Dokumen tersebut membahas tentang urutan pekerjaan pondasi bore pile yang meliputi persiapan, pengeboran, pemasangan kerangka baja dan pipa tremie, serta prosedur pengecoran beton. Dokumen juga membahas tentang pekerjaan pile cap dan slope, kolom, serta cara kerja bekisting kolom dan perhitungan waktu pembongkaran bekisting.
1. 59
1. PEKERJAAN SUB STRUKTUR PONDASI BORE PILE
URUTAN PEKERJAAN PONDASI BORE PILE
A. PEKERJAAN PERSIAPAN AWAL MELIPUTI :
* Persiapan lahan untuk merakit dan mendirikan mesin bor pada titik yang akan di bor
* Pembuatan sumur air bila di dekat lokasi tersebut tidak terdapat air (untuk pengeboran dengan sistem wash boring).
* Pengadaan bak sirkulasi (untuk pengeboran dengan sistem wash boring).
* Pengadaan material
* Perakitan baja tulangan.
2. Pengeboran :
* Pengeboran dengan sistem dry drilling : tanah dibor
dengan menggunakan mata bor spiral dan diangkat
setiap interval kedalaman 0,5 meter. Hal ini dilakukan
berulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.
2. 60
3. Pemasangan kerangka Baja Tulangan dan Pipa Tremie.
4. Pekerjaan Pengecoran :
Setelah pembersihan lubang bagian akhir selesai, head kombinasi dibuka dan
diganti corong cor yang disambung dengan pipa tremi
Prosedur pengecoran yang biasa dilaksanakan pada pekerjaan bored pile
adalah sebagai berikut :
Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur bor pada pengecoran awal, digunakan kantong plastik yang
telah diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton yang digantung di bagian dalam lubang tremi.
Setelah tenaga cor siap, beton ditampung di dalam corong cor dan ditahan oleh bola-bola beton pada
kantong plastik. Setelah cukup penuh, bola kantong plastik dilepas sehingga terdorong beton yang ada di
3. 61
dalam lubang tremi. Selanjutnya penuangan beton dilakukan dengan cepat sehingga cukup untuk
mendorong air lumpur bor yang ada di dalam lubang tremi. Slump adukan beton untuk bored pile tidak
boleh terlalu rendah (minimal 16 cm) sehingga mudah mengalir dan mendorong lumpur yang ada di dalam
lubang bor
Pengecoran selanjutnya dilakukan secara kontinyu dan tidak terputus lebih dari 10 menit. Dengan sistem
tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah keluar lubang.
Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton biasanya beton tidak dapat mengalir
karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, dilakukan
hentakan hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu terbenam dalam adukan beton dan pengisian di
dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak kosong.
Pipa tremi dilepas setiap 2 meter dan dilakukan setelah pipa tremi naik ke permukaan lubang lebih dari 2
meter.
Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur. Bila
pengecoran dihentikan di bawah permukaan tanah (karena perhitungan adanya galian tanah), maka tinggi
pengecoran minimal harus 0,5 meter di atas level rencana bagian atas bored pile (sampai beton pada
rencana bagian atas tidak tercampur Lumpur lagi).
Pembersihan dan pemasangan kembali.
Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan
disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor berikutnya.
4. 62
3. PEKERJAAN PILE CAP DAN SLOPE
A. PEKERJAAN BETON PILE CAU
PEMOTONGAN BETON KEPALA TIANG PANCANG
PEMBUATAN BETON LANTAI KERJA
PEMASANGAN PEMBESIAN PILE CAP
PEMASANGAN FORM WORK KELILING PILE CAP DENGAN KONSTRUKSI KAYU/ PASANGAN
BATAKO
COR BETON PILE CAP DAN SLOEF
B. PEKERJAAN BETON SLOEF
PEMBUATAN BETON LANTAI KERJA
PEMASANGAN PEMBESIAN SLOEF
PEMASANGAN FORM WORK SLOEF
COR BETON SLOEF
5. 63
4. PEKERJAAN KOLOM
A. PKERJAAN BETON KAKI KOLOM
PEMASANGAN PEMBESIAN KOLOM
PEMASANGAN PANEL FORM WORK KOLOM
PENGECORAN BETON KOLOM
PROSES PENGECEKAN TERHADAP KETEGAKAN
HARUS TERUS DILAKUKAN SELAMA PENGECORAN
6. 64
5. CARA KERJA BEKISTING KOLOM SISTEM KONVENSIONAL
KETERANGAN :
MEMASANG SETENGAH PANEL
PERKUAT PANEL DENGAN SUPPORT BAWAH DAN SUPPORT ATAS
MEMERIKSA KETEGAKKAN MENGGUNAKAN UNTING – UNTING
MENEGAKKAN PANEL DENGAN MENYETEL SUP
7. 65
6. PERHITUNGAN WAKTU PEMBONGKARAN BEKISTING
Berdasarkan pengalaman pekerja, dalam perencanaan membongkar bekisting baik untuk lantai dan balok pada umur 21
hari dengan dasar perhitungan seperti di bawah ini :
A. DATA TEKNIK
Tebal Plat beton
:
Berat Jenis Beton
: 2400 kg/m3
Berdasarkan pada PBI 1971 hal 34 tentang perbandingan kekuatan beton pada beberapa umur beton setelah
pengecoraan
Umur Beton
3
7
14
21
28
% Kekuatan
Beton
0,4
0,56
0,88
0,95
1,00
B. LATAR BELAKANG PERHITUNGAN
Struktur beton telah didesain berdasarkan beban rencana dan mutu betonnya
Jumlah luasan besi didalam penampang beton tergantung pada rencana mutu beton
Jika mutu beton naik, semakin tinggi pula kekuatan tariknya ( sehingga mengurangi kebutuhan tarik dari besi )
Ada hubungan yang hampir linier antara umur beton dengan kekuatan beton sebelum umur 28 hari ( liat tabel di
atas )
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembongkaran bekisting tidak ditentukan oleh kandungan besinya tetapi
ditentukan oleh perbandingan beban kerja dan beban rencana dari umur beton.