Dokumen tersebut membahas tentang pembagian kekuasaan secara horizontal di Indonesia meliputi kekuasaan konstitutif, eksekutif, legislatif, yudikatif, eksaminatif, dan moneter. Juga dibahas mengenai kewenangan Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Kemudian dibahas mengenai tugas dan fungsi beberapa kementerian dan lembaga non-kementrian di Indonesia.
BAB VII WAWASAN NUSANTAR
Yang di tampilkandalam powerpoint tersebut meliputi
1. aspek wawasan nusantara
2. hakikat wawasan nusantara
3. asas wawasan nusantara
4. kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Smywlndr wlndr
Materi Pembelajaran Kelas 10
A. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik
B. Lembaga-lembaga Negara
C. Tata Kelola Pemerintahan yang baik
D. Partisipasi Masyarakat dalam berpolitik
BAB VII WAWASAN NUSANTAR
Yang di tampilkandalam powerpoint tersebut meliputi
1. aspek wawasan nusantara
2. hakikat wawasan nusantara
3. asas wawasan nusantara
4. kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Smywlndr wlndr
Materi Pembelajaran Kelas 10
A. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik
B. Lembaga-lembaga Negara
C. Tata Kelola Pemerintahan yang baik
D. Partisipasi Masyarakat dalam berpolitik
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaafifahdhaniyah
Iptek atau adalah singkatan darI Ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini lekat dengan kehidupan sekarang. Negara Indonesiapun tidak terlepas dari kemajuan teknologi tersebut sehingga memiliki dampak positif dan negatifnya. Apa sebaiknya yang harus kita lakukan menyikapi perubahan kemajuan tersebut? Baca slidenya untuk penjelasan
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesiaafifahdhaniyah
Menurut Andi Hamzah, perlindungan hukum dimaknai sebagai
daya upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun
lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan
hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada. Makna tersebut tidak
terlepas dari fungsi hukum itu sendiri, yaitu untuk melindungi kepentingan manusia.
Bab Wawasan Nusantara
PPKn Kelas 10 Semester 2
Pembahasan
- ASPEK TRIGATRA DAN PANCAGATRA
DALAM WAWASAN NUSANTARA
- PERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG
IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN
Tugas PPKn Kelas 10 semester 2 Bab Wawasan Nusantara
by : X IIS 1
SMA Negeri 1 Pasuruan
@Tahun 2017
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaafifahdhaniyah
Iptek atau adalah singkatan darI Ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini lekat dengan kehidupan sekarang. Negara Indonesiapun tidak terlepas dari kemajuan teknologi tersebut sehingga memiliki dampak positif dan negatifnya. Apa sebaiknya yang harus kita lakukan menyikapi perubahan kemajuan tersebut? Baca slidenya untuk penjelasan
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesiaafifahdhaniyah
Menurut Andi Hamzah, perlindungan hukum dimaknai sebagai
daya upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun
lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan
hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada. Makna tersebut tidak
terlepas dari fungsi hukum itu sendiri, yaitu untuk melindungi kepentingan manusia.
Bab Wawasan Nusantara
PPKn Kelas 10 Semester 2
Pembahasan
- ASPEK TRIGATRA DAN PANCAGATRA
DALAM WAWASAN NUSANTARA
- PERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG
IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN
Tugas PPKn Kelas 10 semester 2 Bab Wawasan Nusantara
by : X IIS 1
SMA Negeri 1 Pasuruan
@Tahun 2017
Kelas Legislatif GmnI FISIP Undip: Studi Parlemen, Peran Lembaga Perwakilan D...DPK GmnI FISIP Undip
Kelas Legislative merupakan wadah aktualisasi dalam rangka menambahkan kepekaan dan wawasan kita terhadap parlemen.
Agenda Kelas GmnI FISIP Undip, merupakan agenda yang dikemas melalui mekanisme seminar (webinar). Tema kelas legislatif pertama mengusung judul Peran Lembaga Perwakilan Dalam Ketatanegaraan Indonesia yang diadakan pada Rabu, 17 Maret 2021.
