1. BAB. 3 PENGANTAR ETIKA BISNIS EKONOMI DAN KEADILAN created By : Trinda Setia Budi
EKONOMI DANKEADILAN
Keadilandanekonomi merupakanduahalyangtimbul karenaadanyakelangkaan.Barangyangtersediadalamkeadaanmelimpahruah tidakmungkinakanmuncul masalah
ekonomi, karenabarangitutidakakandiperjual belikandanakibatnya tidakakandiberikanhargaekonomi. Kelangkaanterjadi disebabkankarenakebutuhanmanusiayangtidak
terbatas, sedangkanpemenuhkebutuhanitusendiri (sumber dayaalam) bersifat terbatas.
Sebagai sebuah ilmu, ekonomi didefinisikan sebagai sebuah studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang,
dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta
mendistribusikannyauntukkebutuhankonsumen, sekarangdandi masayangakandatang, kepadaberbagai individudangolonganmasyarakat. (Noor, 2007)
Keadaban publik dilihat dari aspek ekonominya adalah menyangkut pendistribusian secara adil barang dan jasa ke semua orang sesuai proporsinya masing-masing.
Ketidakadilandalamekonomi terjadi dalamberbagai aspek, mulai dari ketimpangandalampembagiantanahpertanian, kesempatan kerja, sistempenggajianhinggakesempatan
mendapatkan pendidikan. Semua ini akhirnya bermuara pada kemiskinan. Dalam kata lain, ketidakadilan dalam ekonomi erat kaitannya dengan masalah kemiskinan dan
kesenjangan. Adalah mustahil untuk mengatakan bahwa suatu bangsa sangat beradab apabila di negara tersebut sebagian besar penduduknya sangat miskin, buruh sangat
tertindas, sebagianbesar petaninyaadalahpetani gurem, danbanyakindustri mengerjakanburuhanak-anakyangdibayar sangat murah(eksploitasi anak-anak).
A. HAKIKATKEADILAN
Seorang pengarang dari Roma, Ulpianus mengutip ucapan dari Celsus yang menggambarkan keadilan sebagai: “tribuere cuique suum”, atau dalam bahasa
Indonesia: “memberikan kepada seseorang yang dia empunya”. Dan bagi kita, titik tolak untuk refleksi tentang keadilan memang sebaiknya menjadi demikian, bahwa
keadilanadalahmemberikankepadasetiaporangapayangmenjadi haknya.
Adapunciri-ciri nilai keadilanadalah:
Tidakmemihak;
Samahak;
Sahmenurut hukum;
Layakdanwajar;
Benar secaramoral.
2. BAB. 3 PENGANTAR ETIKA BISNIS EKONOMI DAN KEADILAN created By : Trinda Setia Budi
Tigaunsur hakiki yangterkandungdalampengertiankeadilan;
1. Keadilanselalutertujupadaoranglain
2. Keadilanharusditegakkanataudilaksanakan
3. Keadilanmenuntut persamaan
B. PEMBAGIANKEADILAN
Secaraumum, keadilandapat dibedakanmenjadi beberapamacam, diantaranya:
1) KeadilanKomunikatif (IustitiaCommunicativa)
Merupakan keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang terhadap apa yang menjadi bagiannya dengan berdasarkan hak seseorang pada
suatuobjektertentu. Contoh: Iwanmembeli tasAndri yangharganya100ribu, makaIwanmembayar 100ribujugaseperti yangtelahdisepakati.
2) KeadilanDistributif (IustitiaDistributiva)
Merupakan keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang terhadap apa yang menjadi hak pada suatu subjek hak yaitu individu. Keadilan
distributive adalah keadilan yang menilai dari proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan jasa, kebutuhan, dan kecakapan. Contohnya : karyawan yang
telahbekerjaselama30tahun, makaiapantasmendapatkankenaikanjabatanataupangkat.
