SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MERUMUSKAN HIPOTESIS
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Kualitatif Pendidikan
Matematika
Dosen Pengampu: Dewi Asmarani, M.Pd.
Disusun Oleh:
1. ANIS NURAVIVA (2814133012)
2. BIBIT WAHYUNINGTYAS (2814133028)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : TMT
Semester : V-A
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
OKTOBER 2015
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Alloh SWT atas
limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar dan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Penelitian Kualitatif Pendidikan
Matematika. Kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dewi Asmarani, M.Pd. selaku dosen pengampu dari mata kuliah
Penelitian Kualitatif Pendidikan Matematika, Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas bantuan yang
diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tulungagung, Oktober 2015
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Cover .....................................................................................................................i
Kata Pengantar .......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3
A. Pengertian Hipotesis...................................................................................3
B. Jenis-jenis Hipotesis...................................................................................4
C. Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian Hipotesis.................................6
D. Cara Menguji Hipotesis..............................................................................8
E. Penelitian Tanpa Hipotesis.........................................................................9
BAB III KESIMPULAN .......................................................................................11
Daftar Pustaka
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dipandang sebagai upaya menjawab suatu pemasalahan secara
sistematik dengan metode-metode tertentu melalui pengumpulan data yang
empiris, kemudian mengolah data tersebut, dan menarik kesimpulan. Untuk
melakukan penelitian maka harus dilewati berbagai tahapan. Hal ini sesuai
dengan pengertian penelitian ilmiah itu sendiri, yakni menjawab masalah
berdasarkan metode yang sistematis. Salah satu hal penting yang dilakukan
adalah merumuskan hipotesis.
Terdapat beberapa alasan mengapa hipotesis itu penting, diantaranya:
hipotesis dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan
permasalahan yang akan diteliti, hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan
kemungkinan benar atau tidak benar atau difalsifikasi.
Namun tidak semua peneliti mampu menyusun hipotesis dengan baik
terutama peneliti pemula. Masih banyak terdapat kesalahan dalam menyusun
hipotesis. Untuk menyusun hipotesis yang baik setidaknya peneliti harus
mengacu pada kriteria perumusan hipotesis, bagaimana jenis-jenis hipotesis
dalam penelitian, maupun pemahaman tentang penelitian tanpa menggunakan
hipotesis. Selain itu seorang peneliti juga harus mengetahui bagaimana cara
menguji hipotesis agar terhindar dari kekeliruan yang mungkin terjadi dalam
pengujian hipotesis. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka makalah ini
akan membahas mengenai hakikat hipotesis hingga kekeliruan yang mungkin
terjadi dalam pengujian hipotesis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis dan apa ciri-cirinya?
2. Apa sajakah jenis-jenis hipotesis?
3. Bagaimana kekeliruan yang terjadi dalam pengujian hipotesis?
4. Bagaimana cara menguji hipotesis?
5. Apakah semua penelitian harus ada hipotesis?
2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian hipotesis dan ciri-ciri hipotesis.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis hipotesis.
3. Untuk mengetahui kekeliruan yang terjadi dalam pengujian hipotesis.
4. Untuk mengetahui cara menguji hipotesis.
5. Untuk mengetahui penelitian tanpa hipotesis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipotesis dan Ciri-ciri Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu: hypo yang artinya di bawah,
dan thesis yang artinya pendirian, pendapat yang ditegakkan, atau kepastian.
Sehingga hipotesis merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam
rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa,
secara sadar, teliti, dan terarah. Hipotesis biasanya juga disebut dengan
hipotesa.1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hipotesis adalah
sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori,
