SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebanyakan mahasiswa menganggap Matematika adalah pelajaran yang
sulit. Pada dasarnya Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang logika
berpikir.Soal sesulit apapun akan menjadi mudah jika mahasiswa memiliki logika
berpikir yang baik.Sama halnya dengan sub bab Matematika yang berjudul
β€œPELUANG”.Untuk menjawab soal Peluang ini sendiri tentu setiap mahasiswa harus
memiliki kecakapan dalam menganalisis semua data yang diperoleh dengan system
logika berpikir yang baik.
Berdasarkan uraian tersebut penulis mengangkat sebuah makalah yang
berjudul: β€œPELUANG”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu menyebutkan macam-
macam peluang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu agar dapat mengetahui macam-
macam peluang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PELUANG
Peluang suatu kejadian A sama dengan jumlah terjadinya kejadian A
dibagi dengan seluruh yang mungkin.
P(A) = k / n
Dimana
k : jumlah terjadinya kejadian A
n : jumlah seluruh yang mungkin
Jika kita melakukan percobaan, maka himpunan semua hasil disebut Ruang
Sampel
Contoh:
1. Percobaan melempar uang logam 3 kali.
A adalah kejadian muncul tepat dua muka berturut-turut.
Maka :
S = {mmm,mmb,mbm,mbb, bmm, bmb, bbm, bbb}
A = {mmb, bmm}
n(S) = 23 = 8
n(A) = 2
P(A) = 2/8 = 1/4
2. Percobaan melempar dadu satu kali.
A adalah kejadian muncul sisi dengan mata dadu genap.
Maka :
S = {1,2,3,4,5,6}
A = {2,4,6}
n(S) = 6
n(A) = 3
P(A) = 3/6 = 1/2
Jika peluang terjadinya A adalah P(A) dan peluang tidak terjadinya A adalah
P(A) maka berlaku
_
P(A) + P(A) = 1
Contoh:
Dari setumpuk kartu Bridge yang terdiri dari 52 kartu diambil 1 kartu.
Berapakah peluang kartu yang terambil bukan kartu King?
Jawab:
P (King) = 4/52 = 1/13
P bukan King = 1 - 1/13 = 12/13
A. PENGISIAN TEMPAT
Jika terdapat n buah tempat yang tersedia dengan :
ο‚· 𝒑 𝟏 adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat pertama.
ο‚· 𝒑 𝟐 adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat kedua sesudah tempat
pertama terisi.
ο‚· 𝒑 πŸ‘ adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat ketiga sesudah tempat
pertama dan kedua terisi dan seterusnya.
ο‚· 𝒑 𝒏 adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat ke-n setelah tempat
pertama,kedua,…, dan ke-n terisi.
Banyaknya cara untuk mengisi n buah tempat yang tersedia secara
keseluruhan adalah:
𝒑 𝟏 𝒙𝒑 𝟐 𝒙𝒑 πŸ‘ 𝒙…..x𝒑 𝒏
Contoh:
Dari bilangan-bilangan 1,2,3,4,5,6 akan dibentuk bilangan yang terdiri
atas tiga angka dengan ketentuan dalam bilangan tersebut tidak boleh ada angka
yang sama. Berapakah banyaknya bilangan yang dapat dibentuk?
Jawab:
Perhatikan kotak berikut ini:
I II III
ο‚· Kotak I ditempati nilai tempat ratusan, untuk mengisinya dapat dipilih dari enam
angka.
ο‚· Kotak II ditempati nilai tempat puluhan, untuk mengisinya dapat dipilih dari
lima angka (karena satu angka sudah terpakai untuk mengisi tempat pertama).
ο‚· Kotak III ditempati nilai tempat satuan, untuk mengisinya dapat dipilih dari
empat angka (karena dua angka sudah terpakai untuk mengisi tempat pertama
dan kedua).
6 5 4
Banyaknya bilangan tiga angka yang dapat dibentuk adalah 6x5x4=120.
B. FAKTORIAL
Untuk setiap n bilangan asli didefinisikan :
𝒏! = 𝒏 βˆ™ ( 𝒏 βˆ’ 𝟏) βˆ™ ( 𝒏 βˆ’ 𝟐) βˆ™ … .βˆ™ πŸ‘ βˆ™ 𝟐 βˆ™ 𝟏
Notasi 𝑛! disebut 𝑛 faktorial.
Didefinisikan pula :
1! = 1 dan 0! = 1
Contoh:
1. 4! = 4 x 3 x 2 x 1= 24
2. 6! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 720
C. PERMUTASI
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan
tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga
ο‚· Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda
Banyaknya permutasi dengan k unsur dari n unsur berbeda adalah :
π’π‘·π’Œ =
𝒏!
( 𝒏 βˆ’ π’Œ)!
, π’Œ ≀ 𝒏
Contoh:
Dari 6 orang siswa, akan dipilih seorang ketua, seorang wakil ketua, dan
seorang sekretaris.Berapakah banyaknya susunan pengurus yang dapat
dibentuk?
