SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Konsili Vatikan II tentang:
IMAN – WAHYU
Manusia menyerahkan Diri (kepada)
Allah (yang) menyatakan Diri dalam Sejarah
Y.B. Prasetyantha, MSF
Konsili Vatikan II tentang Iman
• Dei Verbum art. 5:
– Kepada Allah yang menyampaikan wahyu manusia
wajib menyatakan “ketaatan iman” (Rom 16:26; lih.
Rom 1:5; 2Kor 10:5-6). Demikianlah manusia dengan
bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah,
dengan mempersembahkan “kepatuhan akalbudi
serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang
mewahyukan” [Konsili Vatikan I, Konstitusi dogmatis
tentang iman katolik, bab 3 tentang iman: Denz.
1789 (3008)], dan dengan secara sukarela menerima
sebagai kebenaran wahyu yang dikaruniakan oleh-
Nya.
– Supaya orang dapat beriman seperti itu, diperlukan
rahmat Allah yang mendahului dan menolong, pun
juga bantuan batin Roh Kudus, yang menggerakkan
hati dan membalikkannya kepada Allah, membuka
mata budi, dan menimbulkan “pada semua orang
rasa manis dalam menyetujui dan menpercayai
kebenaran” [Konsili Orange II, kanon 7, Denz. 180
(377); Konsili Vatikan I, dalam konstitusi itu juga;
Denz. 1791 (3010)]. Supaya semakin mendalamlah
pengertian akan wahyu, Roh Kudus itu juga
senantiasa menyempurnakan iman melalui kurnia-
kurnia-Nya.”
• Konsili Vatikan II bicara tentang Paham Iman
dengan istilah “Ketaatan iman”:
– “Dengan bebas [manusia] menyerahkan diri seutuhnya
kepada Allah” → lebih biblis dan personalistis dan bukan
kesetujuan intelektual semata
– “Kepatuhan akalbudi serta kehendak yang sepenuhnya
kepada Allah yang mewahyukan” → KV I unsur
intelektual dari iman
– “Dengan secara sukarela menerima sebagai kebenaran
wahyu yang dikaruniakan oleh-Nya” → “formula magis
technica” (rumusan yang lebih teknis) → iman secara
hakiki berarti kesetujuan (assensus) dengan ajaran →
unsur kebebasan dalam iman
• Konsili Vatikan II bicara tentang rahmat
sebagai syarat untuk iman:
– Satu peristiwa iman dengan tiga unsur:
• Akal budi (bukan suatu gerakan jiwa yang
buta)
• Kehendak (bukan kesimpulan matematis
tetapi suatu kesetujuan pribadi yang bebas)
• Rahmat (anugerah dan bantuan Allah)
BERIMAN
Perjumpaan
Dinamis
Opsi
Fundamental
Praksis Hidup
Moral
• Beriman adalah Perjumpaan Dinamis
– Pengalaman perjumpaan yang menantang orang
menyerahkan hidup seluruhnya (ultimate concern)
kepada Allah yang memanggil untuk berbagi Hidup
– Keterlibatan dinamik dari segenap kemampuan dan
seluruh kemerdekaan manusia yang aktif-hidup (R.
Haight)
– Hubungan eksistensial-aktual pribadi (disebut
“wahyu” kalau dilihat dari sudut Allah, diberi nama
“iman” jika dilihat dari sudut manusia)
• Beriman adalah Opsi Fundamental
– Pengalaman Iman sepantasnya dibedakan dari
“pengalaman religius” (kerinduan terdalam manusia
akan Yang Mutlak yang mengerakkannya untuk
melampaui pengalaman yang aktual dan yang
mengarahkan diri pada yang tak terjangkau)
– Iman adalah pilihan mendasar untuk menjawab sapaan
Allah yang menyapa manusia untuk berbagi hidup
– Dengan berpengalaman religius, kita membenahi
kemampuan kita sendiri, tidak lebih, tetapi Hidup kita
menjadi lain, saat Allah berbagi Hidup  Hidup
menggetarkan Hidup
Lima ciri Pilihan Dasar:
Otonom: bebas dari dan bebas untuk
Menyelamatkan: mendukung penghargaan untuk manusia
Suci: tidak konformistis tetapi transformatif
Mutlak: berupa permohonan untuk menghargai hidup
Kristiani: mengikuti Kristus lebih sungguh
• Beriman adalah Praksis Hidup Moral
– Beriman nyata kalau orang memperjuangkan
hidupnya, kalau orang setia pada cita-cita
hidupnya, kalau orang tidak mengkhianati orang
lain
– Beriman nyata kalau orang mengusahakan
kesejahteraan dan kebahagiaan sesama
(bertindak-bertanggungjawab demi kepentingan
bersama)
– Beriman nyata kalau orang BERBUAT MORAL
Penghayatan Iman:
– Ungkapan iman:
tindakan orang beriman
untuk menampakkan
imannya lebih eksplisit
(segi kelihatan)
– Perwujudan iman:
tindakan orang beriman
untuk menyatakan
imannya lebih sungguh
(segi pembatinan)
– Dibedakan dengan ungkapan iman (tindakan
keagamaan yang membuat iman kentara),
perbuatan moral menjadi perwujudan iman
– Dalam perbuatan keagamaan, arah hubungan
manusia dengan Allah biasanya terungkap
dengan lebih eksplisit; sedangkan dalam
