Materi Matematika Determinan - Bagaimana Menghitung Determinan Matriks ?
Sebuah matriks agar dapat dihitung determinannya memiliki syarat yaitu harus merupakan matriks persegi.
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
Dokumen tersebut membahas tentang materi Aljabar Linear Elementer yang terdiri dari 8 bab yang mencakup operasi matriks, determinan matriks, sistem persamaan linear, vektor, ruang vektor, transformasi linear, ruang eigen. Dokumen selanjutnya lebih spesifik membahas tentang determinan matriks, permutasi, definisi determinan, dan cara menghitung determinan dengan operasi baris elemen dan ekspansi kofaktor.
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
1. Dokumen tersebut membahas tentang persamaan Sturm-Liouville dan teorema yang berkaitan dengannya.
2. Persamaan Sturm-Liouville memiliki syarat batas tertentu dan perilaku solusinya tergantung pada nilai eigen λ.
3. Dibuktikan bahwa solusi persamaan tersebut bersifat non-trivial hanya jika λ bernilai positif.
Kombinatorial dan permutasi digunakan untuk menghitung jumlah susunan objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan. Prinsip penjumlahan dan perkalian digunakan untuk menghitung jumlah susunan dari himpunan objek yang saling tumpang tindih atau tidak. Permutasi menghitung urutan objek dengan memperhatikan urutannya.
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
Dokumen tersebut membahas tentang materi Aljabar Linear Elementer yang terdiri dari 8 bab yang mencakup operasi matriks, determinan matriks, sistem persamaan linear, vektor, ruang vektor, transformasi linear, ruang eigen. Dokumen selanjutnya lebih spesifik membahas tentang determinan matriks, permutasi, definisi determinan, dan cara menghitung determinan dengan operasi baris elemen dan ekspansi kofaktor.
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
1. Dokumen tersebut membahas tentang persamaan Sturm-Liouville dan teorema yang berkaitan dengannya.
2. Persamaan Sturm-Liouville memiliki syarat batas tertentu dan perilaku solusinya tergantung pada nilai eigen λ.
3. Dibuktikan bahwa solusi persamaan tersebut bersifat non-trivial hanya jika λ bernilai positif.
Kombinatorial dan permutasi digunakan untuk menghitung jumlah susunan objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan. Prinsip penjumlahan dan perkalian digunakan untuk menghitung jumlah susunan dari himpunan objek yang saling tumpang tindih atau tidak. Permutasi menghitung urutan objek dengan memperhatikan urutannya.
Bab 6 membahas pendugaan parameter untuk berbagai jenis sebaran seperti Poisson, binomial, binomial negatif, Neyman Type A, dan Poisson-binomial. Metode yang digunakan adalah metode momen dan maksimum likelihood. Rumus penduga parameter diturunkan dari fungsi pembangkit peluang masing-masing sebaran. Metode maksimum likelihood lebih efisien dibandingkan momen apabila nilai parameter besar.
Matematika telah dikenal sejak zaman prasejarah, dengan konsep dasar seperti hitungan dan pengukuran. Perkembangannya terus berlanjut di Timur Dekat Kuno seperti Mesopotamia dan Mesir, dengan pengembangan sistem bilangan, geometri, dan aljabar pada tablet tanah liat dan naskah-naskah. Matematika kuno ini menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya.
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal uji coba tes kemampuan pemecahan masalah tentang bangun ruang sisi datar kubus dan balok untuk siswa kelas VIII. Terdapat empat soal yang mencakup indikator menghitung volume kubus, balok, dan menentukan jumlah objek yang muat dalam suatu ruang. Soal-soal tersebut bertujuan mengukur kemampuan siswa dalam memahami masalah matematika dan menyelesaikann
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IXSoib Thea
Dokumen tersebut membahas tentang bangun ruang sisi lengkung seperti tabung, kerucut dan bola. Termasuk menjelaskan unsur-unsurnya, rumus untuk menghitung luas permukaan dan volume, serta contoh soal latihan.
