SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PONDASI
PEKERJAAN
BALOK, KOLOM
PEKERJAAN
DINDING,
LANTAI
PEKERJAAN
TANGGA
PEKERJAAN
ATAP
RUANG LINGKUP PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA
LINGKUPPEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni:
1. PEKERJAAN PEMANCANGAN
2. PEKERJAAN PILE CAP
3. PEKERJAAN KOLOM
4. PEKERJAAN BALOK
5. PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING
6. PEKERJAAN PLAT, PENGECORAN DAN PEMASANGAN LANTAI
7. PEKERJAAN TANGGA
8. PEKERJAAN ATAP
PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Persiapan Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus
telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
2. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan
administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
3. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya harus memperhatikan penempatan bahan / material
dan lalu lintas.
4. Situasi dan Ukuran-ukuran
 Situasi volume pekerjaan merupakan batasan minimal yang harus dipenuhi dan
dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
 Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan
pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penewaran kontraktor.
Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk
mengajukan tuntutan.
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, yaitu membersihkan lapangan/Lokasi
pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
2. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga tidak
merusak struktur tanah
PEKERJAAN TANAH & PASIR
Meliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbunan (Fill).
Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana lantai bangunan,
penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai dengan gambar rencana.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Galian Tanah
 Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam
gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Pengawas lapangan.
 Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok disetujui pengawas lapangan.
 Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapatakar-akar
kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka
bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan
pasir urug.
 Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap
segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.
2. Urugan
Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali
eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja.
PEKERJAAN PONDASI
PEMANCANGAN
Pemancangan dengan kedalaman 6meter dibeberapa titik pancang dimulai ketika tanah sudah siap, adapun tahapan-
tahapannya sebagaiberikut:
1. Pengangakatan tiang pancang
Tiang pancang di angkat menggunakan mobil crane menggunakan tali besi dengan dibantu
minimal 2 orang pekerja untuk mengikat tiang pada tali dan memasukkan bantalan kayu sebagai
peredam, kemudian berlahan-lahan dimasukkan kebawah hammer oleh operator.
2. Penyesuaian dengan titik yang akan di pancangkan
Mobil crane kemudian membawa tiang ke titik yang akan dipancang yang dibantu minimal 2
orang pekerja, dan 2 orang lagi untuk mengatur tegak lurus tiang menggunakan tali masing-masing
membentuk sudut 90o
.
3. Pemancangan pada titik
Operator tugasnya mengontrol hammer untuk pemancangan pada mobil crane, satu orang
bertugas mengikat tali hammer pada mobil untuk menjatuhkan hammer, satu orang bertugas
mengatur suspensi hammer, dan satu orang menghitung jumlah pukulan.
4. Melakukan kalendering pada tiang pancang
Saat tiang pancang hampir mendekati top pile yang disyaratkan maka dilaksanakanlah proses kalendering.
5. Penyelesaian pemancangan
Setelah dilakukan kalendering, kemudian pemancangan dihentikan.
PILE CAP
Tahapan-tahapan pengerjaan pile cap, yaitu :
1. Setelah dilakukan penggalian tanah, dilakukan pemotongan pile sesuai elevasi pile cap yang
diinginkan.
2. Tanah disekeliling pile digali lagi sesuai dengan bentuk pile cap yang telah direncanakan.
3. Pada pile dilakukan pembobokan pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan besinya yang
kemudian dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap. Pembobokan
hanya sampai elevasi dasar pile cap saja.
4. Melakukan pemasangan bekisting dari batako disekeliling daerah pile. Penggunaan batako ini
dipilih karena batako cukup kuat untuk menahan beban sebagai bekisting serta cukup murah
untuk pada akhirnya ditimbun bersama saat pengecoran.
5. Sebagai landasan pile cap, dibuat lantai kerja terlebih dahulu dengan ketebalan 10 cm.
6. Melakukan pemasangan tulangan-tulangan pile cap yang meliputi tulangan utama atas dan
bawah, persiapan stek pondasi, pemasangan kaki ayam, beton decking dan pemasangan stek
pile cap sebagai penghubung menuju kolom.
7. Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar bekisting ditimbun kembali untuk menahan
beban pengecoran dan meratakan kondisi tanah seperti semula.
8. Setelah semua persiapan sudah matang, maka dapat dilakukan pengecoran pada pile cap.
Metode Pelaksanaan Pembuatan Pile Cap :
 Tahap pertama, dilakukan pengecoran dengan bucket dan pipa tremie untuk daerah
stage 1, lalu diratakan dengan menggunakan vibrator.
 Tahap keduan beton di curing dan besi tulanagan dibersihkan dari kotoran dan debu.
 Tahap ketiga, beton stage 1 yang telah kering diberikan bonding agent pada
pemukaannya untuk pengecoran stage 2 yaitu pengecoran pelat basement. Bonding
agent in berfungsi sebagai pengikat beton lama dengan beton baru.
 Tahap Keempat, pengecoran stage 2 dengan menggunakan concrete pump untuk pelat
basement. Pada pengecoran ini menggunakan beton yang dicampur dengan
waterproofing intergral (Conplast X421M)
PEKERJAAN BALOK, KOLOM, DINDING, LANTAI
1. Pekerjaan Konstruksi Kolom
1) Penentuan As kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan
dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom membutuhkan alat-alat seperti:
theodolit, meteran, tinta, sipatan dll.
Proses pelaksanaan:
 Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing dengan
menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama dari titik BM (Bench Mark) Jakarta.
 Buat as kolom dari garis pinjaman
 Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
2) Pembesian kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
 Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat lain yang
lebih aman
 Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
 Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan sengkang, terlebih
dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
 Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan
sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
 Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut dengan
menggunakan Tower Crane ke lokasi yang akan dipasang.
 Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai
ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
3) Pemasangan Bekisting Kolom
Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian tulangan telah selesai
dilaksanakan. Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting kolom.
 Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
 Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom sebelumnya
sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100cm dari masing-masing as kolom.
 Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai dengan
dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam penempatan
bekisting kolom.
 Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
 Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
 Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
 Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
 Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor.
4) Pengecoran kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
a) Persiapan pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-benar bersih dari kotoran
agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton.
b) Pelaksanaan pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan pipa tremi
dengan kapasitas bucket sampai 0,9m3
. Bucket tersebut diangkut dengan menggunakan Tower
crane untuk memudahkan pengerjaan.
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses
pengecoran berlangsung, pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk
menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.
5) Pembongkaran bekisting kolom
Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses
pembongkarannya adalah sebagai berikut:
 Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.
 Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton
pada plywood dapat terlepas.
 Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
 Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.
 Panelbekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat dengan tower crane ke
lokasi pabrikasi awal.
6) Perawatan Beton Kolom
Perawatan beton kolom setelah pengecoran adalah dengan sistem kompon, yaitu dengan disiram 3
kali sehari selama 3 hari.
 Pemeliharaan Balok dan Pelat (Curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan
perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram/membasahi beton 2 kali
sehari selama 1 minggu.
Pekerjaan konstruksi Pelat Lantai Dan Balok.
1. Tahap Persiapan
 Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat.
Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe.
 Pembuatan Bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan
secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam
pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau
balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan
material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
 Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar
cutter dan bar bending. Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada
yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas
bekisting yang sudah jadi.
2. Tahap Pekerjaan Balok dan Pelat
Pengerjaan balok dan pelat dilakukan secara bersamaan pada dasar.
a. Pembekistingan balok
Tahap pembekistingan balok adalah sebagai berikut :
 Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan
di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat.
 Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur base jack atau U-
head jack nya.
 Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas
girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan arah
melintangnya, kemudian dipasang pasangan plywood sebagai alas balok.
 Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang dipasang di atas
suri-suri.
b. Pembekistingan pelat
Tahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut :
 Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena posisi pelat
lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat lebih tinggi daripada balok dan
diperlukan main frame tambahan dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan
ketinggian scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U-head jack nya
 Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas
girder dipasang suri-suri dengan arah melintangnya.
 Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi pada pelat dan
dijepit menggunakan siku..Plywood dipasang serapat mungkin, sehingga tidak terdapat
rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran
 Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai pelumas agar beton
tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan
pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.
c. Pengecekan
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya pengecekan tinggi
level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika sudah selesai maka bekisting untuk balok
dan pelat sudah siap.
d. Pembesian balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
 Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian diangkat
menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
 Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan ujung besi
balok dimasukkan ke kolom.
 Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu diikat.
Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode pemasangannya. Perubahan
yang pertama yaitu semua besi tulangan dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun ada
kendala pada saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua yaitu
dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan sengkang dipisah namun ada kendala
pada saat pembersihannya dan perubahan yang terakhir semua bagian pembesian dilakukan ditempat
yang akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling baik untuk
digunakan.
e. Pembesian pelat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain :
 Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan
diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat.
 Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan ukuran
tulangan D10-200.
 selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
 Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga tulangan
kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.
f. Pengecekan
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan
untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah tulangan
utama, diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat
lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan
ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam, dan
kebersihannya.
g. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting pelat dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok
pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Setelah bekisting di bongkar kemudian
dipasang sapot sebagai penunjang pelat dan beban diatasnya.
3. Tahap Pengecoran Pelat dan Balok
 Administrasi pengecoran
1. Setelah bekisting dan pembesian siap engineer mengecek ke lokasi atau zona yang akan
dicor
2. Setelah semua OK, engineer membuat izin cor dan mengajukan surat izin ke konsultan
pengawas
3. Kemudian tim pengawas melakukan survey ke lokasi yang diajukan dalam surat cor.
4. Setelah OK konsultan pengawas menandatangani surat izn cor tersebut.
5. Surat izin cor dikembalikan kepada engineer dan pengecoran boleh dilaksanakan.
 Proses Pengecoran Pelat lantai dan Balok
Pengecoran pelat dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran balok.. Peralatan pendukung
untuk pekerjaan pengecoran balok diantaranya yaitu : bucket, truck mixer, vibrator, lampu kerja,
papan perata. Adapun proses pengecoran pelat sebagai contoh pengamatan yaitu adalah sebagai
berikut :
1. Setelah mendapatkan Ijin pengecoran disetujui, engineer menghubungi pihak beaching
plan untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume yang dibutuhkan di lapangan.
2. Pembersihan ulang area yang akan dicor dengan menggunakan air compressor sampai
benar – benar bersih.
3. Truck Mixer tiba di proyek dan laporan ke satpam kemudian petugas dari PT. ADHIMIX
PRECAST menyerahkan bon penyerahan barang yang berisi waktu keberangkatan,
kedatangan, waktu selesai, volume.
4. Bucket dipersiapkan sebelumnya kemudian di siram air untuk membersihkan bucket dari
debu-debu atau sisa pengecoran sebelumnya. Selanjutnya mempersiapkan satu keranjang
dorong untuk mengambil sampel dan test slump yang diawasi olah engineer dan pihak
pengawas.
5. Setelah dinyatakn OK, pengecoran siap dilaksanakan.
6. Sampel benda uji diambil bersamaan selama pengecoran berlangsung, diambil Beton yang
keluar dari truk kemudian dituang ke bucket lalu bucket diangkut dengan TC.
7. Setelah bucket sampai pada tempat yang akan dicor, petugas bucket membuka katup
bucket untuk mengeluarkan beton segar ke area pengecoran.
8. Kemudian pekerja cor meratakan beton segar tersebut ke bagian balok terlebih dahulu
selanjutnya untuk plat diratakn oleh scrub secara manual lalu check level dengan
waterpass.1 pekerja vibrator memasukan alat kedalam adukan kurang lebih 5-10 menit di
setiap bagian yang dicor. Pemadatan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya rongga
udara pada beton yang akan mengurangi kualitas beton.
9. Setelah dipastikan balok dan pelat telah terisi beton semua, permukaan beton segar
tersebut diratakan dengan menggunakan balok kayu yang panjang dengan memperhatikan
batas ketebalan pelat yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar
10. Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor yang telah ditentukan,
idealnya waktu pengecoran dilakukan 6 sampai 8 jam.
 Pengecoran Balok
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan pengecoran.
Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump pada pelat 12 2cm (10 cm s/d 14 cm)
sedangkan pada balok 12 2cm (10 cm s/d 14 cm). Pengecoran balok dan pelat dengan
menggunakn concrete pump dengan menggunakan betonreadymix.
Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan pemeriksaan bekisting meliputi:
Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Bekisting harus
lurus, tegak, tidak bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan pengecoran,
bekisting dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor.
Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:
 Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump yang
menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi pengecoran, dengan menggunakan
pipa pengecoran yang di sambung-sambung.
 Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan menggunakan
vibrator.
 Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan menggunakan
alat-alat manual.
 Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan finishing.
 Pembongkaran Bekisting
Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok
pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Sebagai penunjang sampai pelat benar
– benar mengeras.
 Perawatan (curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan
perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram/membasahi beton 2 kali
sehari selama 1 minggu
PEKERJAAN TANGGA
Teknik Sipil - Bahan
• Pipa Galvanis
• Kayu 5/7 x 4m
• Plywood 12 mm
• Minyak Bekisting
• Paku 5, 7, 10
Alat-alat
• Gergaji
• Meteran
• Palu
• Scaffolding set
• Pipe Support
• Lot/ Water pas
• Benang
Pekerjaan Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan tangga, maka yang perlu dilakukan setelah mempersiapkan bahan & alat
tersebut diatas adalah langkah-langkah sebagai berikut untuk mendapatkan hasil yang memuaskan :
Pelat Badan Tangga
Sebenarnya tidak perlu pabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat penyetelan
langsung. Yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga serta pipa galvanis
(panjang disesuaikan bentang badan tangga) yang disusun sesuai kemiringan badan tangga.
Dinding Tangga
Dibuat sesuaidengan ukuran tangga (tebal plat + tinggi trape tangga)
Cara pabrikasi sama sepertipabrikasi dinding balok.
Anak Tangga
Plywood 12 mm dipotong sesuaidengan tinggi trape (optrade) dan lebar tangga, kemudian diberi
rangka
Penyetelan
Bordes Tangga
Sebelum memulai pekerjaan bordes tangga, perlu diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai
dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah menggunakan pipe support.
Pekerjaan bordes tangga dimulai dari pekerjaan Balok bordes, yang cara penyetelannya sama seperti
balok biasa. Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 5/7 (jarak maksimum 25 cm). Kayu ini
berfungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek). Setelah selesai pemasangan kayu 50/10,
lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan dengan panjang dan lebar bordes.
Badan Tangga
Badan tangga ada 2 buah, yaitu antara bordes dengan lantai dibawahnya dan antara bordes dengan
lantai di atasnya.
Dinding Tangga dan Bordes
Setelah pekerjaan bordes dan badan tangga selesai, kemudian dipasang dinding tangga kanan-kiri dan
dinding bordes diatas badan tangga dan bordes.
Dinding tangga dipaku dengan badan tangga dan diberi perkuatan dengan potongan kayu 5/7 (jarak
maksimum 40 cm). Potongan kayu 5/7 dipaku antara badan tangga dengan dinding tangga sehingga
benar-benar kuat, rapi, dan tidak goyang,. Dinding ini ttelah dipabrikasi sebelumnya.
Trape/ Dinding Anak Tangga
Anak tangga dipasang setelah dilakukan pengecekan terhadap elevasi bordes, kemiringan badan
tangga, penggambaran trape/ anak tangga pada dinding badan tangga dan pembesian.
Pemasangan bordes dan badan tangga salah apabila jumlah anak tangga tidak pas, dengan antrade dan
uptrade yang telah ditentukan ukurannya (bisa kurang bisa lebih). Bila kesalahan ini terjadi maka
harus dibetulkan tterlebih dahulu.
Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah
digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga kearah dalam. Untuk
memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang, kemudian
antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah pada dua tempat kanan-
kiri dan dipaku. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding anak tangga inipun telah
dipabrikasi sebelumnya.
Pembongkaran
Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12 jam,
sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari
pihak direksi.
Untuk pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran balok biasa. Untuk
pembongkaran badan tangga dan bordes, dimulai dari pengendoran jack base dan U-head, kemudian
diikuti pembongkaran lader/pipe sipport dan kayu 6/12. Setelah itu dibongkar kayu 5/7 dan terakhir
adalah pembongkaran plywood. Setelah semua dibongkar kemudian dirapikan dan ditumpuk pada
tempat yang mudah dijangkau oleh alat angkut.
PEKERJAAN ATAP
Konstruksi Baja Ringan atau Besi Siku
Apabila hendak menggunakan Konstruksi Atap menggunakan bahan dari Baja Ringan atau Besi Siku,
agar dikonsultasikan dengan pihak Supplier atau perusahaan yang sudah biasa menangani pekerjaan
atap dari bahan Logam, karena pembuatan dan pemasangannya dilakukan oleh pihak supplier.
Berikan foto copy Gambar Denah lantai dan Potongan serta Denah Atap kepada Supplier agar bisa
dibuatkan perhitungan Biayanya.
Sebagai bahan pertimbangan memilih supliier jangan hanya karena tergiur oleh "harga murah", akan
tetapi perhatikan referensi yang dimiliki Supplier tersebut dan kwalitas pekerjaannya.
Tahapan Pengerjaan
Proses pekerjaan Rangka Atap bisa dimulai pembuatan atau pemesanannya pada saat pemasangan
dinding dan kolom beton sebagian besar sudah terpasang (kalau bangunan dua lantai dinding dan
kolom dibagian lantai atas).
Pembuatan Rangka Atap dari bahan kayu adalah membuat kuda-kuda dan menyiapkan teknik
sambungan diujung balok Gording yang akan disambungkan dengan Gording disebelahnya.
Letakkan Kuda-kuda yang sudah dibuat diatas balok beton keliling (ring Balok), kemudian dipasang
Balok Gording sebagai pengikat antara kuda-kuda.
Setelah kuda-kuda terikat kuat dengan Gording, kemudian dipasang balok "Ikatan Angin" dengan
ukuran 5cm x 10 cm secara silang (diagonal) diantara kuda-kuda.
Apabila Balok Gording sudah terpasang, dapat dilakukan pemasangan balok Kaso.
Jarak pemasangan Reng disesuaikan dengan Type dan jenis Genteng yang akan digunakan, karena
setiap type dan jenis genteng mempunyai ukuran yang berbeda, Reng dapat mulai dipasang setelah
balok kaso sudah terpasang diatas gording.
Sebaiknya pemasangan Genteng dilakukan setelah balok Kaso terpasang semua dan sebagian besar
Reng sudah terpasang pula, karena dikhawatirkan kuda-kuda belum terikat kuat oleh balok Gording
dan balok Kaso dengan kuat.
Tahap berikutnya bisa dimulai pembuatan talang dari bahan seng atau karpet karet dan pemasangan
Genteng nok di wuwungan (paling atas) atau dibagian jurai.

More Related Content

What's hot

Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalMira Pemayun
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiHarry Calbara
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMOSES HADUN
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklatAlif Mahardika
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonMira Pemayun
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting borNeng Tea
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT filetrisna gallaran
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2Aryo Bimantoro
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 

What's hot (20)

Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
perhitungan bekisting
perhitungan bekistingperhitungan bekisting
perhitungan bekisting
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
 
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
Kegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksiKegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksi
 
Metode cross
Metode crossMetode cross
Metode cross
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 

Similar to Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung

Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanpt baranugraha
 
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-lautgaffarudin
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxsulfahanjarwati1
 
Metode bore pile
Metode bore pileMetode bore pile
Metode bore pilesupri yadi
 
Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMOSES HADUN
 
Metoda pelaksanaan pekerjaan
Metoda pelaksanaan pekerjaanMetoda pelaksanaan pekerjaan
Metoda pelaksanaan pekerjaanNakKampus
 
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxdevmahammit
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermagaTito Mizteriuz
 
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollMetode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollmujiyono_st
 
metode pancangan pipa
metode pancangan pipa metode pancangan pipa
metode pancangan pipa Nursi Nursi
 
gedung beton bertulang kelompok 9 pembelajaran perencanaan bangunan tenik sip...
gedung beton bertulang kelompok 9 pembelajaran perencanaan bangunan tenik sip...gedung beton bertulang kelompok 9 pembelajaran perencanaan bangunan tenik sip...
gedung beton bertulang kelompok 9 pembelajaran perencanaan bangunan tenik sip...CandraPrastanto
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanJoy Irman
 
metode pembangunan gedung.pptx
metode pembangunan gedung.pptxmetode pembangunan gedung.pptx
metode pembangunan gedung.pptxtrimartawijaya2
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoJamauddin Akkuan
 

Similar to Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung (20)

Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
 
Metode bore pile
Metode bore pileMetode bore pile
Metode bore pile
 
Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan
 
Metoda pelaksanaan pekerjaan
Metoda pelaksanaan pekerjaanMetoda pelaksanaan pekerjaan
Metoda pelaksanaan pekerjaan
 
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
 
5. metode pembangunan pagar
5. metode pembangunan pagar5. metode pembangunan pagar
5. metode pembangunan pagar
 
METODE
METODEMETODE
METODE
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
 
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollMetode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
metode pancangan pipa
metode pancangan pipa metode pancangan pipa
metode pancangan pipa
 
gedung beton bertulang kelompok 9 pembelajaran perencanaan bangunan tenik sip...
gedung beton bertulang kelompok 9 pembelajaran perencanaan bangunan tenik sip...gedung beton bertulang kelompok 9 pembelajaran perencanaan bangunan tenik sip...
gedung beton bertulang kelompok 9 pembelajaran perencanaan bangunan tenik sip...
 
Pondasi bore pile
Pondasi bore pilePondasi bore pile
Pondasi bore pile
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
metode pembangunan gedung.pptx
metode pembangunan gedung.pptxmetode pembangunan gedung.pptx
metode pembangunan gedung.pptx
 
Pelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan rayaPelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan raya
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 

Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung

  • 1. PONDASI PEKERJAAN BALOK, KOLOM PEKERJAAN DINDING, LANTAI PEKERJAAN TANGGA PEKERJAAN ATAP RUANG LINGKUP PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA LINGKUPPEKERJAAN Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni: 1. PEKERJAAN PEMANCANGAN 2. PEKERJAAN PILE CAP 3. PEKERJAAN KOLOM 4. PEKERJAAN BALOK 5. PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING 6. PEKERJAAN PLAT, PENGECORAN DAN PEMASANGAN LANTAI 7. PEKERJAAN TANGGA 8. PEKERJAAN ATAP PEKERJAAN PENDAHULUAN 1. Pekerjaan Persiapan Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan. 2. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan. 3. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya harus memperhatikan penempatan bahan / material dan lalu lintas. 4. Situasi dan Ukuran-ukuran  Situasi volume pekerjaan merupakan batasan minimal yang harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor.  Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penewaran kontraktor. Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan. PEKERJAAN PEMBERSIHAN 1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, yaitu membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan. 2. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga tidak merusak struktur tanah
  • 2. PEKERJAAN TANAH & PASIR Meliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbunan (Fill). Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana lantai bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai dengan gambar rencana. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Galian Tanah  Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Pengawas lapangan.  Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok- patok disetujui pengawas lapangan.  Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapatakar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.  Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong. 2. Urugan Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja. PEKERJAAN PONDASI PEMANCANGAN Pemancangan dengan kedalaman 6meter dibeberapa titik pancang dimulai ketika tanah sudah siap, adapun tahapan- tahapannya sebagaiberikut: 1. Pengangakatan tiang pancang Tiang pancang di angkat menggunakan mobil crane menggunakan tali besi dengan dibantu minimal 2 orang pekerja untuk mengikat tiang pada tali dan memasukkan bantalan kayu sebagai peredam, kemudian berlahan-lahan dimasukkan kebawah hammer oleh operator. 2. Penyesuaian dengan titik yang akan di pancangkan Mobil crane kemudian membawa tiang ke titik yang akan dipancang yang dibantu minimal 2 orang pekerja, dan 2 orang lagi untuk mengatur tegak lurus tiang menggunakan tali masing-masing membentuk sudut 90o . 3. Pemancangan pada titik Operator tugasnya mengontrol hammer untuk pemancangan pada mobil crane, satu orang bertugas mengikat tali hammer pada mobil untuk menjatuhkan hammer, satu orang bertugas mengatur suspensi hammer, dan satu orang menghitung jumlah pukulan. 4. Melakukan kalendering pada tiang pancang Saat tiang pancang hampir mendekati top pile yang disyaratkan maka dilaksanakanlah proses kalendering. 5. Penyelesaian pemancangan Setelah dilakukan kalendering, kemudian pemancangan dihentikan.
  • 3. PILE CAP Tahapan-tahapan pengerjaan pile cap, yaitu : 1. Setelah dilakukan penggalian tanah, dilakukan pemotongan pile sesuai elevasi pile cap yang diinginkan. 2. Tanah disekeliling pile digali lagi sesuai dengan bentuk pile cap yang telah direncanakan. 3. Pada pile dilakukan pembobokan pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan besinya yang kemudian dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap. Pembobokan hanya sampai elevasi dasar pile cap saja. 4. Melakukan pemasangan bekisting dari batako disekeliling daerah pile. Penggunaan batako ini dipilih karena batako cukup kuat untuk menahan beban sebagai bekisting serta cukup murah untuk pada akhirnya ditimbun bersama saat pengecoran. 5. Sebagai landasan pile cap, dibuat lantai kerja terlebih dahulu dengan ketebalan 10 cm. 6. Melakukan pemasangan tulangan-tulangan pile cap yang meliputi tulangan utama atas dan bawah, persiapan stek pondasi, pemasangan kaki ayam, beton decking dan pemasangan stek pile cap sebagai penghubung menuju kolom. 7. Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar bekisting ditimbun kembali untuk menahan beban pengecoran dan meratakan kondisi tanah seperti semula. 8. Setelah semua persiapan sudah matang, maka dapat dilakukan pengecoran pada pile cap. Metode Pelaksanaan Pembuatan Pile Cap :  Tahap pertama, dilakukan pengecoran dengan bucket dan pipa tremie untuk daerah stage 1, lalu diratakan dengan menggunakan vibrator.  Tahap keduan beton di curing dan besi tulanagan dibersihkan dari kotoran dan debu.  Tahap ketiga, beton stage 1 yang telah kering diberikan bonding agent pada pemukaannya untuk pengecoran stage 2 yaitu pengecoran pelat basement. Bonding agent in berfungsi sebagai pengikat beton lama dengan beton baru.  Tahap Keempat, pengecoran stage 2 dengan menggunakan concrete pump untuk pelat basement. Pada pengecoran ini menggunakan beton yang dicampur dengan waterproofing intergral (Conplast X421M)
  • 4. PEKERJAAN BALOK, KOLOM, DINDING, LANTAI 1. Pekerjaan Konstruksi Kolom 1) Penentuan As kolom Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom membutuhkan alat-alat seperti: theodolit, meteran, tinta, sipatan dll. Proses pelaksanaan:  Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama dari titik BM (Bench Mark) Jakarta.  Buat as kolom dari garis pinjaman  Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan). 2) Pembesian kolom Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:  Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat lain yang lebih aman  Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.  Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.  Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.  Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut dengan menggunakan Tower Crane ke lokasi yang akan dipasang.  Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton. 3) Pemasangan Bekisting Kolom Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan. Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting kolom.  Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.  Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100cm dari masing-masing as kolom.  Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom.  Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
  • 5.  Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.  Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.  Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.  Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor. 4) Pengecoran kolom Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut: a) Persiapan pengecoran Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-benar bersih dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton. b) Pelaksanaan pengecoran Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan pipa tremi dengan kapasitas bucket sampai 0,9m3 . Bucket tersebut diangkut dengan menggunakan Tower crane untuk memudahkan pengerjaan. Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal. 5) Pembongkaran bekisting kolom Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses pembongkarannya adalah sebagai berikut:  Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.  Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada plywood dapat terlepas.  Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.  Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.  Panelbekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat dengan tower crane ke lokasi pabrikasi awal. 6) Perawatan Beton Kolom Perawatan beton kolom setelah pengecoran adalah dengan sistem kompon, yaitu dengan disiram 3 kali sehari selama 3 hari.  Pemeliharaan Balok dan Pelat (Curing) Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.
  • 6. Pekerjaan konstruksi Pelat Lantai Dan Balok. 1. Tahap Persiapan  Pekerjaan Pengukuran Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe.  Pembuatan Bekisting Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.  Pabrikasi besi Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi. 2. Tahap Pekerjaan Balok dan Pelat Pengerjaan balok dan pelat dilakukan secara bersamaan pada dasar. a. Pembekistingan balok Tahap pembekistingan balok adalah sebagai berikut :  Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat.  Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur base jack atau U- head jack nya.  Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan arah melintangnya, kemudian dipasang pasangan plywood sebagai alas balok.  Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang dipasang di atas suri-suri. b. Pembekistingan pelat Tahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut :  Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat lebih tinggi daripada balok dan
  • 7. diperlukan main frame tambahan dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U-head jack nya  Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas girder dipasang suri-suri dengan arah melintangnya.  Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku..Plywood dipasang serapat mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran  Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya. c. Pengecekan Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya pengecekan tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat sudah siap. d. Pembesian balok Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :  Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian diangkat menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.  Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom.  Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu diikat. Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode pemasangannya. Perubahan yang pertama yaitu semua besi tulangan dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun ada kendala pada saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua yaitu dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan sengkang dipisah namun ada kendala pada saat pembersihannya dan perubahan yang terakhir semua bagian pembesian dilakukan ditempat yang akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling baik untuk digunakan. e. Pembesian pelat Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain :  Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat.  Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan ukuran tulangan D10-200.
  • 8.  selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.  Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat. f. Pengecekan Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah tulangan utama, diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya. g. Pembongkaran Bekisting Pembongkaran bekisting pelat dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Setelah bekisting di bongkar kemudian dipasang sapot sebagai penunjang pelat dan beban diatasnya. 3. Tahap Pengecoran Pelat dan Balok  Administrasi pengecoran 1. Setelah bekisting dan pembesian siap engineer mengecek ke lokasi atau zona yang akan dicor 2. Setelah semua OK, engineer membuat izin cor dan mengajukan surat izin ke konsultan pengawas 3. Kemudian tim pengawas melakukan survey ke lokasi yang diajukan dalam surat cor. 4. Setelah OK konsultan pengawas menandatangani surat izn cor tersebut. 5. Surat izin cor dikembalikan kepada engineer dan pengecoran boleh dilaksanakan.  Proses Pengecoran Pelat lantai dan Balok Pengecoran pelat dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran balok.. Peralatan pendukung untuk pekerjaan pengecoran balok diantaranya yaitu : bucket, truck mixer, vibrator, lampu kerja, papan perata. Adapun proses pengecoran pelat sebagai contoh pengamatan yaitu adalah sebagai berikut : 1. Setelah mendapatkan Ijin pengecoran disetujui, engineer menghubungi pihak beaching plan untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume yang dibutuhkan di lapangan. 2. Pembersihan ulang area yang akan dicor dengan menggunakan air compressor sampai benar – benar bersih.
  • 9. 3. Truck Mixer tiba di proyek dan laporan ke satpam kemudian petugas dari PT. ADHIMIX PRECAST menyerahkan bon penyerahan barang yang berisi waktu keberangkatan, kedatangan, waktu selesai, volume. 4. Bucket dipersiapkan sebelumnya kemudian di siram air untuk membersihkan bucket dari debu-debu atau sisa pengecoran sebelumnya. Selanjutnya mempersiapkan satu keranjang dorong untuk mengambil sampel dan test slump yang diawasi olah engineer dan pihak pengawas. 5. Setelah dinyatakn OK, pengecoran siap dilaksanakan. 6. Sampel benda uji diambil bersamaan selama pengecoran berlangsung, diambil Beton yang keluar dari truk kemudian dituang ke bucket lalu bucket diangkut dengan TC. 7. Setelah bucket sampai pada tempat yang akan dicor, petugas bucket membuka katup bucket untuk mengeluarkan beton segar ke area pengecoran. 8. Kemudian pekerja cor meratakan beton segar tersebut ke bagian balok terlebih dahulu selanjutnya untuk plat diratakn oleh scrub secara manual lalu check level dengan waterpass.1 pekerja vibrator memasukan alat kedalam adukan kurang lebih 5-10 menit di setiap bagian yang dicor. Pemadatan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang akan mengurangi kualitas beton. 9. Setelah dipastikan balok dan pelat telah terisi beton semua, permukaan beton segar tersebut diratakan dengan menggunakan balok kayu yang panjang dengan memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 10. Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor yang telah ditentukan, idealnya waktu pengecoran dilakukan 6 sampai 8 jam.  Pengecoran Balok Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan pengecoran. Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump pada pelat 12 2cm (10 cm s/d 14 cm) sedangkan pada balok 12 2cm (10 cm s/d 14 cm). Pengecoran balok dan pelat dengan menggunakn concrete pump dengan menggunakan betonreadymix. Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan pemeriksaan bekisting meliputi: Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Bekisting harus lurus, tegak, tidak bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan pengecoran, bekisting dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor. Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:
  • 10.  Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump yang menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi pengecoran, dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-sambung.  Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan menggunakan vibrator.  Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan menggunakan alat-alat manual.  Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan finishing.  Pembongkaran Bekisting Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Sebagai penunjang sampai pelat benar – benar mengeras.  Perawatan (curing) Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu PEKERJAAN TANGGA Teknik Sipil - Bahan • Pipa Galvanis • Kayu 5/7 x 4m • Plywood 12 mm • Minyak Bekisting • Paku 5, 7, 10 Alat-alat • Gergaji • Meteran • Palu • Scaffolding set • Pipe Support • Lot/ Water pas • Benang Pekerjaan Persiapan Sebelum memulai pekerjaan tangga, maka yang perlu dilakukan setelah mempersiapkan bahan & alat tersebut diatas adalah langkah-langkah sebagai berikut untuk mendapatkan hasil yang memuaskan :
  • 11. Pelat Badan Tangga Sebenarnya tidak perlu pabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat penyetelan langsung. Yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga serta pipa galvanis (panjang disesuaikan bentang badan tangga) yang disusun sesuai kemiringan badan tangga. Dinding Tangga Dibuat sesuaidengan ukuran tangga (tebal plat + tinggi trape tangga) Cara pabrikasi sama sepertipabrikasi dinding balok. Anak Tangga Plywood 12 mm dipotong sesuaidengan tinggi trape (optrade) dan lebar tangga, kemudian diberi rangka Penyetelan Bordes Tangga Sebelum memulai pekerjaan bordes tangga, perlu diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah menggunakan pipe support. Pekerjaan bordes tangga dimulai dari pekerjaan Balok bordes, yang cara penyetelannya sama seperti balok biasa. Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 5/7 (jarak maksimum 25 cm). Kayu ini berfungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek). Setelah selesai pemasangan kayu 50/10, lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan dengan panjang dan lebar bordes. Badan Tangga Badan tangga ada 2 buah, yaitu antara bordes dengan lantai dibawahnya dan antara bordes dengan lantai di atasnya. Dinding Tangga dan Bordes Setelah pekerjaan bordes dan badan tangga selesai, kemudian dipasang dinding tangga kanan-kiri dan dinding bordes diatas badan tangga dan bordes. Dinding tangga dipaku dengan badan tangga dan diberi perkuatan dengan potongan kayu 5/7 (jarak maksimum 40 cm). Potongan kayu 5/7 dipaku antara badan tangga dengan dinding tangga sehingga benar-benar kuat, rapi, dan tidak goyang,. Dinding ini ttelah dipabrikasi sebelumnya. Trape/ Dinding Anak Tangga Anak tangga dipasang setelah dilakukan pengecekan terhadap elevasi bordes, kemiringan badan tangga, penggambaran trape/ anak tangga pada dinding badan tangga dan pembesian. Pemasangan bordes dan badan tangga salah apabila jumlah anak tangga tidak pas, dengan antrade dan uptrade yang telah ditentukan ukurannya (bisa kurang bisa lebih). Bila kesalahan ini terjadi maka harus dibetulkan tterlebih dahulu. Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga kearah dalam. Untuk memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah pada dua tempat kanan- kiri dan dipaku. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding anak tangga inipun telah dipabrikasi sebelumnya. Pembongkaran Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari pihak direksi.
  • 12. Untuk pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran balok biasa. Untuk pembongkaran badan tangga dan bordes, dimulai dari pengendoran jack base dan U-head, kemudian diikuti pembongkaran lader/pipe sipport dan kayu 6/12. Setelah itu dibongkar kayu 5/7 dan terakhir adalah pembongkaran plywood. Setelah semua dibongkar kemudian dirapikan dan ditumpuk pada tempat yang mudah dijangkau oleh alat angkut. PEKERJAAN ATAP Konstruksi Baja Ringan atau Besi Siku Apabila hendak menggunakan Konstruksi Atap menggunakan bahan dari Baja Ringan atau Besi Siku, agar dikonsultasikan dengan pihak Supplier atau perusahaan yang sudah biasa menangani pekerjaan atap dari bahan Logam, karena pembuatan dan pemasangannya dilakukan oleh pihak supplier. Berikan foto copy Gambar Denah lantai dan Potongan serta Denah Atap kepada Supplier agar bisa dibuatkan perhitungan Biayanya. Sebagai bahan pertimbangan memilih supliier jangan hanya karena tergiur oleh "harga murah", akan tetapi perhatikan referensi yang dimiliki Supplier tersebut dan kwalitas pekerjaannya. Tahapan Pengerjaan Proses pekerjaan Rangka Atap bisa dimulai pembuatan atau pemesanannya pada saat pemasangan dinding dan kolom beton sebagian besar sudah terpasang (kalau bangunan dua lantai dinding dan kolom dibagian lantai atas). Pembuatan Rangka Atap dari bahan kayu adalah membuat kuda-kuda dan menyiapkan teknik sambungan diujung balok Gording yang akan disambungkan dengan Gording disebelahnya. Letakkan Kuda-kuda yang sudah dibuat diatas balok beton keliling (ring Balok), kemudian dipasang Balok Gording sebagai pengikat antara kuda-kuda. Setelah kuda-kuda terikat kuat dengan Gording, kemudian dipasang balok "Ikatan Angin" dengan ukuran 5cm x 10 cm secara silang (diagonal) diantara kuda-kuda. Apabila Balok Gording sudah terpasang, dapat dilakukan pemasangan balok Kaso. Jarak pemasangan Reng disesuaikan dengan Type dan jenis Genteng yang akan digunakan, karena setiap type dan jenis genteng mempunyai ukuran yang berbeda, Reng dapat mulai dipasang setelah balok kaso sudah terpasang diatas gording. Sebaiknya pemasangan Genteng dilakukan setelah balok Kaso terpasang semua dan sebagian besar Reng sudah terpasang pula, karena dikhawatirkan kuda-kuda belum terikat kuat oleh balok Gording dan balok Kaso dengan kuat. Tahap berikutnya bisa dimulai pembuatan talang dari bahan seng atau karpet karet dan pemasangan Genteng nok di wuwungan (paling atas) atau dibagian jurai.