Jawab:
Banyaknya susunan pengurus yang terdiri atas 3 orang yang dapat dibentuk
dari 6 siswa yang ada, adalah:
πŸ”
πŸ‘
𝑷 =
πŸ”!
( πŸ”βˆ’πŸ‘)!
=
πŸ”!
πŸ‘!
=
πŸ” βˆ™ πŸ“ βˆ™ πŸ’ βˆ™ πŸ‘ βˆ™ 𝟐 βˆ™ 𝟏
πŸ‘ βˆ™ 𝟐 βˆ™ 𝟏
= 120 Susunan
ο‚· Permutasi dengan beberapa unsur yang sama
Misalkan terdapat n unsur sebagai berikut:
Banyaknya permutasi yang memuat a dan b unsur yang sama adalah :
𝑷 =
𝒏!
𝒂! 𝒃!
Contoh :
Tentukan banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata β€œ
PALAPA”!
Jawab:
Huruf P = 2, A = 3
Banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata β€œPALAPA”:
P =
6!
2!3!
=
6 βˆ™5 βˆ™4 βˆ™3 βˆ™2 βˆ™1
(2 βˆ™1)(3βˆ™2 βˆ™1)
= 60 susunan
.Permutasi siklis
Permutasi dari n unsur yang disusun melingkar adalah:
P = (n – 1 )!
Contoh:
Diketahui ada 5 orang yang duduk mengelilingi suatu meja bundar.Berapa
macam susunan yang dapat terjadi ?
Jawab:
Banyaknya susunan yang dapat terjadi adalah :
P = ( 5 – 1)!= 4!= 4 βˆ™ 3 βˆ™ 2 βˆ™ 1 = 24 susunan
Contoh:
Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja
makan yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat
duduk mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda?
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan
urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6
unsur yaitu :
D. KOMBINASI
Kombinasi adalah susunan yang tidak memperhatikan urutan. Banyaknya
kombinasi k unsure yang diambil dari n unsure yang tersedia adalah:
𝒏π‘ͺ π’Œ =
𝒏!
( π’βˆ’π’Œ)!π’Œ!
, k ≀ 𝒏
Contoh :
Dari 10 orang siswa akan dipilih 3 orang siswa untuk menjadi petugas pengibar
bendera.Berapa banyaknya cara untuk memilih petugas pengibar bendera
tersebut?
Jawab:
Banyaknya cara untuk memilih petugas pengibar bendera tersebut adalah:
𝐢 =3
10 𝟏𝟎!
( πŸπŸŽβˆ’πŸ‘)!πŸ‘!
=
𝟏𝟎!
πŸ•!πŸ‘!
= 𝟏𝟐𝟎
Jadi,banyaknya cara untuk memilih petugas pengibar bendera tersebut adalah
120 cara.
Contoh :
Diketahui himpunan .
Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur!
Jawab :
Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).
E. PELUANG
Misalkan dalam suatu percobaan yang menyebabkan munculnya n buah
hasil, kejadian A dapat muncul sebanyak k kali. Peluang kejadian A didefinisikan
sebagai : P (A) =
π’Œ
𝒏
Himpunan semua hasil dari suatu percobaan disebut ruang sampel.
Kisaran nilai peluang kejadian A adalah 0 ≀ 𝑃( 𝐴 ) ≀ 1. Jika P (A) = 0 berarti
kejadian A mustahil terjadi , sebaliknya jika P(A) = 1 berarti kejadian A pasti
terjadi. Frekuensi harapan terjadinya A dalam m kali percobaan adalah :
F = P(A) βˆ™ π’Ž
Contoh:
Diketahui suatu dadu dilempar sebanyak 20 kali. Tentukan peluang dan harapan
muncul mata dadu ganjil dalam percobaan tersebut !
Jawab:
Ruang sampel dari perlemparan dadu tersebut adalah {1,2,3,4,5,6} β†’ 𝑛 = 6
A: kejadian muncul mata dadu ganjil adalah {1,3,5} β†’ π‘˜ = 3
P(A) =
π‘˜
𝑛
=
3
6
=
1
2
F = P(A) βˆ™ π‘š =
1
2
βˆ™ 20 = 10
Contoh:
Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang
masing-masing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah
kejadian muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)!
Jawab :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG}
P = {AAG, AGA, GAA}
ο‚· Peluang komplemen suatu kejadian
Misalkan A adalah suatu kejadian, maka kejadian β€œ tidak terjadinya
kejadian A β€œ dinamakan komplemen kejadian A (𝐴 𝐢
).
P(𝑨 π‘ͺ
) = 1 – P(A)
Contoh:
Diberikan satu dek kartu remi kemudian diambil satu buah. Tentukan peluang
tidak munculnya kartu As dalam penarikan tersebut.
