SlideShare a Scribd company logo
1
DETERMINAN
DETERMINAN
Untuk setiap matriks persegi A dengan elemen-elemen bilangan real,
terdapat tepat satu nilai yang berhubungan dengan matriks tersebut.
Satu nilai real ini disebut determinan.
Determinan dari matriks A ditulis det(A) atau |A|.
A =








52
43
Det(A) = -7. B =












413
112
221
|B| = 25
C =
















1301
2110
2211
3112
Det(C) = 0
Bagaimana menghitung nilai determinan ?
Cara menghitung determinan :
1. Definisi determinan
2. Sifat-sifat determinan
3. Ekspansi minor dan kofaktor
4. Kombinasi cara 2 dan 3
Determinan : produk (hasil kali) bertanda dari unsur-unsur matriks
sedemikian hingga berasal dari baris dan kolom yang berbeda,
kemudian hasilnya dijumlahkan.
MELALUI DEFINISI DETERMINAN
A =






2221
1211
aa
aa
Det(A) = a11 a22 – a12 a21
Bagaimana menentukan banyaknya suku ?
Bagaimana menentukan tanda + dan – tiap suku ?
Yaitu dengan cara permutasi (n!)
Urutan natural (asli) : 1 2 3 4 5 6 . . .
A =










333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
Produk yg berasal dari baris dan kolom yg berbeda :
a11 a22 a33
a11 a23 a32
a12 a23 a31
a12 a21 a33
a13 a21 a32
a13 a22 a31
Perhatikan, indeks baris sudah dalam urutan natural, indeks kolom
belum. Tanda + atau – ditentukan banyaknya langkah (transposisi) yg
membawa indeks kolom ke urutan natural. Jika genap +, jika ganjil (-)
negatif; atau tandanya adalah (-1)t, dengan t banyaknya transposisi.
Indeks kolom 1 2 3, sudah urut. Tidak ada transposisi.
Indeks kolom 1 3 2, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3
= a11 a22 a33 – a11 a23 a32
Indeks kolom 2 3 1, belum urut. Dua kali pindah. 1 3 2 dan 1 2 3
+ a12 a23 a31
Indeks kolom 2 1 3, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3
– a12 a21 a33
Indeks kolom 3 1 2, belum urut. Dua kali pindah. 2 1 3 dan 1 2 3
+ a13 a21 a32
Indeks kolom 3 2 1, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3
– a13 a22 a31
|A|
A =














44434241
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
aaaa
Det(A) = ? Jumlah dari 4! = 24 suku, dengan tiap suku
terdiri dari empat faktor.
Catatan : Khusus determinan dimensi 3, bisa pakai aturan SARRUS
Det(A) =
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
3231
2221
1211
aa
aa
aa
+
= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32
–
– a13 a22 a31 – a11 a23 a32 – a12 a21 a33
|A| =
24
37

= 26
|B| =
211
011
312



= – 6
|C| =
1111
0101
0121
1121

= 0
Dengan bantuan sifat determinan,
membantu memudahkan menghitung
nilai determinan.
Submatriks / matriks bagian :
Matriks yang diperoleh dengan menghilangkan beberapa baris
dan/atau beberapa kolom dari suatu matriks
A =













5873
1206
5213
Menghilangkan baris pertama diperoleh submatriiks : 







5873
1206
Menghilangkan baris kedua dan kolom ketiga diperoleh submatriks :








573
513
dan sebagainya.
Minor dan Kofaktor
Andaikan A berdimensi n, determinan dari submatriks yg berdimensi (n-1)
disebut minor.
Mij : minor dari submatriks dng menghilangkan baris ke i kolom ke j.
Andaikan A =
a11
a12 a13
a21 a22 a23
a31 a32 a33
M11 = a22 a23
a32 a33
= a22 a33 – a23 a32
M32 =
a11 a13
a21 a23
= a11a23 – a13a21
Untuk matriks A berdimensi 3
tersebut ada berapa minor ?
Matriks tersebut mempunyai 9 minor
Kofaktor
Kofaktor yang berhubungan dengan minor Mij adalah Kij = (-1)i+j Mij.
A =












112
431
112
K11 = (-1)1+1 M11 = (-1)2
11
43

= 1 (7) = 7
K12 = (-1)1+2 M12 = (-1)3
12
41

= (-1) (9) = -9
K13 = (-1)4 M13 = M13 =
12
31

= 5
K21 = (-1)3 M21 = - M21 = -
11
11

 = 0
K22 = M22 = 0
K23 = - M23 = 0
K31 = M31 = 7
K32 = - M32 = - 9
K33 = M33 = 5
Menghitung determinan dengan ekspansi
kofaktor (Ekspansi Laplace (n ≥ 3))
Nilai determinan adalah jumlah perkalian
elemen-elemen dari sebarang baris atau kolom
dengan kofaktor-kofaktornya.
A =










