SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN BORE PILE
1
Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PENDAHULUAN
Bored pile merupakan pondasi yang termasuk ketegori pondasi dalam,
bersama dengan pondasi tiang pancang metode pekerjaan pondasi ini yang paling
umum digunakan saat ini untuk berbagai tipe bangunan. Mulai dari pondasi rumah
tinggal, ruko, gedung sekolah, kampus, rumah sakit, perkantoran, hotel, pergudangan,
pabrik, apartemen dsb.
Fungsi pondasi bore pile sama dengan pondasi dalam lainnya seperti tiang
pancang. Bedanya ada pada cara pengerjaannya. Pekerjaan bore pile dimulai dengan
pengeboran tanah dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan,kemudian pemasangan
tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton.
2
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN PONDASI BORED PILE
Gambar 1. Metode pelaksanaan pondasi bored pile menggunakan
alat bor RCD dengan metode basah (wash boring system).
3
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Keterangan :
a. Mesin Bor
b. Service Crane
c. Genset
4
a. b.
c.
PERINTIS
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
e
d
f g
d. Mata Bor
e. Casing
f. Tremie
g. Vibro Hammer
h. Theodolite
i. Dump Truck
j. Truck Mixer
Keterangan :
h i j
5
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PENENTUAN TITIK BORED PILE
Penentuan titik bore pile dilakukan oleh tim surveyor. Pastikan bahwa
kondisi baik titik koordinat, elevasi maupun dimensi telah benar sesuai
gambar rencana/shop drawing. . Penandaan titik bor dipakai potongan besi
atau kayu, titik-titik ini merupakan hasil perhitungan dan pengukuran dari
gambar di lapangan dengan menggunakan alat theodolite. Titik-titik yang
telah dibuat dijaga agar tidak bergerak atau bergeser, maka sebaiknya patok
tersebut ditanam rata tanah dan diikat rafia/tambang sehingga titik tersebut
dapat dengan mudah didapat kembali
6
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
ALUR PEKERJAAN PONDASI BORED PILE
7
A1
A2
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40 A41 A42 A43 A44 A45 A46 A47 A48 A49 A50 A51 A52 A53 A54 A55 A56 A57 A58 A59
A60
A61
A62 A63 A64
A65
A66
A67
A68 A69 A70 A71 A72 A73
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
B16
B17
B18
B19
B20
B21
B22
B23
B24
B25
B26
B27
B28
B29
B30
B31
B32
B33
B34
B35
B36
B37
B38
B39
B40
B41
B42
B43
B44
B45
B46
B47
B48
B49
B50
B51
B52
B53
B54
B55
B56
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
BASIC OPERATION of RCD - Method
Gambar 2. Basic Operation of RCD - Method
8
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
LAYOUT PEKERJAAN RCD
Gambar 3. Layout pekerjaan RCD
9
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PEMBUATAN KOLAM PENAMPUNGAN DAN SALURAN SIRKULASI
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara air buangan dan tempat
pengendapan tanah/lumpur hasil hisapan/pengeboran. Kolam juga berfungsi
sebagai tempat pengadukan tanah liat jika diperlukan. Tergantung jenis tanah
yang sedang dibor. Untuk mengetahui jenis tanah tersebut diperlukan data
tanah (bore log).
Gambar 4. Kolam penampungan air
10
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
FABRIKASI TULANGAN BESI BORED PILE
Pekerjaan pembuatan tulangan pondasi bored pile dilakukan sebelum pengeboran
dimulai sehingga tidak memakan waktu lebih banyak. Setelah tulangan selesai
dirangkai, maka tulangan diangkat ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan
crane bantu.
Gambar 5. Fabrikasi Besi
11
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PEMASANGAN CASING / STAND PIPE
Setelah koordinat titik bored pile ditentukan, maka dibuat galian sementara sebagai
awal penempatan casing. Casing diangkat dan dimasukkan ke dalam galian. Casing
berguna sebagai pelindung agar tanah pada dinding bagian atas galian tidak jatuh
runtuh kembali ke lubang hasil pengeboran. Ukuran casing yaiti Ø100cm.
Sedangkan panjangnya terdiri dari 250cm dan 500cm. Setelah casing terpasang,
maka langkah berikutnya adalah penempatan alat bor pada posisi titik bor.
Gambar 6. Pemasangan Casing / Stand Pipe
12
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN PENGEBORAN
Gambar 7. Proses sirkulasi air pada saat pengeboran, menggunakan
alat bor RCD. Alat bor RCD (Reverse Circulation Drilling)
13
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN BORE PILE
14
Pengeboran dilakukan dengan menggunakan alat bor RCD. Alat bor RCD
(Reverse Circulation Drilling) atau mesin pengebor dengan sirkulasi air
merupakan peralatan bor besar yang dapat meningkatkan efisiensi kerja
sesuai dengan kemampuan penggalian yang cepat tanpa menimbulkan
