SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Sekuritas Dilutif
               Sekuritas Dilutif
          dan Laba Per Lembar Saham
          dan Laba Per Lembar Saham


          Chapter
             16


Chapter                        @Kris – AA YKPN, 2009
 16-1
Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham
          Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham



                                      Perhitungan Laba
            Sekuritas Dilutif
                                      per Lembar Saham


            Utang dan Modal            Struktur Modal
            Utang Konversi             Sederhana
            Saham Preferen             Struktur Modal
            Konversi                   Kompleks
            Waran




Chapter                                        @Kris – AA YKPN, 2009
 16-2
Sekuritas Dilutif
                     Sekuritas Dilutif

      Pengertian: sekuritas dilutif merupakan sekuritas yang
      dapat diubah menjadi saham biasa dan perubahan
      tersebut berakibat pada pengurangan (dilution) laba
      per lembar saham. Contoh sekuritas dilutif adalah
      convertible bonds, convertible preferred stock, stock
      warrants.




Chapter                                        @Kris – AA YKPN, 2009
 16-3
AKUNTANSI UNTUK CONVERTIBLE
       AKUNTANSI UNTUK CONVERTIBLE
         BONDS (OBLIGASI KONVERSI)
         BONDS (OBLIGASI KONVERSI)

   1. Convertible bonds adalah obligasi yang dapat ditukar
        dengan (dikonversi) sekuritas lain selama periode waktu
        tertentu setelah dikeluarkan.
   2. Pemegang obligasi (Bondholders) memperoleh manfaat
        berupa hak istimewa untuk menukar obligasi dengan saham.
   3. Biasanya dipilih oleh investor yang ingin memperoleh
        pendapatan bunga plus pilihan (option) untuk ditukar
        dengan saham apabila nilai saham mengalami kenaikan
        secara signifikan.
   4. Tujuan perusahaan mengeluarkan obligasi konversi: (a)
        memperoleh dana tanpa memberikan hak kepemilikan, dan
        (b) memperoleh dana murah (tingkat bunga obligasi
        konversi umumnya lebih rendah dibanding straight debt
Chapter obligation).                                 @Kris – AA YKPN, 2009
 16-4
Obligasi Konversi
                    Obligasi Konversi

      Akuntansi pengeluaran CB
      1. Pada prinsipnya sama dengan akuntansi pengeluaran
         obligasi biasa.
      2. Apabila timbul premi atau diskon, maka premi atau
         diskon ini akan diamortisasi sampai dengan
         tanggal jatuh tempo, karena sulit untuk
         memprediksi kapan konversi akan dilakukan.




Chapter                                       @Kris – AA YKPN, 2009
 16-5
Akuntansi Pengeluaran Obligasi Konversi
          Akuntansi Pengeluaran Obligasi Konversi

    Galileo Inc. mengeluarkan obligasi konversi bernilai
    nominal $5,000,000, tingkat bunga 7%, pada kurs 99.
    Jika obligasi ini tidak memiliki sifat konversi, obligasi ini
    dijual pada kurs 95




Chapter                                            @Kris – AA YKPN, 2009
 16-6
Akuntansi Konversi CB
                 Akuntansi Konversi CB
  1. Masalah akuntansi: menentukan nilai saham yang ditukar
     dengan obligasi.
  2. Metoda yang dipakai:
      a. Market Value Approach (nilai pasar saham yang
          diserahkan)
      b. Book Value Approach (nilai buku obligasi yang ditarik)
  3. Ilustrasi 1: Pada awal tahun 2005, PT Anugrah mengeluarkan
     obligasi senilai Rp2.000.000 dengan memperoleh premi
     sebesar Rp 120.000. Obligasi ini dapat ditukar dengan 10
     lembar saham (nilai nominal Rp20.000). Pada waktu obligasi
     ini ditukar dengan saham, premi yang belum diamortisasi
     adalah Rp100.000 dan harga pasar saham per lembar adalah
     Rp240.000.


