SlideShare a Scribd company logo
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
sejak merdeka sudah sering mengalami
pergantian, misalnya demokrasi
liberal, demokrasi terpimpin, dan
demokrasi pancasila.
1. Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal adalah paham demokrasi yang menekankan pada kebebasan
individu, persamaan hukum, serta hak asasi bagi warga negaranya. Demokrasi
liberal disebut juga demokrasi parlementer diterapkan di indonesia sejak
tahun 1945-1959. sistem pemerintahan pada masa itudisebut dengan sistem
parlementer karena lembaga yang memegang kekuasaan menentukan
terbentuknya dewan menteri (kabinet) berada di tangan parlemen atau DPR.
Landasan demokrasi liberal adalah:
A. Maklumat pemerintah tanggal 03 November 1945
B. Konstitusi RIS 1949 (pasal 116 ayat 2)
C. Konstitusi UUD sementara tahun 1950 (pasal 83 ayat 2).
Ciri-ciri umum demokrasi liberal , antara lain :
A. Adanya golongan mayoritas/minoritas
B. Penggunaan sistem voting, oposisi, mosi, demonstrasi, serta multipartai.
1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.

1.
2.

Dominasi dari presiden.
Terbatasnya peranan partai politik.
Berkembangnya pengaruh komunis.
Meluasnya peranan ABRI (TNI) sebgai unsur sosial
politik.
Ciri umum demokrasi terpimpin
Adanya rasa gotong royong.
Tidak mencari kemenangan atas golongan lain.
Selalu mencari sintesis untuk melaksanakan amanat
penderitaan rakyat.
Melarang propaganda antinasakom dan menghendaki
konsultasi sesama aliran progresif revolusioner.
Landasan demokrasi terpimpin
Dekret presiden 5 juli 1959.
Tap MPRS No. VIII/MPRS/1968 (sudah dicabut dengan
tap MPRS No. XXXVII/MPRS/1968).
Dalam upaya mencari bentuk
demokarasi yang paling tepat
diterapkan di negara RI, ada
semacam “ trial and error “.
Namun, kalau di renungkan secara
arif ternyata untuk menuju
kesistem demokrasi yang ideal
perlu waktu yang cukup panjang.
Kenyataan menunjukan
bahwa, pengaruh penguasa masih
sangat kuat sehingga aspirasi dari
rakyat belum sepenuhnya dapat
diserap dan dilaksanakan oleh
pemerintah
Rakyat sebagai unsur utama demokrasi belum mampu
mengontrol pemerintah secara maksimal. Dewan
perwakilan rakyat sebagai wakil rakyat dalam suatu
pemerintah yang demokratis belum dapat bersikap
layaknya sebagai lembaga kontrol. Pemerintah berjalan
demokratis jika peran kontrol yang dilakukan oleh
rakyat dapat dijalankan secara maksimal, proporsional,
konstitusional, dan bertanggung jawab.