333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
Menghitung determinan dengan ekspansi kofaktor :
Ekspansi melalui baris pertama :
Det(A) = a11K11 + a12K12 + a13K13
Atau ekspansi melalui baris ketiga :
Det(A) = a31 K31 + a32 K32 + a33 K33
Atau ekspansi melalui kolom ke dua :
Det(A) = a12K12 + a22K22 + a32K32
Dan sebagainya.
+ - + - + … …
- + - + - … …
+ - + - + … …
- + - + - … …
dst., dst.
TANDA TEMPAT PADA KOFAKTOR ( – atau + )
Dengan ekspansi kofaktor, hitung determinan :
B =












411
113
121
Andaikan dilakukan ekspansi melalui baris kedua :
Det(B) = b21 K21 + b22 K22 + b23 K23 K21 = - M21 = -
41
12
= 9
K22 = M22 = 3
K23 = - M23 = - 3
Det(B) = (3)(9) + (1)(3) + (-1) (-3)
Det(B) = 33
Atau jika dikerjakan dengan ekspansi melalui kolom ketiga :
Det(B) = b13 K13 + b23 K23 + b33 K33 K13 = M13 = 2
K23 = - M23 = - 3
K33 = M33 = 7
Det(B) = (1)(2) + (-1)(-3) + (4)(7)
Det(B) = 33
SIFAT-SIFAT DETERMINAN
1. Determinan dari matriks dan transposenya adalah sama; |AT| = |A|
|A| =
24
37

= 26 |AT| =
23
47 
= 26
Akibatnya :
semua sifat determinan berlaku secara baris / dan secara kolom.
2. Matriks persegi yang mempunyai baris (kolom) nol, determinannya nol (0).
det(B) =
567
000
312 
= 0 det(C) =
087
056
022


= 0
3. Determinan dari suatu matriks persegi A yang salah satu baris (kolom)
dikalikan dengan skalar k, maka determinannya berubah menjadi k A
|A| =
43
12


|A| = 5
Jika baris kedua
dikalikan dengan 7 2821
12


= 35 = 7 |A|
Akibat sifat ini :
2821
12


= 7
43
12

 = 7 (5) = 35
Suatu determinan jika salah satu baris (kolom) mempunyai
faktor yang sama, maka sudah dapat difaktorkan.
211
121
1269
 = 3
211
121
423

2121
183
142



= 4
231
123
112



4. Determinan suatu matriks yang salah satu baris (kolom) nya ditukar dengan
baris (kolom) yang lain, maka nilai determinan matriks tersebut berubah
menjadi negatip determinan semula.
32
57 
= 31 Baris pertama ditukar baris kedua
57
32

= – 31
5. Determinan dari suatu matriks persegi yang mempunyai dua baris (kolom)
yang sama adalah sama dengan 0 (nol).
27
27

 = 0
303
232
111


= 0
6. Determinan dari suatu matriks persegi yang salah satu barisnya (kolomnya)
merupakan kelipatan dari baris (kolom) yang lain adalah sama dengan 0 (nol).
|B| =
1121
3161
2241
1121




Karena kolom ke dua kelipatan kolom ke empat, |B| = 0
7. Determinan dari matriks persegi A = (aij) berdimensi n yang baris ke -i
(kolom ke-j) terdiri dari elemen-elemen yang dapat diuraikan menjadi dua
suku binomium, maka determinannya sama dengan determinan A yang
baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan suku binomium yang pertama
ditambah determinan A yang baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan
suku yang kedua.
69
58
69
1435  =
69
45
+
69
13
645
535

 =
65
55
+
64
53
8. Determinan suatu matriks persegi tidak berubah nilainya jika salah satu baris
(kolom) ditambah dengan kelipatan baris (kolom) yang lain.
41
32

= 11
Jika k2 + 3k1
11
92

= 11
Jika b1 – b2
41
13

 = 11
Sifat ke 8 ini sering dipakai untuk
menyederhanakan baris (kolom),
sebelum menghitung nilai determinan
9. Determinan dari matriks segitiga adalah sama dengan produk (hasil kali)
elemen-elemen diagonalnya.
500
310
273


= (3)(-1)(5) = - 15
1300
0411
0020
0003



= (-3)(-2)(4)(1) = 24
Strategi menghitung determinan :
1. Gunakan kombinasi beberapa metode (definisi, sifat, ekspansi kofaktor).
2. Pilih ekspansi melalui baris atau kolom yang paling sederhana.
3. Gunakan sifat ke 8 untuk membuat unsur-unsur pada baris/kolom
yang dipilih sebanyak mungkin menjadi nol.
4. Ulangai langkah 1, dan seterusnya.
CATATAN:
- Jika nilai determinan dari suatu matriks adalah 0 (nol), maka
matriks tersebut merupakan matriks singular
- SEBALIKNYA, Jika nilai determinan dari suatu matriks adalah
bukan 0 (nol), maka matriks tersebut merupakan matriks
singular
Gunakan sifat determinan untuk menghitung :
112
453
221



b2 + 3b1
112
210
221



b3 – 2 b1
330
210
221



b3 + 3 b2
300
210
221


= (1)(-1)(3) = - 3
Petunjuk umum : Gunakan sifat ke 8, untuk mereduksi matriks menjadi
matriks segitiga; kemudian gunakan sifat ke 9
Hitung determinan dari : E =