proposisi, dsb.) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan atau bisa
disebut dengan anggapan dasar. Sedangkan definisi hipotesis menurut
pendapat para ahli, yaitu:2
1. Menurut Prof. Dr. S. Nasution, definisi hipotesis ialah “pernyataan
tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati
dalam usaha untuk memahaminya”. (Nasution:2000)
2. Zikmund (1997: 112), hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang
belum terbukti yang secara tentatif menerangkan fakta-fakta atau
fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan
terhadap suatu pertanyaan riset.
3. Margono (2004: 67), mengemukakan pendapat lain tentang hipotesis. Ia
menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin atau paling tinggi
tingkat kebenarannya.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah
jawaban dari suatu permasalahan yang berupa asumsi atau pendapat yang
bersifat sementara dan masih perlu diuji kebenarannya melalui data yang
diperoleh dari sebuah sampel penelitian.
1 https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
2 http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/pengertian-hipotesis-menurut-para-ahli.html
4
Menurut Nazir (2005:152), hipotesis yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Hipotesis harus menyatakan hubungan.
2. Hipotesis harus sesuai dengan fakta.
3. Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan
tumbuhnya ilmu pengetahuan.
4. Hipotesis harus dapat diuji.
5. Hipotesis harus sederhana.
6. Hipotesis harus bisa menerangkan fakta.
Secara umum, menurut Nazir (2005: 153) hipotesis yang baik harus
mempertimbangkan semua fakta-fakta yang relevan, harus masuk akal dan
tidak bertentangan dengan hukum alam yang telah diciptakan Tuhan.
Hipotesis harus dapat diuji dengan aplikasi deduktif atau induktif untuk
verifikasi, dan hipotesis harus sederhana.
Dalam penelitian, seorang peneliti yang menuliskan hipotesis secara baik
mempunyai beberapa tujuan penting. Diantaranya:
1. Menyediakan keterangan secara sementara terhadap gejala dan
memungkinkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Menyediakan para peneliti dengan pernyataan hubungan antar variabel
yang dapat diuji kebenarannya.
3. Memberikan arah yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
penelitian.
B. Jenis-jenis Hipotesis
Pada umumnya hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan antara
dua variabel akibat. Namun ada hipotesis yang menggambarkan perbandingan
satu variabel dari dua sampel. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam
penelitian:3
1. Hipotesis Kerja
Sering disebut dengan hipotesis alternatif, dinyatakan dengan Ha.
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y,
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta), hlm. 112-113.
5
atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Rumusan hipotesis kerja
adalah sebagai berikut:
a. Jika . . . maka . . .
Contoh: Jika malas belajar, maka tidak bisa mengerjakan soal ulangan.
b. Ada perbedaan antara . . . dan . . .
Contoh: Ada perbedaan antara siswa SMP dan siswa SMA dalam cara
bergaul dengan teman sebayanya.
c. Ada pengaruh . . . terhadap . . .
Contoh: Ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan gaya
kepemimpinan dalam organisasi terhadap produktivitas lembaga.
2. Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil
Sering juga disebut dengan hipotesis statistik, karena biasanya dipakai
dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan
statistik. Hipotesis nihil biasanya digunakan jika peneliti melakukan uji
analisis dengan hanya menggunakan sebagian dari keseluruhan data yang
ada. Hipotesis ini merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan atau tidak ada hubungan antara dua variabel, dengan kata lain
tidak adanya pengaruh variabel X dengan variabel Y. Pemberian nama
“hipotesis nol” atau “hipotesis nihil” dapat dimengerti dengan mudah
karena tidak ada perbedaan antara dua variabel.4
Hipotesis nol bukanlah pernyataan yang difikirkan oleh peneliti.
Hipotesis ini merupakan dasar penelitian kuantitatif yang pada intinya
adalah pernyataan teoritis yang masih perlu diuji. Hipotesis ini juga dapat
dikatakan sebagai hipotesis deduktif karena diperoleh setelah peneliti
mempelajari dari bermacam-macam sumber yang kemudian disusun dalam
bentuk landasan teori. Karena diturunkan dari sumber pustaka maka
kebenarannya perlu diuji dengan menggunakan data yang dieksplorasi atau
diambil dari lapangan. Secara simbolis, hipotesis nol dinyatakan dengan
