Dokumen tersebut membahas tentang kekuasaan negara dan pembagian kekuasaan di Indonesia menurut UUD 1945. Secara ringkas, kekuasaan negara terbagi menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif, yudikatif, dan konstitutif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga negara seperti DPR, Presiden, MA, dan MPR. Pembagian kekuasaan juga dilakukan secara vertikal antara pemerintah pusat dan daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem demokrasi di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pengertian demokrasi, ciri-ciri, manfaat, dan prinsip-prinsip demokrasi serta perkembangan pelaksanaannya di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pembagian kekuasaan di Indonesia yang terdiri atas pembagian kekuasaan secara horizontal dan vertikal. Pembagian kekuasaan secara horizontal meliputi kekuasaan konstitutif, eksekutif, legislatif, yudikatif, eksaminatif/inspektif, dan moneter yang dijalankan oleh lembaga-lembaga tertentu sesuai ketentuan Undang-Undang Dasar 1945.
Dokumen ini membahas tentang konstitusi dan negara Indonesia. Secara singkat, dokumen ini menjelaskan pengertian konstitusi dan negara, unsur-unsur negara, fungsi dan tujuan negara, kelembagaan negara Indonesia, serta perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Dokumen ini juga menyertakan contoh pasal-pasal pokok dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang anggota penyusun rapat MPR dan struktur organisasi MPR beserta tugas dan wewenangnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang DPR, DPRD tingkat I dan II, serta DPD beserta tugas dan wewenang masing-masing lembaga tersebut.
Dokumen tersebut merangkum pengertian hukum tata negara menurut beberapa ahli. Hukum tata negara didefinisikan sebagai hukum yang mengatur organisasi negara, hubungan antar lembaga negara, dan kedudukan warga negara. Dokumen ini juga menjelaskan sumber-sumber hukum tata negara formal dan material serta bentuk-bentuk produk hukum tata negara seperti undang-undang dasar, undang-undang, dan peraturan da
Dokumen tersebut membahas tentang sistem demokrasi di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pengertian demokrasi, ciri-ciri, manfaat, dan prinsip-prinsip demokrasi serta perkembangan pelaksanaannya di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pembagian kekuasaan di Indonesia yang terdiri atas pembagian kekuasaan secara horizontal dan vertikal. Pembagian kekuasaan secara horizontal meliputi kekuasaan konstitutif, eksekutif, legislatif, yudikatif, eksaminatif/inspektif, dan moneter yang dijalankan oleh lembaga-lembaga tertentu sesuai ketentuan Undang-Undang Dasar 1945.
Dokumen ini membahas tentang konstitusi dan negara Indonesia. Secara singkat, dokumen ini menjelaskan pengertian konstitusi dan negara, unsur-unsur negara, fungsi dan tujuan negara, kelembagaan negara Indonesia, serta perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Dokumen ini juga menyertakan contoh pasal-pasal pokok dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang anggota penyusun rapat MPR dan struktur organisasi MPR beserta tugas dan wewenangnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang DPR, DPRD tingkat I dan II, serta DPD beserta tugas dan wewenang masing-masing lembaga tersebut.
Dokumen tersebut merangkum pengertian hukum tata negara menurut beberapa ahli. Hukum tata negara didefinisikan sebagai hukum yang mengatur organisasi negara, hubungan antar lembaga negara, dan kedudukan warga negara. Dokumen ini juga menjelaskan sumber-sumber hukum tata negara formal dan material serta bentuk-bentuk produk hukum tata negara seperti undang-undang dasar, undang-undang, dan peraturan da
Dokumen ini membahas tentang konstitusi dan negara Indonesia. Secara singkat, dokumen ini menjelaskan pengertian konstitusi dan negara, unsur-unsur negara, fungsi dan tujuan negara, kelembagaan negara Indonesia, serta perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Dokumen ini juga menyertakan contoh pasal-pasal pokok dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dokumen tersebut membahas tentang hak asasi manusia dan rule of law. Hak asasi manusia diatur dalam undang-undang dan merupakan hak yang melekat pada manusia. Rule of law berarti kekuasaan publik harus diatur oleh peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelaan negara menurut UUD 1945 dan peraturan terkait. Terdapat penjelasan mengenai pengertian negara, unsur-unsur berdirinya negara, warga negara dan bukan warga negara, tujuan negara Indonesia, fungsi-fungsi negara, serta hak dan kewajiban warga negara dalam upaya pembelaan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kedaulatan rakyat di Indonesia, termasuk pengertian, sifat, dan pelaksanaannya melalui berbagai lembaga negara seperti MPR, DPR, DPD, serta sistem pemerintahan konstitusional berdasarkan UUD 1945."
Sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial yang dimodifikasi, di mana kekuasaan eksekutif dipegang presiden tetapi dengan pengawasan dan keseimbangan dari lembaga legislatif dan yudikatif. Sistem ini berubah beberapa kali sejak kemerdekaan mengikuti amandemen konstitusi.
Dokumen tersebut membahas tentang amandemen UUD 1945 Indonesia, termasuk alasan-alasan perlunya amandemen, tujuan dari amandemen yang dilakukan, dan ringkasan dari empat kali amandemen UUD 1945 yang telah dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. Secara garis besar dibahas tentang tiga sistem pemerintahan yaitu presidensial, parlementer, dan campuran, serta perubahan struktur ketatanegaraan Indonesia sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945 yang menerapkan sistem kedaulatan rakyat.
Secara umum, pengertian dualisme kepemimpinan adalah kondisi dimana ada dua orang pemimpin dengan kewenangan yang sama yang memimpin suatu organisasi. Akibatnya akan ada perbedaan antara masing masing pemimpin.
Hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasicalonmayat
Dokumen tersebut membahas tentang hak dan kewajiban warga negara dalam sistem demokrasi di Indonesia. Materi utama mencakup pengertian warga negara, sistem demokrasi, hak warga negara seperti bidang politik, pendidikan, ekonomi dan sosial budaya, kewajiban warga negara, fungsi dan tanggung jawab warga negara, serta pelanggaran hak warga negara.
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraNandha Zulyana
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pembagian kekuasaan negara di Indonesia. Terdapat pembagian kekuasaan secara horizontal antar lembaga negara seperti DPR, Presiden, MA, dan sebagainya, serta pembagian secara vertikal antara pemerintah pusat dan daerah. Juga dijelaskan mengenai peran dan fungsi kementerian negara dan lembaga pemerintah non-kementerian serta tentang konsep pemerintahan daerah dalam kerangka
Dokumen ini membahas tentang konstitusi dan negara Indonesia. Secara singkat, dokumen ini menjelaskan pengertian konstitusi dan negara, unsur-unsur negara, fungsi dan tujuan negara, kelembagaan negara Indonesia, serta perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Dokumen ini juga menyertakan contoh pasal-pasal pokok dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dokumen tersebut membahas tentang hak asasi manusia dan rule of law. Hak asasi manusia diatur dalam undang-undang dan merupakan hak yang melekat pada manusia. Rule of law berarti kekuasaan publik harus diatur oleh peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelaan negara menurut UUD 1945 dan peraturan terkait. Terdapat penjelasan mengenai pengertian negara, unsur-unsur berdirinya negara, warga negara dan bukan warga negara, tujuan negara Indonesia, fungsi-fungsi negara, serta hak dan kewajiban warga negara dalam upaya pembelaan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kedaulatan rakyat di Indonesia, termasuk pengertian, sifat, dan pelaksanaannya melalui berbagai lembaga negara seperti MPR, DPR, DPD, serta sistem pemerintahan konstitusional berdasarkan UUD 1945."
Sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial yang dimodifikasi, di mana kekuasaan eksekutif dipegang presiden tetapi dengan pengawasan dan keseimbangan dari lembaga legislatif dan yudikatif. Sistem ini berubah beberapa kali sejak kemerdekaan mengikuti amandemen konstitusi.
Dokumen tersebut membahas tentang amandemen UUD 1945 Indonesia, termasuk alasan-alasan perlunya amandemen, tujuan dari amandemen yang dilakukan, dan ringkasan dari empat kali amandemen UUD 1945 yang telah dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. Secara garis besar dibahas tentang tiga sistem pemerintahan yaitu presidensial, parlementer, dan campuran, serta perubahan struktur ketatanegaraan Indonesia sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945 yang menerapkan sistem kedaulatan rakyat.