245
111
312
Dikerjakan dengan ekspansi melalui baris ke dua :
|E| =
245
111
312



K2 + K1
295
101
332


K3 – K1
795
001
532


|E| = e21 K21 + e22 K22 + e23 K23
|E| = e21 K21 + 0 + 0
|E| = (1) (-24) = - 24
K21 = - M21 = - {(3)(-7) – (-5)(9)} = - 24
Berapakah determinan dari F =













211
540
231
Dipilih ekspansi melalui kolom pertama :
|F| =
211
540
231



B3 + B1
420
540
231



Det(F) = f11 C11 = (1) (6) = 6
Berapakah determinan dari G =

















1023
1121
4132
3112
Dipilih ekspansi melalui kolom ke tiga :
Det(G) =
1023
1121
4132
3112



B2 + B1
1023
1121
7040
3112


B3+B1
1023
4033
7040
3112


Det(G) = g13 C13 = g13 M13 = (-1)
123
433
740

B3 – B2
550
433
740

(-1)
Det(G) = (-1) g21 C21 = (-1) g21 (- M21) = g21 M21 = (3) {(4)(-5) – (7)(-5)}
Det(G) = (3) (15) = 45.
|A| =
24
37

= 26
|B| =
211
011
312



= – 6
|C| =
1111
0101
0121
1121

= 0 K3=K1 (sifat ke 5)
Ekspansi B2,Menggunakan sifat ke 8 untuk
mengubah b22 menjadi nol, kemudian cari
determinan menggunakan laplace
Menggunakan sifat ke 4 (B2 mempunyai FPB yaitu
2)
Tentukan Determinan dari matriks berikut!
SILAHKAN KERJAKAN SOAL DI BAWAH
INI











341
432
321
A












521
142
461
B









 

321
430
311
C
Matriks kofaktor :
Matriks yang anggota-anggotanya berupa kofaktor suatu matriks.
A =






54
23 K11 = M11 = -5
K12 = - M12 = - 4
K21 = - M21 = - 2
K22 = M22 = 3
Jadi matriks kofaktor dari A adalah : K =






2221
1211
KK
KK
= 







32
45
Matriks adjoint :
Transpose dari matriks kofaktor.
Adj (A) = KT =








34
25






2212
2111
KK
KK
=
Hitung (a) adjoint dari matriks A, (b) determinan matriks A
A =












201
112
321 K11 = M11 = 2
K12 = -M12 = - 5
K13 = M13 = - 1
K21 = -M21 = 4
K22 = M22 = -1
K23 = -M23 = -2
K31 = M31 = -1
K32 = -M32 = 7
K33 = M33 = 5
(a) adj(A) = KT =
T
KKK
KKK
KKK










333231
232221
131211
=










332313
322212
312111
KKK
KKK
KKK
=













521
715
142
(b) Det(A) = a11 K11 + a12 K12 + a13 K13 = (1)(2) + (-2)(-5) + (3)(-1) = 9
A adj(A) = ?












201
112
321













521
715
142
=










900
090
009
= |A| I= 9










100
010
001
Adj(A) A = ?













521
715
142












201
112
321
=










900
090
009
= 9










100
010
001
= |A| I
Sifat :
1. A adj(A) = adj(A) A = det(A) I
2. adj(AB) = adj(B) adj(A)
Invers Matriks
Definisi :
 Misalkan A dan B adalah dua matriks yang
berordo 2 × 2 dan memenuhi persamaan
 AB = BA = I
 maka matriks A adalah matriks invers dari matriks
B atau matriks B adalah matriks invers dari
matriks A
 Contoh:
 Apakah AB=BA=I??





 

25
13
A 




 

35
12
B
Metode
mencari
INVERS
MATRIKS
Definisi invers
matriks
Operasi baris
elementer
.
Invers Matriks
Definisi :
Kebalikan (invers) A-1 dari matriks bujur sangkar
non sigular A = (aij) sama dengan adjoint A dibagi
dengan determinan A.
Tidak semua matriks bujur sangkar mempunyai
invers.
A
Aadj
A
)(1

Matriks yang mempunyai invers ( ) disebut
matrik non-singular, matriks yang tidak
mempunyai invers( ) disebut matriks singular
Tentukan Invers dari Matriks A !
A =












201
112
321 K11 = M11 = 2
K12 = -M12 = - 5
K13 = M13 = - 1
K21 = -M21 = 4
K22 = M22 = -1
K23 = -M23 = -2
K31 = M31 = -1
K32 = -M32 = 7
K33 = M33 = 5
 adj(A) = KT =
T
KKK
KKK
KKK










333231
232221
131211
=










332313
322212
312111
KKK
KKK
KKK
=













521
715
142
 = a11 K11 + a12 K12 + a13 K13 = (1)(2) + (-2)(-5) + (3)(-1) = 9
Contoh
A
Aadj
Amaka
)(
, 1

