Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menjelaskan metode menentukan epicenter gempa dengan menggunakan metode lingkaran dan Richter
2. Metode lingkaran melibatkan pembentukan lingkaran dari 3 stasiun dan menentukan titik potongannya sebagai epicenter
3. Metode Richter menggunakan grafik hubungan antara selisih waktu kedatangan gelombang dan arah azimuth dari stasiun ke epicenter
1. KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
PRAKTIKUM SEISMOLOGI MENENTUKAN EPISENTER DENGAN METODE
LINGKARAN DAN RICHTER
DISUSUN OLEH :
IZAINA NURFITRIANA
11/316810/PA/13936
ASSISTEN ACARA :
MARIA ROSALITA P.S
YOGYAKARTA
JUNI 2014
2. A. Menentukan Epicenter dengan menggunakan Metode Lingkaran
Apabila waktu arrival time gelombang P diketahui, maka dengan menggunakan tabel
Jeffrey-Bullen dapat diketahui radius dari station ke epicenter. Lingkaran dengan station sebagai
pusat dan jarak station-epicenter sebagai jari-jari. Untuk menentukan epicenter dengan cara ini
dibutuhkan data dari minimal 3 station. Daerah dengan kebolehjadian letak epicenter terbesar
adalah daerah perpotongan lingkaran-lingkaran tersebut.
Pada metode ini, kita belum mengetahui origin time kejadian gempa. Maka dibuat
pengandaian waktu kejadian gempa secara sembarang. Akibatnya ke 3 lingkaran tersebut bisa
jadi tidak berpotongan karena origin time terlambat, atau overlapping terlalu besar apabila origin
time terlalu dini. Maka dari itu dilakukan langkah-langkah dibawah ini secara berulang sehingga
didapat perpotongan ketiga lingkaran tersebut sesesuai mungkin.
Untuk mendapatkan data gempa dari setiap station, bisa diakses dengan menggunakan
website IRIS. Kita bisa merequest data dari webrequest IRIS dan akan dikirim via email, atau
langsung meminta dari interface google (Wilber). Akan tetapi data yang didapat dari Wilber tidak
sebagus request via email karena langsung event dan susah untuk diinterpretasi gelombang P nya.
Pada Tugas kali ini, digunakan 3 station yaitu
Dari station ini diambil data gempa dari tanggal 19 April 2014 pukul 00.00- 20 April 2014
pukul 00.00. dengan target gempa yang terjadi di Papua New Guenia.
Didapatkan data dan dilakukan picking arrival time dari gelombang P dengan
menggunkan software Geopsy :
Stations Host Lattitude Longitude
IU GUMO
US Air
Force 13.589 144.868
IU DAV
Phillippine
Institute of
Volcanology
and
Seismologi 7.07 125.579
IU PMG
Port
Moresbey
Geophysical
Observatory -9.405 147.16
3. Didapat data sebagai berikut :
Stations Lattitude Longitude Arrival time
Origin
time
Travel time Distance
(deg)
Distance
(km) E0Menit Detik Konversi Desimal
IU GUMO 13.589 144.868 13h 33m 1.29 s
13h 28
m 00s
5 1.29 0.022 5.022 22.582 2508.81
IU DAV 7.07 125.579 13h 34m 30s 6 30 0.500 6.500 32.000 3555.2
IU PMG -9.405 147.16 13h 30m 00s 2 0 0.000 2.000 8.000 888.8
IU KNTN -2.77 -171.72 13h 34m 34s 6 34 0.567 6.567 32.504 3611.2
II WRAB -19.93 134.36 13h 33m 11s 5 11 0.183 5.183 23.400 2599.74
IU WAKE 19.28 166.65 13h 33m 51s 5 51 0.850 5.850 27.670 3074.2
Asumsi awal origin time yang diambil adalah 13h 28m 00s, sehingga diperoleh travel
time (arrival time-origin time) seperti pada tabel di atas. Dari travel time yang didapat dicari jarak
antara station dengan epicenter dengan menggunakan tabel Jeffrey-Bullen. Karena waktu yang
didapat tidak tepat pada nilai di tabel, maka dihitung interpolasinya dengan menggunakan
persamaan niali pada tabel tersebut. Yaitu dibuat grafik dengan distance sebagai sumbu Y dan
travel time sebagai sumbu X. kemudian didapat persamaan dari grafik tersebut yang sifatnya
linier dan dimasukan untuk menghitung distance pada travel time kita. Untuk interval time yang
berbeda, maka dibuat grafik dan didapat persamaan baru lagi, karena persamaan untuk interval
tertentu tidak sesuai untuk interval waktu yang lain.
Dari cara ini didapat besarnya jarak antara stasiun dengan epicenter pada tabel diatas
kolom distance.
