SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
MENJADI IMAM
GEREJA PAPA MISKIN
Y.B. Prasetyantha, MSF
Rekoleksi: Mengasah Kapak
• Apakah “kapak”-ku
sebagai seorang
murid Kristus?
• Apakah “kapak”-ku
sebagai seorang
imam yang
tertahbis?
• Apakah “kapak”-ku
sebagai seorang
imam Gereja Papa
miskin?
Soal KETAATAN, …, ketika “saya
ditugaskan ke pedalaman ya saya
budhal ke pedalaman Kalimantan
tanpa pikir panjang. … Di
pedalaman, selain faktor alam yang
tidak ramah, untuk makan harus
masak sendiri apa adanya. Kadang-
kadang tidur beralaskan kardus
bekas pembungkus kulkas. Tapi ada
kebahagiaan tersendiri bila kita
menyatu dengan masyarakat dan
alam di tempat itu.”
(Rm. Martinus ‘Jabrik’ Suharyanta, Pr, “Jelek
Sudah Pernah, Baik itu Rahmat”, UTUSAN,
NO. 03 TAHUN KE-65, Maret 2015, 9)
Peringatan:
• Kalau Anda bersungguh-sungguh untuk
mempersiapkan pembaruan janji imamat,
pakailah cara ini:
• Yakinkanlah diri Anda bahwa, Anda dengan tulus
ikhlas bermaksud “mengasah kapak” kemuridan,
pelayanan dan komitmen pada orang-orang miskin
Anda demi perwujudan Gereja Papa Miskin.
• Pakailah “gerinda” Seruan Apostolik Evangelii
Gaudium sebagai Buku Kesehatan – melihat apakah
Anda mempunyai salah satu gejala – dan bukan
sebagai Buku Psikologi – memikirkan rekan Anda
termasuk dalam kelompok orang yang macam apa.
• Kalau Anda menuruti godaan untuk menilai orang
lain, rekoleksi ini akan merugikan Anda.
“Setiap umat Kristiani adalah orang yang
diutus sejauh ia menjumpai Allah dalam Yesus
Kristus: kita tidak lagi mengatakan bahwa kita
adalah ‘para murid’ dan ‘orang-orang yang
diutus’, melainkan bahwa KITA SELALU
‘MURID-MURID YANG DIUTUS’.”
(EG 120)
Konteks Kemuridan
• Menurut Paus Fransiskus, seorang imam, sama seperti setiap umat
Kristiani, adalah pertama-tama dan terutama seorang murid yang
diutus. Seorang imam adalah “seorang misionaris sejati, yang tidak
pernah berhenti menjadi murid” (EG 266).
• Kitab Suci tentang Kemuridan : “Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit.
Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun
datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai
Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa
untuk mengusir setan” (Markus 3:13-15).
• Tiga unsur pokok kemuridan: (1) dipanggil, (2) untuk tinggal bersama
dan dalam, serta (3) diutus oleh Tuhan
TigaUnsurPokok
KEMURIDAN Aku telah
memilih
kamu
Untuk tinggal
bersama-Ku
Untuk
menjadi
utusan
• Sebagai seorang murid, IMAM ADALAH ORANG YANG DIPANGGIL DAN
DIPILIH TUHAN  “Menjadi seorang kristiani bukanlah hasil dari
pilihan etis atau gagasan mulia, melainkan perjumpaan dengan suatu
kejadian, seseorang, yang memberikan cakrawala baru dan arah
yang menentukan dalam hidup” (EG 7).
• Sebagai seorang murid, IMAM ADALAH PRIBADI YANG TINGGAL
BERSAMA DAN TINGGAL DALAM TUHAN  “Tetapi keyakinan ini
ditopang oleh pengalaman pribadi yang terus dibarui untuk
mengecap persahabatan Kristus dan pesan-Nya. … Bersatu dengan
Yesus, kita mencari apa yang Dia cari serta mengasihi apa yang Dia
kasihi” (EG 266-267).
• Sebagai seorang murid, IMAM ADALAH UTUSAN  “Menjadi seorang
murid berarti terus-menerus siap membawa kasih Yesus kepada
sesama, dan hal ini bisa terjadi tanpa diduga dan di mana pun: di
jalan, di lapangan kota, selama bekerja, dalam perjalanan” (EG 127).
Bahaya:
ImamattanpaKemuridan
• Imam-imam yang punya “perhatian berlebihan akan kebebasan
pribadi dan hidup santai, yang menjadikan mereka melihat karya
mereka sebagai suatu tambahan belaka pada hidup mereka,
seolah-olah karya itu bukanlah bagian dari identitas mereka” (EG
78).
• Imam-imam yang “mengidap semacam rasa rendah diri yang
membuat mereka menisbikan atau menyembunyikan identitas
Kristiani dan keyakinan mereka. … Mereka menjadi tak bahagia
dengan siapa diri mereka dan apa yang mereka lakukan.” (EG 79).
• Imam-imam yang jatuh dalam “relativisme praktis” yang “tampak
dalam bertindak seolah-olah Allah tidak ada, dengan membuat
keputusan-keputusan seolah-olah kaum papa tidak ada,
menetapkan tujuan-tujuan seolah-olah orang lain tidak ada,
bekerja seolah-olah tak ada orang yang belum menerima Injil”
dan yang “jatuh ke dalam gaya hidup yang mengarah pada
kelekatan pada keamanan finansial, atau keinginan untuk
berkuasa atau kemuliaan manusiawi dengan cara apa pun,
daripada memberikan diri mereka bagi sesama dalam
perutusan.” (EG 80).
“IMAMAT PELAYANAN ADALAH SALAH
SATU SARANA YANG DIGUNAKAN YESUS
UNTUK MELAYANI UMAT-NYA, namun
martabat kita yang agung berasal dari
Pembaptisan, yang bisa diperoleh semua
orang. Kesatuan gambaran imamat
dengan Kristus Sang Kepala … tidak
mengandung arti suatu pengagungan
yang akan menempatkannya di atas
orang-orang lain. Di dalam Gereja,
fungsi-fungsi ‘tidak memberi tempat
bagi superioritas seorang di atas orang
lain.”
(EG 104)
Imam: Bukan Tuan tetapi Pelayan
• Seorang imam, oleh tahbisan suci yang diterimanya, meski berbeda
hakekatnya namun tidak berada di atas dan terpisah dari kaum awam
melainkan BERADA BERSAMA DI TENGAH-TENGAH UMAT ALLAH.
• “Imamat umum kaum beriman dan imamat jabatan atau hierarkis, kendati
berbeda hakekatnya dan bukan hanya tingkatnya, SALING TERARAHKAN. …
Dengan kekuasaan kudus yang ada padanya, imam pejabat membentuk