Secara umum, pengertian dualisme kepemimpinan adalah kondisi dimana ada dua orang pemimpin dengan kewenangan yang sama yang memimpin suatu organisasi. Akibatnya akan ada perbedaan antara masing masing pemimpin.
Hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasicalonmayat
Dokumen tersebut membahas tentang hak dan kewajiban warga negara dalam sistem demokrasi di Indonesia. Materi utama mencakup pengertian warga negara, sistem demokrasi, hak warga negara seperti bidang politik, pendidikan, ekonomi dan sosial budaya, kewajiban warga negara, fungsi dan tanggung jawab warga negara, serta pelanggaran hak warga negara.
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraNandha Zulyana
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pembagian kekuasaan negara di Indonesia. Terdapat pembagian kekuasaan secara horizontal antar lembaga negara seperti DPR, Presiden, MA, dan sebagainya, serta pembagian secara vertikal antara pemerintah pusat dan daerah. Juga dijelaskan mengenai peran dan fungsi kementerian negara dan lembaga pemerintah non-kementerian serta tentang konsep pemerintahan daerah dalam kerangka
Komisi Tiga Negara (KTN) dibentuk PBB pada 1947 untuk menengahi konflik Indonesia-Belanda setelah agresi militer Belanda. KTN beranggotakan wakil dari Australia, Belgia, dan Amerika Serikat untuk menghentikan permusuhan, mempertemukan kembali Indonesia dan Belanda dalam perundingan, serta membantu proses perjanjian damai. KTN menguntungkan Indonesia dengan memberi simpati internasional.
PERKEMBANGAN KOLONIAL INGGRIS DI INDONESIA
SEJARAH - MIPA KELAS XI SEMESTER 1
Untuk Full Support animasi menggunakan Microsoft Office 2016 Terbaru
Spoiler :
Youtube - https://youtu.be/vHt9qefmdHY
(Download untuk hasil beranimasi dan lebih bagus)
FULL ANIMATED
Font :https://www.fontsquirrel.com/fonts/arcon
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis legitimasi politik. Legitimasi politik adalah penerimaan masyarakat terhadap kewenangan pemimpin untuk memerintah dan membuat keputusan politik. Ada beberapa jenis legitimasi seperti tradisional, ideologi, kualitas pribadi, prosedural, dan instrumental. Legitimasi diperlukan untuk menciptakan stabilitas politik dan mengurangi penggunaan kekerasan. Krisis
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan kekuasaan negara di Indonesia. Terdapat tiga bagian utama, yaitu sistem pembagian kekuasaan negara, kedudukan dan fungsi kementerian dan lembaga pemerintahan, serta pembagian kekuasaan antar lembaga pemerintahan.
Makalah ini membahas tentang korupsi di lingkungan masyarakat dengan menjelaskan pengertian korupsi, faktor penyebab, bentuk, dampak, dan upaya pemberantasan korupsi. Korupsi diartikan sebagai penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi yang merugikan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas tentang Komite Jasa Baik untuk Indonesia (KTN) yang dibentuk PBB pada 1947 untuk menengahi konflik antara Indonesia dan Belanda. KTN kemudian berganti nama menjadi UNCI dan berhasil mendorong penghentian permusuhan antara kedua belah pihak serta membantu proses perundingan yang mengarah pada pengakuan kedaulatan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pembagian kekuasaan negara di Indonesia secara historis, mulai dari konsep John Locke dan Montesquieu hingga implementasinya dalam UUD 1945. Perubahan UUD 1945 telah mengubah sistem dari kekuasaan tertinggi di tangan MPR menjadi lembaga-lembaga negara yang sederajat untuk menerapkan sistem checks and balances."
