Data terdiri dari 10 observasi berupa angka yang akan dibuat distribusi frekuensinya. Distribusi frekuensi membagi data ke dalam interval kelas dan menghitung frekuensi setiap kelas untuk memperoleh gambaran umum dari data.
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonEDI RIADI
Ranking bertanda Wilcoxon banyak digunakan untuk menguji perbedaan perlakuan yang diberikan kepada objek penelitian dengan mempertimbangkan arah dan magnitude relatif perbedaan dari dua sampel berpsangan.
Ukuran Pemusatan data
Ukuran Pemusatan data yaitu “suatu nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan menunjukkan karakteristik dari data tersebut.”
Ukuran penyebaran data
Ukuran Penyebaran adalah “suatu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran data dari nilai rata-ratanya.”
power point ini mengenai distribusi frekuensi dan aplikasinya pada data penelitian, dimana terdapat defenisi nya, kelebihan dan kekurangannya, hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat distribusi frekuensi, istilah-istilahnya, cara penyusunannya,dan beberapa catatan mengenai distribusi frekuensi,macam-macamnya serta grafiknya dan ada juga model-model populasi
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonEDI RIADI
Ranking bertanda Wilcoxon banyak digunakan untuk menguji perbedaan perlakuan yang diberikan kepada objek penelitian dengan mempertimbangkan arah dan magnitude relatif perbedaan dari dua sampel berpsangan.
Ukuran Pemusatan data
Ukuran Pemusatan data yaitu “suatu nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan menunjukkan karakteristik dari data tersebut.”
Ukuran penyebaran data
Ukuran Penyebaran adalah “suatu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran data dari nilai rata-ratanya.”
power point ini mengenai distribusi frekuensi dan aplikasinya pada data penelitian, dimana terdapat defenisi nya, kelebihan dan kekurangannya, hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat distribusi frekuensi, istilah-istilahnya, cara penyusunannya,dan beberapa catatan mengenai distribusi frekuensi,macam-macamnya serta grafiknya dan ada juga model-model populasi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. DISTRIBUSI FREKUENSI
Pengertian Distribusi Frekuensi :
Distribusi frekuensi adalah
pengelompokan data ke dalam beberapa
kelas dan kemudian dihitung banyaknya
pengamatan yang masuk ke dalam tiap
kelas.
3. KOMPONEN DISTRIBUSI FREKUENSI
Komponen distribusi frekuensi terdiri dari :
1) Interval Kelas, adalah sejumlah nilai variabel yang
ada dalam batas kelas tertentu. Contoh : 7 – 9
2) Ujung kelas, adalah nilai terendah atau nilai
terkecil dari kelas interval
3) Batas Kelas, adalah suatu nilai yang membatasi
kelas pertama dengan kelas yang lain. Ujung
kelas -/+ 0,5
4) Titik Tengah Kelas/ tanda kelas, adalah nilai yang
terdapat di tengah interval kelas. Contohnya :
untuk interval kelas 7 – 9 titik tengah kelasnya :
(7 + 9)
x = = 8
2
5. LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI
a) Mengurutkan data dari terkecil sampai
terbesar.
b) Menentukan jumlah/banyaknya interval
kelas yang diperlukan, atau dapat juga
dengan menggunakan rumus Sturges :
k = 1 + 3,3 log n
keterangan : k = banyaknya interval kelas
n = jumlah data
6. c) Menentukan rentangan/wilayah data (R)
dengan rumus :
R = data tertinggi – data terendah
d) Membagi wilayah tersebut dengan
banyaknya kelas untuk menduga lebar
interval/ lebar kelas (C) dengan rumus :
Rentang (R)
C =
Jumlah kelas (k)
LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI
7. Menentukan data pada interval kelas.
Langkah pertama adalah meletakkan data
terendah dari data yang telah diurutkan di
atas tadi, selanjutnya dengan
menggunakan rumus C, yaitu dengan
cara data terendah + lebar kelas (C) - 1,
demikian seterusnya untuk menentukan
data pada interval kelas yang lain.
Menentukan batas kelas : (X-0,5); (Y+0,5).
LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI
8. g) titik tengah/tanda kelas kelas : (X+Y)
2
h) Menentukan frekuensi masing-masing kelas.
i) Menjumlahkan kolom frekuensi dan periksa
apakah hasilnya sama dengan banyaknya
total pengamatan (n).
LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI
9. Data di bawah ini merupakan data penduduk laki-laki umur
50 tahun keatas pada sensus penduduk tahun 1980 dari
35 kabupaten/kodya di Jawa Tengah (dalam ribuan).