1. Kehidupan yang
demokrasi

Demokrasi pancasila bersumber pada nilai nilai pancasila,
terutama dalam sila ke empat yang mengandung dua asas
berikut:
A. Asas kerakyatan, artinya asas kesadaran akan cinta,
manunggal, dan menghayati nasib rakyat.
B. Asas musyawarah untuk mufakat, artinya menampung
aspirasi dan kehendak rakyat yang berbeda beda dan
diusahakan untuk mufakat, yaitu kesatuan/kebulatan
pendapat.
Sebagai contoh, dalam pengambilan
suatu keputusan.
Pada dasarnya, pengambilan keputusan
memungkinkan dilakukan dengan cara
musyawarah untuk mencapai mufakat
Dalam bermusyawarah, setiap peserta
mempunyai hak dan kesempatan yang sama
untuk mengemukakakn pendapat.
Kebebasan mengemukakan pendapat dapat
dilihat dalam pasal 28 UUD 1945: ”kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang”.
2. Pemilihan umum yang demokratis
Pemerintah yang demokratis memiliki ciri mampu
melibatkan warganya dalam kehidupan politik, baik
melalui pemilu, partai politik, media masa, lembaga
swadaya masyarakat atau organisasi sosial.
Pemilihan umum di Indonesia diselenggarakan pada tahun 1955
untuk memilih anggota DPR ( 29 September 1955) dan konstituante (
15 desember 1955). Pemilu diikuti 28 partai dan perorangan
berlangsung secara demokratis dalam suasana berlakunya UUD
sementara 1950.pemilu berikutnya baru kembali diadakan pada
tahun 1971 diawal masa orde baru. Selanjutnya, pemilu berlangsung
secara tetap, yakni setiap 5 tahun sekali, namun berbagai pihak
menyebut sebagai usaha untuk melegitimasi kekuasaan orde baru.
Selanjutnya, pada masa reformasi ini telah berlangsung 2 kali pemilu
yang diikuti oleh banyak partai, pada tahun 1999 dan 2004.
a. Tujuan pemilu
Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil
– wakil rakyat dan wakil – wakil daerah, serta untuk
membentuk pemerintah yang demokratis, kuat dan
memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan
tujuan nasional sebagaimana diamanatkan UUD 1945
Sesuai dengan tujuan pemilu ,yakni memilih wakil rakyat,
maka pemuli dilaksanakan untuk memilih anggota –
anggota DPR, DPRD Kabupaten/kota. Selain itu, pemilu juga
memilih anggota – anggota Dewan Perwakilan Daerah
adalah representasi daerah. Untuk pertama kali, sesuai
dengan Undang – Undang, setiap daerah provinsi
mempunyai wakil sebanyak 4 orang anggota DPD.
b. Asas – asas pemilu
Berdasarkan UUD 1945 pasal 22 E ayat 1, yaitu pemilu
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, jujur, dan adil
(luber dan jurdil ). Keenam prinsip tersebut merupakan asas
– asas pemilu.
1. Langsung Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak memberikan suaranya secara langsung sesuai
dengan kehendak hati nurani, tanpa perantara.
2. Umum Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang –
undang berhak mengikuti pemilu. Pemilu yang bersifat umum mengandung makna menjamin
kesempatan yang berlaku bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama,
golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan dan status sosial.
3. Bebas Setiap warga negara berhak memilih bebas menetukan pilihannya tanpa tekanan dan
paksaan dari siapapun.
4. Rahasia Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak
manapun dan dengan jalan apapun.
5. JujurDalam penyelenggaraan pemilu , setiap penyelenggaraan pemilu, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai
dengan peraturan perundang – undangan.
6. AdilDalam penyelenggaraan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama serta
bebas dari kecurangan pihak manapun.
C. Peserta pemilu
UU No.8 Tahun 2012 Tentang
Pemilihan Umum
menyebutkan :

Pasal 1 ayat 27 berbunyi “ Bahwa Partai
Politik peserta Pemilu adalah partai politik
yang telah memenuhi persyaratan sebagai
Peserta Pemilu”.
pasal 1 ayat 26 berbunyi “ Peserta Pemilu
adalah partai politik untuk Pemilu anggota
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/kota dan perseorangan untuk
Pemilu anggota DPD”.
Pasal 1 ayat 28 berbunyi perseorangan peserta pemilu adalah perseorangan yang telah memenuhi
persyaratan sebagai peserta pemilu.

Pasal 7 peserta berbunyi pemilu untuk memilih anggota DPR,DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota adalah partai politik.
Pasal delapan ayat 1 berbunyi partai politik peserta pemilupada pemilu terakhir yang memenuhi ambang batas
perolehan suara dari jumlah suarasah secara nasional ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu pada
pemilu selanjutnya.

Pasal 8 ayat 2 berbunyi partai politik baru dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi
persyaratan:
a. Berstatus badan hukum sesuai dengan UU tentang partai politik,
b. Memiliki kepengurusan di seluruh provinsi,
c. Memiliki kepengurusan di 75% jumlah kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan,
d. Memiliki kepengurusan 50% jumlah kecamatan di kabupaten/kota yang bersangkutan,
e. Menyertakan sekurang-kurangnya 30% keterwakilan perempuan pada kepengurusan
partai politik tingkat pusat,
f. Memiliki sekurang-kurangnya anggota 1.000 orang atau 1/1000 dari jumlah penduduk
pada kepengurusan partai politik sebagaimana dimaksud pada huruf C yang di buktikan dengan
kepemilikan kartu tanda anggota,
g. Mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan pada tingkatan pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota sampai tahap terakhir pemilu,
h. Mengajukan nama,lanmbang, dan tanda gambar partai politik kepada KPU,
i. Menyerahkan nomor rekening dana Kampanye pemilu atas nama partai politik kepada
KPU.
Pasal 11 peserta pemilu untuk memilih anggota DPD adalah perseorangan.
D. Sistem
pemilihan umum
 UU No. 8 Tahun 2012 tentang pemilihan umum
menyebutkan

 Pasal 5 ayat (1) berbunyi pemilu untuk memilih
anggota DPR,DPRD povinsi, dan DPRD
kabupaten/Kota dilaksanakan dengan sistem
proporsional terbuka.