)( 1
A
A
=













521
715
142
9
1
=



















9
5
9
2
9
1
9
7
9
1
9
5
9
1
9
4
9
2
Metode mencari Invers Matriks
 Operasi Baris Elementer (OBE)
A I dengan menggunakan OBE menjadi
 Operasi baris elementer yaitu dengan cara
1. Menukarkan baris satu dengan baris lainnya
2. Mengalikan suatu baris dengan knstanta (c)
3. Menjumlahkan atau mengurangkan baris satu
ke baris yang lain
1
IA
























1
33
1
32
1
31
1
23
1
22
1
21
1
13
1
12
1
11
333231
232221
311211
100
010
001
100
010
001
aaa
aaa
aaa
aaa
aaa
aaa
Contoh
 Carilah Invers dari Matriks A













201
112
321
A


























1
33
1
32
1
31
1
23
1
22
1
21
1
13
1
12
1
11
100
010
001
100
010
001
201
112
321
aaa
aaa
aaa
 












 122
100
010
001
201
112
321
BB
 















 221
101
0
5
1
5
2
001
120
5
7
10
321
BB
 


















 3
3
7
2
9
5
9
2
9
1
0
5
1
5
2
0
5
2
5
1
100
5
7
10
5
1
01
BB
 












 13
000
012
001
201
750
321
BB
















2
5
1
101
012
001
120
750
321
B
 



















  223
101
0
5
1
5
2
0
5
2
5
1
120
5
7
10
5
1
01
BB



















3
9
5
1
5
2
5
1
0
5
1
5
2
0
5
2
5
1
5
9
00
5
7
10
5
1
01
B
 


















 3
5
1
1
9
5
9
2
9
1
9
7
9
1
9
5
0
5
2
5
1
100
010
5
1
01
BB



















9
5
9
2
9
1
9
7
9
1
9
5
9
1
9
4
9
2
100
010
001
Apakah matriks berikut mempunyai invers?
Jika kemungkinan ada, maka Tentukan inversnya!
SILAHKAN KERJAKAN SOAL DI BAWAH
INI











341
432
321
A












521
142
401
B









 

321
130
311
C













301
131
320
D
MATERI MINGGU DEPAN
“MENYELESAIKAN SISTEM
PERSAMAAN LINEAR” DENGAN
MENGGUNAKAN:
1. METODE CRAMER
2. METODE AUGMENTED MATRIKS
3. METODE GAUSS
4. NILAI EIGEN

More Related Content

What's hot

PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
Repository Ipb
 
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
restu sri rahayu
 
Lembar kerja peserta didik bangun ruang sisi lengkung
Lembar kerja peserta didik bangun ruang sisi lengkungLembar kerja peserta didik bangun ruang sisi lengkung
Lembar kerja peserta didik bangun ruang sisi lengkung
Ayu Varadita
 
Kisi kisi soal yang dipakai
Kisi kisi soal yang dipakaiKisi kisi soal yang dipakai
Kisi kisi soal yang dipakai
GINANJAR NURZAMAN
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Nia Matus
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiderin4n1
 
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IXBahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX
Soib Thea
 
Lkpd rotasi geometri transformasi
Lkpd rotasi geometri transformasiLkpd rotasi geometri transformasi
Lkpd rotasi geometri transformasi
Eko Agus Triswanto
 
Teori Graph
Teori GraphTeori Graph
Teori Graph
DesiFatmawati7
 
Ulangan harian koordinat kartesius uraian
Ulangan harian koordinat kartesius uraianUlangan harian koordinat kartesius uraian
Ulangan harian koordinat kartesius uraian
ika rani
 
Persamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabelPersamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabel
Nuurwashilaah -
 
Akt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidupAkt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidup
Faisyal Rufenclonndrecturr
 
Rpp statistika
Rpp statistikaRpp statistika
Rpp statistika
Wahyu Andista
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
Faried Doank
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
Riyan Supriadi Supriadi
 
2. penyajian data dan distribusi frekuensi
2. penyajian data dan distribusi frekuensi2. penyajian data dan distribusi frekuensi
2. penyajian data dan distribusi frekuensi
Nanda Reda
 

What's hot (20)

PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
 
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 10 Fase E [abdiera.com]
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
 
Lembar kerja peserta didik bangun ruang sisi lengkung
Lembar kerja peserta didik bangun ruang sisi lengkungLembar kerja peserta didik bangun ruang sisi lengkung
Lembar kerja peserta didik bangun ruang sisi lengkung
 
Kisi kisi soal yang dipakai
Kisi kisi soal yang dipakaiKisi kisi soal yang dipakai
Kisi kisi soal yang dipakai
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasi
 
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IXBahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX
 
Lkpd rotasi geometri transformasi
Lkpd rotasi geometri transformasiLkpd rotasi geometri transformasi
Lkpd rotasi geometri transformasi
 
Teori Graph
Teori GraphTeori Graph
Teori Graph
 
Ulangan harian koordinat kartesius uraian
Ulangan harian koordinat kartesius uraianUlangan harian koordinat kartesius uraian
Ulangan harian koordinat kartesius uraian
 
Persamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabelPersamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabel
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Akt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidupAkt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidup
 
Rpp statistika
Rpp statistikaRpp statistika
Rpp statistika
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
2. penyajian data dan distribusi frekuensi
2. penyajian data dan distribusi frekuensi2. penyajian data dan distribusi frekuensi
2. penyajian data dan distribusi frekuensi
 

Similar to Materi Matematika DETERMINAN

Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Mukhrizal Effendi
 
Materi Determinan (STIS)
Materi Determinan (STIS)Materi Determinan (STIS)
Materi Determinan (STIS)
Moch Mifthachul M
 
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Prayudi MT
 
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggiDeterminan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
radar radius
 
Pt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-revPt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-rev
lecturer
 
1 matriks.pptx
1 matriks.pptx1 matriks.pptx
1 matriks.pptx
DhivaElanixZalsa
 
MATRIKS_ppt.ppt
MATRIKS_ppt.pptMATRIKS_ppt.ppt
MATRIKS_ppt.ppt
zamzham
 
Determinan dan Invers
Determinan dan InversDeterminan dan Invers
Determinan dan Inversridho1810
 
Pertemuan07
Pertemuan07Pertemuan07
Pertemuan07
Amri Sandy
 
Matriks
Matriks Matriks
Matriks
Dewi Ratnasari
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
MatematikaMatematika
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
fitricahyani
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
ChalitaSumsete
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
TrianGigihKuncoro2
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
AdzkiaKhayraRafandaA
 

Similar to Materi Matematika DETERMINAN (20)

Determinan es
Determinan esDeterminan es
Determinan es
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
 
Materi Determinan (STIS)
Materi Determinan (STIS)Materi Determinan (STIS)
Materi Determinan (STIS)
 
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
 
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggiDeterminan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
 
Ppt matriks
Ppt matriksPpt matriks
Ppt matriks
 
Pt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-revPt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-rev
 
1 matriks.pptx
1 matriks.pptx1 matriks.pptx
1 matriks.pptx
 
MATRIKS_ppt.ppt
MATRIKS_ppt.pptMATRIKS_ppt.ppt
MATRIKS_ppt.ppt
 
Determinan dan Invers
Determinan dan InversDeterminan dan Invers
Determinan dan Invers
 
Pertemuan07
Pertemuan07Pertemuan07
Pertemuan07
 
Matriks
Matriks Matriks
Matriks
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
MATRIKS NEW.pptx
MATRIKS NEW.pptxMATRIKS NEW.pptx
MATRIKS NEW.pptx
 