Pengelolaan kekuasaan negara di tingkat pusat menurut undang - undang dasar n...Aang Gustaffi
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kekuasaan negara di Indonesia menurut UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen. Sebelum amandemen, kekuasaan membuat undang-undang dipegang presiden dan DPR hanya menyetujui. Kekuasaan pemerintahan dipegang presiden tanpa campur tangan lain. Kekuasaan kehakiman dipegang MA dan peradilan di bawahnya. Setelah amandemen, DPR memegang kekuasaan membuat UU
1. Sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem kedaulatan rakyat yang didasarkan pada UUD 1945.
2. Sistem ini mempunyai ciri sistem parlementer dengan pembagian kekuasaan antara eksekutif dan legislatif.
3. Lembaga negara seperti MPR, DPR, DPD, dan MK berperan sebagai pelaksana kedaulatan rakyat.
Lembaga-lembaga negara Indonesia meliputi lembaga legislatif (MPR, DPR dan DPD), eksekutif (Presiden), yudikatif (MA dan MK), serta lembaga inspektif (BPK) dan moneter (BI). Masing-masing lembaga memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraDoris Agusnita
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pembagian kekuasaan negara Indonesia dan penyelenggara kekuasaan negara seperti kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, dan konsep pemerintah daerah. Dibahas pula peran dan kewenangan Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kekuasaan negara dan pembagian kekuasaan di Indonesia. Kekuasaan negara terdiri atas legislatif, eksekutif, dan yudikatif/federatif menurut para ahli. Pembagian kekuasaan di Indonesia meliputi secara horizontal antar lembaga dan secara vertikal antar tingkat pemerintahan. Terdapat pula pembahasan mengenai peran dan klasifikasi kementerian negara serta lembaga pemerintah non-kement
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pembagian kekuasaan negara Indonesia, kedudukan dan fungsi kementerian negara dan lembaga pemerintahan non-kementerian. Secara garis besar dibahas tentang pembagian kekuasaan menurut konsep John Locke, Montesquieu, dan Undang-Undang Dasar 1945, tugas kementerian negara, klasifikasi kementerian, serta lembaga-lembaga pemerintahan non-kementerian di bawah koordinasi kementer
Kementerian Negara Republik Indonesia mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan dan dibagi menjadi tiga klasifikasi berdasarkan urusan yang ditangani, yaitu kementerian yang menangani urusan disebutkan dalam UUD 1945, kementerian yang menangani ruang lingkup UUD 1945, dan kementerian yang menangani penajaman program pemerintah. Selain kementerian, terdapat Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang memb
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARAAlvianNurAzqy
Dokumen tersebut membahas tentang pembagian kekuasaan secara horizontal di Indonesia meliputi kekuasaan konstitutif, eksekutif, legislatif, yudikatif, eksaminatif, dan moneter. Juga dibahas mengenai kewenangan Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Kemudian dibahas mengenai tugas dan fungsi beberapa kementerian dan lembaga non-kementrian di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan Indonesia yang menerapkan pembagian kekuasaan secara horizontal dan vertikal berdasarkan UUD 1945. Dokumen juga menjelaskan peran dan fungsi kementerian serta lembaga pemerintah non-kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dijabark
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan Indonesia yang menerapkan pembagian kekuasaan secara horizontal dan vertikal berdasarkan UUD 1945. Pembagian kekuasaan horizontal membagi kekuasaan negara menurut fungsinya ke dalam legislatif, eksekutif, dan yudikatif, sedangkan secara vertikal membagi kekuasaan antar tingkat pemerintahan. Dokumen juga menjelaskan peran dan fungsi kementerian serta lembaga pemerintah non-ke
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan Indonesia yang menerapkan pembagian kekuasaan secara horizontal dan vertikal berdasarkan UUD 1945. Pembagian kekuasaan horizontal membagi kekuasaan negara menurut fungsinya ke dalam legislatif, eksekutif, dan yudikatif, sedangkan secara vertikal membagi kekuasaan antar tingkat pemerintahan. Dokumen juga menjelaskan peran dan fungsi kementerian serta lembaga pemerintah non-ke
Dokumen tersebut membahas tentang konstitusi dan perilaku taat konstitusi di Indonesia. Secara singkat, konstitusi adalah pedoman pelaksanaan pemerintahan suatu negara, sedangkan perilaku taat konstitusi berarti mematuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam konstitusi sebagai warga negara yang baik. Indonesia pernah menggunakan beberapa konstitusi sebelum akhirnya kembali menggunakan UUD 1945 hasil amandemen.
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga-lembaga negara menurut UUD 1945, meliputi lembaga legislatif (MPR, DPR, DPD), lembaga eksekutif (presiden, wakil presiden), dan lembaga yudikatif (MA, MK, KY). Setiap lembaga memiliki peran dan fungsi yang diatur dalam konstitusi.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
1.
