Metode pelaksanaan pondasi tiang pancang, bore pile, dan terowongan meliputi beberapa tahapan seperti persiapan lokasi dan alat, penyimpanan tiang, pemancangan, pengeboran, pemasangan tulangan dan cor, serta penimbunan kembali untuk metode cut and cover. Ada beberapa metode konstruksi terowongan seperti mikro tunneling, mesin bor terowongan, NATM, dan cut and cover.
3. 1. METODE PELAKSANAAN PONDASI TIANG PANCANG
Tiang pacang harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan
sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan tekanan akibat pemancangan tanpa
kerusakan.
Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang adalah :
1. Persiapan Lokasi Pemancangan
Mempersiapkan lokasi dimana alat pemancang akan diletakan, tanah haruslah dapat
menopang berat alat. Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang berada di bawah
permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan.
Perhatian khusus harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian diluar
batas-batas yang ditunjukan oleh gambar kerja.
4. 1. METODE PELAKSANAAN PONDASI TIANG PANCANG
2. Persiapan Alat Pemancang
Pelaksana harus menyediakan alat untuk memancang tiang yang sesuai
dengan jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga tiang pancang
tersebut dapat menembus masuk pada kedalaman yang telah ditentukan
atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan. Bila
diperlukan, pelaksana dapat melakukan penyelidikan tanah terlebih dahulu.
Alat pancang yang digunakan dapat dari jenis drop hammer, diesel atau
hidrolik. Berat palu pada jenis drop hammer sebaiknya tidak kurang dari
jumlah berat tiang beserta topi pancangnya. Sedangkan untuk diesel
hammer berat palu tidak boleh kurang dari setengah jumlah berat tiang
total beserta topi pancangnya ditambah 500 kg dan minimum 2,2 ton.
5. 1. METODE PELAKSANAAN PONDASI TIANG PANCANG
3. Penyimpanan Tiang Pancang
Tiang pancang disimpan di sekitar lokasi yang akan dilakukan pemancangan. Tiang pancang disusus
seperti piramida, dan dialasi dengan kayu 5/10. Penyimpanan dikelompokan sesuai dengan type,
diameter, dimensi yang sama.
6. 1. METODE PELAKSANAAN PONDASI TIANG PANCANG
4. Pemacangan
Kepala tiang pancang harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel. Tiang pancang diikatkan pada
sling yang terdapat pada alat, lalu ditarik sehingga tiang pancang masuk pada bagian alat.
7. 1. METODE PELAKSANAAN PONDASI TIANG PANCANG
Langkah selanjutnya menentukan kemiringan sesuai yang telah ditentukan, kemudian dilakukan
pemancangan dengan menjatuhkan palu pada mesin pancang.
8. 1. METODE PELAKSANAAN PONDASI TIANG PANCANG
Bila kedalaman pemancangan lebih dalam dari pada panjang tiang pancang satu batang, maka perlu
dilakukan penyambungan dengan tiang pancang kedua, yaitu dengan pengelasan.
Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu sesuai dengan
perencana atau Direksi Pekerjaan. Selanjutnya dilakukan pemancangan di titik berikutnya dengan langkah
yang sama.
10. 2. METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
Metode Pelaksanaan Bore Pile adalah sebagai berikut :
1. Marking dan setting out posisi pile
Sebelum memulai pengeboran, kontraktor harus mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk
mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan. Proses aproval shop drawing ini bertujuan untuk
memastikan agar jangan sampai terjadi kesalahan pada denah posisi titik-titik bore pile yang akan dibor.
Setelah aproval shop drawing mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan maka surveyor melakukan
pengukuran , marking dan setting out titik pile yang akan dibor.
11. 2. METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
Gambar denah / layout pondasi bore pile Marking dan setting out titik bore pile
12. 2. METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
2. Pemasangan casing temporary
Setelah pekerjaan marking dan setting out titik bore selesai dilakukan oleh surveyor lalu dilanjutkan
dengan pekerjaan pemasangan casing temporary.Pemasangan casing temporary ini bertujuan agar pada
saat pekerjaan pengeboran dilakukan jangan sampai terjadi keruntuhan pada permukaan tanah yang akan
dibor tersebut.
13. 2. METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
3. Boring Operation / Pekerjaan Pengeboran
Sebelum memulai pekerjaan pengeboran , alat bor disetting pada titik bore pile yg sudah di marking dan
dipasang casing temporary tersebut. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan auger, diameter auger
dan panjang kedalaman titik pile disesuaikan dengan gambar rencana atau shop drawing.
14. 2. METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
4. Cleaning
Setelah mencapai kedalaman design toe level ,alat bor auger diganti alat bor dengan dasar yang flat
(Cleaning Bucket). Cleaning bucket berfungsi untuk membersikan dasar lubang bor.
15. 2. METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
5. Measuring tape / pengecekan kedalaman dasar pengeboran
Pengukuran kedalaman lubang Bor dilakukan dengan menurunkan measuring tape sampai ke dasar
lubang bor. Diujung measuring tape di pasang plum dengan berat yang cukup agar
memastikan measuring tape sampai ke dasar bore hole.
