaran yang dihasilkan dengan
stasiun sebagai pusat lingkaran. Untuk hasil yang lebih baik, penggambaran dilakuakan pada
Globe, agar titik yang dihasilkan tepat dan sudah memperhitungkan bentuk bumi yang bulat.
Akan tetapi karena banyaknya kendala maka penggambaran lingkaran dilakukan dengan website
Free Map Tools. Dihasilkan gambar dibawah ini.
Epicenter
Dari hasil perpotongan ini, didapat koordinat epicenter :
Stations Lattitude Longitude
Hipotesa epicenter -6.6209 154.57763
Menghitung koreksi origin time :
Dari overlapping antara 3 lingkaran diatas, diambil titik tengah segitiga lingkaran sebagai
epicenter, kemudian dicari jarak antara titik ditepi segitiga lingkaran dengan epicenter dengan
cara:
Diambil 1 titik di tepi segitiga, dari koordinat yang didapat dari titik tepi (x2, y2) dan tengah
segitiga (x1,y1) dihitung jaraknya, dengan cara = ( 2 − 1) − ( 2 − 1) .
Kemudian dari jarak tersebut dihitung koreksi waktunya dengan persamaan
Dimana x adalah jarak yang didapat dan dT/dΔ adalah selisih waktu dan selisih jarak yangada
pada tabel Jeffrey-Bullen
Dari persamaan ini didapat koreksi waktu :
d x d t
Origin time
terkoreksi
0.141607616 2.016 13h 28m 2.016s


d
dT
xt 
B. Menentukan Epicenter dengan Metode Richter
Merupakan metode untuk menentukan letak episenter yang sangat kuantitatif. Metode ini
menggunakan waktu tiba gelombang P dibanyak stasiun. Pada praktikum kali ini digunakan 6
stasiun. Langkah-langkah metode Richter secara garis besar adalah:
1. Memastika origin time dan posisi epicentre dari metode lingkaran sebelumnya.
Origin time dan posisi epicentre sudah didapat dari metode lingkaran yaitu
Stations Lattitude Longitude
Hipotesa epicenter -6.6209 154.57763
d x d t
Origin time
terkoreksi
0.141607616 2.016 13h 28m 2.016s
1. Menghitung jarak dari epicentre ke stasiun dengan data posisi-posisi stasiun dan
epicentre seperti pada latihan 1 (E) serta menghitung sudut azimuth dari stasiun ke
epicentre.
Stations Lattitude Longitude Azimut Jarak (E)
IU GUMO 13.589 144.868 153.9096 2487.699
IU DAV 7.07 125.579 114.6868 3555.766
IU PMG -9.405 147.16 69.78774 872.6167
IU KNTN -2.77 -171.72 265.0702 3755.124
II WRAB -19.93 134.36 58.62411 2633.976
IU WAKE 19.28 166.65 204.4 3166.4
Hasil diatas adalah hasil perhitungan seperti pada tugas pertama yaitu dari persamaan-
persamaan distance dan azimuth. Pada table di atas azimuth sudah dibawa sesuai
putaran jarum jam dan 0 berada pada arah utara.
2. Menghitung jarak epicentrum ke stasiun berdasarkan waktu tiba gelombang P dan
menggunakan table seismologi. (E0)
Proses ini telah dilakuakan pada metode lingkaran untuk menghitung jari jari
lingkaran. Didapat nilai
Stations Lattitude Longitude
Distance
(deg)
dist (km)
IU GUMO 13.589 144.868 22.58155 2508.81
IU DAV 7.07 125.579 32 3555.2
IU PMG -9.405 147.16 8 888.8
IU KNTN -2.77 -171.72 32.50403 3611.198
II WRAB -19.93 134.36 23.4 2599.74
IU WAKE 19.28 166.65 27.7 3074.2
5. Menghitung E- E0 dan membuat grafik antara E- E0 sebagai fungsi azimuth.
Stations Lattitude Longitude Aes E-E0
IU GUMO 13.589 144.868 153.8153326 -29.88836142
IU DAV 7.07 125.579 114.6183201 -1.61511284
IU PMG -9.405 147.16 70.21141171 -18.54352929
IU KNTN -2.77 -171.72 265.0702024 143.9263443
II WRAB -19.93 134.36 58.62410548 34.23579906
IU WAKE 19.28 166.65 204.4394337 92.21205261
Grafik yang dihasilkan membentuk sinusoidal, dengan catatan grafik yang dibentuk
adalah azimuth dari epicentre ke stasiun bukan stasiun ke epicentre.
Dari data azimuth stasiun-episenter yang didapat, maka untuk mencari azimuth epicentre-
stasiun dipakai back azimutnya.
0
20
40
60
80
100
120
140
0 50 100 150 200 250 300
d
i
s
t
a
n
c
e
Azimut
Grafik E-E0 terhadap Aes
Series1
Daftar Pustaka
http://www.freemaptools.com/radius-around-point.htm
http://www.iris.edu/wilber3/find_stations/4599191
http://www.iris.edu/forms/webrequest/
http://earthquake.usgs.gov/monitoring/operations/

