SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Metode Gravitasi
By Reni Agustiani, M.Si
Pengertian
Metode Gravitasi adalah salah satu metode dalam survey
geofisika, yang termasuk sebagai metode pasif. Metode ini
memanfaatkan perbedaan nilai medan gravitasi di
permukaan bumi. Perbedaan/variasi nilai medan gravitasi
tersebut kemudian dipetakan distribusinya.
Pada kenyataannya, medan gravitasi bumi di permukaan
tidaklah homogen. Gravitasi sangat dipengaruhi oleh massa
jenis benda, termasuk batuan penyusun kerak bumi. Batuan-
batuan dengan massa jenisnya yang beragam tersebut akan
mempengaruhi medan gravitasi bumi di permukaan.
Variasi medan gravitasi di permukaan pun dapat
dipengaruhi oleh adanya struktur geologi di bawah
permukaan, termasuk tidak meratanya kondisi
topografi/relief permukaan bumi. Metode ini memiliki
sensitifitasi tinggi terhadap perubahan vertikal.
Kegunaan metode gravitasi :
1. Untuk mengetahui kondisi geologi/struktur bawah
permukaan
2. Dalam bidang eksplorasi, untuk mengetahui adanya
suatu akumulasi mineral tertentu, atau barang
tambang yang ekonomis.
3. Untuk mendeteksi adanya struktur geologi, batuan
dasar (basement), kontak intrusi batuan
beku/magma, rongga dalam massa batuan, endapan
sungai purba, logam terpendam, dll.
Saat pengukuran, alat yang digunakan adalah
Gravitymeter, yang memiliki komponen utama berupa
pegas dengan kontruksi tertentu.
Pengukuran dapat dilakukan di darat, di laut dengan
kapal, maupun di udara dengan pesawat.
Pengukurannya di lapangan, biasanya dilakukan pada
titik-titik pengukuran di sepanjang lintasan pengukuran
dalam suatu luasan area pengukuran.
Biasanya juga diperlukan satu titik acuan bebas
gangguan/noise (base station) yang akan digunakan
sebagai unsur koreksi dalam analisa data (koreksi drift).
Gravity Meter
Satuan pengukuran dalam metode gravitasi biasanya
dinyatakan dalam gal (Galileo). Apabila dalam satuan SI
(Satuan Internasional), g dinyatakan dalam m/s^2,
dimana 1 gal = 1 cm/s^2 = 0,01 m/s^2. Gravitasi rata-
rata di permukaan bumi sekitar 980 gal.
Data pengukuran medan gravitasi yang diperoleh akan
mengandung anomali yang terdiri dari efek lokal dan
efek regional. Efek lokal merupakan sasaran dari
pengukuran mikro-gravitasi, dimana pengukuran ini
dilakukan pada ketelitian pengukuran hingga satuan
mikrogal (10/^-6 gal).Efek lokal ini membawa anomali
medan gravitasi yang sangat dekat dengan permukaan.
Teori Medan Gravitasi
Teori yang mendasari metode ini adalah Hukum Gravitasi
Universal NEWTON, yang menyatakan bahwa gaya tarik F antara
dua titik massa m1 dan m2 yang berjarak r (dengan G adalah
konstanta gravitasi) :
dan Hukum Gerak Newton, yang menyatakan gaya yang
bekerja F dipengaruhi oleh massa m dan percepatan gravitas g :
Dari kedua hukum tersebut, kemudian dapat diperoleh persamaan
Percepatan Gravitasi di permukaan bumi g (dengan M merupakan
massa bumi) :
Potensial Medan Gravitasi
Medan gravitasi merupakan medan konservatif, yang
merupakan gradien dari suatu fungsi potensial
skalar U. Mengingat g sebagai medan vektor :
dan potensial gravitasi sebagai besaran skalar, sebagai U
:
Potensial gravitasi U merupakan usaha yang dilakukan
gravitasi dalam perpindahan suatu massa m ke posisi r.
Dari dua persamaan tersebut, sehingga diperoleh hubungan
percepatan gravitasi g dengan potensial gravitasi U :
Potensial gravitasi yang disebabkan oleh adanya distribusi
massa continue m dengan densitas ρ(r0) di dalam
volume V adalah :
Up(r1) merupakan potensial medan gravitasi pada
sembarang titik P di luar benda.
• Percepatan medan gravitasi bumi beragam di
permukaan, dimana nilainya bergantung pada :
• Distribusi massa di bawah permukaan (fungsi
densitas ρ(r0)).
• Bentuk bumi yang sebenarnya (batas integral).
Anomali Gravitasi
anomali medan gravitasi di topografi atau di posisi
(x,y,z), (Δg (x,y,z)) merupakan selisih dari medan
gravitasi terukur (gobs(x,y,z)) terhadap medan gravitasi
teoritis (gTeoritis(x, y, z)). Medan gravitasi teoritis adalah
medan yang diakibatkan oleh faktor-faktor non-geologi
dan nilainya dihitung berdasarkan persamaan yang