Chapter                                         @Kris – AA YKPN, 2009
 16-7
Induced Conversion
                       Induced Conversion
     Merupakan konversi yang dipercepat (oleh issuer).
     Motivasi: mengurangi beban bunga tetap.
     Dilakukan dengan cara memberikan perangsang (sweetener)
      berupa kas atau saham, yang akan dicatat sebagai biaya (beban)
      pada periode terjadinya sebesar nilai wajar.
     Ilustrasi 2: PT Jawa Dwipa saat ini memiliki obligasi konversi yang
      beredar dengan nilai nominal Rp20.000.000 yang dapat ditukar
      dengan 100.000 lembar saham yang memiliki nilai nominal Rp20 per
      lembar. Perusahaan ingin mengurangi beban bunga dengan
      membujuk pemegang obligasi (bondholders) untuk menukar
      obligasinya dengan saham ditambah “sweetener” berupa kas
      sebesar Rp1.600.000.



Chapter                                                  @Kris – AA YKPN, 2009
 16-8
Induced Conversion
                   Induced Conversion
     Ilustrasi 3a: Jika saat penukaran, diskon obligasi yang
     belum diamortisasi berjumlah Rp900.000,00?




Chapter                                        @Kris – AA YKPN, 2009
 16-9
Induced Conversion
                   Induced Conversion
     Ilustrasi 3b: Jika saat penukaran, diskon obligasi yang
     belum diamortisasi berjumlah Rp900.000,00 dan harga
     pasar saham Rp210 per lembar, bagaimana jurnal yang
     harus dibuat dengan menggunakan pendekatan nilai
     pasar?




Chapter                                        @Kris – AA YKPN, 2009
 16-10
Induced Conversion
                   Induced Conversion
     Ilustrasi 3c: Jika saat penukaran, premi obligasi yang
     belum diamortisasi berjumlah Rp2.000.000?




Chapter                                       @Kris – AA YKPN, 2009
 16-11
Induced Conversion
                   Induced Conversion
     Ilustrasi 3d: Jika saat penukaran, premi obligasi yang
     belum diamortisasi berjumlah Rp2.000.000 dan harga
     pasar saham Rp210 per lembar, bagaimana jurnal yang
     harus dibuat dengan menggunakan pendekatan nilai
     pasar?




Chapter                                       @Kris – AA YKPN, 2009
 16-12
Pelunasan Obligasi Konversi Sebelum J.T.
     Pelunasan Obligasi Konversi Sebelum J.T.
     1. Pada dasarnya sama dengan pelunasan
        obligasi biasa.
     2. Selisih antara nilai buku dengan kas yang
        dikeluarkan diperlakukan sebagai laba atau
        rugi.




Chapter                                  @Kris – AA YKPN, 2009
 16-13
Saham Preferen Konversi
                   Saham Preferen Konversi

          SPK diperlakukan sebagai bagian dari modal saham

          Tidak ada laba atau rugi ketika dikonversi.

          Menggunakan metoda nilai buku

          Ilustrasi 4: Dikeluarkan 1.000 lembar saham biasa
          dengan nilai nominal Rp2.000 sebagai penukar 1.000
          lembar SPK yang memiliki nilai nominal Rp1.000 per
          lembar. SPK ini dikeluarkan dengan premium (agio)
          sebesar Rp200.000.


Chapter                                             @Kris – AA YKPN, 2009
 16-14
Stock Warrants (Waran)
                     Stock Warrants (Waran)
         Waran adalah sertifikat yang memberi hak kepada pemegang (holder) untuk
          membeli sejumlah saham pada harga tertentu dalam periode tertentu.
         Latar belakang dikeluarkannya Waran atau OPTIONS
                  Agar pengeluaran sekuritas seperti obligasi atau saham preferen
                   menjadi lebih “atraktif”.
                  Sebagai BUKTI bahwa pemegang saham memiliki HAK ISTIMEWA
                   untuk memperoleh atau membeli saham terlebih dahulu apabila
                   perusahaan mengeluarkan saham.
                  Diberikan sebagai kompensasi kepada Karyawan dan Eksekutif.
         Waran tidak dikeluarkan sendiri melainkan dalam satu paket dengan sekuritas
          lain (misalnya obligasi)
         Penerimaan penjualan paket tersebut harus dialokasikan ke dalam 2 sekuritas
          tersebut, dengan menggunakan salah satu dari metoda berikut:
                  Metoda proporsional
                  Metoda incremental
Chapter                                                             @Kris – AA YKPN, 2009
 16-15
Stock Warrants (Waran)
                   Stock Warrants (Waran)
         Ilustrasi 5: PT Antara menawarkan paket sekuritas sebanyak
          10.000 lembar seharga Rp10.000.000, yang terdiri atas obligasi
          (nilai nominal, Rp1.000, dan tingkat bunga 8,75%) dan Waran
          berjangka 5 tahun (detachable warrant) yang dapat digunakan
          untuk membeli saham biasa (nominal Rp5,00) pada harga
          Rp25,00. Kurs jual obligasi (tanpa Waran) pada saat itu adalah
          99 dan waran memiliki nilai pasar Rp30,00.