Ho. Penggunaannya dalam teknik statistika adalah sebagai berikut:
Ho : U1 = U2
4 Ibid,. hlm. 113.
6
Ho dalam hal ini diartikan bahwa tidak ada perbedaan antara nilai
rerata variabel populasi pertama dengan nilai rerata variabel populasi
kedua.
Rumusan hipotesis nol:
- Tidak ada perbedaan antara . . . dengan . . .
Contoh: Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dengan
mahasiswa tingkat II dalam disiplin kuliah.
- Tidak ada pengaruh . . . terhadap . . .
Contoh: Tidak ada pengaruh jarak dari rumah ke sekolah terhadap
kerajinan mengikuti kuliah.
Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi Ho agar peneliti
tidak mempunyai prasangka. Dengan demikian, peneliti diharapkan jujur dan
tidak terpengaruh pernyataan Ha.
C. Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian Hipotesis
Perumusan hipotesis dilakukan secara hati-hati setelah peneliti
memperoleh bahan yang lengkap berdasarkan landasan teori yang kuat.
Namun demikian, rumusan hipotesis tidak selamanya benar. Benar tidaknya
hipotesis tidak ada hubungannya dengan terbukti atau tidaknya hipotesis
tersebut.
Seorang peneliti biasanya akan mempunyai dua kemungkinan tipe
kesalahan yang tidak dapat dihindarkan, kedua macam kesalahan tersebut
yaitu:5
1. Kesalahan tipe I
Suatu ketika, mungkin seorang peneliti mengajukan hipotesis nihil
yang isinya benar dengan peluang kesalahan sebesar ∝. Kemudian ia
menguji hipotesis tersebut, ternyata ia menerima hasil keputusan hipotesis
tersebut. Maka keputusan tersebut benar. Peluang peneliti menerima
hipotesis benar adalah sebesar (1 − ∝).
Jika suatu ketika terjadi kasus bahwa hipotesis yang benar tersebut
ketika diuji ternyata ditolak, maka keputusan peneliti menolak hipotesis
5 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi Aksara), hlm. 47-48.
7
yang benar tersebut dikatakan peneliti mengalami kesalahan tipe I yang
besarnya adalah ∝.
2. Kesalahan tipe II
Seorang peneliti mengajukan hipotesis nihil yang keliru dengan
peluang kesalahan sebesar 𝛽. Contoh:
Misalnya dalam penelitian ketenagakerjaan yang terdiri dari orang dewasa
laki-laki dan perempuan, peneliti melakukan studi produksi fisik terhadap
pekerja laki-laki dan perempuan. Dia menngajukan hipotesis nihilnya
sebagai berikut: tidak ada perbedaan signifikan antara produksi yang
dihasilkan grup pekerja perempuan dan laki-laki.
Ternyata peneliti menolak hipotesis yang salah tersbut, maka
keputusan tersebut benar dan mempunyai peluang yang besarnya (1 − 𝛽).
Akan tetapi, jika hipotesis yang salah tersebut setelah diuji kemudian
diterima, maka hal tersebut termasuk dalam kesalahan tipe II yang
besarnya adalah 𝛽.
Untuk memperjelas keterangan, perhatikan hubungan antara kesalahan I dan
kesalahan II dalam tabel berikut:
KENYATAAN
KEPUTUSAN Ho benar Ho salah
Menolak
Kesalahan tipe I
(∝)
Benar (1 − 𝛽)
Menerima Benar (1 − ∝)
Kesalahan tipe II
(𝛽)
Agar seorang peneliti tidak melakukan pengambilan keputusan yang salah,
berikut adalah beberapa butir penting yang mungkin dapat mengurangi
kesalahan dalam mengambil keputusan:
a. Hendaknya para peneliti hati-hati dan cermat dalam melakukan studi dan
menuangkan dalam kerangka berpikir.
b. Ketika mengajukan hipotesis nihil, hendaknya peneliti tetap melihat pada
hubungan teoritis dengan kenyataan yang ada di lapangan.
8
c. Data yang dikumpulkan hendaknya data yang relevan dan dengan
hipotesis yang hendak diujikan.
D. Cara Menguji Hipotesis
Apabila peneliti telah mengumpulkan dan mengolah data, tahap
pengujian hipotesis tentu akan sampai kepada suatu kesimpulan untuk
menerima atau menolak hipotesis tersebut. Dalam menentukan penerimaan
dan penolakan hipotesis, maka hipotesis alternatif diubah menjadi hipotesis
nol. Menurut Furchan (2004: 130-131), untuk menguji hipotesis peneliti
harus:
1. Menarik kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat
diamati apabila hipotesis tersebut benar.
2. Memilih metode-metode penelitian yang akan memungkinkan
pengamatan, eksperimentasi, atau prosedur lain yang diperlukan untuk
menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak.
3. Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis
untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau
tidak.
Bagi seorang peneliti, hipotesis bukan bukan merupakan suatu
hal yang menjadi vested interest, dalam artian bahwa hipotesis harus selalu
diterima kebenarannya.
Jika hipotesis ditolak karena tidak sesuai dengan data misalnya, keadaan
ini tidak berarti si peneliti akan kehilangan muka. Bahkan harga diri peneliti