More Related Content

What's hot

Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVPengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVDery Marsan
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiRidwan Tedjokusumo
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)Khoirul Ummah
 
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisikaImplementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisikaElva A Michio Thea
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Estrela Bellia Muaja
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikUDIN MUHRUDIN
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonmaytika sari
 
177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umumfazar muslim
 
4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuanAkbar S
 

What's hot (20)

Geolistrik ppt
Geolistrik pptGeolistrik ppt
Geolistrik ppt
 
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVPengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
 
Geolistrik 1
Geolistrik 1Geolistrik 1
Geolistrik 1
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
 
Komposisi magma
Komposisi magmaKomposisi magma
Komposisi magma
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Gravity Methods
Gravity Methods Gravity Methods
Gravity Methods
 
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
 
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisikaImplementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
 
Self Potential (SP)
Self Potential (SP)Self Potential (SP)
Self Potential (SP)
 
Makalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle PlumeMakalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle Plume
 
Kuis1 elektrodinamika-2014-2015
Kuis1 elektrodinamika-2014-2015Kuis1 elektrodinamika-2014-2015
Kuis1 elektrodinamika-2014-2015
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newton
 
indeks miller
indeks millerindeks miller
indeks miller
 
177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum
 
4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan4. komposisi& sifat fisik batuan
4. komposisi& sifat fisik batuan
 
Geolistrik 2
Geolistrik 2Geolistrik 2
Geolistrik 2
 

Similar to Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)

Jurnal Penerapan Global Navigation Sattelite System (GNSS)
Jurnal Penerapan Global Navigation Sattelite System (GNSS)Jurnal Penerapan Global Navigation Sattelite System (GNSS)
Jurnal Penerapan Global Navigation Sattelite System (GNSS)Susilo Triwibowo Triwibowo
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombangDevian Tri Andriana
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikakurniapw
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikakurniapw
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikakurniapw
 
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
Modul 4   pengolahan awal data gravitasiModul 4   pengolahan awal data gravitasi
Modul 4 pengolahan awal data gravitasiFitra Akbar
 
Besaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.pptBesaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.pptssuser9a63291
 
Laporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackLaporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackFerdy Safryadi
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Lampung University
 
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012Fajar Perdana
 

Similar to Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2) (20)

Jurnal Penerapan Global Navigation Sattelite System (GNSS)
Jurnal Penerapan Global Navigation Sattelite System (GNSS)Jurnal Penerapan Global Navigation Sattelite System (GNSS)
Jurnal Penerapan Global Navigation Sattelite System (GNSS)
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iii matahari
Bab iii matahariBab iii matahari
Bab iii matahari
 
Astronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iiiAstronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iii
 
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
Modul 4   pengolahan awal data gravitasiModul 4   pengolahan awal data gravitasi
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
 
Paper geothermal wayang windu i t b
Paper geothermal wayang windu   i t bPaper geothermal wayang windu   i t b
Paper geothermal wayang windu i t b
 
Besaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.pptBesaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.ppt
 
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam AstrofisikaBesaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
 
astronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintangastronomi fotometri bintang
astronomi fotometri bintang
 
Laporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrackLaporan praktikum linear airtrack
Laporan praktikum linear airtrack
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
 
Gerhana
GerhanaGerhana
Gerhana
 
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
 

Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)