Asal Usul Kerajaan Banjar Kemunculan Kerajaan Banjar tidak lepas dari melemahnya pengaruh Negara Daha sebagai kerajaan yang berkuasa saat itu. Tepatnya pada saat Raden Sukarama memerintah Negara Daha, menjelang akhir kekuasaannya dia mewasiatkan tahta kekuasaan Negara Daha kepada cucunya yang bernama Raden Samudera. Akan tetapi, wasiat tersebut ditentang oleh ketiga anak Raden Sukarama yaitu Mangkubumi, Tumenggung dan Bagulung. Setelah Raden Sukarama wafat, Pangeran Tumenggung merebut kekuasaaan dari pewaris yang sah yaitu Raden samudera dan merebut tahta kekuasaan Negara Daha. Berkat pertolongan Arya Taranggana, mangkubumi kerajaan Daha, Raden Samudera berhasil lolos ke hilir sungai Barito, kemudian ia dijemput oleh Patih Masih (Kepala Kampung Banjarmasih) dan dijadikan raja Banjarmasih sebagai upaya melepaskan diri dari Kerajaan Negara Daha dengan mendirikan bandar perdagangan sendiri dan tidak mau lagi membayar upeti.
Setelah menjadi Raja di Banjarmasih, Raden Samudera dianjurkan oleh Patih Masih untuk meminta bantuan Kerajaan Demak. Permintaan bantuan dari Raden Samudera diterima oleh Sultan Demak, dengan syarat Raden Samudera beserta pengikutnya harus memeluk agama Islam. Syarat tersebut disanggupi Raden Samudera dan Sultan Demak mengirimkan kontingennya yang dipimpin oleh Khatib Dayan. Setibanya di Banjarmasih, kontingen Demak bergabung dengan pasukan dari Banjarmasih untuk melakukan penyerangan ke Negara Daha di hulu sungai Barito. Setibanya di daerah yang bernama Sanghiang Gantung, pasukan Bandarmasih dan Kontingen Demak bertemu dengan Pasukan Negara daha dan pertempuran pun terjadi. Pertempuran ini berakhir dengan suatu mufakat yang isinya adalah duel antara Raden samudera dengan Pangeran Tumenggung. Dalam duel itu, Raden Samudera tampil sebagai pemenang dan pertempuran pun berakhir dengan kemenangan banjarmasin.
Tahun Penemuan : Antara tahun 1931 - 1933
Tempat Penemuan : Ngandong, Sangiran, dan Sragen
Penemu : 1) Ter Haar 2) Oppenorth 3) Gustalph Henrich von Koenigswald
Berjalan lebih sempurna.
Tinggi badan antara 130cm – 210cm.
Otot tengkuk mengalami penyusutan.
Wajah tidak menonjol ke depan, tetapi dahinya miring ke belakang.
Tengkorak lebih menonjol di dekat alis.
Kapasitas Otak berkisar antara 1013cc – 1251cc
Ciri-ciri :
Mempunyai pigmen fikoeritrin (protein yang bekerja sebagai pigmen pelengkap, berfungsi dalam sel alga untuk membantu klorofil a dalam menyerap cahaya pada proses fotosintesis).
Sebagian besar hidup di air laut, namun ada beberapa yang hidup di air tawar.
Kromatofora (sel yang mampu mengubah warna kulit) berbentuk cakram dan lembaran.
Tubuh bersel banyak dan berbentuk lembaran, dinding sel mengandung karagenan (senyawa ekstraksi rumput laut).
Berkembang biak dengan seksual dan aseksual. Seksual : pembentukan dua anteridium pada ujung dan cabang talus. Aseksual : membentuk tetraspora
Contoh : Gracilaria, Gelodium, Eucheuma spinosum
wilayah negara kesatuan republik indonesiaAlvianNurAzqy
Istilah nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia serta di antara Benua Asia dan Benua Australia. Dengan demikian, meskipun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau, tetapi semuanya terikat dalam satu negara kesatuan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
Metode ilmiah adalah metode yang secara sistematis digunakan para ilmuan untuk
memecahkan masalah
Observasi adalah pengamatan lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang paling tepat untuk penelitian. Menurut pelaksanaannya, dibagi menjadi dua bentuk sebagai berikut :
Observasi Partisipasi (Pengamatan Terlibat)
-yaitu peneliti ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati.
Berdasarkan segi keterlibatannya pengamat, dapat dibedakan menjadi dua,yaitu partisipasi sebagian dan partisipasi penuh.
