SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KIMIA ORGANIK
ANALISIS SENYAWA (ALKANA,
SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA,
ALKOHOL, DAN ETER)
•
•
•
•
•
•

Septhavia Megava
Oky Yuliati Zaenida
Millah Maftuhah
Avivah Azaniah
David Putrasila S
Melva Satria M

(12330101)
(12330102)
(12330103)
(12330104)
(12330105)
(12330106)
Topik Pembahasan
Analisis Alkana
Analisis Sikloalkana

Analisis Alkena
Analisis Alkuna
Analisis Alkohol. Karakterisasi. Uji Iodoform
Analisis 1,2-diol. Oksidasi asam periodat
Eter dan Epoksida

Analisis Eter
Analisis Alkana
a.

b.

c.

Alkana merupakan hidrocarbon jenuh oleh karena itu bersifat tidak
reaktif bila direaksikan dengan unsur unsur logam kecuali karbon dan
hidrogen
Untuk menentukan rumus molekul alkana dapat dilakukan dengan
reaksi pembakaran. Dari hasil pembakaran akan diperoleh rumus
umum dari alkana CnH2n+n, dari rumus umum ini melalui perhitungan
secara stokiometri dapat ditentukan rumus molekul dari senyawa yang
dianalisis.
Alkana bersifat nonpolar tidak larut dalam air, asam, dan H2SO4. Sifat
fisik ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkana, jadi
bila kita melarutkan suatu senyawa organik yang belum diketahui
jenisnya ke dalam air, asam, basa, atau H2SO4 dan senyawa tersebut
tidak larut maka dapat dicurigai senyawa tersebut adalah alkana, tetapi
uji ini tidak bersifat spesifik terhadap alkana karena ada senyawa
organik lain yang bersifat nonpolar selain alkana.
d. Alkana tidak mempunyai gugus fungsi yang bersifat
spesifik seperti OH, C=O,C=C dan lain-lain oleh
karena itu jika dilakukan analisis terhadap suatu
senyawa campuran dengan spektrum infrared maka
alkana dapat diidentifikasi setelah senyawa lainnya
yang mempunyai gugus fungsi spesifik teridentifikasi
terlebih dahulu.
e. Analisis Fisika terhadap alkana meliputi titik didih,
titik leleh, bobot jenis, index bias, dan dapat
dilakukan dengan membandingkan hasil analisis
dengan standar yang telah ada.
f. Struktur dari atom atom yang menyusun molekul
senyawa alkana dapat ditentukan menggunakan
spektrum inframerah dan spektrum NMR , dengan
terlebih dahulu menentukan/menemukan rumus
molekul melalui reaksi pembakaran.
Analisis Sikloalkana
• Dalam hal ini siklopropana mudah larut dalam H2SO4,
alkena atau alkuna yang dapat dibedakan dari
hidrokarbon tidak jenuh, namun fakta mengatakan
bahwa siklopropana tidak teroksidasi oleh dingin
permanganat netral dan encer.
• Sifat sikloheksana menunjukkan dengan jelas bahwa
itu sebuah alkana namun analisis pembakaran dan
penentuan berat molekul menunjukkan rumus
molekul C6H12.
• Meskipun cincin tidak selalu beranggota enam hanya
struktur siklik yang konsisten dengan kedua kelompok
data.
Analisis Alkena
• Pembelahan sikloalkena mengikuti pola yang
sama persis tetapi struktur siklik dari alkena
tercermin dalam sifat khusus dari produk
alam.
• Ozonolisis dari sikloheksena tidak merusak
molekul menjadi dua aldehida yang lebih
rendah jumlah karbonnya tetapi hanya
menjadi senyawa enam karbon yang berisi
dua kelompok aldehida.
 Alkena bereaksi cepat dengan Br2 dalam larutan CCl4, terjadi perubahan warna
larutan dari larutan berwarna merah menjadi tidak berwarna (decolorization of
bromine).
 Alkena juga bereaksi dengan larutan permanganat encer yang dingin (Baeyer
test) menghasilkan endapan coklat dari mangan dioksida.