Jawab:
Misal A adalah kejadian terambilnya kartu As dalam penarikan tersebut,
maka; P(A) =
4
52
=
1
13
Peluang tidak munculnya kartu As dalam penarikan tersebut adalah
P(𝐴 𝐢
) = 1 βˆ’ 𝑃( 𝐴) = 1 βˆ’
1
13
=
12
13
ο‚· Peluang Kejadian Majemuk
Misalkan A dan B adalah dua buah kejadian dalam ruang sampel 5,
peluang kejadian A βˆͺ B dapat ditentukan dengan :
P (A βˆͺ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
Keterangan :
ο‚· P(Aβˆͺ 𝐡) : peluang terjadinya kejadian A atau kejadian B
ο‚· P (A) : peluang terjadinya kejadian A
ο‚· P(B) : peluang terjadinya kejadian B
ο‚· P(A ∩ B): peluang terjadinya kejadian A sekaligus kejadian B
Contoh :
Diberikan satu dek kartu remi kemudian diambil satu buah
kartu.Tentukan peluang terambilnya kartu Queen atau kartu berwarna merah!
Jawab:
Dalam percobaan ini, kejadian yang mungkin terjadi adalah :
ο‚· Kejadian terambilnya satu kartu Queen, namakan sebagai kejadian A,
maka:P(A) =
4
52
ο‚· Kejadian terambil satu kartu berwarna merah, namakan sebagai kejadian
B, maka:P(B) =
26
52
ο‚· Kejadian terambilnya satu kartu Queen warna merah, namakan sebagai
kejadian A ∩ B, maka P( A ∩ B ) =
2
52
Peluang terambilnya kartu Queen atau kartu berwarna merah adalah:
P( Aβˆͺ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B )
=
4
52
+
26
52
βˆ’
2
52
=
28
52
=
7
13
ο‚· Peluang Kejadian Majemuk yang Saling Lepas
Kejadian A dan kejadian B dalam suatu percobaan dikatakan saling lepas
jika masing-masing kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama.
Peluang kejadian A atau B yang saling lepas dapat ditentukan dengan
rumus:
P( A βˆͺ B ) = P (A) + P(B)
Contoh :
Diberikan satu dek kartu remi kemudian diambil satu buah kartu. Tentukan
peluang terambilnya kartu hati atau kartu berwarna hitam!
Jawab:
Perhatikan bahwa pada percobaan ini tidak mungkin muncul kartu hati
berwarna hitam.
Dengan demikian kejadian terambilnya satu kartu hati dan kejadian
terambilnya satu kartu berwarna hitam dikatakan saling lepas.
Misal:
ο‚· A: kejadian terambilnya satu kartu hati,maka P (A) =
13
52
ο‚· B: kejadian terambilnya satu kartu berwarna hitam, maka P(B) =
26
52
ο‚· Peluang terambilnya satu kartu hati atau kartu berwarna hitam adalah :
P ( A βˆͺ B ) = P (A) + P (B) =
13
52
+
26
52
=
39
52
=
3
4
ο‚· Peluang Kejadian Majemuk yang Saling Bebas
Kejadian A dan kejadian B dalam suatu percobaan dikatakan saling bebas
jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya.
Peluang kejadian A atau B yang saling bebas dapat ditentukan dengan
rumus:
P(A ∩ B) = P (A) βˆ™ P(B)
Contoh:
Dua keping uang logam dilemparkan bersamaan sebanyak satu kali. Tentukan
peluang munculnya sisi gambar pada mata uang pertama dan munculnya sisi
mata uang yang sama untuk kedua mata uang tersebut!
Jawab:
Misal:
A: Kejadian munculnya sisi gambar pada mata uang pertama .
B: Kejadian munculnya sisi mata uang yang sama untuk kedua mata uang
tersebut.
Perhatikan bahwa tiap uang logam terdiri atas sisi gambar ( G) dan sisi angka
(A).
Ruang sampel : {( 𝐺, 𝐺), ( 𝐺, 𝐴), ( 𝐴, 𝐺),(𝐴, 𝐴)} β†’ 𝑛 = 4
Kejadian A : {( 𝐺, 𝐺),(𝐺, 𝐴)} β†’ 𝑃( 𝐴) =
2
4
=
1
2
Kejadiaan B : {( 𝐺, 𝐺),(𝐴, 𝐴)} β†’ 𝑃( 𝐡) =
2
4
=
1
2
Kejadiaan A ∩ 𝐡 ∢ {( 𝐺, 𝐺)} β†’ 𝑃 ( 𝐴 ∩ 𝐡 ) =
1
4
ο‚· Peluang Kejadian Bersyarat
Peluang munculnya kejadian A dengan syarat kejadian B telah muncul adalah:
P( 𝑨| 𝑩) =
𝑷(𝑨 βˆ©π‘© )
𝑷(𝑩)
, P (B) β‰  𝟎
Peluang munculnya kejadiaan B dengan syarat kejadiaan A telah muncul
adalah:
𝑷( 𝑩| 𝑨) =
𝑷( 𝑨 ∩ 𝑩 )
𝑷 (𝑨)
, 𝑷( 𝑨) β‰  𝟎
Contoh:
Sebuah dadu enam sisi dilemparkan satu kali.Tentukan peluang munculnya
bilangan ganjil jika diketahui telah muncul bilangan prima.!