dijabarkan secara teoritis. Nilai medan ini dipengaruhi
oleh letak lintang, ketinggian, dan massa topografi di
sekitar titik tersebut.
Pengolahan Data
Dalam mengolah data gravity banyak faktor yang harus dikoreksi untuk
mendapatkan nilai gravitasi yang sebenarnya, antara lain :
1.Koreksi Pasang Surut/ Pasut
2.Koreksi Gaya Apung/ Apungan
3.Koreksi Lintang
4.Koreksi Bouger
5.Koreksi Udara Bebas
6.Koreksi Medan (Terrain Correction)
Koreksi-Koreksi dalam Metode Gravitasi
1. Koreksi Penyimpangan (Drift Correction)
• Pengukuran di titik yang sama pada waktu yang
berbeda dapat menghasilkan nilai medan gravitasi yang
berbeda. Hal ini dapat disebabkan karena faktor alat,
maupun faktor dari pasang-surut akibat gaya tarik
menarik antara bumi dengan matahari dan bulan.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan
Koreksi Penyimpangan, yang dapat dilakukan dengan
metode :
• Mengukur titik acuan (base station) secara berkala.
• Mengasumsikan bahwa efek drift sebagai fungsi linear.
• Pengukuran dalam area secara loop.
2. Koreksi Lintang (Latitude
Correction)
Posisi lintang bumi mempengaruhi medan gravitasi
permukaan yang terukur. Hal tersebut disebabkan oleh
bentuk bumi yang tidak bulat sempurna (pepat di
ekuator), sehingga mengakibatkan nilai g di ekuator
akan lebih kecil dibandingkan g di kutub bumi. Selain itu
juga disebabkan karena pengaruh gaya sentrifungal
akibat rotasi bumi.
Koreksi lintang dilakukan mengacu pada persamaan
berdasarkan GRS-1967 (Φ sebagai lintang bumi) :
3. Koreksi Kolom Udara-Bebas
(Free-Air Correction)
Adanya beda ketinggian antara titik pengukuran dengan
datum/muka air laut rata-rata (mean sea level)
memberikan suatu masalah. Hal ini disebabkan karena
medan gravitasi nomal masih berada pada bidang datum
(z = 0) sedangkan medan gravitasi
terukurnya, gobs (x,y,z), berada pada topografi. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka dilakukan koreksi
Udara-Bebas (CF), yang dinyatakan dengan persamaan
(h sebagai ketinggian posisi pengukuran) :
Hasil koreksi tersebut kemudian dapat diterapkan untuk
memperoleh nilai anomali Udara-Bebas (ΔgF) :
4. Koreksi Bouguer (Bouguer
Correction)
Pada penghitungan anomali Udara-Bebas, adanya massa
yang terletak di antara titik pengukuran dengan datum
tidak diperhitungkan, padahal keberadaan massa ini
sangat mempengaruhi nilai anomali medan gravitasi.
Oleh karenanya, perlu dilakukan koreksi Bouguer untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Koreksi Bouguer (CB)
dinyatakan dalam persamaan :
Hasil koreksi Bouguer ini kemudian dapat diterapkan
untuk memperoleh nilai anomali Bouguer (ΔgB) :
5. Koreksi Medan (Terrain
Correction)
Kondisi topografi yang tidak beraturan di sekitar titik
pengukuran akan mempengaruhi medan gravitasi yang
terukur.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan
Koreksi Medan, yang dapat dilakukan dengan metode :
• Rectangular Grid
• Hammer Chart
Dari koreksi Medan ini pada
akhirnya akan dapat diperoleh nilai
anomaly Bouguer Lengkap (ΔgB)
(setelah menerapkan semua
macam koreksi-koreksi tersebut),
yang dinyatakan dalam persamaan
:
6. Proyeksi Ke Bidang Datar dan
Atenuasi ke Atas
Anomali Bouguer Lengkap masih terletak pada topografi
dengan ketinggian yang bervariasi. Oleh karena itu
diperlukan suatu metode untuk membawa ke bidang
datar. Salah satu metode tersebut adalah Sumber
Ekivalen Titik Massa. Sedangkan Atenuasi ke Atas
digunakan untuk memisahkan efek lokal dengan efek
regional.
Interpretasi
Setelah dilakukan akuisisi/pengukuran data medan gravitasi
di lapangan, melakukan analisa data (menerapkan koreksi-
koreksi), langkah kemudian adalah menafsirkan hasilnya.
Penafsiran dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Penafsiran ini mempertimbangkan :
• apakah anomali akan ditampilkan sebagai penampang profil
2 dimensi atau peta kontur distribusi 3 dimensi.
• mengantisipasi ambiguitas, diperlukan integrasi
pemahaman dengan informasi geologi.
• penafsiran dalam forward modeling atau inverse modeling
Hasil survey gravitasi, menyatakan peta
kontur Anomali Bouger Lengkap (kiri)
dan Anomali Lokal (kanan).

