Konsep laba adalah hasil neto dari operasi bisnis selama periode tertentu yang bertujuan untuk mengukur perubahan kekayaan pemegang saham. Tugas analisis laporan keuangan adalah mengevaluasi dan membuat penyesuaian terhadap laba untuk meningkatkan kemampuannya dalam mencerminkan kinerja perusahaan dan memperkirakan pendapatan masa depan. Akuntansi nilai wajar menentukan nilai aset dan liabilitas berdasarkan nilai
2. KONSEP LABA
Konsep laba (juga disebut sebagai earning atau profit), dalam istilah keuangan
ringkasan hasil neto dari dari operasi bisnis selama periode waktu tertentu.
Memiliki tujuan untuk menjelaskan laba bisnis suatu periode dari laporan laba
rugi.
Secara konseptual, laba bertujuan memberikan pengukuran pada perubahan
kekayaan pemegang saham (stakeholder) selama suatu periode dan estimasi
profitabilitas bisnis saat ini, yaitu, sampai sejauh mana bisnis mampu
menutupi biaya operasinya dan memperoleh pengembalian bagi para
pemegang sahamnya.
Tugas utama analisis laporan keuangan adalah mengevaluasi dan membuat penyesuaian yang
diperlukan terhadap laba untuk meningkatkan kemampuannya dalam mencerminkan kinerja
perusahaan dan memperkirakan pendapatan masa depan..
3. KONSEP LABA EKONOMI
1. Laba ekonomi biasanya ditentukan dengan arus kas selama
periode yang bersangkutan ditambah perubahan nilai sekarang dari
arus kas masa depan yang diharapkan, biasanya ditunjukkan oleh
perubahan nilai pasar dari aset neto bisnis.
Laba ekonomi adalah indikator bottom-line dari kinerja perusahaan
mengukur pengaruh keuangan dari semua kejadian selama periode
tertentu secara komprehensif.
4. KONSEP LABA EKONOMI
2. Laba permanen (permanent income) juga disebut laba berkelanjutan
(sustainable) atau laba berulang (recurring income) merupakan rata-rata laba
stabil yang diharapkan dapat diperoleh selama masa bisnis.
3. Laba operasi (operating income) mengacu pada laba yang timbul dari
aktivitas operasi perusahaan.
Laba permanen mencerminkan fokus jangka panjang. Karena secara konseptual mirip dengan
kekuatan produktif berkelanjutan, yang merupakan konsep penting untuk penilaian ekuitas dan
analisis kredit.
Laba operasi tidak memasukkan semua beban (atau pendapatan) yang timbul dari
aktivitas pendanaan perusahaan seperti beban bunga dan laba investasi,
5. AKUNTANSI NILAI WAJAR
Akuntansi nilai wajar adalah, nilai aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan
nilai wajar (biasanya harga pasar) pada tanggal pengukuran (yaitu, sekitar
tanggal laporan keuangan).
Contoh: nilai tanah yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan akan
mempresentasikan harga pasarnya pada tanggal laporan posisi keuangan, dan
nilai persediaan barang jadi yang dilaporkan akan mempresentasikan estimasi
harga jual saat ini dikurangi biaya langsung penjualan.
7. AKUNTANSI NILAI WAJAR
Transaksi versus penilaian saat ini.
Biaya versus berbasis pasar
Akuntansi biaya historis: nilai aset dan liabilitas sebagian besar ditentukan oleh transaksi
aktual entitas bisnis di masa lalu; penilaian tidak perlu mencerminkan kondisi ekonomi saat ini.
Model nilai wajar: jumlah aset atau liabilitas ditentukan oleh: nilai terkini dengan
menggunakan asumsi pasar sehingga penilaian tidak perlu didasarkan pada suatu transaksi
yang sebenarnya.
Biaya historis ditentukan oleh biaya yang terjadi melalui bisnis,
Model nilai wajar didasarkan pada penilaian pasar (atau asumsi berdasarkan pasar).
8. AKUNTANSI NILAI WAJAR
Pendekatan penghasilan alternatif.
Biaya historis, laba ditentukan dengan mengaitkan biaya dengan pendapatan yang diakui,
yang harus direalisasikan dan diterima.
Model nilai wajar, laba ditentukan hanya dengan Perubahan neto nilai wajar aset dan
liabilitas.
9. Pertimbangan dalam Mengukur Nilai Wajar
Nilai wajar didefinisikan sebagai nilai pasar. Teknik penilaian "nilai wajarnya"
dengan mengacu pada pasar sekunder.
Terdapat lima aspek yang perlu diperhatikan pada nilai wajar:
1. Pada tanggal pengukuran
2. Transaksi hipotesis
3. Transaksi teratur
4. Pengukuran berbasis pasar
5. Harga keluar
10. Manajemen Laba
Manajemen laba didefinisikan sebagai "intervensi dengan tujuan
tertentu oleh manajemen dalam proses penentuan laba, biasanya
untuk memenuhi tujuan yang mementingkan diri sendiri” (Schipper,
1989).
11. STRATEGI MANAJEMEN LABA
1. Meningkatkan laba: melaporkan pendapatan untuk menggambarkan
perusahaan dengan lebih baik. Bisa untuk menambah penghasilan selama
beberapa periode
2. Big bath: melibatkan penghapusan sebanyak mungkin dalam satu periode.
Periode yang dipilih biasanya adalah periode dengan kinerja yang buruk.
3. Perataan Penghasilan: manajer menurunkan atau meningkatkan laba yang
dilaporkan sehingga mengurangi fluktuasi.
12. MOTIVASI MANAJEMEN LABA
1. Insentif Kontrak: kontrak kompensasi manajerial sering kali menyertakan
bonus berdasarkan pendapatan.
2. Harga Saham: berpotensi berdampak pada naiknya harga saham.
3. Insentif lainnya: Laba terkadang dikelola ke bawah untuk mengurangi biaya
politik dan pengawasan dari badan pemerintah seperti regulator anti trust
dan IRS. perusahaan mengelola laba untuk mendapatkan bantuan subsidi
dari pemerintah, dan perlindungan dari persaingan asing.
13. CONCLUSION
Konsep Laba adalah kenaikan asset dalam satu periode akibat kegiatan
produktif yang dapat di bagi atau di didistribusi kepada kreditor, pemerintah,
pemegang saham (bunga, pajak, dan deviden) tanpa mempengaruhi
keutuhan ekuitas pemegang saham semula.
Akuntansi Nilai wajar adalah pencatatan harga yang akan diterima atas
menjual suatu aset berdasarkan tanggal pengukuran kondisi pasar saat ini.
Manajemen laba atau earning management merupakan tindakan manajer
menaikkan atau menurunkan laba yang akan dilaporkan ke dalam laporan
keuangan dengan tujuan tertentu sesuai prinsip akuntansi.