Jawab:
Misal:
A : Kejadiaan munculnya bilangan ganjil, maka A = {1,3,5} β†’ P(A) =
3
6
B : Kejadiaan muncul bilangan prima, maka B = {2,3,5} β†’ P(B) =
3
6
A∩ 𝐡 ∢ Kejadiaan munculnya bilangan prima ganjil, maka
A∩ 𝐡 = {3,5} β†’ 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) =
2
6
Peluang munculnya bilangan ganjil jika diketahui telah muncul bilangan
prima adalah:
P( 𝐴| 𝐡) =
𝑃(𝐴 ∩𝐡 )
𝑃(𝐡)
=
2
6⁄
3
6⁄
=
2
3
ο‚· Peluang Pengambilan Tanpa Pengembalian
Contoh:
Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola merah dan 3 bola putih. Dari dalam kotak
tersebut diambil satu buah bolapertama dan satu bola kedua secara berturut-
turut tanpa pengembalian.
Tentukan peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua putih.
Jawab:
Misal:
A: kejadian terambilnya sebuah bola merah pada pengambilan pertama
B: kejadian terambilannya sebuah bola putih pada pengsmbilan kedua
Peluang terambilnya bola pertama merah adalah P(A) =
4
7
Peluang terambilnya bola kedua putih jika diketahui bola pertama merah
adalah P(( 𝐡| 𝐴) =
3
6
=
1
2
Dengan demikian peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua
putih adalah :
P (A∩ 𝐡) = P(A) βˆ™ P( 𝐡| 𝐴)
=
4
7
βˆ™
1
2
=
2
7
ο‚· Peluang pengambilan dengan pengembalian
Contoh:
Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola merah dan 3 bola putih. Dari dalam kotak
tersebut diambil satu buah bola pertama kemudian dikembalikan lagi kedalam
kotak. Lalu diambil lagi sebuah bola kedua. Tentukan peluang terambilnya
bola pertama merah dan bola kedua putih.
Jawab:
Misal:
A: kejadian terambilnya sebuah bola merah pada pengambilan pertama, maka
P (A) =
4
7
B: kejadian terambilnya sebuah bola putih pada pengembalian kedua, maka
P(B) =
3
7
Dengan demikian peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua
putih adalah:
P(A∩ 𝐡) = P(A) βˆ™ P( 𝐡| 𝐴) =
4
7
βˆ™
3
7
=
12
49
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dalam makalah peluang ini adalah suatu peluang
terdiri dari 5 macam yaitu pengisian tempat, factorial, permutasi, kombinasi,dan
peluang.
3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diajukan yaitu agar makalah ini dapat menjadi
rujukan untuk pembaca budiman sekalian, yang kelak akan membuat makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
ο‚· Liu, C. L. 1995. Dasar-Dasar Matematika Diskret. Jakarta: Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama
ο‚· Ngurah,I Gusti,2002.Statistika.Raja Grafindo Persada: Jakarta
ο‚· Sembiring, Suwah. 2002. Olimpiade Matematika. Bandung: Yrama Putra
ο‚· Spiegel, M. R. 1991. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal Matematika
Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga
ο‚· Wijaya, Rony. 2012. Peluang. Jakarta: Erlangga
MATEMATIKA
β€œPELUANG”
Disusun oleh:
Nama : Yustika Oktaviani
Kelas : XI. IPA.3
Guru Pembimbing : Masrah Gusriani, S.Pd
SMA NEGERI 4 PAGARALAM
TAHUN AJARAN 2014/2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peluang ..............................................................................................................2