Masalah merupakan apa, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang akan diteliti. Masalah tang akan diteliti jelas harus ada batasannya. Sebaiknya masalah juga harus dikontrol. Sebagai contoh, apabila sebatang tanaman berbunga umumnya setelah itu akan berbuah. Akan tetapi, mungkin pada kenyataanya Anda akan menemukan sebatang tanaman yang berbunga lebat, setelah itu tidak berbuah . Hal tersebut bias menjadi permasalahan ilmiah, yaitu mengapa tanaman yang berbunga lebat tidak bias membentuk buah.
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistemAlvianNurAzqy
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya dataran, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dan ekosistem.
Protista ialah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler maupun multiseluler dan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya. Anggota Protista berbeda antara satu dengan lainnya dalam hal morfologi maupun cara hidupnya. Anggota Protista ada yang menyerupai sifat-sifat jamur, hewan dan tumbuhan
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
5. KEKUASAAN KONSTITUTIF
▪ Kekuasaan konstitutif yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan UUD
▪ Pemegang kekuasaan ini adalah MPR
▪ Ditegaskan dalam pasal 3 ayat 1 UUD NRI 1945 yang menyatakan bahwa “ Majelis
Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang
Dasar ”
▪ Tugas : 1. Melantik presiden dan wakil presiden dari hasil pemilu
2. Memilih presiden dan wakil presiden apabila mangkat
3. Memutuskan usulan DPR berdasarkan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan presiden atau wakil presiden dalam masa jabatannya
4. Mengganti dan menetapkan UUD
5
6. KEKUASAAN EKSEKUTIF
▪ Kekuasaan eksekutif yaitu kekuasaan untuk menjalankan UUD dan
penyelenggaraan pemerintahan negara.
▪ Pemegang kekuasaan ini adalah presiden
▪ Ditegaskan dalam pasal 4 ayat 1 UUD NRI 1945 yang menyatakan bahwa
“Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar “
▪ Tugas : Menjalankan pemerintahannya sesuai UUD dan UU
6
7. Sebagai kepala negara
1. Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
2. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR (Pasal 11
Ayat 2)
3. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angakatan Darat, Angkatan Laut,dan
Angkatan Udara (Pasal 10)
Sebagai kepala pemerintahan
1. Memegang kekuasaan pemerintahan (Pasal 4 Ayat 1)
2. Mengajukan RUU kepada DPR ( Pasal 5 Ayat 1)
3. Menetapkan peraturan pemerintah (Pasal 5 Ayat 2)
WEWENANG
8. KEKUASAAN LEGISLATIF
▪ Kekuasaan legislatif yaitu kekuasaan untuk membentuk UU
▪ Pemegang kekuasaan ini adalah DPR
▪ Ditegaskan dalam pasal 20 ayat 1 UUD NRI 1945 yang menyatakan bahwa
“ Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk UU “
Tugas dan wewenang :
1. Menyusun program legislasi nasional ( prolegnas )
2. Menyusun dan membahas RUU yang diajukan oleh presiden dan DPD
3. Menetapkan UU bersama presiden
8
9. FUNGSI
1. Fungsi legislasi, DPR memegang kekuasaan membentuk UU
2. Fungsi anggaran, DPR membahas dan memberhentikan persetujuan atau
tidak memberhentikan persetujuan terhadap RUU tentang APBN yang
diajukan oleh presiden
3. Fungsi pengawasan, DPR melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan UU
dan APBN
10. KEKUASAAN YUDIKATIF
▪ Kekuasaan yudikatif/ kehakiman yaitu kekuasaan untuk menyelenggaraan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
▪ Pemegang kekuasaan ini adalah Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi
▪ Ditegaskan dalam pasal 24 ayat 2 UUD NRI 1945 yang menyatakan bahwa
“Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada dibawahnya dalam sebuah peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi “
10
11. TUGAS DAN WEWENANG
Tugas dan wewenang Mahkamah Agung :
1. Mengadili pada tingkat kasasi
2. Menguji peraturan perundang-undangan dibawah UU
3. Mengajukan 3 orang hakim kostitusi
Tugas dan wewenang Mahkamah Konstitusi:
1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk
menguji UU tehadap UUD
2. Mengurus sengketa kewenangan lembaga negara
12. KEKUASAAN EKSAMINATIF
▪ Kekuasaan eksaminatif/ inspektif yaitu kekuasaan yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan negara
▪ Pemegang kekuasaan ini adalah BPK
▪ Ditegaskan dalam pasal 23E ayat 1 UUD NRI 1945 yang menyatakan
bahwa “ Untuk memeriksan pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas
dan mandiri “
12
13. TUGAS DAN WEWENANG
❑ Tugas :
1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
2. Pemeriksaan keuangan dan kinerja
3. Menentukan objek pemeriksaan keuangan
❑ Wewenang :
1. Membina jabatang fungsional pemeriksa
2. Memberi pertimbangan atas standar akuntansi pemerintahan