Pelabelan graf memberikan pemetaan satu-satu antara elemen graf (titik atau sisi) dengan bilangan bulat positif. Terdapat empat jenis pelabelan graf yaitu pelabelan titik, pelabelan sisi, pelabelan total, dan pelabelan total titik ajaib. Pelabelan total titik ajaib memetakan titik dan sisi graf dengan bilangan sedemikian rupa sehingga jumlah label setiap titik ditambah label sisi yang menghubungkannya adalah bilangan kon
Dokumen tersebut membahas tentang Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV), mulai dari pengertian PLSV, contoh-contohnya, cara menyelesaikan PLSV dengan substitusi dan membentuk setara, serta contoh soal-soal untuk latihan. Terdapat juga pembahasan tentang membuat dan menyelesaikan model matematika berkaitan dengan PLSV.
Dokumen tersebut membahas tentang anuitas hidup yang merupakan serangkaian pembayaran berkala yang dilakukan selama seseorang masih hidup. Terdapat tiga jenis anuitas hidup yang dijelaskan yaitu anuitas seumur hidup, anuitas sementara, dan anuitas ditunda.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika ini membahas tiga pertemuan pembelajaran yang mencakup materi tentang tabel distribusi frekuensi, histogram, dan ukuran-ukuran statistik seperti rata-rata, median, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial orde dua homogen dan non homogen. Secara garis besar dibahas tentang bentuk umum persamaan diferensial orde dua, solusi homogen, dan metode penyelesaian persamaan non homogen seperti metode koefisien tak tentu dan metode variasi parameter beserta contoh soalnya.
2. penyajian data dan distribusi frekuensiNanda Reda
Data terdiri dari 10 observasi berupa angka yang akan dibuat distribusi frekuensinya. Distribusi frekuensi membagi data ke dalam interval kelas dan menghitung frekuensi setiap kelas untuk memperoleh gambaran umum dari data.
Perkuliahan membahas tentang matriks, operasi matriks, jenis matriks, determinan, dan matriks invers. Materi penting lainnya adalah persamaan linier simultan.
Bab 6 membahas pendugaan parameter untuk berbagai jenis sebaran seperti Poisson, binomial, binomial negatif, Neyman Type A, dan Poisson-binomial. Metode yang digunakan adalah metode momen dan maksimum likelihood. Rumus penduga parameter diturunkan dari fungsi pembangkit peluang masing-masing sebaran. Metode maksimum likelihood lebih efisien dibandingkan momen apabila nilai parameter besar.
Matematika telah dikenal sejak zaman prasejarah, dengan konsep dasar seperti hitungan dan pengukuran. Perkembangannya terus berlanjut di Timur Dekat Kuno seperti Mesopotamia dan Mesir, dengan pengembangan sistem bilangan, geometri, dan aljabar pada tablet tanah liat dan naskah-naskah. Matematika kuno ini menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya.
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal uji coba tes kemampuan pemecahan masalah tentang bangun ruang sisi datar kubus dan balok untuk siswa kelas VIII. Terdapat empat soal yang mencakup indikator menghitung volume kubus, balok, dan menentukan jumlah objek yang muat dalam suatu ruang. Soal-soal tersebut bertujuan mengukur kemampuan siswa dalam memahami masalah matematika dan menyelesaikann
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IXSoib Thea
Dokumen tersebut membahas tentang bangun ruang sisi lengkung seperti tabung, kerucut dan bola. Termasuk menjelaskan unsur-unsurnya, rumus untuk menghitung luas permukaan dan volume, serta contoh soal latihan.
Pelabelan graf memberikan pemetaan satu-satu antara elemen graf (titik atau sisi) dengan bilangan bulat positif. Terdapat empat jenis pelabelan graf yaitu pelabelan titik, pelabelan sisi, pelabelan total, dan pelabelan total titik ajaib. Pelabelan total titik ajaib memetakan titik dan sisi graf dengan bilangan sedemikian rupa sehingga jumlah label setiap titik ditambah label sisi yang menghubungkannya adalah bilangan kon
Dokumen tersebut membahas tentang Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV), mulai dari pengertian PLSV, contoh-contohnya, cara menyelesaikan PLSV dengan substitusi dan membentuk setara, serta contoh soal-soal untuk latihan. Terdapat juga pembahasan tentang membuat dan menyelesaikan model matematika berkaitan dengan PLSV.