A. Pengisian tempat ............................................................................................2
B. Faktor .............................................................................................................3
C. Permutasi .........................................................................................................
D. Kombinasi ........................................................................................................
E. Peluang ............................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

PPT Teorema Pythagoras
PPT Teorema PythagorasPPT Teorema Pythagoras
PPT Teorema Pythagoras
RyaAgustini
Β 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Nia Matus
Β 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
Fitria Maghfiroh
Β 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
Β 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Aisyah Turidho
Β 
PowerPoint Bangun Datar
PowerPoint Bangun DatarPowerPoint Bangun Datar
PowerPoint Bangun Datar
Ardi Yusuf Setiawan
Β 
Bahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viiiBahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viii
MartiwiFarisa
Β 
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptxPeluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
IkaRizki8
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
Β 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Ana Sugiyarti
Β 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Eman Mendrofa
Β 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Nailul Hasibuan
Β 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
Β 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
MartiwiFarisa
Β 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORMustahal SSi
Β 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
Taufik_Yui
Β 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Happy Math Happy Life
Β 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
St. Risma Ayu Nirwana
Β 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
Sigit Rimba Atmojo
Β 

What's hot (20)

PPT Teorema Pythagoras
PPT Teorema PythagorasPPT Teorema Pythagoras
PPT Teorema Pythagoras
Β 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Β 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
Β 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Β 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Β 
PowerPoint Bangun Datar
PowerPoint Bangun DatarPowerPoint Bangun Datar
PowerPoint Bangun Datar
Β 
Bahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viiiBahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viii
Β 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
Β 
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptxPeluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Β 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Β 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Β 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Β 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Β 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Β 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
Β 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
Β 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Β 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
Β 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
Β 

Similar to Makalah matematika peluang

16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
sukani
Β 
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).pptStatistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
GaryChocolatos
Β 
peluang
peluangpeluang
peluang
Annisa Ramadhani
Β 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
Yuni Wiantari
Β 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiKardilah Azijehmail
Β 
Kombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangKombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluang
profkhafifa
Β 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang new
Yusrin21
Β 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Amnil Wardiah
Β 
Kaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluangKaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluang
Afinda Azimatul Khusna
Β 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
TaufikRamadhan47
Β 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
Β 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
Β 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangBeny Nugraha
Β 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
KholidYusuf4
Β 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
naililfiza2
Β 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
Ketut Swandana
Β 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
arman11111
Β 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
ProbabilitasDe Jammers
Β 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
Jidun Cool
Β 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
reno sutriono
Β 

Similar to Makalah matematika peluang (20)

16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
Β 
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).pptStatistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Statistika Dasar-Prodi. Geologi (Pertemuan 1 dan 2).ppt
Β 
peluang
peluangpeluang
peluang
Β 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
Β 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Β 
Kombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangKombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluang
Β 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang new
Β 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Β 
Kaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluangKaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluang
Β 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Β 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
Β 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
Β 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluang
Β 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
Β 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
Β 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
Β 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
Β 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
Β 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
Β 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Β 

Recently uploaded

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Β 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Β 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Β 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
Β 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
Β 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Β 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Β 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Β 

Recently uploaded (20)

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Β 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Β 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Β 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
Β 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
Β 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Β 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Β 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Β 

Makalah matematika peluang

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebanyakan mahasiswa menganggap Matematika adalah pelajaran yang sulit. Pada dasarnya Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang logika berpikir.Soal sesulit apapun akan menjadi mudah jika mahasiswa memiliki logika berpikir yang baik.Sama halnya dengan sub bab Matematika yang berjudul β€œPELUANG”.Untuk menjawab soal Peluang ini sendiri tentu setiap mahasiswa harus memiliki kecakapan dalam menganalisis semua data yang diperoleh dengan system logika berpikir yang baik. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengangkat sebuah makalah yang berjudul: β€œPELUANG”. 1.2 RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu menyebutkan macam- macam peluang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 1.3 TUJUAN Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu agar dapat mengetahui macam- macam peluang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PELUANG Peluang suatu kejadian A sama dengan jumlah terjadinya kejadian A dibagi dengan seluruh yang mungkin. P(A) = k / n Dimana k : jumlah terjadinya kejadian A n : jumlah seluruh yang mungkin Jika kita melakukan percobaan, maka himpunan semua hasil disebut Ruang Sampel Contoh: 1. Percobaan melempar uang logam 3 kali. A adalah kejadian muncul tepat dua muka berturut-turut. Maka : S = {mmm,mmb,mbm,mbb, bmm, bmb, bbm, bbb} A = {mmb, bmm} n(S) = 23 = 8 n(A) = 2 P(A) = 2/8 = 1/4 2. Percobaan melempar dadu satu kali. A adalah kejadian muncul sisi dengan mata dadu genap. Maka : S = {1,2,3,4,5,6} A = {2,4,6} n(S) = 6 n(A) = 3 P(A) = 3/6 = 1/2 Jika peluang terjadinya A adalah P(A) dan peluang tidak terjadinya A adalah P(A) maka berlaku _ P(A) + P(A) = 1
  • 3. Contoh: Dari setumpuk kartu Bridge yang terdiri dari 52 kartu diambil 1 kartu. Berapakah peluang kartu yang terambil bukan kartu King? Jawab: P (King) = 4/52 = 1/13 P bukan King = 1 - 1/13 = 12/13 A. PENGISIAN TEMPAT Jika terdapat n buah tempat yang tersedia dengan : ο‚· 𝒑 𝟏 adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat pertama. ο‚· 𝒑 𝟐 adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat kedua sesudah tempat pertama terisi. ο‚· 𝒑 πŸ‘ adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat ketiga sesudah tempat pertama dan kedua terisi dan seterusnya. ο‚· 𝒑 𝒏 adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat ke-n setelah tempat pertama,kedua,…, dan ke-n terisi. Banyaknya cara untuk mengisi n buah tempat yang tersedia secara keseluruhan adalah: 𝒑 𝟏 𝒙𝒑 𝟐 𝒙𝒑 πŸ‘ 𝒙…..x𝒑 𝒏 Contoh: Dari bilangan-bilangan 1,2,3,4,5,6 akan dibentuk bilangan yang terdiri atas tiga angka dengan ketentuan dalam bilangan tersebut tidak boleh ada angka yang sama. Berapakah banyaknya bilangan yang dapat dibentuk? Jawab: Perhatikan kotak berikut ini: I II III ο‚· Kotak I ditempati nilai tempat ratusan, untuk mengisinya dapat dipilih dari enam angka. ο‚· Kotak II ditempati nilai tempat puluhan, untuk mengisinya dapat dipilih dari lima angka (karena satu angka sudah terpakai untuk mengisi tempat pertama).