kebisingan, getaran dan tidak terpengaruh oleh sifat tanah. Alat ini biasanya
digunakan untuk pekerjaan penggalian vertikal pada pekerjaan pondasi tanah
untuk jembatan, bangunan, dan terowongan bawah tanah. Pengeboran
dilakukan dengan sistem Wash Boring, yakni dengan bantuan air dari kolam
penampungan yang dialirkan menuju lubang bor. Pada saat pengeboran, air
lumpur dihisap oleh alat bor dan dikeluarkan melalui pipa pembuangan
menuju kolam penampungan. Air mengalir secara terus-menerus menuju
lubang bor begitu juga dengan proses penghisapan air dan pembuangannya
dilakukan secara kontiniu sampai mencapai kedalaman rencana. Setelah
mencapai kedalaman yang telah ditentukan, pengeboran dihentikan,
sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan
dan air sirkulasi tetap berlangsung terus sampai cutting atau serpihan tanah
betul-betul terangkat seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja
tulangan dan pipa tremie sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup
bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang bor
diharapkan hasil pengecoran akan baik hasilnya.
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
Pemeriksaan Kembali Kedalaman
15
Pemeriksaan kembali kedalaman.
Untuk memastikan bahwa lubang tersebut sudah mencapai kedalaman yang
diperlukan, maka harus dilakukan pengukuran kedalaman dasar lubang bor
dengan menggunakan pita ukur atau meteran.
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN BORE PILE (Pembuangan Tanah)
* Volume tanah hasil pengeboran ± 45 m3 dibuang ke disposal area menggunakan
Dump truck & truck tanki.
Bak dump truck dilengkapi dengan busa, yang berfungsi agar air lumpur tidak tercecer ke jalan.
Tanah hasil pengeboran
Bak penampung
lumpur + truck tanki
Loading ke dump truck
16
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PEMASANGAN BESI
Besi yang telah dirakit di workshop dan dipasang
spacer dimasukan secara perlahan agar tidak merusak
lubang yang sudah jadi
Pada ujung-ujung atas dipasang hook, untuk dikaitkan
pada casing agar tidak jatuh atau lepas (di-las)
17
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PEMASANGAN PIPA TREMI
18
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pengecoran beton K-350
(slump 18 ± 2 cm ) pada
lubang tulangan bored pile
dengan menggunakan pipa
tremie.
2. Pencabutan casing. Dengan
dilakukan penggetaran
menggunakan vibro
hammer.
PEKERJAAN BORE PILE
1 2
METODE PELAKSANAAN
19
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN BORE PILE
Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah
bersih dari lumpur.
20
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PENGANGKATAN STEEL CASING / STAND PIPE
Setelah pengecoran selesai, casing segera diangkat/dicabut dari lubang
pengeboran dengan menggunakan crane bantu atau excavator agar casing
tidak lengket pada beton coran.
21
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PRODUKTIFITAS 1 PEKERJAAN BORE PILE
22
NO AKTIFITAS PEKERJAAN DURASI WAKTU (MENIT) KET.
1 Mobilisasi Alat dan Setting-up 15 – 20 -
2 Pre-boring (sebelum m.a.t) 15 – 20 -
3 Pemasangan Casing 10 – 20 -
4 Pengeboran hingga kedalaman rencana 60 – 90 -
5 Pengangkatan lumpur (cleaning) 15 – 20 -
6 Pemasangan besi 30 – 40 -
7 Pemasangan tremi 10 – 15 -
8 Pengecoran 30 – 60 -
9 Pengangkatan Casing 10 – 15 -
10 Finish 5 – 10 -
TOTAL 200 – 310 MENIT
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
INSPEKSI
Material besi beton yang digunakan
Material beton readymix yang digunakan
Kalibrasi alat yang akan digunakan
1.1 Pra-pelaksanaaan
23
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
INSPEKSI
Pastikan posisi mata auger saat
pengeboran tetap tegak lurus (verticality)
Pre-boring maksimum hingga mencapai
muka air tanah
Pastikan pemasangan casing tetap tegak
lurus (verticality)
1.2 Pelaksanaaan Pengeboran
24
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
INSPEKSI
Pastikan posisi besi (steel cage) tetap
lurus dan tidak turun/terangkat
Ujung bawah tremi dijaga tetap tertanam
dalam beton ± 2m
Pastikan besi sudah terlepas dari casing
saat casing akan diangkat
1.3 Pelaksanaaan Pengecoran
25
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
TEST PLAN
Material Besi dan Beton Readymix
26
No Inspection Acceptance
Criteria
Inspection
Type
Frequency Record Responsibility
1 Uji besi - Mutu besi < 10 mm U 24.
- Mutu besi ≥ 10 mm U 39
Tes kuat
tarik besi
Setiap
pendatanga
n (per 100
Ton)
- Mill sheet
-Hasil Tes di
Lab
Independent
Logistik &
QC
QC
2 Uji beton -Nilai Slump sesuai
permintaan
- Visual -Slump 
setiap TM
