SlideShare a Scribd company logo
IMPLEMENTASI UU NOMOR 1 DAN
NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG
PILKADA
Mengapa Pemilihan Serentak?
 Memperkuat efektivitas sistem pemerintahan
presidensil (efective goverment);
 Efesiensi pembiayaan penyelenggaraan pilkada
(efficient goverment);
 Penataan siklus penyelenggaraan pemilu secara
nasional (election cycle management);
Dasar Hukum Pemilihan Serentak
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
tentang Penetapan Peraturan Pmerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota menjadi Undang –Undang
sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2015.
Desain Pemilihan Serentak di Indonesia
3 Gelombang Pilkada Serentak
(2015)
1. Gelombang I (AMJ 2015 dan
Januari-Juni 2016)
2. 9 Provinsi dan 260 Kab/Kota
(2017)
1. Gelombang II (AMJ Juli-
Desember 2016 dan 2017)
2. 8 Provinsi dan 94 Kab/Kota
(2018)
1. Gelombang III (AMJ 2018
dan 2019)
2. 17 Provinsi dan 154 Kab/Kota
2020 2022 2023
(2027)
SERENTAK NASIONAL
Peraturan Pelaksanaan Pemilihan Serentak (1)
1. PKPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
2. PKPU Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemiliihan
Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan
Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota;
3. PKPU Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan Daftar
Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Pembentukan dan
Penetapan;
4. PKPU Nomor 5 Tahun 2015 tentang Sosialisasi dan Partisipasi
Masyarakat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota:
Peraturan Pelaksanaan Pemilihan Serentak (2)
5. PKPU Nomor 6 Tahun 2015 tentang Norma, Standar, Prosedur,
Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
6. PKPU Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
7. Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Dana Kampanye
Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
8. Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana
telah diubah dengan PKPU Nomor 12 Tahun 2015;
Peraturan Pelaksanaan Pemilihan Serentak (3)
9. Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2015 tentang
Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota;
10. Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Rekapitulasi Hasil Penghitugnan Suara dan
Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
Perubahan Regulasi Akibat Putusan MK (1)
UU Nomor 8 Tahun 2015 Putusan MK Dampak Putusan
 Pasal 7 huruf r
Tidak memiliki konflik
kepentingan dengan petahana
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
33/PUU-XIII/2015 tanggal 8 Juli 2015
menyatakan ketentuan pasal dimaksud
bertentangan dengan UUD Tahun 1945 & tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat.
Larangan keluarga Petahana untuk
mencalonkan diri dihapus.
 Pasal 7 huruf s
Memberitahukan pencalonannya
sebagai Gubernur, Wakil
Gubernur, Bupati, Wakil Bupati,
Walikota & Wakil Walikota
kepada Pimpinan DPR bagi
anggota DPR, kepada Pimpinan
DPD bagi anggota DPD, atau
kepada Pimpinan DPRD bagi
anggota DPRD
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
33/PUU-XIII/2015 tanggal 8 Juli 2015
menyatakan ketentuan pasal dimaksud
bertentangan dengan UUD Tahun 1945
sepanjang tidak dimaknai mengundurkan diri
sejak calon ditetapkan memenuhi persyaratan
oleh KPU/KIP sebagai Calon Gubernur, Calon
Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil
Bupati, Calon Walikota, dan Calon Wakil
Walikota bagi anggota DPR, anggota DPD,
atau anggota DPRD
Anggota DPR, DPD dan DPRD
wajib mengundurkan diri yang
dibuktikan dengan SK
pemberhentian untuk dapat maju
sebagai kepala daerah dan wakil
kepala daerah.
Perubahan Regulasi Akibat Putusan MK (2)
UU Nomor 8 Tahun 2015 Putusan MK Dampak Putusan
 Pasal 7 huruf g
Tidak pernah dijatuhi pidana penjara
berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap karena melakukan
tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 5 (lima) tahun atau
lebih
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
42/PUU-XIII/2015 tanggal 9 Juli 2015
menyatakan ketentuan pasal dimaksud
bertentangan dengan UUD Tahun 1945 &
tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat secara bersyarat sepanjang tidak
dimaknai dikecualikan bagi mantan terpidana
