2. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Kompetensi
Inti 1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam senyawa makromolekul sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan
peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dalam membuat keputusan.
3. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Kompetensi
Dasar
3.7 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan senyawa karbon
(haloalkana, alkanlo, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkaoat, dan
alkil alkanoat).
3.8 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan
turunannya.
4.7 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan
senyawa karbon (haloalkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon,
asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
4.8 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan
benzena dan turunannya.
4. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Indikator
1. Menjelaskan senyawa karbon
2. Mengklasifikasi senyawa karbon berdasarkan gugus fungsi
3. Menjelaskan alkena dan sikloalkana
4. Mengidentifikasi reaksi-reaksi alkena dan sikloalkana
5. Menjelaskan haloalkana
6. Menjelaskan alkanol dan alkoksi alkana
7. Menuliskan isomer struktur haloalkana
8. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik haloalkana
9. Menjelaskan kegunaan haloalkana
10. Menjelaskan alkanol dan alkoksi alkana
11. Menuliskan struktur dan tata nama alkanol dan alkoksi alkana
12. Menuliskan isomer alkanol dan alkoksi alkana
13. Mengidentifikasi sifat-sifat alkanol dan alkoksi alkana
14. Menjelaskan kegunaan alkanol dan alkoksi alkana
15. Menjelaskan alkanal (aldehid) dan alkanon (keton)
5. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Indikator
16. Menuliskan struktur dan tata nama alkanal dan alkanon
17. Menuliskan isomer alkanal dan alkanon
18. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik alkanal dan alkanon
19. Menjelaskan kegunaan dari alkanal dan alkanon
20. Menjelaskan asam alkanoat (asam karboksilat) dan alkil alkanoat
(ester)
21. Menuliskan struktur dan tata nama asam alkanoat dan alkil alkanoat
22. Menuliskan isomer asam alkanoat dan alkil alkanoat
23. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik asam alkanoat dan alkil alkanoat
24. Menjelaskan kegunaan asam alkanoat dan alkil alkanoat
25. Menjelaskan benzena dan turunannya
26. Menuliskan struktur dan tata nama benzena beserta turunannya
27. Menuliskan isomer benzena dan turunannya
28. Mengidentifikasi sifat-sifat benzena dan turunannya
29. Menjelaskan kegunaan benzena dan turunannya
30. Menjelaskan bahaya benzena terhadap kesehatan
6. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Materi
Maju
SENYAWA KARBON, baik yang alami maupun yang buatan, merupakan
senyawa-senyawa yang dekat dalam kehidupan kita. Bahkan, kita sering tidak
menyadari bahwa beberapa bagian tubuh kita maupun bahan-bahan yang kita
gunakan sehari-hari tersusun dari senyawa-senyawa karbon.
Penggunaan senyawa karbon buatan makin hari semakin luas, bahkan menggantikan
beberapa bahan alami yang saat ini mulai sulit dijumpai dan kurang pragmatis.
11. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Reaksi identifkasi yang penting untuk membedakan antara alkena
dengan sikloalkana adalah reaksi adisi dan reaksi oksidasi.
Reaksi adisi terjadi pada ikatan rangkap
Reaksi oksidasi
Identifikasi Alkena & Sikloalkana
Alkena mengalami reaksi adisi
Sikloalkana tidak mengalami reaksi adisi
Reaksi oksidasi alkena terjadi jika:
Alkena direaksikan dengan larutan oksidator kuat pekat seperti
K2Cr2O7, KMnO4, dan KClO4 dalam suasana asam.
Alkena direaksikan dengan pereaksi-pereaksi lain seperti ozon,
senyawa-senyawa peroksida, dan oksidator kuat encer dingin dalam
suasana basa.
16. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Monohaloalkana
Tata Nama IUPAC Monohaloalkana
“halo” menunjukkan nama halogen
(F = fluoro, Cl = kloro, Br = bromo, I = iodo)
Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan atom
halogen.
Nomor halogen, nama halogen, nama cabang alkil, dan nama rantai induk
alkana ditulis dalam satu kata.
“alkana” menunjukkan nama rantai alkana.