-Nilai
Slump
- Identifikasi
tanggal,lokasi
dan mutu harus jelas.
-Kuat tekan sesuai
rencana
- Sample
Kubus 
15 sample
setiap 100
m3)
- Kuat
tekan pada
umur 7, 14,
dan 28 hari
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
UJI PEMBEBANAN LATERAL
Uji pembebanan lateral dilakukan dengan cara mendorong kepala tiang bor pile dengan
dongkrak hidrolik yang disandarkan pada suatu sistem reaksi yang dapat berupa blok
beban, pondasi tiang maupun blok jangkar.
Pada saat pembebanan, pergerakan kepala tiang dapat diukur dengan dial gauge dan bila
dibutuhkan defleksi sepanjang tiang juga dapat diukur
PROSES
PEMBEBANAN
LATERAL
27
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
CROSS BEAMS
DIAL GAGES
REFERENC
E BEAMS
TEST PLATE
LOADING TEST KENTLEDGE SYSTEM
STANDARD : ASTM D 1143 – 81 dan ASTM D 3966-81
WEIGHTS
28
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
LOADING TEST PROCEDURES
29
Berdasarkan ASTM D 1143 ada tujuh prosedur untuk pembebanan tiang, namun yang
umumnya dipakai ada 2 prosedur yaitu :
1. STANDARD LOADING PROCEDURES
Pembebanan dilakukan sampai dengan 200% beban rencana tiang.
Pembebanan diberikan bertahap dengan kenaikan 25% dari beban rencana tiang .
Setelah mencapai beban maksimum, beban dikurangi bertahap tiap 25 % dari total
beban.
Jika terjadi kegagalan, teruskan beban sampai settlement mencapai 15% dari
diameter tiang atau dimensi arah diagonal.
2. CYCLIC LOADING
Pembebanan dilakukan sampai dengan 200% beban rencana tiang. Pembebanan
diberikan bertahap dengan kenaikan 25% dari beban rencana tiang sampai beban
maksimum tertentu dan kemudian beban dikurangi bertahap sampai 0%, kemudian
dilakukan pembebanan bertahap kembali dengan beban maksimum yang lebih besar
dan kemudian beban dikurangi secara bertahap sampai 0%. Pembebanan tersebut
dilakukan beberapa kali sampai mencapai beban maksimum 200%.
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
Tahap pembebanan dengan Cyclic Loading adalah sebagai berikut :
Cycle 1 : 0% - 25% - 50% - 25% - 0%
Cycle 2 : 0% - 50% - 75% - 100% - 75% - 50% - 0%
Cycle 3 : 0% - 50% - 100% - 125% - 150% - 125% - 100% - 50% - 0%
Cycle 4 : 0% - 50% - 100% - 150% - 175% - 200% - 150% - 100% -50% - 0%
Jumlah cycle yang dipakai untuk tiap proyek bisa berbeda-beda, namun beban
maksimum yang disyaratkan minimum 200% beban rencana.
CARA PEMBACAAN GRAFIK HASIL LOADING TEST
Dari pengamatan selama loading test, dibuat grafik-grafik untuk mendapatkan nilai
besarnya daya dukung tiang yang diijinkan. Grafik tersebut terdiri dari :
- Grafik Load vs Settlement
- Grafik Settlement vs Time Curve
- Grafik Load vs Time Curve
Untuk menentukan daya dukung tiang ijin ada beberapa metode yang dapat
digunakan.
30
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
CARA I :
Metode Log P – Log S
P ult = 250 ton
400
300
200
100
80
60
40
20
2
31
4 6 8 10 20 30 40 50
s (mm)
P
(ton)
CARA PEMBACAAN GRAFIK LOADING TEST
Dibuat grafik P vs settlement pada skala logaritma. P ult diperoleh dari posisi dimana terjadi perubahan
kemiringan/gradien kurva.
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
5 15
TIME (MINUTES)
CARA II :
Metode s – log T
S (mm)
240
250
260
225
200
175
150
125
100
75
60
0 2
32
20
10
20
30
40
Pult = 240 ton
Dibuat grafik waktu vs
settlement untuk masing-
masing beban dalam skala
logaritma. P ult diperoleh
dari nilai dimana grafik
mulai berubah tidak linier.
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PDA Test (Pile Driving Analyzer)
Merupakan pengujian daya dukung/ kekuatan pondasi dengan menggunakan
beban dinamik. Untuk melakukan tes ini diperlukan tumbukan (beban dinamik) pada tiang).
Pada tiang pancang, biasanya tes PDA dilakukan dengan menggunakan hammer pancang
yang ada.
nb: Standard Code ASTM D-4945-1996.
33
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PIT (Pile Integrity Test)
Tujuan pengujian tiang dengan test PIT (Pile Integrity Test) adalah untuk mengetahui
kondisi tiang pancang, terutama apabila dicurigai tiang tersebut mengalami kegagalan
nb: Standard Code ASTM D-5882-2000.
34
35
N
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PENERAPAN MINIMAL ALAT PELINDUNG DIRI
SEPATU SAFETY HELM SAFETY ROMPI SAFETY
SARUNG TANGAN
36
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxPENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxMuh. Aksal
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-betonmarolop007
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
Perhitungan Balok Baja dan Beton
Perhitungan Balok Baja dan BetonPerhitungan Balok Baja dan Beton
Perhitungan Balok Baja dan Betonasdihss
 