70 78 40 39 71 54 36 64 53 80 38 68
36 45 56 47 26 59 20 42 33 45 33 42
29 36 52 55 65 8 37 5 55 8 7
Buatlah distribusi frekuensi dari data diatas lengkap
dengan langkah-langkahnya !!!.
CONTOH SOAL !
10. Frekuensi Relatif dari suatu kelas adalah proporsi
item atau dalam kelas terhadap jumlah
keseluruhan item dalam data tersebut.
Rumus frekuensi relatif adalah sbb :
Frekuensi Relatif = Frekuensi kelas
n
Distribusi Frekuensi Relatif adalah ringkasan
dalam bentuk tabel dari sekelompok data yang
menunjukkan frekuensi relatif bagi setiap kelas.
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
11. Frekuensi Persentase dari suatu kelas adalah
frekuensi relatif kelas tersebut dikalikan dengan
100.
Rumus Frekuensi Persentase adalah sbb :
Frekuensi presentase = Frekuensi Kelas
n
Distribusi Frekuensi Persentase adalah ringkasan
dalam bentuk tabel dari sekelompok data yang
menunjukkan frekuensi persentase bagi setiap
kelas
DISTRIBUSI FREKUENSI PERSENTASE
X 100
12. Perusahaan Frekuensi
Apple
Compaq
Gateway 2000
IBM
Packard Bell
13
12
5
9
11
Jumlah 50
Perusahaan Frekuensi Relatif Frekuensi Persentase
Apple
Compaq
Gateway 2000
IBM
Packard Bell
0,26
0,24
0,10
0,18
0,22
26
24
10
18
22
Total 1,00 100
Contoh Soal
13. Frekuensi Kumulatif
Menunjukan seberapa besar jumlah
frekuensi pada tingkat kelas tertentu
Diperoleh dengan menjumlahkan
frekuensi pada kelas tertentu dengan
frekuensi kelas selanjutnya
Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
Frekuensi kumulatif kurang dari
Frekuensi kumulatif lebih dari
14. Frekuensi kumulatif kurang dari
Merupakan penjumlahan dari mulai
frekuensi terendah sanpai kelas
tertinggi dan jumlah akhirnya
merupakan jumlah data (n)
0 + 0 = 0
0 + 14 = 14
Kelas Interval Frekuensi kumulatif
Kurang dari
1 215 2122 0
2 2123 4030 14
3 4031 5938 17
4 5939 7846 18
5 7847 9754 19
20
15. Frekuensi kumulatif lebih dari
Merupakan pengurangan dari jumlah
data (n) dengan frekuensi setiap kelas
dimulai dari kelas terendah dan jumlah
akhirnya adalah nol
20 – 0 = 20
20 – 14 = 6
Kelas Interval Frekuensi kumulatif
Lebih dari
1 215 2122 20
2 2123 4030 6
3 4031 5938 3
4 5939 7846 2
5 7847 9754 1
0
16. Jadi Frekuensi Kumulatif
Kelas Interval Frekuensi kumulatif
Kurang dari Lebih dari
1 215 2122 0 20
2 2123 4030 14 6
3 4031 5938 17 3
4 5939 7846 18 2
5 7847 9754 19 1
20 0
17. Grafik
Grafik dapat digunakan sebagai laporan
Mengapa menggunakan grafik ?
Manusia pada umunya tertarik dengan gambar
dan sesuatu yang ditampilkan delam bentuk
visual akan lebih mudah diingat dari pada
dalam bentuk angka
Grafik dapat digunakan sebagi
kesimpulan tanpa kehilangan makna
18. Grafik Histogram
Histogram merupakan diagram balok
Histogram menghubungkan antara tepi
kelas interval dengan pada sumbu
horizontal (X) dan frekuensi setiap
kelas pada sumbu vertikal (Y)
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 14
2 2123 4030 3
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1
20. Grafik Polygon
Menggunakan garis yang
mengubungkan titik – titik yang
merupakan koordinat antara nilai
tengah kelas dengan jumlah frekuensi
pada kelas tersebut
Kelas Nilai Jumlah
Tengah Frekuensi (F)
1 1168.5 14
2 3076.5 3
3 4984.5 1
4 6892.5 1
5 8800.5 1
22. Kurva Ogif
Merupkan diagram garis yang
menunjukan kombinasi antara interval
kelas dengan frekuensi kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari Lebih dari
1 215 2122 214.5 0 20
2 2123 4030 2122.5 14 6
3 4031 5938 4030.5 17 3
4 5939 7846 5938.5 18 2
5 7847 9754 7846.5 19 1
9754.5 20 0