CH3 – CH – CH2 – Cl
CH3
1
2
3
halogen
(halo)
Nama IUPAC:
1-kloro-2-
metilpropana
rantai induk
(alkana) rantai samping
Contoh
17. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Trivial Monohaloalkana
“alkil” menunjukkan nama rantai karbon
(CH3 = metil, C2H5 = etil, C3H7 = propil)
Nama trivial monohaloalkana alkil halida
“halida” menunjukkan nama halogen yang terikat pada rantai karbon.
(F = fluorida, Cl = klorida, Br = bromida, I = iodida)
CH3 –Cl
halida
Nama trivial: metil klorida
Nama alkil dan halida ditulis secara terpisah.
alkil
CH3 CH2 –Br
bromida
Nama trivial: etil bromida
etil
Contoh
21. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Multihaloalkana
Tata Nama IUPAC Multihaloalkana
Untuk haloalkana yang mengandung lebih dari satu atom halogen sejenis,
jumlah atom halogen ditulis serangkai dan mendahului nama halogen.
Jika atom halogen lebih dari 1 jenis, prioritas urutan penomoran sesuai
dengan prioritas kereaktifan
F > Cl > Br > I
1
2
3
Nama IUPAC:
4-bromo-2-kloro-1-
fluoro-3-metilbutana
butana
metil
dikloro = 2 atom Cl, trikloro = 3 atom Cl, tetrakloro = 4 atom Cl
4
CH2 – CH – CH –CH2 – F
CH3
Br Cl
kloro
fluoro
bromo
Contoh
22. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Trivial Multihaloalkana
“alkil” menunjukkan nama rantai karbon
(CH3 = metil, C2H5 = etil, C3H7 = propil)
Nama trivial monohaloalkana alkil halida
“halida” menunjukkan nama halogen yang terikat pada rantai karbon.
(F = fluorida, Cl = klorida, Br = bromida, I = iodida)
CH3 –Cl
halida
Nama trivial: metil klorida
Nama alkil dan halida ditulis secara terpisah.
alkil
CH3 CH3 –Br
bromida
Nama trivial: etil bromida
etil
Contoh
25. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Isomer Struktur Haloalkana
Isomer struktur yang dapat terjadi pada haloalkana adalah isomer
rantai dan isomer posisi.
CH3CH2CH2CH2Cl
Senyawa-senyawa dengan struktur yang berbeda memiliki sifat yang
berbeda.
Isomer struktur C4H9Cl
Rantai tak bercabang:
CH3CH2CHClCH3
1-klorobutana
2-klorobutana
Rantai bercabang:
CH3
CH3 – CH – CH2 –Cl
1-kloro-2-
metilpropana
CH3
CH3 – C – CH3
Cl
2-kloro-2-
metilpropana
Contoh
26. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Sifat Fisik Haloalkana
Titik Didih Haloalkana
Gaya tarik antarmolekul alkil halida yang paling kuat adalah gaya London,
yaitu gaya tarik antarpermukaan molekul yang berasal dari pembentukan
dipol-dipol sesaat.
Molekul-molekul alkil halida
dengan permukaan lebih luas:
gaya London lebih kuat
titik didihnya lebih tinggi
Alkil halida dengan berat molekul
lebih tinggi:
permukaan lebih luas
titik didihnya lebih tinggi
Etil fluorida (td. –38 C) Etil klorida (td. 12 C)
Etil bromida (td. 38 C) Etil iodida (td. 72 C)
38. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Untuk senyawa alkanol bercabang:
Rantai induk rantai terpanjang yang mengandung gugus –OH
diberi akhiran –ol
Cabang alkil yang terikat pada rantai induk
diberi akhiran –il
Penomoran menunjukkan letak gugus –OH dan alkil pada rantai induk
dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan gugus –
OH
Jika gugus –OH lebih dari satu
2 gugus –OH = alkanadiol , 3 gugus –OH = alkanatriol, dst.
Contoh:
CH3CH(OH)CH2OH = propanadiol atau propana-1,2-diol
Hidroksi alkana nama IUPAC yang lain untuk alkanol
Hidroksi menunjukkan gugus –OH dan alkana menunjukkan rantai
karbon.
40. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Trivial Alkanol (Alkohol)
“alkil” menunjukkan nama rantai karbon
(CH3 = metil, C2H5 = etil, C3H7 = propil)
Nama trivial alkanol alkil alkohol
“alkohol” menunjukkan gugus –OH
CH3 –OH
alkohol
Nama trivial: metil alkohol
Nama alkil dan alkohol ditulis secara terpisah.
metil
alkohol
Nama trivial: 2-propil alkohol
propil
CH3 CH2 CH3
OH
Contoh
44. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Alkoksi Alkana (Eter)
Tata Nama IUPAC Alkoksi Alkana (Eter)
Alkoksi Alkana nama IUPAC untuk senyawa dengan rumus
struktur R – O – R
R –– O –– R
alkoksi berasal dari alkil dan oksigen
lebih pendek
alkoksi
Jika R berbeda:
Alkoksi R – O atau O – R (rantai R yang lebih pendek)
Alkana rantai R yang lebih panjang
lebih panjang
alkana
atau R –– O –– R
lebih panjang
alkoksi
lebih pendek
alkana
45. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Penomoran menunjukkan letak gugus alkoksi dan alkil
pada
rantai alkana
dimulai dari ujung alkana yang terdekat
dengan
gugus alkoksi (–OR)
etana
Nama IUPAC: metoksi etana
metoksi
CH3 – O – CH2CH3
CH3 – O – CH2CH2CH3
1 2 3
propana
metoksi
Nama IUPAC: 1-metoksi propana
1 2 3
CH3 – CH – CH3
O
CH3
propana
metoksi
Nama IUPAC: 2-metoksi propana
Contoh
46. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Trivial Alkoksi Alkana (Eter)
Penyebutan nama alkil tidak harus sesuai dengan urutan abjad
awalan nama alkil
Nama trivial alkoksi alkana alkil alkil eter
CH3 – O – CH2CH2CH3
eter
Nama trivial: metil propil eter
atau propil metil eter
metil
Nama trivial: etil propil eter
atau propil etil eter
propil
CH3 CH2 – O – CH2CH2CH3
propil
eter
etil
Contoh
47. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Isomer Alkanol dan Alkoksi
Alkana
Antarsenyawa alkanol isomer rantai dan isomer posisi
CH3 – CH2 – CH2 – OH
Isomer struktur C3H8O
Isomer alkanol: 1-propanol
2-propanol
Isomer alkoksi
alkana:
OH
CH3 – CH – CH3
Antarsenyawa alkoksi alkana isomer rantai dan isomer posisi
Antara senyawa alkanol dan alkoksi alkana isomer gugus fungsi
CH3 – O – CH2 – CH3
metoksi etana
Jadi, isomer C3H8O ada
3
Contoh
49. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Etanol polar, ada ikatan hidrogen titik didih tinggi
Ikatan hidrogen
Dimetil eter polar, gaya tarik dipol-dipol, tidak membentuk ikatan
hidrogen
titik didih lebih rendah dari etanol
Propana nonpolar, gaya London
titik didih lebih rendah dari etanol dan dimetil eter
Alkohol
Tidak ada ikatan hidrogen
Eter
50. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Kelarutan Alkohol & Eter
Alkohol dapat larut dalam air karena:
Air dan alkohol mengandung gugus OH sehingga dapat membentuk
ikatan hidrogen
Alkohol membentuk ikatan hidrogen dengan air.
Alkohol bersifat polar, jadi pelarut yang baik untuk molekul-molekul
polar (seperti air)
Gugus alkil (nonpolar) pada alkohol hidrofobik
Jadi, alkohol juga larut dalam pelarut nonpolar
Contoh: kelarutan etanol < metanol
Kelarutan alkohol dalam air berkurang dengan bertambah
panjangnya
rantai alkil
56. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Reaksi Oksidasi
Alkohol dapat dioksidasi dengan larutan oksidator kuat, seperti
KMnO4 dan K2Cr2O7 dalam media asam
Reaksi oksidasi alkohol primer
menghasilkan alkanal (aldehid) dan asam alkanoat (asam karboksilat)
R – CH2OH
[O] [O]
Alkohol primer Alkanal Asam karboksilat
R – CHO R – COOH
Reaksi oksidasi alkohol sekunder
menghasilkan alkanon (keton)
R – CH – R’
OH
[O]
Alkohol sekunder Alkanon
Reaksi oksidasi alkohol
tersier
Tidak dapat dioksidasi karena
atom C hidroksil tidak memiliki
atom H
Alkohol tersier
[O]
R – C – R’
O
R – C – R’
OH
R’’
61. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
C4H10O memiliki rumus umum CnH2n+2O bisa alkanol atau alkoksi alkana
Dehidrasi etanol:
• Senyawa X dengan rumus C4H10O tidak bereaksi dengan logam
natrium.