Chapter                                                  @Kris – AA YKPN, 2009
 16-16
Stock Warrants (Waran)
              Stock Warrants (Waran)

    Apabila seluruh Waran (10.000 lembar) ditukarkan
    dengan saham, dan harga pasar saham per lembar saat
    itu adalah Rp50,00,




Chapter                                      @Kris – AA YKPN, 2009
 16-17
Stock Warrants (Waran)
                   Stock Warrants (Waran)

    Metoda Incremental:

    1.    Digunakan jika nilai pasar wajar untuk obligasi atau SW tidak
          diketahui (penerapannya sama dengan metoda incremental
          untuk penjualan saham secara lump-sum).
    2.    Ilustrasi 7: Dengan menggunakan data di atas, apabila nilai
          pasar yang wajar untuk obligasi tidak diketahui, namun nilai
          pasar yang wajar untuk SW diketahui sebesar Rp300.000,00,
          maka alokasinya adalah:

          Penerimaan lump-sum                           Rp10.000.000
          Dialokaskan ke SW                                   300.000
          Sisa alokasi untuk obligasi                   Rp 9.700.000


Chapter                                                  @Kris – AA YKPN, 2009
 16-18
Stock Warrants (Waran)
                  Stock Warrants (Waran)
    SOAL 4 (20 poin)
    Pada tanggal 1 Januari 2005, La-Pindo Corp. mengeluarkan obligasi
    konversi berjangka 10 tahun, dengan tingkat bunga 8% dan bernilai
    nominal Rp80.000.000 pada kurs 102. Bunga dibayar setiap tanggal
    30 Juni dan 31 Desember. Setiap Rp10.000 obligasi dapat ditukarkan
    ke dalam 8 lembar saham biasa yang bernilai nominal Rp1.000 setelah
    tanggal 31 Desember, 2006.
    Pada tanggal 1 Januari 2007, obligasi senilai Rp8.000.000 dikonversi
    ke dalam saham biasa yang saat itu memiliki harga pasar Rp1.100.
    Premi obligasi diamortisasi dengan metoda garis lurus

    Saudara diminta untuk membuat jurnal guna mencatat transaksi yang
    terjadi pada tanggal-tanggal:
        1.31 Desember 2006
        2.1 Januari 2007 (jika konversi dilakukan dengan metoda nilai buku)
        3.1 Januari 2007 (jika konversi dilakukan dengan metoda harga pasar)
        4.30 Juni 2007.

Chapter                                                  @Kris – AA YKPN, 2009
 16-19

More Related Content

What's hot

Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAdi Jauhari
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Livi Pungus
 
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjangBab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjangmahesa-jenar
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAMahyuni Bjm
 
Bab 13.ppt
Bab 13.pptBab 13.ppt
Bab 13.pptDesrina5
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAMahyuni Bjm
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiFuturum2
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAdi Jauhari
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Lia Ivvana
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiRyan Gamof
 

What's hot (20)

Akm ch 15 saham
Akm ch 15 sahamAkm ch 15 saham
Akm ch 15 saham
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjangBab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
 
Bab 13.ppt
Bab 13.pptBab 13.ppt
Bab 13.ppt
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
 
Dilutive securities and eps chapter 16
Dilutive securities and eps chapter 16Dilutive securities and eps chapter 16
Dilutive securities and eps chapter 16
 
Sekuritas Dilutif Bag 3
Sekuritas Dilutif Bag 3Sekuritas Dilutif Bag 3
Sekuritas Dilutif Bag 3
 