Tetapi uji ini tidak bersifat spesifik karena tidak hanya alkena yang dapat
bereaksi tetapi senyawa-senyawa lain yang mempunyai gugus fungsi yang sama
dan mudah teroksidasi seperti alkuna, aldehida juga dapat bereaksi dengan uji
ini. Oleh karena uji ini tidak bersifat spesifik.
 Alkena larut dalam H2SO4 pekat yang dingin
dengan cepat, reaksi ini menghasilkan garam
oxonium yang larut dan senyawa sulfonat,
sedangkan alkana, alkil halida tidak larut sehingga
uji ini digunakan untuk membedakan alkena dari
alkana dan alkil halida.

 Struktur dari alkena dapat ditentukan dengan
reaksi ozonolisis (pemaksapisahan dengan ozon),
berdasarkan identifikasi dari senyawa yang
dihasilkan.
Analisis Alkuna

•

•

Ikatan-ikatan rangkap tiga telah menjadi bangunan penting untuk blok sintesis
organik. Keasaman alkuna memungkinkan dengan mudah dikonversi menjadi
acetylide logam, karena acetylide ini mempunyai ikatan rangkap tiga yang di kenal
dengan berbagai jenis khususnya dalam ikatan rangkap dua dan dengan tingkat
tinggi stereoselektivitas.
Dalam uji karakterisasi alkuna yang menyerupai alkena dapat membuat bromin
menjadi tidak berwarna dalam karbon tetraklorida tanpa evolusi hidrogen bromin
dan kromat anhidrida tidak teroksidasi oleh dingin, netral, maupun permanganat
encer. Properti ini dapat dideteksi dengan penentuan rumus molekul (CnH2n - 2 )
dan hidrogenasi kuantitatif.
•

Bukti struktur yg paling baik dilakukan setelah alkuna di ozonolisis akan
menghasilkan asam karboksilat, sedangkan alkena akan menghasilkan aldehid dan
keton. Sebagai contoh:

•

Asam alkuna akan bereaksi dengan ion logam berat tertentu, terutama Ag⁺ dan Cu⁺
yang akan membentuk larutan acetylide. Pembentukan endapan alkuna ke dalam
larutan AgNO3 dengan penambahan alkohol , sebagai contoh indikasi dari hidrogen
yang mempunyai ikatan rangkap tiga dalam karbon. Reaksi ini dapat digunakan
untuk membedakan terminal alkuna dari non-terminal alkuna.

•

Jika dibiarkan kering, maka acetylide logam berat ini cenderung meledak dan harus
dihancurkan saat masih basah oleh pemanasan dengan asam nitrat, asam mineral
kuat yang meregenerasi asam lemah, dan asetilena.
Analisis Alkohol. Karakterisasi. Uji Iodoform
•

Pereaksi grignard yang diperlukan adalah isobutilmagnesium bromida yang dibuat dari
isobutil bromida, dan isobutil alkohol.

•

Formaldehida dibuat dengan cara oksidasi metanol. Semua urutan dari mana kita bisa
berharap untuk menghasilkan 3-metil-1-butena yang cukup murni adalah sebagai berikut:
•
•

•

•
•
•

Alkohol larut dalam asam sulfat pekat yang dingin sama halnya seperti alkena, amina, dan
senyawa lainnya yang mengandung oksigen dan mudah membentuk senyawa sulfonat.
Alkohol tidak teroksidasi oleh dingin, permanganat encer, netral (meskipun alkohol primer
dan sekunder tertentu saja yang dioksidasi oleh permanganat dalam kondisi yang lebih
kuat). Namun alkohol sering mengandung kotoran yang teroksidasi di bawah kondisi ini,
sehingga uji permanganat harus ditafsirkan dengan hati-hati.
Alkohol tidak memberikan warna pada bromin dalam karbon tetraklorida karena berfungsi
untuk membedakan yang mana alkena dan alkuna. Tetapi hampir setiap jenis lain yang
dioksidasi dengan anhidrida kromat, CrO3 dalam asam sulfat berair dalam waktu dua detik
maka warna orange jelas berubah biru-hijau dan menjadi buram.