More Related Content

Similar to Metode Gravitasi

Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Satriyani Satriyani
 
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (Bandung Teknologi Institute
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalTaufiq Rifai
 
Kelompok 12
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12martoms
 
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptxmetode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptxzahrunQncy1
 
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-KumeringIdentifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-KumeringTeguh Budiman
 
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newtonFadly Gaulan
 
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newtonfadlygaulan
 
Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnetMuhammad Arief
 
Presentasi Survei Satelit Geodinamika
Presentasi Survei Satelit GeodinamikaPresentasi Survei Satelit Geodinamika
Presentasi Survei Satelit Geodinamikafikriflux
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan yuliadiyuliadi2
 

Similar to Metode Gravitasi (20)

Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
Jurnal pemodelan anomali gravitasi menggunakan metode inversi 2 d (dua dimens...
 
Iii. teori dasar
Iii. teori dasarIii. teori dasar
Iii. teori dasar
 
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
Eksplorasi minyak dan gas dengan metode gravitasi (
 
FISBUM CICI
FISBUM CICIFISBUM CICI
FISBUM CICI
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
 
Kelompok 12
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12
 
Bahan metode gravity g1
Bahan metode gravity g1Bahan metode gravity g1
Bahan metode gravity g1
 
Kerangka kontrol vertikal 1
Kerangka kontrol vertikal 1Kerangka kontrol vertikal 1
Kerangka kontrol vertikal 1
 
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptxmetode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
metode gaya berat dan magnetik kelompok 2...pptx
 
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-KumeringIdentifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
Identifikasi Sesar Lokal Semangko-Kumering
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
 
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
 
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
 
Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnet
 
Study Kasus Eksplorasi Bijih Besi
Study Kasus Eksplorasi Bijih BesiStudy Kasus Eksplorasi Bijih Besi
Study Kasus Eksplorasi Bijih Besi
 
Presentasi Survei Satelit Geodinamika
Presentasi Survei Satelit GeodinamikaPresentasi Survei Satelit Geodinamika
Presentasi Survei Satelit Geodinamika
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasi
 
Gravity Methods
Gravity Methods Gravity Methods
Gravity Methods
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Metode Gravitasi

