1. Analisis Fundamental Saham
& Analisis Teknikal Saham
Nama : Asri Amelia
NIM : 1714290073
Tugas Pengantar Pasar Modal ke-9
Hari Jum’at, 5 Juni 2020
2. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
1. Deskripsikan Ruang Lingkup Analisis Fundamental Saham
APA ITU ANALISIS FUNDAMENTAL?
Analisis Fundamental atau Fundamental Analysis adalah
teknik analisa yang memperhitungkan berbagai faktor,
seperti kinerja perusahaan, analisis persaingan usaha,
analisis industri, analisis ekonomi dan pasar makro-mikro.
Dari sini dapat diketahui apakah perusahaan tersebut
masih sehat atau tidak. Dari pengecekan tersebut, investor
dapat mengetahui mana perusahaan yang dalam kondisi
baik dan bisa dipilih untuk investasi.
3. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
• Analisa Fundamental memiliki jangka waktu yang
panjang, analisis ini menggunakan data historis. Tapi
sering kali masalah yang dihadapi oleh para investor
adalah masalah timing dan juga informasi.
• Analisa fundamental dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari 4 kategori
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Keuangan dan Moneter
3. Faktor Politik
4. Faktor Eksternal
4. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
Analisis Fundamental memiliki beberapa
kegunaan di dalam investasi saham, antara
lain:
1. Mendeteksi saat yang tepat untuk
masuk atau keluar dari pasar saham
Dengan mengetahui bagaimana kondisi
ekonomi negara, kita dapat mengetahui
kapan kita harus berinvestasi.
2. Membantu memilih saham yang baik
untuk investasi
Dengan analisis industri dan keuangan
perusahaan kita dapat terhindar dari
memiliki perusahaan yang
fundamentalnya kurang jelas
3. Mengetahui harga wajar suatu
saham
Analisis Fundamental dapat
digunakan untuk mengetahui valuasi
saham, yaitu berapa nominal rupiah
saham itu layak dihargai. Ada banyak
metode yang bisa digunakan untuk
menghitung valuasi saham, misalnya:
• Metode PER (Price Earning Ratio)
• Metode PBV (Price to Book Value
Ratio)
• Metode DDM (Discounted Dividend
Model)
• Metode Discounted Cash Flow (DCF)
• Metode Free Cash Flow (FCF)
Dan apa saja kegunaan Analisis Fundamental Saham ?
5. Terdapat 2 cara melakukan Analisis Fundamental pada
Saham, yaitu dengan cara :
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
2. Bagaimana cara melakukan Analisis Fundamental ?
1. Top Down
Approach
2. Ratio
Keuangan
6. • Di dalam Analisis Fundamental kita dapat melakukan analisis top-down
mulai dari kondisi ekonomi negara secara makro sampai kondisi
perusahaan secara mikro.
• Analisis Makro untuk mengetahui kondisi ekonomi negara secara
keseluruhan. Kita perlu melihat apakah ekonomi masih bertumbuh, inflasi
tidak mengancam pertumbuhan, dan sebagainya. Ekonomi negara yang
bertumbuh akan mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan.
• Analisis Sektoral (Industri) untuk mengetahui kondisi masing-masing
industri. Kita perlu mengetahui apa saja sektor industri yang paling
memiliki peluang untuk bertumbuh.
• Analisis Mikro untuk mengetahui kondisi perusahaan. Yang dapat
dilakukan misalnya dengan mengukur kesehatan keuangan perusahaan,
dilihat dari Laporan Keuangan yang dikeluarkannya.
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
TOP DOWN APPROACH
7. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
• Salah satu cara yang paling sering digunakan dalam melakukan
analisis fundamental saham perusahaan yaitu dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan.
1. Return On Equity (ROE)
ROE merupakan rasio keuangan yang membandingkan antara laba
bersih dengan total modal yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi
nilai rasio ROE perusahaan, maka semakin baik kinerja perusahaan
dalam memanfaatkan modal yang dimiliki untuk memperoleh laba
(profit).
ROE = (Net Income / Total Modal) x 100%
Begitu pun sebaliknya, jika nilai ROE perusahaan kecil, itu
menandakan bahwa perusahaan tidak mampu memanfaatkan
modalnya untuk menciptakan keuntungan (profit).