Sekuritas Dilutif Bag 2
Sekuritas Dilutif Bag 2Sekuritas Dilutif Bag 2
Sekuritas Dilutif Bag 2
 
Makalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabelMakalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabel
 
Modal Kerja (Working Capital)
Modal Kerja (Working Capital)Modal Kerja (Working Capital)
Modal Kerja (Working Capital)
 
Ch15
Ch15Ch15
Ch15
 
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluan
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluanObligasi konversi bagian 1 pendahuluan
Obligasi konversi bagian 1 pendahuluan
 
Ch15
Ch15Ch15
Ch15
 

Similar to Akm sekuritas dilutif

Similar to Akm sekuritas dilutif (15)

Akm ch 16 IFRS
Akm ch 16 IFRSAkm ch 16 IFRS
Akm ch 16 IFRS
 
Modul Akuntansi keuangan menengah 2 bab 16
Modul Akuntansi keuangan menengah 2 bab  16Modul Akuntansi keuangan menengah 2 bab  16
Modul Akuntansi keuangan menengah 2 bab 16
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
materi inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxmateri inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptx
 
EFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurut
EFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurutEFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurut
EFEK DILUTIF DAN LABA PER SAHAM menurut
 
Akm2 sekuritas dilutif
Akm2 sekuritas dilutifAkm2 sekuritas dilutif
Akm2 sekuritas dilutif
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modal
 
SEKURITAS DILUTIF.pptx
SEKURITAS DILUTIF.pptxSEKURITAS DILUTIF.pptx
SEKURITAS DILUTIF.pptx
 
Instrumen Derivatif
Instrumen DerivatifInstrumen Derivatif
Instrumen Derivatif
 
PPT MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
PPT MANAJEMEN KEUANGAN.pptxPPT MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
PPT MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Dilutive securities and eps chapter 16
Dilutive securities and eps chapter 16Dilutive securities and eps chapter 16
Dilutive securities and eps chapter 16
 
Dilutive securities and eps chapter 16
Dilutive securities and eps chapter 16Dilutive securities and eps chapter 16
Dilutive securities and eps chapter 16
 
SAHAM DAN NILAI SAHAM.pptx
SAHAM DAN NILAI SAHAM.pptxSAHAM DAN NILAI SAHAM.pptx
SAHAM DAN NILAI SAHAM.pptx
 
Sekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per sahamSekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per saham
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Akm sekuritas dilutif