akan naik jika si peneliti dapat menerangkan mengapa hipotesisnya tidak
valid. Penolakan hipotesis dapat merupakan penemuan yang positif, karena
telah memecahkan ketidaktahuan (ignorance) universal dan memberi jalan
kepada hipotesis yang lebih baik.6
Hipotesis tidak pernah dibuktikan kebenarannya, tetapi diuji validitasnya.
Untuk menguji hipotesis diperlukan data atau fakta-fakta. Kerangka
pengujian harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum si peneliti mengumpulkan
data. Pengujian hipotesis memerlukan pengetahuan yang luas mengenai teori,
6 Rudi Susilana, Modul 5 Landasan Teori dan Hipotesis.
9
kerangka teori, penguasaan penggunaan teori secara logis, statistik, dan
teknik-teknik pengujian. Cara pengujian hipotesis bergantung dari metode
dan disain penelitian yang digunakan.
Secara umum hipotesis dapat diuji denga dua cara, yaitu mencocokkan
dengan fakta, atau dengan mempelajari konsistensi logis. Dalam menguji
hipotesis dengan mencocokkan fakta, maka diperlukan percobaan-percobaan
untuk memperoleh data. Data tersebut kemudian kita nilai untuk mengetahui
apakah hipotesis tersebut cocok dengan fakta tersebut atau tidak. Cara ini
biasa dikerjakan dengan menggunakan disain percobaan. Jika hipotesis diuji
dengan konsistensi logis, maka si peneliti memilih suatu desain di mana
logika dapat digunakan, untuk menerima atau menolak hipotesis. Cara ini
sering digunakan dalam menguji hipotesis pada penelitian yang menggunakan
metode noneksperimental seperti metode deskriptif, metode sejarah, dan
sebagainya.
E. Penelitian Tanpa Hipotesis
Apakah semua penelitian mempunyai hipotesis? Ada dua jenis jawaban yang
masing-masing mendasarkan diri pada argumen yang kuat:7
1. Semua penelitian pasti berhipotesis.
Peneliti diharapkan menentukan jawaban sementara berdasarkan data yang
diperoleh. Hipotesis harus ada karena jawaban penelitian juga harus ada.
Hipotesis dibutuhkan jika berkenaan dengan verifikasi suatu teori atau
masalah.
2. Hipotesis hanya dibuat jika masalah yang ada menunjukkan hubungan
antara dua variabel atau lebih.
Jika penelitian bersifat eksploratif dan deskriptif, maka hipotesis tidak
diperlukan. Karena jawaban untuk satu variabel yang sifatnya deskriptif
tidak perlu dihipotesiskan. Penelitian eksploratif yang jawabannya masih
dicari dan sukar diduga tentu sukar ditebak apa saja, hal tersebut tidak
mungkin dihipotesiskan.
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,(Jakarta: PT Rineka Cipta), hlm. 117-118.
10
Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka dalam sebuah penelitian sangan
mungkin ditemui banyak hipotesis tidak sama dengan banyak problematika
dan tujuan penelitian. Contoh:
Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VIII-A.
Problematika 1:
Seberapa tinggi motivasi belajar siswa kelas VIII-A? (tidak dihipotesiskan).
Problematika 2:
Seberapa tinggi prestasi belajar siswa kelas VIII-A? (tidak dihipotesiskan).
Problematika 3:
Apakah ada dan seberapa tinggi hubungan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa kelas VIII-A?
Hipotesis:
Ada hubungan yang tinggi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
siswa kelas VIII-A.
11
BAB III
KESIMPULAN
1. Hipotesis adalah jawaban dari suatu permasalahan yang berupa asumsi atau
pendapat yang bersifat sementara dan masih perlu diuji kebenarannya melalui
data yang diperoleh dari sebuah sampel penelitian. Dan ciri-ciri hipotesis itu
meliputi: hipotesis harus menyatakan hubungan, sesuai dengan fakta, harus
berhubungan dengan ilmu, sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan, dapat
diuji, sederhana, dan bisa menerangkan fakta.
2. Jenis-jenis hipotesis yang digunakan dalam sebuah penelitian ada dua, yaitu
hipotesis kerja dan hipotesis nol.
3. Dalam pengujian hipotesis biasanya terdapat kekeliruan. Kekeliruan tersebut
dibedakan menjadi kesalahan tipe I dan kesalahan tipe II. Disebut kesalahan
tipe I apabila menolak hipotesis nol yang benar, dan disebut kesalahan tipe II
apabila menerima hipotesis nol yang salah.
4. Cara menguji hipotesis bergantung dari metode dan desain penelitian yang
digunakan. Secara umum hipotesis dapat diuji denga dua cara, yaitu
mencocokkan dengan fakta, atau dengan mempelajari konsistensi logis.
5. Penelitian tanpa hipotesis mungkin saja terjadi apabila penelitian bersifat
eksploratif dan deskriptif.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rudi Susilana, Modul 5 Landasan Teori dan Hipotesis.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/pengertian-hipotesis-menurut-para-
ahli.html