RASIO KEUANGAN
8. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
2. Return On Asset (ROA)
Tidak jauh berbeda dengan rasio ROE, rasio ROA juga berfungsi
untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba.
Hanya saja, pembanding dalam rasio ini yaitu total aset perusahaan.
Sebagaimana yang diketahui, aset perusahaan merupakan hasil dari
penjumlahan antara utang dengan modal.
ROA = (Net Income / Total Aset) x 100%
Semakin tinggi nilai rasio ROA perusahaan, maka itu
mengindikasikan perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam
memanfaatkan aset yang dimiliki untuk mendapatkan laba. Begitu
pun sebaliknya, rasio ROA yang kecil menandakan
ketidakmampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk
menciptakan profit, carilah perusahaan dengan ROA > 20%.
RASIO KEUANGAN
9. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
3. Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio DER ini merupakan salah satu variabel analisis
fundamental saham yang membandingkan antara total utang
dengan total modal perusahaan.
DER = Total Utang / Total Modal
rasio ini mengukur seberapa besar keuangan perusahaan
dibiayai oleh utang. Semakin besar nilai rasio ini, maka
semakin besar suatu perusahaan menggunakan utang untuk
modal bisnis. Begitu pun sebaliknya, perusahaan yang
memiliki nilai DER yang kecil, menunjukkan penggunaan
utang perusahaan lebih kecil dari total modal.
RASIO KEUANGAN
10. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
4. Dividen Payout Ratio (DPR)
DPR atau payout ratios merupakan salah satu analisis fundamental
saham yang sangat penting diperhatikan terutama oleh investor yang
berfokus pada dividen. Rasio ini membandingkan antara dividen per
lembar saham (dividend per share) dengan laba per lembar saham
(earnings per share).
DPR = dividend per share (DPS) / earnings per share (EPS
Rasio DPR yang tinggi diyakini mampu menarik minat investor
untuk berinvestasi di suatu perusahaan. DPR yang tinggi
mengindikasikan keuangan perusahaan sangat baik sehingga itu
mengundang minat investor untuk berinvestasi. Selain itu, DPR
yang tinggi juga dapat dijadikan sebagai jaminan oleh investor
untuk mendapatkan pendapatan tetap berupa dividen.
RASIO KEUANGAN
11. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
5. Earnings Per Share (EPS)
• Rasio EPS juga sangat penting untuk dijadikan indikator dalam
analisis fundamental saham perusahaan. Pasalnya, rasio EPS
memberikan informasi kepada investor mengenai laba bersih per
lembar saham perusahaan. Untuk mencari nilai EPS, Anda bisa
menggunakan rumus sebagai berikut:
EPS = (Laba Bersih – Pajak – Dividen) / Jumlah Saham Beredar
• Nilai EPS yang tinggi bisa mengindikasikan perusahaan memiliki
laba yang besar. Meskipun begitu, EPS yang tinggi juga disebabkan
karena jumlah saham beredar yang relatif sedikit. Namun,
tetaplah mencari perusahaan dengan nilai EPS yang tinggi.
.
RASIO KEUANGAN
12. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
6. Price to Earning Ratio (PER)
PER merupakan salah satu indikator analisis fundamental saham di mana rasio ini
termasuk ke dalam salah satu market-based ratios. PER sering kali digunakan
untuk menentukan murah dan mahalnya harga suatu saham. PER dihasilkan dari
perbandingan antara harga saham perusahaan dengan laba per lembar saham (EPS).
PER = Stock Price / EPS
Rasio PER yang kecil mengindikasikan bahwa laba perusahaan
dengan prinsip value investing, mereka menganggap harga saham tersebut
berpotensi naik hingga menembus harga wajarnya.
Begitu pun sebaliknya, PER yang terlalu tinggi dianggap tidak menarik oleh value
investor karena harga saham perusahaan tersebut dianggap terlalu mahal. Lalu,
bagaimana cara melihat PER yang tinggi (mahal) dan rendah (murah)? Anda bisa
membandingkan nilai PER perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang masuk
dalam sektor industri yang sama.
RASIO KEUANGAN
13. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
7. Price to Book Value (PBV)
Inilah indikator analisis fundamental saham yang terakhir. PBV tidak
jauh berbeda dengan PER, yaitu sama-sama menaksir nilai wajar
suatu saham. Hanya saja, rasio ini membandingkan antara harga
saham perusahaan dengan nilai buku (ekuitas) per lembar saham.