Materi Matematika DETERMINAN

  • 2. DETERMINAN Untuk setiap matriks persegi A dengan elemen-elemen bilangan real, terdapat tepat satu nilai yang berhubungan dengan matriks tersebut. Satu nilai real ini disebut determinan. Determinan dari matriks A ditulis det(A) atau |A|. A =         52 43 Det(A) = -7. B =             413 112 221 |B| = 25 C =                 1301 2110 2211 3112 Det(C) = 0 Bagaimana menghitung nilai determinan ?
  • 3. Cara menghitung determinan : 1. Definisi determinan 2. Sifat-sifat determinan 3. Ekspansi minor dan kofaktor 4. Kombinasi cara 2 dan 3 Determinan : produk (hasil kali) bertanda dari unsur-unsur matriks sedemikian hingga berasal dari baris dan kolom yang berbeda, kemudian hasilnya dijumlahkan. MELALUI DEFINISI DETERMINAN A =       2221 1211 aa aa Det(A) = a11 a22 – a12 a21 Bagaimana menentukan banyaknya suku ? Bagaimana menentukan tanda + dan – tiap suku ? Yaitu dengan cara permutasi (n!)
  • 4. Urutan natural (asli) : 1 2 3 4 5 6 . . . A =           333231 232221 131211 aaa aaa aaa Produk yg berasal dari baris dan kolom yg berbeda : a11 a22 a33 a11 a23 a32 a12 a23 a31 a12 a21 a33 a13 a21 a32 a13 a22 a31 Perhatikan, indeks baris sudah dalam urutan natural, indeks kolom belum. Tanda + atau – ditentukan banyaknya langkah (transposisi) yg membawa indeks kolom ke urutan natural. Jika genap +, jika ganjil (-) negatif; atau tandanya adalah (-1)t, dengan t banyaknya transposisi. Indeks kolom 1 2 3, sudah urut. Tidak ada transposisi. Indeks kolom 1 3 2, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3 = a11 a22 a33 – a11 a23 a32 Indeks kolom 2 3 1, belum urut. Dua kali pindah. 1 3 2 dan 1 2 3 + a12 a23 a31 Indeks kolom 2 1 3, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3 – a12 a21 a33 Indeks kolom 3 1 2, belum urut. Dua kali pindah. 2 1 3 dan 1 2 3 + a13 a21 a32 Indeks kolom 3 2 1, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3 – a13 a22 a31 |A|
  • 5. A =               44434241 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa aaaa Det(A) = ? Jumlah dari 4! = 24 suku, dengan tiap suku terdiri dari empat faktor. Catatan : Khusus determinan dimensi 3, bisa pakai aturan SARRUS Det(A) = 333231 232221 131211 aaa aaa aaa 3231 2221 1211 aa aa aa + = a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32 – – a13 a22 a31 – a11 a23 a32 – a12 a21 a33
  • 6. |A| = 24 37  = 26 |B| = 211 011 312    = – 6 |C| = 1111 0101 0121 1121  = 0 Dengan bantuan sifat determinan, membantu memudahkan menghitung nilai determinan.
  • 7. Submatriks / matriks bagian : Matriks yang diperoleh dengan menghilangkan beberapa baris dan/atau beberapa kolom dari suatu matriks A =              5873 1206 5213 Menghilangkan baris pertama diperoleh submatriiks :         5873 1206 Menghilangkan baris kedua dan kolom ketiga diperoleh submatriks :         573 513 dan sebagainya.
  • 8. Minor dan Kofaktor Andaikan A berdimensi n, determinan dari submatriks yg berdimensi (n-1) disebut minor. Mij : minor dari submatriks dng menghilangkan baris ke i kolom ke j. Andaikan A = a11 a12 a13 a21 a22 a23 a31 a32 a33 M11 = a22 a23 a32 a33 = a22 a33 – a23 a32 M32 = a11 a13 a21 a23 = a11a23 – a13a21 Untuk matriks A berdimensi 3 tersebut ada berapa minor ? Matriks tersebut mempunyai 9 minor
  • 9. Kofaktor Kofaktor yang berhubungan dengan minor Mij adalah Kij = (-1)i+j Mij. A =             112 431 112 K11 = (-1)1+1 M11 = (-1)2 11 43  = 1 (7) = 7 K12 = (-1)1+2 M12 = (-1)3 12 41  = (-1) (9) = -9 K13 = (-1)4 M13 = M13 = 12 31  = 5 K21 = (-1)3 M21 = - M21 = - 11 11   = 0 K22 = M22 = 0 K23 = - M23 = 0 K31 = M31 = 7 K32 = - M32 = - 9 K33 = M33 = 5
  • 10. Menghitung determinan dengan ekspansi kofaktor (Ekspansi Laplace (n ≥ 3)) Nilai determinan adalah jumlah perkalian elemen-elemen dari sebarang baris atau kolom dengan kofaktor-kofaktornya.
  • 11. A =           333231 232221 131211 aaa aaa aaa Menghitung determinan dengan ekspansi kofaktor : Ekspansi melalui baris pertama : Det(A) = a11K11 + a12K12 + a13K13 Atau ekspansi melalui baris ketiga : Det(A) = a31 K31 + a32 K32 + a33 K33 Atau ekspansi melalui kolom ke dua : Det(A) = a12K12 + a22K22 + a32K32 Dan sebagainya.
  • 12. + - + - + … … - + - + - … … + - + - + … … - + - + - … … dst., dst. TANDA TEMPAT PADA KOFAKTOR ( – atau + )
