SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
PENINGKATAN JALAN
KANOR - SEMAMBUNG
APBD KABUPATEN BOJONEGORO 2022
PROFIL MAHASISWA
BAYU
ARI
WIJAYA
DEWANGGA
MAHENDRA
PUTRA
DATA UMUM PROYEK
3
Nama Paket : Peningkatan Jalan Kanor - Semambung
Nomor Kontrak : 620 / 01.1 / SP.PJ.BM-1 / APBD / 412.203 / 2022
Tanggal Kontrak : 09 Juni 2022
Masa Pelaksanaan : 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender
Nomor SPMK : 620 / 02 / SPMK.PJ.BM-1 / APBD / 412.203 / 2022
Tanggal Mulai Kerja : 09 Juni 2022
Tanggal PHO : 5 November 2021
Nama PPK : Radityo Bismoko, ST.
Nama PPTK : Anton Sugiarto, ST.
Sumber Dana : APBD Kabupaten Bojonegoro 2022
Penyedia Jasa : PT. Duta Buana Jaya
Direktur : Faridah, SE.
Supervision Engineer : Ir. Yoerizal Ikhwan
PETA LOKASI PROYEK
4
LOKASI PROYEK
5
STRUKTUR ORGANISASI
KONSULTAN SUPERVISI
6
Supervision Engineer (SE)
Ir. YOERIZAL IKHWAN
Healty Safety Enviorenment (HSE)
Engineer
MOCH MAHFUD, ST
Inspector 1
ARIS SUPRIYANTO,
ST
Laboratorium
Technician
DWI PRIYATNA
MANDA PUTRA, ST
Surveyor 1
SIGIT HARIYANTO
Surveyor 2
MUKTIONO
Inspector 1
YOGA PRASETYA,
ST
Administrasi
BINTI ROHMA, SE.
STRUKTUR ORGANISASI
KONTRAKTOR
7
General
Superintendent (GS)
Awang Sik Maaryoto
Koordinator
Lapangan
Jati Setiawan
Keuangan
F. Rezki Dewi Aprianti
Ahli K3 Konstruksi
Hidayatullah
PENGENALAN
LINGKUNGAN PROYEK
PENGENALAN
9
Proyek magang ini merupakan proyek Pembangunan Perkerasan Jalan Raya Kaku (Rigid
Pavement) pada Desa Semambung, Kec. Kanor, Kab. Bojonegoro. Dalam rangka
meningkatkan dan memperlancar arus transportasi darat antar daerah serta untuk membuka
daerah-daerah yang terputus oleh kondisi jalan yang rusak, menghubungkan daerah
potensial dengan daerah sekitarnya, atau untuk mempercepat akselerasi perkembangan
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan serta peningkatan devisa negara, maka
fungsi pelayanan jalan dan jembatan dalam hal ini perlu ditingkatkan secara optimal, yang
didukung dengan profesionalisme dari semua unsur penyelenggara konstruksi.
LINGKUP PEKERJAAN:
1. Pekerjaan Stripping / Pembersihan Wilayah
2. Pekerjaan Perbaikan dan Penyiapan Tanah Dasar
3. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
4. Pekerjaan Lean Coancrete Fc 10 Mpa
5. Pekerjaan Tulangan besi Strous
6. Pekerjaan Strous Rigid Fc’ 10 Mpa
7. Pekerjaan Tembok Penahan Tanah Fc’20 Mpa
8. Pekerjaan Tulangan ganda besi Wiremess U-8
9. Pekerjaan Struktur Beton Fc 30
10. Pekerjaan Aspal AC WC (t. 4 cm)
LINGKUP PEKERJAAN UTAMA
10
PEKERJAAN
PERSIAPAN
PEKERJAAN TANAH
12
1. PEKERJAAN GALIAN DAN PENYIAPAN TANAH DASAR
1. PEKERJAAN PEMBENTUKAN BADAN JALAN 2. PEKERJAAN SUBGRADE DENGAN
DENGAN MENGGUNAKAN MOTORGRADER MENGGUNAKAN VIBRO ROLLER
PEKERJAAN
PERSIAPAN
13
 Pekerjaan Persiapan
Pengukuran dan setting out lokasi yang akan dikerjakan. Mengajukan gambar kerja &
kuantitas pekerjaan kepada Pengawas / Direksi/ Konsultan untuk mendapat persetujuan.
Apabila tidak disetujui maka kontraktor harus merevisi usulan gambar kerja dan kuantitas
pekerjaan untuk kemudian diajukan kembali.
PEKERJAAN
PERSIAPAN
14
 Clearing, Grubbing, Stripping
Metode kerja untuk pembersihan lokasi proyek merupakan tahap awal dalam berjalannya suatu proyek dimana dalam pengertian
pembersihan lahan dalam suatu proyek adalah suatu metode pelaksanaan untuk persiapan pekerjaan untuk selanjutnya.Dalam setiap
kegiatan proyek manapun baik proyek gedung, proyek jalan tol, bendungan haruslah ada pembersihan lapangan terlebih dahulu,
oleh karena itu dengan manfaat metode kerja sangat penting untuk tujuan agar proyek dapat berjalan dengan lancar, berikut ini
contoh metode kerja pembersihan lokasi proyek yang berlokasi darat.
Dilakukan pekerjaan Pembersihan Lokasi (Clearing), Pencabutan Akar (Grubbing), Pengupasan (Stripping). Pekerjaan Clearing,
Grubbing, dan Stripping dilakukan dengan menggunakan komposisi alat berat yaitu:
- Bulldozer : Berfungsi / Digunakan untuk mendorong, menggusur, mengurug, dan sebagainya.
Roller : Alat berat yang digunakan untuk memadatkan tanah. Roller memiliki beragam jenis yang terbagi berdasarkan cara gerak,
bahan roda penggilas, bentuk permukaan roda, dan susunan roda gilas.
PEKERJAAN
PERSIAPAN
15
 FOTO KEGIATAN:
LAPIS PONDASI
AGREGAT
KELAS A
PEKERJAAN LAPIS PONDASI
17
PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGATE KELAS A
1. PENGUATAN MATERIAL AGREGATE KELAS A
DENGAN MENGGUNAKAN DUMP TRUCK
2. DUMPING MATERIAL AGREGATE KELAS A
DARI DUMB TRUCK
3. PEKERJAAN PENGHAMPARAN AGREGATE
DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR GUIDE
4. PEKERJAAN PEMADATAN AGREGATE
MENGGUNAKAN VIBRO ROLLER DENGAN
MEMPERHATIKAN KADAR AIR OPTIMUM
MENGENAL TIPE LAPIS
PONDASI
18
•Lapisan Pondasi Agregat
Terdapat 2 klasifikasi Lapis Pondasi Agregat yaitu Kelas A dan Kelas B. Lapis Pondasi
Agregat Kelas A adalah mutu Lapis Pondasi untuk suatu lapisan dibawah pondasi beraspal.
Sedangkan Lapis Pondasi Agregat Kelas B digunakan untuk Lapis Pondasi Bawah.
•Agregat
•Agregat Kasar
A.Agregat kasar terdiri atas batu pacah atau kerikil yang keras dan awet