PBV = Stock Price / Book Value
Istilah book value (BV) di sini adalah nilai ekuitas per lembar saham
suatu perusahaan. Nah, nilai PBV yang tinggi menunjukkan bahwa
harga saham perusahaan berada di atas nilai wajar, atau dikenal
sebagai overvalue. Begitu pun sebaliknya, nilai rasio PBV yang
rendah mengindikasikan harga saham perusahaan berada di bawah
nilai wajarnya (undervalue).
RASIO KEUANGAN
14. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
Faktor Ekonomi Makro (Eksternal)
Inilah faktor yang dapat memengaruhi harga saham. Faktor
ekonomi makro ini bersifat eksternal sehingga tidak bisa
dikendalikan oleh perusahaan. Apa contohnya? Misalnya
1. Kebijakan suku bungan
2. Inflasi
3. Kurs
4. Neraca perdagangan dan pembayaran
5. Pertumbuhan ekonomi.
3. Apa saja faktor/variabel Ekonomi Makro yang
mempengaruhi keputusan investasi seorang investor ?
15. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
4. Bagaimana menganalisa perubahan di Pasar Modal dalam Analisa
Fundamental ?
• Jika siklis ekonomi terus
mendekati titik puncak, maka
kecenderungan harga saham
cenderung stabil sehingga
return saham yang abnormal
sulit dicapai investor. Dalam
hal ini investor harus bisa
meramalkan kapan siklis
ekonomi akan mencapai titik
baliknya (baik titik puncak
maupun titik terendah),
sehingga investor bisa
membuat keputusan tentang
harga saham yang tepat, serta
tindakan apa yang sebaiknya
dilakukan investor tentang
saham tersebut.
1. Perubahan Siklis Ekonomi
Perubahan harga saham akan merefleksikan
perubahan siklis ekonomi yang akan terjadi.
Ketika ekonomi memasuki siklis yang cenderung
menurun menuju titik terendah (resesi), maka
harga saham biasanya akan turun. Semakin kuat
resesi, semakin drastis penurunan harga saham.
Pada situasi demikian, investor harus melakukan
peramalan tentang kapan saatnya siklis ekonomi
menemui titik baliknya dan mulai memasuki siklis
yang membaik. Jika siklis ekonomi diramalkan
membaik, maka harga saham menjelang titik balik
siklis ekonomi (sebelum mencapai titik terendah)
akan membaik mendahului membaiknya siklis
ekonomi.
16. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
4. Bagaimana menganalisa perubahan di Pasar Modal dalam Analisa
Fundamental ?
• Jika investor meramalkan
tingkat suku bunga akan
meningkat, maka tentunya
investor akan bisa
memperkirakan bahwa
harga obligasi maupun
harga saham akan
cenderung menurun.
Kemampuan untuk
meramalkan perubahan
variabel-variabel ekonomi
makro tentunya akan sangat
membantu investor dalam
membuat keputusan
investasi yang tepat dan
menguntungkan.
2. Perubahan Variabel-Variabel Ekonomi Makro
Pengamatan terhadap perubahan beberapa
variabel/indikator ekonomi makro seperti PDB,
inflasi, tingkat bunga maupun nilai tukar mata
uang, dipercaya bisa membantu investor dalam
meramalkan apa yang akan terjadi pada
perubahan pasar modal. Misalnya, variabel
tingkat bunga bisa dipakai dalam meramalkan
harga saham atau obligasi yang akan terjadi.
17. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
5. Cara Analisis Industri dalam Analisis Fundamental
Dalam analisis industri,
kita akan
mengklasifikan
perusahaan ke dalam
siklus industrinya.
Dibagi menajadi
beberapa fase, yaitu :
1. Fase awal
(pioneering phase)
2. Fase pertumbuhan
(rapid growth phase)
3. Fase pendewasaan
(mature growth phase)
4. Fase stabilisasi dan
pendewasaan pasar
(stabilization and market
maturity phase)
5. Fase perlambatan
(declaration of growth
and decline industries)
18. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
1. Fase awal (pioneering phase)
Perusahaan-perusahaan yang
masih dalam fase industri ini,
kuantitas penjualannya memang
masih belum besar. Mereka pun
mengalokasikan biaya untuk
modal kerja awal hingga investasi
usaha.