  • 1. Metode Gravitasi By Reni Agustiani, M.Si
  • 2. Pengertian Metode Gravitasi adalah salah satu metode dalam survey geofisika, yang termasuk sebagai metode pasif. Metode ini memanfaatkan perbedaan nilai medan gravitasi di permukaan bumi. Perbedaan/variasi nilai medan gravitasi tersebut kemudian dipetakan distribusinya. Pada kenyataannya, medan gravitasi bumi di permukaan tidaklah homogen. Gravitasi sangat dipengaruhi oleh massa jenis benda, termasuk batuan penyusun kerak bumi. Batuan- batuan dengan massa jenisnya yang beragam tersebut akan mempengaruhi medan gravitasi bumi di permukaan.
  • 3. Variasi medan gravitasi di permukaan pun dapat dipengaruhi oleh adanya struktur geologi di bawah permukaan, termasuk tidak meratanya kondisi topografi/relief permukaan bumi. Metode ini memiliki sensitifitasi tinggi terhadap perubahan vertikal.
  • 4. Kegunaan metode gravitasi : 1. Untuk mengetahui kondisi geologi/struktur bawah permukaan 2. Dalam bidang eksplorasi, untuk mengetahui adanya suatu akumulasi mineral tertentu, atau barang tambang yang ekonomis. 3. Untuk mendeteksi adanya struktur geologi, batuan dasar (basement), kontak intrusi batuan beku/magma, rongga dalam massa batuan, endapan sungai purba, logam terpendam, dll.
  • 5. Saat pengukuran, alat yang digunakan adalah Gravitymeter, yang memiliki komponen utama berupa pegas dengan kontruksi tertentu. Pengukuran dapat dilakukan di darat, di laut dengan kapal, maupun di udara dengan pesawat. Pengukurannya di lapangan, biasanya dilakukan pada titik-titik pengukuran di sepanjang lintasan pengukuran dalam suatu luasan area pengukuran. Biasanya juga diperlukan satu titik acuan bebas gangguan/noise (base station) yang akan digunakan sebagai unsur koreksi dalam analisa data (koreksi drift).
  • 7.
  • 8. Satuan pengukuran dalam metode gravitasi biasanya dinyatakan dalam gal (Galileo). Apabila dalam satuan SI (Satuan Internasional), g dinyatakan dalam m/s^2, dimana 1 gal = 1 cm/s^2 = 0,01 m/s^2. Gravitasi rata- rata di permukaan bumi sekitar 980 gal. Data pengukuran medan gravitasi yang diperoleh akan mengandung anomali yang terdiri dari efek lokal dan efek regional. Efek lokal merupakan sasaran dari pengukuran mikro-gravitasi, dimana pengukuran ini dilakukan pada ketelitian pengukuran hingga satuan mikrogal (10/^-6 gal).Efek lokal ini membawa anomali medan gravitasi yang sangat dekat dengan permukaan.
  • 9. Teori Medan Gravitasi Teori yang mendasari metode ini adalah Hukum Gravitasi Universal NEWTON, yang menyatakan bahwa gaya tarik F antara dua titik massa m1 dan m2 yang berjarak r (dengan G adalah konstanta gravitasi) : dan Hukum Gerak Newton, yang menyatakan gaya yang bekerja F dipengaruhi oleh massa m dan percepatan gravitas g : Dari kedua hukum tersebut, kemudian dapat diperoleh persamaan Percepatan Gravitasi di permukaan bumi g (dengan M merupakan massa bumi) :
  • 10. Potensial Medan Gravitasi Medan gravitasi merupakan medan konservatif, yang merupakan gradien dari suatu fungsi potensial skalar U. Mengingat g sebagai medan vektor : dan potensial gravitasi sebagai besaran skalar, sebagai U : Potensial gravitasi U merupakan usaha yang dilakukan gravitasi dalam perpindahan suatu massa m ke posisi r.
  • 11. Dari dua persamaan tersebut, sehingga diperoleh hubungan percepatan gravitasi g dengan potensial gravitasi U : Potensial gravitasi yang disebabkan oleh adanya distribusi massa continue m dengan densitas ρ(r0) di dalam volume V adalah : Up(r1) merupakan potensial medan gravitasi pada sembarang titik P di luar benda.
  • 12. • Percepatan medan gravitasi bumi beragam di permukaan, dimana nilainya bergantung pada : • Distribusi massa di bawah permukaan (fungsi densitas ρ(r0)). • Bentuk bumi yang sebenarnya (batas integral).
  • 13. Anomali Gravitasi anomali medan gravitasi di topografi atau di posisi (x,y,z), (Δg (x,y,z)) merupakan selisih dari medan gravitasi terukur (gobs(x,y,z)) terhadap medan gravitasi teoritis (gTeoritis(x, y, z)). Medan gravitasi teoritis adalah medan yang diakibatkan oleh faktor-faktor non-geologi dan nilainya dihitung berdasarkan persamaan yang dijabarkan secara teoritis. Nilai medan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian, dan massa topografi di sekitar titik tersebut.