  • 1. KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA PRAKTIKUM SEISMOLOGI MENENTUKAN EPISENTER DENGAN METODE LINGKARAN DAN RICHTER DISUSUN OLEH : IZAINA NURFITRIANA 11/316810/PA/13936 ASSISTEN ACARA : MARIA ROSALITA P.S YOGYAKARTA JUNI 2014
  • 2. A. Menentukan Epicenter dengan menggunakan Metode Lingkaran Apabila waktu arrival time gelombang P diketahui, maka dengan menggunakan tabel Jeffrey-Bullen dapat diketahui radius dari station ke epicenter. Lingkaran dengan station sebagai pusat dan jarak station-epicenter sebagai jari-jari. Untuk menentukan epicenter dengan cara ini dibutuhkan data dari minimal 3 station. Daerah dengan kebolehjadian letak epicenter terbesar adalah daerah perpotongan lingkaran-lingkaran tersebut. Pada metode ini, kita belum mengetahui origin time kejadian gempa. Maka dibuat pengandaian waktu kejadian gempa secara sembarang. Akibatnya ke 3 lingkaran tersebut bisa jadi tidak berpotongan karena origin time terlambat, atau overlapping terlalu besar apabila origin time terlalu dini. Maka dari itu dilakukan langkah-langkah dibawah ini secara berulang sehingga didapat perpotongan ketiga lingkaran tersebut sesesuai mungkin. Untuk mendapatkan data gempa dari setiap station, bisa diakses dengan menggunakan website IRIS. Kita bisa merequest data dari webrequest IRIS dan akan dikirim via email, atau langsung meminta dari interface google (Wilber). Akan tetapi data yang didapat dari Wilber tidak sebagus request via email karena langsung event dan susah untuk diinterpretasi gelombang P nya. Pada Tugas kali ini, digunakan 3 station yaitu Dari station ini diambil data gempa dari tanggal 19 April 2014 pukul 00.00- 20 April 2014 pukul 00.00. dengan target gempa yang terjadi di Papua New Guenia. Didapatkan data dan dilakukan picking arrival time dari gelombang P dengan menggunkan software Geopsy : Stations Host Lattitude Longitude IU GUMO US Air Force 13.589 144.868 IU DAV Phillippine Institute of Volcanology and Seismologi 7.07 125.579 IU PMG Port Moresbey Geophysical Observatory -9.405 147.16
  • 3. Didapat data sebagai berikut : Stations Lattitude Longitude Arrival time Origin time Travel time Distance (deg) Distance (km) E0Menit Detik Konversi Desimal IU GUMO 13.589 144.868 13h 33m 1.29 s 13h 28 m 00s 5 1.29 0.022 5.022 22.582 2508.81 IU DAV 7.07 125.579 13h 34m 30s 6 30 0.500 6.500 32.000 3555.2 IU PMG -9.405 147.16 13h 30m 00s 2 0 0.000 2.000 8.000 888.8 IU KNTN -2.77 -171.72 13h 34m 34s 6 34 0.567 6.567 32.504 3611.2 II WRAB -19.93 134.36 13h 33m 11s 5 11 0.183 5.183 23.400 2599.74 IU WAKE 19.28 166.65 13h 33m 51s 5 51 0.850 5.850 27.670 3074.2 Asumsi awal origin time yang diambil adalah 13h 28m 00s, sehingga diperoleh travel time (arrival time-origin time) seperti pada tabel di atas. Dari travel time yang didapat dicari jarak antara station dengan epicenter dengan menggunakan tabel Jeffrey-Bullen. Karena waktu yang didapat tidak tepat pada nilai di tabel, maka dihitung interpolasinya dengan menggunakan persamaan niali pada tabel tersebut. Yaitu dibuat grafik dengan distance sebagai sumbu Y dan travel time sebagai sumbu X. kemudian didapat persamaan dari grafik tersebut yang sifatnya linier dan dimasukan untuk menghitung distance pada travel time kita. Untuk interval time yang berbeda, maka dibuat grafik dan didapat persamaan baru lagi, karena persamaan untuk interval tertentu tidak sesuai untuk interval waktu yang lain. Dari cara ini didapat besarnya jarak antara stasiun dengan epicenter pada tabel diatas kolom distance.