4. Kemudian dari jarak yang kita dapat, kita gambar lingkaran yang dihasilkan dengan
stasiun sebagai pusat lingkaran. Untuk hasil yang lebih baik, penggambaran dilakuakan pada
Globe, agar titik yang dihasilkan tepat dan sudah memperhitungkan bentuk bumi yang bulat.
Akan tetapi karena banyaknya kendala maka penggambaran lingkaran dilakukan dengan website
Free Map Tools. Dihasilkan gambar dibawah ini.
Epicenter
5. Dari hasil perpotongan ini, didapat koordinat epicenter :
Stations Lattitude Longitude
Hipotesa epicenter -6.6209 154.57763
Menghitung koreksi origin time :
Dari overlapping antara 3 lingkaran diatas, diambil titik tengah segitiga lingkaran sebagai
epicenter, kemudian dicari jarak antara titik ditepi segitiga lingkaran dengan epicenter dengan
cara:
Diambil 1 titik di tepi segitiga, dari koordinat yang didapat dari titik tepi (x2, y2) dan tengah
segitiga (x1,y1) dihitung jaraknya, dengan cara = ( 2 − 1) − ( 2 − 1) .
Kemudian dari jarak tersebut dihitung koreksi waktunya dengan persamaan
Dimana x adalah jarak yang didapat dan dT/dΔ adalah selisih waktu dan selisih jarak yangada
pada tabel Jeffrey-Bullen
Dari persamaan ini didapat koreksi waktu :
d x d t
Origin time
terkoreksi
0.141607616 2.016 13h 28m 2.016s
d
dT
xt
6. B. Menentukan Epicenter dengan Metode Richter
Merupakan metode untuk menentukan letak episenter yang sangat kuantitatif. Metode ini
menggunakan waktu tiba gelombang P dibanyak stasiun. Pada praktikum kali ini digunakan 6
stasiun. Langkah-langkah metode Richter secara garis besar adalah:
1. Memastika origin time dan posisi epicentre dari metode lingkaran sebelumnya.
Origin time dan posisi epicentre sudah didapat dari metode lingkaran yaitu
Stations Lattitude Longitude
Hipotesa epicenter -6.6209 154.57763
d x d t
Origin time
terkoreksi
0.141607616 2.016 13h 28m 2.016s
1. Menghitung jarak dari epicentre ke stasiun dengan data posisi-posisi stasiun dan
epicentre seperti pada latihan 1 (E) serta menghitung sudut azimuth dari stasiun ke
epicentre.
Stations Lattitude Longitude Azimut Jarak (E)
IU GUMO 13.589 144.868 153.9096 2487.699
IU DAV 7.07 125.579 114.6868 3555.766
IU PMG -9.405 147.16 69.78774 872.6167
IU KNTN -2.77 -171.72 265.0702 3755.124
II WRAB -19.93 134.36 58.62411 2633.976
IU WAKE 19.28 166.65 204.4 3166.4
Hasil diatas adalah hasil perhitungan seperti pada tugas pertama yaitu dari persamaan-
persamaan distance dan azimuth. Pada table di atas azimuth sudah dibawa sesuai
putaran jarum jam dan 0 berada pada arah utara.
2. Menghitung jarak epicentrum ke stasiun berdasarkan waktu tiba gelombang P dan
menggunakan table seismologi. (E0)
Proses ini telah dilakuakan pada metode lingkaran untuk menghitung jari jari
lingkaran. Didapat nilai
7. Stations Lattitude Longitude
Distance
(deg)
dist (km)
IU GUMO 13.589 144.868 22.58155 2508.81
IU DAV 7.07 125.579 32 3555.2
IU PMG -9.405 147.16 8 888.8
IU KNTN -2.77 -171.72 32.50403 3611.198
II WRAB -19.93 134.36 23.4 2599.74
IU WAKE 19.28 166.65 27.7 3074.2
5. Menghitung E- E0 dan membuat grafik antara E- E0 sebagai fungsi azimuth.
Stations Lattitude Longitude Aes E-E0
IU GUMO 13.589 144.868 153.8153326 -29.88836142
IU DAV 7.07 125.579 114.6183201 -1.61511284
IU PMG -9.405 147.16 70.21141171 -18.54352929
IU KNTN -2.77 -171.72 265.0702024 143.9263443
II WRAB -19.93 134.36 58.62410548 34.23579906
IU WAKE 19.28 166.65 204.4394337 92.21205261
Grafik yang dihasilkan membentuk sinusoidal, dengan catatan grafik yang dibentuk
adalah azimuth dari epicentre ke stasiun bukan stasiun ke epicentre.
Dari data azimuth stasiun-episenter yang didapat, maka untuk mencari azimuth epicentre-
stasiun dipakai back azimutnya.
0
20
40
60
80
100
120
140
0 50 100 150 200 250 300
d
i
s
t
a
n
c
e
Azimut
Grafik E-E0 terhadap Aes
Series1