Dokumen tersebut membahas tentang anuitas hidup yang merupakan serangkaian pembayaran berkala yang dilakukan selama seseorang masih hidup. Terdapat tiga jenis anuitas hidup yang dijelaskan yaitu anuitas seumur hidup, anuitas sementara, dan anuitas ditunda.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika ini membahas tiga pertemuan pembelajaran yang mencakup materi tentang tabel distribusi frekuensi, histogram, dan ukuran-ukuran statistik seperti rata-rata, median, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial orde dua homogen dan non homogen. Secara garis besar dibahas tentang bentuk umum persamaan diferensial orde dua, solusi homogen, dan metode penyelesaian persamaan non homogen seperti metode koefisien tak tentu dan metode variasi parameter beserta contoh soalnya.
2. penyajian data dan distribusi frekuensiNanda Reda
Data terdiri dari 10 observasi berupa angka yang akan dibuat distribusi frekuensinya. Distribusi frekuensi membagi data ke dalam interval kelas dan menghitung frekuensi setiap kelas untuk memperoleh gambaran umum dari data.
Perkuliahan membahas tentang matriks, operasi matriks, jenis matriks, determinan, dan matriks invers. Materi penting lainnya adalah persamaan linier simultan.
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020Prayudi MT
Dokumen tersebut membahas tentang modul 1 materi kuliah tentang matrik dan determinan, yang mencakup pengertian matrik, contoh-contoh matrik khusus seperti matrik bujur sangkar, matrik segitiga atas dan bawah, matrik diagonal, matrik identitas, transpose matrik, operasi-operasi aritmatik matrik seperti penjumlahan dan perkalian matrik.
Matriks adalah susunan bilangan dalam bentuk persegi panjang yang diatur menurut baris dan kolom. Matriks dapat dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan, dan ditemukan inversnya jika memenuhi syarat tertentu. Determinan dan minor digunakan untuk menghitung invers matriks.
1. Determinan merupakan jumlah perkalian tanda dari elemen-elemen matriks.
2. Determinan digunakan untuk menyelesaikan persamaan linier dan menentukan apakah suatu matriks dapat diinvers.
3. Metode reduksi baris/kolom dan ekspansi kofaktor digunakan untuk menghitung nilai determinan secara efisien.
Dokumen tersebut membahas tentang matriks, termasuk definisi matriks, jenis-jenis matriks seperti matriks bujursangkar, matriks nol, dan matriks diagonal. Dokumen ini juga menjelaskan operasi-operasi dasar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan skalar, serta pangkat matriks. Metode penentuan determinan dan inverse matriks pun diuraikan secara singkat.
Dokumen tersebut membahas tentang perkalian matriks terhadap skalar dan perkalian dua matriks. Perkalian matriks terhadap skalar dilakukan dengan mengalikan setiap komponen matriks dengan bilangan real. Perkalian dua matriks dilakukan dengan mengalikan baris pertama matriks pertama dengan kolom pertama matriks kedua, dan seterusnya.
Dokumen tersebut membahas tentang perkalian matriks terhadap skalar dan perkalian dua matriks. Perkalian matriks terhadap skalar dilakukan dengan mengalikan setiap komponen matriks dengan bilangan real. Perkalian dua matriks dilakukan dengan mengalikan baris pertama matriks pertama dengan kolom pertama matriks kedua, dan seterusnya.
Dokumen tersebut membahas tentang determinan matriks, invers matriks, dan operasi-operasi dasar matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan transpose matriks. Diberikan contoh soal dan pembahasan untuk mendemonstrasikan konsep-konsep tersebut.
Matematika ilmu yang menyenangkan Jangan tajut belajar Matematika Ayo belajar Matematika dengan bahagia Kalau kamu berlatih pasti bisa Matematika itu tidak hanya menghafal rumus Tapi harus berlatih Kalau kamu berlatih pasti bisa Percayalah pasti bisa Matematika ilmu yang menyenangkan Jangan tajut belajar Matematika Ayo belajar Matematika dengan bahagia Kalau kamu berlatih pasti bisa Matematika itu tidak hanya menghafal rumus Tapi harus berlatih Kalau kamu berlatih pasti bisa Percayalah pasti bisa Matematikaitu tidak hanya menghafal rumus Tapi harus berlatih Kalau kamu berlatih pasti bisa Percayalah pasti bisa
Jika suatu ruang vektor memiliki basis yang terbatas, semua vektornya dapat dinyatakan secara unik oleh sebuah barisan skalar yang terhingga. Barisan ini dinamakan vektor koordinat, dengan entri-entrinya adalah koordinat dari vektor terhadap vektor-vektor basis. Vektor-vektor koordinat juga membentuk suatu ruang vektor lain, yang isomorfik dengan ruang vektor asalnya. Vektor koordinat umumnya disusun sebagai matriks kolom (juga disebut dengan vektor kolom), yakni sebuah matriks yang berisi satu kolom. Jadi, sebuah vektor kolom menyatakan suatu vektor koordinat, sekaligus vektor di ruang vektor asalnya.