yang secara terbuka dan jujur mengemukakan
kepada publik bahwa yang bersangkutan
mantan terpidana
Mantan narapidana diperbolehkan
mencalonkan diri tanpa perlu
waktu jeda lima tahun setelah
menjalani hukuman penjara.
 Pasal 7 huruf t
Mengundurkan diri sebagai anggota
TNI, Polri, dan PNS sejak
mendaftarkan diri sebagai calon
 Pasal 7 huruf u
Berhenti dari jabatan pada BUMN
atau BUMD sejak ditetapkan
sebagai calon
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
46/PUU-XIII/2015 tanggal 9 Juli 2015
menyatakan ketentuan pasal dimaksud
bertentangan dengan UUD Tahun 1945 &
tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat sepanjang tidak dimaknai
mengundurkan diri sejak calon ditetapkan
memenuhi persyaratan oleh KPU/KIP sebagai
Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur,
Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon
Walikota, dan Calon Wakil Walikota
PNS, TNI, POLRI, BUMN dan
BUMD tetap wajib berhenti dari
statusnya saat telah ditetapkan
menjadi calon kepala daerah dan
wakil kepala daerah.
Perubahan Regulasi Akibat Putusan MK (3)
UU Nomor 8 Tahun 2015 Putusan MK Dampak Putusan
 Pasal 41 ayat (1) & (2)
Syarat minimal dukungan
bagi calon perseorangan
Gubernur & Wakil
Gubernur, Bupati & Wakil
Bupati serta Walikota &
Wakil Walikota
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
60/PUU-XIII/2015 tanggal 29 September 2015
menyatakan ketentuan pasal dimaksud
bertentangan dengan UUD Tahun 1945 &
tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat sepanjang tidak dimaknai bahwa
perhitungan persentase dukungan bagi calon
perseorangan yang hendak mendaftarkan diri
sebagai Calon Gubernur & Calon Wakil
Gubernur, Calon Bupati & Calon Wakil Bupati
serta Calon Walikota & Calon Wakil Walikota
didasarkan atas jumlah penduduk yang telah
mempunyai hak pilih sebagaimana dimuat
dalam daftar calon pemilih tetap di daerah yang
bersangkutan pada Pemilu berikutnya.
Putusan ini berlaku untuk pemilihan kepala
daerah serentak setelah pemilihan kepala
daerah serentak tahun 2015.
Persyaratan untuk menjadi
calon kepala daerah dan
wakil kepala daerah dari
jalur perseorangan menjadi
lebih ringan karena
persentasi dihitung
berdasarkan jumlah
penduduk yang telah
memiliki hak pilih.
Perubahan Regulasi Akibat Putusan MK (3)
UU Nomor 8 Tahun 2015 Putusan MK Dampak Putusan
 Pasal 49 ayat (8) & (9),
Pasal 50 ayat (8) & (9),
Pasal 51 ayat (2), Pasal 52
ayat (2), Pasal 54 ayat (4),
(5) & (6)
Pemilihan Gubernur & Waki
Gubernur, Bupati & Wakil
Bupati, serta Walikota &
Wakil Walikota diikuti
sekurang-kurangnya 2
(dua) pasangan calon
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 100/PUU-
XIII/2015 tanggal 29 September 2015 menyatakan
bertentangan dengan UUD Tahun 1945 & tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak
dimaknai mencakup pengertian:
“termasuk menetapkan 1 (satu) Pasangan Calon Gubernur
& Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati & Calon Wakil Bupati
serta Calon Walikota & Calon Wakil Walikota peserta
pemilihan dalam hal setelah jangka waktu 3 (tiga) hari
dimaksud terlampaui namun tetap hanya ada 1 (satu)
Pasangan Calon Gubernur & Calon Wakil Gubernur“
(Ketentuan Pasal 49 ayat (9) & Pasal 50 ayat (9))
“menetapkan 1 (satu) Pasangan Calon Gubernur & Calon
Wakil Gubernur, Calon Bupati & Calon Wakil Bupati serta
Calon Walikota & Calon Wakil Walikota dalam hal hanya
terdapat 1 (satu) Pasangan Calon Gubernur & Calon Wakil
Gubernur, Calon Bupati & Calon Wakil Bupati serta Calon
Walikota & Calon Wakil Walikota” (Ketentuan Pasal 51 ayat
(2) & Pasal 52 ayat (2))
1. Pilkada dapat
digelar meski
hanya ada satu
pasangan calon.
2. Berdampak pada
elemen strategis
pilkada, yaitu
metode
pencalonan,
metode pemberian
suara dan metode
penetapan
pasangan calon
terpilih.
Tindaklanjut Perubahan Regulasi
 Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Pencalonan direvisi menjadi Peraturan KPU
Nomor 12 Tahun 2015;
 Revisi Peraturan KPU tentang Pencalonan,
Kampanye, Pemungutan dan Penghitungan
Suara, Rekapitulasi dan Penetapan Calon
Terpilih untuk mengakomodir putusan MK
tentang calon tunggal;
Penyelenggaraan Pemilihan
 Penyelenggaraan pemilihan menjadi tanggung jawab
bersama KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota;
 Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur dilaksanakan oleh
KPU Provinsi;
 Pilkada Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali
Kota dilaksanakan oleh KPU Kabupaten/Kota;
 KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi
menyampaikan laporan penyelenggaraan pemilihan
secara berjenjang;
Tanggung Jawab Akhir Pemilihan
 KPU memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan
Pemilihan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP
Kabupaten/ Kota, PPK, PPS, KPPS dan petugas pemutakhiran
data pemilih (pasal 10A UU Nomor 8 Tahun 2015);
 Bentuk tanggung jawab akhir adalah melaporkan
pertanggungjawaban akhir kegiatan penyelenggaraan
pemilihan yang diselenggarakan oleh seluruh KPU
Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota kepada
DPR dan Pemerintah.
Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Sengketa TUN
Kampanye
Kerangka Hukum Pemilihan
 Penanganan pelanggaran kode etik;
 Penanganan pelanggaran administrasi;
 Penanganan tindak pidana pemilu;
 Sengketa administrasi atau sengketa tata
usaha Negara;
 Penyelesaian perselisihan hasil pemilu.
Penanganan Pelanggaran Kode Etik
 Melakukan klarifikasi kepada penyelenggara yang
diduga melakukan pelanggaran;
 Klarifikasi juga dilakukan kepada pihak di luar
penyelenggara seperti pengawas untuk
mendapatkan informasi pembanding;
 Mendorong penyelenggara secara berjenjang untuk
mengadukan secara langsung ke DKPP, jajaran
penyelenggara di bawahnya yang diduga terlibat
pelanggaran pemilu.
Penanganan Pelanggaran Administrasi
 KPU menerbitkan peraturan KPU Nomor 25 tahun 2013
tentang Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilu;
 Koordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) sesuai tingkatannya
dalam melakukan klarifikasi kepada para pihak terhadap
dugaan pelanggaran tersebut;
 Hasil keputusan KPU terhadap dugaan pelanggaran
administrasi itu diumumkan kepada publik agar publik dapat
mengawal proses tindaklanjut terhadap pemberian sanksi
kepada penyelenggara yang telah melakukan pelanggaran;
 Penekanan pada aspek koordinasi dilakukan untuk
mengimplementasikan KPU dan Bawaslu sebagai satu
kesatuan fungsi penyelenggara pemilu.
Penanganan Sengketa TUN Pemilihan
Kepastian Objek Kepastian Proses
Kepastian Lembaga
Eksekutor
1. Objek sengketanya
adalah SK KPU
Provinsi/KIP Aceh
dan/atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota
tentang penetapan
pasangan calon
peserta pemilihan;
2. Terjadi antara
pasangan calon
dengan KPU
Provinsi/KIP Aceh
atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
1. Penanganan sengketa TUN
jika final di Bawaslu
memakan waktu 16 hari;
2. Jika berlanjut ke PT TUN
dan final di PT TUN
membutuhkan waktu 27
hari di PT TUN sehingga
total waktu yang
dibutuhkan menjadi 43
hari;
3. Jika berlanjut sampai ke
MA membutuhkan waktu
40 hari sehingga total
waktu yang dibutuhkan
sampai putusan final di
MA menjadi 83 hari.
1. Penanganan
sengketa tata usaha
negara (TUN)
pemilihan
berproses dari
Panwaslu/Bawaslu,
PT TUN dan
berakhir di MA.
2. Putusan MA
bersifat final dan
mengikat.
Penanganan Perselisihan Hasil Pemilu (PHP)
Kepastian Objek Kepastian Proses
Kepastian Lembaga
Eksekutor
1. Objek sengketanya adalah
SK KPU Provinsi/KPU
Kab./Kota tentang
Penetapan Perolehan Suara
Hasil Pemilihan;
2. Pasangan calon dapat
mengajukan PHP ke MK
dengan persyaratan bahwa
perbedaan suara antar
calon paling banyak antara
0,5% sampai 2% dihitung
dari penetapan hasil
penghitungan perolehan
suara hasil pemilihan;
3. Besaran selisih hasil
penghitungan suara untuk
setiap daerah ditetapkan
berdasarkan jumlah
penduduk.
1. KPU dapat membuka kotak
suara untuk mengambil
formulir yang digunakan
sebagai alat bukti dalam
PHP;
2. Pengajuan sengketa
dilakukan paling lama 3x24
jam setelah diumumkannya
penetapan perolehan suara
hasil pemilihan;
3. Pemohon diberi waktu 3x24
jam untuk memperbaiki dan
melengkapi permohonan;
4. MK memutuskan PHP paling
lambat 45 hari sejak
diterimanya permohonan
1. Perselisihan hasil
pemilihan (PHP)
ditangani oleh MK
sebelum dibentuk
badan peradilan
khusus;
2. Putusan MK bersifat
final dan mengikat.
PENUTUP
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017
Cecep Husni Mubarok, S.Kom., M.T.
 