3) KeadilanLegal (IustitiaLegalis)
Merupakan keadilan yang berdasarkan undang-undang, dimana objeknya adalah masyarakat yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama. Contoh :
semuapengendarawajibmenaati rambu-rambulalulintas.
4) KeadilanRetributif / Vindikatif (IustitiaVindicativa)
Merupakankeadilanyangmemberikan hukumanataudendasesuai denganpelanggaranataukejahatannya. syarat yangharusdipenuhi agar hukuman
dapat dinilai adil adalah:
Orang atau instansi yang dihukum harus tahu apa yang dilakukan dilakukannya dan harus dilakukannya dengan bebas. Jadi, syaratnya ialah
kesengajaandankebebasan.
Harusdipastikanbahwaorangyangdihukumbenar-benarmelakukanperbuatanyangsalahdankesalahannyaharusdibuktikandenganmeyakinkan.
Hukumanharuskonsistendanproporsional denganpelanggaranyangdilakukan.
3. BAB. 3 PENGANTAR ETIKA BISNIS EKONOMI DAN KEADILAN created By : Trinda Setia Budi
Contoh: pengedar narkobapantasdihukumdenganseberat-beratnya.
5) KeadilanKreatif (IustitiaCreativa)
Merupakan keadilan yang memberikan masing-masing orang berdasarkan bagiannya yang berupa kebebasan untuk menciptakan kreativitas yang
dimilikinyapadaberbagai bidangkehidupan. Contoh: penyair diberikankebebasandalammenulis, bersyair tanpainterfensi atautekananapapun.
6) KeadilanProtektif (IustitiaProtektiva)
Merupakankeadilandenganmemberikanpenjagaanatauperlindungankepadapribadi-pribadi dari tindaksewenang-wenangolehpihaklain.
Karenapembahasankitamengenai etikabisnis, makakitaakanmenitikberatkanpembahasankeadilanpadakeadilandistributif dankeadilanekonomi.
C. KEADILANDISTRIBUTIF
Dalamteori etikamodern, seringdisebut duamacamprinsipuntukkeadilandistributif :
1) PrinsipFormal
Prinsip formal menyatakan bahwa kasus-kasus yang sama harus diperlakukan dengan cara yang sama, dan sebaliknya. Prinsip ini menolak perlakuan
pilihkasih, pandangbulu, ataumemihakdengancara berat sebelahsebagai tidakadil.
2) PrinsipMaterial
Prinsip-prinsipmaterial keadilandistributif melengkapi prinsipformal. Prinsip-prinsipmaterial menunjukpadasalahsatuaspekrelevanyangbisamenjadi
dasar untuk membagi dengan adil hal-hal yang dicari oleh berbagai orang. Prinsip keadilan distributif terwujud dengan beberapa prinsip material menurut
BeauchampdanBowie:
a) Kepadasetiaporangbagianyangsama;(peluangygsama)
b) Kepadasetiaporangsesuai dengankebutuhanindividualnya;
c) Kepadasetiaporangsesuai denganhaknya;
d) Kepadasetiaporangsesuai denganusahaindivisualnya;
e) Kepadasetiaporangsesuai dengankontribusinyakepadamasyarakat;
f) Kepadasetiaporangsesuai denganjasanya (merit).
4. BAB. 3 PENGANTAR ETIKA BISNIS EKONOMI DAN KEADILAN created By : Trinda Setia Budi
Berdasarkanprinsip-prinsipmaterial ini telahdibentukbeberapateori keadilandistributif. Tigamacamteori tersebut adalah:
1. Teori Egalitarianisme
Teori ini didasarkan atas prinsip pertama, mereka berpendapat bahwa kita baru membagi dengan adil, bila semua orang mendapat
bagianyangsama(equal). Membagi denganadil berarti membagi rata, “samaratasamarasa” merupakansebuahsemboyangegalitarianyang
khas. Jikakarenaalasanapasajatidaksemuaorangmendapat bagianyangsama, menurut egalitarianismepembagianitutidakadil betul.