  • 1. Sekuritas Dilutif Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham dan Laba Per Lembar Saham Chapter 16 Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-1
  • 2. Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham Perhitungan Laba Sekuritas Dilutif per Lembar Saham Utang dan Modal Struktur Modal Utang Konversi Sederhana Saham Preferen Struktur Modal Konversi Kompleks Waran Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-2
  • 3. Sekuritas Dilutif Sekuritas Dilutif Pengertian: sekuritas dilutif merupakan sekuritas yang dapat diubah menjadi saham biasa dan perubahan tersebut berakibat pada pengurangan (dilution) laba per lembar saham. Contoh sekuritas dilutif adalah convertible bonds, convertible preferred stock, stock warrants. Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-3
  • 4. AKUNTANSI UNTUK CONVERTIBLE AKUNTANSI UNTUK CONVERTIBLE BONDS (OBLIGASI KONVERSI) BONDS (OBLIGASI KONVERSI) 1. Convertible bonds adalah obligasi yang dapat ditukar dengan (dikonversi) sekuritas lain selama periode waktu tertentu setelah dikeluarkan. 2. Pemegang obligasi (Bondholders) memperoleh manfaat berupa hak istimewa untuk menukar obligasi dengan saham. 3. Biasanya dipilih oleh investor yang ingin memperoleh pendapatan bunga plus pilihan (option) untuk ditukar dengan saham apabila nilai saham mengalami kenaikan secara signifikan. 4. Tujuan perusahaan mengeluarkan obligasi konversi: (a) memperoleh dana tanpa memberikan hak kepemilikan, dan (b) memperoleh dana murah (tingkat bunga obligasi konversi umumnya lebih rendah dibanding straight debt Chapter obligation). @Kris – AA YKPN, 2009 16-4
  • 5. Obligasi Konversi Obligasi Konversi Akuntansi pengeluaran CB 1. Pada prinsipnya sama dengan akuntansi pengeluaran obligasi biasa. 2. Apabila timbul premi atau diskon, maka premi atau diskon ini akan diamortisasi sampai dengan tanggal jatuh tempo, karena sulit untuk memprediksi kapan konversi akan dilakukan. Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-5
  • 6. Akuntansi Pengeluaran Obligasi Konversi Akuntansi Pengeluaran Obligasi Konversi Galileo Inc. mengeluarkan obligasi konversi bernilai nominal $5,000,000, tingkat bunga 7%, pada kurs 99. Jika obligasi ini tidak memiliki sifat konversi, obligasi ini dijual pada kurs 95 Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-6
  • 7. Akuntansi Konversi CB Akuntansi Konversi CB 1. Masalah akuntansi: menentukan nilai saham yang ditukar dengan obligasi. 2. Metoda yang dipakai: a. Market Value Approach (nilai pasar saham yang diserahkan) b. Book Value Approach (nilai buku obligasi yang ditarik) 3. Ilustrasi 1: Pada awal tahun 2005, PT Anugrah mengeluarkan obligasi senilai Rp2.000.000 dengan memperoleh premi sebesar Rp 120.000. Obligasi ini dapat ditukar dengan 10 lembar saham (nilai nominal Rp20.000). Pada waktu obligasi ini ditukar dengan saham, premi yang belum diamortisasi adalah Rp100.000 dan harga pasar saham per lembar adalah Rp240.000. Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-7
  • 8. Induced Conversion Induced Conversion  Merupakan konversi yang dipercepat (oleh issuer).  Motivasi: mengurangi beban bunga tetap.  Dilakukan dengan cara memberikan perangsang (sweetener) berupa kas atau saham, yang akan dicatat sebagai biaya (beban) pada periode terjadinya sebesar nilai wajar.  Ilustrasi 2: PT Jawa Dwipa saat ini memiliki obligasi konversi yang beredar dengan nilai nominal Rp20.000.000 yang dapat ditukar dengan 100.000 lembar saham yang memiliki nilai nominal Rp20 per lembar. Perusahaan ingin mengurangi beban bunga dengan membujuk pemegang obligasi (bondholders) untuk menukar obligasinya dengan saham ditambah “sweetener” berupa kas sebesar Rp1.600.000. Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-8
  • 9. Induced Conversion Induced Conversion Ilustrasi 3a: Jika saat penukaran, diskon obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp900.000,00? Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-9
  • 10. Induced Conversion Induced Conversion Ilustrasi 3b: Jika saat penukaran, diskon obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp900.000,00 dan harga pasar saham Rp210 per lembar, bagaimana jurnal yang harus dibuat dengan menggunakan pendekatan nilai pasar? Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-10
  • 11. Induced Conversion Induced Conversion Ilustrasi 3c: Jika saat penukaran, premi obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp2.000.000? Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-11
  • 12. Induced Conversion Induced Conversion Ilustrasi 3d: Jika saat penukaran, premi obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp2.000.000 dan harga pasar saham Rp210 per lembar, bagaimana jurnal yang harus dibuat dengan menggunakan pendekatan nilai pasar? Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-12