Kehadiran gugus –OH dalam molekul sering ditandai dengan pembentukan ester pada
anhidrida asam klorida. Uji Lucas dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu
alkohol adalah primer, sekunder, atau tersier.
Alkohol tersier segera bereaksi dengan pereaksi lucas, alkohol sekunder dapat bereaksi
dalam waktu lima menit, dan alkohol primer tidak bereaksi pada temperatur kamar. Alil
klorida bereaksi secepat alkohol tersier dengan perekasi lucas.
Struktur dari alkohol dapat ditentukan dengan iodoform test, menggunakan Iodine dan
NaOH, dimana alkohol dengan struktur akan membentuk endapan CHI3 yang berwarna
kuning.
sebagai contoh:
Reaksi uji iodoform terdiri dari reaksi oksidasi,halogenasi, dan
pemaksapisahan

Dari reaksi diatas dapat disimpilkan bahwa senyawa dengan
struktur

dapat mamberikan hasil yang positif dengan uji Iodoform.
• Dalam kasus khusus tertentu reaksi ini digunakan buka sebagai
ujian, tetapi untuk mensintesis asam karboksilat, RCOOH.
Analisis 1,2-diol. Oksidasi asam periodat
•

Senyawa yang mengandung dua atau lebih –OH atau gugus =O yang terikat pada atom C yang
bersebelahan akan mengalami oksidasi dengan asam periodat (HIO4) dengan cara
pemaksapisahan ikatan karbon-karbon. Misalnya:

•

Oksidasi ini sangat berguna dalam penentuan struktur. Reaksi bersifat kualitatif, oksidasi
dengan HIO4 ditunjukkan dengan pembentukan endapan putih (AgIO3) pada penambahan
perak nitrat karena biasanya reaksi bersifat kuantitatif.
Eter dan Epoksida
•

Dalam pemaksapisahan basa-katalis kelompok yang meninggalkan satu oksigen alkoksida
yang sangat dasar dan satu nukleofil yang baik (hidroksida, alkoksida) adalah ikatan-ikatan
yang melanggar pemaksapisahan dan pembelahan yang hampir seimbang dan reaktivitas
dikendalikan dalam cara yang lebih biasa oleh faktor sterik. Serangan terjadi pada karbon
yang kurang terhalang.

•

Satu hal lagi yang kami temui ada dua langkah penambahan pereaksi simetris dimana
langkah pertama adalah serangan halogen positif, pembentukan halohidrin, dan
penambahan heterolitik dari IN3 dan Br3.
Orientasi untuk asam-katalis (tidak basa-katalis) yaitu dengan pemaksapisahan epoksida
yang mempunyai cincin halonium kurang stabil dari suatu epoksida terprotonasi dan ikatan
itu harus lebih mudah dimana pemaksapisahan memiliki banyak karakter SN1 yang
berlangsung di karbon yang dapat menampung muatan positif.

•
Analisis eter
• Gugus fungsi pada eter mempunyai reaktifitas yang
rendah, oleh karena itu sifat kimianya tergantung dari
hidrokarbon yang terikat pada gugus eter, yang
membedakan eter dengan hidrokarbon adalah
kelarutannya dalan H2SO4 pekat membentuk osonium
garam.
• Identifikasi eter untuk eter aromatik berdasarkan sifat
fisik, ditunjukan dengan reaksi pemaksapisahan oleh
asam hidriodik
• Senyawa hasil reksi dapat diidentifikasi, dimana salah
satunya berbentuk padatan yang titik cairnya dapat
dibandingkan dengan standar yang telah ada.
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)

More Related Content

What's hot

Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
DM12345
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Hensen Tobing
 
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
Avivah Nasution
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
Kustian Permana
 
Kelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonKelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbon
Cha Bela
 

What's hot (20)

Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Identifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan ketonIdentifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan keton
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 
Ppt kation anion kimia analisa
Ppt kation anion kimia analisaPpt kation anion kimia analisa
Ppt kation anion kimia analisa
 
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Pertemuan 1 pendahuluan
Pertemuan 1 pendahuluanPertemuan 1 pendahuluan
Pertemuan 1 pendahuluan
 
Alkohol,ppt
Alkohol,pptAlkohol,ppt
Alkohol,ppt
 
Kelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonKelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbon
 

Similar to Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)

kriesna_bab_i___alkana_2.pdf
kriesna_bab_i___alkana_2.pdfkriesna_bab_i___alkana_2.pdf
kriesna_bab_i___alkana_2.pdf
isnaaarh
 
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Raha Sia
 

Similar to Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter) (20)

Analisis alkana, alkuna
Analisis alkana, alkunaAnalisis alkana, alkuna
Analisis alkana, alkuna
 
