SlideShare a Scribd company logo
1
MAKALAH TEORI UKURAN DAN PELUANG
FUNGSI SEDERHANA DAN INTEGRASI
Pengampu : Drs. YD. Sumanto, M.si.
Oleh :
1. RUKMONO BUDI UTOMO (J2A 009 004)
2. ENDAH DWI NUR R (J2A 009 026)
3. MELIA R (J2A 009 030)
4. ANASTASYA T (J2A 009 032)
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
2
PENDAHULUAN
I. Aljabar Ruang Terukur , Ruang Ukuran dan Ruang Probabilitas
1.1. Aljabar
F disebut aljabar atas X jika dan hanya jika memenuhi 3 aksioma dibawah ini
i. X  F
ii. A  F  AC
 F
iii. A, B  F  A B  F
Lemma
Jika A, B  F dimana F merupakan aljabar atas X maka A B  F
Bukti
Karena A, B  F , maka menurut aksioma (ii), A ,BC C
 F . Dan menurut
aksioma (iii) A BC C
  F
 A B
C
  F
Dengan menggunakan aksioma (ii) kembali  A B
CC
  
 
F
A B  F (Terbukti)
Contoh 1
Diberikan himpunan X dibawah ini
 X , , ,a b c d F 1   X, , a  , F 2     X, , , , ,a b c d 
Akan dibuktikan F 1 bukan aljabar atas X ( bukan aljabar  ), namun F 2 adalah
aljabar 
3
Bukti
i. Membuktikan F 1 bukan aljabar 
Untuk  a  F 1 ,    , ,
C
a b c d  F 1 (aksioma ii tidak terpenuhi)
 F 1 bukan aljabar  (bukti selesai )
ii. Membuktikan F 2 adalah aljabar 
Diketahui F 2     X, , , , ,a b c d 
o X  F 2 ( aksioma1 terpenuhi)
o XC
  , XC
  ,    , ,
C
a b c d ,    , ,
C
b c d a semuanya  F 2
(aksioma ii terpenuhi )
o Untuk mengecek terpenuhinya aksioma iii, pengecekan akan melibatkan
kombinasi elemen-elemen dalam F 2 , yakni C = (4,2) sebanyak 6 buah
pasangan.
X X  ,  X Xa  ,  X , , Xb c d  ,    a a  ,
   , , , ,b c d b c d  ,    , , Xa b c d  semuanya  F 2
(Jelas, aksioma ii terpenuhi )
 F 2 adalah aljabar  (bukti selesai )
Teorema
Jika F 1 dan F 2 adalah aljabar  , maka belum dapat dipastikan F 1  F 2
juga merupakan aljabar 
Bukti
Misalkan X merupakan sembarang himpunan tak kosong dan F 1, F 2
merupakan dua buah ajabar  dengan segala kemungkinan masing-masing
dimana F 1  F 2. Minimal pasti akan dapat ditemukan gabungan antar elemen
di F 1 dan F 2 yang tidak terdefinisi di F 1  F 2 sedemikian sehingga
aksioma (iii) tidak terpenuhi. Bukti selesai.
4
Definisi
F merupakan aljabar atas X dan disebut dengan aljabar  jika F merupakan
aljabar dan jika An  F 1,2,3,n   maka
1
An
n


 F
Contoh 2
Misalkan ( X, F 1 ) dan ( X, F 2 ) merupakan dua ruang terukur dengan
F = F 1  F 2. Buktikan bahwa F merupakan aljabar  .
Bukti
X  F 1
X  F 2
Dengan menggunakan lemma yang telah didfinisikan diatas, X  F 1 F 2
(aksioma i terpenuhi )
Kemudian, misalkan A  F 1, A  F 2, maka menurut aksioma ii, AC
 F 1
dan AC
 F 2. Kita tahu bahwa A  F 1 F 2, maka AC
 F 1 F 2. (aksioma
ii terpenuhi )
Untuk A , 1,2,3,n n    F 1 F 2.
A F 1, A  F 2
A An  F 1 F 2 ( aksioma iii terpenuhi )
 F adalah aljabar  (bukti selesai )
1.2. Ruang Terukur, Ruang Ukuran dan Probabilitas
Definisi
Diberikan ruang terukur ( X, F )
  F  0,  disebut ukuran apabila   0   dan jika A , 1,2,3,n n   F
dengan A An m   , m n berlaku
11
A An n
nn
 