wqjedbwqukbdkwq ewjkfbhewufg ewhjfbewhjvfb ehjwbfjewhfb hejwfvwehjvfewhj hejwvfewhjvf jehwvfewhjvfewhjvfj ejhwvfewhjvfewhjvfewhjvfewvhfewvhfvewhjfewhjvfewhjvfewvfjewvfjvew hjewfvewhjvfjewhvfjewhvfjewvhfewvhfhewvfvewhjfvewhjvfjewhvfewvfewvfivweuifvbewiufvewuifgewiufgewuifgewuifgiewugfewuigfuiewgfiuewfeiwu
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar matriks seperti jenis-jenis matriks (misalnya matriks nol, identitas, diagonal), operasi pada matriks (penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan matriks), serta sifat-sifat matriks transpose.
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Dokumen ini menjelaskan definisi, jenis, notasi, dan operasi dasar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan matriks, serta transpose matriks.
2. DETERMINAN
Untuk setiap matriks persegi A dengan elemen-elemen bilangan real,
terdapat tepat satu nilai yang berhubungan dengan matriks tersebut.
Satu nilai real ini disebut determinan.
Determinan dari matriks A ditulis det(A) atau |A|.
A =
52
43
Det(A) = -7. B =
413
112
221
|B| = 25
C =
1301
2110
2211
3112
Det(C) = 0
Bagaimana menghitung nilai determinan ?
3. Cara menghitung determinan :
1. Definisi determinan
2. Sifat-sifat determinan
3. Ekspansi minor dan kofaktor
4. Kombinasi cara 2 dan 3
Determinan : produk (hasil kali) bertanda dari unsur-unsur matriks
sedemikian hingga berasal dari baris dan kolom yang berbeda,
kemudian hasilnya dijumlahkan.
MELALUI DEFINISI DETERMINAN
A =
2221
1211
aa
aa
Det(A) = a11 a22 – a12 a21
Bagaimana menentukan banyaknya suku ?
Bagaimana menentukan tanda + dan – tiap suku ?
Yaitu dengan cara permutasi (n!)
4. Urutan natural (asli) : 1 2 3 4 5 6 . . .
A =
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
Produk yg berasal dari baris dan kolom yg berbeda :
a11 a22 a33
a11 a23 a32
a12 a23 a31
a12 a21 a33
a13 a21 a32
a13 a22 a31
Perhatikan, indeks baris sudah dalam urutan natural, indeks kolom
belum. Tanda + atau – ditentukan banyaknya langkah (transposisi) yg
membawa indeks kolom ke urutan natural. Jika genap +, jika ganjil (-)
negatif; atau tandanya adalah (-1)t, dengan t banyaknya transposisi.
Indeks kolom 1 2 3, sudah urut. Tidak ada transposisi.
Indeks kolom 1 3 2, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3
= a11 a22 a33 – a11 a23 a32
Indeks kolom 2 3 1, belum urut. Dua kali pindah. 1 3 2 dan 1 2 3
+ a12 a23 a31
Indeks kolom 2 1 3, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3
– a12 a21 a33
Indeks kolom 3 1 2, belum urut. Dua kali pindah. 2 1 3 dan 1 2 3
+ a13 a21 a32
Indeks kolom 3 2 1, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3
– a13 a22 a31
|A|
5. A =
44434241
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
aaaa
Det(A) = ? Jumlah dari 4! = 24 suku, dengan tiap suku
terdiri dari empat faktor.
Catatan : Khusus determinan dimensi 3, bisa pakai aturan SARRUS
Det(A) =
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
3231
2221
1211
aa
aa
aa
+
= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32
–
– a13 a22 a31 – a11 a23 a32 – a12 a21 a33
6. |A| =
24
37
= 26
|B| =
211
011
312
= – 6
|C| =
1111
0101
0121
1121
= 0
Dengan bantuan sifat determinan,
membantu memudahkan menghitung
nilai determinan.