 Pasal 5 ayat (2) berbunyi pemilu untuk berbunyi
anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik
berwakil banyak.
E. Hak memilih
dan dipilih
asas “umum” dari

Sesuai dengan
pemilu, pada dasarnya semua warga
negara yang memenuhi syarat berhak
mengikuti pemilu. Pemilu yang bersifat
umum mengandung arti bahwa pemilu
memberikan kesempatam yang sama
bagi semua warga negara, tanpa
diskriminasi.
Syarat-syarat yang harus oleh seseorang
untuk berhak memilih adalah:
1. warga negara Indonesia yang pada
hari pemungutan suara sudah berumur
tujuh belas tahun/sudah pernah kawin.
2. harus terdaftar sebagai pemilih
3. nyata-nyata tidak sedang terganggu
Dalam UUD 1945 setelah dilakukan amandemen (perubahan),
disebut pada Pasal 22 E Ayat 5 “ Pemilihan umum diselenggarakan oleh
suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan
mandiri”
Dalam UU no. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu disebutkan:
Pasal 1 ayat 6 berbunyi Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya
disingkat KPU, adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat
nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas menyelenggarakan pemilu.
Pasal 1 ayat 7 berbunyi Komisi Pemilihan Umum Provinsi, selanjutnya
disingkat KPU Provinsi, adalah penyelenggara pemilu yang bertugas
melaksanakan pemilu di Provinsi.
Pasal 1 ayat 8 berbunyi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/kota,
selanjutnya disingkat KPU Kabupaten/Kota, adalah penyelenggara
pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di Kabupaten/Kota.
Pasal 1 ayat 9 berbunyi Panitia Pemilihan Kecamatan, Selanjutnya
disingkat PPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota
untuk melaksanakan Pemilu di Kecamatan atau nama lain.
next
Pasal 1 ayat 10 berbunyi Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya
disingkat PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh PPS untuk
melaksanakan Pemilu di balai desa atau nama lain/kelurahan.
Pasal 1 ayat 11 berbunyi Panitia Pemilihan Luar Negeri, selanjutnya
disingkat PPLN, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU untuk
melaksanakan Pemilu di luar negeri.
Pasal 1 ayat 12 berbunyi Kelompok Penyelenggara Pemungutan
Suara, selanjutnya disingkat KPPS, adalah kelompok yang dibentuk PPS
untuk melaksanakan pemungutan suara di tempat pemunguta suara.
Pasal 1 ayat 13 berbunyi Kelompok Penyelenggara Pemungutan
Suara Luara Negeri, selanjutnya disingkat KPPSLN, adalah kelompok
yang dibentuk oleh PPLN untuk melaksanakan pemungutan suara di
tempat pemungutan suara luar negeri.
Pasal 1 ayat 14 berbunyi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih,
selanjutnya disebut Pantarlih, adalah petugas yang dibentuk oleh PPs
dan PPLN untuk melakukan pemutkhiran data pemilih.
Pasal 1 ayat 15 berbunyi TempatTempat Pemungutan Suara,
selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat dilaksanakannya
pemungutan suara.
Pasal 1 ayat 16 berbunyi Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri,
selanjutnya disingkat TPSLN, adalah tempat dilaksanakannya
pemungutan suara di luar negeri.
Pasal 6 ayat 1 berbunyi Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD,
DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota diselenggarakan oleh KPU.
Pasal 6 ayat 2 berbunyi Pengawasan penyelenggaraan Pemilu
dilaksanakan oleh Bawaslu.
Adapun arti penting kehidupan demokratis dalam kehidupan
keluarga antara lain
Meningkatnya rasa kasih sayang di antara sesama keluarga.
 Terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis sebab semua
kehendak/keinginan anggota keluarga dapat disalurkan.
Meningkatnya rasa tanggung jawab terhadap tugas dan
kewajiban masing-masing anggota keluarga sebab pembagian
tugas dan tanggung jawab melibatkan seluruh anggota keluarga.
Terhindarnya perselisihan antara anggota keluarga karena setiap
ada permasalahan dapat diselesaikan melalui musyawarah.
 Memberi motivasi kepada seluruh anggota keluarga untuk
bekerja lebih giat karena semua anggota keluarga merasa senang
dan puas, merasa lebih dihargai kedudukannya di dalam keluarga.
4. Pentingnya kehidupan
demokratis dalam kehidupan
sekolah
a.
b.

c.

d.

e.

f.

g.