 

 
 
 
 . Untuk ( X, F ,  ) disebut
sebagai ruang ukuran dan ( X, F ,  ),  X 1  disebut sebagai ruang probabilitas.
5
Definisi
Diketahui ( X, F 1 ) , ( X, F 2 ) adalah dua buah ruang terukur dan didefinisikan
suatu f : ( X, F 1 )  ( X, F 2 ) dikatakan terukur jika dan hanya jika A  F 2
berlaku f ‘ ( A)  F 1
f ‘ ( A) = { x X | f (x) A }  F 1
Contoh 3
Diketahui X = , , ,a b c d
F 1=     X, , , , ,a b c d , F 2 = 2X
Diketahui pula (X , F 1 ) , (X , F 2 ) adalah dua buah ruang terukur
f : x  X dengan f ( x) = a ,  x  X.
Apakah f ( x) terukur ?
Jawab
Diketahui (X, F 1), (X, F 2 ) merupakan dua buah ruang terukur.
Ambil sembarang A  F 2 = 2X
f ‘ ( A) = { x X | f (x) A }
= { x X | f (x) = aA }
= X kemudian
f ‘ ( A) = { x X | f (x) A }
= { x X | f (x) = aA }
 
f ‘ ( A)  F 1
 f ‘ ( A) terukur.
II. Fungsi Sederhana dan Integrasi
2.1. Fungsi Sederhana
6
Definisi
Suatu fungsi f : R R dikatakan sebagai fungsi sederhana jika terdapat
himpunan berhingga  1 2 3, , , , nC C C C R dan kelompok himpunan
 1 2 3, , , , nA A A A .  
1
( )
n
i i
i
f x C IA x

 
Teorema
Ruang ukuran (R, B , (R) ) ,  ( )x R f x a  dimana B merupakan borel yakni
merupakan aljabar  terkecil yang masih memuat interval terbuka dikatakan
terukur jika dan hanya jika a R  berlaku  ( ) ( )x R f x a B R   .
Point-point penting :
i. Jika f terukur, maka terdapat barisan fungsi sederana fn sedemikian
Sehingga 1 2 3f f f fn      dan limf fn
n

ii.Jika  f : ,a b R kontinu pada  ,a b , maka terdapat barisan fungsi
sederhana fn sedemikian sehingga 1 2 3f f f fn      dan limf fn
n

1
n
n i i
i
f C IA

  , i
b a
A
n

 untuk setiap a dan b merupkan batas bawah dan
atas dari partisi dalam integral Riemann, dan n menunjukkan banyaknya
partisi tersebut
Definisi
Deberikan ruang terukur  , ,f  . Fungsi  : ,f R    disebut fungsi
sederhana ( simple function ) jika f memiliki daerah hasil atau range berhingga.
Diberikan fungsi karakteristik  
1,
0,
A
x A
I x
x A

 

dimana A   .
Jika :f R  fungsi sederhana ,    1 2 3, , , , nf C C C C   dan iA   dimana
  , 1,2,3, ,i iA x f x C i n      , maka  
1
n
i i
i
f C IA x

  .
7
Contoh 4
Diberikan ( )f x x    yakni fungsi bilangan bulat terbesar x
dengan selang 2,5 R   
Tentukan nilai iA dan hitunglah f nya.
Jawab
  1 2,5 2A x f x         2 2,5 1A x f x      
 2,5 2 1x x          2,5 1 0x x       
 2, 1    1,0 
Selanjutnya analog dengan 1A dan 2A diperoleh
 3 0,1A   5 2,3A   7 4,5A 
 4 1,2A   6 3,4A   8 5A 
Kemudian untuk mencari nilai f , gunakan  
1
n
i i
i
f C IA x