dan memimpin Umat keimaman. Ia menyelenggarakan kurban Ekaristi atas
nama Kristus, dan mempersembahkannya kepada Allah atas nama segenap
Umat” (Lumen Gentium 10b).
• “Supaya Umat Beriman makin berpadu menjadi satu tubuh, … Tuhan juga
mengangkat di tengah mereka beberapa anggota MENJADI PELAYAN, yang
dalam persekutuan Umat Beriman mempunyai kuasa Tahbisan Suci untuk
mempersembahkan kurban dan mengampuni dosa-dosa, dan demi nama
Kristus secara resmi menunaikan tugas imamat bagi orang-orang”
(Presbyterorum Ordinis 2b).
Imam Pelayan Injil
• Menurut Paus Fransiskus, sebagai pelayan Injil, seorang imam mestinya
“tidak terbelenggu oleh penyampaian banyak ajaran” tetapi lebih “memilih
tujuan pastoral dan gaya perutusan yang benar-benar menjangkau setiap
orang tanpa pengecualian atau pengucilan, pesan harus terpusat pada hal-
hal mendasar, pada apa yang paling indah, paling besar, paling menarik
dan sekaligus paling diperlukan” (EG 35).
• Kata dan perbuatan imam mestinya menyatakan terutama Intisari Injil,
yakni “keindahan kasih Allah yang menyelamatkan yang dinyatakan dalam
Yesus Kristus yang wafat dan bangkit dari mati” (EG 36) yang harus ia
dengarkan dan wartakan lagi dan lagi secara baru (bdk. EG 164).
• Karena alasan itu juga “imam – seperti setiap anggota Gereja lainnya –
hendaknya bertumbuh dalam kesadaran bahwa ia sendiri senantiasa juga
perlu dievangelisasi” (EG 164; bdk. Pastores Dabo Vobis 26).
Imam Diurapi dengan Minyak Kegembiraan
(Kotbah Paus Fransiskus pada Misa Krisma 17 April 2014)
• “Sukacita imami adalah harta tak ternilai tidak hanya bagi imam
sendiri tetapi bagi seluruh umat beriman Allah.
• Sukacita imami bersumber dari kasih Bapa dan Tuhan ingin sukacita
kasih ini menjadi “milik kita” dan menjadi “penuh” (Yoh 15:11).
• Imam adalah laki-laki yang termiskin jika Yesus tidak memperkaya dia
dengan kemiskinan-Nya, hamba yang tak paling berguna jika Yesus
tidak memanggil dia sahabat-Nya, laki-laki yang paling bebal jika
Yesus tidak dengan sabar mengajarkan dia seperti Ia mengajar Petrus,
orang Kristiani yang paling rapuh jika Sang Gembala yang Baik tidak
memperkuat dia di tengah-tengah kawanan domba.”
“Bagi saya, ada tiga
keistimewaan penting dari
sukacita imami kita. Itu
merupakan sukacita yang
mengurapi kita (bukan sukacita
yang ‘menggemukkan’ kita,
membuat kita bermanis-manis,
mewah dan sombong), itu
merupakan sukacita yang
langgeng dan itu merupakan
sukacita perutusan yang
menyebar dan memikat,
dimulai terbalik – dengan
orang-orang yang paling jauh
dari kita.”
(Paus Fransiskus)
Bahaya:
ImamattanpaPelayanan
• Imam yang “terobsesi dengan melindungi waktu
senggang mereka, … seolah-olah tugas mewartakan
Injil adalah racun yang berbahaya, bukan tanggapan
sukacita atas kasih Allah yang mengutus” (EG 81).
• Imam yang pesimis, “yang suka mengeluh dan
kecewa, ‘orang bermuka muram’” (EG 85).
• Imam yang terjangkiti “neo-pelagianisme” yang
“mengandalkan diri sendiri sehingga … akhirnya
hanya percaya pada kekuatan … sendiri dan merasa
lebih unggul daripada yang lain, karena … mematuhi
aturan-aturan tertentu atau tetap setia dengan teguh
pada gaya Katolik tertentu masa lalu” (EG 94).
• Imam elite yang sakit “keduniawian rohani”, yakni imam “yang
bersembunyi di balik kesalehan … (namun) mencari bukan kemuliaan
Allah, melainkan kemuliaan manusia dan kesejahteraan pribadi” (EG
93). Keduniawian yang berbahaya ini tampak dalam sejumlah sikap
yang memiliki pretensi yang sama untuk “menguasai ruang Gereja”
(EG 95):
• Imam yang “melihat perhatian yang berlebihan akan liturgi, doktrin,
dan akan gengsi Gereja, tetapi tanpa kepedulian apa pun agar Injil
memiliki dampak nyata pada umat Allah dan kebutuhan konkret masa
kini”.
• Imam yang mengandalkan “pesona pencapaian sosial dan politik, atau
kebanggaan pada kemampuan … untuk mengatur hal-hal praktis, atau
obsesi dengan program-program kemandirian dan realisasi diri”.
• Imam yang mengagungkan “fungsi managerial, yang sibuk dengan
manajemen, statistik, rencana dan evaluasi di mana penerima
manfaatnya bukan umat Allah, melainkan Gereja sebagai institusi”.
Bahan Refleksi:
“GEREJA PERTAMA-TAMA DAN TERUTAMA ADALAH UMAT YANG SEDANG
BERGERAK MAJU DALAM PERJALANAN ZIARAHNYA MENUJU ALLAH. Tentu saja
Gereja adalah misteri yang berakar dalam Trinitas, namun berada secara nyata
dalam sejarah sebagai suatu bangsa peziarah dan pewarta Injil, yang melampaui
ungkapan kelembagaan mana pun, betapapun diperlukan.”
(EG 111)
Gereja: Umat Allah Peziarah
• Menurut Paus Fransiskus, Gereja mesti memahami identitasnya bukan lagi
sebagai koinonia/communio yang eksklusif melainkan sebagai UMAT ALLAH
YANG BERZIARAH.
• Eklesiologi Paus ini berbeda dengan pandangan eklesiologis yang dominan
selama ini tentang persekutuan yang punya tendensi untuk mengistimewa-
kan karakter Gereja yang hirarkis, prioritas Gereja Universal atas Gereja-
gereja Lokal, Ekaristi daripada Baptis, succesio apostolica daripada imamat
umum, dan kesatuan sakramental Gereja atas misi Gereja di dunia.
• Kembali kepada Konsili Vatikan II (Lumen Gentium + Ad gentes),
dipengaruhi CELAM 2007, Paus menekankan GAMBARAN GEREJA YANG