B.Untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A diperlukan agregat kasar yang mempunyai
paling sedikit satu bidang pecah
•Agregat Halus
Agregat halus dapat berupa abu batu, pasir atau tailing
GRADASI AGREGAT
•Gradasi Agregat Gabungan
Agregat campuran merupakan gabungan dari agregat kasar dan halus (tailing, pasir,
atau abu batu). Lapis Pondasi Agregat Kelas A dan Kelas B harus memenuhi
gradasi sebagai berikut:
Tabel Gradasi Lapis Pondasi Agregat
19
PEKERJAAN LAPIS
PONDASI
 Penghamparan Lapisan Pondasi Atas (LPA) STA 1+880 – STA 1+150
○ Setelah melewati tahapan Pembersihan Lokasi (Clearing), Pencabutan Akar (Grubbing), Pengupasan (Stripping).
Yaitu dilanjutkan dengan proses Penghamparan LPA, yang sebelumnya LPA dibawa oleh Dumb Truck setalah itu
proses penghamparan dilakukan menggunakan alat Bulldozer bagian jalan selebar ± 6.00 m.
 Pemadatan Lapisan Pondasi Atas (LPA)
○ Pemadatan LPA sendiri berfungsi untuk memadatkan LPA yang sudah dihamparkan agar menjadi rata.
○ Untuk proses Pemadatan sendiri menggunakan alat berat Road Roller. Setelah dipadatkan maka diukur untuk
ketebalan lapisan LPA. Ketebalan lapisan LPA tidak boleh kurang dari desain yaitu setinggi 13-15 cm. Setelah
Penghamparan dan Pemadatan makan dilakukan uji kepadatan LPA yang mengacu pada spesifikasi teknis (Uji
Sandcone)
20
PEKERJAAN TANAH
21
STRIPPING PEMBERSIHAN
JALAN
DUMPING AGREGAT KELAS A PENGHAMPARAN LAPIS
PONDASI AGREGAT KELAS A
PEMADATAN & CURRING
LAPIS PONDASI AGREGAT
KELAS A
UJI SANDCONE
LEAN CONCRETE
PEKERJAAN LEAN
CONCRETE
23
 Lean Concrete
Pekerjaan Lean Concrete (LC) dilakukan setelah pekerjaan LPA selesai (kondisi 100%). Untuk Lean Concrete
ini menggunakan bahan beton kualitas fc’10 MPa yang di pesan dari Batching Plan PT. Surya Bengawan Sakti.
Ketebalan Lean Concrete yang dipakai pada pekerjaan ini adalah 10 cm dari Lapis Pondasi Atas. Dalam
pekerjaan Lean Concrete ini tahapan pelaksanaannya yaitu:
 Pemasangan Bekisting
Bekisting digunakan sebagai cetakan agar struktur beton sesuai dengan betuk, rupa, maupun posisi serta
alinyemen yang direncanakan. Pemasangan Bekisting dilakukan pada kedua sisi yaitu sisi luar dan dalam. Lalu
diberi bekisting juga untuk lubang Strouss dengan diameter 25 cm
 Pengecoran Lean Concrete
Bekisting yang telah dipasang maka Truk Mixer siap menuangkan adonan ke dalam bekisting. Setelah LC
selesai dicor maka selanjutnya merapihkan atau meratakan permukaan Lean Concrete tersebut dan menunggu
proses pengeringan,
PEKERJAAN STROUSS
24
 Penggalian Stouss
Setelah Lean Concrete telah kering, maka lubang bekisting yang disiapkan
untuk Strouss digali sampai kedalaman 1,5 meter diameter Strouss 25 cm.
 Pengecoran Strouss
Galian Strouss diisi dengan tulangan yang telah disiapkan. Lalu dicor
dengan Mutu Beton Fc 10 MPa.
PROSES PELAKSANAAN
JALAN BETON
25
STRIPPING PEMBERSIHAN
JALAN
INSTAL BEKISTING LEAN
CONCRETE
PENGECORAN LEAN
CONCRETE
PENGGALIAN UNTUK STOUSS
STROUSS
PROSES
PELAKSANAAN
PENGECORAN RIGID PAVEMENT
TAHAPAN
27
Dalam proses pemasangan tulangan Besi Wiremesh, terdapat beberapa proses sebagai berikut:
1. Menggelar Plastk Geotek Wooven
2. Proses Pembesian Wiremesh dan Overlap
3. Pemasangan Bekisting
4. Pemasangan Pembesian Tulangan Besi Wiremesh
5. Tulangan Penampang / Besi Tumpuan Wiremesh
6. Pemasangan Dowel Melintang
7. Pemasangan Tie Bar Memanjang
Pengecoran Beton Fc’ 30
MENGGELAR PLASTIK
GEOTEK WOOVEN
28
Plastik cor (Geotek Wooven) Memiliki kegunaan yang penting untuk
aplikasi pelapis lantai di atas tanah / slab on ground. Plastik cor sendiri
memiliki fungsi yaitu untuk menahan agar air semen tidak keluar karena
merembes kedalam tanah selain itu plastic cor sebagai lantai kerja
mempunyai Biata lebih murah dibanding lantai kerja menggunakan screed
atau cor beton berkualitas rendah dan juga waktu pemasangannya lebih
cepat karena tinggal menghamparkannya saja ke lantai.
PEMASANGAN
BEKISTING
29
Setelah lean concrete (LC) selesai dikerjakan, pekerjaan selanjutnya adalah
pemasangan bekisting ekspose. Bekisting Ekspose pekerjaan perkerasan
jalan beton dapat berupa bekisting yang terbuat dari pelat baja dan juga
kayu yang dapat dipakau berulang – ulang dipasang pada bagian bagian
yang akan di cor.
PEMBESIAN
30
Pembesian Tulangan Besi Wiremesh digunakan besi Ø 8
mm dengan jarak penulangan 15 x 15 cm.
Baja tulangan bisa dirakit untuk lokasi yang segmennya
tipikal lurus (3.50 x 6.00 m).
PEMBESIAN
31
Pembesian Tulangan Besi Wiremesh digunakan besi Ø 8
mm dengan jarak penulangan 15 x 15 cm.
Baja tulangan bisa dirakit untuk lokasi yang segmennya
tipikal lurus (3.50 x 6.00 m).
PEMBESIAN
32
MODELING RIGID
33
PEMBESIAN
34
 Tulangan Penampang / Besi Tumpuan Wiremesh
Tulangan penampang / Besi tumpuan Wiremesh berfungsi untuk sebagai penopang yang dipasang sedemikian hingga baja
tulangan tepat berada di tengah dan tidak menyentuh/menempel pada Lean Concrete (LC).
 Pemasangan Besi Dowel (Arah Melintang)
Besi yang digunakan sambungan melintang antar plat beton disebut dengan besi Dowel. Fungsi dowel sendiri adalah untuk
mengendalikan retak serta mengakomodasi Gerakan plat beton arah melintang. Besi dowel sendiri menggunakan besi polos