3. Menggunakan tenaga ahli dan atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang
bekerja untuk dan atas nama BPK
14. KEKUASAAN MONETER
▪ Kekuasaan moneter yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
dan memelihara kestabilan nilai rupiah
▪ Pemegang kekuasaan ini adalah Bank Indonesia
▪ Ditegaskan dalam pasal 23 UUD NRI 1945 yang menyatakan bahwa “ Negara
memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung
jawab, dan independensinya diatur dalam Undang-Undang “
▪ Tugas dan fungsi :
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. mengatur dan mengawasi bank 14
16. KEWENANGAN SEBAGAI KEPALA NEGARA
▪ Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
Contoh : Pemberlakuan keadaan darurat di Aceh, karena ada Gerakan Aceh
Merdeka
▪ Membuat perjanjian internasional dengan persetujuan DPR (pasal 11 ayat 2)
Contoh : Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa Bangsa, atau yang disebut
sebagai United Nations Convention on Law Of The Sea (UNCLOS) disahkan pada
tanggal 31 Desember 1985. Perjanjian ini perlu disahkan dengan undang-undang
karena termasuk perjanjian internasional yang menyangkut batas negara di wilayah
lautan.
16
17. 17
▪Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13 ayat 1 dan 2)
Contoh : Presiden Jokowi melantik 13 dubes pada tahun 2016 yang lalu.
▪Memberikan grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung (Pasal 14 ayat 1)
Contoh : Jokowi memberikan grasi terhadap Antasari Azhari, mantan Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terpidana atas tuduhan pembunuhan.
▪Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dalam
undang undang (Pasal 15)
Contoh : Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan kepada empat
tokoh Indonesia.
18. KEWENANGAN SEBAGAI KEPALA
PEMERINTAHAN
▪ Memegang kekuaasaan pemerintah (Pasal 14 ayat 1)
Contoh : Presiden Jokowi mengangkat Ibu Susi Pudjiastuti sebagai menteri perikanan
dan kelautan Republik Indonesia pada masa jabatannya.
▪ Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 ayat 2)
Contoh : Presiden menetapkan Peraturan Pemerintah tentang lembaga sensor film yaitu
pada Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 2014
▪ Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberi nasihat dan
pertimbangan kepada presiden (Pasal 16)
Contoh : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk Watimpres pada tahun 2007.
18
19. 19
▪ Mengajukan RUU kepada DPR (Pasal 5 ayat 1)
Contoh : Mengajukan RUU tentang teroriseme.
▪ Membahas dan memberi persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU (Pasal
17 ayat 2)
Contoh : Presiden bersama DPR mengadakan rapat yang membahas RUU APBN .
21. 21
TUGAS:
Menyelenggarakan urusan di bidang keagamaan dalam
pemerintahan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara.
FUNGSI:
▪ perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
di bidang keagamaan
▪ pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas
pelaksanaan urusan Kementerian Agama di daerah
▪ pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional
▪ pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke
daerah.
22. 22
TUGAS:
Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan masyarakat, serta
pengelolaan kebudayaan untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
FUNGSI:
▪ perumusan dan penetapan kebijakan di bidang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan masyarakat,
serta pengelolaan kebudayaan;
▪ pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan masyarakat, serta
pengelolaan kebudayaan;
23. 23
TUGAS:
Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset,
teknologi, dan pendidikan tinggi untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.
FUNGSI:
▪ perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
di bidang standar kualitas sistem pembelajaran,
lembaga pendidikan tinggi, sumber daya manusia
serta sarana dan prasarana pendidikan tinggi, dan
keterjangkauan layanan pendidikan tinggi;
▪ pemberian izin tertulis kegiatan penelitian dan
pengembangan terapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berisiko tinggi dan berbahaya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
24. 24
TUGAS:
Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
kesehatan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara
FUNGSI:
▪ perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan
kefarmasian dan alat kesehatan;
▪ koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Kesehatan;
25. 25
TUGAS:
Menyelenggarakan urusan di bidang rehabilitasi sosial,
jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan
sosial, dan penanganan fakir miskin untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.