7. Submatriks / matriks bagian :
Matriks yang diperoleh dengan menghilangkan beberapa baris
dan/atau beberapa kolom dari suatu matriks
A =
5873
1206
5213
Menghilangkan baris pertama diperoleh submatriiks :
5873
1206
Menghilangkan baris kedua dan kolom ketiga diperoleh submatriks :
573
513
dan sebagainya.
8. Minor dan Kofaktor
Andaikan A berdimensi n, determinan dari submatriks yg berdimensi (n-1)
disebut minor.
Mij : minor dari submatriks dng menghilangkan baris ke i kolom ke j.
Andaikan A =
a11
a12 a13
a21 a22 a23
a31 a32 a33
M11 = a22 a23
a32 a33
= a22 a33 – a23 a32
M32 =
a11 a13
a21 a23
= a11a23 – a13a21
Untuk matriks A berdimensi 3
tersebut ada berapa minor ?
Matriks tersebut mempunyai 9 minor
10. Menghitung determinan dengan ekspansi
kofaktor (Ekspansi Laplace (n ≥ 3))
Nilai determinan adalah jumlah perkalian
elemen-elemen dari sebarang baris atau kolom
dengan kofaktor-kofaktornya.
11. A =
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
Menghitung determinan dengan ekspansi kofaktor :
Ekspansi melalui baris pertama :
Det(A) = a11K11 + a12K12 + a13K13
Atau ekspansi melalui baris ketiga :
Det(A) = a31 K31 + a32 K32 + a33 K33
Atau ekspansi melalui kolom ke dua :
Det(A) = a12K12 + a22K22 + a32K32
Dan sebagainya.
14. SIFAT-SIFAT DETERMINAN
1. Determinan dari matriks dan transposenya adalah sama; |AT| = |A|
|A| =
24
37
= 26 |AT| =
23
47
= 26
Akibatnya :
semua sifat determinan berlaku secara baris / dan secara kolom.
2. Matriks persegi yang mempunyai baris (kolom) nol, determinannya nol (0).
det(B) =
567
000
312
= 0 det(C) =
087
056
022
= 0
15. 3. Determinan dari suatu matriks persegi A yang salah satu baris (kolom)
dikalikan dengan skalar k, maka determinannya berubah menjadi k A
|A| =
43
12
|A| = 5
Jika baris kedua
dikalikan dengan 7 2821
12
= 35 = 7 |A|
Akibat sifat ini :
2821
12
= 7
43
12
= 7 (5) = 35
Suatu determinan jika salah satu baris (kolom) mempunyai
faktor yang sama, maka sudah dapat difaktorkan.
211
121
1269
= 3
211
121
423
2121
183
142
= 4
231
123
112
16. 4. Determinan suatu matriks yang salah satu baris (kolom) nya ditukar dengan
baris (kolom) yang lain, maka nilai determinan matriks tersebut berubah
menjadi negatip determinan semula.
32
57
= 31 Baris pertama ditukar baris kedua
57
32
= – 31
5. Determinan dari suatu matriks persegi yang mempunyai dua baris (kolom)
yang sama adalah sama dengan 0 (nol).
27
27
= 0
303
232
111
= 0
17. 6. Determinan dari suatu matriks persegi yang salah satu barisnya (kolomnya)
merupakan kelipatan dari baris (kolom) yang lain adalah sama dengan 0 (nol).
|B| =
1121
3161
2241
1121
Karena kolom ke dua kelipatan kolom ke empat, |B| = 0
7. Determinan dari matriks persegi A = (aij) berdimensi n yang baris ke -i
(kolom ke-j) terdiri dari elemen-elemen yang dapat diuraikan menjadi dua
suku binomium, maka determinannya sama dengan determinan A yang
baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan suku binomium yang pertama
ditambah determinan A yang baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan
suku yang kedua.
69
58
69
1435 =
69
45
+
69
13
645
535
=
65
55
+
64
53
18. 8. Determinan suatu matriks persegi tidak berubah nilainya jika salah satu baris
(kolom) ditambah dengan kelipatan baris (kolom) yang lain.
41
32
= 11
Jika k2 + 3k1
11
92
= 11
Jika b1 – b2
41
13
= 11
Sifat ke 8 ini sering dipakai untuk
menyederhanakan baris (kolom),
sebelum menghitung nilai determinan
9. Determinan dari matriks segitiga adalah sama dengan produk (hasil kali)
elemen-elemen diagonalnya.
