Dokumen tersebut membahas tentang homiletika, atau ilmu khotbah. Ia menjelaskan asal kata homiletika, definisi khotbah, posisi homiletika dalam teologi, dasar-dasar teologis khotbah, tujuan khotbah, prinsip-prinsip penyampaian khotbah, jenis khotbah ekspositori, dan langkah-langkah membuat khotbah.
3. 1.Khotbah adalah ketrampilan komunikasi dari suatu
konsep atau gagasan Alkitabiah yang dapat diambil
melalui penafsiran yang benar dari ayat-ayat Alkitab.
2.Khotbah adalah Firman Tuhan yang diterima,
dirasakan dan dilakukan oleh diri sendiri kemudian
diutarakan dengan tegas dan nyata, supaya menjadi
kesaksian dan jalan keselamatan bagi orang lain.
5. TEOLOGI BIBLIKA
Teologi ini bertugas menggali arti dan makna yang benar
serta kebenaran- kebenaran yang ada di dalam Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru sebagai pegangan iman. Ilmu
yang termasuk di dalamnya antara lain; Introduksi PL dan
PB, Eksposisi PL dan PB, Bahasa Ibrani dan Yunani,
Hermeneutika-Eksegese (ilmu tafsir). Teologi PL dan PB.
6. TEOLOGI SISTEMATIKA
Teologi ini bertugas menemukan, merumuskan dan
mempertahankan dasar iman sambil menyelidiki cara dan
pengalaman iman, dalam berpikir dan bertindak terhadap obyek
yang bersifat dogmatis. Bidang-bidang yang termasuk antara lain:
Teologi Proper, Doktrin Trinitas, Kristologi, Pneumatologi,
Bibliologi, Eklesiologi, Eskatologi, Sinologi, Angelologi, Teologi
Paulus, Teologi Calvin, dll.
7. TEOLOGI HISTORIKA
Teologi ini bertugas mengikuti dan menyelidiki
perkembangan pengajaran dan sejarahnya, gereja dan
sejarahnya, misalnya: Sejarah Gereja Dunia, Sejarah
Gereja Asia, Sejarah Gereja Indonesia, Sejarah Doktrin,
dll.
8. TEOLOGI PRAKTIKA
Teologi ini bertugas memikirkan dan melancarkan cara
penyampaian iman dalam usaha pemberitaan agar relevan
dan mengena. Pendeknya, teologi ini bertugas untuk
memikirkan bagaimana ketiga teologi di atas dapat
memaknai hidup manusia. Bidang-bidangnya antara lain;
Homiletika, Kateketik, Evangelisasi, Misiologi, Pendidikan
Kristen, Apologetika, Pertumbuhan Gereja, Manajemen
Gereja, Kepemimpinan Kristen, Metode Pekabaran Injil, dll
9. DASAR TEOLOGIS KHOTBAH
1.KEYAKINAN AKAN ALLAH
2.KEYAKINAN AKAN ALKITAB
3.KEYAKINAN BAHWA ALLAH BISA
MEMAKAI MULUT MANUSIA UNTUK
KEMULIAAN-NYA
4.KEYAKINAN BAHWA SESUNGGUHNYA
MANUSIA BUTUH FIRMAN TUHAN
10. FIRMAN TUHAN MENJAWAB SEMUA KEBUTUHAN
MANUSIA.