Membeli saham perusahaan yang
masih ada di fase awal cukup
berisiko. Namun jika perusahaan
ini berhasil tumbuh, maka
keuntungan kita pun sangat besar.
2. Fase pertumbuhan (rapid
growth phase)
Permintaan akan produk
perusahaan yang masuk ke fase
pertumbuhan sudah cukup
banyak. Margin dan laba
bersihnya juga sudah tumbuh,
sementara itu angka kompetisinya
masih tergolong rendah.
Peluang akan potensi labanya
juga cukup besar. Jika kamu
membeli saham perusahaan
dengan fase industri ini, risikonya
tentu lebih kecil ketimbang yang
masih di fase awal.
5. Cara Analisis Industri dalam Analisis Fundamental
19. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
3. Fase pendewasaan (mature growth
phase)
Penjualan dari perusahaan dengan
fase industri ini terbilang stabil, akan
tetapi kompetisi bisnisnya juga cukup
ketat karena pesaingnya gak sedikit.
Tentu saja, perusahaan-perusahaan di
fase ini butuh melakukan terobosan
dan inovasi baru.
Meskipun tergolong stabil, risiko laba
tergerus tetap ada karena persaingan
usaha. Oleh karena itu, jika memang
pilihanmu adalah saham perusahaan
di fase ini, pilihlah yang memiliki
pangsa pasar lebih luas ketimbang
kompetitornya.
4. Fase stabilisasi dan pendewasaan
pasar (stabilization and market
maturity phase)
Pangsa pasar dari perusahaan di fase
industri ini sudah terkonsolidasi.
Perusahaan ini cenderung sulit
mengalami pertumbuhan, sementara
itu persaingan di pasar dinilai cukup
mematikan karena bentuknya adalah
perebutan pasar.
Berinvestasi di perusahaan seperti ini
masih tetap menguntungkan. Hanya
saja imbal hasilnya memang kurang
menggoda karena pertumbuhan dari
perusahaan ini tergolong lambat.
5. Cara Analisis Industri dalam Analisis Fundamental
20. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
5. Fase perlambatan (declaration of growth and
decline industries)
Dulu, mungkin saham perusahaan yang di fase ini adalah
primadona karena diburu investor. Namun seiring dengan
berjalannya waktu, pangsa pasarnya kian meredup,
margin keuntungan mereka pun minus, dan persaingan
usahanya juga makin mematikan.
Bisa jadi nama perusahaannya memang cukup terkenal,
tapi bisnisnya sudah sunset (prospeknya suram di masa
depan).
5. Cara Analisis Industri dalam Analisis Fundamental
21. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
• Setelah mengetahui fase-fase di atas, kita akan coba untuk
mengklasifikasikan saham berdasarkan fase industrinya.
• Agar lebih mudah, kita akan menggunakan tiga kategori besar.
Untuk kategori satu dan dua kita akan masukkan dalam fase
awal dan pertumbuhan, untuk yang tiga dan empat adalah fase
pendewasaan dan stabilisasi, sementara itu yang terakhir
adalah fase perlambatan
Contoh
Analisis Siklus
Industri
Fase awal dan pertumbuhan
AMAR (PT Bank Amar Tbk),
Meskipun ini adalah saham perbankan, tapi Bank Amar yang melantai di bursa saham
memiliki produk fintech P2P lending bernama Tunaiku. Belum ada perusahaan pinjaman
online (pinjol) yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) selain AMAR.
Secara persaingan usaha, AMAR hanya bersaing dengan startup-startup P2P lending yang
gak melantai di BEI.
22. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
Contoh
Analisis Siklus
Industri
Fase pendewasaan dan stabilisasi
UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk)
Perusahaan consumer goods raksasa ini jelas sudah memasuki fase stabilisasi dan
pendewasaan pasar. Produk yang dijual UNVR tidak hanya berupa produk perawatan
kulit, melainkan juga es krim, makanan, minuman, dan lainnya.
Otomatis pesaingnya pun bukan hanya perusahaan makanan seperti KINO (PT Kino
Indonesia Tbk), Wings Group, dan lainnya.