 
1 2 4 5 6 7 82 2 3 4 5f IA IA IA IA IA IA IA       
Point-point penting
i. Setiap fungsi sederhana merupakan kombinasi linear fungsi-sungsi
karakteristik
ii. Fungsi sederhana  
1
n
i i
i
f C IA x

  merupakan fungsi terukur jika iA
adalah himpunan terukur 1,2,3, ,i N  
Teorema
Setiap fungsi terukur :f R  terdapat barisan fungsi sederhana nf sedemikian
sehingga 0
lim n
n
f f

 pada 
8
Bukti
Untuk ( ) 0,f x x   didefinisikan
1
( )
2 2
nk n n
k k
A x f x
 
    
 
 ( )nA x f x n   , 1,2,3, ,n N   , 1,2, , 2n
k n  
1
1
2
n
n nk nn
k
k
f IA nIA


 
f (x) , f (x) ≥ 0
𝑓+
(x) =
0, f (x) < 0
0, f (x) ≥ 0
𝑓−
(x) =
- f(x), f (x) < 0
𝑓 = 𝑓+
- 𝑓−
| 𝑓 |= 𝑓+
+ 𝑓−
Sehingga jika f sebarang fungsi terukur
𝑓 = 𝑓+
- 𝑓−
(𝑓𝑛 ) barisan fungsi sederhana
Lim 𝑓𝑛 = 𝑓+
Dan (𝑞 𝑛) barisan fungsi sederhana
Lim 𝑞 𝑛 = 𝑓−
maka
ℎ 𝑛 = 𝑓𝑛 - 𝑞 𝑛
Lim ℎ 𝑛 = Lim ( 𝑓𝑛 − 𝑞 𝑛 ) = Lim 𝑓𝑛 - Lim 𝑞 𝑛
= 𝑓+
- 𝑓−
= 𝑓
Jika terukur, terbatas dan (𝑓𝑛 ) barisan fungsi sederhana konvergen ke 𝑓, maka
𝑓𝑛 → 𝑓 (seragam).
9
Contoh 5
Diberikan sebuah fungsi 2
( )f x x ,  0,x    dan ditentukan n =2 .
Tentukan nkA
Jawab
Karena n =2 , k =1,2,3,4,5,6,7,8
 21
1
0, 0 ( )
4
A x f x
 
     
 
1
0,
2
 
 
 
 22
1
0, 0 ( )
4
A x f x
 
     
 
𝐴23 = 𝑥 ∈ [0, ∞)
1
2
≤ 𝑓 𝑥 <
3
4
= [
1
2
,
1
2
3 )
𝐴24 = 𝑥 ∈ [0, ∞)
3
4
≤ 𝑓 𝑥 < 1
= [
1
2
3, 1 )
𝐴25 = 𝑥 ∈ 0, ∞ 1 ≤ 𝑓 𝑥 <
5
4
= [ 1,
1
2
5 )
𝐴26 = 𝑥 ∈ 0, ∞
5
4
≤ 𝑓 𝑥 <
3
2
= [
1
2
5,
3
2
)
𝐴27 = 𝑥 ∈ [0, ∞)
3
2
≤ 𝑓 𝑥 <
7
4
= [
3
2
,
1
2
7 )
10
𝐴28 = 𝑥 ∈ [0, ∞)
7
4
≤ 𝑓 𝑥 < 2
= [
1
2
7, 2 )
2.2. Integasi / Integration
Definisi :
Misalkan  : ,f R    , fungsi sederhana pada  , ,f  ditulis dengan
 
1
n
i i
i
f C IA x

  . intregral fungsi f terhadap  ditulis dengan 𝑓 𝑑𝜇 dan
didefinisikan dengan  
1
n
k k
k
fd C A