  • 13. Dengan ekspansi kofaktor, hitung determinan : B =             411 113 121 Andaikan dilakukan ekspansi melalui baris kedua : Det(B) = b21 K21 + b22 K22 + b23 K23 K21 = - M21 = - 41 12 = 9 K22 = M22 = 3 K23 = - M23 = - 3 Det(B) = (3)(9) + (1)(3) + (-1) (-3) Det(B) = 33 Atau jika dikerjakan dengan ekspansi melalui kolom ketiga : Det(B) = b13 K13 + b23 K23 + b33 K33 K13 = M13 = 2 K23 = - M23 = - 3 K33 = M33 = 7 Det(B) = (1)(2) + (-1)(-3) + (4)(7) Det(B) = 33
  • 14. SIFAT-SIFAT DETERMINAN 1. Determinan dari matriks dan transposenya adalah sama; |AT| = |A| |A| = 24 37  = 26 |AT| = 23 47  = 26 Akibatnya : semua sifat determinan berlaku secara baris / dan secara kolom. 2. Matriks persegi yang mempunyai baris (kolom) nol, determinannya nol (0). det(B) = 567 000 312  = 0 det(C) = 087 056 022   = 0
  • 15. 3. Determinan dari suatu matriks persegi A yang salah satu baris (kolom) dikalikan dengan skalar k, maka determinannya berubah menjadi k A |A| = 43 12   |A| = 5 Jika baris kedua dikalikan dengan 7 2821 12   = 35 = 7 |A| Akibat sifat ini : 2821 12   = 7 43 12   = 7 (5) = 35 Suatu determinan jika salah satu baris (kolom) mempunyai faktor yang sama, maka sudah dapat difaktorkan. 211 121 1269  = 3 211 121 423  2121 183 142    = 4 231 123 112   
  • 16. 4. Determinan suatu matriks yang salah satu baris (kolom) nya ditukar dengan baris (kolom) yang lain, maka nilai determinan matriks tersebut berubah menjadi negatip determinan semula. 32 57  = 31 Baris pertama ditukar baris kedua 57 32  = – 31 5. Determinan dari suatu matriks persegi yang mempunyai dua baris (kolom) yang sama adalah sama dengan 0 (nol). 27 27   = 0 303 232 111   = 0
  • 17. 6. Determinan dari suatu matriks persegi yang salah satu barisnya (kolomnya) merupakan kelipatan dari baris (kolom) yang lain adalah sama dengan 0 (nol). |B| = 1121 3161 2241 1121     Karena kolom ke dua kelipatan kolom ke empat, |B| = 0 7. Determinan dari matriks persegi A = (aij) berdimensi n yang baris ke -i (kolom ke-j) terdiri dari elemen-elemen yang dapat diuraikan menjadi dua suku binomium, maka determinannya sama dengan determinan A yang baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan suku binomium yang pertama ditambah determinan A yang baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan suku yang kedua. 69 58 69 1435  = 69 45 + 69 13 645 535   = 65 55 + 64 53
  • 18. 8. Determinan suatu matriks persegi tidak berubah nilainya jika salah satu baris (kolom) ditambah dengan kelipatan baris (kolom) yang lain. 41 32  = 11 Jika k2 + 3k1 11 92  = 11 Jika b1 – b2 41 13   = 11 Sifat ke 8 ini sering dipakai untuk menyederhanakan baris (kolom), sebelum menghitung nilai determinan 9. Determinan dari matriks segitiga adalah sama dengan produk (hasil kali) elemen-elemen diagonalnya. 500 310 273   = (3)(-1)(5) = - 15 1300 0411 0020 0003    = (-3)(-2)(4)(1) = 24
  • 19. Strategi menghitung determinan : 1. Gunakan kombinasi beberapa metode (definisi, sifat, ekspansi kofaktor). 2. Pilih ekspansi melalui baris atau kolom yang paling sederhana. 3. Gunakan sifat ke 8 untuk membuat unsur-unsur pada baris/kolom yang dipilih sebanyak mungkin menjadi nol. 4. Ulangai langkah 1, dan seterusnya. CATATAN: - Jika nilai determinan dari suatu matriks adalah 0 (nol), maka matriks tersebut merupakan matriks singular - SEBALIKNYA, Jika nilai determinan dari suatu matriks adalah bukan 0 (nol), maka matriks tersebut merupakan matriks singular
  • 20. Gunakan sifat determinan untuk menghitung : 112 453 221    b2 + 3b1 112 210 221    b3 – 2 b1 330 210 221    b3 + 3 b2 300 210 221   = (1)(-1)(3) = - 3 Petunjuk umum : Gunakan sifat ke 8, untuk mereduksi matriks menjadi matriks segitiga; kemudian gunakan sifat ke 9
  • 21. Hitung determinan dari : E =              245 111 312 Dikerjakan dengan ekspansi melalui baris ke dua : |E| = 245 111 312    K2 + K1 295 101 332   K3 – K1 795 001 532   |E| = e21 K21 + e22 K22 + e23 K23 |E| = e21 K21 + 0 + 0 |E| = (1) (-24) = - 24 K21 = - M21 = - {(3)(-7) – (-5)(9)} = - 24
  • 22. Berapakah determinan dari F =              211 540 231 Dipilih ekspansi melalui kolom pertama : |F| = 211 540 231    B3 + B1 420 540 231    Det(F) = f11 C11 = (1) (6) = 6
  • 23. Berapakah determinan dari G =                  1023 1121 4132 3112 Dipilih ekspansi melalui kolom ke tiga : Det(G) = 1023 1121 4132 3112    B2 + B1 1023 1121 7040 3112   B3+B1 1023 4033 7040 3112   Det(G) = g13 C13 = g13 M13 = (-1) 123 433 740  B3 – B2 550 433 740  (-1) Det(G) = (-1) g21 C21 = (-1) g21 (- M21) = g21 M21 = (3) {(4)(-5) – (7)(-5)} Det(G) = (3) (15) = 45.