Ø 22 – 300 mm, dowel sendiri hars dilakukan pengecatan anti karat pada ujung bebas (Move) setelah itu dipasang dengan
penambahan pipa PVC Ø 1.25 Dengan jarak 25 cm.
 Pemasangan Besi Tie Bar ( Arah Memanjang)
Besi Tie Bar adalah besi berulir Ø 16 – 400 mm yang terletak pada arah memanjang yakni sambungan antara lajur kiri dan
lajur kanan. Besi Tie Bar digunakan jika jalan konstruksi terdiri dari dua jalur.
Fungi besi Tie Bar adalah untuk mengendalikan retak dan mengakomodasi Gerakan plat beton arah memanjang Untuk jarak
antar sambungan Besi Tie Bar adalah 75 cm.
PENGECORAN
35
 Pengecoran Beton Fc’ 30
Setelah pekerjaan Lean Concrete (LC), Pemasangan Bekisting,
Pemasangan Wiremesh Ø 8 mm dengan jarak penulangan 15 x 15 cm yang
dirakit untuk lokasi yang segmennya tipikal lurus (3.50 x 6.00 m).
Tulangan penyangga, Dowel dan Tie Bar selesai dikerjakan maka
pekerjaan selanjutnya adalah pengecoran beton perkerasan jalan. Sebelum
melakukan penuangan terhadap ruas jalan, dilakukan metode Slump Test
terhadap Beton fc’ 30 Jika sudah disetujui oleh direksi pekerjaan, maka
Beton fc’ 30 sudah siap untuk dituang oleh Truck Mixer
PENGECORAN
36
Setelah beton dituang dari Truck Mixer berikut tahapan – tahapan selanjutnya:
Perataan Beton
Perataan Beton menggunakan besi hollow (Jidar). Hal ini dilakukan dengan meletakan besi
hollow tepat di atas Bekisting kemudian mulai meratakan permukaan jalan beton sesuai dengan
kemiringan jalan.
Finishing
Setelah dilakukan perataan, selanjutnya dilakukan pekerjaan finishing dengan menggunakan
cetok agar permukaan beton terlihat rapi.
Grooving Tool (Alur Beton)
Pembuatan Grooving beton dilakukan pada umumnya 15 Menit setelah dilakukan proses beton
diratakan atau sebelum beton mengering dengan sempurna. Fungsi Grooving Tool adalah
menambah gaya gesekan antara ban yang melintas dengan jalan beton selain itu Grooving Tool
sendiri bertujuan agar permukaan jalan tidak licin pada saat dilalui kendaraan. Grooving Tool
dilakukan menggunakan alat yang dimodifikasi menggunakan sikat besi atau kayu dan juga
kawat.
PENGECORAN
○ Cutting
○ Cutting Beton menggunakan alat Concrete Cutter. Cutting Beton berfungsi untuk memotong permukaan lapangan
beton menjadi kotak - kotak untuk mengontrol agar saat terjadi muai dan susut beton permukaan tetap stabil dan rapi.
Proses Cutting dilakukan pada permukaan tepat diatas Dowel dengan harak 12 jam setelah proses Pengecoran dan
tidak melebihi 18 jam, proses Cutting dilakukan sampai kedalam 75 mm.
○ Curing Beton Rigid Pavement
○ Setelah bagian jalan yang sudah melalui beberapa tahapan diatas, maka dilakukan proses Curing yang bertujuan untuk
menjaga agar beton tidak cepat kehilangan air dan sebagai Tindakan untuk menjaga kelembaban/suhu beton dapat
mencapai mutu beton yang diinginkan dengan kata lain agar proses dehidrasi pada beton tidak mengalamai masakag
seperti halnya keretakan. Curring beton sendiri dilakukan menggunakan karung goni basah selama minimal 7 hari, dan
pembukaan bekissting dilakukan 3 hari seetelah dilakukan pengecoran.
37
38
• Pembentukan Texture (Grooving/Perkerasan Permukaan)
• Perawatan Beton (Curring Compound / Karung Goni Basah)
• Pembuatan Celah Dengan Saw Cutter
PROSES PELAKSANAAN
JALAN BETON
39
PEMASANGAN PLATIK
GEOTEK WOOVEN PEMBESIAN UNTUK BESI WERMES PENGECORAN FC 30 UNTUK
RIGID
GROOVING
CUTTING CURRING BETON FC’ 30
PEKERJAAN TEMBOK
PENAHAN TANAH (TPT)
TEMBOK PENAHAN
TANAH
○ Tembok Penahan Tanah (TPT) adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk
menstabilkan kondisi tanah tertentu yang pada umumnya dipasang pada
daerah tebing yang labil. Jenis konstruksi antara lain pasangan batu dengan
mortar, pasangan batu kosong, beton, kayu dan sebagainya.Dengan kata
lain merupakan pasangan batu yang dilekatkan dengan campuran semen,
pasir dan air untuk melindungi tebing dari keruntuhan tanahnya.
41
PEMBESIAN
(TPT)
GAMBAR RENCANA
43
GAMBAR RENCANA
44
PEKERJAAN TEMBOK
PENAHAN TANAH
45
BEKISTING TPT PENGECORAN FC-20 TPT
TEST UJI YANG
DILAKUKAN
SANDCONE
 Uji Sandcone
○ Test Sandcone adalah salah satu jenis uji tanah yang dilaksanakan sebagai upaya untuk
menentukan berat isi kering tanah asli maupun hasil dari suatu pekerjaan pemadatan
pada tanah non kohesif ataupun tanah kohesif. Sand Cone terdiri atas sebuah kaca atau
abotol plastic dengan sebuah kerucut logam yang dipasang di bagian atasnya. Kemudian
Alat uji Sand Cone diisi dengan benda uji, dengan cara, menggali lubang kecil pada
bagian permukaan LPA yang sudah dipadatkan. Jika berat tanah yang sudah digali pada
lubang tersebut bisa ditentukan (Wwet) serta kadar air pada LPA tersebut juga sudah
diketahui, maka Wdry (berat kering dari LPA) bisa dihitung dengan persmaan berikut:
47
SANDCONE
 Uji Sandcone
○ Test Sandcone adalah salah satu jenis uji tanah yang dilaksanakan sebagai upaya untuk
menentukan berat isi kering tanah asli maupun hasil dari suatu pekerjaan pemadatan
pada tanah non kohesif ataupun tanah kohesif. Sand Cone terdiri atas sebuah kaca atau
abotol plastic dengan sebuah kerucut logam yang dipasang di bagian atasnya. Kemudian