LEBIH BIBLIS dan DINAMIS: prioritas pada kualitas kemuridan, imamat
umum, imamat jabatan sebagai pelayan komunitas, realitas Gereja yang
historis dan hakekat Gereja yang bersifat misioner.
“Saya memimpikan ‘OPSI PERUTUSAN’, yakni,
dorongan perutusan yang mampu mengubah
segala sesuatu sehingga kebiasaan-kebiasaan
Gereja, cara-cara melakukan segala sesuatu, waktu
dan agenda, bahasa dan struktur dapat disalurkan
dengan tepat untuk evangelisasi dunia masa kini
daripada untuk pertahanan diri. Pembaruan
struktur-struktur yang dituntut oleh pertobatan
pastoral hanya dapat dimengerti dalam terang ini:
sebagai bagian dari usaha untuk membuat
struktur-struktur tersebut berorientasi pada
perutusan, untuk menjadikan kegiatan pastoral
pada setiap tingkat bisa lebih inklusif dan terbuka,
untuk mengilhami para pekerja pastoral selalu
ingin keluar dan dengan demikian mendapatkan
tanggapan positif dari semua yang dipanggil Yesus
untuk bersahabat dengan-Nya” (EG 27).
Imam dari Gereja Sentrifugal (Richard Gaillardetz)
• Imam adalah pelopor “Gereja yang bergerak keluar” (EG 24).:
• “Komunitas para murid yang diutus mengambil langkah pertama, yang
terlibat dan mendukung, yang berbuah dan bersukacita.”
• Komunitas yang percaya bahwa “Tuhan telah mengambil prakarsa, Dia telah
terlebih dahulu mengasihi,” sehingga terdorong untuk “bergerak maju, berani
mengambil prakarsa, keluar kepada yang lain, mencari mereka yang telah
menjauh; berdiri di persimpangan-persimpangan jalan dan menyambut yang
tersingkir.”
• “Komunitas yang “terlibat dengan kata dan perbuatan dalam hidup orang
sehari-hari; komunitas ini menjembatani jarak, mau menghambakan diri jika
perlu, serta merangkul hidup manusia, dengan menyentuh kemanusiaan
Kristus yang menderita dalam diri sesamanya.”
Kepada siapa imam pertama-tama harus pergi?
• “Ketika membaca Injil, kita menemukan petunjuk yang jelas: tidak
terbatas pada teman-teman dan tetangga-tetangga kita yang kaya,
tetapi terutama pada orang-orang miskin dan orang-orang sakit,
mereka yang biasanya dihina dan diabaikan, ‘mereka yang tidak bias
membalas’ (Luk 14:14). Tidak mungkin ada keraguan atau penjelasan
yang melemahkan pesan yang sangat jelas itu. Hari ini dan selalu
‘kaum miskin adalah para penerima Injil yang memiliki hak istimewa’,
dan pewartaan Injil yang disampaikan kepada mereka dengan cuma-
cuma adalah tanda Kerajaan yang dibawa oleh kedatangan Yesus.
Kita harus menyatakan, dengan terus terang, bahwa ‘ADA IKATAN TAK
TERPISAHKAN ANTARA IMAN KITA DAN KAUM MISKIN’. Semoga kita
tidak pernah meninggalkan mereka” (EG 48).
Imam Gereja Papa Miskin
“Bagi Gereja, keberpihakan pada orang-orang miskin pada pokoknya adalah
kategori teologis daripada kategori budaya, sosiologis, politis atau filosofis. …
Inilah mengapa saya menginginkan Gereja yang miskin dan bagi orang-orang
miskin.” (EG 198)
Bahaya:Imammiskinyang
“Sentripetal”
• Imam yang berpusat pada diri sendiri, yang mempertahankan
“struktur-struktur tertentu dan seringkali adanya suasana yang
kadang kurang bersahabat … (dalam) paroki dan komunitas …, atau
pendekatan birokratis dalam menanggani permasalahan, entah yang
sederhana atau rumit, dalam kehidupan umat … Di banyak tempat
pendekatan administratif lebih ditekankan daripada pendekatan
pastoral, seperti juga penekanan pada pelayanan sakramen tanpa
bentuk-bentuk lain pewartaan Injil” (EG 63).
• Imam yang jatuh dalam “apatisme pastoral”, karena “menceburkan
diri … ke dalam proyek-proyek yang tidak realistis dan tidak puas
hanya dengan melakukan apa yang secara realistis dapat” dilakukan,
“kurang sabar terhadap proses perkembangan yang sulit”, … “lekat
dengan segelintir proyek atau impian kosong kesuksesan” … “memberi
perhatian lebih besar pada organisasi daripada orang-orang, sehingga
… lebih peduli pada peta jalan daripada dengan perjalanan itu sendiri”
(EG 82).
• Imam yang “mencoba menjauhkan diri dari orang lain dan berlindung
dalam kenyamanan pribadi … atau dalam lingkaran kecil teman-
teman dekat, dengan menyangkal realisme aspek sosial dari Injil, …
menginginkan Kristus yang murni spiritual, tanpa daging dan tanpa
salib, … ingin hubungan interpersonal (-nya) disediakan oleh
peralatan yang canggih, dengan layar dan sistem yang dapat
dihidupkan dan dimatikan menurut perintah” (EG 88).
• Imam yang “membenarkan bentuk permusuhan, perpecahan, fitnah,
pencemaran nama baik, dendam, iri hati dan keinginan untuk
memaksakan ide-idenya sendiri dengan cara apa pun, bahkan dengan
penganiayaan yang menyerupai perburuan tanpa henti si tukang
sihir” (EG 100).
• Imam yang tertarik kepada
“bentuk ‘spiritualitas
kesejahteraan’ yang terpisah
dari kehidupan komunitas
mana pun, atau kepada
‘teologi kemakmuran’ yang
lepas dari tanggung jawab
bagi saudara dan saudari”
(EG 90), khususnya yang
kecil, lemah, miskin,
tersingkir dan difabel.
Gereja Papa Miskin
“Menjadi Gereja berarti
menjadi umat allah, sesuai
dengan rencana kasih
kebapaan-Nya. Hal ini berarti
bahwa kita menjadi ragi Allah
di tengah-tengah umat
manusia. … Gereja harus
menjadi tempat belas kasihan
yang diberikan secara bebas,
di mana setiap orang bisa
merasa diterima, dikasihani,
diampuni dan didukung untuk
menghayati hidup yang baik
dari Injil.” (EG 114)