• Senyawa X dapat dibuat melalui dehidrasi etanol dengan H2SO4 pekat
pada suhu 140C.
Apa nama senyawa X tersebut?
C4H10O tidak bereaksi dengan Na alkoksi alkana
Alkoksi alkana yang mungkin:
CH3CH2−O−CH2CH3 CH3−O−CH2CH2CH3 CH3CH(OCH3)CH3
2CH3CH2OH H2SO4, 140C
CH3CH2OCH2CH3 + H2O
Jadi, X adalah CH3CH2OCH2CH3 atau dietil eter
Contoh
69. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Untuk senyawa alkanal bercabang:
Rantai induk rantai terpanjang yang mengandung gugus –CHO
diberi akhiran –al
Cabang alkil yang terikat pada rantai induk
diberi akhiran –il
Penomoran menentukan letak cabang pada rantai induk
atom C pada gugus –CHO selalu menempati nomor 1
penomoran dimulai dari atom C gugus
metil
Nama IUPAC:
2-metil propanal
propanal
CH3CH(CH3)CHO CH3 – CH – C – H
CH3
O
1
2
3
Contoh
70. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Trivial Alkanal (Aldehid)
“alkil” menunjukkan nama rantai karbon
(CH3 = metil, C2H5 = etil, C3H7 = propil)
Nama trivial alkanol alkil aldehid (kecuali HCHO =
formaldehid)
“aldehid” menunjukkan gugus –CHO
CH3 –CHO
aldehid
Nama trivial: metil aldehid
Nama alkil dan aldehid ditulis secara terpisah.
metil
aldehid
Nama trivial: etil aldehid
etil
CH3 – CH2 – C – H
O
Contoh
73. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Untuk senyawa alkanal bercabang:
Rantai induk rantai terpanjang yang mengandung gugus –CO –
diberi akhiran –on
Cabang alkil yang terikat pada rantai induk
diberi akhiran –il
Penomoran menentukan letak cabang dan letak gugus fungsi –CO– pada
rantai induk
penomoran dimulai dari ujung rantai terdekat dengan gugus –
CO–
Untuk alkanon tak bercabang:
Penomoran hanya digunakan untuk menentukan letak gugus −CO−
76. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Isomer Alkanal dan Alkanon
Antarsenyawa alkanal isomer rantai dan isomer posisi
CH3CH2CH2CH2CHO
Isomer struktur C5H10O
Isomer alkanal: n-pentanal
2-metil butanal
Antarsenyawa alkanon isomer rantai dan isomer posisi
Antara senyawa alkanal dan alkanon isomer gugus fungsi
Jadi, isomer C5H10O ada
CH3CH2CH(CH3)CHO
CH3CH(CH3)CH2CHO 3-metil butanal
(CH3)3CCHO 2,2-dimetil
propanal
CH3CH2CH2COCH3
Isomer alkanon: 2-pentanon
3-pentanon
CH3CH2COCH2CH3
(CH3)2CHCOCH3 3-metil-2-butanon
Contoh
77. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Sifat Fisik Alkanal & Alkanon
Titik Didih Aldehid & Keton
Polarisasi gugus karbonil menimbulkan gaya tarik dipol-dipol
antarmolekul aldehid dan keton
Titik didih aldehid dan keton lebih tinggi daripada alkana dan eter
(dengan berat molekul yang sama)
Butana
(bm = 58, td. 0 C)
Alkana
CH3CH2CH2CH3
Eter
CH3OCH2CH3
Metoksi etana
(bm = 60, td. 8 C)
Keton
Aseton
(bm = 58, td. 56 C)
CH3 – C – CH3
O
Aldehid
Propanal
(bm = 58, td. 49 C)
CH3CH2C – H
O
79. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Kelarutan Aldehid & Keton
Aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
molekul-molekul lain yang memiliki O–H, N–H, atau F–H
Aldehid dan keton larut dalam air hidrogen −OH dari air dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan pasangan elektron bebas pada atom O
gugus karbonil
Adanya ikatan hidrogen menyebabkan aldehid dan keton dapat menjadi
pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa yang mengandung gugus
hidroksil seperti alkohol
ikatan hidrogen
aldehid
air
keton
air
ikatan hidrogen
81. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Reaksi Oksidasi (Pereaksi Fehling)
Fehling A campuran larutan tembaga(II) sulfat pentahidrat
(CuSO4.5H2O) dengan beberapa tetes asam sulfat pekat
Fehling B campuran larutan kalium natrium tartrat
(C4H4KNaO6.4H2O) dan natrium hidroksida
Reaksi oksidasi alkanal (aldehid) dengan Fehling menghasilkan asam
alkanoat dan endapan merah Cu2O
Alkanon (keton) tidak bereaksi dengan Fehling
82. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Reaksi Oksidasi (Pereaksi Tollens)
Ion perak (Ag+) dapat digunakan untuk menguji gugus fungsi aldehid.
Alkanon (keton) tidak bereaksi dengan pereaksi Tollens
Jika sampel mengandung aldehid aldehid mengoksidasi ion
perak menjadi logam perak sebagai cermin perak yang menempel
pada dinding tabung.
Reaksi oksidasi alkanal (aldehid) dengan pereaksi Tollens menghasilkan
cermin perak
Pereaksi Tollens campuran antara larutan AgNO3 dengan NH4OH
dengan adanya NaOH
85. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
C4H8O memiliki rumus umum CnH2nO bisa aldehid atau keton
Hasil uji positif dengan pereaksi Fehling dan Tollens ditunjukkan oleh suatu
senyawa organik dengan rumus C4H8O menghasilkan suatu asam alkanoat
bercabang. Apa nama senyawa C4H8O ini?
C4H8O menunjukkan hasil uji positif terhadap pereaksi Fehling dan Tollens
bukan keton, tapi aldehid
Produk reaksi asam alkanoat bercabang
merupakan aldehid bercabang
Jadi, nama senyawa C4H8O adalah 2-metilpropanal
CH3 – CH – C – H
O
CH3
C4H8O bercabang:
Contoh
91. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Asam Alkanoat
(Asam Karboksilat)
Tata Nama IUPAC Asam Alkanoat
Asam alkanoat nama IUPAC untuk senyawa yang mengandung gugus –
COOH
Contoh:
R – H menjadi R – COOH
alkana asam alkanoat
Alkana, CnH(2n+2) Asam Alkanoat, CnH2nO2
Rumus Struktur Nama IUPAC Rumus Struktur Nama IUPAC
CH4 metana HCOOH asam metanoat
CH3CH3 etana CH3COOH asam etanoat
CH3CH2CH3 propana CH3CH2COOH asam propanoat
CH3CH2CH2CH3 butana CH3CH2CH2COOH asam butanoat
92. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Untuk senyawa asam alkanoat bercabang:
Rantai induk rantai terpanjang yang mengandung gugus –COOH
diberi awalan asam dan akhiran –oat
Cabang alkil yang terikat pada rantai induk
diberi akhiran –il
Penomoran menentukan letak cabang pada rantai induk
atom C pada gugus –COOH selalu menempati nomor 1
penomoran dimulai dari atom C gugus
metil
Nama IUPAC:
asam 2-metil
propanoat
asam
propanoat
CH3CH(CH3)COOH CH3 – CH – C – OH
CH3
O
1
2
3
Contoh
93. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Trivial Asam Alkanoat
Nama trivial asam alkanoat asam alkana karboksilat
CH3 –COOH
asam karboksilat
Nama trivial: asam metana
karboksilat
metana
Seperti halnya aldehid, nama trivial asam alkanoat juga dapat dinyatakan
dengan menyertakan huruf latin , , dan .
metil
Nama IUPAC: asam -
metilbutirat
asam butirat
(CH3)2CHCH2COOH
CH3 – CH – CH2 – C – OH
O
CH3
Contoh
96. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Untuk senyawa alkil alkanoat bercabang:
Rantai induk rantai terpanjang yang mengandung gugus –
COOR
diberi akhiran –oat
Cabang alkil yang terikat pada rantai induk
diberi akhiran –il , dituliskan digabung dengan rantai induk
Penomoran menentukan letak cabang pada rantai induk
penomoran dimulai dari ujung rantai terdekat dengan
gugus –COOR
Alkil gugus diberi akhiran –il, dituliskan di awal
(CH3)2CHCOOCH3
metil gugus
propanoat
1
2
3
CH3 – CH – C – O – CH3
O
CH3
metil dalam rantai induk
Nama IUPAC: metil 2-
metilpropanoat
Contoh
98. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Isomer Asam Alkanoat & Alkil
Alkanoat
Antarsenyawa asam alkanoat isomer rantai dan isomer posisi
CH3CH2CH2COOH
Isomer struktur C4H8O2
Isomer asam
alkanoat:
asam butanoat
asam 2-metilbutanoat
Antarsenyawa alkil alkanoat isomer rantai dan isomer posisi
Antara senyawa asam alkanoat dan alkil alkanoat isomer gugus
fungsi
Jadi, isomer C4H8O2 ada
6
CH3CH(CH3)COOH
CH3CH2COOCH3
Isomer alkil alkanoat: metil propanoat
etil etanoat
CH3COOCH2CH3
HCOOCH2CH2CH3 propil metanoat
HCOOCH(CH3)2 isopropil metanoat
Contoh
99. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Sifat Fisik Asam Alkanoat & Alkil
Alkanoat
Titik Didih Asam Karboksilat & Ester
Titik didih asam karboksilat lebih tinggi daripada alkohol, keton, dan aldehid
(dengan berat molekul yang sama)
Alkohol
CH3CH2CH2OH
1-propanol
(bm = 60, td. 97 C)
Keton
Aseton
(bm = 58, td. 56 C)
CH3 – C – CH3
O
Aldehid
Propanal
(bm = 58, td. 49 C)
CH3CH2C – H
O
Asam Alkanoat
Asam asetat
(bm = 60, td. 118 C)
CH3 – C – OH
O
102. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Asam karboksilat juga larut dalam alkohol karena asam
karboksilat membentuk ikatan hidrogen dengan alkohol.
Ester larut dalam pelarut-pelarut organik umum seperti alkohol, eter,
haloalkana, dan hidrokarbon aromatik.
Karena alkohol kurang polar dibandingkan dengan air, maka
asam-asam karboksilat rantai panjang lebih mudah larut
dalam alkohol daripada dalam air.
Kebanyakan asam karboksilat sedikit larut dalam pelarut-
pelarut yang relatif nonpolar seperti kloroform, karena asam
karboksilat membentuk struktur dimer dalam pelarut nonpolar.
Beberapa ester kecil juga larut dalam air karena kepolarannya yang
tinggi dan membentuk ikatan hidrogen dengan air.
Ester sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi organik karena
ester dapat memberikan medium reaksi polar tanpa gugus OH atau
NH yang dapat mendonasikan proton (H+).
110. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tahun 1825, Michael Faraday
mengisolasi senyawa murni dengan titik
didih 80 C dari campuran seperti minyak
yang dikondensasi dari gas penerangan
Rumus empiris: CH
Tahun 1834, Eilhard Mitcherlich mensintesis senyawa
yang sama dengan memanaskan asam benzoat yang
diisolasi dari getah benzoin (kapur barus) dengan kapur
(CaO)
Rumus empiris: CH Rumus molekul: C6H6
Senyawa ini disebut benzena
113. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Masalah 2 Kestabilan termodinamika benzena
Entalpi hidrogenasi (adisi hidrogen)
sikloheksena:
Secara teoretis entalpi hidrogenasi benzena = 3 × (−119 kJ/mol)
= −357 kJ/mol.