  • 4. ο‚· Kotak III ditempati nilai tempat satuan, untuk mengisinya dapat dipilih dari empat angka (karena dua angka sudah terpakai untuk mengisi tempat pertama dan kedua). 6 5 4 Banyaknya bilangan tiga angka yang dapat dibentuk adalah 6x5x4=120. B. FAKTORIAL Untuk setiap n bilangan asli didefinisikan : 𝒏! = 𝒏 βˆ™ ( 𝒏 βˆ’ 𝟏) βˆ™ ( 𝒏 βˆ’ 𝟐) βˆ™ … .βˆ™ πŸ‘ βˆ™ 𝟐 βˆ™ 𝟏 Notasi 𝑛! disebut 𝑛 faktorial. Didefinisikan pula : 1! = 1 dan 0! = 1 Contoh: 1. 4! = 4 x 3 x 2 x 1= 24 2. 6! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 720 C. PERMUTASI Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga ο‚· Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda Banyaknya permutasi dengan k unsur dari n unsur berbeda adalah : π’π‘·π’Œ = 𝒏! ( 𝒏 βˆ’ π’Œ)! , π’Œ ≀ 𝒏 Contoh: Dari 6 orang siswa, akan dipilih seorang ketua, seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris.Berapakah banyaknya susunan pengurus yang dapat dibentuk? Jawab: Banyaknya susunan pengurus yang terdiri atas 3 orang yang dapat dibentuk dari 6 siswa yang ada, adalah: πŸ” πŸ‘ 𝑷 = πŸ”! ( πŸ”βˆ’πŸ‘)! = πŸ”! πŸ‘! = πŸ” βˆ™ πŸ“ βˆ™ πŸ’ βˆ™ πŸ‘ βˆ™ 𝟐 βˆ™ 𝟏 πŸ‘ βˆ™ 𝟐 βˆ™ 𝟏 = 120 Susunan
  • 5. ο‚· Permutasi dengan beberapa unsur yang sama Misalkan terdapat n unsur sebagai berikut: Banyaknya permutasi yang memuat a dan b unsur yang sama adalah : 𝑷 = 𝒏! 𝒂! 𝒃! Contoh : Tentukan banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata β€œ PALAPA”! Jawab: Huruf P = 2, A = 3 Banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata β€œPALAPA”: P = 6! 2!3! = 6 βˆ™5 βˆ™4 βˆ™3 βˆ™2 βˆ™1 (2 βˆ™1)(3βˆ™2 βˆ™1) = 60 susunan .Permutasi siklis Permutasi dari n unsur yang disusun melingkar adalah: P = (n – 1 )! Contoh: Diketahui ada 5 orang yang duduk mengelilingi suatu meja bundar.Berapa macam susunan yang dapat terjadi ? Jawab: Banyaknya susunan yang dapat terjadi adalah : P = ( 5 – 1)!= 4!= 4 βˆ™ 3 βˆ™ 2 βˆ™ 1 = 24 susunan Contoh: Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda? Jawab : Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur yaitu :
  • 6. D. KOMBINASI Kombinasi adalah susunan yang tidak memperhatikan urutan. Banyaknya kombinasi k unsure yang diambil dari n unsure yang tersedia adalah: 𝒏π‘ͺ π’Œ = 𝒏! ( π’βˆ’π’Œ)!π’Œ! , k ≀ 𝒏 Contoh : Dari 10 orang siswa akan dipilih 3 orang siswa untuk menjadi petugas pengibar bendera.Berapa banyaknya cara untuk memilih petugas pengibar bendera tersebut? Jawab: Banyaknya cara untuk memilih petugas pengibar bendera tersebut adalah: 𝐢 =3 10 𝟏𝟎! ( πŸπŸŽβˆ’πŸ‘)!πŸ‘! = 𝟏𝟎! πŸ•!πŸ‘! = 𝟏𝟐𝟎 Jadi,banyaknya cara untuk memilih petugas pengibar bendera tersebut adalah 120 cara. Contoh : Diketahui himpunan . Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur! Jawab : Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2). E. PELUANG Misalkan dalam suatu percobaan yang menyebabkan munculnya n buah hasil, kejadian A dapat muncul sebanyak k kali. Peluang kejadian A didefinisikan sebagai : P (A) = π’Œ 𝒏
  • 7. Himpunan semua hasil dari suatu percobaan disebut ruang sampel. Kisaran nilai peluang kejadian A adalah 0 ≀ 𝑃( 𝐴 ) ≀ 1. Jika P (A) = 0 berarti kejadian A mustahil terjadi , sebaliknya jika P(A) = 1 berarti kejadian A pasti terjadi. Frekuensi harapan terjadinya A dalam m kali percobaan adalah : F = P(A) βˆ™ π’Ž Contoh: Diketahui suatu dadu dilempar sebanyak 20 kali. Tentukan peluang dan harapan muncul mata dadu ganjil dalam percobaan tersebut ! Jawab: Ruang sampel dari perlemparan dadu tersebut adalah {1,2,3,4,5,6} β†’ 𝑛 = 6 A: kejadian muncul mata dadu ganjil adalah {1,3,5} β†’ π‘˜ = 3 P(A) = π‘˜ 𝑛 = 3 6 = 1 2 F = P(A) βˆ™ π‘š = 1 2 βˆ™ 20 = 10 Contoh: Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masing-masing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)! Jawab : S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG} P = {AAG, AGA, GAA} ο‚· Peluang komplemen suatu kejadian Misalkan A adalah suatu kejadian, maka kejadian β€œ tidak terjadinya kejadian A β€œ dinamakan komplemen kejadian A (𝐴 𝐢 ). P(𝑨 π‘ͺ ) = 1 – P(A) Contoh: Diberikan satu dek kartu remi kemudian diambil satu buah. Tentukan peluang tidak munculnya kartu As dalam penarikan tersebut.