  • 14. Pengolahan Data Dalam mengolah data gravity banyak faktor yang harus dikoreksi untuk mendapatkan nilai gravitasi yang sebenarnya, antara lain : 1.Koreksi Pasang Surut/ Pasut 2.Koreksi Gaya Apung/ Apungan 3.Koreksi Lintang 4.Koreksi Bouger 5.Koreksi Udara Bebas 6.Koreksi Medan (Terrain Correction)
  • 15. Koreksi-Koreksi dalam Metode Gravitasi 1. Koreksi Penyimpangan (Drift Correction) • Pengukuran di titik yang sama pada waktu yang berbeda dapat menghasilkan nilai medan gravitasi yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan karena faktor alat, maupun faktor dari pasang-surut akibat gaya tarik menarik antara bumi dengan matahari dan bulan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan Koreksi Penyimpangan, yang dapat dilakukan dengan metode : • Mengukur titik acuan (base station) secara berkala. • Mengasumsikan bahwa efek drift sebagai fungsi linear. • Pengukuran dalam area secara loop.
  • 16.
  • 17. 2. Koreksi Lintang (Latitude Correction) Posisi lintang bumi mempengaruhi medan gravitasi permukaan yang terukur. Hal tersebut disebabkan oleh bentuk bumi yang tidak bulat sempurna (pepat di ekuator), sehingga mengakibatkan nilai g di ekuator akan lebih kecil dibandingkan g di kutub bumi. Selain itu juga disebabkan karena pengaruh gaya sentrifungal akibat rotasi bumi.
  • 18. Koreksi lintang dilakukan mengacu pada persamaan berdasarkan GRS-1967 (Φ sebagai lintang bumi) :
  • 19. 3. Koreksi Kolom Udara-Bebas (Free-Air Correction) Adanya beda ketinggian antara titik pengukuran dengan datum/muka air laut rata-rata (mean sea level) memberikan suatu masalah. Hal ini disebabkan karena medan gravitasi nomal masih berada pada bidang datum (z = 0) sedangkan medan gravitasi terukurnya, gobs (x,y,z), berada pada topografi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan koreksi Udara-Bebas (CF), yang dinyatakan dengan persamaan (h sebagai ketinggian posisi pengukuran) :
  • 20. Hasil koreksi tersebut kemudian dapat diterapkan untuk memperoleh nilai anomali Udara-Bebas (ΔgF) :
  • 21. 4. Koreksi Bouguer (Bouguer Correction) Pada penghitungan anomali Udara-Bebas, adanya massa yang terletak di antara titik pengukuran dengan datum tidak diperhitungkan, padahal keberadaan massa ini sangat mempengaruhi nilai anomali medan gravitasi.
  • 22. Oleh karenanya, perlu dilakukan koreksi Bouguer untuk mengatasi permasalahan tersebut. Koreksi Bouguer (CB) dinyatakan dalam persamaan : Hasil koreksi Bouguer ini kemudian dapat diterapkan untuk memperoleh nilai anomali Bouguer (ΔgB) :
  • 23. 5. Koreksi Medan (Terrain Correction) Kondisi topografi yang tidak beraturan di sekitar titik pengukuran akan mempengaruhi medan gravitasi yang terukur.
  • 24. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan Koreksi Medan, yang dapat dilakukan dengan metode : • Rectangular Grid • Hammer Chart Dari koreksi Medan ini pada akhirnya akan dapat diperoleh nilai anomaly Bouguer Lengkap (ΔgB) (setelah menerapkan semua macam koreksi-koreksi tersebut), yang dinyatakan dalam persamaan :
  • 25. 6. Proyeksi Ke Bidang Datar dan Atenuasi ke Atas Anomali Bouguer Lengkap masih terletak pada topografi dengan ketinggian yang bervariasi. Oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk membawa ke bidang datar. Salah satu metode tersebut adalah Sumber Ekivalen Titik Massa. Sedangkan Atenuasi ke Atas digunakan untuk memisahkan efek lokal dengan efek regional.
  • 26. Interpretasi Setelah dilakukan akuisisi/pengukuran data medan gravitasi di lapangan, melakukan analisa data (menerapkan koreksi- koreksi), langkah kemudian adalah menafsirkan hasilnya. Penafsiran dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Penafsiran ini mempertimbangkan : • apakah anomali akan ditampilkan sebagai penampang profil 2 dimensi atau peta kontur distribusi 3 dimensi. • mengantisipasi ambiguitas, diperlukan integrasi pemahaman dengan informasi geologi. • penafsiran dalam forward modeling atau inverse modeling
  • 27. Hasil survey gravitasi, menyatakan peta kontur Anomali Bouger Lengkap (kiri) dan Anomali Lokal (kanan).