ADAPUN KEBUTUHAN MANUSIA ITU ADALAH:
1.KEBUTUHAN AKAN INJIL
Manusia perlu mendengar Injil yang olehnya manusia dapat diselamatkan,
dilepaskan, dari segala penderitaan karena dosa. Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap orang percaya. (Rom 1:16-17)
2.KEBUTUHAN AKAN AJARAN
Manusia perlu mendapat ajaran yang sehat yang mengajarkan segala kebenaran
Allah dalam Alkitab. Ajaran-ajaran tersebut memberi pengertian kepadanya akan
hal hidupnya yang dapat diberkati Tuhan. (Maz 119:66, 130)
11. 3.KEBUTUHAN ETIKA
Manusia perlu mengetahui bagaimana ia dapat menjalankan hidupnya
dalam hubungannya dengan sesamanya, baik dalam keluarganya, di
antara umat Tuhan, maupun di tengah-tengah masyarakat pada
umumnya agar ada ketentraman. (Maz 119:165)
4.KEBUTUHAN UNTUK MELAYANI
Manusia perlu mengetahui bagaimana ia dapat menyatakan terima kasihnya kepada
12. 5.KEBUTUHAN UNTUK MEMUJI DAN
MENYEMBAH TUHAN
Pemazmur berkata, "Tujuh kali dalam sehari
aku memuji-muji Engkau, karena hukum-
hukum-Mu yang adil" (Maz 119:164)
Manusia perlu mencurahkan hatinya kepada
Tuhan pencipta dan juruselamatnya. Ia perlu
13. TUJUAN KHOTBAH
1.MANUSIA MENGENAL ALLAH SECARA BENAR
2.MENERANGKAN YESUS KRISTUS DAN KARYA-NYA
YANG SUDAH GENAP DAN SEMPURNA
3.MENGUBAH KEHIDUPAN (PERTOBATAN)
4.MENGUBAH ORANG MENJADI SEMAKIN DEWASA
5.MENGHIBUR ORANG YANG
GELISAH/KUATIR/MENDERITA
6.SUPAYA ALKITAB DICINTAI SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
YANG UTAMA
14. 3 PRINSIP DALAM MENYAMPAIKAN KHOTBAH :
Pertama: Khotbah harus disampaikan dengan menarik
Kedua: Khotbah harus disampaikan sejelas mungkin sehingga
sebagian besar jemaat (syukur kalau bisa semua) dapat mengerti
Ketiga: Pengkhotbah harus memikirkan bagaimana berita yang
disampaikan mampu memotivasi pendengar sehingga jemaat mau
melakukan apa yang diperoleh dari khotbah yang ia dengar.
15. KHOTBAH YANG EFEKTIF
1. SESUAI DENGAN ALKITAB
2. BERITANYA JELAS
3. MENARIK
4. RELEVAN
5. MENJIWAI
16. KHOTBAH EKSPOSITORI
adalah bentuk khotbah yang mengupas nas Alkitab
berdasarkan konteksnya. Yang dimaksud konteks adalah
nas sebelum atau sesudah dari nas yang akan
dikhotbahkan, atau latar belakang dari nas sampai kitab
tersebut.
17. CORAK-CORAK DARI KHOTBAH EKSPOSITORI
• Khotbah Ekspositori didasarkan pada nas Alkitab yang lebih
panjang dari dua ayat.
• Pokok-pokok besar dan pokok-pokok kecil semuanya didasarkan
pada nas khotbah ini.
• Khotbah ini menyatakan/menerangkan arti utama atau arti
dasar dari nas-nya.
• Menghubungkan arti nas dengan konteks (ayat-ayat sebelum
dan sesudah nas).
• Khotbah Ekspositori menggali Kebenaran – Kekal dari nas.
• Khotbah Ekspositori mengatur beberapa Kebenaran – Kekal ini
sekeliling sebuah pokok.
• Mempergunakan unsur-unsur penguraian ilustrasi, logika,
argumentasi (perdebatan), dan penerapan, untuk menolong para
pendengar.
• Berusaha menolong pendengar menaati kebenaran itu.
18. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KHOTBAH
Memilih Nas Khotbah
Membuat Tema Khotbah
Membuat Kalimat Peralihan
Membuat Pokok Besar
Membuat Pokok Kecil
Membuat Kesimpulan atau Penutup Khotbah
Membuat Pendahuluan Khotbah
19. Pendahuluan adalah cara memperkenalkan apa yang akan dikhotbahkan. Sifat pendahuluan seharusnya:
singkat, menarik, memberi minat tuk mendengar, sederhana (seperti iklan, seperti etalase toko, yang membuat
orang tertarik).
Sekalipun pendahuluan dalam urutan kerangka khotbah adalah urutan pertama, dalam langkah
membuatnya adalah urutan terakhir, sebab pendahuluan menjadi sarana memperkenalkan isi khotbah. Karena
isi khotbah harus dibuat lebih dahulu.
Pendahuluan harus singkat, memiliki hubungan langsung dengan tema khotbah atau nas. Dan, memiliki
hubungan langsung dengan pendengar. Hindarilah sikap atau kesan kurang siap, tidak percaya diri, kurang
simpatik, kurang menguasai bahan. Atau, hindarilah sikap yang berlebih-lebihan dengan banyak janji.