2. Teori Sosialistis
Teorisosialististentangkeadilandistributifmemilihprinsipkebutuhansebagaidasarnya.Menurutmerekamasyarakatdiaturdenganadil,
jika kebutuhan semua warganya terpenuhi, seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Perlu diakui, kebutuhan dan kemampuan
memang tidak boleh diabaikan dalam melaksanakan keadilan distributif. Terutama dengan adanya dua macam kritik, yang pertama, jika
kebutuhandijadikansatu-satunyakriteriauntukmelaksanakankeadilandi bidangpenggajian, parapekerjatidakakanmerasabermotivasi untuk
bekerja keras. Gaji atau upah yang diperoleh sudah dipastikan sebelumorang mulai bekerja, karena kebutuhannya sudah jelas. Yang kedua
menyangkut kemampuansebagai satu-satunyaalasanuntukmembagi pekerjaan. Terutamadalamsosialismekomunistisyangtotaliter, prinsip
ini mengakibatkanorang yang berkemampuanharusmenerima saja bilanegaramembagi pekerjaan kepadanya. Caramempraktekan keadilan
distributif ini mengabaikanhakseseoranguntukmemilihprofesinyasendiri.
3. Teori Liberalistis
Liberalisme justru menolak pembagian atas dasar kebutuhan sebagai tidak adil. Karena manusia adalah makhluk bebas, kita harus
membagi menurut usaha-bebasdari individu-individubersangkutan. Yangtidakberusahatidakmempunyai hakpulauntukmemperolehsesuatu.
Liberalismemenolaksebagai sangat tidaketissikapfreerider: benaluyangmenumpangpadausahaoranglaintanpamengeluarkanairkeringat
sendiri. Orangseperti itutidakmengakui haksesamanyauntukmenikmati hasil jerihpayahnya. Dalamteori liberalististentangkeadilandistributif
digarisbawahi pentingnyadari prinsiphak, usahatapi secarakhususprinsipjasaatauprestasi.
5. BAB. 3 PENGANTAR ETIKA BISNIS EKONOMI DAN KEADILAN created By : Trinda Setia Budi
D. JOHNRAWLSTENTANGKEADILANDISTRIBUTIF
Pandangan Rawls tentang keadilan kadang-kadang disebut egalitarianisme. Hal itu pasti tidak boleh dimengerti dalamarti
egalitarianismeradikal.Tetapi titiktolaknyamemangegalitarian(prinsipmaterialpertama). Rawlsberpendapat,kitamembagi dengan
adil masyarakat , jika kita membagi rata, kecuali ada alasan untuk membagi dengan cara lain. Menurut Rawls, masalah keadilan
distributif hanya muncul berkaitan dengan apa yang tergantung pada kemauan manusia. Dimana manusia tidak bisa berpengaruh,
disitujugatidakmungkintimbulsoalkeadilan.Yangharusdibagi denganadildalammasyarakatadalahthesocialprimarygoods(nilai-
nilai sosial yangprimer). Artinya, hal-hal yangsangat kitabutuhkanuntukbisahiduppantassebagai manusiadanwargamasyarakat.
Menurut Rawls, yangtermasuknilai-nilai sosial adalah:
a. Kebebasan-kebebasandasar, seperti kebebasanmengemukakanpendapat, kebebasanhati nurani dankebebasanberkumpul,
integritaspribadi dankebabasanpolitik;
b. Kebebasanbergerakdankebebasanmemilihprofesi;
c. Kuasadankeuntunganyangberkaitandenganjabatan-jabatandanposisi-posisi penuhtanggungjawab;
d. Pendapatandanmilik;
e. Dasar-dasar sosial dari hargadiri (self-respect).
6. BAB. 3 PENGANTAR ETIKA BISNIS EKONOMI DAN KEADILAN created By : Trinda Setia Budi
E. ROBERTNOZICKTENTANGKEADILANDISTRIBUTIF
Robet NozickmerupakanrekankerjaJohnRawlssebagai profesor Filsafat di Universitas Harvard. Dalampemikiran
tentangkeadilan, Robert Nozick(1938-) bisadilihat sebagai antipodeRawls, yangterutamamenjadi sasarankritiknyaadalah
prinsipperbedaandari Rawls. NamaNozickmenjadi terkenal karenabukunyaAnarchy, StateandUtopia(1974) yang
menurut pemikiranliberalitisnyatentangkeadilan.