  • 8. Jawab: Misal A adalah kejadian terambilnya kartu As dalam penarikan tersebut, maka; P(A) = 4 52 = 1 13 Peluang tidak munculnya kartu As dalam penarikan tersebut adalah P(𝐴 𝐢 ) = 1 βˆ’ 𝑃( 𝐴) = 1 βˆ’ 1 13 = 12 13 ο‚· Peluang Kejadian Majemuk Misalkan A dan B adalah dua buah kejadian dalam ruang sampel 5, peluang kejadian A βˆͺ B dapat ditentukan dengan : P (A βˆͺ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) Keterangan : ο‚· P(Aβˆͺ 𝐡) : peluang terjadinya kejadian A atau kejadian B ο‚· P (A) : peluang terjadinya kejadian A ο‚· P(B) : peluang terjadinya kejadian B ο‚· P(A ∩ B): peluang terjadinya kejadian A sekaligus kejadian B Contoh : Diberikan satu dek kartu remi kemudian diambil satu buah kartu.Tentukan peluang terambilnya kartu Queen atau kartu berwarna merah! Jawab: Dalam percobaan ini, kejadian yang mungkin terjadi adalah : ο‚· Kejadian terambilnya satu kartu Queen, namakan sebagai kejadian A, maka:P(A) = 4 52 ο‚· Kejadian terambil satu kartu berwarna merah, namakan sebagai kejadian B, maka:P(B) = 26 52 ο‚· Kejadian terambilnya satu kartu Queen warna merah, namakan sebagai kejadian A ∩ B, maka P( A ∩ B ) = 2 52 Peluang terambilnya kartu Queen atau kartu berwarna merah adalah: P( Aβˆͺ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B ) = 4 52 + 26 52 βˆ’ 2 52
  • 9. = 28 52 = 7 13 ο‚· Peluang Kejadian Majemuk yang Saling Lepas Kejadian A dan kejadian B dalam suatu percobaan dikatakan saling lepas jika masing-masing kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama. Peluang kejadian A atau B yang saling lepas dapat ditentukan dengan rumus: P( A βˆͺ B ) = P (A) + P(B) Contoh : Diberikan satu dek kartu remi kemudian diambil satu buah kartu. Tentukan peluang terambilnya kartu hati atau kartu berwarna hitam! Jawab: Perhatikan bahwa pada percobaan ini tidak mungkin muncul kartu hati berwarna hitam. Dengan demikian kejadian terambilnya satu kartu hati dan kejadian terambilnya satu kartu berwarna hitam dikatakan saling lepas. Misal: ο‚· A: kejadian terambilnya satu kartu hati,maka P (A) = 13 52 ο‚· B: kejadian terambilnya satu kartu berwarna hitam, maka P(B) = 26 52 ο‚· Peluang terambilnya satu kartu hati atau kartu berwarna hitam adalah : P ( A βˆͺ B ) = P (A) + P (B) = 13 52 + 26 52 = 39 52 = 3 4 ο‚· Peluang Kejadian Majemuk yang Saling Bebas Kejadian A dan kejadian B dalam suatu percobaan dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya. Peluang kejadian A atau B yang saling bebas dapat ditentukan dengan rumus: P(A ∩ B) = P (A) βˆ™ P(B) Contoh: Dua keping uang logam dilemparkan bersamaan sebanyak satu kali. Tentukan peluang munculnya sisi gambar pada mata uang pertama dan munculnya sisi mata uang yang sama untuk kedua mata uang tersebut! Jawab: Misal: A: Kejadian munculnya sisi gambar pada mata uang pertama .