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaPerbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaAdita Utami
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakMaman Asep
 
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonPedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonArmida Share
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain PondasiNanang s
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Syukri Ghazali
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolitedidiek hermansyah
 
Distribusi_Tegangan_Boussinesq.pptx
Distribusi_Tegangan_Boussinesq.pptxDistribusi_Tegangan_Boussinesq.pptx
Distribusi_Tegangan_Boussinesq.pptxJagadLangit1
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah IZul Anwar
 
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).pptFarabiAuzan
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of workZinet Yeha
 

What's hot (20)

PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxPENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
Bab 2 ucs
Bab 2 ucsBab 2 ucs
Bab 2 ucs
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
Stabilitas lereng
Stabilitas lerengStabilitas lereng
Stabilitas lereng
 
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
 
Perhitungan Balok Baja dan Beton
Perhitungan Balok Baja dan BetonPerhitungan Balok Baja dan Beton
Perhitungan Balok Baja dan Beton
 
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaPerbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonPedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain Pondasi
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
 
Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasiBab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
 
Distribusi_Tegangan_Boussinesq.pptx
Distribusi_Tegangan_Boussinesq.pptxDistribusi_Tegangan_Boussinesq.pptx
Distribusi_Tegangan_Boussinesq.pptx
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah I
 
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt
1. Pengenalan Penyelidikan Tanah (Pertemuan 1).ppt
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 

Similar to BOR PILE

Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxdevmahammit
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxsulfahanjarwati1
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbahinfosanitasi
 
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollMetode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollmujiyono_st
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedungwindahrd15
 
Metode bore pile
Metode bore pileMetode bore pile
Metode bore pilesupri yadi
 
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxABayuAriWijaya
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoJamauddin Akkuan
 
METODE KERJA AKR revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdf
METODE  KERJA AKR  revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdfMETODE  KERJA AKR  revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdf
METODE KERJA AKR revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdfMemedPermadiSatriyo1
 
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalSpesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalAly Tenga
 
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls BTugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls BArbiArdli
 
Presentasi MTK - Aldrin Dhio Pratama.pptx
Presentasi MTK - Aldrin Dhio Pratama.pptxPresentasi MTK - Aldrin Dhio Pratama.pptx
Presentasi MTK - Aldrin Dhio Pratama.pptxkukukukukukukukukuku
 
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02Pilingbargenew 130607235913-phpapp02
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02niko fernando
 
pw 2 PRESENTASI LAP 2.ppt
pw 2 PRESENTASI LAP 2.pptpw 2 PRESENTASI LAP 2.ppt
pw 2 PRESENTASI LAP 2.pptAgnisRangga
 

Similar to BOR PILE (20)

Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
 
METODE
METODEMETODE
METODE
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbah
 
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollMetode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
 
Metode bore pile
Metode bore pileMetode bore pile
Metode bore pile
 
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
 
Metode jalan beton
Metode jalan betonMetode jalan beton
Metode jalan beton
 
Action Plan.pptx
Action Plan.pptxAction Plan.pptx
Action Plan.pptx
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 
METODE KERJA AKR revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdf
METODE  KERJA AKR  revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdfMETODE  KERJA AKR  revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdf
METODE KERJA AKR revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdf
 
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalSpesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
 
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls BTugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
 
Piling barge new
Piling barge newPiling barge new
Piling barge new
 
Presentasi MTK - Aldrin Dhio Pratama.pptx
Presentasi MTK - Aldrin Dhio Pratama.pptxPresentasi MTK - Aldrin Dhio Pratama.pptx
Presentasi MTK - Aldrin Dhio Pratama.pptx
 
Spektek garukgak boq
Spektek garukgak  boqSpektek garukgak  boq
Spektek garukgak boq
 
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02Pilingbargenew 130607235913-phpapp02
Pilingbargenew 130607235913-phpapp02
 
Pelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan rayaPelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan raya
 
pw 2 PRESENTASI LAP 2.ppt
pw 2 PRESENTASI LAP 2.pptpw 2 PRESENTASI LAP 2.ppt
pw 2 PRESENTASI LAP 2.ppt
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (6)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