More Related Content

What's hot

Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)
Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)
Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)SABDA
 
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & Bumi
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & BumiPIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & Bumi
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & BumiJohan Setiawan
 
Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)SABDA
 
Seminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungSeminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungalbertus purnomo
 
Homiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxHomiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxChrisRevy
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)Katalis Media-Literatur
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI lokobaltenius
 
Visi Gerakan Pemuridan
Visi Gerakan PemuridanVisi Gerakan Pemuridan
Visi Gerakan PemuridanJohan Setiawan
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Giovanni Promesso
 
Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gerejaonchy
 
Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & WahyuKonsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & WahyuGiovanni Promesso
 
Pel 6 pemuridan kristiani
Pel 6 pemuridan kristianiPel 6 pemuridan kristiani
Pel 6 pemuridan kristianiwilaxmalaikat
 
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Bab 1  sap teologi penggembalaanBab 1  sap teologi penggembalaan
Bab 1 sap teologi penggembalaanChris Hukubun
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIGiovanni Promesso
 

What's hot (20)

Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)
Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)
Dasar-Dasar Iman Kristen 2 (DIK 2)
 
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & Bumi
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & BumiPIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & Bumi
PIR Aku Percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa Khalik Langit & Bumi
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)
 
Seminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandungSeminar deuterokanonika bandung
Seminar deuterokanonika bandung
 
Homiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxHomiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptx
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
 
2 teologia da m issão
2 teologia da m issão2 teologia da m issão
2 teologia da m issão
 
Visi Gerakan Pemuridan
Visi Gerakan PemuridanVisi Gerakan Pemuridan
Visi Gerakan Pemuridan
 
Teologia biblika
Teologia biblikaTeologia biblika
Teologia biblika
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
 
Sejarah Gereja
Sejarah GerejaSejarah Gereja
Sejarah Gereja
 
Pengantar injil sinoptik
Pengantar injil sinoptikPengantar injil sinoptik
Pengantar injil sinoptik
 
Pertemuan VII
Pertemuan VIIPertemuan VII
Pertemuan VII
 
Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & WahyuKonsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
 
Pel 6 pemuridan kristiani
Pel 6 pemuridan kristianiPel 6 pemuridan kristiani
Pel 6 pemuridan kristiani
 
Teologia contemporanea
Teologia contemporaneaTeologia contemporanea
Teologia contemporanea
 
Bab 1 sap teologi penggembalaan
Bab 1  sap teologi penggembalaanBab 1  sap teologi penggembalaan
Bab 1 sap teologi penggembalaan
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
 

Similar to IMAMAT PELAYANAN

Sekolah Sabat - Triwulan 4 Pelajaran 9.
Sekolah Sabat - Triwulan 4 Pelajaran 9.Sekolah Sabat - Triwulan 4 Pelajaran 9.
Sekolah Sabat - Triwulan 4 Pelajaran 9.Adam Hiola
 
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Kepemimpinan dan Pelayanan TransformatifKepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Kepemimpinan dan Pelayanan TransformatifFrans Budi Santika
 
Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)wilaxmalaikat
 
Majalah Mekar Edisi 1 Jan-Feb 2020
Majalah Mekar Edisi 1 Jan-Feb 2020Majalah Mekar Edisi 1 Jan-Feb 2020
Majalah Mekar Edisi 1 Jan-Feb 2020KomsosKeuskupanBogor
 
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxSPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxDinarDorotea
 
Pro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaPro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaLusius Sinurat
 
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam GerejaDogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam GerejaKalebOM
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omkkarangpanas
 
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIKMATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIKfudianto monica
 
Makalah (mengenal seorang gembala)
Makalah (mengenal seorang gembala) Makalah (mengenal seorang gembala)
Makalah (mengenal seorang gembala) dendrilusi
 
ORK 21 September 2023.pptx
ORK 21 September 2023.pptxORK 21 September 2023.pptx
ORK 21 September 2023.pptxalbertus purnomo
 
Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Chatarina Pantja W
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)anandasesilia
 
Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015karangpanas
 

Similar to IMAMAT PELAYANAN (20)

Cuplis Mantap
Cuplis MantapCuplis Mantap
Cuplis Mantap
 
Pertemuan VIII
Pertemuan VIIIPertemuan VIII
Pertemuan VIII
 
Sekolah Sabat - Triwulan 4 Pelajaran 9.
Sekolah Sabat - Triwulan 4 Pelajaran 9.Sekolah Sabat - Triwulan 4 Pelajaran 9.
Sekolah Sabat - Triwulan 4 Pelajaran 9.
 
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Kepemimpinan dan Pelayanan TransformatifKepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
 
Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)Lat pel sel (pribadi)
Lat pel sel (pribadi)
 
Majalah Mekar Edisi 1 Jan-Feb 2020
Majalah Mekar Edisi 1 Jan-Feb 2020Majalah Mekar Edisi 1 Jan-Feb 2020
Majalah Mekar Edisi 1 Jan-Feb 2020
 
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxSPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
 
Pro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et PatriaPro Ecclesia et Patria
Pro Ecclesia et Patria
 
Being Catholic
Being CatholicBeing Catholic
Being Catholic
 
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam GerejaDogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omk
 
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIKMATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
 
Makalah (mengenal seorang gembala)
Makalah (mengenal seorang gembala) Makalah (mengenal seorang gembala)
Makalah (mengenal seorang gembala)
 
ORK 21 September 2023.pptx
ORK 21 September 2023.pptxORK 21 September 2023.pptx
ORK 21 September 2023.pptx
 
Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
 
Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015
 
Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
 

More from Giovanni Promesso

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianGiovanni Promesso
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKGiovanni Promesso
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGiovanni Promesso
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGiovanni Promesso
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanGiovanni Promesso
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGiovanni Promesso
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaGiovanni Promesso
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Giovanni Promesso
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGiovanni Promesso
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Giovanni Promesso
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaGiovanni Promesso
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGiovanni Promesso
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaGiovanni Promesso
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaGiovanni Promesso
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikGiovanni Promesso
 

More from Giovanni Promesso (20)

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
 
Eskatologi modern
Eskatologi modernEskatologi modern
Eskatologi modern
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
 
Gereja Berpolitik
Gereja BerpolitikGereja Berpolitik
Gereja Berpolitik
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
 
Gereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu BaruGereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu Baru
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
 
Libido Politik Agustinus
Libido Politik AgustinusLibido Politik Agustinus
Libido Politik Agustinus
 

Recently uploaded

WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 

Recently uploaded (7)

WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 

IMAMAT PELAYANAN

  • 1. MENJADI IMAM GEREJA PAPA MISKIN Y.B. Prasetyantha, MSF
  • 2. Rekoleksi: Mengasah Kapak • Apakah “kapak”-ku sebagai seorang murid Kristus? • Apakah “kapak”-ku sebagai seorang imam yang tertahbis? • Apakah “kapak”-ku sebagai seorang imam Gereja Papa miskin?
  • 3. Soal KETAATAN, …, ketika “saya ditugaskan ke pedalaman ya saya budhal ke pedalaman Kalimantan tanpa pikir panjang. … Di pedalaman, selain faktor alam yang tidak ramah, untuk makan harus masak sendiri apa adanya. Kadang- kadang tidur beralaskan kardus bekas pembungkus kulkas. Tapi ada kebahagiaan tersendiri bila kita menyatu dengan masyarakat dan alam di tempat itu.” (Rm. Martinus ‘Jabrik’ Suharyanta, Pr, “Jelek Sudah Pernah, Baik itu Rahmat”, UTUSAN, NO. 03 TAHUN KE-65, Maret 2015, 9)
  • 4. Peringatan: • Kalau Anda bersungguh-sungguh untuk mempersiapkan pembaruan janji imamat, pakailah cara ini: • Yakinkanlah diri Anda bahwa, Anda dengan tulus ikhlas bermaksud “mengasah kapak” kemuridan, pelayanan dan komitmen pada orang-orang miskin Anda demi perwujudan Gereja Papa Miskin. • Pakailah “gerinda” Seruan Apostolik Evangelii Gaudium sebagai Buku Kesehatan – melihat apakah Anda mempunyai salah satu gejala – dan bukan sebagai Buku Psikologi – memikirkan rekan Anda termasuk dalam kelompok orang yang macam apa. • Kalau Anda menuruti godaan untuk menilai orang lain, rekoleksi ini akan merugikan Anda.
  • 5. “Setiap umat Kristiani adalah orang yang diutus sejauh ia menjumpai Allah dalam Yesus Kristus: kita tidak lagi mengatakan bahwa kita adalah ‘para murid’ dan ‘orang-orang yang diutus’, melainkan bahwa KITA SELALU ‘MURID-MURID YANG DIUTUS’.” (EG 120)
  • 6. Konteks Kemuridan • Menurut Paus Fransiskus, seorang imam, sama seperti setiap umat Kristiani, adalah pertama-tama dan terutama seorang murid yang diutus. Seorang imam adalah “seorang misionaris sejati, yang tidak pernah berhenti menjadi murid” (EG 266). • Kitab Suci tentang Kemuridan : “Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan” (Markus 3:13-15). • Tiga unsur pokok kemuridan: (1) dipanggil, (2) untuk tinggal bersama dan dalam, serta (3) diutus oleh Tuhan
  • 7. TigaUnsurPokok KEMURIDAN Aku telah memilih kamu Untuk tinggal bersama-Ku Untuk menjadi utusan
  • 8. • Sebagai seorang murid, IMAM ADALAH ORANG YANG DIPANGGIL DAN DIPILIH TUHAN  “Menjadi seorang kristiani bukanlah hasil dari pilihan etis atau gagasan mulia, melainkan perjumpaan dengan suatu kejadian, seseorang, yang memberikan cakrawala baru dan arah yang menentukan dalam hidup” (EG 7). • Sebagai seorang murid, IMAM ADALAH PRIBADI YANG TINGGAL BERSAMA DAN TINGGAL DALAM TUHAN  “Tetapi keyakinan ini ditopang oleh pengalaman pribadi yang terus dibarui untuk mengecap persahabatan Kristus dan pesan-Nya. … Bersatu dengan Yesus, kita mencari apa yang Dia cari serta mengasihi apa yang Dia kasihi” (EG 266-267). • Sebagai seorang murid, IMAM ADALAH UTUSAN  “Menjadi seorang murid berarti terus-menerus siap membawa kasih Yesus kepada sesama, dan hal ini bisa terjadi tanpa diduga dan di mana pun: di jalan, di lapangan kota, selama bekerja, dalam perjalanan” (EG 127).
  • 9.
  • 10. Bahaya: ImamattanpaKemuridan • Imam-imam yang punya “perhatian berlebihan akan kebebasan pribadi dan hidup santai, yang menjadikan mereka melihat karya mereka sebagai suatu tambahan belaka pada hidup mereka, seolah-olah karya itu bukanlah bagian dari identitas mereka” (EG 78). • Imam-imam yang “mengidap semacam rasa rendah diri yang membuat mereka menisbikan atau menyembunyikan identitas Kristiani dan keyakinan mereka. … Mereka menjadi tak bahagia dengan siapa diri mereka dan apa yang mereka lakukan.” (EG 79). • Imam-imam yang jatuh dalam “relativisme praktis” yang “tampak dalam bertindak seolah-olah Allah tidak ada, dengan membuat keputusan-keputusan seolah-olah kaum papa tidak ada, menetapkan tujuan-tujuan seolah-olah orang lain tidak ada, bekerja seolah-olah tak ada orang yang belum menerima Injil” dan yang “jatuh ke dalam gaya hidup yang mengarah pada kelekatan pada keamanan finansial, atau keinginan untuk berkuasa atau kemuliaan manusiawi dengan cara apa pun, daripada memberikan diri mereka bagi sesama dalam perutusan.” (EG 80).
  • 11.
  • 12. “IMAMAT PELAYANAN ADALAH SALAH SATU SARANA YANG DIGUNAKAN YESUS UNTUK MELAYANI UMAT-NYA, namun martabat kita yang agung berasal dari Pembaptisan, yang bisa diperoleh semua orang. Kesatuan gambaran imamat dengan Kristus Sang Kepala … tidak mengandung arti suatu pengagungan yang akan menempatkannya di atas orang-orang lain. Di dalam Gereja, fungsi-fungsi ‘tidak memberi tempat bagi superioritas seorang di atas orang lain.” (EG 104)
  • 13. Imam: Bukan Tuan tetapi Pelayan • Seorang imam, oleh tahbisan suci yang diterimanya, meski berbeda hakekatnya namun tidak berada di atas dan terpisah dari kaum awam melainkan BERADA BERSAMA DI TENGAH-TENGAH UMAT ALLAH. • “Imamat umum kaum beriman dan imamat jabatan atau hierarkis, kendati berbeda hakekatnya dan bukan hanya tingkatnya, SALING TERARAHKAN. … Dengan kekuasaan kudus yang ada padanya, imam pejabat membentuk dan memimpin Umat keimaman. Ia menyelenggarakan kurban Ekaristi atas nama Kristus, dan mempersembahkannya kepada Allah atas nama segenap Umat” (Lumen Gentium 10b). • “Supaya Umat Beriman makin berpadu menjadi satu tubuh, … Tuhan juga mengangkat di tengah mereka beberapa anggota MENJADI PELAYAN, yang dalam persekutuan Umat Beriman mempunyai kuasa Tahbisan Suci untuk mempersembahkan kurban dan mengampuni dosa-dosa, dan demi nama Kristus secara resmi menunaikan tugas imamat bagi orang-orang” (Presbyterorum Ordinis 2b).
