Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, perumusan, kegunaan, dan pengujian hipotesis penelitian. Hipotesis adalah pernyataan yang belum diketahui kebenarannya dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya melalui data penelitian. Ada dua jenis hipotesis yaitu induktif dan deduktif, serta tiga bentuknya yaitu penelitian, nol,
2. PENGERTIAN
1. Berasal dari Bahasa Yunani
Hypo = di bawah, sebelum;
thesis = pernyataan, pendirian, pendapat yang
ditegakkan, kepastian.
Hipotesis : suatu pernyataan yg pada waktu
diungkapkan belum diketahui kebenarannya.
2. Sugiyono (2010)
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
3. 3. Suharsimi Arikunto (2010)
Hipotesis didefinisikan sebagai alternatif dugaan
jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi
problematika yang diajukan dalam penelitian.
Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran
yang sifatnya sementara, yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan
melalui penelitian
4. Sudjana (2005)
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai
sesuatu hal yang dibuat.
4. 5. Suryabrata (2010:21)
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara
terhadap masalah penelitian, yang
kebenarannya masih harus diuji secara
empiris.
5. PERUMUSAN HIPOTESIS
Hipotesis yang berupa anggapan/pendapat dapat
didasarkan atas (Supranto, 2001:125):
a) Teori
b) Pengalaman (pengalaman sendiri atau orang lain)
c) Ketajaman berpikir. Orang yang cerdas sering
mempunyai pendapat tentang pemecahan suatu
persoalan.
6. Menurut Anggoro (2008:128) karakteristik hipotesis yang baik adalah
sebagai berikut:
1. Rasional.
2. Dua variabel atau lebih.
3. Dapat diuji.
Ruseffendi (2005:27) menambahkan ciri-ciri dari hipotesis yang baik adalah
• Sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya
• Tentatif dan berupa penjelasan yang masuk akal bagi terbentuknya
tingkah laku tertentu, gejala (fenomena) atau kejadian.
• Menguraikan sejelas dan sepadat mungkin hubungan (perbedaan) yang
diharapkan terjadi antara dua variabel dan menjelaskan variabel-variabel
itu dalam kata-kata yang operasional dan dapat diukur.
• Dapat diuji atau dites.
7. Sebuah hipotesis yang baik hendaknya mengandung beberapa
hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas.
2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di
antara variabel-variabel-variabel.
3. Hipotesis harus dapat diuji.
4. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah
ada.
5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas
mungkin.
8. KEGUNAAN HIPOTESIS
Kegunaan hipotesis yang disusun dalam suatu
rencana penelitian, setidaknya ada empat yaitu:
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara
tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan
hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian
9. 3. Hipotesis memberikan arah kepada
penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk
melaporkan kesimpulan penyelidikan.
Menurut Moh. Nazir (2003:151) Secara garis besar,
Kegunaan hipotesis dalam sebuah penelitian
adalah sebagai berikut:
10. 1. Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan
penelitian dan kerja penelitian.
2. Menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan
hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang
begitu saja dari perhatian peneliti.
3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan
fakta yang bercerai - berai tanpa koordinasi ke
dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta
penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
11. JENIS – JENIS HIPOTESIS
Menurut bagaimana suatu hipotesis
penelitian diperoleh, hipotesis dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
(Sukardi, 2012:41):
1. Hipotesis induktif.
2. Hipotesis deduktif
12. Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi 3:
a) Hipotesis penelitian / kerja(Alternatif/HA):
Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar
peneliti terhadap suatu masalah yang sedang
dikaji. Dalam Hipotesis ini peneliti menganggap
benar Hipotesisnya yang kemudian akan
dibuktikan secara empiris melalui pengujian
Hipotesis dengan mempergunakan data yang
diperolehnya selama melakukan penelitian.
Misalnya:
Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan
jumlah orang stress
13. b) Hipotesis operasional/Nol
Hipotesis operasional merupakan Hipotesis
yang bersifat obyektif. Artinya peneliti
merumuskan Hipotesis tidak semata mata
berdasarkan anggapan dasarnya tetapi juga
berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis
penelitian yang dibuat belum tentu benar
setelah diuji dengan menggunakan data yang
ada.
14. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis
pembanding yang bersifat obyektif dan netral
atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0). H0
digunakan untuk memberikan keseimbangan
pada Hipotesis penelitian karena peneliti
meyakini dalam pengujian nanti benar atau
salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari
bukti – bukti yang diperolehnya selama
melakukan penelitian.
Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis
ekonomi dengan jumlah orang stress.
15. c) Hipotesis statistik
Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang
dirumuskan dalam bentuk notasi statistik.
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan
peneliti terhadap populasi dalambentuk angka-
angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau
H0: p = 0
16. MENGUJI HIPOTESIS
Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus
diuji. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1
yang akan diterima. Jika H1 diterima maka H0 ditolak.
Dalam menguji Hipotesis ada dua jenis kekeliruan
yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:
a). Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha
b). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta
17. PENELITIAN TANPA HIPOTESIS
Tidak Semua penelitian memiliki Hipotesis.
Penelitian yang biasanya tanpa hipotesis
diantaranya :
1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian historis
3. Penelitian evaluasi.
18. Contoh Merumuskan Hipotesis
1. Judul : Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Keterampilan Manajerial
Terhadap Motivasi Berprestasi Guru
R.M : Apakah terdapat hubungan gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan
keterampilan manajerial terhadap
motivasi berprestasi guru?
Hipotesis
Terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan keterampilan manajerial terhadap
motivasi berprestasi guru.
19. 2. Judul : Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi
Belajar terhadap Hasil Belajar MM Siswa.
R.M : Apakah terdapat perbedaan hasil belajar MM
siswa yang diajarkan dengan Model CTL dan
Model Inquiri?
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
dengan siswa yang memiliki motivasi belajar
rendah?
Hipotesis
Terdapat perbedaan hasil belajar MM siswa yang
diajarkan dengan Model CTL dan Model Inquiri.
Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah
20. 3. Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa dengan Model Pembelajaran
CTL dan Inquiri.
R.M : Apakah hasil belajar siswa dapat
meningkat dengan menerapkan
Model pembelajaran CTL dan
Inquiri?
Hipotesis
Hasil belajar siswa meningkat dengan
menerapkan Model pembelajaran CTL dan
Inquiri
21. 4. Judul : Pengembangan Bahan Ajar
Matematika SMA.
R.M : Apakah bahan ajar yang
dikembangkan layak digunakan?
Apakah bahan ajar yang
dikembangkan lebih efektif dari bahan
ajar yang ada?
Hipotesis
Bahan ajar yang dikembangkan layak
digunakan.
Bahan ajar yang dikembangkan lebih efektif
dari bahan ajar yang ada.