MATA KULIAH KIMIA ORGANIK 1 (ALKANA).pptx
MATA KULIAH KIMIA ORGANIK 1 (ALKANA).pptxMATA KULIAH KIMIA ORGANIK 1 (ALKANA).pptx
MATA KULIAH KIMIA ORGANIK 1 (ALKANA).pptx
 
senyawa hidrokarbon.pptx
senyawa hidrokarbon.pptxsenyawa hidrokarbon.pptx
senyawa hidrokarbon.pptx
 
ALKENA.pptx
ALKENA.pptxALKENA.pptx
ALKENA.pptx
 
Makalah kimia organik
Makalah kimia organikMakalah kimia organik
Makalah kimia organik
 
kriesna_bab_i___alkana_2.pdf
kriesna_bab_i___alkana_2.pdfkriesna_bab_i___alkana_2.pdf
kriesna_bab_i___alkana_2.pdf
 
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Lap kimor-5-6-3rd-fa09
Lap kimor-5-6-3rd-fa09Lap kimor-5-6-3rd-fa09
Lap kimor-5-6-3rd-fa09
 
KIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptxKIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptx
 
6. alkohol.ppt
6. alkohol.ppt6. alkohol.ppt
6. alkohol.ppt
 
Golongan Karbon (IV A)
Golongan Karbon (IV A)Golongan Karbon (IV A)
Golongan Karbon (IV A)
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
Makalah kimia organik
Makalah kimia organikMakalah kimia organik
Makalah kimia organik
 
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
 
Kimia organik-5
Kimia organik-5Kimia organik-5
Kimia organik-5
 
Alkohol
AlkoholAlkohol
Alkohol
 
Sandytias adi prakoso
Sandytias adi prakosoSandytias adi prakoso
Sandytias adi prakoso
 
1 alkana
1 alkana1 alkana
1 alkana
 
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLKelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
 

Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)