2. Kekuasaan negara
Secara sederhana kekuasaan dapat diartikan sebagai
kemampuan sesorang untuk mempengaruhi orang lain
supaya melakukan tindakan tindakan yang dikehendaki atau
di pertahankannya.
3. Tiga macam kekuasaan negara menurut John Locke :
• Legislatif, yaitu membuat aturan
• Eksekutif, yaitu melaksanakan aturan
• Federatif, yaitu mengatur urusan ln, perang,damai
• mengadili termasuk salah satu tugas eksekutif
Tiga macam kekuasaan negara menurut Montesquie :
• Legislatif, yaitu membuat undang-undang
• Eksekutif, yaitu melaksanakan undang-undang
• Yudikatif, yaitu mengawasi peraturan (mengadili)
• Teori ini dikenal dengan teori Trias Politica. Setiap fungsi terpisah satu
sama lain
4. Kekuasaan Konstitutif
• Kekuasaan mengubah dan menetapkan UUD
• MPR
• Pasal 3 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
“Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan
Undang-Undang Dasar”
5. Konsep Pembagian Kekuasaan Di Indonesia
Pemisahan kekuasaan (separation of powers)
Pemisahan kekuasaan negara berarti kekuasaan negara itu terpisah-
pisah dalam beberapa bagian, baik mengenai organnya maupun fungsinya.
Pembagian kekuasaan (divisions of powers)
kekuasaan negara dibagi dlm beberapa bagian, dan diantara bagian itu
ada koordinasi atau kerjasam
6. Pembagian kekuasan di Indonesia (UUD RI Tahun 1945)
HORIZONTAL
Eksekutif
Legislatif
Konstitutif
Yudikatif
Eksaminatif
Moneter
VERTIKAL
Provinsi
Kabupaten/Kota
7. Kekuasaan Legislatif
• Membentuk UU
• DPR
• Pasal 20 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 “DPR memegang kekuasaan
membentuk UU”
• DPD Pasal 22D (1) “DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan
UU yg berkaitan dgn otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sda & sde lainnya, serta yg berkaitan dg perimbangan
keuangan pusat dan daerah
8. Kekuasaan Eksekutif
• Menjalankan UU & menyelenggarakan pemerintahan negara
• Presiden
• Pasal 4 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 “Presiden RI memegang
kekuasaan pemerintahan menurut UUD”
9. Kekuasaan Yudikatif
• Menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
• MA, MK
• Pasal 24 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 “Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh sebuah MA & badan peradilan yg berada di bawahnya
dlm lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara,
dan oleh sebuah MK”
10. Kekuasaan Eksaminatif / inspektif
• Menyelenggarakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara
• BPK
• Pasal 23 E ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 “untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan
satu BPK yang bebas dan mandiri”
11. Kekuasaan Moneter
• Menetapkan dan melaksanakan bebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistim pembayaran serta memelihara kestabilan
nilai rupiah
• Bank Indonesia
• Pasal 23 D UUD NRI Tahun 1945 “negara memiliki suatu bank sentral
yg susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
indepedensinya diatur dlm UU”
12. Pembagian kekuasaan secara Vertikal
• Pasal 18 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 “NKRI dibagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yg diatur
dengan UU”
• Hubungan antara pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota
terjalin dengan koordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintahan
Pusat dalam bidang administrasi dan kewilayahan.
• konsekuensi dari diterapkannya asas desentralisasi
13. • Pasal 18 ayat (5) UUD NRI Tahun 1945 “Pemerintah daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat”
14. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara RI
dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Kewenangan Presiden RI sebagai
Kepala Negara
Kewenangan Presiden RI
sebagai Kepala Pemerintahan
1. Memegang kekuasaan yg tertinggi atas AD,
AL, dan AU (Pasal 10).
2. Menyatakan perang, membuat perdamaian
& perjanjian dgn negara lain dgn
persetujuan DPR (Pasal 11 (1)).
3. Membuat perjanjian internasional lainnya
dgn persetujuan DPR (Pasal 11 (2)).
1. Memegang kekuasaan pemerintahan
(Pasal 4 (1)).