perbuatan moral, relasi manusia dengan Allah
biasanya dihayati dengan lebih sungguh
– Iman menjadi fides formata dalam perbuatan
kasih dan harapan (sekular)
– Perbuatan moral adalah perbuatan bebas dan sadar
demi kepentingan keseluruhan hidup manusia,
menurut suara hati (GS 16) berupa pertimbangan/
pengakuan nilai dan keputusan untuk bertindak
• bagaimanapun, supaya dapat bermoral, tidak
perlu orang beriman (bdk. pengalaman religius)
• tetapi dengan berbuat sesuai dengan suara hati,
orang beriman mewujudkan imannya
• dengan transendensi diri/taat pada hukum suara
hati, orang kristiani berjumpa dengan Allah
– Bagi orang beriman kristiani, iman menjadi motivasi
moral :
• Kalau orang beriman “mempunyai hidup dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh
10:10), orang tertantang untuk berjerih payah
agar kelimpahan hidup sampai pada semakin
banyak orang (bdk. Mat 5:13-16)
• Motivasi utama Moral kristiani: Cinta Allah yang
tanpa syarat (aku mencinta tanpa syarat karena aku
telah dicinta tanpa syarat): Indikatif keselamatan
mengerakkan imperatif moral → moral menjadi
ibadah sejati (Rom 12:1-2)
• Bersama-sama, ungkapan iman (doa) dan perwujudan
iman (moral) merupakan keutuhan hidup ber-iman
“Katakan cinta dengan bunga, nyatakan cinta
dengan setia. Ungkapkan iman dalam doa,
wujudkan iman dalam perbuatan baik terhadap
sesama.”
Konsili Vatikan II tentang Wahyu
• Hakekat Wahyu (DV 2)
“Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya Allah
berkenan mewahyukan diri-Nya dan memaklum-kan
rahasia kehendak-Nya (lih. Ef 1:9); berkat rahasia itu
manusia dapat menghadap Bapa melalui Kristus
Sabda yang menjadi daging, dalam Roh Kudus, dan
ikut serta dalam kodrat ilahi (lih. Ef 2:18; 2Ptr 1:4).
Maka dengan wahyu itu Allah yang tidak kelihatan
(lih. Kol 1:15; 1Tim 1:17) dari kelimpahan cinta kasih-
Nya menyapa manusia sebagai sahabat-sahabat-Nya
(lih. Kel 33:11; Yoh 15:14-15), dan bergaul dengan
mereka (lih. Bar 3:38), untuk mengundang mereka ke
dalam persekutuan dengan diri-Nya dan menyambut
mereka di dalamnya.
– Tata pewahyuan itu terlaksana melalui perbuatan
dan perkataan yang amat erat terjalin, sehingga
karya, yang dilaksanakan oleh Allah dalam sejarah
keselamatan, memperlihatkan dan meneguhkan
ajaran serta kenyataan-kenyataan yang diungkap-
kan dengan kata-kata, sedangkan kata-kata
menyiarkan karya-karya dan menerangkan rahasia
yang tercantum di dalamnya. Tetapi melalui wahyu
itu kebenaran yang sedalam-dalamnya tentang Allah
dan keselamatan manusia nampak bagi kita dalam
Kristus, yang sekaligus menjadi pengantara dan
kepenuhan seluruh wahyu.”
• Dei Verbum bicara mengenai wahyu yang berawal dari
Allah, “Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya …” (bdk.
KV I yang bicara tentang wahyu berawal dari
pengetahuan manusia akan Allah) → Subyek wahyu
adalah Allah sendiri → wahyu adalah gerak hidup ilahi.
• Demikian juga obyek wahyu adalah Pribadi Allah sendiri
dan rahasia kehendak-Nya → misteri (Y. mysterion = L.
sacramentum) kehendak Allah: semua manusia “punya
jalan masuk” pada Allah dan ambil bagian dalam Hidup-
Nya
• Pewahyuan diri Allah terjadi dalam Kristus oleh Roh
Kudus → triniter (suatu dinamika kehidupan yang tidak
bisa tidak melibatkan semua)
• Wahyu adalah peristiwa
perjumpaan aktual yang
melibatkan hidup aktual
kita dengan hidup Allah
yang tak kelihatan; kita
bertemu dengan Allah
Yang Serba Lain (transen-
den) yang senyatanya
menyapa, bergaul, dan
mengundang manusia
masuk dalam persekutuan
→ wahyu menciptakan
keterpaduan dalam ke-
merdekaan
• Wahyu terlaksana dalam
karya dan sabda yang terjalin
mendalam:
→ Suatu karya hidup, yakni
peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan manusia sungguh-
nyata-manusiawi (bukan
wahyu yang infoteoretik atau
kejadian yang dikomando
oleh perintah)
→ Sabda mengungkapkan
misteri realitas yang
mendalam yang terkandung
dalam peristiwa (peristiwa
menjadi simbol Allah)
• DV → menggemakan pembaharuan wacana teologi
(40 tahun) sebelumnya antara:
– Mereka yang mengerti perjumpaan Allah dan manusia
sebagai “sejarah keselamatan” (O. Cullmann & W.
Pannenberg) dan
– Mereka yang menekankan pokok perjumpaan adalah
“Sabda Allah yang menegur manusia” (K. Barth & G.
Ebeling)
• Wahyu triniter itu berpusat pada Kristus