  • 24. |A| = 24 37  = 26 |B| = 211 011 312    = – 6 |C| = 1111 0101 0121 1121  = 0 K3=K1 (sifat ke 5) Ekspansi B2,Menggunakan sifat ke 8 untuk mengubah b22 menjadi nol, kemudian cari determinan menggunakan laplace Menggunakan sifat ke 4 (B2 mempunyai FPB yaitu 2)
  • 25. Tentukan Determinan dari matriks berikut! SILAHKAN KERJAKAN SOAL DI BAWAH INI            341 432 321 A             521 142 461 B             321 430 311 C
  • 26. Matriks kofaktor : Matriks yang anggota-anggotanya berupa kofaktor suatu matriks. A =       54 23 K11 = M11 = -5 K12 = - M12 = - 4 K21 = - M21 = - 2 K22 = M22 = 3 Jadi matriks kofaktor dari A adalah : K =       2221 1211 KK KK =         32 45 Matriks adjoint : Transpose dari matriks kofaktor. Adj (A) = KT =         34 25       2212 2111 KK KK =
  • 27. Hitung (a) adjoint dari matriks A, (b) determinan matriks A A =             201 112 321 K11 = M11 = 2 K12 = -M12 = - 5 K13 = M13 = - 1 K21 = -M21 = 4 K22 = M22 = -1 K23 = -M23 = -2 K31 = M31 = -1 K32 = -M32 = 7 K33 = M33 = 5 (a) adj(A) = KT = T KKK KKK KKK           333231 232221 131211 =           332313 322212 312111 KKK KKK KKK =              521 715 142 (b) Det(A) = a11 K11 + a12 K12 + a13 K13 = (1)(2) + (-2)(-5) + (3)(-1) = 9 A adj(A) = ?             201 112 321              521 715 142 =           900 090 009 = |A| I= 9           100 010 001
  • 28. Adj(A) A = ?              521 715 142             201 112 321 =           900 090 009 = 9           100 010 001 = |A| I Sifat : 1. A adj(A) = adj(A) A = det(A) I 2. adj(AB) = adj(B) adj(A)
  • 29. Invers Matriks Definisi :  Misalkan A dan B adalah dua matriks yang berordo 2 × 2 dan memenuhi persamaan  AB = BA = I  maka matriks A adalah matriks invers dari matriks B atau matriks B adalah matriks invers dari matriks A  Contoh:  Apakah AB=BA=I??         25 13 A         35 12 B
  • 31. Invers Matriks Definisi : Kebalikan (invers) A-1 dari matriks bujur sangkar non sigular A = (aij) sama dengan adjoint A dibagi dengan determinan A. Tidak semua matriks bujur sangkar mempunyai invers. A Aadj A )(1  Matriks yang mempunyai invers ( ) disebut matrik non-singular, matriks yang tidak mempunyai invers( ) disebut matriks singular
  • 32. Tentukan Invers dari Matriks A ! A =             201 112 321 K11 = M11 = 2 K12 = -M12 = - 5 K13 = M13 = - 1 K21 = -M21 = 4 K22 = M22 = -1 K23 = -M23 = -2 K31 = M31 = -1 K32 = -M32 = 7 K33 = M33 = 5  adj(A) = KT = T KKK KKK KKK           333231 232221 131211 =           332313 322212 312111 KKK KKK KKK =              521 715 142  = a11 K11 + a12 K12 + a13 K13 = (1)(2) + (-2)(-5) + (3)(-1) = 9 Contoh A Aadj Amaka )( , 1  )( 1 A A =              521 715 142 9 1 =                    9 5 9 2 9 1 9 7 9 1 9 5 9 1 9 4 9 2
  • 33. Metode mencari Invers Matriks  Operasi Baris Elementer (OBE) A I dengan menggunakan OBE menjadi  Operasi baris elementer yaitu dengan cara 1. Menukarkan baris satu dengan baris lainnya 2. Mengalikan suatu baris dengan knstanta (c) 3. Menjumlahkan atau mengurangkan baris satu ke baris yang lain 1 IA                         1 33 1 32 1 31 1 23 1 22 1 21 1 13 1 12 1 11 333231 232221 311211 100 010 001 100 010 001 aaa aaa aaa aaa aaa aaa
  • 34. Contoh  Carilah Invers dari Matriks A              201 112 321 A                           1 33 1 32 1 31 1 23 1 22 1 21 1 13 1 12 1 11 100 010 001 100 010 001 201 112 321 aaa aaa aaa
  • 35.                122 100 010 001 201 112 321 BB                   221 101 0 5 1 5 2 001 120 5 7 10 321 BB                      3 3 7 2 9 5 9 2 9 1 0 5 1 5 2 0 5 2 5 1 100 5 7 10 5 1 01 BB                13 000 012 001 201 750 321 BB                 2 5 1 101 012 001 120 750 321 B                        223 101 0 5 1 5 2 0 5 2 5 1 120 5 7 10 5 1 01 BB                    3 9 5 1 5 2 5 1 0 5 1 5 2 0 5 2 5 1 5 9 00 5 7 10 5 1 01 B                      3 5 1 1 9 5 9 2 9 1 9 7 9 1 9 5 0 5 2 5 1 100 010 5 1 01 BB                    9 5 9 2 9 1 9 7 9 1 9 5 9 1 9 4 9 2 100 010 001
  • 36. Apakah matriks berikut mempunyai invers? Jika kemungkinan ada, maka Tentukan inversnya! SILAHKAN KERJAKAN SOAL DI BAWAH INI            341 432 321 A             521 142 401 B             321 130 311 C              301 131 320 D
  • 37. MATERI MINGGU DEPAN “MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR” DENGAN MENGGUNAKAN: 1. METODE CRAMER 2. METODE AUGMENTED MATRIKS 3. METODE GAUSS 4. NILAI EIGEN

Editor's Notes

  1. Permutasi=penyusunan kembali suatu kumpulan objek dalam urutan yang berbeda dari urutan yang semula (pengambilan tanpa pengembalian)