BOR PILE

  • 1. METODE PEKERJAAN STRUKTUR METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BORE PILE 1 Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,
  • 2. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PENDAHULUAN Bored pile merupakan pondasi yang termasuk ketegori pondasi dalam, bersama dengan pondasi tiang pancang metode pekerjaan pondasi ini yang paling umum digunakan saat ini untuk berbagai tipe bangunan. Mulai dari pondasi rumah tinggal, ruko, gedung sekolah, kampus, rumah sakit, perkantoran, hotel, pergudangan, pabrik, apartemen dsb. Fungsi pondasi bore pile sama dengan pondasi dalam lainnya seperti tiang pancang. Bedanya ada pada cara pengerjaannya. Pekerjaan bore pile dimulai dengan pengeboran tanah dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan,kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton. 2
  • 3. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PEKERJAAN PONDASI BORED PILE Gambar 1. Metode pelaksanaan pondasi bored pile menggunakan alat bor RCD dengan metode basah (wash boring system). 3
  • 4. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PERALATAN YANG DIGUNAKAN Keterangan : a. Mesin Bor b. Service Crane c. Genset 4 a. b. c. PERINTIS
  • 5. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PERALATAN YANG DIGUNAKAN e d f g d. Mata Bor e. Casing f. Tremie g. Vibro Hammer h. Theodolite i. Dump Truck j. Truck Mixer Keterangan : h i j 5
  • 6. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PENENTUAN TITIK BORED PILE Penentuan titik bore pile dilakukan oleh tim surveyor. Pastikan bahwa kondisi baik titik koordinat, elevasi maupun dimensi telah benar sesuai gambar rencana/shop drawing. . Penandaan titik bor dipakai potongan besi atau kayu, titik-titik ini merupakan hasil perhitungan dan pengukuran dari gambar di lapangan dengan menggunakan alat theodolite. Titik-titik yang telah dibuat dijaga agar tidak bergerak atau bergeser, maka sebaiknya patok tersebut ditanam rata tanah dan diikat rafia/tambang sehingga titik tersebut dapat dengan mudah didapat kembali 6
  • 7. METODE PEKERJAAN STRUKTUR ALUR PEKERJAAN PONDASI BORED PILE 7 A1 A2 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40 A41 A42 A43 A44 A45 A46 A47 A48 A49 A50 A51 A52 A53 A54 A55 A56 A57 A58 A59 A60 A61 A62 A63 A64 A65 A66 A67 A68 A69 A70 A71 A72 A73 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 B42 B43 B44 B45 B46 B47 B48 B49 B50 B51 B52 B53 B54 B55 B56
  • 8. METODE PEKERJAAN STRUKTUR BASIC OPERATION of RCD - Method Gambar 2. Basic Operation of RCD - Method 8
  • 9. METODE PEKERJAAN STRUKTUR LAYOUT PEKERJAAN RCD Gambar 3. Layout pekerjaan RCD 9
  • 10. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PEMBUATAN KOLAM PENAMPUNGAN DAN SALURAN SIRKULASI Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara air buangan dan tempat pengendapan tanah/lumpur hasil hisapan/pengeboran. Kolam juga berfungsi sebagai tempat pengadukan tanah liat jika diperlukan. Tergantung jenis tanah yang sedang dibor. Untuk mengetahui jenis tanah tersebut diperlukan data tanah (bore log). Gambar 4. Kolam penampungan air 10
  • 11. METODE PEKERJAAN STRUKTUR FABRIKASI TULANGAN BESI BORED PILE Pekerjaan pembuatan tulangan pondasi bored pile dilakukan sebelum pengeboran dimulai sehingga tidak memakan waktu lebih banyak. Setelah tulangan selesai dirangkai, maka tulangan diangkat ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan crane bantu. Gambar 5. Fabrikasi Besi 11
  • 12. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PEMASANGAN CASING / STAND PIPE Setelah koordinat titik bored pile ditentukan, maka dibuat galian sementara sebagai awal penempatan casing. Casing diangkat dan dimasukkan ke dalam galian. Casing berguna sebagai pelindung agar tanah pada dinding bagian atas galian tidak jatuh runtuh kembali ke lubang hasil pengeboran. Ukuran casing yaiti Ø100cm. Sedangkan panjangnya terdiri dari 250cm dan 500cm. Setelah casing terpasang, maka langkah berikutnya adalah penempatan alat bor pada posisi titik bor. Gambar 6. Pemasangan Casing / Stand Pipe 12
  • 13. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PEKERJAAN PENGEBORAN Gambar 7. Proses sirkulasi air pada saat pengeboran, menggunakan alat bor RCD. Alat bor RCD (Reverse Circulation Drilling) 13