More Related Content

What's hot

Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Koefisien kurtosis
Koefisien kurtosisKoefisien kurtosis
Koefisien kurtosisAndry Lalang
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Ruth Dian
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Asep suryadi
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisYousuf Kurniawan
 
Rangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom UniversityRangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom UniversityZufar Dhiyaulhaq
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif EnvaPya
 
Penentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka PendekPenentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka PendekDoraIsnainiPutri
 
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AsadCungkring97
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roFransiska Puteri
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN Falanni Firyal Fawwaz
 
Surat permohonan kerja sama
Surat permohonan kerja samaSurat permohonan kerja sama
Surat permohonan kerja samacitra amalia
 

What's hot (20)

Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Koefisien kurtosis
Koefisien kurtosisKoefisien kurtosis
Koefisien kurtosis
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
 
Teori antrian - Dwi
Teori antrian - DwiTeori antrian - Dwi
Teori antrian - Dwi
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
Rangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom UniversityRangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom University
Rangkuman UTS Ekonomi Teknik Telkom University
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif
 
Penentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka PendekPenentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka Pendek
 
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
 
Anova satu arah
Anova satu arahAnova satu arah
Anova satu arah
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
 
Surat permohonan kerja sama
Surat permohonan kerja samaSurat permohonan kerja sama
Surat permohonan kerja sama
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 

Similar to merumuskan hipotesis

2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdfAbdulMuttalib31
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatandrianfa1
 
Mpa pertemuan 1 a
Mpa pertemuan 1 aMpa pertemuan 1 a
Mpa pertemuan 1 aanis fuad
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitianFela Aziiza
 
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Isna Nusa Kumalasari
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualadejuve
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEMeiman21051983
 
enoumerious
enoumeriousenoumerious
enoumeriouswisnu_yp
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxdemas12
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisSri Handayani
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitianshilvia putri
 
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2anggun morizar
 
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi KepengawasanPresentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasanhabibullahhasibuan
 
Indah permata sari
Indah permata sariIndah permata sari
Indah permata saritaufiq99
 
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianmetode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianDesidwidjayanti1
 

Similar to merumuskan hipotesis (20)

2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
 
Hipotesis penelitian.pdf
Hipotesis penelitian.pdfHipotesis penelitian.pdf
Hipotesis penelitian.pdf
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
 
Materi MPA
Materi MPAMateri MPA
Materi MPA
 
Mpa pertemuan 1 a
Mpa pertemuan 1 aMpa pertemuan 1 a
Mpa pertemuan 1 a
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitian
 
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kual
 
Kerangka teori
Kerangka teoriKerangka teori
Kerangka teori
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
 
Metode Ilmiah
Metode IlmiahMetode Ilmiah
Metode Ilmiah
 
enoumerious
enoumeriousenoumerious
enoumerious
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptx
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
 
P4_.pdf
P4_.pdfP4_.pdf
P4_.pdf
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
 
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
 
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi KepengawasanPresentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
 
Indah permata sari
Indah permata sariIndah permata sari
Indah permata sari
 
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianmetode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 

merumuskan hipotesis

  • 1. MERUMUSKAN HIPOTESIS MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Kualitatif Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dewi Asmarani, M.Pd. Disusun Oleh: 1. ANIS NURAVIVA (2814133012) 2. BIBIT WAHYUNINGTYAS (2814133028) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : TMT Semester : V-A INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG OKTOBER 2015
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Penelitian Kualitatif Pendidikan Matematika. Kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dewi Asmarani, M.Pd. selaku dosen pengampu dari mata kuliah Penelitian Kualitatif Pendidikan Matematika, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. 2. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas bantuan yang diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Tulungagung, Oktober 2015 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI Cover .....................................................................................................................i Kata Pengantar .......................................................................................................ii Daftar Isi................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1 A. Latar Belakang...........................................................................................1 B. Rumusan Masalah......................................................................................1 C. Tujuan Penulisan........................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3 A. Pengertian Hipotesis...................................................................................3 B. Jenis-jenis Hipotesis...................................................................................4 C. Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian Hipotesis.................................6 D. Cara Menguji Hipotesis..............................................................................8 E. Penelitian Tanpa Hipotesis.........................................................................9 BAB III KESIMPULAN .......................................................................................11 Daftar Pustaka
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian dipandang sebagai upaya menjawab suatu pemasalahan secara sistematik dengan metode-metode tertentu melalui pengumpulan data yang empiris, kemudian mengolah data tersebut, dan menarik kesimpulan. Untuk melakukan penelitian maka harus dilewati berbagai tahapan. Hal ini sesuai dengan pengertian penelitian ilmiah itu sendiri, yakni menjawab masalah berdasarkan metode yang sistematis. Salah satu hal penting yang dilakukan adalah merumuskan hipotesis. Terdapat beberapa alasan mengapa hipotesis itu penting, diantaranya: hipotesis dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti, hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau difalsifikasi. Namun tidak semua peneliti mampu menyusun hipotesis dengan baik terutama peneliti pemula. Masih banyak terdapat kesalahan dalam menyusun hipotesis. Untuk menyusun hipotesis yang baik setidaknya peneliti harus mengacu pada kriteria perumusan hipotesis, bagaimana jenis-jenis hipotesis dalam penelitian, maupun pemahaman tentang penelitian tanpa menggunakan hipotesis. Selain itu seorang peneliti juga harus mengetahui bagaimana cara menguji hipotesis agar terhindar dari kekeliruan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka makalah ini akan membahas mengenai hakikat hipotesis hingga kekeliruan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis dan apa ciri-cirinya? 2. Apa sajakah jenis-jenis hipotesis? 3. Bagaimana kekeliruan yang terjadi dalam pengujian hipotesis? 4. Bagaimana cara menguji hipotesis? 5. Apakah semua penelitian harus ada hipotesis?
  • 5. 2 C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian hipotesis dan ciri-ciri hipotesis. 2. Untuk mengetahui jenis-jenis hipotesis. 3. Untuk mengetahui kekeliruan yang terjadi dalam pengujian hipotesis. 4. Untuk mengetahui cara menguji hipotesis. 5. Untuk mengetahui penelitian tanpa hipotesis.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hipotesis dan Ciri-ciri Hipotesis Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu: hypo yang artinya di bawah, dan thesis yang artinya pendirian, pendapat yang ditegakkan, atau kepastian. Sehingga hipotesis merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah. Hipotesis biasanya juga disebut dengan hipotesa.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb.) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan atau bisa disebut dengan anggapan dasar. Sedangkan definisi hipotesis menurut pendapat para ahli, yaitu:2 1. Menurut Prof. Dr. S. Nasution, definisi hipotesis ialah “pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya”. (Nasution:2000) 2. Zikmund (1997: 112), hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentatif menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset. 3. Margono (2004: 67), mengemukakan pendapat lain tentang hipotesis. Ia menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban dari suatu permasalahan yang berupa asumsi atau pendapat yang bersifat sementara dan masih perlu diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh dari sebuah sampel penelitian. 1 https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis 2 http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/pengertian-hipotesis-menurut-para-ahli.html