FUNGSI:
▪ perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan
penanganan fakir miskin;
▪ penetapan kriteria dan data fakir miskin dan orang
tidak mampu;
▪ penetapan standar rehabilitasi sosial;
26. 26
TUGAS:
Menyelenggarakan urusan di bidang pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak dalam pemerintahan
untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
FUNGSI:
▪ Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
▪ Koodinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
di bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
▪ Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
28. 28
TUGAS:
Badan Informasi Geospasial mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Informasi
Geospasial.
FUNGSI:
▰ Perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di
bidang informasi geospasial;
▰ Penyelenggaraan infrastruktur informasi geospasial
meliputi penyimpanan, pengamanan,
penyebarluasan data dan informasi, dan
penggunaan informasi geospasial
▰ Perumusan, penyusunan rencana, dan
pelaksanaan pengawasan fungsional.
29. 29
TUGAS:
▰menyelenggarakan pengkajian yang bersifat
konsepsional dan strategis mengenai berbagai
permasalahan nasional, regional dan internasional
yang diperlukan oleh Presiden, guna menjamin
keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia
▰menyelenggarakan pemantapan nilai-nilai
kebangsaan yang terkandung di dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, nilai-nilai Pancasila serta nilai-nilai
kebhineka tunggal ika-an;
▰membina dan mengembangkan hubungan kerja sama
dengan berbagai institusi terkait di dalam dan di luar
negeri.
30. 30
FUNGSI :
▰ mengkaji berbagai permasalahan strategik nasional, regional dan
internasional baik dibidang geografi, demografi, sumber kekayaan
alam, ideologi, politik, hukum dan keamanan, ekonomi, sosial budaya
dan ilmu pengetahuan serta permasalahan internasional;
▰ memantapkan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung di dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa,
semangat bela negara, transformasi nilai-nilai universal, sistem
nasional serta pembudayaan nilai-nilai kebangsaan;
▰ kerja sama pendidikan pasca sarjana di bidang strategi ketahanan
nasional dengan lembaga pendidikan nasional dan/atau internasional;
31. 31
TUGAS:
Badan Keamanan Laut mempunyai tugas
melakukan patroli keamanan dan keselamatan di
wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi
Indonesia.
FUNGSI:
▰ menyusun kebijakan nasional di bidang keamanan
dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan
wilayah yurisdiksi Indonesia;
▰ menyelenggarakan sistem peringatan dini
keamanan dan keselamatan di wilayah perairan
Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia;
▰ melaksanakan penjagaan, pengawasan,
melaksanakan tugas lain dalam sistem pertahanan
nasional.
32. 32
TUGAS:
▰ Menyusun dan melaksanakan kebijakan
nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
▰ Mencegah dan memberantas
penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
▰ Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia dalam
pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
33. 33
FUNGSI :
▰ Penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan
prekursor serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol yang selanjutnya disingkat dengan P4GN.
▰ Penyusunan, perumusan dan penetapan norma, standar, kriteria dan prosedur
P4GN.
▰ Penyusunan perencanaan, program dan anggaran BNN.
▰ Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama di bidang P4GN.
▰ Pelaksanaan kebijakan nasional dan kebijakna teknis P4GN di bidang
pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan
kerjasama.
34. 34
TUGAS:
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi
Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara,
Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang
persandian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
FUNGSI:
▪ Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di
bidang persandian;
▪ Koordinasi kegiatan fungsional dalam
pelaksanaan tugas lemsaneg;
▪ Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan
instansi pemerintah di bidang persandian;
36. NILAI SILA KE-4 BESERTA CONTOH
• Demokrasi dalam arti umum, yaitu pemerintahan dari, oleh, untuk rakyat.
Contoh: selalu mengikuti pemilihan presiden dan wakil presiden, gubernur,
dan walikota.
• Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan secara Bersama
secara bulat.
Contoh: 1. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
2.Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh rasa
kekeluargaan.
. 36
37. NILAI SILA KE-4 BESERTA CONTOH
• Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama
Contoh : Dengan i'tikad yang baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil musyawarah.
• Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara
Indonesia, yaitu terletak pada permusyawaratan rakyat
Contoh : di negara barat menganut demokrasi liberal sedangakan di
indoneisa menganut demokrasi pancasila
37