Jika lima tahun yang lalu kamu berinvestasi dengan membeli saham ini, maka
keuntungannya gak jauh beda di tahun 2020, atau malah rugi karena pasar saham
memang hancur akibat pandemi Corona. Hanya saja jika kamu melepasnya, saat mereka
menjual Blue Band di tahun 2018, kamu bisa untung besar.
23. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
Contoh
Analisis Siklus
Industri
Fase penurunan
BIRD (PT Blue Bird Tbk)
Siapa yang gak kenal sama Taksi Blue Bird. Perusahaan ini sudah didirikan tahun 1972,
dan melantai di BEI pada 2014.
Akan tetapi kalau diperhatikan grafik sahamnya malah cenderung turun terus di tahun
2015 sempat Rp 12 ribu per lembar, tapi di April 2020 harganya Rp 1,000 per lembar!
Wajar saja, persaingan di dunia transportasi memang sangat kejam, apalagi pada saat
munculnya taksi online. Gak heran, taksi konvensional yang tarifnya mahal makin gak
laku di mata pelanggan, meski mereka sudah punya taksi mobil listrik.
Laba BIRD juga terus tergerus tajam, apalagi jika melihat perbandingan laba mereka
tahun 2018 dan 2019. Mudah-mudahan saja pembelian saham BIRD yang dilakukan
GoJek bisa membawa angin segar di masa yang akan datang.
24. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
Contoh
Analisis Siklus
Industri
Fase penurunan
BIRD (PT Blue Bird Tbk)
Siapa yang gak kenal sama Taksi Blue Bird. Perusahaan ini sudah didirikan tahun 1972,
dan melantai di BEI pada 2014.
Akan tetapi kalau diperhatikan grafik sahamnya malah cenderung turun terus di tahun
2015 sempat Rp 12 ribu per lembar, tapi di April 2020 harganya Rp 1,000 per lembar!
Wajar saja, persaingan di dunia transportasi memang sangat kejam, apalagi pada saat
munculnya taksi online. Gak heran, taksi konvensional yang tarifnya mahal makin gak
laku di mata pelanggan, meski mereka sudah punya taksi mobil listrik.
Laba BIRD juga terus tergerus tajam, apalagi jika melihat perbandingan laba mereka
tahun 2018 dan 2019. Mudah-mudahan saja pembelian saham BIRD yang dilakukan
GoJek bisa membawa angin segar di masa yang akan datang.
25. ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM
• Teknik analisis fundamnetal saham
ini fokusnya bukan lagi ke Industri,
namun ke perusahaan yang ingin
Anda beli.
• Menganalisis perusahaan tidak hanya
membaca berita di media dan
mengetahui perkembangan mereka,
namun Anda harus mengetahui
“Apakah perusahaan yang ingin Anda
beli itu sehat atau sebaliknya?”
• Ada beberapa poin yang bisa
dijadikan acuan untuk memperkuat
analisis fundamental saham Anda dari
analisis berikut ini :
1. Debt Equity Ratio, perhitungan
rasio ini akan mempengruhi
pertumbuhan laba. Karena tentu
saja dalam utang , akan ada beban
bunga yang dibayar.
2. Pertumbuhan laba, lihatlah hasil
pertumbuhan bisnis perusahaan
3. Return on Equity
4. Rasio Dividen
5. Earning per Share
6. Price Earning Ratio
7. Price to Book Value
(Untuk penjelasan sudah terdapat
di slide sebelumnya)
6. Cara Analisis Perusahaan dalam Analisis Fundamental
26. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
7. Ruang Lingkup Analisis Teknikal Saham
Apa itu Analisis Teknikal?
Analisis teknikal adalah analisis perdagangan yang
digunakan untuk mengevaluasi investasi dan
mengidentifikasi peluang perdagangan dengan
menganalisis tren statistik yang dikumpulkan dari
aktivitas perdagangan, seperti pergerakan harga
dan volume. Tidak seperti analis fundamental,
yang mencoba untuk mengevaluasi nilai intrinsik
suatu efek, analis teknikal fokus pada pola
pergerakan harga, sinyal perdagangan dan berbagai
alat charting analitis lainnya untuk mengevaluasi
kekuatan atau kelemahan efek.
27. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
• Apa Tujuan adanya Analisis Teknikal
Saham?