Berapa entalpi hidrogenasi (adisi hidrogen) benzena?
Hasil eksperimen entalpi hidrogenasi benzena = −208 kJ/mol
Kesimpulan Benzena lebih stabil daripada struktur siklik cincin 6
karbon dengan 3 ikatan rangkap 2
114. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Masalah 3 Panjang ikatan benzena
Data panjang ikatan:
Kesimpulan
Panjang ikatan C–C sikloheksana > antar C dalam benzena > C=C
sikloheksena
Berdasarkan data panjang ikatan:
Struktur benzena seharusnya
bukan tetapi
Hasil Scanning Tunneling Microscopy
(STM) :
tidak stabil
semua ikatan
dalam benzena memiliki
panjang yang sama
116. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Dugaan
Ikatan rangkap dan tunggal tidak menempati posisi yang jelas
resonansi
Resonansi menggambarkan bahwa dua bentuk struktur benzena
berubah secara cepat, tetapi bukan dalam kondisi kesetimbangan
Struktur benzena yang sebenarnya (disebut sebagai struktur resonansi)
bukan merupakan salah satu dari kedua struktur yang digambarkan,
tetapi campuran dari keduanya.
Elektron dari ikatan rangkap terbagi merata di dalam cincin 6 karbon
dan digambarkan sebagai lingkaran
118. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Teori saat ini
Kimia organik modern menggunakan istilah “konjugasi” (menggantikan
istilah resonansi) untuk menggambarkan delokalisasi (perpindahan)
ikatan rangkap secara terus-menerus.
Menurut teori ikatan valensi benzena
mengandung orbital p tak terhibridisasi yang
tumpang-tindih membentuk awan rapat elektron di
bawah dan di atas cincin 6 karbon
Ikatan antar-C terjadi karena adanya tumpang-tindih
antarorbital sp2
Benzena berbentuk
segienam planar dengan
sudut-sudut ikatan 120° orbital p
orbital sp2
121. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tata Nama Benzena Disubstituen
Sistem pertama: Letak substituen
dinyatakan dengan orto, meta, dan para
orto
X
1
2
3
6
5
4
orto
meta
meta
para
Cl
Cl
o-diklorobenzena
Cl
Cl
m-diklorobenzena
Cl
Cl
p-diklorobenzena
Jika dua substituen dalam cincin benzena berbeda,
nama gugus ditulis sesuai dengan urutan abjad
awalan nama substituen mengawali kata benzena
Cl
Br
m-bromoklorobenzena
Contoh
Contoh
122. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Sistem kedua:
Sistem penomoran untuk menunjukkan letak substituen
Cl
Cl
1,2-diklorobenzena
Nomor substituen dimulai dari substituen dalam molekul benzena
monosubstituen induk.
Substituen berikutnya menempati nomor yang sekecil mungkin.
1
2
bukan
1,6-diklorobenzena
CH3
O2N
1
2
3
4
5 6
4-nitrotoluena
bukan
4-metilnitrobenzena
CH3
OH
3
1
3-metilfenol
bukan
5-metilfenol
3-hidroksitoluena
5-hidroksitoluena
Jika substituen lebih dari 1 macam, penomoran mengikuti prioritas berikut.
Contoh
126. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Isomer Struktur Benzena
Berdasarkan posisi substituen pada cincin benzena:
Benzena monosubstituen hanya memiliki satu isomer
Benzena disubstituen perbedaan struktur terjadi karena perbedaan
posisi substituen pada cincin benzena, yaitu posisi orto (1,2), meta (1,3),
dan para (1,4).
Asam hidroksibenzoat benzena disubstituen memiliki 3 isomer
struktur
COOH
OH
asam
o-hidroksibenzoat
COOH
OH
asam
m-hidroksibenzoat
COOH
OH
asam p-hidroksibenzoat
Contoh
127. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Sifat-sifat Benzena & Turunannya
Struktur resonansi benzena sangat stabil akibatnya benzena tidak
dapat mengalami reaksi adisi seperti halnya alkena
Perbandingan reaktivitas antara sikloheksena dengan benzena juga
menunjukkan kestabilan benzena oleh reaksi-reaksi adisi
Reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada benzena adalah reaksi-reaksi
substitusi, bukan reaksi-reaksi adisi.
129. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Sifat-sifat senyawa turunan benzena
Fenol
Kristal tak berwarna, sangat berbau.
Larutannya dalam air bersifat asam
Bereaksi dengan NaOH membentuk garam
natrium fenolat.
Tidak membentuk ester jika direaksikan dengan
asam alkanoat.
Tidak dapat dioksidasi
Asam
benzoat
Asam lemah
Dapat mengawetkan
Bereaksi dengan Na dan NaOH membentuk
garam Na-benzoat
Dapat direduksi menjadi alkohol primer
140. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Bahaya Benzena terhadap
Kesehatan
Sumber utama benzena adalah asap rokok.
Menghirup uap benzena terlalu banyak timbul rasa kantuk yang
berlebihan, kepala pusing, denyut jantung yang cepat, tremor (gemetar),
bingung, dan tak sadarkan diri.
Makan atau minum makanan atau minuman yang mengandung
benzena secara berlebihan rasa pedih pada lambung, muntah-
muntah, pusing, tertidur, terbahak-bahak sendiri, denyut jantung yang
cepat, dan kematian.
Efek jangka panjang dari konsumsi benzena terhadap kesehatan
rusaknya sumsum tulang dan berkurangnya sel darah merah yang
menyebabkan anemia, keluarnya darah secara berlebihan, dan penurunan
sistem kekebalan sehingga mudah terinfeksi.
The US Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
merekomendasikan batas paparan benzena yang diperbolehkan
sebesar 1 bagian per juta udara (1 ppm) dalam tempat kerja
selama 8 hari kerja, 40 jam kerja seminggu.
141. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Semua senyawa turunan hidrokarbon mengandung gugus fungsi yang
spesifk.
Aturan penamaan sistematik senyawa bergugus fungsi
Semua aturan pada penamaan alkana berlaku untuk penamaan
senyawa bergugus fungsi.
Penomoran digunakan untuk menentukan letak gugus fungsi dan letak
cabang alkil pada rantai induk.
Untuk senyawa-senyawa bergugus fungsi rantai bercabang, penomoran
dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan gugus fungsi.
Untuk senyawa dengan gugus fungsi lebih dari satu jenis, penentuan
nama rantai karbon atau nama rantai induk (untuk rantai bercabang)
berdasarkan urutan prioritas gugus fungsi sebagai berikut
142. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Tentukan nama untuk senyawa HO–CH2–CH2–CH=CH–CH3
HO – CH2 – CH2 – CH = CH – CH3
Prioritas−OH lebih tinggi daripada −C=C−
• Penomoran dimulai dari C induk yang mengikat −OH
• Nama rantai karbn diberi akhiran –ol.
1 2 3 4 5
Rantai karbon mengandung 5 atom C, 1 ikatan C=C, dan I gugus –OH
pentenol
Gugus –OH terikat pada atom C nomor 1 1-ol
Ikatan C=C dimulai dari C pentenol nomor 3 3-penten
Nama senyawa: cis atau trans-3-penten-1-ol
Contoh
143. Kompetensi
Inti
Keluar
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Evaluasi
Tugas
Mundur
Materi
Maju
Makna saintifik yang tak pernah habis membangkitkan kita untuk menggali
dan memodifkasi sebanyak mungkin senyawa-senyawa karbon yang makin
hari makin banyak diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan.
Banyaknya senyawa karbon dengan berbagai gugus fungsi yang spesifk
dan manfaatnya menggugah inovasi dan kreativitas kita untuk
memberdayakan senyawa karbon dengan berbagai ragam penelitian dan
pengembangannya.
Pemahaman kimia karbon akan membuat kita makin terkesan dan sadar
dengan kesempurnaan Tuhan menciptakan alam ini dengan begitu
mendetail dan lengkap.
Penamaan sistematik senyawa karbon memberikan makna akan
pentingnya berpikir sistematis atau terstruktur. Pola pikir yang demikian
menjadi kendali bagi setiap sikap dan perbuatan kita dalam menjalani
kehidupan yang terorganisir dan semakin baik.