  • 7. 4 Menurut Nazir (2005:152), hipotesis yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Hipotesis harus menyatakan hubungan. 2. Hipotesis harus sesuai dengan fakta. 3. Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan. 4. Hipotesis harus dapat diuji. 5. Hipotesis harus sederhana. 6. Hipotesis harus bisa menerangkan fakta. Secara umum, menurut Nazir (2005: 153) hipotesis yang baik harus mempertimbangkan semua fakta-fakta yang relevan, harus masuk akal dan tidak bertentangan dengan hukum alam yang telah diciptakan Tuhan. Hipotesis harus dapat diuji dengan aplikasi deduktif atau induktif untuk verifikasi, dan hipotesis harus sederhana. Dalam penelitian, seorang peneliti yang menuliskan hipotesis secara baik mempunyai beberapa tujuan penting. Diantaranya: 1. Menyediakan keterangan secara sementara terhadap gejala dan memungkinkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Menyediakan para peneliti dengan pernyataan hubungan antar variabel yang dapat diuji kebenarannya. 3. Memberikan arah yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. B. Jenis-jenis Hipotesis Pada umumnya hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan antara dua variabel akibat. Namun ada hipotesis yang menggambarkan perbandingan satu variabel dari dua sampel. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian:3 1. Hipotesis Kerja Sering disebut dengan hipotesis alternatif, dinyatakan dengan Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta), hlm. 112-113.
  • 8. 5 atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Rumusan hipotesis kerja adalah sebagai berikut: a. Jika . . . maka . . . Contoh: Jika malas belajar, maka tidak bisa mengerjakan soal ulangan. b. Ada perbedaan antara . . . dan . . . Contoh: Ada perbedaan antara siswa SMP dan siswa SMA dalam cara bergaul dengan teman sebayanya. c. Ada pengaruh . . . terhadap . . . Contoh: Ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan gaya kepemimpinan dalam organisasi terhadap produktivitas lembaga. 2. Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil Sering juga disebut dengan hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Hipotesis nihil biasanya digunakan jika peneliti melakukan uji analisis dengan hanya menggunakan sebagian dari keseluruhan data yang ada. Hipotesis ini merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan antara dua variabel, dengan kata lain tidak adanya pengaruh variabel X dengan variabel Y. Pemberian nama “hipotesis nol” atau “hipotesis nihil” dapat dimengerti dengan mudah karena tidak ada perbedaan antara dua variabel.4 Hipotesis nol bukanlah pernyataan yang difikirkan oleh peneliti. Hipotesis ini merupakan dasar penelitian kuantitatif yang pada intinya adalah pernyataan teoritis yang masih perlu diuji. Hipotesis ini juga dapat dikatakan sebagai hipotesis deduktif karena diperoleh setelah peneliti mempelajari dari bermacam-macam sumber yang kemudian disusun dalam bentuk landasan teori. Karena diturunkan dari sumber pustaka maka kebenarannya perlu diuji dengan menggunakan data yang dieksplorasi atau diambil dari lapangan. Secara simbolis, hipotesis nol dinyatakan dengan Ho. Penggunaannya dalam teknik statistika adalah sebagai berikut: Ho : U1 = U2 4 Ibid,. hlm. 113.
  • 9. 6 Ho dalam hal ini diartikan bahwa tidak ada perbedaan antara nilai rerata variabel populasi pertama dengan nilai rerata variabel populasi kedua. Rumusan hipotesis nol: - Tidak ada perbedaan antara . . . dengan . . . Contoh: Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dengan mahasiswa tingkat II dalam disiplin kuliah. - Tidak ada pengaruh . . . terhadap . . . Contoh: Tidak ada pengaruh jarak dari rumah ke sekolah terhadap kerajinan mengikuti kuliah. Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi Ho agar peneliti tidak mempunyai prasangka. Dengan demikian, peneliti diharapkan jujur dan tidak terpengaruh pernyataan Ha. C. Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian Hipotesis Perumusan hipotesis dilakukan secara hati-hati setelah peneliti memperoleh bahan yang lengkap berdasarkan landasan teori yang kuat. Namun demikian, rumusan hipotesis tidak selamanya benar. Benar tidaknya hipotesis tidak ada hubungannya dengan terbukti atau tidaknya hipotesis tersebut. Seorang peneliti biasanya akan mempunyai dua kemungkinan tipe kesalahan yang tidak dapat dihindarkan, kedua macam kesalahan tersebut yaitu:5 1. Kesalahan tipe I Suatu ketika, mungkin seorang peneliti mengajukan hipotesis nihil yang isinya benar dengan peluang kesalahan sebesar ∝. Kemudian ia menguji hipotesis tersebut, ternyata ia menerima hasil keputusan hipotesis tersebut. Maka keputusan tersebut benar. Peluang peneliti menerima hipotesis benar adalah sebesar (1 − ∝). Jika suatu ketika terjadi kasus bahwa hipotesis yang benar tersebut ketika diuji ternyata ditolak, maka keputusan peneliti menolak hipotesis 5 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi Aksara), hlm. 47-48.
  • 10. 7 yang benar tersebut dikatakan peneliti mengalami kesalahan tipe I yang besarnya adalah ∝. 2. Kesalahan tipe II Seorang peneliti mengajukan hipotesis nihil yang keliru dengan peluang kesalahan sebesar 𝛽. Contoh: Misalnya dalam penelitian ketenagakerjaan yang terdiri dari orang dewasa laki-laki dan perempuan, peneliti melakukan studi produksi fisik terhadap pekerja laki-laki dan perempuan. Dia menngajukan hipotesis nihilnya sebagai berikut: tidak ada perbedaan signifikan antara produksi yang dihasilkan grup pekerja perempuan dan laki-laki. Ternyata peneliti menolak hipotesis yang salah tersbut, maka keputusan tersebut benar dan mempunyai peluang yang besarnya (1 − 𝛽). Akan tetapi, jika hipotesis yang salah tersebut setelah diuji kemudian diterima, maka hal tersebut termasuk dalam kesalahan tipe II yang besarnya adalah 𝛽. Untuk memperjelas keterangan, perhatikan hubungan antara kesalahan I dan kesalahan II dalam tabel berikut: KENYATAAN KEPUTUSAN Ho benar Ho salah Menolak Kesalahan tipe I (∝) Benar (1 − 𝛽) Menerima Benar (1 − ∝) Kesalahan tipe II (𝛽) Agar seorang peneliti tidak melakukan pengambilan keputusan yang salah, berikut adalah beberapa butir penting yang mungkin dapat mengurangi kesalahan dalam mengambil keputusan: a. Hendaknya para peneliti hati-hati dan cermat dalam melakukan studi dan menuangkan dalam kerangka berpikir. b. Ketika mengajukan hipotesis nihil, hendaknya peneliti tetap melihat pada hubungan teoritis dengan kenyataan yang ada di lapangan.