16. 2. METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
6. Reinforcement Steel Cage
Steel Cage (tulangan besi) di pabrikasi di lokasi proyek. Steel cage yang sudah di pabrikasi kemudian di
turunkan ke lubang bor yang sudah selesai di bor sampai kedalaman desain toe level. Steel cage
disambung dengan alat las
17. 2. METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
7. Setting tremi pipe
Setelah tulangan besi (steel cage) diturunkan ke dasar lubang ,lalu dilanjutkan dengan setting pipa tremi
untuk persiapan pekerjaan pengecoran.Pemasangan pipa tremi ini bertujuan agar di saat pengecoran
beton segar tidak bercampur dengan tanah.
18. 2. METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
8. Casting / pengecoran
Metode casting / pengecoran adalah dengan
menggunakan pipa tremi. Ready mix dituang
melalui bucket yang berbentuk pipa corong.
Panjang pipa tremi disesuaikan dengan kedalaman
dasar lubang bor. Sebelum ready mix dituang
terlebih dahulu air di tuang ke dalam corong untuk
melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi.
Casting akan dihentikan jika concrete sudah 1 m
diatas cut off level. Selama pengecoran pipa tremi
akan dipotong secara bertahap, tetapi tetap di jaga
agar pipa tremi minimal 2 m tertanam di bawah
20. 3. METODE PELAKSANAAN TEROWONGAN
Terowongan (tunel) adalah sebuah struktur bawah tanah yang dibuat menghubungkan daerah
tanpa harus memutari gunung, laut dan bukit, terowongan dibuat biasanya untuk akses jalan
raya dan jalur kereta api. Negara eropa telah membangun terowongan untuk melayani kereta
cepat yang menghubungkan ke berbagai negara tanpa terhambat. Kini kota Jakarta sedang
membangun terowongan untuk jalur kereta Mass Rapid Transit (MRT) untuk mempermudah
masyarakat dalam memilih moda transportasi untuk pergi bekerja. Dalam melaksanakan
konstruksi terowongan memang tidak mudah, sedikit kesalahan maka terowongan bisa
langsung runtuh. Area sekitar yang akan dibangun terowongan juga tidak boleh ada kabel
melintang, pipa gas dan saluran air yang dapat membahayakan para pekerja. Pelaksanaan
galian terowongan dapat menggunakan bantuan alat berat dengan standar tinggi sehingga
waktu pengeboran akan berjalan dengan efisien.
21. 3. METODE PELAKSANAAN TEROWONGAN
Metode Pelaksanaan Bore Pile adalah sebagai berikut :
1. Pipa Jacking System (Micro Tunneling)
Metode ini banyak diterapkan pada terowongan yang melintasi
jalan raya maupun jalan kereta api. Pada prinsipnya adalah alat
jacking pipe akan mendorong beton pracetaknya kedalam tanah.
Alat ini juga mempunyai cairan untuk menyeimbangkan tekanan
air tanah saat proses berlangsung.
Menggunakan metode ini relative murah dan memiliki keuntungan
lainnya seperti lalu lintas tidak terganggu, pipa dapat di pasang
dalam keadaan cuaca apapun dan penurunan level air yang
mempengaruhi vegetasi dapat dicegah .
22. 3. METODE PELAKSANAAN TEROWONGAN
2. Tunneling Bor Machine (TBM)
Metode konstruksi terowongan yang sering digunakan saat ini
adalah Tunneling Bor Machine (TBM). Alat ini mempunyai alat
penggali berupa silinder yang dapat berputar membentuk
lingkaran sepenuhnya.
Penggunaan mesin bor ini untuk terowongan ukuran besar,
pengeboran ini dilakukan secara menerus karena mesin ini
memiliki pipa pembuangan dengan kecepatan yang sama. Ketika
terowongan menemukan tanah yang memiliki karakteristik lunak
akan menyebabkan mesin ini susah untuk mengebor karena tanah
tidak mampu menahan beban alat tersebut.
Mesin juga akan memutar tidak konstan dan sering berubah
posisinya. Biasanya ketika menemukan tanah lunak akan dilakukan
grouting dahulu sebelum dilewati oleh mesin bor tersebut.
23. 3. METODE PELAKSANAAN TEROWONGAN
3. New Austrian Tunneling Method (NATM)
Metode ini adalah pembuatan terowongan dengan
menggunakan metode shotcrete beton yang
disemprotkan dengan tekanan tinggi dan rock bolt
sebagai penyangga sementara tunnel sebelum
diberi lapisan concrete.
Setelah itu terowongan diberi perkuatan dengan
memasangkan tulangan dan kemudian dilakukan
pengecoran menyeluruh .
24. 3. METODE PELAKSANAAN TEROWONGAN
4. Cut and Cover System
Konstruksi terowongan ini dibuat dengan cara
menggali sebuah trench pada tanah. Kemudian
dinding dan atap terowongan dikonstruksikan
didalam galian. Sesudah itu galian ditimbun
kembali dan seluruh struktur berada dibawah
timbunan tanah.
Metode ini hanya dilaksanakan bila elevasi
terowongan relatif berada didekat permukaan tanah
dan bila daya dukung tanah memungkinkan dengan
metode in
25. 3. METODE PELAKSANAAN TEROWONGAN
5. Immersed-Tube Tunneling System
Metode ini digunakan untuk konstruksi terowongan
yang melintasi perairan dangkal . Pada umumnya
terowongan ini berfungsi sebagai jalan atau rel
terowongan maupun suplay kabel listrik dan
internet.