  • 1. KIMIA ORGANIK ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL, DAN ETER)
  • 2. • • • • • • Septhavia Megava Oky Yuliati Zaenida Millah Maftuhah Avivah Azaniah David Putrasila S Melva Satria M (12330101) (12330102) (12330103) (12330104) (12330105) (12330106)
  • 3. Topik Pembahasan Analisis Alkana Analisis Sikloalkana Analisis Alkena Analisis Alkuna Analisis Alkohol. Karakterisasi. Uji Iodoform Analisis 1,2-diol. Oksidasi asam periodat Eter dan Epoksida Analisis Eter
  • 4. Analisis Alkana a. b. c. Alkana merupakan hidrocarbon jenuh oleh karena itu bersifat tidak reaktif bila direaksikan dengan unsur unsur logam kecuali karbon dan hidrogen Untuk menentukan rumus molekul alkana dapat dilakukan dengan reaksi pembakaran. Dari hasil pembakaran akan diperoleh rumus umum dari alkana CnH2n+n, dari rumus umum ini melalui perhitungan secara stokiometri dapat ditentukan rumus molekul dari senyawa yang dianalisis. Alkana bersifat nonpolar tidak larut dalam air, asam, dan H2SO4. Sifat fisik ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkana, jadi bila kita melarutkan suatu senyawa organik yang belum diketahui jenisnya ke dalam air, asam, basa, atau H2SO4 dan senyawa tersebut tidak larut maka dapat dicurigai senyawa tersebut adalah alkana, tetapi uji ini tidak bersifat spesifik terhadap alkana karena ada senyawa organik lain yang bersifat nonpolar selain alkana.
  • 5. d. Alkana tidak mempunyai gugus fungsi yang bersifat spesifik seperti OH, C=O,C=C dan lain-lain oleh karena itu jika dilakukan analisis terhadap suatu senyawa campuran dengan spektrum infrared maka alkana dapat diidentifikasi setelah senyawa lainnya yang mempunyai gugus fungsi spesifik teridentifikasi terlebih dahulu. e. Analisis Fisika terhadap alkana meliputi titik didih, titik leleh, bobot jenis, index bias, dan dapat dilakukan dengan membandingkan hasil analisis dengan standar yang telah ada. f. Struktur dari atom atom yang menyusun molekul senyawa alkana dapat ditentukan menggunakan spektrum inframerah dan spektrum NMR , dengan terlebih dahulu menentukan/menemukan rumus molekul melalui reaksi pembakaran.
  • 6. Analisis Sikloalkana • Dalam hal ini siklopropana mudah larut dalam H2SO4, alkena atau alkuna yang dapat dibedakan dari hidrokarbon tidak jenuh, namun fakta mengatakan bahwa siklopropana tidak teroksidasi oleh dingin permanganat netral dan encer. • Sifat sikloheksana menunjukkan dengan jelas bahwa itu sebuah alkana namun analisis pembakaran dan penentuan berat molekul menunjukkan rumus molekul C6H12. • Meskipun cincin tidak selalu beranggota enam hanya struktur siklik yang konsisten dengan kedua kelompok data.
  • 7. Analisis Alkena • Pembelahan sikloalkena mengikuti pola yang sama persis tetapi struktur siklik dari alkena tercermin dalam sifat khusus dari produk alam. • Ozonolisis dari sikloheksena tidak merusak molekul menjadi dua aldehida yang lebih rendah jumlah karbonnya tetapi hanya menjadi senyawa enam karbon yang berisi dua kelompok aldehida.
  • 8.  Alkena bereaksi cepat dengan Br2 dalam larutan CCl4, terjadi perubahan warna larutan dari larutan berwarna merah menjadi tidak berwarna (decolorization of bromine).  Alkena juga bereaksi dengan larutan permanganat encer yang dingin (Baeyer test) menghasilkan endapan coklat dari mangan dioksida. Tetapi uji ini tidak bersifat spesifik karena tidak hanya alkena yang dapat bereaksi tetapi senyawa-senyawa lain yang mempunyai gugus fungsi yang sama dan mudah teroksidasi seperti alkuna, aldehida juga dapat bereaksi dengan uji ini. Oleh karena uji ini tidak bersifat spesifik.
  • 9.  Alkena larut dalam H2SO4 pekat yang dingin dengan cepat, reaksi ini menghasilkan garam oxonium yang larut dan senyawa sulfonat, sedangkan alkana, alkil halida tidak larut sehingga uji ini digunakan untuk membedakan alkena dari alkana dan alkil halida.  Struktur dari alkena dapat ditentukan dengan reaksi ozonolisis (pemaksapisahan dengan ozon), berdasarkan identifikasi dari senyawa yang dihasilkan.
  • 10. Analisis Alkuna • • Ikatan-ikatan rangkap tiga telah menjadi bangunan penting untuk blok sintesis organik. Keasaman alkuna memungkinkan dengan mudah dikonversi menjadi acetylide logam, karena acetylide ini mempunyai ikatan rangkap tiga yang di kenal dengan berbagai jenis khususnya dalam ikatan rangkap dua dan dengan tingkat tinggi stereoselektivitas. Dalam uji karakterisasi alkuna yang menyerupai alkena dapat membuat bromin menjadi tidak berwarna dalam karbon tetraklorida tanpa evolusi hidrogen bromin dan kromat anhidrida tidak teroksidasi oleh dingin, netral, maupun permanganat encer. Properti ini dapat dideteksi dengan penentuan rumus molekul (CnH2n - 2 ) dan hidrogenasi kuantitatif.