Meningkatnya rasa kasih sayang di antara sesama warga
sekolah
Terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis antar
sesama warga sekolah sebab semua kehendak warga
sekolah dapat disalurkan
Kegiatan belajar mengajar akan berjalan lebih berhasil
guna dan berdaya guna sebab dengan suasana yang
demokratis siswa lebih aktif dan berpartisipasif tidak
memiliki rasa takut terhadap guru
Dapat mendidik siswa untuk berfikir kritis dan memiliki
kepedulian terhadap situasi di sekolah maupun di
lingkungan masyarakat sekitarnya dan tidak takut
mengemukakan pendapatnya
Terdindarnya tindak kekerasan baik antar siswa maupun
guru dengan siswa sebab demokrasi anti
kekerasan, permasalahan diselesaikan secara damai
Memberi motivasi kepada seluruh warga sekolah untuk
bekerja lebih giat karena semua warga sekolah merasa
senang dan puas merasa dihargai kedudukannya di
sekolah.
Dapat meningkatkan keamanan, ketertiban, tidak ada
yang memiliki rasa dendam dan iri hati terhadap sesama
warga sekolah.
5. Pentingnya kehidupan demokratis
dalam kehidupan masyarakat

Memberi motivasi kepada seluruh warga
masyarakat untuk bekerja lebih giat karena
semua warga masyarakat merasa senang
dan puas, merasa lebih dihargai
kedudukannya di dalam masyarakat
Meningkatkan rasa kebersamaan dan
kegotong royongan sehingga semangat di
dalam melaksanakan pembangunan

Terhindarnya tindak kekerasan antara
warga masyarakat demokrasi anti
kekerasan, permasalahan diselsaikan
secara damai
Dapat meningkatkan
keamanan, ketertiban, tidak ada yang
memiliki rasa dendam dan benci terhadap
warga masyarakat

Menghilangkan rasa saling curiga di antara
sesama warga masyarakat
Meningkatnya rasa kasih sayang di antara
sesama warga masyarakat
Terjalinnya komunikasi yang akrab dan
harmonis di antara sesama warga
masyarakat.
6. Pentingnya kehidupan
demokratis dalam
kehidupan kenegaraan

Adapun arti penting kehidupan
demokratis dalam kehidupan
kenegaraan antara lain:
Terhindarnya tindak
kekerasan yang
dilakukan oleh
pajabat terhadap
bawahan atau
rakyatnya
sebabdemokrasi anti
kekerasan.

terjalinnya komunikasi
yang akrab dan harmonis
antar pejabat dengan
pejabat, dan antara
pejabat dengan rakyat.

Makin meningkatkan
kelancaran pelaksanaan
pembangunan sebab
program program
pemerintah mendapat
dukungan dari seluruh
warga negara.
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara

More Related Content

What's hot

Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasilaPeriodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
afifahdhaniyah
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
 
Bentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negaraBentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negara
Muhammad Hidayat
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
Sherly Anggraini
 
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
Abdul Rais P
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Kiki Evi Wahyuliana
 
Presiden dan wakilnya dari yang 1 sampai jokowi
Presiden dan wakilnya dari yang 1 sampai jokowiPresiden dan wakilnya dari yang 1 sampai jokowi
Presiden dan wakilnya dari yang 1 sampai jokowi
Felix net
 
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkFungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Noviayuana Putri
 
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di IndonesiaPerkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Hera Fitra
 
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
ahmad yani
 
Ppt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasiPpt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasi
muhammad riezky
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
Warnet Raha
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
Doris Agusnita
 
Makalah Demokrasi
Makalah DemokrasiMakalah Demokrasi
Makalah Demokrasi
Tjoetnyak Izzatie
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
Risdiana Hidayat
 
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 19451. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
guruppkn11
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
hanakamilah4
 
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunanKetahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
natal kristiono
 

What's hot (20)

Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasilaPeriodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 
Bentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negaraBentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negara
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Presiden dan wakilnya dari yang 1 sampai jokowi
Presiden dan wakilnya dari yang 1 sampai jokowiPresiden dan wakilnya dari yang 1 sampai jokowi
Presiden dan wakilnya dari yang 1 sampai jokowi
 
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkFungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
 
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di IndonesiaPerkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
 
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
 
Ppt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasiPpt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasi
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Makalah Demokrasi
Makalah DemokrasiMakalah Demokrasi
Makalah Demokrasi
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 19451. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
 
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunanKetahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
 