 

  .
Contoh 6
Pandang kembali contoh 5.
Diberikan fungsi f terhadap x yakni 2
( )f x x
Hitunglah integral nf terhadap  untuk 2n  pada selang  0,4
Jawab
4
0
nf d =
1 1 1 1 1 1 3 1
0 , 2 2, 3 3,1 2 2,4
4 2 2 2 2 2 4 2
   
                       

=
1 2 1 3 2 6 3 3
0 2 4 2
4 2 4 8
                     
     

61 31 2 3 5 6 13 7
8 8 8 8 8 8
     
***

More Related Content

What's hot

Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
St. Risma Ayu Nirwana
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
maman wijaya
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Dian Arisona
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
PT.surga firdaus
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
marihot TP
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
Riris Christiani Purba
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
oilandgas24
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Kelinci Coklat
 
Power point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometriPower point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometriArom Van Quyet
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Nia Matus
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Eman Mendrofa
 
Makalah Optimasi Numerik
Makalah Optimasi NumerikMakalah Optimasi Numerik
Makalah Optimasi Numerik
Fitri Kurniawati
 
Contoh ruang metrik
Contoh ruang metrikContoh ruang metrik
Contoh ruang metrik
Lusiana Lusiana
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
Yadi Pura
 

What's hot (20)

Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Ring
RingRing
Ring
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
Power point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometriPower point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometri
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
 
Makalah Optimasi Numerik
Makalah Optimasi NumerikMakalah Optimasi Numerik
Makalah Optimasi Numerik
 
Contoh ruang metrik
Contoh ruang metrikContoh ruang metrik
Contoh ruang metrik
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 

Viewers also liked

Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 18
CS201- Introduction to Programming- Lecture 18CS201- Introduction to Programming- Lecture 18
CS201- Introduction to Programming- Lecture 18
Bilal Ahmed
 
~たり、~たりします
~たり、~たりします~たり、~たりします
~たり、~たりします
AlexanderSensei
 
Didactic sequence 1 santo tomas preschool
Didactic sequence 1 santo tomas preschoolDidactic sequence 1 santo tomas preschool
Didactic sequence 1 santo tomas preschool
lausansot
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
Bilal Ahmed
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Fibonacci
FibonacciFibonacci
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Bab7 os jaringan tui
Bab7 os jaringan tuiBab7 os jaringan tui
Bab7 os jaringan tui
Agung Sakepris
 
QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
Symbiosis International University
 
Bab9 wan
Bab9 wanBab9 wan
Bab9 wan
Agung Sakepris
 
Marco,cabrera;proyectos;primer,parcial
Marco,cabrera;proyectos;primer,parcialMarco,cabrera;proyectos;primer,parcial
Marco,cabrera;proyectos;primer,parcial
Marco Cabrera Gavilanes
 
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMTTugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Bab2 merakit merawat dan_memperbaiki_komputer_personal
Bab2 merakit merawat dan_memperbaiki_komputer_personalBab2 merakit merawat dan_memperbaiki_komputer_personal
Bab2 merakit merawat dan_memperbaiki_komputer_personal
Agung Sakepris
 
Newton
NewtonNewton
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 

Viewers also liked (20)

Studi Confortiani 01: Pengantar
Studi Confortiani 01: PengantarStudi Confortiani 01: Pengantar
Studi Confortiani 01: Pengantar
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 18
CS201- Introduction to Programming- Lecture 18CS201- Introduction to Programming- Lecture 18
CS201- Introduction to Programming- Lecture 18
 
~たり、~たりします
~たり、~たりします~たり、~たりします
~たり、~たりします
 
:3
:3:3
:3
 
Didactic sequence 1 santo tomas preschool
Didactic sequence 1 santo tomas preschoolDidactic sequence 1 santo tomas preschool
Didactic sequence 1 santo tomas preschool
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Fibonacci
FibonacciFibonacci
Fibonacci
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Bab7 os jaringan tui
Bab7 os jaringan tuiBab7 os jaringan tui
Bab7 os jaringan tui
 
QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[Pareto Diagram]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
 
Uniformes oficial
Uniformes oficialUniformes oficial
Uniformes oficial
 
Bab9 wan
Bab9 wanBab9 wan
Bab9 wan
 
Kai ppt
Kai pptKai ppt
Kai ppt
 
Marco,cabrera;proyectos;primer,parcial
Marco,cabrera;proyectos;primer,parcialMarco,cabrera;proyectos;primer,parcial
Marco,cabrera;proyectos;primer,parcial
 
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMTTugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode numerik newton Pendidikan Matematika UMT
 
Bab2 merakit merawat dan_memperbaiki_komputer_personal
Bab2 merakit merawat dan_memperbaiki_komputer_personalBab2 merakit merawat dan_memperbaiki_komputer_personal
Bab2 merakit merawat dan_memperbaiki_komputer_personal
 
Newton
NewtonNewton
Newton
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
 

Similar to Makalah teori ukuran dan peluang

Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKurcaci Kecil
 
Teorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar KalkulusTeorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar Kalkulus
Nida Shafiyanti
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
L Silva
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
PIO2021
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
Simon Patabang
 
Fungsi_1.ppt
Fungsi_1.pptFungsi_1.ppt
Fungsi_1.ppt
DaniNurHidayat
 
document (3).pdf
document (3).pdfdocument (3).pdf
document (3).pdf
ainulyaqin924090
 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsimfebri26
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanKia Hti
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikNida Shafiyanti
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanSafran Nasoha
 
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental KalkulusKalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
Franz Sebastian
 
Ppt biseksi
Ppt biseksiPpt biseksi
Ppt biseksi
Mochammadfinandika
 
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdisKelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
HeruChairul
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Matematika 2
Matematika 2Matematika 2
Matematika 2Nugradini
 

Similar to Makalah teori ukuran dan peluang (20)

Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
 
Teorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar KalkulusTeorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar Kalkulus
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
 
2800413.ppt
2800413.ppt2800413.ppt
2800413.ppt
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Fungsi_1.ppt
Fungsi_1.pptFungsi_1.ppt
Fungsi_1.ppt
 
document (3).pdf
document (3).pdfdocument (3).pdf
document (3).pdf
 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsi
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang Metrik
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
 
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental KalkulusKalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
 
Ppt biseksi
Ppt biseksiPpt biseksi
Ppt biseksi
 
Fungsifix
FungsifixFungsifix
Fungsifix
 
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdisKelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
Kelompok 1 (MTK WAJIB) jhdisjidsjidjsidjsidjisdjisjdis sdis
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
turunan
turunanturunan
turunan
 
Matematika 2
Matematika 2Matematika 2
Matematika 2
 
Fungsi Pecah
Fungsi PecahFungsi Pecah
Fungsi Pecah
 

More from rukmono budi utomo

metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
rukmono budi utomo
 
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMTSatuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMTTugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
rukmono budi utomo
 
Graf presentasi
Graf presentasiGraf presentasi
Graf presentasi
rukmono budi utomo
 
Makalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sainsMakalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sains
rukmono budi utomo
 

More from rukmono budi utomo (20)

metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
 
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMTSatuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMTTugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
Tugas Metode Numerik Newton 6 a1 Prodi pendidikan matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Golden ratio Pendidikan Matematika UMT
 
Graf presentasi
Graf presentasiGraf presentasi
Graf presentasi
 
Makalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sainsMakalah logika matematika filsafat sains
Makalah logika matematika filsafat sains
 

Recently uploaded

MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docxASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
rms1987mom3anak
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdfmateri Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
SopiOktapiani
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 

Recently uploaded (7)

MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docxASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
ASKEB ABORTUS adalah manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil.docx
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdfmateri Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 