  • 11. • Bukti struktur yg paling baik dilakukan setelah alkuna di ozonolisis akan menghasilkan asam karboksilat, sedangkan alkena akan menghasilkan aldehid dan keton. Sebagai contoh: • Asam alkuna akan bereaksi dengan ion logam berat tertentu, terutama Ag⁺ dan Cu⁺ yang akan membentuk larutan acetylide. Pembentukan endapan alkuna ke dalam larutan AgNO3 dengan penambahan alkohol , sebagai contoh indikasi dari hidrogen yang mempunyai ikatan rangkap tiga dalam karbon. Reaksi ini dapat digunakan untuk membedakan terminal alkuna dari non-terminal alkuna. • Jika dibiarkan kering, maka acetylide logam berat ini cenderung meledak dan harus dihancurkan saat masih basah oleh pemanasan dengan asam nitrat, asam mineral kuat yang meregenerasi asam lemah, dan asetilena.
  • 12. Analisis Alkohol. Karakterisasi. Uji Iodoform • Pereaksi grignard yang diperlukan adalah isobutilmagnesium bromida yang dibuat dari isobutil bromida, dan isobutil alkohol. • Formaldehida dibuat dengan cara oksidasi metanol. Semua urutan dari mana kita bisa berharap untuk menghasilkan 3-metil-1-butena yang cukup murni adalah sebagai berikut:
  • 13. • • • • • • Alkohol larut dalam asam sulfat pekat yang dingin sama halnya seperti alkena, amina, dan senyawa lainnya yang mengandung oksigen dan mudah membentuk senyawa sulfonat. Alkohol tidak teroksidasi oleh dingin, permanganat encer, netral (meskipun alkohol primer dan sekunder tertentu saja yang dioksidasi oleh permanganat dalam kondisi yang lebih kuat). Namun alkohol sering mengandung kotoran yang teroksidasi di bawah kondisi ini, sehingga uji permanganat harus ditafsirkan dengan hati-hati. Alkohol tidak memberikan warna pada bromin dalam karbon tetraklorida karena berfungsi untuk membedakan yang mana alkena dan alkuna. Tetapi hampir setiap jenis lain yang dioksidasi dengan anhidrida kromat, CrO3 dalam asam sulfat berair dalam waktu dua detik maka warna orange jelas berubah biru-hijau dan menjadi buram. Kehadiran gugus –OH dalam molekul sering ditandai dengan pembentukan ester pada anhidrida asam klorida. Uji Lucas dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu alkohol adalah primer, sekunder, atau tersier. Alkohol tersier segera bereaksi dengan pereaksi lucas, alkohol sekunder dapat bereaksi dalam waktu lima menit, dan alkohol primer tidak bereaksi pada temperatur kamar. Alil klorida bereaksi secepat alkohol tersier dengan perekasi lucas. Struktur dari alkohol dapat ditentukan dengan iodoform test, menggunakan Iodine dan NaOH, dimana alkohol dengan struktur akan membentuk endapan CHI3 yang berwarna kuning.
  • 15. Reaksi uji iodoform terdiri dari reaksi oksidasi,halogenasi, dan pemaksapisahan Dari reaksi diatas dapat disimpilkan bahwa senyawa dengan struktur dapat mamberikan hasil yang positif dengan uji Iodoform. • Dalam kasus khusus tertentu reaksi ini digunakan buka sebagai ujian, tetapi untuk mensintesis asam karboksilat, RCOOH.
  • 16. Analisis 1,2-diol. Oksidasi asam periodat • Senyawa yang mengandung dua atau lebih –OH atau gugus =O yang terikat pada atom C yang bersebelahan akan mengalami oksidasi dengan asam periodat (HIO4) dengan cara pemaksapisahan ikatan karbon-karbon. Misalnya: • Oksidasi ini sangat berguna dalam penentuan struktur. Reaksi bersifat kualitatif, oksidasi dengan HIO4 ditunjukkan dengan pembentukan endapan putih (AgIO3) pada penambahan perak nitrat karena biasanya reaksi bersifat kuantitatif.
  • 17. Eter dan Epoksida • Dalam pemaksapisahan basa-katalis kelompok yang meninggalkan satu oksigen alkoksida yang sangat dasar dan satu nukleofil yang baik (hidroksida, alkoksida) adalah ikatan-ikatan yang melanggar pemaksapisahan dan pembelahan yang hampir seimbang dan reaktivitas dikendalikan dalam cara yang lebih biasa oleh faktor sterik. Serangan terjadi pada karbon yang kurang terhalang. • Satu hal lagi yang kami temui ada dua langkah penambahan pereaksi simetris dimana langkah pertama adalah serangan halogen positif, pembentukan halohidrin, dan penambahan heterolitik dari IN3 dan Br3. Orientasi untuk asam-katalis (tidak basa-katalis) yaitu dengan pemaksapisahan epoksida yang mempunyai cincin halonium kurang stabil dari suatu epoksida terprotonasi dan ikatan itu harus lebih mudah dimana pemaksapisahan memiliki banyak karakter SN1 yang berlangsung di karbon yang dapat menampung muatan positif. •
  • 18. Analisis eter • Gugus fungsi pada eter mempunyai reaktifitas yang rendah, oleh karena itu sifat kimianya tergantung dari hidrokarbon yang terikat pada gugus eter, yang membedakan eter dengan hidrokarbon adalah kelarutannya dalan H2SO4 pekat membentuk osonium garam. • Identifikasi eter untuk eter aromatik berdasarkan sifat fisik, ditunjukan dengan reaksi pemaksapisahan oleh asam hidriodik • Senyawa hasil reksi dapat diidentifikasi, dimana salah satunya berbentuk padatan yang titik cairnya dapat dibandingkan dengan standar yang telah ada.