  • 11. 8 c. Data yang dikumpulkan hendaknya data yang relevan dan dengan hipotesis yang hendak diujikan. D. Cara Menguji Hipotesis Apabila peneliti telah mengumpulkan dan mengolah data, tahap pengujian hipotesis tentu akan sampai kepada suatu kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis tersebut. Dalam menentukan penerimaan dan penolakan hipotesis, maka hipotesis alternatif diubah menjadi hipotesis nol. Menurut Furchan (2004: 130-131), untuk menguji hipotesis peneliti harus: 1. Menarik kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat diamati apabila hipotesis tersebut benar. 2. Memilih metode-metode penelitian yang akan memungkinkan pengamatan, eksperimentasi, atau prosedur lain yang diperlukan untuk menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak. 3. Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak. Bagi seorang peneliti, hipotesis bukan bukan merupakan suatu hal yang menjadi vested interest, dalam artian bahwa hipotesis harus selalu diterima kebenarannya. Jika hipotesis ditolak karena tidak sesuai dengan data misalnya, keadaan ini tidak berarti si peneliti akan kehilangan muka. Bahkan harga diri peneliti akan naik jika si peneliti dapat menerangkan mengapa hipotesisnya tidak valid. Penolakan hipotesis dapat merupakan penemuan yang positif, karena telah memecahkan ketidaktahuan (ignorance) universal dan memberi jalan kepada hipotesis yang lebih baik.6 Hipotesis tidak pernah dibuktikan kebenarannya, tetapi diuji validitasnya. Untuk menguji hipotesis diperlukan data atau fakta-fakta. Kerangka pengujian harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum si peneliti mengumpulkan data. Pengujian hipotesis memerlukan pengetahuan yang luas mengenai teori, 6 Rudi Susilana, Modul 5 Landasan Teori dan Hipotesis.
  • 12. 9 kerangka teori, penguasaan penggunaan teori secara logis, statistik, dan teknik-teknik pengujian. Cara pengujian hipotesis bergantung dari metode dan disain penelitian yang digunakan. Secara umum hipotesis dapat diuji denga dua cara, yaitu mencocokkan dengan fakta, atau dengan mempelajari konsistensi logis. Dalam menguji hipotesis dengan mencocokkan fakta, maka diperlukan percobaan-percobaan untuk memperoleh data. Data tersebut kemudian kita nilai untuk mengetahui apakah hipotesis tersebut cocok dengan fakta tersebut atau tidak. Cara ini biasa dikerjakan dengan menggunakan disain percobaan. Jika hipotesis diuji dengan konsistensi logis, maka si peneliti memilih suatu desain di mana logika dapat digunakan, untuk menerima atau menolak hipotesis. Cara ini sering digunakan dalam menguji hipotesis pada penelitian yang menggunakan metode noneksperimental seperti metode deskriptif, metode sejarah, dan sebagainya. E. Penelitian Tanpa Hipotesis Apakah semua penelitian mempunyai hipotesis? Ada dua jenis jawaban yang masing-masing mendasarkan diri pada argumen yang kuat:7 1. Semua penelitian pasti berhipotesis. Peneliti diharapkan menentukan jawaban sementara berdasarkan data yang diperoleh. Hipotesis harus ada karena jawaban penelitian juga harus ada. Hipotesis dibutuhkan jika berkenaan dengan verifikasi suatu teori atau masalah. 2. Hipotesis hanya dibuat jika masalah yang ada menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jika penelitian bersifat eksploratif dan deskriptif, maka hipotesis tidak diperlukan. Karena jawaban untuk satu variabel yang sifatnya deskriptif tidak perlu dihipotesiskan. Penelitian eksploratif yang jawabannya masih dicari dan sukar diduga tentu sukar ditebak apa saja, hal tersebut tidak mungkin dihipotesiskan. 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,(Jakarta: PT Rineka Cipta), hlm. 117-118.
  • 13. 10 Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka dalam sebuah penelitian sangan mungkin ditemui banyak hipotesis tidak sama dengan banyak problematika dan tujuan penelitian. Contoh: Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VIII-A. Problematika 1: Seberapa tinggi motivasi belajar siswa kelas VIII-A? (tidak dihipotesiskan). Problematika 2: Seberapa tinggi prestasi belajar siswa kelas VIII-A? (tidak dihipotesiskan). Problematika 3: Apakah ada dan seberapa tinggi hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VIII-A? Hipotesis: Ada hubungan yang tinggi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VIII-A.
  • 14. 11 BAB III KESIMPULAN 1. Hipotesis adalah jawaban dari suatu permasalahan yang berupa asumsi atau pendapat yang bersifat sementara dan masih perlu diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh dari sebuah sampel penelitian. Dan ciri-ciri hipotesis itu meliputi: hipotesis harus menyatakan hubungan, sesuai dengan fakta, harus berhubungan dengan ilmu, sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan, dapat diuji, sederhana, dan bisa menerangkan fakta. 2. Jenis-jenis hipotesis yang digunakan dalam sebuah penelitian ada dua, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. 3. Dalam pengujian hipotesis biasanya terdapat kekeliruan. Kekeliruan tersebut dibedakan menjadi kesalahan tipe I dan kesalahan tipe II. Disebut kesalahan tipe I apabila menolak hipotesis nol yang benar, dan disebut kesalahan tipe II apabila menerima hipotesis nol yang salah. 4. Cara menguji hipotesis bergantung dari metode dan desain penelitian yang digunakan. Secara umum hipotesis dapat diuji denga dua cara, yaitu mencocokkan dengan fakta, atau dengan mempelajari konsistensi logis. 5. Penelitian tanpa hipotesis mungkin saja terjadi apabila penelitian bersifat eksploratif dan deskriptif.
  • 15. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta. Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara. Rudi Susilana, Modul 5 Landasan Teori dan Hipotesis. https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/pengertian-hipotesis-menurut-para- ahli.html