→ Pengantara di mana Allah dan manusia seluruhnya
berjumpa
→ Kepenuhan dalam mana perjumpaan antara Allah dan
manusia menjadi penuh, sehingga selanjutnya dapat
berkembang dalam seluruh kekayaan sejarah manusia
• Kristus adalah jaminan
bahwa peristiwa wahyu
bukan semacam ilham
dari atas yang di bawah
terik matahari menguap
entah ke mana, tetapi
sesuatu yang nyata →
dalam Kristus perjumpaan
Allah dan manusia
menjadi hidup
Rene Latourelle (The Theology of Revelation)
menyebut 4 aspek/sifat hakiki dari wahyu:
• Tindakan
Allah
yang
transen-
den
Misteri
• Peristiwa
sejarah
Historis
• Kesaksian,
pewartaan
& ajaran
Pengetahuan
• Pertemu
-an
pribadi
antara
Allah
dan
manusia
Personal
• Kristus Kepenuhan Wahyu → Sabda Allah +
Simbol Allah (DV 4):
– “Setelah berulang kali dan dengan berbagai cara Allah
bersabda dengan perantaraan para Nabi, “akhirnya pada
zaman sekarang Ia bersabda kepada kita dalam Putera”
(Ibr1:1-2). Sebab Ia mengutus Putera-Nya, yakni sabda
kekal, yang menyinari semua orang, supaya tinggal
ditengah umat manusia dan menceritakan kepada
mereka hidup Allah yang terdalam (lih. Yoh1:1-18). Maka
Yesus Kristus, Sabda yang menjadi daging, diutus sebagai
“manusia kepada manusia”, “menyampaikan sabda
Allah” (Yoh3:34), dan menyelesaikan karya
penyelamatan, yang diserahkan oleh Bapa kepada-Nya
(lih. Yoh5:36 ; Yoh17:4).
– Oleh karena itu Dia – barang siapa melihat Dia, melihat
Bapa juga (lih. Yoh14:9) – dengan segenap kehadiran dan
penampilan-Nya, dengan sabda maupun karya-Nya,
dengan tanda-tanda serta mukjizat-mukjizatnya, namun
terutama dengan wafat dan kebangkitan-Nya penuh
kemuliaan dari maut, akhirnya dengan mengutus Roh
Kebenaran, menyelesaikan wahyu dengan memenuhinya,
dan meneguhkan dengan kesaksian ilahi, bahwa Allah
menyertai kita, untuk membebaskan kita dari kegelapan
dosa serta maut, dan untuk membangkitkan kita bagi
hidup kekal.
– Adapun tata keselamatan kristiani, sebagai perjanjian
baru dan tetap, tidak pernah akan lampau; dan sama
sekali tidak boleh dinantikan lagi wahyu umum yang
baru, sebelum Tuhan kita Yesus Kristus menampakkan
Diri dalam kemuliaan-Nya (lih. 1Tim6:14 dan Tit2:13).”
• Konsili Vatikan II, dengan mengutip Ibrani 1:1-
2, menegaskan bahwa pernyataan Diri Allah
dalam sejarah menjadi penuh dalam pribadi
Kristus → peristiwa Kristus bukan pewahyuan
baru melainkan langkah pewahyuan definitif:
– Yesus Kristus adalah Sabda Allah yakni
pernyataan Allah kepada manusia dan
– Simbol Allah yakni tanda kehadiran Allah
beserta kita
• pernyataan dan kehadiran Kristus, sabda dan
karya-Nya, wafat dan kebangkitan-Nya, adalah
kepenuhan dan peneguhan wahyu Allah bagi
keselamatan manusia
• “Adapun tata keselamatan kristiani, sebagai
perjanjian baru dan tetap, tidak pernah akan lampau;
dan sama sekali tidak boleh dinantikan lagi wahyu
umum yang baru, sebelum Tuhan kita Yesus Kristus
menampakkan Diri dalam kemuliaan.”
→ Wahyu dalam Kristus, menurut Konsili, di satu sisi, punya
arti mendasar -- tak tergantikan -- bagi hubungan kita
dengan Allah (sejarah keselamatan) dan, di sisi lain,
sejarah keselamatan itu tetap terbuka serta terarah ke
masa depan, yakni pada penampakan kemuliaan Allah
dalam kedatangan Kristus kembali
→ Dari inkarnasi sampai parousia, terbentang peristiwa
pewahyuan Allah, yang oleh manusia dialami sebagai
saat pengharapan
• Dalam Teologi Katolik:
– Wahyu dijelaskan sebagai komunikasi Diri Allah ke
dalam hidup manusia dan komunikasi itu
menggugah dan menggugat ciri hakiki manusia
untuk melampaui diri (transendensi) (K. Rahner; H.U.
von Balthasar):
→ Manusia adalah ‘mampu dan terarah untuk
mendengarkan’ dan ia menemukan dan
mewujudkan hidupnya kalau ia menanggapi
wahyu
→ Wahyu dan iman bersama-sama merupakan satu
peristiwa hidup, unik pada setiap hidup
• “Adalah wahyu, bahwa Allah ternyata ‘hadir’ pada
kedalaman hidup manusia, dan wahyu menjadi nyata dan
berlaku, setiap kali manusia menjangkau hidupnya dalam
mencari dan menemukan arti bagi hidupnya, dan terutama
setiap kali manusia mewujudkan hidupnya, dengan setia dan
bertanggung jawab” (Kieser)
• Bagaimana Anda
menjelaskan,
dengan pasti dan
sungguh,
pemberian diri
Allah dalam
Yesus Kristus
untuk zaman kini
yang senyatanya
ditandai oleh
kemiskinan,
sekularisasi,
pluralitas budaya
dan iman?

More Related Content

What's hot

Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang KuatKeluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang KuatSabam Sitinjak
 
INTEGRITAS KRISTEN
INTEGRITAS KRISTENINTEGRITAS KRISTEN
INTEGRITAS KRISTENSABDA
 
Mengenal kitab suci
Mengenal kitab suciMengenal kitab suci
Mengenal kitab suciakira6384
 
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IXRPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IXDiva Pendidikan
 
Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
 Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
Tuhan Pedoman Kehidupan KeluargakuSabam Sitinjak
 
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Asnita Meydelia C K
 
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIIIRPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIIIDiva Pendidikan
 
Pelajaran 2 - beragama dan beriman
Pelajaran 2  - beragama dan berimanPelajaran 2  - beragama dan beriman
Pelajaran 2 - beragama dan berimanKornelis Ruben
 
Pelayanan musik yang ideal dalam gereja
Pelayanan musik yang ideal dalam gerejaPelayanan musik yang ideal dalam gereja
Pelayanan musik yang ideal dalam gerejaAndrew Hutabarat
 
Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptDinarDorotea
 
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiKerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiElsa Lopez
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9Buku Guru Agama Katolik Kelas 9
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9Kornelis Ruben
 

What's hot (20)

Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang KuatKeluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
 
INTEGRITAS KRISTEN
INTEGRITAS KRISTENINTEGRITAS KRISTEN
INTEGRITAS KRISTEN
 
Mengenal kitab suci
Mengenal kitab suciMengenal kitab suci
Mengenal kitab suci
 
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IXRPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
 
Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
 Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
Tuhan Pedoman Kehidupan Keluargaku
 
HIDUP DALAM KESETIAAN
HIDUP DALAM KESETIAANHIDUP DALAM KESETIAAN
HIDUP DALAM KESETIAAN
 
Sejarah Gereja 1.pptx
Sejarah Gereja 1.pptxSejarah Gereja 1.pptx
Sejarah Gereja 1.pptx
 
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
 
Ppt 4 masyarakat
Ppt 4   masyarakatPpt 4   masyarakat
Ppt 4 masyarakat
 
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIIIRPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIII
 
Pelajaran 2 - beragama dan beriman
Pelajaran 2  - beragama dan berimanPelajaran 2  - beragama dan beriman
Pelajaran 2 - beragama dan beriman
 
Pak kelas8 bahan bab6 uts sm2 dave
Pak kelas8 bahan bab6 uts sm2 davePak kelas8 bahan bab6 uts sm2 dave
Pak kelas8 bahan bab6 uts sm2 dave
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Pelayanan musik yang ideal dalam gereja
Pelayanan musik yang ideal dalam gerejaPelayanan musik yang ideal dalam gereja
Pelayanan musik yang ideal dalam gereja
 
Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.ppt
 
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiKerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Teologia biblika
Teologia biblikaTeologia biblika
Teologia biblika
 
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9Buku Guru Agama Katolik Kelas 9
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9
 

Viewers also liked

ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...Ricky Suadma
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIGiovanni Promesso
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKGiovanni Promesso
 
Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman anandasesilia
 
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slidesharePak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshareDave Alexius Inkiriwang
 
03. pendidikan agama katolik (a)
03. pendidikan agama  katolik (a)03. pendidikan agama  katolik (a)
03. pendidikan agama katolik (a)eli priyatna laidan
 
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiPendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiSanta Simamora
 
Dasar dasar pendidikan moral
Dasar dasar pendidikan moralDasar dasar pendidikan moral
Dasar dasar pendidikan moralNuril Akhadiyah
 
Sakramen tobat dan pendamaian
Sakramen tobat dan pendamaianSakramen tobat dan pendamaian
Sakramen tobat dan pendamaianwim pau
 
peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...
peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...
peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Perilaku Hidup Orang Beriman
Perilaku Hidup Orang BerimanPerilaku Hidup Orang Beriman
Perilaku Hidup Orang BerimanGlendaVaniaS
 
Minggu Palma (Palm Sunday)
Minggu Palma (Palm Sunday)Minggu Palma (Palm Sunday)
Minggu Palma (Palm Sunday)Johan Setiawan
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikLusius Sinurat
 
Silsilah Yesus Kristus
Silsilah Yesus KristusSilsilah Yesus Kristus
Silsilah Yesus KristusJohan Setiawan
 

Viewers also liked (20)

Konsili Vatikan II
Konsili Vatikan IIKonsili Vatikan II
Konsili Vatikan II
 
Pertemuan XI
Pertemuan XIPertemuan XI
Pertemuan XI
 
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
 
Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman
 
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slidesharePak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
Pak kelas9 bahan bab1 uh1 sm1 dave-slideshare
 
Pak kelas8 bahan bab2 uts sm1 dave
Pak kelas8 bahan bab2 uts sm1 davePak kelas8 bahan bab2 uts sm1 dave
Pak kelas8 bahan bab2 uts sm1 dave
 
03. pendidikan agama katolik (a)
03. pendidikan agama  katolik (a)03. pendidikan agama  katolik (a)
03. pendidikan agama katolik (a)
 
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katolik dan Budi PekertiPendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
 
Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
 
Dasar dasar pendidikan moral
Dasar dasar pendidikan moralDasar dasar pendidikan moral
Dasar dasar pendidikan moral
 
Sakramen tobat dan pendamaian
Sakramen tobat dan pendamaianSakramen tobat dan pendamaian
Sakramen tobat dan pendamaian
 
peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...
peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...
peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...
 
Sakramen Rekonsiliasi
Sakramen RekonsiliasiSakramen Rekonsiliasi
Sakramen Rekonsiliasi
 
Prinsip moral agama katolik 1 lia
Prinsip moral agama katolik 1 liaPrinsip moral agama katolik 1 lia
Prinsip moral agama katolik 1 lia
 
Perilaku Hidup Orang Beriman
Perilaku Hidup Orang BerimanPerilaku Hidup Orang Beriman
Perilaku Hidup Orang Beriman
 
Minggu Palma (Palm Sunday)
Minggu Palma (Palm Sunday)Minggu Palma (Palm Sunday)
Minggu Palma (Palm Sunday)
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
 
Silsilah Yesus Kristus
Silsilah Yesus KristusSilsilah Yesus Kristus
Silsilah Yesus Kristus
 

Similar to Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu

10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang TeologiLiem Liong
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanansamsaharsam
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanReynes E. Tekay
 
Resume dogmatika 3 (noktaf yanus zega)
Resume dogmatika 3 (noktaf yanus zega)Resume dogmatika 3 (noktaf yanus zega)
Resume dogmatika 3 (noktaf yanus zega)noktafyanuszega
 
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese KanisiusHand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese KanisiusMartinus Hasan
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...
Resensi buku   baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...Resensi buku   baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...Deflit Lilo
 
Pentingnya Roh Kudus Dalam Penginjilan
Pentingnya Roh Kudus  Dalam PenginjilanPentingnya Roh Kudus  Dalam Penginjilan
Pentingnya Roh Kudus Dalam PenginjilanAlfred Tupu
 
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxSPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxDinarDorotea
 
PERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxPERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxUKCNCMikael
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxPutriAnjelani
 
KumpulanKhotbahSetahunSebagaiUpayaPembinaanJemaat.pdf
KumpulanKhotbahSetahunSebagaiUpayaPembinaanJemaat.pdfKumpulanKhotbahSetahunSebagaiUpayaPembinaanJemaat.pdf
KumpulanKhotbahSetahunSebagaiUpayaPembinaanJemaat.pdfHansTobing
 
MPK Katolik 2b IMAN .pptx
MPK Katolik 2b IMAN .pptxMPK Katolik 2b IMAN .pptx
MPK Katolik 2b IMAN .pptxelvisBe
 
PPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERI
PPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERIPPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERI
PPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERIYonatanAndreasxtpg1
 

Similar to Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu (20)

Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman
 
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
 
TUHAN DAN AGAMA (1).pptx
TUHAN DAN AGAMA (1).pptxTUHAN DAN AGAMA (1).pptx
TUHAN DAN AGAMA (1).pptx
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
 
Makna Ibadah
Makna IbadahMakna Ibadah
Makna Ibadah
 
Resume dogmatika 3 (noktaf yanus zega)
Resume dogmatika 3 (noktaf yanus zega)Resume dogmatika 3 (noktaf yanus zega)
Resume dogmatika 3 (noktaf yanus zega)
 
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese KanisiusHand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...
Resensi buku   baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...Resensi buku   baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...
 
Pentingnya Roh Kudus Dalam Penginjilan
Pentingnya Roh Kudus  Dalam PenginjilanPentingnya Roh Kudus  Dalam Penginjilan
Pentingnya Roh Kudus Dalam Penginjilan
 
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxSPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
 
PERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxPERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptx
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptx
 
KumpulanKhotbahSetahunSebagaiUpayaPembinaanJemaat.pdf
KumpulanKhotbahSetahunSebagaiUpayaPembinaanJemaat.pdfKumpulanKhotbahSetahunSebagaiUpayaPembinaanJemaat.pdf
KumpulanKhotbahSetahunSebagaiUpayaPembinaanJemaat.pdf
 
MPK Katolik 2b IMAN .pptx
MPK Katolik 2b IMAN .pptxMPK Katolik 2b IMAN .pptx
MPK Katolik 2b IMAN .pptx
 
PPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERI
PPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERIPPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERI
PPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERI
 

More from Giovanni Promesso

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianGiovanni Promesso
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinGiovanni Promesso
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGiovanni Promesso
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGiovanni Promesso
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanGiovanni Promesso
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGiovanni Promesso
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaGiovanni Promesso
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Giovanni Promesso
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGiovanni Promesso
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Giovanni Promesso
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaGiovanni Promesso
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGiovanni Promesso
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernGiovanni Promesso
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaGiovanni Promesso
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaGiovanni Promesso
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikGiovanni Promesso
 

More from Giovanni Promesso (20)

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
 
Eskatologi modern
Eskatologi modernEskatologi modern
Eskatologi modern
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
 
Gereja Berpolitik
Gereja BerpolitikGereja Berpolitik
Gereja Berpolitik
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
 
Gereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu BaruGereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu Baru
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
 
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang PolitikPemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
Pemikiran St. Thomas Aquinas tentang Politik
 
Libido Politik Agustinus
Libido Politik AgustinusLibido Politik Agustinus
Libido Politik Agustinus
 

Recently uploaded

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 

Recently uploaded (7)

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 

Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu

  • 1. Konsili Vatikan II tentang: IMAN – WAHYU Manusia menyerahkan Diri (kepada) Allah (yang) menyatakan Diri dalam Sejarah Y.B. Prasetyantha, MSF
  • 2. Konsili Vatikan II tentang Iman • Dei Verbum art. 5: – Kepada Allah yang menyampaikan wahyu manusia wajib menyatakan “ketaatan iman” (Rom 16:26; lih. Rom 1:5; 2Kor 10:5-6). Demikianlah manusia dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, dengan mempersembahkan “kepatuhan akalbudi serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan” [Konsili Vatikan I, Konstitusi dogmatis tentang iman katolik, bab 3 tentang iman: Denz. 1789 (3008)], dan dengan secara sukarela menerima sebagai kebenaran wahyu yang dikaruniakan oleh- Nya.
  • 3. – Supaya orang dapat beriman seperti itu, diperlukan rahmat Allah yang mendahului dan menolong, pun juga bantuan batin Roh Kudus, yang menggerakkan hati dan membalikkannya kepada Allah, membuka mata budi, dan menimbulkan “pada semua orang rasa manis dalam menyetujui dan menpercayai kebenaran” [Konsili Orange II, kanon 7, Denz. 180 (377); Konsili Vatikan I, dalam konstitusi itu juga; Denz. 1791 (3010)]. Supaya semakin mendalamlah pengertian akan wahyu, Roh Kudus itu juga senantiasa menyempurnakan iman melalui kurnia- kurnia-Nya.”
  • 4. • Konsili Vatikan II bicara tentang Paham Iman dengan istilah “Ketaatan iman”: – “Dengan bebas [manusia] menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah” → lebih biblis dan personalistis dan bukan kesetujuan intelektual semata – “Kepatuhan akalbudi serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan” → KV I unsur intelektual dari iman – “Dengan secara sukarela menerima sebagai kebenaran wahyu yang dikaruniakan oleh-Nya” → “formula magis technica” (rumusan yang lebih teknis) → iman secara hakiki berarti kesetujuan (assensus) dengan ajaran → unsur kebebasan dalam iman
  • 5. • Konsili Vatikan II bicara tentang rahmat sebagai syarat untuk iman: – Satu peristiwa iman dengan tiga unsur: • Akal budi (bukan suatu gerakan jiwa yang buta) • Kehendak (bukan kesimpulan matematis tetapi suatu kesetujuan pribadi yang bebas) • Rahmat (anugerah dan bantuan Allah)
  • 7. • Beriman adalah Perjumpaan Dinamis – Pengalaman perjumpaan yang menantang orang menyerahkan hidup seluruhnya (ultimate concern) kepada Allah yang memanggil untuk berbagi Hidup – Keterlibatan dinamik dari segenap kemampuan dan seluruh kemerdekaan manusia yang aktif-hidup (R. Haight) – Hubungan eksistensial-aktual pribadi (disebut “wahyu” kalau dilihat dari sudut Allah, diberi nama “iman” jika dilihat dari sudut manusia)
  • 8. • Beriman adalah Opsi Fundamental – Pengalaman Iman sepantasnya dibedakan dari “pengalaman religius” (kerinduan terdalam manusia akan Yang Mutlak yang mengerakkannya untuk melampaui pengalaman yang aktual dan yang mengarahkan diri pada yang tak terjangkau) – Iman adalah pilihan mendasar untuk menjawab sapaan Allah yang menyapa manusia untuk berbagi hidup – Dengan berpengalaman religius, kita membenahi kemampuan kita sendiri, tidak lebih, tetapi Hidup kita menjadi lain, saat Allah berbagi Hidup  Hidup menggetarkan Hidup
  • 9. Lima ciri Pilihan Dasar: Otonom: bebas dari dan bebas untuk Menyelamatkan: mendukung penghargaan untuk manusia Suci: tidak konformistis tetapi transformatif Mutlak: berupa permohonan untuk menghargai hidup Kristiani: mengikuti Kristus lebih sungguh
  • 10. • Beriman adalah Praksis Hidup Moral – Beriman nyata kalau orang memperjuangkan hidupnya, kalau orang setia pada cita-cita hidupnya, kalau orang tidak mengkhianati orang lain – Beriman nyata kalau orang mengusahakan kesejahteraan dan kebahagiaan sesama (bertindak-bertanggungjawab demi kepentingan bersama) – Beriman nyata kalau orang BERBUAT MORAL
  • 11. Penghayatan Iman: – Ungkapan iman: tindakan orang beriman untuk menampakkan imannya lebih eksplisit (segi kelihatan) – Perwujudan iman: tindakan orang beriman untuk menyatakan imannya lebih sungguh (segi pembatinan)
  • 12. – Dibedakan dengan ungkapan iman (tindakan keagamaan yang membuat iman kentara), perbuatan moral menjadi perwujudan iman – Dalam perbuatan keagamaan, arah hubungan manusia dengan Allah biasanya terungkap dengan lebih eksplisit; sedangkan dalam perbuatan moral, relasi manusia dengan Allah biasanya dihayati dengan lebih sungguh – Iman menjadi fides formata dalam perbuatan kasih dan harapan (sekular)
  • 13. – Perbuatan moral adalah perbuatan bebas dan sadar demi kepentingan keseluruhan hidup manusia, menurut suara hati (GS 16) berupa pertimbangan/ pengakuan nilai dan keputusan untuk bertindak • bagaimanapun, supaya dapat bermoral, tidak perlu orang beriman (bdk. pengalaman religius) • tetapi dengan berbuat sesuai dengan suara hati, orang beriman mewujudkan imannya • dengan transendensi diri/taat pada hukum suara hati, orang kristiani berjumpa dengan Allah
  • 14. – Bagi orang beriman kristiani, iman menjadi motivasi moral : • Kalau orang beriman “mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh 10:10), orang tertantang untuk berjerih payah agar kelimpahan hidup sampai pada semakin banyak orang (bdk. Mat 5:13-16) • Motivasi utama Moral kristiani: Cinta Allah yang tanpa syarat (aku mencinta tanpa syarat karena aku telah dicinta tanpa syarat): Indikatif keselamatan mengerakkan imperatif moral → moral menjadi ibadah sejati (Rom 12:1-2) • Bersama-sama, ungkapan iman (doa) dan perwujudan iman (moral) merupakan keutuhan hidup ber-iman
  • 15. “Katakan cinta dengan bunga, nyatakan cinta dengan setia. Ungkapkan iman dalam doa, wujudkan iman dalam perbuatan baik terhadap sesama.”
  • 16. Konsili Vatikan II tentang Wahyu • Hakekat Wahyu (DV 2) “Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya Allah berkenan mewahyukan diri-Nya dan memaklum-kan rahasia kehendak-Nya (lih. Ef 1:9); berkat rahasia itu manusia dapat menghadap Bapa melalui Kristus Sabda yang menjadi daging, dalam Roh Kudus, dan ikut serta dalam kodrat ilahi (lih. Ef 2:18; 2Ptr 1:4). Maka dengan wahyu itu Allah yang tidak kelihatan (lih. Kol 1:15; 1Tim 1:17) dari kelimpahan cinta kasih- Nya menyapa manusia sebagai sahabat-sahabat-Nya (lih. Kel 33:11; Yoh 15:14-15), dan bergaul dengan mereka (lih. Bar 3:38), untuk mengundang mereka ke dalam persekutuan dengan diri-Nya dan menyambut mereka di dalamnya.
  • 17. – Tata pewahyuan itu terlaksana melalui perbuatan dan perkataan yang amat erat terjalin, sehingga karya, yang dilaksanakan oleh Allah dalam sejarah keselamatan, memperlihatkan dan meneguhkan ajaran serta kenyataan-kenyataan yang diungkap- kan dengan kata-kata, sedangkan kata-kata menyiarkan karya-karya dan menerangkan rahasia yang tercantum di dalamnya. Tetapi melalui wahyu itu kebenaran yang sedalam-dalamnya tentang Allah dan keselamatan manusia nampak bagi kita dalam Kristus, yang sekaligus menjadi pengantara dan kepenuhan seluruh wahyu.”
  • 18. • Dei Verbum bicara mengenai wahyu yang berawal dari Allah, “Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya …” (bdk. KV I yang bicara tentang wahyu berawal dari pengetahuan manusia akan Allah) → Subyek wahyu adalah Allah sendiri → wahyu adalah gerak hidup ilahi. • Demikian juga obyek wahyu adalah Pribadi Allah sendiri dan rahasia kehendak-Nya → misteri (Y. mysterion = L. sacramentum) kehendak Allah: semua manusia “punya jalan masuk” pada Allah dan ambil bagian dalam Hidup- Nya • Pewahyuan diri Allah terjadi dalam Kristus oleh Roh Kudus → triniter (suatu dinamika kehidupan yang tidak bisa tidak melibatkan semua)
  • 19. • Wahyu adalah peristiwa perjumpaan aktual yang melibatkan hidup aktual kita dengan hidup Allah yang tak kelihatan; kita bertemu dengan Allah Yang Serba Lain (transen- den) yang senyatanya menyapa, bergaul, dan mengundang manusia masuk dalam persekutuan → wahyu menciptakan keterpaduan dalam ke- merdekaan
  • 20. • Wahyu terlaksana dalam karya dan sabda yang terjalin mendalam: → Suatu karya hidup, yakni peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia sungguh- nyata-manusiawi (bukan wahyu yang infoteoretik atau kejadian yang dikomando oleh perintah) → Sabda mengungkapkan misteri realitas yang mendalam yang terkandung dalam peristiwa (peristiwa menjadi simbol Allah)
  • 21. • DV → menggemakan pembaharuan wacana teologi (40 tahun) sebelumnya antara: – Mereka yang mengerti perjumpaan Allah dan manusia sebagai “sejarah keselamatan” (O. Cullmann & W. Pannenberg) dan – Mereka yang menekankan pokok perjumpaan adalah “Sabda Allah yang menegur manusia” (K. Barth & G. Ebeling) • Wahyu triniter itu berpusat pada Kristus → Pengantara di mana Allah dan manusia seluruhnya berjumpa → Kepenuhan dalam mana perjumpaan antara Allah dan manusia menjadi penuh, sehingga selanjutnya dapat berkembang dalam seluruh kekayaan sejarah manusia
  • 22. • Kristus adalah jaminan bahwa peristiwa wahyu bukan semacam ilham dari atas yang di bawah terik matahari menguap entah ke mana, tetapi sesuatu yang nyata → dalam Kristus perjumpaan Allah dan manusia menjadi hidup
  • 23. Rene Latourelle (The Theology of Revelation) menyebut 4 aspek/sifat hakiki dari wahyu: • Tindakan Allah yang transen- den Misteri • Peristiwa sejarah Historis • Kesaksian, pewartaan & ajaran Pengetahuan • Pertemu -an pribadi antara Allah dan manusia Personal
  • 24. • Kristus Kepenuhan Wahyu → Sabda Allah + Simbol Allah (DV 4): – “Setelah berulang kali dan dengan berbagai cara Allah bersabda dengan perantaraan para Nabi, “akhirnya pada zaman sekarang Ia bersabda kepada kita dalam Putera” (Ibr1:1-2). Sebab Ia mengutus Putera-Nya, yakni sabda kekal, yang menyinari semua orang, supaya tinggal ditengah umat manusia dan menceritakan kepada mereka hidup Allah yang terdalam (lih. Yoh1:1-18). Maka Yesus Kristus, Sabda yang menjadi daging, diutus sebagai “manusia kepada manusia”, “menyampaikan sabda Allah” (Yoh3:34), dan menyelesaikan karya penyelamatan, yang diserahkan oleh Bapa kepada-Nya (lih. Yoh5:36 ; Yoh17:4).
  • 25. – Oleh karena itu Dia – barang siapa melihat Dia, melihat Bapa juga (lih. Yoh14:9) – dengan segenap kehadiran dan penampilan-Nya, dengan sabda maupun karya-Nya, dengan tanda-tanda serta mukjizat-mukjizatnya, namun terutama dengan wafat dan kebangkitan-Nya penuh kemuliaan dari maut, akhirnya dengan mengutus Roh Kebenaran, menyelesaikan wahyu dengan memenuhinya, dan meneguhkan dengan kesaksian ilahi, bahwa Allah menyertai kita, untuk membebaskan kita dari kegelapan dosa serta maut, dan untuk membangkitkan kita bagi hidup kekal. – Adapun tata keselamatan kristiani, sebagai perjanjian baru dan tetap, tidak pernah akan lampau; dan sama sekali tidak boleh dinantikan lagi wahyu umum yang baru, sebelum Tuhan kita Yesus Kristus menampakkan Diri dalam kemuliaan-Nya (lih. 1Tim6:14 dan Tit2:13).”
  • 26. • Konsili Vatikan II, dengan mengutip Ibrani 1:1- 2, menegaskan bahwa pernyataan Diri Allah dalam sejarah menjadi penuh dalam pribadi Kristus → peristiwa Kristus bukan pewahyuan baru melainkan langkah pewahyuan definitif: – Yesus Kristus adalah Sabda Allah yakni pernyataan Allah kepada manusia dan – Simbol Allah yakni tanda kehadiran Allah beserta kita • pernyataan dan kehadiran Kristus, sabda dan karya-Nya, wafat dan kebangkitan-Nya, adalah kepenuhan dan peneguhan wahyu Allah bagi keselamatan manusia
  • 27. • “Adapun tata keselamatan kristiani, sebagai perjanjian baru dan tetap, tidak pernah akan lampau; dan sama sekali tidak boleh dinantikan lagi wahyu umum yang baru, sebelum Tuhan kita Yesus Kristus menampakkan Diri dalam kemuliaan.” → Wahyu dalam Kristus, menurut Konsili, di satu sisi, punya arti mendasar -- tak tergantikan -- bagi hubungan kita dengan Allah (sejarah keselamatan) dan, di sisi lain, sejarah keselamatan itu tetap terbuka serta terarah ke masa depan, yakni pada penampakan kemuliaan Allah dalam kedatangan Kristus kembali → Dari inkarnasi sampai parousia, terbentang peristiwa pewahyuan Allah, yang oleh manusia dialami sebagai saat pengharapan
  • 28. • Dalam Teologi Katolik: – Wahyu dijelaskan sebagai komunikasi Diri Allah ke dalam hidup manusia dan komunikasi itu menggugah dan menggugat ciri hakiki manusia untuk melampaui diri (transendensi) (K. Rahner; H.U. von Balthasar): → Manusia adalah ‘mampu dan terarah untuk mendengarkan’ dan ia menemukan dan mewujudkan hidupnya kalau ia menanggapi wahyu → Wahyu dan iman bersama-sama merupakan satu peristiwa hidup, unik pada setiap hidup
  • 29. • “Adalah wahyu, bahwa Allah ternyata ‘hadir’ pada kedalaman hidup manusia, dan wahyu menjadi nyata dan berlaku, setiap kali manusia menjangkau hidupnya dalam mencari dan menemukan arti bagi hidupnya, dan terutama setiap kali manusia mewujudkan hidupnya, dengan setia dan bertanggung jawab” (Kieser)
  • 30. • Bagaimana Anda menjelaskan, dengan pasti dan sungguh, pemberian diri Allah dalam Yesus Kristus untuk zaman kini yang senyatanya ditandai oleh kemiskinan, sekularisasi, pluralitas budaya dan iman?