Makalah teori ukuran dan peluang

  • 1. 1 MAKALAH TEORI UKURAN DAN PELUANG FUNGSI SEDERHANA DAN INTEGRASI Pengampu : Drs. YD. Sumanto, M.si. Oleh : 1. RUKMONO BUDI UTOMO (J2A 009 004) 2. ENDAH DWI NUR R (J2A 009 026) 3. MELIA R (J2A 009 030) 4. ANASTASYA T (J2A 009 032) PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
  • 2. 2 PENDAHULUAN I. Aljabar Ruang Terukur , Ruang Ukuran dan Ruang Probabilitas 1.1. Aljabar F disebut aljabar atas X jika dan hanya jika memenuhi 3 aksioma dibawah ini i. X  F ii. A  F  AC  F iii. A, B  F  A B  F Lemma Jika A, B  F dimana F merupakan aljabar atas X maka A B  F Bukti Karena A, B  F , maka menurut aksioma (ii), A ,BC C  F . Dan menurut aksioma (iii) A BC C   F  A B C   F Dengan menggunakan aksioma (ii) kembali  A B CC      F A B  F (Terbukti) Contoh 1 Diberikan himpunan X dibawah ini  X , , ,a b c d F 1   X, , a  , F 2     X, , , , ,a b c d  Akan dibuktikan F 1 bukan aljabar atas X ( bukan aljabar  ), namun F 2 adalah aljabar 
  • 3. 3 Bukti i. Membuktikan F 1 bukan aljabar  Untuk  a  F 1 ,    , , C a b c d  F 1 (aksioma ii tidak terpenuhi)  F 1 bukan aljabar  (bukti selesai ) ii. Membuktikan F 2 adalah aljabar  Diketahui F 2     X, , , , ,a b c d  o X  F 2 ( aksioma1 terpenuhi) o XC   , XC   ,    , , C a b c d ,    , , C b c d a semuanya  F 2 (aksioma ii terpenuhi ) o Untuk mengecek terpenuhinya aksioma iii, pengecekan akan melibatkan kombinasi elemen-elemen dalam F 2 , yakni C = (4,2) sebanyak 6 buah pasangan. X X  ,  X Xa  ,  X , , Xb c d  ,    a a  ,    , , , ,b c d b c d  ,    , , Xa b c d  semuanya  F 2 (Jelas, aksioma ii terpenuhi )  F 2 adalah aljabar  (bukti selesai ) Teorema Jika F 1 dan F 2 adalah aljabar  , maka belum dapat dipastikan F 1  F 2 juga merupakan aljabar  Bukti Misalkan X merupakan sembarang himpunan tak kosong dan F 1, F 2 merupakan dua buah ajabar  dengan segala kemungkinan masing-masing dimana F 1  F 2. Minimal pasti akan dapat ditemukan gabungan antar elemen di F 1 dan F 2 yang tidak terdefinisi di F 1  F 2 sedemikian sehingga aksioma (iii) tidak terpenuhi. Bukti selesai.
  • 4. 4 Definisi F merupakan aljabar atas X dan disebut dengan aljabar  jika F merupakan aljabar dan jika An  F 1,2,3,n   maka 1 An n    F Contoh 2 Misalkan ( X, F 1 ) dan ( X, F 2 ) merupakan dua ruang terukur dengan F = F 1  F 2. Buktikan bahwa F merupakan aljabar  . Bukti X  F 1 X  F 2 Dengan menggunakan lemma yang telah didfinisikan diatas, X  F 1 F 2 (aksioma i terpenuhi ) Kemudian, misalkan A  F 1, A  F 2, maka menurut