2. Mengajukan RUU kpd DPR (Pasal 5 ayat
1).
3. Membentuk suatu dewan pertimbangan yg
bertugas memberikan nasihat dan
pertimbangan kpd presiden (Pasal 16).
1. Wewenag presiden RI menurut UUD tahun 1945
15. Presiden Republik Indonesia dibantu oleh :
• seorang wakil presiden yang dipilih bersamaan dengannya melalui Pemilu.
• kementerian negara yang dipimpin oleh menteri-menteri negara. Menteri-
menteri negara ini dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh Presiden
16. Klasifikasi Kementrian Republik Indonesia
Kementerian negara dibentuk atas dasar Peraturan Presiden (Perpres)
No. 47 Tahun 2009. Berdasarkan Undang-undang Dasar Tahun 1945
menyatakan secara tegas bahwa menteri yang bertindak sebagai pimpinan
sebuah kementrian diangkat oleh Presiden untuk membantu tugas-tugas
Presiden RI.
17. Dasar hukum kementrian negara
Pasal 17 UUD NRI Tahun 1945 :
• Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
• Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
• Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
• Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur
dalam UU.
• UU RI No.39 tahun 2008 tentang Kementrian Negara
18. Kementerian Negara Republik Indonesia mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.
Pasal 17 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyebutkan bahwa setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan. Dengan kata lain, setiap kementerian negara masing-masing
mempunyai tugas sendiri. Adapun urusan pemerintahan yang menjadi tanggung
jawab kementerian negara terdiri atas:
19. 1. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas
disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi
urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan.
2. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama, hukum,
keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan,
kesehatan, sosial.
3. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan
sinkronisasi program pemerintah, meliputi urusan perencanaan
pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara.
20. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia
jumlah kementerian Negara dibentuk cukup banyak. Pasal 15 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara secara tegas
menyatakan bahwa jumlah maksimal kementerian negara yang dapat dibentuk adalah 34
kementerian negara. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2009, Kementerian Negara Republik Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan
pemerintahan yang ditanganinya, yaitu :
1. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur
2. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan
3. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman,
koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah,
21. TRANSPARANSI KASUS CENTURY
Kecurigaan ICW tersebut ditimbulkan ketidak transparan lembaga penjamin simpanan dalam mengucurkan
dana kepada bank century yang sekarang berganti nama menjadi bank permata. pengucuran dana penyelamatan
Bank Century terus berlanjut walaupun Menteri Keuangan Sri Mulyani berulang kali mengatakan penyelamatan
terhadap bank kecil itu telah sesuai dengan peraturan.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mengucurkan dana sebesar Rp6,7 triliun kepada Bank Century
atas rekomendasi pemerintah dan Bank Indonesia. Padahal, dana yang disetujui DPR hanya sebesar Rp1,3 triliun.
Misteri itulah yang ditindaklanjuti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan meminta Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) untuk melakukan audit investigasi terhadap bank. Tidak hanya KPK, DPR pun meminta BPK
mengaudit proses bailout tersebut. Itu karena sebelumnya DPR pada 18 Desember 2008 telah menolak Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sektor Keuangan
(JPSK) sebagai payung hukum dari penyelamatan bank milik pengusaha Robert Tantular itu.
22. Kasus Bank Century telah memperlihatkan kepada kita bahwa ada bank kecil yang
mendapatkan dukungan besar dari otoritas keuangan dan bank sentral. Menurut mantan wakil
presiden Jusuf Kalla dengan tegas menyatakan ia sama sekali tidak tahu tentang proses
bailout bank tersebut karena tidak pernah mendapatkan laporan dari Sri Mulyani saat
kebijakan itu diambil. Adalah aneh, seorang wakil presiden yang selama ini dikenal sebagai
driving force dalam kebijakan ekonomi tidak mengetahui dan tidak dilapori. Ketidaktahuan
Wapres menjadi bukti bahwa transparansi menjadi persoalan serius yang harus dituntaskan
dalam isu bailout ini. Masih banyak misteri yang melingkupi kasus penyelamatan Bank
Century. Karena itu, Audit investigasi BPK harus dilakukan dengan tuntas. Jangan sampai ada
penumpang gelap yang bermain dengan mengatas namakan penyelamatan ekonomi.