  • 14. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PEKERJAAN BORE PILE 14 Pengeboran dilakukan dengan menggunakan alat bor RCD. Alat bor RCD (Reverse Circulation Drilling) atau mesin pengebor dengan sirkulasi air merupakan peralatan bor besar yang dapat meningkatkan efisiensi kerja sesuai dengan kemampuan penggalian yang cepat tanpa menimbulkan kebisingan, getaran dan tidak terpengaruh oleh sifat tanah. Alat ini biasanya digunakan untuk pekerjaan penggalian vertikal pada pekerjaan pondasi tanah untuk jembatan, bangunan, dan terowongan bawah tanah. Pengeboran dilakukan dengan sistem Wash Boring, yakni dengan bantuan air dari kolam penampungan yang dialirkan menuju lubang bor. Pada saat pengeboran, air lumpur dihisap oleh alat bor dan dikeluarkan melalui pipa pembuangan menuju kolam penampungan. Air mengalir secara terus-menerus menuju lubang bor begitu juga dengan proses penghisapan air dan pembuangannya dilakukan secara kontiniu sampai mencapai kedalaman rencana. Setelah mencapai kedalaman yang telah ditentukan, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap berlangsung terus sampai cutting atau serpihan tanah betul-betul terangkat seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremie sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang bor diharapkan hasil pengecoran akan baik hasilnya.
  • 15. METODE PEKERJAAN STRUKTUR Pemeriksaan Kembali Kedalaman 15 Pemeriksaan kembali kedalaman. Untuk memastikan bahwa lubang tersebut sudah mencapai kedalaman yang diperlukan, maka harus dilakukan pengukuran kedalaman dasar lubang bor dengan menggunakan pita ukur atau meteran.
  • 16. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PEKERJAAN BORE PILE (Pembuangan Tanah) * Volume tanah hasil pengeboran ± 45 m3 dibuang ke disposal area menggunakan Dump truck & truck tanki. Bak dump truck dilengkapi dengan busa, yang berfungsi agar air lumpur tidak tercecer ke jalan. Tanah hasil pengeboran Bak penampung lumpur + truck tanki Loading ke dump truck 16
  • 17. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PEMASANGAN BESI Besi yang telah dirakit di workshop dan dipasang spacer dimasukan secara perlahan agar tidak merusak lubang yang sudah jadi Pada ujung-ujung atas dipasang hook, untuk dikaitkan pada casing agar tidak jatuh atau lepas (di-las) 17
  • 19. METODE PEKERJAAN STRUKTUR 1. Pengecoran beton K-350 (slump 18 ± 2 cm ) pada lubang tulangan bored pile dengan menggunakan pipa tremie. 2. Pencabutan casing. Dengan dilakukan penggetaran menggunakan vibro hammer. PEKERJAAN BORE PILE 1 2 METODE PELAKSANAAN 19
  • 20. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PEKERJAAN BORE PILE Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur. 20
  • 21. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PENGANGKATAN STEEL CASING / STAND PIPE Setelah pengecoran selesai, casing segera diangkat/dicabut dari lubang pengeboran dengan menggunakan crane bantu atau excavator agar casing tidak lengket pada beton coran. 21
  • 22. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PRODUKTIFITAS 1 PEKERJAAN BORE PILE 22 NO AKTIFITAS PEKERJAAN DURASI WAKTU (MENIT) KET. 1 Mobilisasi Alat dan Setting-up 15 – 20 - 2 Pre-boring (sebelum m.a.t) 15 – 20 - 3 Pemasangan Casing 10 – 20 - 4 Pengeboran hingga kedalaman rencana 60 – 90 - 5 Pengangkatan lumpur (cleaning) 15 – 20 - 6 Pemasangan besi 30 – 40 - 7 Pemasangan tremi 10 – 15 - 8 Pengecoran 30 – 60 - 9 Pengangkatan Casing 10 – 15 - 10 Finish 5 – 10 - TOTAL 200 – 310 MENIT
  • 23. METODE PEKERJAAN STRUKTUR INSPEKSI Material besi beton yang digunakan Material beton readymix yang digunakan Kalibrasi alat yang akan digunakan 1.1 Pra-pelaksanaaan 23
  • 24. METODE PEKERJAAN STRUKTUR INSPEKSI Pastikan posisi mata auger saat pengeboran tetap tegak lurus (verticality) Pre-boring maksimum hingga mencapai muka air tanah Pastikan pemasangan casing tetap tegak lurus (verticality) 1.2 Pelaksanaaan Pengeboran 24
  • 25. METODE PEKERJAAN STRUKTUR INSPEKSI Pastikan posisi besi (steel cage) tetap lurus dan tidak turun/terangkat Ujung bawah tremi dijaga tetap tertanam dalam beton ± 2m Pastikan besi sudah terlepas dari casing saat casing akan diangkat 1.3 Pelaksanaaan Pengecoran 25