aksioma ii, AC  F 1 dan AC  F 2. Kita tahu bahwa A  F 1 F 2, maka AC  F 1 F 2. (aksioma ii terpenuhi ) Untuk A , 1,2,3,n n    F 1 F 2. A F 1, A  F 2 A An  F 1 F 2 ( aksioma iii terpenuhi )  F adalah aljabar  (bukti selesai ) 1.2. Ruang Terukur, Ruang Ukuran dan Probabilitas Definisi Diberikan ruang terukur ( X, F )   F  0,  disebut ukuran apabila   0   dan jika A , 1,2,3,n n   F dengan A An m   , m n berlaku 11 A An n nn             . Untuk ( X, F ,  ) disebut sebagai ruang ukuran dan ( X, F ,  ),  X 1  disebut sebagai ruang probabilitas.
  • 5. 5 Definisi Diketahui ( X, F 1 ) , ( X, F 2 ) adalah dua buah ruang terukur dan didefinisikan suatu f : ( X, F 1 )  ( X, F 2 ) dikatakan terukur jika dan hanya jika A  F 2 berlaku f ‘ ( A)  F 1 f ‘ ( A) = { x X | f (x) A }  F 1 Contoh 3 Diketahui X = , , ,a b c d F 1=     X, , , , ,a b c d , F 2 = 2X Diketahui pula (X , F 1 ) , (X , F 2 ) adalah dua buah ruang terukur f : x  X dengan f ( x) = a ,  x  X. Apakah f ( x) terukur ? Jawab Diketahui (X, F 1), (X, F 2 ) merupakan dua buah ruang terukur. Ambil sembarang A  F 2 = 2X f ‘ ( A) = { x X | f (x) A } = { x X | f (x) = aA } = X kemudian f ‘ ( A) = { x X | f (x) A } = { x X | f (x) = aA }   f ‘ ( A)  F 1  f ‘ ( A) terukur. II. Fungsi Sederhana dan Integrasi 2.1. Fungsi Sederhana
  • 6. 6 Definisi Suatu fungsi f : R R dikatakan sebagai fungsi sederhana jika terdapat himpunan berhingga  1 2 3, , , , nC C C C R dan kelompok himpunan  1 2 3, , , , nA A A A .   1 ( ) n i i i f x C IA x    Teorema Ruang ukuran (R, B , (R) ) ,  ( )x R f x a  dimana B merupakan borel yakni merupakan aljabar  terkecil yang masih memuat interval terbuka dikatakan terukur jika dan hanya jika a R  berlaku  ( ) ( )x R f x a B R   . Point-point penting : i. Jika f terukur, maka terdapat barisan fungsi sederana fn sedemikian Sehingga 1 2 3f f f fn      dan limf fn n  ii.Jika  f : ,a b R kontinu pada  ,a b , maka terdapat barisan fungsi sederhana fn sedemikian sehingga 1 2 3f f f fn      dan limf fn n  1 n n i i i f C IA    , i b a A n   untuk setiap a dan b merupkan batas bawah dan atas dari partisi dalam integral Riemann, dan n menunjukkan banyaknya partisi tersebut Definisi Deberikan ruang terukur  , ,f  . Fungsi  : ,f R    disebut fungsi sederhana ( simple function ) jika f memiliki daerah hasil atau range berhingga. Diberikan fungsi karakteristik   1, 0, A x A I x x A     dimana A   . Jika :f R  fungsi sederhana ,    1 2 3, , , , nf C C C C   dan iA   dimana   , 1,2,3, ,i iA x f x C i n      , maka   1 n i i i f C IA x    .