Alat uji Sand Cone diisi dengan benda uji, dengan cara, menggali lubang kecil pada
bagian permukaan LPA yang sudah dipadatkan. Jika berat tanah yang sudah digali pada
lubang tersebut bisa ditentukan (Wwet) serta kadar air pada LPA tersebut juga sudah
diketahui, maka Wdry (berat kering dari LPA) bisa dihitung dengan persmaan berikut:
48
SLUMP TEST
 Uji Slump
49
• Pengujian pada slump beton dapat dilakukan apabila kombinasi bahan untuk membentuk beton sudah mencapai
sifat plastis. Pada dasarnya, tujuan dari pengujian nilai slump untuk mengetahui tingkat kelecekan atau keenceran
pada adonan beton yang dibuat. Pengaruh kelecekan ini memiliki kegunaan untuk menilai workabilitas pada beton.
Kisaran nilai slump yang biasa digunakan sekitar 8 cm hingga 12 cm.
• Pengujian pada nilai slump dengan memnafaatkan kerucut abrams merupakan pengetesan tertua di Indonesia.
Penggunaan cara ini didasarkan atas standar ASTM C-143. Terdapat beberapa alat yang dibutuhkan dalam proses
pengujian diantaranya:
1. Penggunaan corong baja dengan ukuran diameter sekitar 20 cm di bagian bawah. Diameter bagian atas berkisar 10
cm dan tingginya mencapai 30 cm. Kedua sisi pada sorong tersebut saling berhadapan dan memiliki pegangan yang
berguna sebagai pegangan tangan untuk menaikkan konus.
2. Tongkat dengan diameter 16 mm dan panjangnya mencapai 60 cm terbuat dari bahan baja. Ujungnya berbentuk
hemispherical. Hal tersebut memiliki kegunaan untuk memadatkan adonan beton yang telah diisikan ke kerucut
abrams.
SLUMP TEST
50
HASIL TEST KUAT TEKAN BETON FC 10
51
Kuat tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton
hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tekan beton
merupakan sifat terpenting dalam kualitas beton dibanding dengan sifat-sifat lain. Kekuatan tekan
beton ditentukan oleh pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar dan agregat halus, air.
Kuat tarik beton biasanya 8% - 15 % dari kuat tekan beton. Kuat tekan tarik adalah suatu sifat
yang penting yang mempengaruhi perambatan dan ukuran retak di dalam struktur. Pada umumnya
nilai kuat tekan dan tarik beton tidak berbanding lurus, setiap usaha perbaikan mutu kekuatan tekan
hanya disertai peningkatan kecil nilai kuat tariknya.
Benda uji yang digunakan untuk kuat tekan berbentuk silinder dengan tinggi 30 cm dan
diameter 15 cm.
HASIL TEST KUAT TEKAN BETON FC 10
52
HASIL TEST KUAT TEKAN BETON FC 20
53
HASIL TEST KUAT TEKAN BETON FC 30
54
Overlay Asphalt AC – WC
○ Perkerasan lentur merupakan perkerasan yang menggunakan aspal yang
sifatnya lentur terutama pada saat suhu nya panas. Berikut tahapan metode
pelaksanaan Overlay Asphalt AC – WC
○ Pembersihan lokasi
○ Asphalt Emulsi / Tack coat
○ Distribusi Ashpalt dan Suhu Asphalt
○ Penghamparan Asphalt
○ Pemadatan Awal
○ Pemadatan Akhir
55
Pembersihan Lokasi
○ Pembersihan lokasi diperlukan untuk pekerjaan penghamparan Asphalt, agar
tidak ada benda benda lain seperti tanaman, air, pasir, atau debu yang dapat
menganggu proses penghamparan Ashpalt. Pembersihan lokasi Asphalt
menggunakan alat Compressor yang memiliki fungsi diantara lain sebagai
pembersihan lahan.
56
Dokumentasi Pembersihan Lokasi
57
Ashpalt Emulsi / Tack Coat
○ Asphalt emulsi / Tack coat adalah tahapan awal sebelum dilakukannya
penghamparan awal. Fungsi dari Asphalt emulsi / Tack coat sendiri sebagai
lapisan perekat antara antara permukaan dengan Asphalt. Dalam proses
penyemprotan ini menggunakan alat Asphalt Sprayer.
58
Dokumentasi Asphalt Emulsi / Takecoat
59
Distribusi Asphalt dan Suhu Asphalt
○ Proses distribusi campuran Asphalt di lokasi AMP PT. Sumber Bengawan
Sakti di Bojonegoro menuju Lokasi Proyek Preservasi Jalan Raya Kanor –
Semambung dengan memakan waktu 1 jam menggunakan dump truck
dengan muatan 10 sampai dengan 11 Ton. Jumlah aspal yang didistribusikan
per volumenya didapatkan dari mengalikan Panjang jalan lebar jalan dan berat
jenis aspal hotmix. Suhu Asphalt di Dumb Truck saat di AMP adalalah kisaran
140˚C.
○
60
61
Penghamparan Asphalt
○ Penghamparan Asphalt ini menggunakan alat yaitu
Finisher
62
RAMBU RAMBU K3
RAMBU K3
64
• Rambu K3 ini digunakan di setiap proyek-proyek yang dijalankan untuk memberikan tanda dan menjamin keselamatan dalam
lingkungan Proyek. Sudah menjadi kewajiban dan standar untuk sebuah perusahaan menjamin keselamatan jiwa para
pekerjanya, sehingga hal ini menjadi penting dan menjadi standar operasional pekerja dalam menjalankan proyek.
• Apabila berada di situs konstruksi, ada beberapa rambu-rambu K3 yang jarang kita temui. Sebagai seseorang yang seringkali
berada di situs konstruksi, kita wajib mengetahui rambu-rambu K3 yang ada karena pengetahuan kita atas rambu tersebut
dapat menjamin keselamatan kita saat bekerja.
• Rambu K3 biasanya dikelompokan menjadi 4 warna utama yang masing-masing warna mewakili instruksi yang berbeda.
Warna-warna tersebut adalah:
 Kuning (Caution/Waspada)
 Biru (Notice/Perhatian)
 Merah (Danger/Bahaya)
 Hijau (Emergency/Safety)
CONTOH RAMBU RAMBU
65
FOTO FOTO KEGIATAN SELAMA
MAGANG
66
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-betonmarolop007
 
Sidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekSidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekAzka Napsiyana
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-lautgaffarudin
 
Business plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgengBusiness plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgengKimamura Wijaya
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonAbd Hamid
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)wildan grenadi
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi IITugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi IIRendi Fahreza
 
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPPERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPSumarno Feriyal
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2Aryo Bimantoro
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 

What's hot (20)

Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
 
Sidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekSidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktek
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
 
Business plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgengBusiness plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgeng
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi IITugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
 
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPPERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 

Similar to LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx

Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollMetode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollmujiyono_st
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1Dafa Adunt
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedungwindahrd15
 
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)Dita Lestari
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfHariandiAsril1
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbahinfosanitasi
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANMOSES HADUN
 
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdfMateri 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdfSenjaWulanPutri1
 
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdf
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdfmaster metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdf
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdfSulisTiawan8
 
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.ppt
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.pptmaster metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.ppt
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.pptSulisTiawan8
 
pw 2 PRESENTASI LAP 2.ppt
pw 2 PRESENTASI LAP 2.pptpw 2 PRESENTASI LAP 2.ppt
pw 2 PRESENTASI LAP 2.pptAgnisRangga
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxAKBARBAROKAH
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxAKBARBAROKAH
 

Similar to LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx (20)

Metode jalan beton
Metode jalan betonMetode jalan beton
Metode jalan beton
 
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollMetode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
 
PPT KP IRIGASI.pptx
PPT KP IRIGASI.pptxPPT KP IRIGASI.pptx
PPT KP IRIGASI.pptx
 
Paparan lomba inovasi kbk bawen ed
Paparan lomba inovasi kbk bawen edPaparan lomba inovasi kbk bawen ed
Paparan lomba inovasi kbk bawen ed
 
KP Gudang.pptx
KP Gudang.pptxKP Gudang.pptx
KP Gudang.pptx
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
 
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
Seminar Kerja Praktek (Internship Seminar Presentation)
 
Action Plan.pptx
Action Plan.pptxAction Plan.pptx
Action Plan.pptx
 
Pelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan rayaPelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan raya
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbah
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdfMateri 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
Materi 2 Pemilihan Jenis Konstruksi (HK).pdf
 
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdf
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdfmaster metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdf
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA.pdf
 
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.ppt
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.pptmaster metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.ppt
master metode kerja_GEDUNG WORKSHOP ROBOTIKA_02.ppt
 
pw 2 PRESENTASI LAP 2.ppt
pw 2 PRESENTASI LAP 2.pptpw 2 PRESENTASI LAP 2.ppt
pw 2 PRESENTASI LAP 2.ppt
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
 

Recently uploaded

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASMuhammadFiqi8
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 

Recently uploaded (20)