  • 26. METODE PEKERJAAN STRUKTUR TEST PLAN Material Besi dan Beton Readymix 26 No Inspection Acceptance Criteria Inspection Type Frequency Record Responsibility 1 Uji besi - Mutu besi < 10 mm U 24. - Mutu besi ≥ 10 mm U 39 Tes kuat tarik besi Setiap pendatanga n (per 100 Ton) - Mill sheet -Hasil Tes di Lab Independent Logistik & QC QC 2 Uji beton -Nilai Slump sesuai permintaan - Visual -Slump  setiap TM -Nilai Slump - Identifikasi tanggal,lokasi dan mutu harus jelas. -Kuat tekan sesuai rencana - Sample Kubus  15 sample setiap 100 m3) - Kuat tekan pada umur 7, 14, dan 28 hari
  • 27. METODE PEKERJAAN STRUKTUR UJI PEMBEBANAN LATERAL Uji pembebanan lateral dilakukan dengan cara mendorong kepala tiang bor pile dengan dongkrak hidrolik yang disandarkan pada suatu sistem reaksi yang dapat berupa blok beban, pondasi tiang maupun blok jangkar. Pada saat pembebanan, pergerakan kepala tiang dapat diukur dengan dial gauge dan bila dibutuhkan defleksi sepanjang tiang juga dapat diukur PROSES PEMBEBANAN LATERAL 27
  • 28. METODE PEKERJAAN STRUKTUR CROSS BEAMS DIAL GAGES REFERENC E BEAMS TEST PLATE LOADING TEST KENTLEDGE SYSTEM STANDARD : ASTM D 1143 – 81 dan ASTM D 3966-81 WEIGHTS 28
  • 29. METODE PEKERJAAN STRUKTUR LOADING TEST PROCEDURES 29 Berdasarkan ASTM D 1143 ada tujuh prosedur untuk pembebanan tiang, namun yang umumnya dipakai ada 2 prosedur yaitu : 1. STANDARD LOADING PROCEDURES Pembebanan dilakukan sampai dengan 200% beban rencana tiang. Pembebanan diberikan bertahap dengan kenaikan 25% dari beban rencana tiang . Setelah mencapai beban maksimum, beban dikurangi bertahap tiap 25 % dari total beban. Jika terjadi kegagalan, teruskan beban sampai settlement mencapai 15% dari diameter tiang atau dimensi arah diagonal. 2. CYCLIC LOADING Pembebanan dilakukan sampai dengan 200% beban rencana tiang. Pembebanan diberikan bertahap dengan kenaikan 25% dari beban rencana tiang sampai beban maksimum tertentu dan kemudian beban dikurangi bertahap sampai 0%, kemudian dilakukan pembebanan bertahap kembali dengan beban maksimum yang lebih besar dan kemudian beban dikurangi secara bertahap sampai 0%. Pembebanan tersebut dilakukan beberapa kali sampai mencapai beban maksimum 200%.
  • 30. METODE PEKERJAAN STRUKTUR Tahap pembebanan dengan Cyclic Loading adalah sebagai berikut : Cycle 1 : 0% - 25% - 50% - 25% - 0% Cycle 2 : 0% - 50% - 75% - 100% - 75% - 50% - 0% Cycle 3 : 0% - 50% - 100% - 125% - 150% - 125% - 100% - 50% - 0% Cycle 4 : 0% - 50% - 100% - 150% - 175% - 200% - 150% - 100% -50% - 0% Jumlah cycle yang dipakai untuk tiap proyek bisa berbeda-beda, namun beban maksimum yang disyaratkan minimum 200% beban rencana. CARA PEMBACAAN GRAFIK HASIL LOADING TEST Dari pengamatan selama loading test, dibuat grafik-grafik untuk mendapatkan nilai besarnya daya dukung tiang yang diijinkan. Grafik tersebut terdiri dari : - Grafik Load vs Settlement - Grafik Settlement vs Time Curve - Grafik Load vs Time Curve Untuk menentukan daya dukung tiang ijin ada beberapa metode yang dapat digunakan. 30
  • 31. METODE PEKERJAAN STRUKTUR CARA I : Metode Log P – Log S P ult = 250 ton 400 300 200 100 80 60 40 20 2 31 4 6 8 10 20 30 40 50 s (mm) P (ton) CARA PEMBACAAN GRAFIK LOADING TEST Dibuat grafik P vs settlement pada skala logaritma. P ult diperoleh dari posisi dimana terjadi perubahan kemiringan/gradien kurva.
  • 32. METODE PEKERJAAN STRUKTUR 5 15 TIME (MINUTES) CARA II : Metode s – log T S (mm) 240 250 260 225 200 175 150 125 100 75 60 0 2 32 20 10 20 30 40 Pult = 240 ton Dibuat grafik waktu vs settlement untuk masing- masing beban dalam skala logaritma. P ult diperoleh dari nilai dimana grafik mulai berubah tidak linier.
  • 33. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PDA Test (Pile Driving Analyzer) Merupakan pengujian daya dukung/ kekuatan pondasi dengan menggunakan beban dinamik. Untuk melakukan tes ini diperlukan tumbukan (beban dinamik) pada tiang). Pada tiang pancang, biasanya tes PDA dilakukan dengan menggunakan hammer pancang yang ada. nb: Standard Code ASTM D-4945-1996. 33
  • 34. METODE PEKERJAAN STRUKTUR PIT (Pile Integrity Test) Tujuan pengujian tiang dengan test PIT (Pile Integrity Test) adalah untuk mengetahui kondisi tiang pancang, terutama apabila dicurigai tiang tersebut mengalami kegagalan nb: Standard Code ASTM D-5882-2000. 34
  • 35. 35 N METODE PEKERJAAN STRUKTUR PENERAPAN MINIMAL ALAT PELINDUNG DIRI SEPATU SAFETY HELM SAFETY ROMPI SAFETY SARUNG TANGAN