  • 7. 7 Contoh 4 Diberikan ( )f x x    yakni fungsi bilangan bulat terbesar x dengan selang 2,5 R    Tentukan nilai iA dan hitunglah f nya. Jawab   1 2,5 2A x f x         2 2,5 1A x f x        2,5 2 1x x          2,5 1 0x x         2, 1    1,0  Selanjutnya analog dengan 1A dan 2A diperoleh  3 0,1A   5 2,3A   7 4,5A   4 1,2A   6 3,4A   8 5A  Kemudian untuk mencari nilai f , gunakan   1 n i i i f C IA x    1 2 4 5 6 7 82 2 3 4 5f IA IA IA IA IA IA IA        Point-point penting i. Setiap fungsi sederhana merupakan kombinasi linear fungsi-sungsi karakteristik ii. Fungsi sederhana   1 n i i i f C IA x    merupakan fungsi terukur jika iA adalah himpunan terukur 1,2,3, ,i N   Teorema Setiap fungsi terukur :f R  terdapat barisan fungsi sederhana nf sedemikian sehingga 0 lim n n f f   pada 
  • 8. 8 Bukti Untuk ( ) 0,f x x   didefinisikan 1 ( ) 2 2 nk n n k k A x f x           ( )nA x f x n   , 1,2,3, ,n N   , 1,2, , 2n k n   1 1 2 n n nk nn k k f IA nIA     f (x) , f (x) ≥ 0 𝑓+ (x) = 0, f (x) < 0 0, f (x) ≥ 0 𝑓− (x) = - f(x), f (x) < 0 𝑓 = 𝑓+ - 𝑓− | 𝑓 |= 𝑓+ + 𝑓− Sehingga jika f sebarang fungsi terukur 𝑓 = 𝑓+ - 𝑓− (𝑓𝑛 ) barisan fungsi sederhana Lim 𝑓𝑛 = 𝑓+ Dan (𝑞 𝑛) barisan fungsi sederhana Lim 𝑞 𝑛 = 𝑓− maka ℎ 𝑛 = 𝑓𝑛 - 𝑞 𝑛 Lim ℎ 𝑛 = Lim ( 𝑓𝑛 − 𝑞 𝑛 ) = Lim 𝑓𝑛 - Lim 𝑞 𝑛 = 𝑓+ - 𝑓− = 𝑓 Jika terukur, terbatas dan (𝑓𝑛 ) barisan fungsi sederhana konvergen ke 𝑓, maka 𝑓𝑛 → 𝑓 (seragam).
  • 9. 9 Contoh 5 Diberikan sebuah fungsi 2 ( )f x x ,  0,x    dan ditentukan n =2 . Tentukan nkA Jawab Karena n =2 , k =1,2,3,4,5,6,7,8  21 1 0, 0 ( ) 4 A x f x           1 0, 2        22 1 0, 0 ( ) 4 A x f x           𝐴23 = 𝑥 ∈ [0, ∞) 1 2 ≤ 𝑓 𝑥 < 3 4 = [ 1 2 , 1 2 3 ) 𝐴24 = 𝑥 ∈ [0, ∞) 3 4 ≤ 𝑓 𝑥 < 1 = [ 1 2 3, 1 ) 𝐴25 = 𝑥 ∈ 0, ∞ 1 ≤ 𝑓 𝑥 < 5 4 = [ 1, 1 2 5 ) 𝐴26 = 𝑥 ∈ 0, ∞ 5 4 ≤ 𝑓 𝑥 < 3 2 = [ 1 2 5, 3 2 ) 𝐴27 = 𝑥 ∈ [0, ∞) 3 2 ≤ 𝑓 𝑥 < 7 4 = [ 3 2 , 1 2 7 )
  • 10. 10 𝐴28 = 𝑥 ∈ [0, ∞) 7 4 ≤ 𝑓 𝑥 < 2 = [ 1 2 7, 2 ) 2.2. Integasi / Integration Definisi : Misalkan  : ,f R    , fungsi sederhana pada  , ,f  ditulis dengan   1 n i i i f C IA x    . intregral fungsi f terhadap  ditulis dengan 𝑓 𝑑𝜇 dan didefinisikan dengan   1 n k k k fd C A       . Contoh 6 Pandang kembali contoh 5. Diberikan fungsi f terhadap x yakni 2 ( )f x x Hitunglah integral nf terhadap  untuk 2n  pada selang  0,4 Jawab 4 0 nf d = 1 1 1 1 1 1 3 1 0 , 2 2, 3 3,1 2 2,4 4 2 2 2 2 2 4 2                              = 1 2 1 3 2 6 3 3 0 2 4 2 4 2 4 8                              61 31 2 3 5 6 13 7 8 8 8 8 8 8       ***