Teorinyatentangkeadilandistributif disebutnya “Entitlement theory” kata“Entitlement” diterjemahkan
sebagai“Landasanhak”. Menurut Nozickkitaakanmemiliki sesuatudenganadil, jikapemilikanitu berasal dari keputusan
bebasyangmempunyai landasanhak.
Disini adatigakemungkinanyangakanmengeluarkantigaprinsip;
1. Prinsip“Original acquisitions” kitaakanmemperolehsesuatuuntukpertamakali dengan –misalnya–memproduksi hal itu.
2. Prinsip“Transfer” kitaakanmemiliki sesuatukarenaakandiberikanolehoranglain.
3. Prinsip “rectificationsof injustice” kita mendapatkan sesuatu kembali yangdulunyakalau kitaakan memiliki sesuatudengan adil karena landasan hak – misalnya
kitaakanmembeli sebidangtanahataukitadihadiahkanolehoranglain –kitaakanmenjadi pemilikyangsahdanterserahpadakitasajamaudiapakanmilikkita
itu.
Nozickjugamempunyai duakeberatanmendasar terhadapprinsip-prinsip(material) keadilandistributif yang tradisional;
1. Prinsip-prinsipitubersifat ahistorisdanmempunyai polayangditentukansebelumnya (patterned), karenatidakmemperhatikanbagaimanapembagianitusampai
terjadi.
2. Prinsip-prinsiptradisional menerapkanpadapembagianbarangsuatupolayangditentukansebelumnya. Prinsip-prinsipitusemuabersifat “patterned”.
Sepintas lalu rupanya prinsip-prinsip Rawls luput dari keberatan kedua ini karena dirumuskan dalam posisi asal(original position) , ketika semua anggota
masyarakat masihsama. Tetapi menurut Nozick, prinsipperbedaanRawlsterkenajugakeberatankeduaini, karenamenurut pendapat Rawlskitadalamposisi asal harus
7. BAB. 3 PENGANTAR ETIKA BISNIS EKONOMI DAN KEADILAN created By : Trinda Setia Budi
memihakpadamerekayangminimal beruntung, dengandemikiankebebasandilanggar. KesimpulanNozickadalahbahwakeadilanditegakkan, jika diakui bakat-bakat
dansifat-sifat pribadi besertasegalakonsekuensinya(seperti hasil kerja) sebagai satu-satunyalandasanhak (entitlement).
F. KEADILANEKONOMIS
Keadilanekonomi merupakan suatukeadaanatau situasi di mana setiaporang memperoleh apa yangmenjadi haknya. Ini lantasberarti bahwakeadilandalam
bidangekonomi adalahperlakuanyangadil bagi setiaporanguntukmendapatkanpenghidupanyanglayaksesuai dengankebutuhan danpotensi yangada.
Perhatianuntukkeadilansecarakonkretmengambilbentukmengusahakanperbaikandarikeadaantidakadil,sepertidikatakanImmanuelKant –jauhlebihbanyak
orang menderita akibat ketidakadilan daripada akibat bencana alam. Ketidak adilan yang disebabkan oleh ulah manusia, harus diperbaiki juga oleh manusia. Keadilan
harus berperan pada tahapsosial maupun individual. Jugadalamkonteksekonomi dan bisnis. Keadilanekonomis harus diwujudkan dalammasyarakat, tetapi keadilan
merupakan juga keutamaan yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis secara pribadi. Supaya dapat hidup dengan baik, disamping nilai-nilai ekonomis, ia harus memberi
tempat jugakepadanilai-nilai moral. Dandalamkonteksekonomi danbisnis, salahsatunilai moral terpentingadalahkeadilan.