• Adanya analisis teknikal bertujuan untuk
mendeteksi naik turunnya harga saham, yang
bisa dideteksi melalui garis tren, pergerakan
harga historis, melalui pola-pola yang terjadi.
Sehingga, ketika analisis teknikal menyatakan
bahwa harga cenderung naik, trader bisa
mengambil posisi beli
7. Ruang Lingkup Analisis Teknikal Saham
28. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
• 4 Asumsi Dasar Analisis Teknikal
• Pergerakan harga diperkirakan terus berlanjut hingga ada bukti yang
berlawanan.
• Untuk setiap indikasi atau penafsiran penguatan (bullish), ada indikasi
atau penafsiran yang sama atau berlawanan pada pergerakan harga
yang sama.
• Penguatan ekstrim (extreme bullishness) berpotensi melemah
(bearish), dan pelemahan ekstrim berpotensi menguat.
• Sebuah alat teknikal atau indikator tidak mempunyai kepentingan yang
nyata kecuali yang dihubungkan kepada pelaku pasar.
7. Ruang Lingkup Analisis Teknikal Saham
29. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
7. Ruang Lingkup Analisis Teknikal Saham
Dasar-dasar dan
Fungsi Analisa
Teknikal Saham
1. Indikator Trading
(Sebagai oscilator dan trend
following)
Berfungsi untuk menunjukkan kapan
beli dan jual
2. Analisis Tren
Anda harus memahami apakah tren
suatu saham berada pada fase
uptrend, downtrend, atau sideways
2. Candlestick
Membantu anda dalam
melihat kecendurangan
bullish dan bearish suatu
saham
30. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal
TEKNIK-TEKNIK ANALISIS TEKNIKAL
Para analis teknikal, juga disebut sebagai ‘chartist’ karena dalam
aktivitasnya mereka merekam data atau membuat grafik (chart)
pergerakan harga saham dan volume perdagangan .
Beberapa teknik penggunaan grafik (charting) dalam analisis
teknikal, yaitu:
1. The Dow Theory,
2. Chart pola harga saham,
3. Analisis rata-rata bergerak dan
4. Analisis relative strength.
31. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal
1. MOVING AVERAGE
Tidak bisa digugat lagi, Moving Average (biasa disingkat MA)
memang indikator sejuta umat bagi trader. Silakan Anda tanya
pada setiap trader, pasti pernah menggunakan atau setidaknya
mengenal Moving Average. Maklum, indikator ini memang paling
sederhana dibanding indikator Analisis Teknikal lain. Indikator ini
menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam
suatu rentang waktu, misalnya dalam waktu 50 hari atau sering
disebut MA50. Cara penggunaan indikator ini adalah dengan
melihat posisi harga dibandingkan dengan MA50 tersebut. Apabila
grafik harga memotong MA50 ke atas dianggap sinyal beli.
Sedangkan sebaliknya, bila grafik harga memotong MA50 ke
bawah dianggap sebagai sinyal jual.
33. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
• 2. RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)
Relative Strength Index (RSI) digunakan untuk
menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan
dan penurunan harga, nilainya berkisar 0-100.
Dengan RSI Anda dapat mengetahui apakah suatu
harga sudah overbought atau oversold. Pada
prinsipnya, penggunaan RSI sangat mudah. Jika RSI
bernilai sangat tinggi (di atas 70) artinya pasar sudah
overbought (jenuh beli) sehingga ada potensi turun,
saatnya untuk jual. Sebaliknya jika RSI bernilai
sangat rendah (di bawah 30) artinya pasar sudah
oversold (jenuh jual) sehingga ada potensi naik,
saatnya untuk beli.
8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal
35. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal
• 3. STOCHASTIC
Stochastic dikembangkan oleh George C.
Lane di akhir 1950-an. Stochastic adalah
indikator yang menunjukkan lokasi harga
penutupan terakhir dibandingkan dengan
range harga terendah/tertinggi selama periode
waktu tertentu. Ada tiga macam tipe
Stochastic Oscillators: Fast, Slow, dan Full.
Biasanya ada dua garis di Stochastic, yaitu
%K dan %D. Sinyal beli dan jual bisa dilihat
dari garis %K dan %D. Jika %K memotong
%D ke atas, berarti sinyal beli. Sedangkan bila
%K memotong %D ke bawah berarti sinyal
jual.
36. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal
• 3. STOCHASTIC
Stochastic dikembangkan oleh George C.
Lane di akhir 1950-an. Stochastic adalah
indikator yang menunjukkan lokasi harga
penutupan terakhir dibandingkan dengan
range harga terendah/tertinggi selama periode
waktu tertentu. Ada tiga macam tipe
Stochastic Oscillators: Fast, Slow, dan Full.
Biasanya ada dua garis di Stochastic, yaitu
%K dan %D. Sinyal beli dan jual bisa dilihat
dari garis %K dan %D. Jika %K memotong
%D ke atas, berarti sinyal beli. Sedangkan bila
%K memotong %D ke bawah berarti sinyal
jual.
37. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
8. Teknik/Tipe Analisis Teknikal
• 4. MOVING AVERAGE CONVERGENCE
DIVERGENCE (MACD)
Moving Average Convergence/Divergence
(MACD) adalah indikator yang sangat
berguna bagi seorang trader. Indikator ini
berfungsi untuk menunjukkan trend yang
sedang terjadi dan juga bisa memberikan
sinyal beli atau jual. Di dalam MACD ada dua
garis yang akan Anda temui, yaitu Signal Line
dan MACD Line. Jika nilai MACD positif (di
atas nol), berarti pasar bersifat bullish,
disarankan beli. Sedangkan jika nilai MACD
negatif (di bawah nol), berarti pasar bersifat
bearish, disarankan jual.
38. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal
Trend
Asumsi yang satu ini menjelaskan bahwa pergerakan harga saham tidak asal
naik turun. Melainkan ada pola atau tren yang akan berlangsung sampai
akhirnya berbalik arah.
Arah tren itu sendiri dibagi tiga. Ada tren naik, tren turun, dan ada juga sideways
(gak naik dan gak turun karena masih mencari pergerakan harga baru).
Dari pergerakan ini, akan muncul beberapa keputusan. Apakah itu buy (beli),
sell (jual), atau wait and see (tunggu).
Dalam buku berjudul The Dow Theory yang dijelaskan oleh Charles H. Dow,
tren justru dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
– Primary Trend : Pergerakan harga dalam jangka waktu lama
– Secondary Trend: Pergerakan harga “yang terjadi selama pergerakan harga
primary trend.”
– Minor trend: fluktuasi harga setiap hari
Nah istilah bull dan bear market itu sendiri bisa digunakan untuk
menggambarkan primary trend.
39. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
• TREND (Kecenderungan Gerakan
Harga) Merupakan titik kunci yang
paling mudah ditemui. Dianalisa
berdasarkan gerakan harga dalam
waktu tertentu, misalnya 3 harian,
mingguan, atau tahunan. Berdasarkan
arahnya, dikenal 3 jenis trend:
• a. Trend Up: kecenderungan harga
naik
• b. Trend Down: kecenderungan harga
turun
• c. Stagnasi: kecenderungan harga
bergerak ke samping
• Berdasarkan waktunya, trend dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu: short
term, medium term, dan long term
• TREND (Kecenderungan Gerakan
Harga) Trend utama (major trend)
berlangsung dalam 3 tahap:
accumulation stage, bull market
model (mark- up stage), bear market
model (distribution stage). Trend bisa
ditunjukkan oleh volume transaksi.
Trend akan terus berlanjut sampai ada
sinyal tertentu yang menunjukkan
adanya pembalikan (reversal)
9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal
40. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
• LINES (Garis-Garis Penganalisa)
Merupakan alat pembantu utama
dalam analisa grafik yang digambar
dengan menghubungkan titik-titik
tertentu. Terdapat 4 jenis garis
penganalisa: a. Support Line: tingkat
harga di mana demand dipandang
cukup kuat untuk menahan harga
jatuh lebih dalam. Support line
merupakan batas psikologis peserta
pasar untuk melakukan pembelian
(buy action)
• LINES (Garis-Garis Penganalisa) b.
Resistence Line: tingkat harga di
mana supply dipandang cukup kuat
untuk menahan harga naik lebih
tinggi. Resistence line merupakan
batas psikologis peserta pasar untuk
melakukan penjualan (sell action). c.