500
310
273
= (3)(-1)(5) = - 15
1300
0411
0020
0003
= (-3)(-2)(4)(1) = 24
19. Strategi menghitung determinan :
1. Gunakan kombinasi beberapa metode (definisi, sifat, ekspansi kofaktor).
2. Pilih ekspansi melalui baris atau kolom yang paling sederhana.
3. Gunakan sifat ke 8 untuk membuat unsur-unsur pada baris/kolom
yang dipilih sebanyak mungkin menjadi nol.
4. Ulangai langkah 1, dan seterusnya.
CATATAN:
- Jika nilai determinan dari suatu matriks adalah 0 (nol), maka
matriks tersebut merupakan matriks singular
- SEBALIKNYA, Jika nilai determinan dari suatu matriks adalah
bukan 0 (nol), maka matriks tersebut merupakan matriks
singular
20. Gunakan sifat determinan untuk menghitung :
112
453
221
b2 + 3b1
112
210
221
b3 – 2 b1
330
210
221
b3 + 3 b2
300
210
221
= (1)(-1)(3) = - 3
Petunjuk umum : Gunakan sifat ke 8, untuk mereduksi matriks menjadi
matriks segitiga; kemudian gunakan sifat ke 9
24. |A| =
24
37
= 26
|B| =
211
011
312
= – 6
|C| =
1111
0101
0121
1121
= 0 K3=K1 (sifat ke 5)
Ekspansi B2,Menggunakan sifat ke 8 untuk
mengubah b22 menjadi nol, kemudian cari
determinan menggunakan laplace
Menggunakan sifat ke 4 (B2 mempunyai FPB yaitu
2)
25. Tentukan Determinan dari matriks berikut!
SILAHKAN KERJAKAN SOAL DI BAWAH
INI
341
432
321
A
521
142
461
B
321
430
311
C
26. Matriks kofaktor :
Matriks yang anggota-anggotanya berupa kofaktor suatu matriks.
A =
54
23 K11 = M11 = -5
K12 = - M12 = - 4
K21 = - M21 = - 2
K22 = M22 = 3
Jadi matriks kofaktor dari A adalah : K =
2221
1211
KK
KK
=
32
45
Matriks adjoint :
Transpose dari matriks kofaktor.
Adj (A) = KT =
34
25
2212
2111
KK
KK
=
29. Invers Matriks
Definisi :
Misalkan A dan B adalah dua matriks yang
berordo 2 × 2 dan memenuhi persamaan
AB = BA = I
maka matriks A adalah matriks invers dari matriks
B atau matriks B adalah matriks invers dari
matriks A
Contoh:
Apakah AB=BA=I??
25
13
A
35
12
B
31. Invers Matriks
Definisi :
Kebalikan (invers) A-1 dari matriks bujur sangkar
non sigular A = (aij) sama dengan adjoint A dibagi
dengan determinan A.
Tidak semua matriks bujur sangkar mempunyai
invers.
A
Aadj
A
)(1
Matriks yang mempunyai invers ( ) disebut
matrik non-singular, matriks yang tidak
mempunyai invers( ) disebut matriks singular
33. Metode mencari Invers Matriks
Operasi Baris Elementer (OBE)
A I dengan menggunakan OBE menjadi
Operasi baris elementer yaitu dengan cara
1. Menukarkan baris satu dengan baris lainnya
2. Mengalikan suatu baris dengan knstanta (c)
3. Menjumlahkan atau mengurangkan baris satu
ke baris yang lain
1
IA
1
33
1
32
1
31
1
23
1
22
1
21
1
13
1
12
1
11
333231
232221
311211
100
010
001
100
010
001
aaa
aaa
aaa
aaa
aaa
aaa
36. Apakah matriks berikut mempunyai invers?
Jika kemungkinan ada, maka Tentukan inversnya!
SILAHKAN KERJAKAN SOAL DI BAWAH
INI
341
432
321
A
521
142
401
B
321
130
311
C
301
131
320
D
37. MATERI MINGGU DEPAN
“MENYELESAIKAN SISTEM
PERSAMAAN LINEAR” DENGAN
MENGGUNAKAN:
1. METODE CRAMER
2. METODE AUGMENTED MATRIKS
3. METODE GAUSS
4. NILAI EIGEN
Editor's Notes
Permutasi=penyusunan kembali suatu kumpulan objek dalam urutan yang berbeda dari urutan yang semula (pengambilan tanpa pengembalian)