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
Cecep Husni Mubarok, S.Kom., M.T.
 
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
Cecep Husni Mubarok, S.Kom., M.T.
 
Perbawaslu no. 14 tahun 2015 ttg pengawasan rekapitulasi dan penetapan pemilihan
Perbawaslu no. 14 tahun 2015 ttg pengawasan rekapitulasi dan penetapan pemilihanPerbawaslu no. 14 tahun 2015 ttg pengawasan rekapitulasi dan penetapan pemilihan
Perbawaslu no. 14 tahun 2015 ttg pengawasan rekapitulasi dan penetapan pemilihan
MTs DARUSSALAM
 
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Lesmana Putra
 
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan CalonBuku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Cecep Husni Mubarok, S.Kom., M.T.
 
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
Lesmana Putra
 
Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015
KPUwakatobi
 
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
KNPI_bekasi
 
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannyaBab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannyaLunandi Syaiful
 
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukadaPenegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Novita Pratiwi
 
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian GratifikasiPerbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Lesmana Putra
 
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Lesmana Putra
 
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014Wilson Therik
 
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
Dede Muhidin
 
PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015 PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015
Arifuddin Ali.
 
PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015
Arifuddin Ali.
 
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
Lesmana Putra
 

What's hot (18)

PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017
 
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
 
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
 
Perbawaslu no. 14 tahun 2015 ttg pengawasan rekapitulasi dan penetapan pemilihan
Perbawaslu no. 14 tahun 2015 ttg pengawasan rekapitulasi dan penetapan pemilihanPerbawaslu no. 14 tahun 2015 ttg pengawasan rekapitulasi dan penetapan pemilihan
Perbawaslu no. 14 tahun 2015 ttg pengawasan rekapitulasi dan penetapan pemilihan
 
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
 
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan CalonBuku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
 
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
 
Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015
 
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
 
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannyaBab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya
 
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukadaPenegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
 
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian GratifikasiPerbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
 
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
 
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
 
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
 
PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015 PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015
 
PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015
 
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
 

Similar to Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015

PKPU nomor 12 tahun 2015
PKPU nomor 12 tahun 2015PKPU nomor 12 tahun 2015
PKPU nomor 12 tahun 2015
Rano Rahman
 
Revisi UU Pemilu Pasca Putusan MK 55-2019.pptx
Revisi UU Pemilu Pasca Putusan MK 55-2019.pptxRevisi UU Pemilu Pasca Putusan MK 55-2019.pptx
Revisi UU Pemilu Pasca Putusan MK 55-2019.pptx
DeaArsyad
 
Uu no 10_2016_ tentang_pemilihan gubernur_bupati_dan walikota
Uu no 10_2016_ tentang_pemilihan gubernur_bupati_dan walikotaUu no 10_2016_ tentang_pemilihan gubernur_bupati_dan walikota
Uu no 10_2016_ tentang_pemilihan gubernur_bupati_dan walikota
Avida Virya
 
UU_Nomor_10_Tahun_2016.pdf
UU_Nomor_10_Tahun_2016.pdfUU_Nomor_10_Tahun_2016.pdf
UU_Nomor_10_Tahun_2016.pdf
AmanatNasional
 
UU Nomor 10 Tahun 2016 ( PILKADA )
UU Nomor 10 Tahun 2016 ( PILKADA )UU Nomor 10 Tahun 2016 ( PILKADA )
UU Nomor 10 Tahun 2016 ( PILKADA )
Cecep Husni Mubarok, S.Kom., M.T.
 