  • 10. B: Kejadian munculnya sisi mata uang yang sama untuk kedua mata uang tersebut. Perhatikan bahwa tiap uang logam terdiri atas sisi gambar ( G) dan sisi angka (A). Ruang sampel : {( 𝐺, 𝐺), ( 𝐺, 𝐴), ( 𝐴, 𝐺),(𝐴, 𝐴)} β†’ 𝑛 = 4 Kejadian A : {( 𝐺, 𝐺),(𝐺, 𝐴)} β†’ 𝑃( 𝐴) = 2 4 = 1 2 Kejadiaan B : {( 𝐺, 𝐺),(𝐴, 𝐴)} β†’ 𝑃( 𝐡) = 2 4 = 1 2 Kejadiaan A ∩ 𝐡 ∢ {( 𝐺, 𝐺)} β†’ 𝑃 ( 𝐴 ∩ 𝐡 ) = 1 4 ο‚· Peluang Kejadian Bersyarat Peluang munculnya kejadian A dengan syarat kejadian B telah muncul adalah: P( 𝑨| 𝑩) = 𝑷(𝑨 βˆ©π‘© ) 𝑷(𝑩) , P (B) β‰  𝟎 Peluang munculnya kejadiaan B dengan syarat kejadiaan A telah muncul adalah: 𝑷( 𝑩| 𝑨) = 𝑷( 𝑨 ∩ 𝑩 ) 𝑷 (𝑨) , 𝑷( 𝑨) β‰  𝟎 Contoh: Sebuah dadu enam sisi dilemparkan satu kali.Tentukan peluang munculnya bilangan ganjil jika diketahui telah muncul bilangan prima.! Jawab: Misal: A : Kejadiaan munculnya bilangan ganjil, maka A = {1,3,5} β†’ P(A) = 3 6 B : Kejadiaan muncul bilangan prima, maka B = {2,3,5} β†’ P(B) = 3 6 A∩ 𝐡 ∢ Kejadiaan munculnya bilangan prima ganjil, maka A∩ 𝐡 = {3,5} β†’ 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 2 6 Peluang munculnya bilangan ganjil jika diketahui telah muncul bilangan prima adalah: P( 𝐴| 𝐡) = 𝑃(𝐴 ∩𝐡 ) 𝑃(𝐡) = 2 6⁄ 3 6⁄ = 2 3 ο‚· Peluang Pengambilan Tanpa Pengembalian Contoh: Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola merah dan 3 bola putih. Dari dalam kotak tersebut diambil satu buah bolapertama dan satu bola kedua secara berturut- turut tanpa pengembalian. Tentukan peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua putih.
  • 11. Jawab: Misal: A: kejadian terambilnya sebuah bola merah pada pengambilan pertama B: kejadian terambilannya sebuah bola putih pada pengsmbilan kedua Peluang terambilnya bola pertama merah adalah P(A) = 4 7 Peluang terambilnya bola kedua putih jika diketahui bola pertama merah adalah P(( 𝐡| 𝐴) = 3 6 = 1 2 Dengan demikian peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua putih adalah : P (A∩ 𝐡) = P(A) βˆ™ P( 𝐡| 𝐴) = 4 7 βˆ™ 1 2 = 2 7 ο‚· Peluang pengambilan dengan pengembalian Contoh: Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola merah dan 3 bola putih. Dari dalam kotak tersebut diambil satu buah bola pertama kemudian dikembalikan lagi kedalam kotak. Lalu diambil lagi sebuah bola kedua. Tentukan peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua putih. Jawab: Misal: A: kejadian terambilnya sebuah bola merah pada pengambilan pertama, maka P (A) = 4 7 B: kejadian terambilnya sebuah bola putih pada pengembalian kedua, maka P(B) = 3 7 Dengan demikian peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua putih adalah: P(A∩ 𝐡) = P(A) βˆ™ P( 𝐡| 𝐴) = 4 7 βˆ™ 3 7 = 12 49
  • 12. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Adapun kesimpulan dalam makalah peluang ini adalah suatu peluang terdiri dari 5 macam yaitu pengisian tempat, factorial, permutasi, kombinasi,dan peluang. 3.2 SARAN Adapun saran yang dapat diajukan yaitu agar makalah ini dapat menjadi rujukan untuk pembaca budiman sekalian, yang kelak akan membuat makalah selanjutnya.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA ο‚· Liu, C. L. 1995. Dasar-Dasar Matematika Diskret. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama ο‚· Ngurah,I Gusti,2002.Statistika.Raja Grafindo Persada: Jakarta ο‚· Sembiring, Suwah. 2002. Olimpiade Matematika. Bandung: Yrama Putra ο‚· Spiegel, M. R. 1991. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal Matematika Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga ο‚· Wijaya, Rony. 2012. Peluang. Jakarta: Erlangga
  • 14. MATEMATIKA β€œPELUANG” Disusun oleh: Nama : Yustika Oktaviani Kelas : XI. IPA.3 Guru Pembimbing : Masrah Gusriani, S.Pd SMA NEGERI 4 PAGARALAM TAHUN AJARAN 2014/2015
  • 15. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................i DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1 1.3 Tujuan.................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Peluang ..............................................................................................................2 A. Pengisian tempat ............................................................................................2 B. Faktor .............................................................................................................3 C. Permutasi ......................................................................................................... D. Kombinasi ........................................................................................................ E. Peluang ............................................................................................................ BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 3.2 Saran .................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA