3. PERBANDINGAN PEMILIHAN TYPE MATERIAL TIANG PANCANG
1. PONDASI TIANG
Beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan tiang pancang pipa baja (Steel Pipe Pile) dengan tiang pancang
beton (PC Spun Pile dan PHSC Pile)
Ketahanan Lateral Dapat menahan gaya horisontal
Ketahanan terhadap karat
Cukup Mahal
Waktu Pelaksanaan
time
Biaya Konstruksi Cukup Mahal (PC Spun Pile), Mahal
(PHSC Pile), Cukup mahal
Perlu
Perbaikan terhadap
kerusakan pipa
Tidak perlu
tergantung dari ukuran dan
beratnya
Transportasi pengiriman
dan pengangkatan
Kapasitas Daya Dukung
Tiang
Dapat dipancang dari batas daya
dukung hingga melebihi batas
daya dukung rencana
Terbatas
Terbatas
Tiang Beton
(PHSC Pile)
(PC Spun Pile)
terbatas mencapai 20 m
Tiang Pancang Pipa BajaDeskripsi
Memerlukan waktu lebih lama
untuk menghancurkan beton dan
memotong besi beton
Hubungan dengan struktur
beton dermaga
Mudah, karena hanya memotong
pipa dengan alat potong las, serta
pengelasan dgn besi beton untuk
struktur
Lebih mudah Memerlukan perhatian terhadap
titik angkat dll
Maksimum panjang
fabrikasi
mencapai 45 m
(by cathodic protection system)
Biasa - Normal Perlu waktu lebih lama
4. 2. PEMILIHAN ALAT PANCANG
Perbandingan waktu kerja pemancangan berkaitan dengan penggunaan tipe alat
pancang, berikut ini merupakan perbandingan penggunaan 2 (dua) alat pancang
Sehubungan dengan penggunaan Piling Barge KITY II yang mempunyai desain yang berbeda dari
pada alat pancang diatas barge biasa, Kitty II mempunyai sistem pengoperasian yang disebut
dengan Self Elevating Piling Rig (SEPR) yang mana seluruh pengoperasian menggunakan sistem
hidrolik dengan perletakan/penentuan titik pancang dengan menggunakan DGPS (Digital Global
Positioning System), sehingga proses pemancangan akan lebih cepat daripada penggunaan alat
pancang biasa.
Disamping itu penyambungan tiang dapat dilakukan dengan mudah diatas alat pancang.
a. tanpa sambungan 6 ~ 8 tiang per hari 2 ~ 3 tiang per hari
b. dengan sambungan 2 ~ 3 tiang per hari 1 ~ 2 tiang per hari
Due to our Piling Barge KITYII was designed different with ordinary piling barge,
the system is Self Elevating Piling Rig (SEPR) all operated by hydraulic system
and the positioning by using DGPS (Digital Global Positioning System),
operation of driving work will faster then ordinary piling barge.
Besides, if the joint of pile can not avoidable, we can do easily, joint of pile will
be carried out on the boom (rig) in horizontal position before driving work.
Pease refer to the attached "SPECIFICATION OF PILING BARGE KITY-II"
Piling Barge BiasaPiling Barge KITTY IIDeskripsi
5. * SELECTION OF PILING EQUIPMENT
a. tanpa sambungan 6 ~ 8 tiang /hari 2 ~ 3 tiang/hari
b. dengan sambungan 3 ~ 4 tiang/hari 1 ~ 2 tiang/hari
Sistem Pengoperasian Piling Barge Kitty II (Self Elevating
Piling Rig)
- Sistem Hidrolik
- Penetuan Titik Pancang dengan menggunakan DGPS
DESKRIPSI
PILING BARGE
BIASA
PILING BARGE
KITTY II
6. Comparation of Piling Barge
• The Piling Barge KITTY II was designed different with the ordinary piling barge, the
system operated is by SEPR (Self Elevating Piling Rig), with all operated by
hydraulic system and the positioning system by using DGPS (Digital Global
Positioning System) that operation of driving work will faster than the ordinary piling
barge (only <30 minutes for setting position) and driving pile could be executed on
night day
Description Piling Barge Kitty II Ordinary Piling Barge
Maximum Length of Pipe 45.00 m + water depth 20.00 m + water depth
Maximum Diameter of Pipe 1.20 m < 1.00 m
Angle of Leader Boom (Piling
Rig position for raked pile)
20o up to 40o Longitudinal and
20o Transversal direction
Only Longitudinal direction
Capacity of pile driving L= 45 m 4 ~ 5 piles/day without joint 1 ~ 2 piles/day with joint
Length pipe > 24 Lm No need joint Need joint
Loading capacity 40.00 ton exclude hammer < 40.00 exclude hammer
Operation System
SEPR (Self Elevating Piling Rig), all
operated by hydraulic system
NA
Positioning System
DGPS (Digital Global Positioning
System)
NA
Piling deviation tolerance With DGPS maximum 10 mm Without DGPS > 50 mm
Water depth minimum 5.00 m > 5.00 mm
7. Maneuver of Pile Leader Angle to Longitudinal Direction
SIDE VIEW
20° 20°
40°
3.00 m
12. Hydraulic Hammer
Lifting up PC pile by Crane 100 ton to setting
on Leader Boom in Horizontal Position
Setting in positionLifting down PC pile to position
19. 19
1. Pasang Bracket penyangga bekisting
2. Pasang Bekisting / alas beton (H-beam, kaso dan Multiplek)
3. Pasang bekisting – pembesian dan cast in situ pile head / balok dinding
4. Setting pre-cast concrete kepala tiang
5. Setting pre-cast balok bentuk U dilanjutkan pembesian dan pengeco
6. Setting pre-cast slab t=12 cm sebagai bekisting
7. Pembesian slab beton dan pengecoran sampai topping dari slab
Peralatan yang digunakan :
a. Service Barge dengan Crawler Crane 80 ton
b. Welder Engine
c. Tug Boat
d. Work Boat
d. Concrete Pump dengan jangkauan 30 m
e. Material precast difabrikasi di pabrik
NEXTPREVIOUSHOME
20. 20
Pipa Pancang
Inner Reinforce bar
Bracket
Inner Steel plate
Supporting
Plate Formwork
Pre cast concrete Pile head
Pile head Reinforce bar
Pengecoran Pile head
Peralatan yang digunakan :
a. Service Barge dengan Crawler Crane 80 ton
b. Welder Engine
c. Tug Boat
d. Work Boat
d. Concrete Pump dengan jangkauan 30 m
Waktu Penyelesaian = ± 4 bulan
Inner concrete
NEXTPREVIOUSHOME
21. 21
Peralatan yang digunakan :
a. Crawler Crane 80 ton
b. Welder Engine
c. Work Boat
d. Concrete Pump dengan
jangkauan 30 m
e. Truck trailer pegangkut pre-
cast concrete
Urutan Pekerjaan :
1. Install Pre-Cast U shaped Beam
diatas pile head (material precast
sekaligus sebagai formwork2. Pembesian beam/balok pada
bagian dalam precast
4. Pengecoran / grouting balok
sehingga monolit dengan pile
head dan tiang
pancang, pengecoran bisa
dilakukan dari darat / area
reklamasi dengan menggunakan
concrete pump
Waktu Penyelesaian = ± 4 bulan
3. Pemasangan angkur dari
bollard, fender dan rail untuk
crane rail pada struktur balok
PRE-CAST BEAM U-Shaped
PIPE PILE
PILE HEAD
NEXTPREVIOUSHOME
22. 22
Peralatan yang digunakan :
a. Crawler Crane 80 ton
b. Welder Engine
c. Truk trailer pengangkut pre-cast slab
d. Concrete Pump dengan jangkauan 30 m
e. Pre-cast slab difabrikasi di Pabrik
Urutan Pekerjaan :1. Install Pre-Cast slab t=12 cm
diatas beam/balok (material
precast sekaligus sebagai
formwork2. Pembesian slab3. Pengecoran slab sehingga
monolit dengan Balok dan pile
head, pengecoran dilaksanakan
dari darat dengan menggunakan
Concrete pump di area reklamasi
Waktu Penyelesaian = ± 3 bulan
Pre-cast Slab t=12 cm sbg Formwork
NEXTPREVIOUSHOME
23. 23
NEXTPREVIOUSHOME
PENGECORAN SLAB TAHAP II
DILAKSANAKAN SETELAH PEMASANGAN
HALF PRE-CAST SLAB SELESAI SATU
BLOK BERIKUT PEMASANGAN
PEMBESIAN SLABNYA, DAN JUGA
SETELAH SEMUA EMBEDDED DAN
ANCHOR UNTUK FACILITAS DERMAGA
TERPASANG (BOLLARD, REL UNTUK
DEREK PETI KEMAS, DLL)
25. 25
PELINDUNG TIANG PANCANG
Tiang pancang yang terletak
diantara struktur beton dermaga
dengan permukaan air laut sangat
rentan akan korosi yang berdampak
terjadinya penurunan kekuatan
tiang dalam menhan beban bahkan
yang lebih fatal berakibat tiang
menjadi patah dan struktur
dermaga diatasnya bisa runtuh.
Untuk hal tersebut bagian tiang
pancang yang tidak terendam air
harus diberi pelindung
Ada 3 (tiga) metode untuk
pelindung pipa tiang pancang, yaitu
:
a. Pelindung mortar beton
b. Pelindung dengan pre cast
beton yang digrouting
Susunan daripada
Pelindung Pipa dengan
sistem Splash Pro
CONCRETE CAPPING
Sketsa "SPLASH PRO"
STAC FILL INTERFACE
STAC PRIME
STAC WRAP
SPLASH PRO OUTER COVER
STRAPPING SYSTEM
STAC Fill Interface
Steel Pipe Pile
LWS
PERBANDINGAN
PREVIOUSHOME
Method
Splash ProNEXT