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
Albar Lulung
 
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaPotensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Election Commision
 
Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum
Dody Wijaya
 
MATERI PENERAPAN PASAL 71.pptx.pptx.pptx
MATERI PENERAPAN PASAL 71.pptx.pptx.pptxMATERI PENERAPAN PASAL 71.pptx.pptx.pptx
MATERI PENERAPAN PASAL 71.pptx.pptx.pptx
gilangxtc69
 
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Dede Muhidin
 
PKPU 10 Tahun 2020
PKPU 10 Tahun 2020PKPU 10 Tahun 2020
PKPU 10 Tahun 2020
RepublikaDigital
 
Uu no.1 th_2015
Uu no.1 th_2015Uu no.1 th_2015
Uu no.1 th_2015
hukumpesbar
 
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Dede Muhidin
 
PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.
Arifuddin Ali.
 
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Lesmana Putra
 
Penyuluhan produk hukum pilkada
Penyuluhan produk hukum pilkadaPenyuluhan produk hukum pilkada
Penyuluhan produk hukum pilkada
Meidy Tinangon Full
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Wak Wak
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Wak Wak
 
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
Lesmana Putra
 
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdfV.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
shirizkiku
 

Similar to Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015 (20)

PKPU nomor 12 tahun 2015
PKPU nomor 12 tahun 2015PKPU nomor 12 tahun 2015
PKPU nomor 12 tahun 2015
 
Revisi UU Pemilu Pasca Putusan MK 55-2019.pptx
Revisi UU Pemilu Pasca Putusan MK 55-2019.pptxRevisi UU Pemilu Pasca Putusan MK 55-2019.pptx
Revisi UU Pemilu Pasca Putusan MK 55-2019.pptx
 
Uu no 10_2016_ tentang_pemilihan gubernur_bupati_dan walikota
Uu no 10_2016_ tentang_pemilihan gubernur_bupati_dan walikotaUu no 10_2016_ tentang_pemilihan gubernur_bupati_dan walikota
Uu no 10_2016_ tentang_pemilihan gubernur_bupati_dan walikota
 
UU_Nomor_10_Tahun_2016.pdf
UU_Nomor_10_Tahun_2016.pdfUU_Nomor_10_Tahun_2016.pdf
UU_Nomor_10_Tahun_2016.pdf
 
UU Nomor 10 Tahun 2016 ( PILKADA )
UU Nomor 10 Tahun 2016 ( PILKADA )UU Nomor 10 Tahun 2016 ( PILKADA )
UU Nomor 10 Tahun 2016 ( PILKADA )
 
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
 
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaPotensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
 
Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum
 
MATERI PENERAPAN PASAL 71.pptx.pptx.pptx
MATERI PENERAPAN PASAL 71.pptx.pptx.pptxMATERI PENERAPAN PASAL 71.pptx.pptx.pptx
MATERI PENERAPAN PASAL 71.pptx.pptx.pptx
 
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
 
PKPU 10 Tahun 2020
PKPU 10 Tahun 2020PKPU 10 Tahun 2020
PKPU 10 Tahun 2020
 
Uu no.1 th_2015
Uu no.1 th_2015Uu no.1 th_2015
Uu no.1 th_2015
 
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
 
PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.
 
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
 
Penyuluhan produk hukum pilkada
Penyuluhan produk hukum pilkadaPenyuluhan produk hukum pilkada
Penyuluhan produk hukum pilkada
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
 
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
 
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdfV.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
 

More from Election Commision

Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke KursiCara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Election Commision
 
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Election Commision
 
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Election Commision
 
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi PublikPilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Election Commision
 
Pilkada Calon Tunggal
Pilkada Calon TunggalPilkada Calon Tunggal
Pilkada Calon Tunggal
Election Commision
 
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Election Commision
 
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasiPilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Election Commision
 
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Election Commision
 
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Election Commision
 
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Election Commision
 
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Election Commision
 
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaPerbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Election Commision
 
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014Election Commision
 
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Election Commision
 
Slide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemiluSlide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemiluElection Commision
 
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluKredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluElection Commision
 
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baikTata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baikElection Commision
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasElection Commision
 
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasiPartisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasiElection Commision
 
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014Election Commision
 

More from Election Commision (20)

Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke KursiCara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
 
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
 
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
 
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi PublikPilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
 
Pilkada Calon Tunggal
Pilkada Calon TunggalPilkada Calon Tunggal
Pilkada Calon Tunggal
 
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
 
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasiPilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
 
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
 
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
 
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
 
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
 
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaPerbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
 
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
 
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
 
Slide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemiluSlide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemilu
 
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluKredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
 
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baikTata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
 
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasiPartisipasi humas dalam mendorong demokrasi
Partisipasi humas dalam mendorong demokrasi
 
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014
 

Recently uploaded

2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
IpinTriono
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
yennylampouw
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
DinsosnakertransKota
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 

Recently uploaded (16)

2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 

Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015

  • 1. IMPLEMENTASI UU NOMOR 1 DAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PILKADA
  • 2. Mengapa Pemilihan Serentak?  Memperkuat efektivitas sistem pemerintahan presidensil (efective goverment);  Efesiensi pembiayaan penyelenggaraan pilkada (efficient goverment);  Penataan siklus penyelenggaraan pemilu secara nasional (election cycle management);
  • 3. Dasar Hukum Pemilihan Serentak Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pmerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang –Undang sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2015.
  • 4. Desain Pemilihan Serentak di Indonesia 3 Gelombang Pilkada Serentak (2015) 1. Gelombang I (AMJ 2015 dan Januari-Juni 2016) 2. 9 Provinsi dan 260 Kab/Kota (2017) 1. Gelombang II (AMJ Juli- Desember 2016 dan 2017) 2. 8 Provinsi dan 94 Kab/Kota (2018) 1. Gelombang III (AMJ 2018 dan 2019) 2. 17 Provinsi dan 154 Kab/Kota 2020 2022 2023 (2027) SERENTAK NASIONAL
  • 5. Peraturan Pelaksanaan Pemilihan Serentak (1) 1. PKPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; 2. PKPU Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemiliihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; 3. PKPU Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Pembentukan dan Penetapan; 4. PKPU Nomor 5 Tahun 2015 tentang Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota:
  • 6. Peraturan Pelaksanaan Pemilihan Serentak (2) 5. PKPU Nomor 6 Tahun 2015 tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; 6. PKPU Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; 7. Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; 8. Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana telah diubah dengan PKPU Nomor 12 Tahun 2015;
  • 7. Peraturan Pelaksanaan Pemilihan Serentak (3) 9. Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; 10. Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitugnan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
  • 8. Perubahan Regulasi Akibat Putusan MK (1) UU Nomor 8 Tahun 2015 Putusan MK Dampak Putusan  Pasal 7 huruf r Tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 33/PUU-XIII/2015 tanggal 8 Juli 2015 menyatakan ketentuan pasal dimaksud bertentangan dengan UUD Tahun 1945 & tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Larangan keluarga Petahana untuk mencalonkan diri dihapus.  Pasal 7 huruf s Memberitahukan pencalonannya sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota & Wakil Walikota kepada Pimpinan DPR bagi anggota DPR, kepada Pimpinan DPD bagi anggota DPD, atau kepada Pimpinan DPRD bagi anggota DPRD Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 33/PUU-XIII/2015 tanggal 8 Juli 2015 menyatakan ketentuan pasal dimaksud bertentangan dengan UUD Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai mengundurkan diri sejak calon ditetapkan memenuhi persyaratan oleh KPU/KIP sebagai Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, dan Calon Wakil Walikota bagi anggota DPR, anggota DPD, atau anggota DPRD Anggota DPR, DPD dan DPRD wajib mengundurkan diri yang dibuktikan dengan SK pemberhentian untuk dapat maju sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah.
  • 9. Perubahan Regulasi Akibat Putusan MK (2) UU Nomor 8 Tahun 2015 Putusan MK Dampak Putusan  Pasal 7 huruf g Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-XIII/2015 tanggal 9 Juli 2015 menyatakan ketentuan pasal dimaksud bertentangan dengan UUD Tahun 1945 & tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai dikecualikan bagi mantan terpidana yang secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana Mantan narapidana diperbolehkan mencalonkan diri tanpa perlu waktu jeda lima tahun setelah menjalani hukuman penjara.  Pasal 7 huruf t Mengundurkan diri sebagai anggota TNI, Polri, dan PNS sejak mendaftarkan diri sebagai calon  Pasal 7 huruf u Berhenti dari jabatan pada BUMN atau BUMD sejak ditetapkan sebagai calon Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-XIII/2015 tanggal 9 Juli 2015 menyatakan ketentuan pasal dimaksud bertentangan dengan UUD Tahun 1945 & tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai mengundurkan diri sejak calon ditetapkan memenuhi persyaratan oleh KPU/KIP sebagai Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, dan Calon Wakil Walikota PNS, TNI, POLRI, BUMN dan BUMD tetap wajib berhenti dari statusnya saat telah ditetapkan menjadi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
  • 10. Perubahan Regulasi Akibat Putusan MK (3) UU Nomor 8 Tahun 2015 Putusan MK Dampak Putusan  Pasal 41 ayat (1) & (2) Syarat minimal dukungan bagi calon perseorangan Gubernur & Wakil Gubernur, Bupati & Wakil Bupati serta Walikota & Wakil Walikota Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XIII/2015 tanggal 29 September 2015 menyatakan ketentuan pasal dimaksud bertentangan dengan UUD Tahun 1945 & tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai bahwa perhitungan persentase dukungan bagi calon perseorangan yang hendak mendaftarkan diri sebagai Calon Gubernur & Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati & Calon Wakil Bupati serta Calon Walikota & Calon Wakil Walikota didasarkan atas jumlah penduduk yang telah mempunyai hak pilih sebagaimana dimuat dalam daftar calon pemilih tetap di daerah yang bersangkutan pada Pemilu berikutnya. Putusan ini berlaku untuk pemilihan kepala daerah serentak setelah pemilihan kepala daerah serentak tahun 2015. Persyaratan untuk menjadi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari jalur perseorangan menjadi lebih ringan karena persentasi dihitung berdasarkan jumlah penduduk yang telah memiliki hak pilih.
  • 11. Perubahan Regulasi Akibat Putusan MK (3) UU Nomor 8 Tahun 2015 Putusan MK Dampak Putusan  Pasal 49 ayat (8) & (9), Pasal 50 ayat (8) & (9), Pasal 51 ayat (2), Pasal 52 ayat (2), Pasal 54 ayat (4), (5) & (6) Pemilihan Gubernur & Waki Gubernur, Bupati & Wakil Bupati, serta Walikota & Wakil Walikota diikuti sekurang-kurangnya 2 (dua) pasangan calon Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 100/PUU- XIII/2015 tanggal 29 September 2015 menyatakan bertentangan dengan UUD Tahun 1945 & tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai mencakup pengertian: “termasuk menetapkan 1 (satu) Pasangan Calon Gubernur & Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati & Calon Wakil Bupati serta Calon Walikota & Calon Wakil Walikota peserta pemilihan dalam hal setelah jangka waktu 3 (tiga) hari dimaksud terlampaui namun tetap hanya ada 1 (satu) Pasangan Calon Gubernur & Calon Wakil Gubernur“ (Ketentuan Pasal 49 ayat (9) & Pasal 50 ayat (9)) “menetapkan 1 (satu) Pasangan Calon Gubernur & Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati & Calon Wakil Bupati serta Calon Walikota & Calon Wakil Walikota dalam hal hanya terdapat 1 (satu) Pasangan Calon Gubernur & Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati & Calon Wakil Bupati serta Calon Walikota & Calon Wakil Walikota” (Ketentuan Pasal 51 ayat (2) & Pasal 52 ayat (2)) 1. Pilkada dapat digelar meski hanya ada satu pasangan calon. 2. Berdampak pada elemen strategis pilkada, yaitu metode pencalonan, metode pemberian suara dan metode penetapan pasangan calon terpilih.