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 

LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx

  • 1. PENINGKATAN JALAN KANOR - SEMAMBUNG APBD KABUPATEN BOJONEGORO 2022
  • 3. DATA UMUM PROYEK 3 Nama Paket : Peningkatan Jalan Kanor - Semambung Nomor Kontrak : 620 / 01.1 / SP.PJ.BM-1 / APBD / 412.203 / 2022 Tanggal Kontrak : 09 Juni 2022 Masa Pelaksanaan : 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender Nomor SPMK : 620 / 02 / SPMK.PJ.BM-1 / APBD / 412.203 / 2022 Tanggal Mulai Kerja : 09 Juni 2022 Tanggal PHO : 5 November 2021 Nama PPK : Radityo Bismoko, ST. Nama PPTK : Anton Sugiarto, ST. Sumber Dana : APBD Kabupaten Bojonegoro 2022 Penyedia Jasa : PT. Duta Buana Jaya Direktur : Faridah, SE. Supervision Engineer : Ir. Yoerizal Ikhwan
  • 6. STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN SUPERVISI 6 Supervision Engineer (SE) Ir. YOERIZAL IKHWAN Healty Safety Enviorenment (HSE) Engineer MOCH MAHFUD, ST Inspector 1 ARIS SUPRIYANTO, ST Laboratorium Technician DWI PRIYATNA MANDA PUTRA, ST Surveyor 1 SIGIT HARIYANTO Surveyor 2 MUKTIONO Inspector 1 YOGA PRASETYA, ST Administrasi BINTI ROHMA, SE.
  • 7. STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR 7 General Superintendent (GS) Awang Sik Maaryoto Koordinator Lapangan Jati Setiawan Keuangan F. Rezki Dewi Aprianti Ahli K3 Konstruksi Hidayatullah
  • 9. PENGENALAN 9 Proyek magang ini merupakan proyek Pembangunan Perkerasan Jalan Raya Kaku (Rigid Pavement) pada Desa Semambung, Kec. Kanor, Kab. Bojonegoro. Dalam rangka meningkatkan dan memperlancar arus transportasi darat antar daerah serta untuk membuka daerah-daerah yang terputus oleh kondisi jalan yang rusak, menghubungkan daerah potensial dengan daerah sekitarnya, atau untuk mempercepat akselerasi perkembangan ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan serta peningkatan devisa negara, maka fungsi pelayanan jalan dan jembatan dalam hal ini perlu ditingkatkan secara optimal, yang didukung dengan profesionalisme dari semua unsur penyelenggara konstruksi.
  • 10. LINGKUP PEKERJAAN: 1. Pekerjaan Stripping / Pembersihan Wilayah 2. Pekerjaan Perbaikan dan Penyiapan Tanah Dasar 3. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A 4. Pekerjaan Lean Coancrete Fc 10 Mpa 5. Pekerjaan Tulangan besi Strous 6. Pekerjaan Strous Rigid Fc’ 10 Mpa 7. Pekerjaan Tembok Penahan Tanah Fc’20 Mpa 8. Pekerjaan Tulangan ganda besi Wiremess U-8 9. Pekerjaan Struktur Beton Fc 30 10. Pekerjaan Aspal AC WC (t. 4 cm) LINGKUP PEKERJAAN UTAMA 10
  • 12. PEKERJAAN TANAH 12 1. PEKERJAAN GALIAN DAN PENYIAPAN TANAH DASAR 1. PEKERJAAN PEMBENTUKAN BADAN JALAN 2. PEKERJAAN SUBGRADE DENGAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTORGRADER MENGGUNAKAN VIBRO ROLLER
  • 13. PEKERJAAN PERSIAPAN 13  Pekerjaan Persiapan Pengukuran dan setting out lokasi yang akan dikerjakan. Mengajukan gambar kerja & kuantitas pekerjaan kepada Pengawas / Direksi/ Konsultan untuk mendapat persetujuan. Apabila tidak disetujui maka kontraktor harus merevisi usulan gambar kerja dan kuantitas pekerjaan untuk kemudian diajukan kembali.
  • 14. PEKERJAAN PERSIAPAN 14  Clearing, Grubbing, Stripping Metode kerja untuk pembersihan lokasi proyek merupakan tahap awal dalam berjalannya suatu proyek dimana dalam pengertian pembersihan lahan dalam suatu proyek adalah suatu metode pelaksanaan untuk persiapan pekerjaan untuk selanjutnya.Dalam setiap kegiatan proyek manapun baik proyek gedung, proyek jalan tol, bendungan haruslah ada pembersihan lapangan terlebih dahulu, oleh karena itu dengan manfaat metode kerja sangat penting untuk tujuan agar proyek dapat berjalan dengan lancar, berikut ini contoh metode kerja pembersihan lokasi proyek yang berlokasi darat. Dilakukan pekerjaan Pembersihan Lokasi (Clearing), Pencabutan Akar (Grubbing), Pengupasan (Stripping). Pekerjaan Clearing, Grubbing, dan Stripping dilakukan dengan menggunakan komposisi alat berat yaitu: - Bulldozer : Berfungsi / Digunakan untuk mendorong, menggusur, mengurug, dan sebagainya. Roller : Alat berat yang digunakan untuk memadatkan tanah. Roller memiliki beragam jenis yang terbagi berdasarkan cara gerak, bahan roda penggilas, bentuk permukaan roda, dan susunan roda gilas.
  • 17. PEKERJAAN LAPIS PONDASI 17 PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGATE KELAS A 1. PENGUATAN MATERIAL AGREGATE KELAS A DENGAN MENGGUNAKAN DUMP TRUCK 2. DUMPING MATERIAL AGREGATE KELAS A DARI DUMB TRUCK 3. PEKERJAAN PENGHAMPARAN AGREGATE DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR GUIDE 4. PEKERJAAN PEMADATAN AGREGATE MENGGUNAKAN VIBRO ROLLER DENGAN MEMPERHATIKAN KADAR AIR OPTIMUM
  • 18. MENGENAL TIPE LAPIS PONDASI 18 •Lapisan Pondasi Agregat Terdapat 2 klasifikasi Lapis Pondasi Agregat yaitu Kelas A dan Kelas B. Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis Pondasi untuk suatu lapisan dibawah pondasi beraspal. Sedangkan Lapis Pondasi Agregat Kelas B digunakan untuk Lapis Pondasi Bawah. •Agregat •Agregat Kasar A.Agregat kasar terdiri atas batu pacah atau kerikil yang keras dan awet B.Untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A diperlukan agregat kasar yang mempunyai paling sedikit satu bidang pecah •Agregat Halus Agregat halus dapat berupa abu batu, pasir atau tailing
  • 19. GRADASI AGREGAT •Gradasi Agregat Gabungan Agregat campuran merupakan gabungan dari agregat kasar dan halus (tailing, pasir, atau abu batu). Lapis Pondasi Agregat Kelas A dan Kelas B harus memenuhi gradasi sebagai berikut: Tabel Gradasi Lapis Pondasi Agregat 19
  • 20. PEKERJAAN LAPIS PONDASI  Penghamparan Lapisan Pondasi Atas (LPA) STA 1+880 – STA 1+150 ○ Setelah melewati tahapan Pembersihan Lokasi (Clearing), Pencabutan Akar (Grubbing), Pengupasan (Stripping). Yaitu dilanjutkan dengan proses Penghamparan LPA, yang sebelumnya LPA dibawa oleh Dumb Truck setalah itu proses penghamparan dilakukan menggunakan alat Bulldozer bagian jalan selebar ± 6.00 m.  Pemadatan Lapisan Pondasi Atas (LPA) ○ Pemadatan LPA sendiri berfungsi untuk memadatkan LPA yang sudah dihamparkan agar menjadi rata. ○ Untuk proses Pemadatan sendiri menggunakan alat berat Road Roller. Setelah dipadatkan maka diukur untuk ketebalan lapisan LPA. Ketebalan lapisan LPA tidak boleh kurang dari desain yaitu setinggi 13-15 cm. Setelah Penghamparan dan Pemadatan makan dilakukan uji kepadatan LPA yang mengacu pada spesifikasi teknis (Uji Sandcone) 20
  • 21. PEKERJAAN TANAH 21 STRIPPING PEMBERSIHAN JALAN DUMPING AGREGAT KELAS A PENGHAMPARAN LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A PEMADATAN & CURRING LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A UJI SANDCONE