Sensitive Line: garis horizontal yang
melalui titik terendah/tertinggi yang
pernah tercapai sebelumnya. Dikenal
2 macam sensitive line, yaitu: support
level & resistence level. d. Channel
Line: garis paralel yang ditarik sejajar
dengan trend line. Channel line
membantu trader untuk mengetahui
trading range.
9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal
41. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
• LINES (Garis-Garis Penganalisa)
Merupakan alat pembantu utama
dalam analisa grafik yang digambar
dengan menghubungkan titik-titik
tertentu. Terdapat 4 jenis garis
penganalisa: a. Support Line: tingkat
harga di mana demand dipandang
cukup kuat untuk menahan harga
jatuh lebih dalam. Support line
merupakan batas psikologis peserta
pasar untuk melakukan pembelian
(buy action)
• LINES (Garis-Garis Penganalisa) b.
Resistence Line: tingkat harga di
mana supply dipandang cukup kuat
untuk menahan harga naik lebih
tinggi. Resistence line merupakan
batas psikologis peserta pasar untuk
melakukan penjualan (sell action). c.
Sensitive Line: garis horizontal yang
melalui titik terendah/tertinggi yang
pernah tercapai sebelumnya. Dikenal
2 macam sensitive line, yaitu: support
level & resistence level. d. Channel
Line: garis paralel yang ditarik sejajar
dengan trend line. Channel line
membantu trader untuk mengetahui
trading range.
9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal
42. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
• PATTERN (Pola Harga Masa
Lampau) Gambaran sejarah
bentuk-bentuk gerakan harga
sekuritas di masa lampau.
Analisa didasarkan asumsi
bahwa kejadian/peristiwa di
alam akan berulang mengikuti
suatu pola yang pernah terjadi
sebelumnya (history repeat
itself). Pola-pola yang penting
di antaranya: a. Reversal
Pattern: merupakan
bentuk/pola gerakan harga
dalam pergantian
kecenderungan.
• PATTERN (Pola Harga Masa
Lampau) b. Continuation pattern:
merupakan bentuk/pola gerakan
harga dalam melanjutkan
kecenderungan. c. Character
pattern: suatu pola yang tidak
random dan sering berulang tetapi
hanya berlaku khusus untuk satu
sekuritas tertentu. d. Gap pattern:
pola yang terbentuk akibat harga
low hari ini lebih besar dari pada
harga high kemarin, atau
sebaliknya.
9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal
43. ANALISIS TEKNIKAL
SAHAM
9. Trend, Lines, Pattern Analisis Teknikal
Pattern
Pattern atau pola dari analisis teknikal adalah kondisi (secara
keseluruhan) yang menggambarkan situasi pasar dan menjelaskan
tindakan yang telah diambil oleh trader. Secara visual, pola ini dapat
dibaca dengan mudah pada grafik, bahkan memiliki sebutan khusus
untuk pola-pola tertentu (seperti segitiga (triangle), double
bottom, kleen dll.). Setelah pola tertentu terbentuk, trader menggunakan
pembentukan pola (sinyal) tersebut untuk membuka atau menutup
transaksi, atau untuk menyesuaikan ordernya.
Pola ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu pola lanjutan (yang
menunjukkan adanya tren koreksi sementara) dan pola pembalikan
(sebuah terjangan pada tren yang sedang berkembang saat itu).
Semua pola tersebut dapat berulang pada grafik secara periodik, sebab
pasar memiliki siklus.Pattern merupakan salah satu instrumen analisis
yang sudah sangat umum digunakan oleh trader karena sifatnya yang
universal untuk semua pasar keuangandan untuk kerangka waktu yang
berbeda-beda.
44. • Sebenarnya tergantung
tujuan dan investasi dari
calon investor. Jika memilih
investor jangka panjang
baiknya memilih Analisis
Fundamental namun jika
memilih jangka pendek
baiknya memilih memakai
chart
daripada melihat laporan
keuangan
10. Sebaiknya Investor melakukan Analisis Fundamental
atau Analisis Teknikal dalam keputusan investasinya ?
Jadi, menurut saya lebih
baik mengkombinasikan
Analisis Fundamental
dengan Analisis Teknikal
agar mendapatkan
pemahaman lebih baik
pada prospek investasi
suatu peruahaan