  • 12. Tindaklanjut Perubahan Regulasi  Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan direvisi menjadi Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015;  Revisi Peraturan KPU tentang Pencalonan, Kampanye, Pemungutan dan Penghitungan Suara, Rekapitulasi dan Penetapan Calon Terpilih untuk mengakomodir putusan MK tentang calon tunggal;
  • 13. Penyelenggaraan Pemilihan  Penyelenggaraan pemilihan menjadi tanggung jawab bersama KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota;  Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur dilaksanakan oleh KPU Provinsi;  Pilkada Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota dilaksanakan oleh KPU Kabupaten/Kota;  KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi menyampaikan laporan penyelenggaraan pemilihan secara berjenjang;
  • 14. Tanggung Jawab Akhir Pemilihan  KPU memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan Pemilihan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/ Kota, PPK, PPS, KPPS dan petugas pemutakhiran data pemilih (pasal 10A UU Nomor 8 Tahun 2015);  Bentuk tanggung jawab akhir adalah melaporkan pertanggungjawaban akhir kegiatan penyelenggaraan pemilihan yang diselenggarakan oleh seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota kepada DPR dan Pemerintah.
  • 15. Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Sengketa TUN Kampanye
  • 16. Kerangka Hukum Pemilihan  Penanganan pelanggaran kode etik;  Penanganan pelanggaran administrasi;  Penanganan tindak pidana pemilu;  Sengketa administrasi atau sengketa tata usaha Negara;  Penyelesaian perselisihan hasil pemilu.
  • 17. Penanganan Pelanggaran Kode Etik  Melakukan klarifikasi kepada penyelenggara yang diduga melakukan pelanggaran;  Klarifikasi juga dilakukan kepada pihak di luar penyelenggara seperti pengawas untuk mendapatkan informasi pembanding;  Mendorong penyelenggara secara berjenjang untuk mengadukan secara langsung ke DKPP, jajaran penyelenggara di bawahnya yang diduga terlibat pelanggaran pemilu.
  • 18. Penanganan Pelanggaran Administrasi  KPU menerbitkan peraturan KPU Nomor 25 tahun 2013 tentang Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilu;  Koordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) sesuai tingkatannya dalam melakukan klarifikasi kepada para pihak terhadap dugaan pelanggaran tersebut;  Hasil keputusan KPU terhadap dugaan pelanggaran administrasi itu diumumkan kepada publik agar publik dapat mengawal proses tindaklanjut terhadap pemberian sanksi kepada penyelenggara yang telah melakukan pelanggaran;  Penekanan pada aspek koordinasi dilakukan untuk mengimplementasikan KPU dan Bawaslu sebagai satu kesatuan fungsi penyelenggara pemilu.
  • 19. Penanganan Sengketa TUN Pemilihan Kepastian Objek Kepastian Proses Kepastian Lembaga Eksekutor 1. Objek sengketanya adalah SK KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota tentang penetapan pasangan calon peserta pemilihan; 2. Terjadi antara pasangan calon dengan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota. 1. Penanganan sengketa TUN jika final di Bawaslu memakan waktu 16 hari; 2. Jika berlanjut ke PT TUN dan final di PT TUN membutuhkan waktu 27 hari di PT TUN sehingga total waktu yang dibutuhkan menjadi 43 hari; 3. Jika berlanjut sampai ke MA membutuhkan waktu 40 hari sehingga total waktu yang dibutuhkan sampai putusan final di MA menjadi 83 hari. 1. Penanganan sengketa tata usaha negara (TUN) pemilihan berproses dari Panwaslu/Bawaslu, PT TUN dan berakhir di MA. 2. Putusan MA bersifat final dan mengikat.
  • 20. Penanganan Perselisihan Hasil Pemilu (PHP) Kepastian Objek Kepastian Proses Kepastian Lembaga Eksekutor 1. Objek sengketanya adalah SK KPU Provinsi/KPU Kab./Kota tentang Penetapan Perolehan Suara Hasil Pemilihan; 2. Pasangan calon dapat mengajukan PHP ke MK dengan persyaratan bahwa perbedaan suara antar calon paling banyak antara 0,5% sampai 2% dihitung dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara hasil pemilihan; 3. Besaran selisih hasil penghitungan suara untuk setiap daerah ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk. 1. KPU dapat membuka kotak suara untuk mengambil formulir yang digunakan sebagai alat bukti dalam PHP; 2. Pengajuan sengketa dilakukan paling lama 3x24 jam setelah diumumkannya penetapan perolehan suara hasil pemilihan; 3. Pemohon diberi waktu 3x24 jam untuk memperbaiki dan melengkapi permohonan; 4. MK memutuskan PHP paling lambat 45 hari sejak diterimanya permohonan 1. Perselisihan hasil pemilihan (PHP) ditangani oleh MK sebelum dibentuk badan peradilan khusus; 2. Putusan MK bersifat final dan mengikat.