  • 23. PEKERJAAN LEAN CONCRETE 23  Lean Concrete Pekerjaan Lean Concrete (LC) dilakukan setelah pekerjaan LPA selesai (kondisi 100%). Untuk Lean Concrete ini menggunakan bahan beton kualitas fc’10 MPa yang di pesan dari Batching Plan PT. Surya Bengawan Sakti. Ketebalan Lean Concrete yang dipakai pada pekerjaan ini adalah 10 cm dari Lapis Pondasi Atas. Dalam pekerjaan Lean Concrete ini tahapan pelaksanaannya yaitu:  Pemasangan Bekisting Bekisting digunakan sebagai cetakan agar struktur beton sesuai dengan betuk, rupa, maupun posisi serta alinyemen yang direncanakan. Pemasangan Bekisting dilakukan pada kedua sisi yaitu sisi luar dan dalam. Lalu diberi bekisting juga untuk lubang Strouss dengan diameter 25 cm  Pengecoran Lean Concrete Bekisting yang telah dipasang maka Truk Mixer siap menuangkan adonan ke dalam bekisting. Setelah LC selesai dicor maka selanjutnya merapihkan atau meratakan permukaan Lean Concrete tersebut dan menunggu proses pengeringan,
  • 24. PEKERJAAN STROUSS 24  Penggalian Stouss Setelah Lean Concrete telah kering, maka lubang bekisting yang disiapkan untuk Strouss digali sampai kedalaman 1,5 meter diameter Strouss 25 cm.  Pengecoran Strouss Galian Strouss diisi dengan tulangan yang telah disiapkan. Lalu dicor dengan Mutu Beton Fc 10 MPa.
  • 25. PROSES PELAKSANAAN JALAN BETON 25 STRIPPING PEMBERSIHAN JALAN INSTAL BEKISTING LEAN CONCRETE PENGECORAN LEAN CONCRETE PENGGALIAN UNTUK STOUSS STROUSS
  • 27. TAHAPAN 27 Dalam proses pemasangan tulangan Besi Wiremesh, terdapat beberapa proses sebagai berikut: 1. Menggelar Plastk Geotek Wooven 2. Proses Pembesian Wiremesh dan Overlap 3. Pemasangan Bekisting 4. Pemasangan Pembesian Tulangan Besi Wiremesh 5. Tulangan Penampang / Besi Tumpuan Wiremesh 6. Pemasangan Dowel Melintang 7. Pemasangan Tie Bar Memanjang Pengecoran Beton Fc’ 30
  • 28. MENGGELAR PLASTIK GEOTEK WOOVEN 28 Plastik cor (Geotek Wooven) Memiliki kegunaan yang penting untuk aplikasi pelapis lantai di atas tanah / slab on ground. Plastik cor sendiri memiliki fungsi yaitu untuk menahan agar air semen tidak keluar karena merembes kedalam tanah selain itu plastic cor sebagai lantai kerja mempunyai Biata lebih murah dibanding lantai kerja menggunakan screed atau cor beton berkualitas rendah dan juga waktu pemasangannya lebih cepat karena tinggal menghamparkannya saja ke lantai.
  • 29. PEMASANGAN BEKISTING 29 Setelah lean concrete (LC) selesai dikerjakan, pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan bekisting ekspose. Bekisting Ekspose pekerjaan perkerasan jalan beton dapat berupa bekisting yang terbuat dari pelat baja dan juga kayu yang dapat dipakau berulang – ulang dipasang pada bagian bagian yang akan di cor.
  • 30. PEMBESIAN 30 Pembesian Tulangan Besi Wiremesh digunakan besi Ø 8 mm dengan jarak penulangan 15 x 15 cm. Baja tulangan bisa dirakit untuk lokasi yang segmennya tipikal lurus (3.50 x 6.00 m).
  • 31. PEMBESIAN 31 Pembesian Tulangan Besi Wiremesh digunakan besi Ø 8 mm dengan jarak penulangan 15 x 15 cm. Baja tulangan bisa dirakit untuk lokasi yang segmennya tipikal lurus (3.50 x 6.00 m).
  • 34. PEMBESIAN 34  Tulangan Penampang / Besi Tumpuan Wiremesh Tulangan penampang / Besi tumpuan Wiremesh berfungsi untuk sebagai penopang yang dipasang sedemikian hingga baja tulangan tepat berada di tengah dan tidak menyentuh/menempel pada Lean Concrete (LC).  Pemasangan Besi Dowel (Arah Melintang) Besi yang digunakan sambungan melintang antar plat beton disebut dengan besi Dowel. Fungsi dowel sendiri adalah untuk mengendalikan retak serta mengakomodasi Gerakan plat beton arah melintang. Besi dowel sendiri menggunakan besi polos Ø 22 – 300 mm, dowel sendiri hars dilakukan pengecatan anti karat pada ujung bebas (Move) setelah itu dipasang dengan penambahan pipa PVC Ø 1.25 Dengan jarak 25 cm.  Pemasangan Besi Tie Bar ( Arah Memanjang) Besi Tie Bar adalah besi berulir Ø 16 – 400 mm yang terletak pada arah memanjang yakni sambungan antara lajur kiri dan lajur kanan. Besi Tie Bar digunakan jika jalan konstruksi terdiri dari dua jalur. Fungi besi Tie Bar adalah untuk mengendalikan retak dan mengakomodasi Gerakan plat beton arah memanjang Untuk jarak antar sambungan Besi Tie Bar adalah 75 cm.
  • 35. PENGECORAN 35  Pengecoran Beton Fc’ 30 Setelah pekerjaan Lean Concrete (LC), Pemasangan Bekisting, Pemasangan Wiremesh Ø 8 mm dengan jarak penulangan 15 x 15 cm yang dirakit untuk lokasi yang segmennya tipikal lurus (3.50 x 6.00 m). Tulangan penyangga, Dowel dan Tie Bar selesai dikerjakan maka pekerjaan selanjutnya adalah pengecoran beton perkerasan jalan. Sebelum melakukan penuangan terhadap ruas jalan, dilakukan metode Slump Test terhadap Beton fc’ 30 Jika sudah disetujui oleh direksi pekerjaan, maka Beton fc’ 30 sudah siap untuk dituang oleh Truck Mixer
  • 36. PENGECORAN 36 Setelah beton dituang dari Truck Mixer berikut tahapan – tahapan selanjutnya: Perataan Beton Perataan Beton menggunakan besi hollow (Jidar). Hal ini dilakukan dengan meletakan besi hollow tepat di atas Bekisting kemudian mulai meratakan permukaan jalan beton sesuai dengan kemiringan jalan. Finishing Setelah dilakukan perataan, selanjutnya dilakukan pekerjaan finishing dengan menggunakan cetok agar permukaan beton terlihat rapi. Grooving Tool (Alur Beton) Pembuatan Grooving beton dilakukan pada umumnya 15 Menit setelah dilakukan proses beton diratakan atau sebelum beton mengering dengan sempurna. Fungsi Grooving Tool adalah menambah gaya gesekan antara ban yang melintas dengan jalan beton selain itu Grooving Tool sendiri bertujuan agar permukaan jalan tidak licin pada saat dilalui kendaraan. Grooving Tool dilakukan menggunakan alat yang dimodifikasi menggunakan sikat besi atau kayu dan juga kawat.
  • 37. PENGECORAN ○ Cutting ○ Cutting Beton menggunakan alat Concrete Cutter. Cutting Beton berfungsi untuk memotong permukaan lapangan beton menjadi kotak - kotak untuk mengontrol agar saat terjadi muai dan susut beton permukaan tetap stabil dan rapi. Proses Cutting dilakukan pada permukaan tepat diatas Dowel dengan harak 12 jam setelah proses Pengecoran dan tidak melebihi 18 jam, proses Cutting dilakukan sampai kedalam 75 mm. ○ Curing Beton Rigid Pavement ○ Setelah bagian jalan yang sudah melalui beberapa tahapan diatas, maka dilakukan proses Curing yang bertujuan untuk menjaga agar beton tidak cepat kehilangan air dan sebagai Tindakan untuk menjaga kelembaban/suhu beton dapat mencapai mutu beton yang diinginkan dengan kata lain agar proses dehidrasi pada beton tidak mengalamai masakag seperti halnya keretakan. Curring beton sendiri dilakukan menggunakan karung goni basah selama minimal 7 hari, dan pembukaan bekissting dilakukan 3 hari seetelah dilakukan pengecoran. 37
  • 38. 38 • Pembentukan Texture (Grooving/Perkerasan Permukaan) • Perawatan Beton (Curring Compound / Karung Goni Basah) • Pembuatan Celah Dengan Saw Cutter
