kata "belajar, pembelajaran, dan mengajar" sangat sering kita ucapkan, namun apakah kita tahu makna yang sebenarnya ?
apa perbedaan setiap kata-kata tersebut ?
pahami esensi kata tersebut dan buatlah perubahan !!!
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
Sudah lama para ahli psikologi mengamati, mempelajari, dan melakukan penelitian bagaimana sesungguhnya manusia belajar. Penelitian-penelitian yang dilakukan menghasilkan berbagai teori yang kalau dikategorikan dapat dikelompokkan ke dalam tiga aliran/paham besar, yakni : (1) behaviorisme, (2) kognitivisme, dan (3) konstruktivisme. Masing-masing aliran itu melakukan pendekatan yang berbeda sehingga menghasilkan teori dan model belajar yang berbeda pula. Namun, perlu dipahami bahwa sungguhpun aliran dan teori itu berbeda, satu sama lain saling melengkapi. Teori belajar berikut diawali dengan behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
kata "belajar, pembelajaran, dan mengajar" sangat sering kita ucapkan, namun apakah kita tahu makna yang sebenarnya ?
apa perbedaan setiap kata-kata tersebut ?
pahami esensi kata tersebut dan buatlah perubahan !!!
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
Sudah lama para ahli psikologi mengamati, mempelajari, dan melakukan penelitian bagaimana sesungguhnya manusia belajar. Penelitian-penelitian yang dilakukan menghasilkan berbagai teori yang kalau dikategorikan dapat dikelompokkan ke dalam tiga aliran/paham besar, yakni : (1) behaviorisme, (2) kognitivisme, dan (3) konstruktivisme. Masing-masing aliran itu melakukan pendekatan yang berbeda sehingga menghasilkan teori dan model belajar yang berbeda pula. Namun, perlu dipahami bahwa sungguhpun aliran dan teori itu berbeda, satu sama lain saling melengkapi. Teori belajar berikut diawali dengan behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi.
Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi.
Belajar dimanifestasikan dengan adanya perubahan tingkah laku, yaitu tingkah laku yang dapat diamati (Observable behavior). Perubahan di sini menyangkut perubahan afektif, kognitif & psikomotor. Perubahan tingkah laku tersebut mungkin tidak aktual, tetapi potensial saja.
Ind_Shalu Sabina_06091182025005_Tugas BDP Hakikat Belajar dan Pembelajaran.pptxShaluaron
Belajar dan pembelajaran Proses yang dilakukan individu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi ngerti (mengalami perubahan). Pembelajaran- Tindak mengajar- Kesadaran belajar. Pembelajaran : Tindak mengajar untuk menarik siswa memahami materi/inovation agar peserta didik mau belajar.
belajar dan pembelajaran saling terkait satu sama lain. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, akan tetapi pembelajaran dilakukan disekolah dimana guru dan siswa saling berinteraksi untuk mengolah informasi agar pengetahuan yang telah dilakukan dapat tertanam dalam diri siswa.
Tujuan belajar yang lebih luas dapat memberikan kesempatan bagi Anda untuk mengembangkan kecerdasan, melatih kemampuan berpikir, serta meningkatkan kemampuan mengolah informasi menjadi lebih baik. Bukan hanya itu, tujuan belajar juga dapat memberikan lebih banyak kebebasan pada diri seseorang.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Belajar adalah aktifitas mental atau psikis yang
terjadi karena adanya interaksi aktif antara
individu dengan lingkungannya yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, sikap dan kebiasaan
yang bersifat relatif tetap dalam aspek-aspek
berupa kognitif, psikomotor dan afektif yang
disebabkan oleh pengalaman.
Menurut Winkel, Belajar adalah semua
aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dalam
lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam
pengelolaan pemahaman.
Menurut Ernest R. Hilgard (1984) belajar merupakan
proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja,
yang kemudian menimbulkan perubahan, yang
keadaannya berbeda dari perubahan yang
ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif
permanen, tidak akan kembali kepada keadaan
semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat
situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan,
sakit, mabuk, dan sebagainya.
Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of
Learning 1977, mengemukakan bahwa : Learning
is a change in human disposition or capacity, wich
persists over a period time, and wich is not simply
ascribable to process of growth atau belajar
adalah perubahan yang terjadi dalam
kemampuan manusia setelah belajar secara terus
menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses
pertumbuhan saja.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Adapun proses pembelajaran dialami sepanjang
hayat seorang manusia serta dapat berlaku di
manapun dan kapanpun.
Warsita (2008) “Pembelajaran adalah
suatu usaha untuk membuat peserta
didik belajar atau suatu kegiatan untuk
membelajarkan peserta didik”.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Pasal 1 Ayat 20 “Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar”.
Sudjana, “Pembelajaran dapat diartikan
sebagai setiap upaya yang sistematik
dan sengaja untuk menciptakan agar
terjadi kegiatan interaksi edukatif antara
dua pihak, yaitu antara peserta didik
(warga belajar) dan pendidik (sumber
belajar) yang melakukan kegiatan
membelajarkan”.
4. :
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar
dari guru untuk membuat siswa belajar,
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri siswa yang belajar, dimana
perubahan itu dengan didapatkannya
kemampuan baru yang berlaku dalam
waktu yang relative lama dan karena
adanya usaha.
5. Tujuan belajar dapat diartikan sebagai
suatu kondisi perubahan tingkah laku dari
individu setelah individu tersebut
melaksanakan proses belajar. Adapun tujuan
belajar yang lainnya adalah untuk memperoleh
hasil belajar dan pengalaman hidup
6. Benyamin S Bloom, menggolongkan bentuk
tingkah laku sebagai tujuan belajar atas tiga ranah,
yakni:
Ranah kognitif, Ada tiga subkategori dari
pemahaman, yakni:
1. Translasi
2. Interpretasi
3. Ekstrapolasi
4. Penerapan (aplication)
5. Analisis (analysis)
6. Sintesis
7. Evaluasi
7. Ranah afektif, menurut Karthwohl dan Bloom
terdapat 5 jenis perilaku yang diklasifikasikan
yaitu :
1. Penerimaan (reseving)
2. Pemberian respon (responding)
3. Penilaian atau penentuan sikap
(valuing)
4. Organisasi (organization)
5. Karakterisasi
8. Ranah psikomotor. menurut Simpson ranah
psikomotor dapat diklasifikasika sebagai
berikut :
1. Persepsi (perception),
2. Kesiapan melakukan suatu pekerjaan (set),
3. Gerakan terbimbing (mechanism),
4. Gerakan terbiasa,
5. Gerakan kompleks (complex overt response),
6. Penyesuaian pola gerakan (adaptation),
7. Kreativitas,
9. Terdapat pula tujuan belajar yang lain yaitu :
1. Belajar adalah suatu usaha.
2. Belajar bertujuan mengadakan perubahan di
dalam diri
3. Belajar bertujuan mengubah kebiasaan
4. Belajar bertujuan untuk mengubah sikap dari
negatif menjadi positif
5. Belajar bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan atau kecakapan.
6. Belajar bertujuan untuk menambah pengetahuan
dalam berbagai bidang ilmu.
10. Robert F. Meager (2009) memberi batasan yang
lebih jelas tentang tujuan pembelajaran, yaitu maksud
yang dikomunikasikan melalui pernyataan yang
menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan
dari siswa.
Menurut H. Daryanto (2005) tujuan pembelajaran
adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran
yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang
dapat diamati dan diukur.
Tujuan pembelajaran dapat
diklasifikasikan atas tujuan umum
dan tujuan khusus
11. Adanya kemampuan baru atau perubahan.
Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan
menetap atau dapat disimpan.
Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus
dengan usaha.
Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh
pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena
kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.
Dari beberapa pengertian belajar
tersebut diatas, kata kunci dari
belajar adalah perubahan
perilaku.
12. 1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
2. Perubahan yang berkesinambungan.
3. Perubahan yang fungsional.
4. Perubahan yang bersifat positif.
5. Perubahan yang bersifat aktif.
6. Perubahan yang bersifat pemanen.
7. Perubahan yang bertujuan dan terarah.
8. Perubahan perilaku secara keseluruhan
Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan
perilaku, yaitu :
Adapun menurut Gagne (2003), perubahan perilaku yang
merupakan hasil belajar dapat berbentuk :
1. Informasi verbal
2. Kecakapan intelektual
3. Strategi kognitif
4. Sikap
5. Kecakapan motorik
13. Beberapa faktor pendorong mengapa manusia memiliki
keinginan untuk belajar:
1. Adanya dorongan rasa ingin tahu
2. Adanya keinginan untuk menguasai Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
3. Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan
lingkungannya.
4. Untuk meningkatkan intelektualitas dan
mengembangkan potensi diri.
5. Untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
6. Untuk mengisi waktu luang
14. Oemar Hamalik memaparkan tiga ciri khas yang
terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu:
Rencana;
Saling ketergantungan;
Tujuan ciri-ciri pembelajaran lebih rinci sebagai berikut:
Memiliki tujuan.
Terdapat mekanisme.
Fokus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik.
Adanya aktivitas siswa.
Aktor guru yang cermat dan tepat.
Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa
dalam proporsi masing-masing.
Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Evaluasi.
15. Unsur-Unsur Belajar
Motivasi dan upaya memotivasi siswa.
Bahan belajar dan upaya penyediaannya.
Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya.
Suasana belajar dan upaya pengembangannya.
Kondisi subyek yang belajar dan upaya penyiapan serta
peneguhannya.
Unsur-Unsur Pembelajaran
Unsur Dinamis Pembelajaran Kongruen dengan Unsur
Dinamis dalam Proses belajar siswa.
16. Upaya untuk meningkatkan mutu dari hasil
pendidikan, mendorong UNESCO (1988)
mendeklarasikan empat pilar pembelajaran yaitu:
learning to know (pembelajaran untuk tahu);
learning to do (pembelajaran untuk berbuat);
learning to be (pembelajaran untuk membangun jati
diri);
learning to live together (pembelajaran untuk hidup
bersama secara harmonis).