  • 13. Pelunasan Obligasi Konversi Sebelum J.T. Pelunasan Obligasi Konversi Sebelum J.T. 1. Pada dasarnya sama dengan pelunasan obligasi biasa. 2. Selisih antara nilai buku dengan kas yang dikeluarkan diperlakukan sebagai laba atau rugi. Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-13
  • 14. Saham Preferen Konversi Saham Preferen Konversi SPK diperlakukan sebagai bagian dari modal saham Tidak ada laba atau rugi ketika dikonversi. Menggunakan metoda nilai buku Ilustrasi 4: Dikeluarkan 1.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp2.000 sebagai penukar 1.000 lembar SPK yang memiliki nilai nominal Rp1.000 per lembar. SPK ini dikeluarkan dengan premium (agio) sebesar Rp200.000. Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-14
  • 15. Stock Warrants (Waran) Stock Warrants (Waran)  Waran adalah sertifikat yang memberi hak kepada pemegang (holder) untuk membeli sejumlah saham pada harga tertentu dalam periode tertentu.  Latar belakang dikeluarkannya Waran atau OPTIONS  Agar pengeluaran sekuritas seperti obligasi atau saham preferen menjadi lebih “atraktif”.  Sebagai BUKTI bahwa pemegang saham memiliki HAK ISTIMEWA untuk memperoleh atau membeli saham terlebih dahulu apabila perusahaan mengeluarkan saham.  Diberikan sebagai kompensasi kepada Karyawan dan Eksekutif.  Waran tidak dikeluarkan sendiri melainkan dalam satu paket dengan sekuritas lain (misalnya obligasi)  Penerimaan penjualan paket tersebut harus dialokasikan ke dalam 2 sekuritas tersebut, dengan menggunakan salah satu dari metoda berikut:  Metoda proporsional  Metoda incremental Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-15
  • 16. Stock Warrants (Waran) Stock Warrants (Waran)  Ilustrasi 5: PT Antara menawarkan paket sekuritas sebanyak 10.000 lembar seharga Rp10.000.000, yang terdiri atas obligasi (nilai nominal, Rp1.000, dan tingkat bunga 8,75%) dan Waran berjangka 5 tahun (detachable warrant) yang dapat digunakan untuk membeli saham biasa (nominal Rp5,00) pada harga Rp25,00. Kurs jual obligasi (tanpa Waran) pada saat itu adalah 99 dan waran memiliki nilai pasar Rp30,00. Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-16
  • 17. Stock Warrants (Waran) Stock Warrants (Waran) Apabila seluruh Waran (10.000 lembar) ditukarkan dengan saham, dan harga pasar saham per lembar saat itu adalah Rp50,00, Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-17
  • 18. Stock Warrants (Waran) Stock Warrants (Waran) Metoda Incremental: 1. Digunakan jika nilai pasar wajar untuk obligasi atau SW tidak diketahui (penerapannya sama dengan metoda incremental untuk penjualan saham secara lump-sum). 2. Ilustrasi 7: Dengan menggunakan data di atas, apabila nilai pasar yang wajar untuk obligasi tidak diketahui, namun nilai pasar yang wajar untuk SW diketahui sebesar Rp300.000,00, maka alokasinya adalah: Penerimaan lump-sum Rp10.000.000 Dialokaskan ke SW 300.000 Sisa alokasi untuk obligasi Rp 9.700.000 Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-18
  • 19. Stock Warrants (Waran) Stock Warrants (Waran) SOAL 4 (20 poin) Pada tanggal 1 Januari 2005, La-Pindo Corp. mengeluarkan obligasi konversi berjangka 10 tahun, dengan tingkat bunga 8% dan bernilai nominal Rp80.000.000 pada kurs 102. Bunga dibayar setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Setiap Rp10.000 obligasi dapat ditukarkan ke dalam 8 lembar saham biasa yang bernilai nominal Rp1.000 setelah tanggal 31 Desember, 2006. Pada tanggal 1 Januari 2007, obligasi senilai Rp8.000.000 dikonversi ke dalam saham biasa yang saat itu memiliki harga pasar Rp1.100. Premi obligasi diamortisasi dengan metoda garis lurus Saudara diminta untuk membuat jurnal guna mencatat transaksi yang terjadi pada tanggal-tanggal: 1.31 Desember 2006 2.1 Januari 2007 (jika konversi dilakukan dengan metoda nilai buku) 3.1 Januari 2007 (jika konversi dilakukan dengan metoda harga pasar) 4.30 Juni 2007. Chapter @Kris – AA YKPN, 2009 16-19

Editor's Notes

  1. Service Cost - Actuaries compute service cost as the present value of the new benefits earned by employees during the year. Future salary levels considered in calculation. Interest on Liability - Interest accrues each year on the PBO just as it does on any discounted debt. Actual Return on Plan Assets - Increase in pension funds from interest, dividends, and realized and unrealized changes in the fair market value of the plan assets. Amortization of Unrecognized Prior Service Cost - The cost of providing retroactive benefits is allocated to pension expense in the future, specifically to the remaining service-years of the affected employees. Gain or Loss - Volatility in pension expense can be caused by sudden and large changes in the market value of plan assets and by changes in the projected benefit obligation. Two items comprise the gain or loss: difference between the actual return and the expected return on plan assets and, amortization of the unrecognized net gain or loss from previous periods