  • 39. PROSES PELAKSANAAN JALAN BETON 39 PEMASANGAN PLATIK GEOTEK WOOVEN PEMBESIAN UNTUK BESI WERMES PENGECORAN FC 30 UNTUK RIGID GROOVING CUTTING CURRING BETON FC’ 30
  • 41. TEMBOK PENAHAN TANAH ○ Tembok Penahan Tanah (TPT) adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menstabilkan kondisi tanah tertentu yang pada umumnya dipasang pada daerah tebing yang labil. Jenis konstruksi antara lain pasangan batu dengan mortar, pasangan batu kosong, beton, kayu dan sebagainya.Dengan kata lain merupakan pasangan batu yang dilekatkan dengan campuran semen, pasir dan air untuk melindungi tebing dari keruntuhan tanahnya. 41
  • 47. SANDCONE  Uji Sandcone ○ Test Sandcone adalah salah satu jenis uji tanah yang dilaksanakan sebagai upaya untuk menentukan berat isi kering tanah asli maupun hasil dari suatu pekerjaan pemadatan pada tanah non kohesif ataupun tanah kohesif. Sand Cone terdiri atas sebuah kaca atau abotol plastic dengan sebuah kerucut logam yang dipasang di bagian atasnya. Kemudian Alat uji Sand Cone diisi dengan benda uji, dengan cara, menggali lubang kecil pada bagian permukaan LPA yang sudah dipadatkan. Jika berat tanah yang sudah digali pada lubang tersebut bisa ditentukan (Wwet) serta kadar air pada LPA tersebut juga sudah diketahui, maka Wdry (berat kering dari LPA) bisa dihitung dengan persmaan berikut: 47
  • 48. SANDCONE  Uji Sandcone ○ Test Sandcone adalah salah satu jenis uji tanah yang dilaksanakan sebagai upaya untuk menentukan berat isi kering tanah asli maupun hasil dari suatu pekerjaan pemadatan pada tanah non kohesif ataupun tanah kohesif. Sand Cone terdiri atas sebuah kaca atau abotol plastic dengan sebuah kerucut logam yang dipasang di bagian atasnya. Kemudian Alat uji Sand Cone diisi dengan benda uji, dengan cara, menggali lubang kecil pada bagian permukaan LPA yang sudah dipadatkan. Jika berat tanah yang sudah digali pada lubang tersebut bisa ditentukan (Wwet) serta kadar air pada LPA tersebut juga sudah diketahui, maka Wdry (berat kering dari LPA) bisa dihitung dengan persmaan berikut: 48
  • 49. SLUMP TEST  Uji Slump 49 • Pengujian pada slump beton dapat dilakukan apabila kombinasi bahan untuk membentuk beton sudah mencapai sifat plastis. Pada dasarnya, tujuan dari pengujian nilai slump untuk mengetahui tingkat kelecekan atau keenceran pada adonan beton yang dibuat. Pengaruh kelecekan ini memiliki kegunaan untuk menilai workabilitas pada beton. Kisaran nilai slump yang biasa digunakan sekitar 8 cm hingga 12 cm. • Pengujian pada nilai slump dengan memnafaatkan kerucut abrams merupakan pengetesan tertua di Indonesia. Penggunaan cara ini didasarkan atas standar ASTM C-143. Terdapat beberapa alat yang dibutuhkan dalam proses pengujian diantaranya: 1. Penggunaan corong baja dengan ukuran diameter sekitar 20 cm di bagian bawah. Diameter bagian atas berkisar 10 cm dan tingginya mencapai 30 cm. Kedua sisi pada sorong tersebut saling berhadapan dan memiliki pegangan yang berguna sebagai pegangan tangan untuk menaikkan konus. 2. Tongkat dengan diameter 16 mm dan panjangnya mencapai 60 cm terbuat dari bahan baja. Ujungnya berbentuk hemispherical. Hal tersebut memiliki kegunaan untuk memadatkan adonan beton yang telah diisikan ke kerucut abrams.
  • 51. HASIL TEST KUAT TEKAN BETON FC 10 51 Kuat tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tekan beton merupakan sifat terpenting dalam kualitas beton dibanding dengan sifat-sifat lain. Kekuatan tekan beton ditentukan oleh pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar dan agregat halus, air. Kuat tarik beton biasanya 8% - 15 % dari kuat tekan beton. Kuat tekan tarik adalah suatu sifat yang penting yang mempengaruhi perambatan dan ukuran retak di dalam struktur. Pada umumnya nilai kuat tekan dan tarik beton tidak berbanding lurus, setiap usaha perbaikan mutu kekuatan tekan hanya disertai peningkatan kecil nilai kuat tariknya. Benda uji yang digunakan untuk kuat tekan berbentuk silinder dengan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm.
  • 52. HASIL TEST KUAT TEKAN BETON FC 10 52
  • 53. HASIL TEST KUAT TEKAN BETON FC 20 53
  • 54. HASIL TEST KUAT TEKAN BETON FC 30 54
  • 55. Overlay Asphalt AC – WC ○ Perkerasan lentur merupakan perkerasan yang menggunakan aspal yang sifatnya lentur terutama pada saat suhu nya panas. Berikut tahapan metode pelaksanaan Overlay Asphalt AC – WC ○ Pembersihan lokasi ○ Asphalt Emulsi / Tack coat ○ Distribusi Ashpalt dan Suhu Asphalt ○ Penghamparan Asphalt ○ Pemadatan Awal ○ Pemadatan Akhir 55
  • 56. Pembersihan Lokasi ○ Pembersihan lokasi diperlukan untuk pekerjaan penghamparan Asphalt, agar tidak ada benda benda lain seperti tanaman, air, pasir, atau debu yang dapat menganggu proses penghamparan Ashpalt. Pembersihan lokasi Asphalt menggunakan alat Compressor yang memiliki fungsi diantara lain sebagai pembersihan lahan. 56
  • 58. Ashpalt Emulsi / Tack Coat ○ Asphalt emulsi / Tack coat adalah tahapan awal sebelum dilakukannya penghamparan awal. Fungsi dari Asphalt emulsi / Tack coat sendiri sebagai lapisan perekat antara antara permukaan dengan Asphalt. Dalam proses penyemprotan ini menggunakan alat Asphalt Sprayer. 58
  • 59. Dokumentasi Asphalt Emulsi / Takecoat 59
  • 60. Distribusi Asphalt dan Suhu Asphalt ○ Proses distribusi campuran Asphalt di lokasi AMP PT. Sumber Bengawan Sakti di Bojonegoro menuju Lokasi Proyek Preservasi Jalan Raya Kanor – Semambung dengan memakan waktu 1 jam menggunakan dump truck dengan muatan 10 sampai dengan 11 Ton. Jumlah aspal yang didistribusikan per volumenya didapatkan dari mengalikan Panjang jalan lebar jalan dan berat jenis aspal hotmix. Suhu Asphalt di Dumb Truck saat di AMP adalalah kisaran 140˚C. ○ 60
  • 61. 61
  • 62. Penghamparan Asphalt ○ Penghamparan Asphalt ini menggunakan alat yaitu Finisher 62
  • 64. RAMBU K3 64 • Rambu K3 ini digunakan di setiap proyek-proyek yang dijalankan untuk memberikan tanda dan menjamin keselamatan dalam lingkungan Proyek. Sudah menjadi kewajiban dan standar untuk sebuah perusahaan menjamin keselamatan jiwa para pekerjanya, sehingga hal ini menjadi penting dan menjadi standar operasional pekerja dalam menjalankan proyek. • Apabila berada di situs konstruksi, ada beberapa rambu-rambu K3 yang jarang kita temui. Sebagai seseorang yang seringkali berada di situs konstruksi, kita wajib mengetahui rambu-rambu K3 yang ada karena pengetahuan kita atas rambu tersebut dapat menjamin keselamatan kita saat bekerja. • Rambu K3 biasanya dikelompokan menjadi 4 warna utama yang masing-masing warna mewakili instruksi yang berbeda. Warna-warna tersebut adalah:  Kuning (Caution/Waspada)  Biru (Notice/Perhatian)  Merah (Danger/Bahaya)  Hijau (Emergency/Safety)
  • 66. FOTO FOTO KEGIATAN SELAMA MAGANG 66

Editor's Notes

  1. pela