  • 14. Imam Pelayan Injil • Menurut Paus Fransiskus, sebagai pelayan Injil, seorang imam mestinya “tidak terbelenggu oleh penyampaian banyak ajaran” tetapi lebih “memilih tujuan pastoral dan gaya perutusan yang benar-benar menjangkau setiap orang tanpa pengecualian atau pengucilan, pesan harus terpusat pada hal- hal mendasar, pada apa yang paling indah, paling besar, paling menarik dan sekaligus paling diperlukan” (EG 35). • Kata dan perbuatan imam mestinya menyatakan terutama Intisari Injil, yakni “keindahan kasih Allah yang menyelamatkan yang dinyatakan dalam Yesus Kristus yang wafat dan bangkit dari mati” (EG 36) yang harus ia dengarkan dan wartakan lagi dan lagi secara baru (bdk. EG 164). • Karena alasan itu juga “imam – seperti setiap anggota Gereja lainnya – hendaknya bertumbuh dalam kesadaran bahwa ia sendiri senantiasa juga perlu dievangelisasi” (EG 164; bdk. Pastores Dabo Vobis 26).
  • 15. Imam Diurapi dengan Minyak Kegembiraan (Kotbah Paus Fransiskus pada Misa Krisma 17 April 2014) • “Sukacita imami adalah harta tak ternilai tidak hanya bagi imam sendiri tetapi bagi seluruh umat beriman Allah. • Sukacita imami bersumber dari kasih Bapa dan Tuhan ingin sukacita kasih ini menjadi “milik kita” dan menjadi “penuh” (Yoh 15:11). • Imam adalah laki-laki yang termiskin jika Yesus tidak memperkaya dia dengan kemiskinan-Nya, hamba yang tak paling berguna jika Yesus tidak memanggil dia sahabat-Nya, laki-laki yang paling bebal jika Yesus tidak dengan sabar mengajarkan dia seperti Ia mengajar Petrus, orang Kristiani yang paling rapuh jika Sang Gembala yang Baik tidak memperkuat dia di tengah-tengah kawanan domba.”
  • 16. “Bagi saya, ada tiga keistimewaan penting dari sukacita imami kita. Itu merupakan sukacita yang mengurapi kita (bukan sukacita yang ‘menggemukkan’ kita, membuat kita bermanis-manis, mewah dan sombong), itu merupakan sukacita yang langgeng dan itu merupakan sukacita perutusan yang menyebar dan memikat, dimulai terbalik – dengan orang-orang yang paling jauh dari kita.” (Paus Fransiskus)
  • 17. Bahaya: ImamattanpaPelayanan • Imam yang “terobsesi dengan melindungi waktu senggang mereka, … seolah-olah tugas mewartakan Injil adalah racun yang berbahaya, bukan tanggapan sukacita atas kasih Allah yang mengutus” (EG 81). • Imam yang pesimis, “yang suka mengeluh dan kecewa, ‘orang bermuka muram’” (EG 85). • Imam yang terjangkiti “neo-pelagianisme” yang “mengandalkan diri sendiri sehingga … akhirnya hanya percaya pada kekuatan … sendiri dan merasa lebih unggul daripada yang lain, karena … mematuhi aturan-aturan tertentu atau tetap setia dengan teguh pada gaya Katolik tertentu masa lalu” (EG 94).
  • 18. • Imam elite yang sakit “keduniawian rohani”, yakni imam “yang bersembunyi di balik kesalehan … (namun) mencari bukan kemuliaan Allah, melainkan kemuliaan manusia dan kesejahteraan pribadi” (EG 93). Keduniawian yang berbahaya ini tampak dalam sejumlah sikap yang memiliki pretensi yang sama untuk “menguasai ruang Gereja” (EG 95): • Imam yang “melihat perhatian yang berlebihan akan liturgi, doktrin, dan akan gengsi Gereja, tetapi tanpa kepedulian apa pun agar Injil memiliki dampak nyata pada umat Allah dan kebutuhan konkret masa kini”. • Imam yang mengandalkan “pesona pencapaian sosial dan politik, atau kebanggaan pada kemampuan … untuk mengatur hal-hal praktis, atau obsesi dengan program-program kemandirian dan realisasi diri”. • Imam yang mengagungkan “fungsi managerial, yang sibuk dengan manajemen, statistik, rencana dan evaluasi di mana penerima manfaatnya bukan umat Allah, melainkan Gereja sebagai institusi”.
  • 20. “GEREJA PERTAMA-TAMA DAN TERUTAMA ADALAH UMAT YANG SEDANG BERGERAK MAJU DALAM PERJALANAN ZIARAHNYA MENUJU ALLAH. Tentu saja Gereja adalah misteri yang berakar dalam Trinitas, namun berada secara nyata dalam sejarah sebagai suatu bangsa peziarah dan pewarta Injil, yang melampaui ungkapan kelembagaan mana pun, betapapun diperlukan.” (EG 111)
  • 21. Gereja: Umat Allah Peziarah • Menurut Paus Fransiskus, Gereja mesti memahami identitasnya bukan lagi sebagai koinonia/communio yang eksklusif melainkan sebagai UMAT ALLAH YANG BERZIARAH. • Eklesiologi Paus ini berbeda dengan pandangan eklesiologis yang dominan selama ini tentang persekutuan yang punya tendensi untuk mengistimewa- kan karakter Gereja yang hirarkis, prioritas Gereja Universal atas Gereja- gereja Lokal, Ekaristi daripada Baptis, succesio apostolica daripada imamat umum, dan kesatuan sakramental Gereja atas misi Gereja di dunia. • Kembali kepada Konsili Vatikan II (Lumen Gentium + Ad gentes), dipengaruhi CELAM 2007, Paus menekankan GAMBARAN GEREJA YANG LEBIH BIBLIS dan DINAMIS: prioritas pada kualitas kemuridan, imamat umum, imamat jabatan sebagai pelayan komunitas, realitas Gereja yang historis dan hakekat Gereja yang bersifat misioner.