  • 4. Kemudian dari jarak yang kita dapat, kita gambar lingkaran yang dihasilkan dengan stasiun sebagai pusat lingkaran. Untuk hasil yang lebih baik, penggambaran dilakuakan pada Globe, agar titik yang dihasilkan tepat dan sudah memperhitungkan bentuk bumi yang bulat. Akan tetapi karena banyaknya kendala maka penggambaran lingkaran dilakukan dengan website Free Map Tools. Dihasilkan gambar dibawah ini. Epicenter
  • 5. Dari hasil perpotongan ini, didapat koordinat epicenter : Stations Lattitude Longitude Hipotesa epicenter -6.6209 154.57763 Menghitung koreksi origin time : Dari overlapping antara 3 lingkaran diatas, diambil titik tengah segitiga lingkaran sebagai epicenter, kemudian dicari jarak antara titik ditepi segitiga lingkaran dengan epicenter dengan cara: Diambil 1 titik di tepi segitiga, dari koordinat yang didapat dari titik tepi (x2, y2) dan tengah segitiga (x1,y1) dihitung jaraknya, dengan cara = ( 2 − 1) − ( 2 − 1) . Kemudian dari jarak tersebut dihitung koreksi waktunya dengan persamaan Dimana x adalah jarak yang didapat dan dT/dΔ adalah selisih waktu dan selisih jarak yangada pada tabel Jeffrey-Bullen Dari persamaan ini didapat koreksi waktu : d x d t Origin time terkoreksi 0.141607616 2.016 13h 28m 2.016s   d dT xt 
  • 6. B. Menentukan Epicenter dengan Metode Richter Merupakan metode untuk menentukan letak episenter yang sangat kuantitatif. Metode ini menggunakan waktu tiba gelombang P dibanyak stasiun. Pada praktikum kali ini digunakan 6 stasiun. Langkah-langkah metode Richter secara garis besar adalah: 1. Memastika origin time dan posisi epicentre dari metode lingkaran sebelumnya. Origin time dan posisi epicentre sudah didapat dari metode lingkaran yaitu Stations Lattitude Longitude Hipotesa epicenter -6.6209 154.57763 d x d t Origin time terkoreksi 0.141607616 2.016 13h 28m 2.016s 1. Menghitung jarak dari epicentre ke stasiun dengan data posisi-posisi stasiun dan epicentre seperti pada latihan 1 (E) serta menghitung sudut azimuth dari stasiun ke epicentre. Stations Lattitude Longitude Azimut Jarak (E) IU GUMO 13.589 144.868 153.9096 2487.699 IU DAV 7.07 125.579 114.6868 3555.766 IU PMG -9.405 147.16 69.78774 872.6167 IU KNTN -2.77 -171.72 265.0702 3755.124 II WRAB -19.93 134.36 58.62411 2633.976 IU WAKE 19.28 166.65 204.4 3166.4 Hasil diatas adalah hasil perhitungan seperti pada tugas pertama yaitu dari persamaan- persamaan distance dan azimuth. Pada table di atas azimuth sudah dibawa sesuai putaran jarum jam dan 0 berada pada arah utara. 2. Menghitung jarak epicentrum ke stasiun berdasarkan waktu tiba gelombang P dan menggunakan table seismologi. (E0) Proses ini telah dilakuakan pada metode lingkaran untuk menghitung jari jari lingkaran. Didapat nilai
  • 7. Stations Lattitude Longitude Distance (deg) dist (km) IU GUMO 13.589 144.868 22.58155 2508.81 IU DAV 7.07 125.579 32 3555.2 IU PMG -9.405 147.16 8 888.8 IU KNTN -2.77 -171.72 32.50403 3611.198 II WRAB -19.93 134.36 23.4 2599.74 IU WAKE 19.28 166.65 27.7 3074.2 5. Menghitung E- E0 dan membuat grafik antara E- E0 sebagai fungsi azimuth. Stations Lattitude Longitude Aes E-E0 IU GUMO 13.589 144.868 153.8153326 -29.88836142 IU DAV 7.07 125.579 114.6183201 -1.61511284 IU PMG -9.405 147.16 70.21141171 -18.54352929 IU KNTN -2.77 -171.72 265.0702024 143.9263443 II WRAB -19.93 134.36 58.62410548 34.23579906 IU WAKE 19.28 166.65 204.4394337 92.21205261 Grafik yang dihasilkan membentuk sinusoidal, dengan catatan grafik yang dibentuk adalah azimuth dari epicentre ke stasiun bukan stasiun ke epicentre. Dari data azimuth stasiun-episenter yang didapat, maka untuk mencari azimuth epicentre- stasiun dipakai back azimutnya. 0 20 40 60 80 100 120 140 0 50 100 150 200 250 300 d i s t a n c e Azimut Grafik E-E0 terhadap Aes Series1