Similar to Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara

Makalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesiaMakalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesia
Warnet Raha
 
Makalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesiaMakalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 
budaya demokrasi menuju masyarakat madani
budaya demokrasi menuju masyarakat madanibudaya demokrasi menuju masyarakat madani
budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Maeko Kaoin
 
Makalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesiaMakalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesia
Septian Muna Barakati
 
Hakekat Demokrasi Pancasila.pptx
Hakekat Demokrasi Pancasila.pptxHakekat Demokrasi Pancasila.pptx
Hakekat Demokrasi Pancasila.pptx
JanuajiWicaksono
 
PKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 DemokrasiPKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 Demokrasi
Dinda Hayyun Syaffilah
 
NKRI
NKRINKRI
Uu 12 2003 Pjls
Uu 12 2003 PjlsUu 12 2003 Pjls
Uu 12 2003 Pjls
People Power
 
Supra Politik.pdf
Supra Politik.pdfSupra Politik.pdf
Supra Politik.pdf
CandraPasaribu
 
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Smywlndr wlndr
 
PPT Demokrasi di Indonesia.pptx
PPT Demokrasi di Indonesia.pptxPPT Demokrasi di Indonesia.pptx
PPT Demokrasi di Indonesia.pptx
OkiRusmayadi1
 
Demokrasi pancasila.revisi
Demokrasi pancasila.revisiDemokrasi pancasila.revisi
Demokrasi pancasila.revisi
Yanuar Hadi Saputro
 
Pentingnya demokrasi
Pentingnya demokrasiPentingnya demokrasi
Pentingnya demokrasi
ChoujiEriko
 
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Elna Mayang kasumah
 
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Elna Mayang kasumah
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
Rama Putra
 
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrsi_Pancasila.pptx
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrsi_Pancasila.pptxSistem_Dan_Dinamika_Demokrsi_Pancasila.pptx
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrsi_Pancasila.pptx
AdyAchmedMuljoto
 
Budaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSBudaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPS
Tifanny Ellies
 
Kedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMPKedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMP
lestaridiana28
 

Similar to Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara (20)

Makalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesiaMakalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesia
 
Makalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesiaMakalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesia
 
budaya demokrasi menuju masyarakat madani
budaya demokrasi menuju masyarakat madanibudaya demokrasi menuju masyarakat madani
budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Makalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesiaMakalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesia
 
Hakekat Demokrasi Pancasila.pptx
Hakekat Demokrasi Pancasila.pptxHakekat Demokrasi Pancasila.pptx
Hakekat Demokrasi Pancasila.pptx
 
PKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 DemokrasiPKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 Demokrasi
 
NKRI
NKRINKRI
NKRI
 
Uu 12 2003 Pjls
Uu 12 2003 PjlsUu 12 2003 Pjls
Uu 12 2003 Pjls
 
Supra Politik.pdf
Supra Politik.pdfSupra Politik.pdf
Supra Politik.pdf
 
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
 
PPT Demokrasi di Indonesia.pptx
PPT Demokrasi di Indonesia.pptxPPT Demokrasi di Indonesia.pptx
PPT Demokrasi di Indonesia.pptx
 
Demokrasi pancasila.revisi
Demokrasi pancasila.revisiDemokrasi pancasila.revisi
Demokrasi pancasila.revisi
 
Pentingnya demokrasi
Pentingnya demokrasiPentingnya demokrasi
Pentingnya demokrasi
 
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
 
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrsi_Pancasila.pptx
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrsi_Pancasila.pptxSistem_Dan_Dinamika_Demokrsi_Pancasila.pptx
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrsi_Pancasila.pptx
 
Budaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSBudaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPS
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Kedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMPKedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMP
 

Recently uploaded

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 

Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara

  • 1.
  • 2. Pelaksanaan demokrasi di indonesia sejak merdeka sudah sering mengalami pergantian, misalnya demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, dan demokrasi pancasila.
  • 3.
  • 4. 1. Demokrasi Liberal Demokrasi liberal adalah paham demokrasi yang menekankan pada kebebasan individu, persamaan hukum, serta hak asasi bagi warga negaranya. Demokrasi liberal disebut juga demokrasi parlementer diterapkan di indonesia sejak tahun 1945-1959. sistem pemerintahan pada masa itudisebut dengan sistem parlementer karena lembaga yang memegang kekuasaan menentukan terbentuknya dewan menteri (kabinet) berada di tangan parlemen atau DPR. Landasan demokrasi liberal adalah: A. Maklumat pemerintah tanggal 03 November 1945 B. Konstitusi RIS 1949 (pasal 116 ayat 2) C. Konstitusi UUD sementara tahun 1950 (pasal 83 ayat 2). Ciri-ciri umum demokrasi liberal , antara lain : A. Adanya golongan mayoritas/minoritas B. Penggunaan sistem voting, oposisi, mosi, demonstrasi, serta multipartai.
  • 5.
  • 6.
  • 7. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. Dominasi dari presiden. Terbatasnya peranan partai politik. Berkembangnya pengaruh komunis. Meluasnya peranan ABRI (TNI) sebgai unsur sosial politik. Ciri umum demokrasi terpimpin Adanya rasa gotong royong. Tidak mencari kemenangan atas golongan lain. Selalu mencari sintesis untuk melaksanakan amanat penderitaan rakyat. Melarang propaganda antinasakom dan menghendaki konsultasi sesama aliran progresif revolusioner. Landasan demokrasi terpimpin Dekret presiden 5 juli 1959. Tap MPRS No. VIII/MPRS/1968 (sudah dicabut dengan tap MPRS No. XXXVII/MPRS/1968).
  • 8. Dalam upaya mencari bentuk demokarasi yang paling tepat diterapkan di negara RI, ada semacam “ trial and error “. Namun, kalau di renungkan secara arif ternyata untuk menuju kesistem demokrasi yang ideal perlu waktu yang cukup panjang. Kenyataan menunjukan bahwa, pengaruh penguasa masih sangat kuat sehingga aspirasi dari rakyat belum sepenuhnya dapat diserap dan dilaksanakan oleh pemerintah
  • 9. Rakyat sebagai unsur utama demokrasi belum mampu mengontrol pemerintah secara maksimal. Dewan perwakilan rakyat sebagai wakil rakyat dalam suatu pemerintah yang demokratis belum dapat bersikap layaknya sebagai lembaga kontrol. Pemerintah berjalan demokratis jika peran kontrol yang dilakukan oleh rakyat dapat dijalankan secara maksimal, proporsional, konstitusional, dan bertanggung jawab. 1. Kehidupan yang demokrasi Demokrasi pancasila bersumber pada nilai nilai pancasila, terutama dalam sila ke empat yang mengandung dua asas berikut: A. Asas kerakyatan, artinya asas kesadaran akan cinta, manunggal, dan menghayati nasib rakyat. B. Asas musyawarah untuk mufakat, artinya menampung aspirasi dan kehendak rakyat yang berbeda beda dan diusahakan untuk mufakat, yaitu kesatuan/kebulatan pendapat. Sebagai contoh, dalam pengambilan suatu keputusan. Pada dasarnya, pengambilan keputusan memungkinkan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat
  • 10. Dalam bermusyawarah, setiap peserta mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk mengemukakakn pendapat. Kebebasan mengemukakan pendapat dapat dilihat dalam pasal 28 UUD 1945: ”kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.
  • 11. 2. Pemilihan umum yang demokratis Pemerintah yang demokratis memiliki ciri mampu melibatkan warganya dalam kehidupan politik, baik melalui pemilu, partai politik, media masa, lembaga swadaya masyarakat atau organisasi sosial. Pemilihan umum di Indonesia diselenggarakan pada tahun 1955 untuk memilih anggota DPR ( 29 September 1955) dan konstituante ( 15 desember 1955). Pemilu diikuti 28 partai dan perorangan berlangsung secara demokratis dalam suasana berlakunya UUD sementara 1950.pemilu berikutnya baru kembali diadakan pada tahun 1971 diawal masa orde baru. Selanjutnya, pemilu berlangsung secara tetap, yakni setiap 5 tahun sekali, namun berbagai pihak menyebut sebagai usaha untuk melegitimasi kekuasaan orde baru. Selanjutnya, pada masa reformasi ini telah berlangsung 2 kali pemilu yang diikuti oleh banyak partai, pada tahun 1999 dan 2004.
  • 12. a. Tujuan pemilu Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil – wakil rakyat dan wakil – wakil daerah, serta untuk membentuk pemerintah yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana diamanatkan UUD 1945 Sesuai dengan tujuan pemilu ,yakni memilih wakil rakyat, maka pemuli dilaksanakan untuk memilih anggota – anggota DPR, DPRD Kabupaten/kota. Selain itu, pemilu juga memilih anggota – anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah representasi daerah. Untuk pertama kali, sesuai dengan Undang – Undang, setiap daerah provinsi mempunyai wakil sebanyak 4 orang anggota DPD.
  • 13. b. Asas – asas pemilu Berdasarkan UUD 1945 pasal 22 E ayat 1, yaitu pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, jujur, dan adil (luber dan jurdil ). Keenam prinsip tersebut merupakan asas – asas pemilu. 1. Langsung Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nurani, tanpa perantara. 2. Umum Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang – undang berhak mengikuti pemilu. Pemilu yang bersifat umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan dan status sosial. 3. Bebas Setiap warga negara berhak memilih bebas menetukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. 4. Rahasia Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun. 5. JujurDalam penyelenggaraan pemilu , setiap penyelenggaraan pemilu, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang – undangan. 6. AdilDalam penyelenggaraan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
  • 14. C. Peserta pemilu UU No.8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum menyebutkan : Pasal 1 ayat 27 berbunyi “ Bahwa Partai Politik peserta Pemilu adalah partai politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Pemilu”. pasal 1 ayat 26 berbunyi “ Peserta Pemilu adalah partai politik untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/kota dan perseorangan untuk Pemilu anggota DPD”.
  • 15. Pasal 1 ayat 28 berbunyi perseorangan peserta pemilu adalah perseorangan yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu. Pasal 7 peserta berbunyi pemilu untuk memilih anggota DPR,DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota adalah partai politik. Pasal delapan ayat 1 berbunyi partai politik peserta pemilupada pemilu terakhir yang memenuhi ambang batas perolehan suara dari jumlah suarasah secara nasional ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu pada pemilu selanjutnya. Pasal 8 ayat 2 berbunyi partai politik baru dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi persyaratan: a. Berstatus badan hukum sesuai dengan UU tentang partai politik, b. Memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, c. Memiliki kepengurusan di 75% jumlah kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan, d. Memiliki kepengurusan 50% jumlah kecamatan di kabupaten/kota yang bersangkutan, e. Menyertakan sekurang-kurangnya 30% keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat, f. Memiliki sekurang-kurangnya anggota 1.000 orang atau 1/1000 dari jumlah penduduk pada kepengurusan partai politik sebagaimana dimaksud pada huruf C yang di buktikan dengan kepemilikan kartu tanda anggota, g. Mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan pada tingkatan pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sampai tahap terakhir pemilu, h. Mengajukan nama,lanmbang, dan tanda gambar partai politik kepada KPU, i. Menyerahkan nomor rekening dana Kampanye pemilu atas nama partai politik kepada KPU. Pasal 11 peserta pemilu untuk memilih anggota DPD adalah perseorangan.
  • 16. D. Sistem pemilihan umum  UU No. 8 Tahun 2012 tentang pemilihan umum menyebutkan  Pasal 5 ayat (1) berbunyi pemilu untuk memilih anggota DPR,DPRD povinsi, dan DPRD kabupaten/Kota dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka.  Pasal 5 ayat (2) berbunyi pemilu untuk berbunyi anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak.
  • 17. E. Hak memilih dan dipilih asas “umum” dari Sesuai dengan pemilu, pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi syarat berhak mengikuti pemilu. Pemilu yang bersifat umum mengandung arti bahwa pemilu memberikan kesempatam yang sama bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi. Syarat-syarat yang harus oleh seseorang untuk berhak memilih adalah: 1. warga negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah berumur tujuh belas tahun/sudah pernah kawin. 2. harus terdaftar sebagai pemilih 3. nyata-nyata tidak sedang terganggu
  • 18.
  • 19. Dalam UUD 1945 setelah dilakukan amandemen (perubahan), disebut pada Pasal 22 E Ayat 5 “ Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri” Dalam UU no. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu disebutkan: Pasal 1 ayat 6 berbunyi Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU, adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas menyelenggarakan pemilu. Pasal 1 ayat 7 berbunyi Komisi Pemilihan Umum Provinsi, selanjutnya disingkat KPU Provinsi, adalah penyelenggara pemilu yang bertugas melaksanakan pemilu di Provinsi. Pasal 1 ayat 8 berbunyi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/kota, selanjutnya disingkat KPU Kabupaten/Kota, adalah penyelenggara pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di Kabupaten/Kota. Pasal 1 ayat 9 berbunyi Panitia Pemilihan Kecamatan, Selanjutnya disingkat PPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu di Kecamatan atau nama lain. next
  • 20. Pasal 1 ayat 10 berbunyi Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan Pemilu di balai desa atau nama lain/kelurahan. Pasal 1 ayat 11 berbunyi Panitia Pemilihan Luar Negeri, selanjutnya disingkat PPLN, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU untuk melaksanakan Pemilu di luar negeri. Pasal 1 ayat 12 berbunyi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat KPPS, adalah kelompok yang dibentuk PPS untuk melaksanakan pemungutan suara di tempat pemunguta suara. Pasal 1 ayat 13 berbunyi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luara Negeri, selanjutnya disingkat KPPSLN, adalah kelompok yang dibentuk oleh PPLN untuk melaksanakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara luar negeri. Pasal 1 ayat 14 berbunyi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih, selanjutnya disebut Pantarlih, adalah petugas yang dibentuk oleh PPs dan PPLN untuk melakukan pemutkhiran data pemilih. Pasal 1 ayat 15 berbunyi TempatTempat Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara. Pasal 1 ayat 16 berbunyi Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri, selanjutnya disingkat TPSLN, adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara di luar negeri. Pasal 6 ayat 1 berbunyi Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota diselenggarakan oleh KPU. Pasal 6 ayat 2 berbunyi Pengawasan penyelenggaraan Pemilu dilaksanakan oleh Bawaslu.
  • 21. Adapun arti penting kehidupan demokratis dalam kehidupan keluarga antara lain Meningkatnya rasa kasih sayang di antara sesama keluarga.  Terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis sebab semua kehendak/keinginan anggota keluarga dapat disalurkan. Meningkatnya rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban masing-masing anggota keluarga sebab pembagian tugas dan tanggung jawab melibatkan seluruh anggota keluarga. Terhindarnya perselisihan antara anggota keluarga karena setiap ada permasalahan dapat diselesaikan melalui musyawarah.  Memberi motivasi kepada seluruh anggota keluarga untuk bekerja lebih giat karena semua anggota keluarga merasa senang dan puas, merasa lebih dihargai kedudukannya di dalam keluarga.
  • 22. 4. Pentingnya kehidupan demokratis dalam kehidupan sekolah a. b. c. d. e. f. g. Meningkatnya rasa kasih sayang di antara sesama warga sekolah Terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis antar sesama warga sekolah sebab semua kehendak warga sekolah dapat disalurkan Kegiatan belajar mengajar akan berjalan lebih berhasil guna dan berdaya guna sebab dengan suasana yang demokratis siswa lebih aktif dan berpartisipasif tidak memiliki rasa takut terhadap guru Dapat mendidik siswa untuk berfikir kritis dan memiliki kepedulian terhadap situasi di sekolah maupun di lingkungan masyarakat sekitarnya dan tidak takut mengemukakan pendapatnya Terdindarnya tindak kekerasan baik antar siswa maupun guru dengan siswa sebab demokrasi anti kekerasan, permasalahan diselesaikan secara damai Memberi motivasi kepada seluruh warga sekolah untuk bekerja lebih giat karena semua warga sekolah merasa senang dan puas merasa dihargai kedudukannya di sekolah. Dapat meningkatkan keamanan, ketertiban, tidak ada yang memiliki rasa dendam dan iri hati terhadap sesama warga sekolah.
  • 23. 5. Pentingnya kehidupan demokratis dalam kehidupan masyarakat Memberi motivasi kepada seluruh warga masyarakat untuk bekerja lebih giat karena semua warga masyarakat merasa senang dan puas, merasa lebih dihargai kedudukannya di dalam masyarakat Meningkatkan rasa kebersamaan dan kegotong royongan sehingga semangat di dalam melaksanakan pembangunan Terhindarnya tindak kekerasan antara warga masyarakat demokrasi anti kekerasan, permasalahan diselsaikan secara damai Dapat meningkatkan keamanan, ketertiban, tidak ada yang memiliki rasa dendam dan benci terhadap warga masyarakat Menghilangkan rasa saling curiga di antara sesama warga masyarakat Meningkatnya rasa kasih sayang di antara sesama warga masyarakat Terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis di antara sesama warga masyarakat.
  • 24. 6. Pentingnya kehidupan demokratis dalam kehidupan kenegaraan Adapun arti penting kehidupan demokratis dalam kehidupan kenegaraan antara lain: Terhindarnya tindak kekerasan yang dilakukan oleh pajabat terhadap bawahan atau rakyatnya sebabdemokrasi anti kekerasan. terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis antar pejabat dengan pejabat, dan antara pejabat dengan rakyat. Makin meningkatkan kelancaran pelaksanaan pembangunan sebab program program pemerintah mendapat dukungan dari seluruh warga negara.