  • 22. “Saya memimpikan ‘OPSI PERUTUSAN’, yakni, dorongan perutusan yang mampu mengubah segala sesuatu sehingga kebiasaan-kebiasaan Gereja, cara-cara melakukan segala sesuatu, waktu dan agenda, bahasa dan struktur dapat disalurkan dengan tepat untuk evangelisasi dunia masa kini daripada untuk pertahanan diri. Pembaruan struktur-struktur yang dituntut oleh pertobatan pastoral hanya dapat dimengerti dalam terang ini: sebagai bagian dari usaha untuk membuat struktur-struktur tersebut berorientasi pada perutusan, untuk menjadikan kegiatan pastoral pada setiap tingkat bisa lebih inklusif dan terbuka, untuk mengilhami para pekerja pastoral selalu ingin keluar dan dengan demikian mendapatkan tanggapan positif dari semua yang dipanggil Yesus untuk bersahabat dengan-Nya” (EG 27).
  • 23. Imam dari Gereja Sentrifugal (Richard Gaillardetz) • Imam adalah pelopor “Gereja yang bergerak keluar” (EG 24).: • “Komunitas para murid yang diutus mengambil langkah pertama, yang terlibat dan mendukung, yang berbuah dan bersukacita.” • Komunitas yang percaya bahwa “Tuhan telah mengambil prakarsa, Dia telah terlebih dahulu mengasihi,” sehingga terdorong untuk “bergerak maju, berani mengambil prakarsa, keluar kepada yang lain, mencari mereka yang telah menjauh; berdiri di persimpangan-persimpangan jalan dan menyambut yang tersingkir.” • “Komunitas yang “terlibat dengan kata dan perbuatan dalam hidup orang sehari-hari; komunitas ini menjembatani jarak, mau menghambakan diri jika perlu, serta merangkul hidup manusia, dengan menyentuh kemanusiaan Kristus yang menderita dalam diri sesamanya.”
  • 24. Kepada siapa imam pertama-tama harus pergi? • “Ketika membaca Injil, kita menemukan petunjuk yang jelas: tidak terbatas pada teman-teman dan tetangga-tetangga kita yang kaya, tetapi terutama pada orang-orang miskin dan orang-orang sakit, mereka yang biasanya dihina dan diabaikan, ‘mereka yang tidak bias membalas’ (Luk 14:14). Tidak mungkin ada keraguan atau penjelasan yang melemahkan pesan yang sangat jelas itu. Hari ini dan selalu ‘kaum miskin adalah para penerima Injil yang memiliki hak istimewa’, dan pewartaan Injil yang disampaikan kepada mereka dengan cuma- cuma adalah tanda Kerajaan yang dibawa oleh kedatangan Yesus. Kita harus menyatakan, dengan terus terang, bahwa ‘ADA IKATAN TAK TERPISAHKAN ANTARA IMAN KITA DAN KAUM MISKIN’. Semoga kita tidak pernah meninggalkan mereka” (EG 48).
  • 25. Imam Gereja Papa Miskin “Bagi Gereja, keberpihakan pada orang-orang miskin pada pokoknya adalah kategori teologis daripada kategori budaya, sosiologis, politis atau filosofis. … Inilah mengapa saya menginginkan Gereja yang miskin dan bagi orang-orang miskin.” (EG 198)
  • 26. Bahaya:Imammiskinyang “Sentripetal” • Imam yang berpusat pada diri sendiri, yang mempertahankan “struktur-struktur tertentu dan seringkali adanya suasana yang kadang kurang bersahabat … (dalam) paroki dan komunitas …, atau pendekatan birokratis dalam menanggani permasalahan, entah yang sederhana atau rumit, dalam kehidupan umat … Di banyak tempat pendekatan administratif lebih ditekankan daripada pendekatan pastoral, seperti juga penekanan pada pelayanan sakramen tanpa bentuk-bentuk lain pewartaan Injil” (EG 63). • Imam yang jatuh dalam “apatisme pastoral”, karena “menceburkan diri … ke dalam proyek-proyek yang tidak realistis dan tidak puas hanya dengan melakukan apa yang secara realistis dapat” dilakukan, “kurang sabar terhadap proses perkembangan yang sulit”, … “lekat dengan segelintir proyek atau impian kosong kesuksesan” … “memberi perhatian lebih besar pada organisasi daripada orang-orang, sehingga … lebih peduli pada peta jalan daripada dengan perjalanan itu sendiri” (EG 82).
  • 27. • Imam yang “mencoba menjauhkan diri dari orang lain dan berlindung dalam kenyamanan pribadi … atau dalam lingkaran kecil teman- teman dekat, dengan menyangkal realisme aspek sosial dari Injil, … menginginkan Kristus yang murni spiritual, tanpa daging dan tanpa salib, … ingin hubungan interpersonal (-nya) disediakan oleh peralatan yang canggih, dengan layar dan sistem yang dapat dihidupkan dan dimatikan menurut perintah” (EG 88). • Imam yang “membenarkan bentuk permusuhan, perpecahan, fitnah, pencemaran nama baik, dendam, iri hati dan keinginan untuk memaksakan ide-idenya sendiri dengan cara apa pun, bahkan dengan penganiayaan yang menyerupai perburuan tanpa henti si tukang sihir” (EG 100).
  • 28. • Imam yang tertarik kepada “bentuk ‘spiritualitas kesejahteraan’ yang terpisah dari kehidupan komunitas mana pun, atau kepada ‘teologi kemakmuran’ yang lepas dari tanggung jawab bagi saudara dan saudari” (EG 90), khususnya yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel.
  • 29.
  • 30. Gereja Papa Miskin “Menjadi Gereja berarti menjadi umat allah, sesuai dengan rencana kasih kebapaan-Nya. Hal ini berarti bahwa kita menjadi ragi Allah di tengah-tengah umat manusia. … Gereja harus menjadi tempat belas kasihan yang diberikan secara bebas, di mana setiap orang bisa merasa diterima, dikasihani, diampuni dan didukung untuk menghayati hidup yang baik dari Injil.” (EG 114)