SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TUGAS KEWIRAUSAHAAN
NAMA : HERTIANA
NIM : 2161101046
TUGAS : KEWIRAUSAHAAN
DOSEN : Dr. SUDARNO, S. Pd., M.M
Pertanyaan:
Ada 4 Quadrant posisi:
1. E : Employee
2. S : Self Employee
3. B : Big Busness
4. I : Investor
Di Quadrant manakah kita berada sekarang?
Jawaban:
Berdasarkan GAMBAR, saya berada di Quadrant E.
Di Quadrant E = Employee, Saya Sekarang seorang karyawan atau Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang bekerja sebagai seorang Guru di SDN 5 Siak Kecil di
kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, dan saya memang sangat
membutuhkan pekerjaan tersebut, dengan gaji dan tunjangan yang saya dapatkan
setiap bulan, dapat membantu ekonomi keluarga. Dan pekerjaan ini juga saya
harapkan untuk masa depan saya.
" Terimakasih "
UAS KEWIRAUSAHAAN
Nama : HERTIANA
NMP : 2161101046
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen : Dr. SUDARNO, S. Pd., M.M
JAWABAN UAS
1. Menurut saya kesuksesan Bisnis (Wirausaha) dimulai dari:
1. Keberanian
2. Compliance Risk Management (Budaya Sadar Resiko)
3. Tempat Usaha/Modal
4. Product/Service Knowledge
5. Supplier Base
6. Customer Base
7. Jalur Distribusi
8. Teknologi
2. Alasan saya mengapa urutan point 1 seperti diatas, karena menurut saya suatu
bisnis/wirausaha itu sukses itu harus di mulai dari :
1. Keberanian: dalam memulai suatu bisnis/ wirausaha, kita harus memiliki
keberanian dalam mengambil tindakan, mempersiapkan mental, serta harus
berani mengambil risiko kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di
dalam bisnis kita ke depan. Bila kita memiliki kepercayaan diri yang besar,
kita akan merasa mampu untuk menghadapi tantangan yang ada. Mungkin bisnis
yang kita jalani merupakan sesuatu yang baru dan belum diketahui banyak
orang. Namun, ketika kita tetap berani mengambil risiko dan menjalankan
bisnis kita dengan selalu mencoba mengembangkan bisnis dengan cara-cara
yang sudah diatur didalam teori kewirausahaan dan kita kombinasikan dengan
cara yang unik sesuai kebutuhan market, bisnis kita bisa saja dikenal luas oleh
masyarakat.
2. Compliance Risk Management (Budaya Sadar Resiko): dalam suatu bisnis/
wirausaha adalah rasa ingin belajar dan ingin tahu tentang wirausaha yang
dimana akan berkaitan dengan budaya sadar resiko yang harus dipahami dengan
sungguh-sungguh. Karena dari budaya sadar resiko ini banyak hal-hal yang bisa
diketahui dan bagaimana cara mengantisipasi resiko yang akan terjadi terhadap
bisnis/ wirausaha yang akan kita tekuni.
3. Tempat Usaha/Modal: Untuk memulai usaha, kita harus memikir dan
memilih tempat usaha yang strategis, yang mudah dijangkau oleh konsumen,
tempat yang aman, menarik dan nyaman. Selain tempat usaha kita juga
memerlukan Modal, Memiliki akses modal yang bagus akan membantu usaha
kita lancar dan tentunya akan mempercepat proses produksi. Tempat
usaha/Modal suatu usaha merupakan salah satu kunci agar bisnis bisa berjalan
dan tetap lancar. Kita bisa mendapatkan modal dari manapun. Baik itu dari
investor, uang kita sendiri, atau bahkan dari pinjaman Bank.
4. Product/Service Knowledge: selanjutnya kita menentukan produk apa yang
akan kita jual, dan kita harus mencari informasi terkait sebuah produk bisnis
yang akan dijual. Mulai dari ciri-cirinya, harga, karakter khusus, sampai pada
plus minus dari produk tersebut. Pengetahuan tentang produk, merupakan hal
wajib yang perlu dimiliki para pekerja di bidang marketing atau pemasaran.
Apalagi kita bertugas menjual produk, kalau hanya tahu sepintas saja tentu
konsumen juga ogah-ogahan untuk membeli. Dengan pemahaman yang
maksimal tentang product knowledge, maka akan banyak manfaat yang didapat
sehubungan dengan keinginan untuk mencapai target bisnis. Ketika kita
memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk yang dijual, maka ketika
menjelaskannya kepada konsumen akan lebih percaya diri, pelanggan Jadi
Lebih Yakin, bias mendongkrak Penjualan, berpotensi bisnis berkembang,
berupaya meninggkatkan kualitas produk dan mutu produk sehingga nantinya
kepercayaan konsumen semakin tinggi.
5. Supplier Base: setelah menentukan produk apa yang akan dijual, maka perlu
untuk mencari supplier base yang akan diajak untuk bekerjasa dalam
penyediaan produk yang akan dijual dengan harga yang terjangkau. Supplier
adalah pihak/orang yang menyediakan bahan baku untuk diolah menjadi produk
jadi atau setengah jadi. Supplier memegang fungsi yang sangat krusial dalam
industri barang ataupun jasa. Tanpa supplier, produsen bisa saja kebingungan
dalam mencari bahan baku. Apalagi jika bahan baku tersebut harus melalui
proses pencarian yang rumit atau jauh. Rantai produksi pun bisa terhambat jika
ada masalah pada supplier. Apabila kerjasama dapat terjalin baik dengan
supplier, maka diharapkan penyediaan produk yang dijual akan lancar.
6. Customer Base: Customer base merupakan kumpulan / sekelompok user yang
dengan loyal menggunakan produk yang kita tawarkan. Pengertian gampangnya
adalah, Customer Base merupakan orangorang yang sudah anda genggam erat
sehingga tidak akan berpaling ke penjual yang lain. Sebagai penjual kita harus
terus berfikir bagaimana caranya membangun sebuah kelompok dimana ketika
kita membagikan produk atau sesuatu mereka akan menunggu dan sangat
antusias, oleh karena itu kita harus mencari berbagai informasi bagaimana
caranya agar
Customer atau pelanggan kita tidak hanya berbelanja tapi juga menetap, dan
selalu menanti produk yang kita jual.
7. Jalur Distribusi: untuk membantu pihak produsen dalam mengirim barang
kepada konsumen akhir. Saluran distribusi bisa menghimpun seluruh informasi
penting terkait konsumen serta kompetitor perusahaan. Sehingga, informasi ini
akan sangat berguna untuk merencanakan dan juga membantu kegiatan
pertukaran barang, membuat kesepakatan harga serta berbagai syarat lainnya,
agar bisa memungkinkan adanya perpindahan hak milik barang, membayar
tagihan, pemesanan, penganggkutan dan penyimpanan barang dari mulai proses
produksi dari bahan baku hingga barang jadi, maka barang tersebut akan sampai
ke konsumen akhir dengan baik. Kemudian kita tentukan jenis saluran
distribusi, yaitu distribusi langsung produsen ke konsumen, ke pengecer, ke
pedagang besar, ke pengecer, ke agen, tentunya kita tetap mempertimbangkan
competitor, biaya, manfaat dan peringkat pada setiap pilihan.
8. Teknologi: Untuk memudahkan pekerjaan dan tetap bisa berkonsentrasi dalam
bisnis, kita bisa berinvestasi kepada teknologi yang tepat. Misalnya seperti
membeli mesin khusus agar produksi lebih cepat dan banyak. Ini akan
membantu produksi bisnis. Atau kita bisa menggunakan software aplikasi Jurnal
untuk mengatur proses akuntansi yang terjadi dengan bisnis kita. Usaha kita
akan lebih lancar tanpa harus memusingkan proses laporan keuangan. Dan juga
kita harus mengunakan teknologi dalam segala hal, seperti dalam pemasaran dll.
3. Jurnal yang berkaitan dengan kesuksesan suatu bisnis adalah :
JURNAL 1
Pengembangan Jiwa Kewirausahaan:
Studi Kasus Terhadap Mahasiswa yang
Berwirausaha di Yogyakarta
Heri Maulana
AMIK BSI Yogyakarta, heri.hml@bsi.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggali fenomena mahasiswa yang berwirausaha.
Penelitian ini menggambarkan alasan mahasiswa berwirausaha, kendala apa saja
yang dihadapi, jiwa kewirausahaan apa yang berkembang dan bagaimana
mengembangkan jiwa kewirausahaan tersebut. Pendekatan kualitatif dengan
strategi studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Responden yang digunakan
adalah mahasiswa aktif yang memiliki usaha minimal sudah 2 tahun, memiliki
omzet minimal 5 juta per bulan dan berperan sebagai owner yang terlibat langsung
dan aktif membangun usaha. Hasil penelitian yang diperoleh melalui responden
bahwa alasan mahasiswa berwirausaha adalah mendapatkan penghasilan untuk
membiayai hidup dan kuliah, mengoptimalkan waktu dan membangun
pemberdayaan diri dan masyarakat. Kemudian jiwa kewirausahaan yang banyak
berkembang adalah kepemimpinan, kemandirianl kerja keras, kerja sama, kreatif,
inovasi dan berani mengambil keputusan dan resiko.
Kata Kunci : kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, mahasiswa
ABSTRACT
This study was directed to explore the entrepreneurship student phenomenon. It was
intended to understand and explain why the student interested with entrepreneurship, what
entrepreneurial spirit is developing and how to develop the entrepreneurial spirit.
Qualitative research approach with case study as the research strategy was implemented.
Respondents used are active students who have a business at least 2 years, have a minimum
turnover of 5 million per month and the owner who is involved directly and actively build
a business. Based on the story revealed from the respondents, this research explained that
income to finance life and lectures, optimize time and build selfempowerment and society
becomed the great reason. Then a growing entrepreneurial spirit is leadership,
independence of hard work, cooperation, creative, innovation and courage to take
decisions and risks.
Keywords: entrepreneurship, entrepreneurial spirit, student
Naskah diterima :20 November 2017 , Naskah dipublikasi :15 April 2018
PENDAHULUAN
Mahasiswa merupakan salah satu komponen pembangunan bangsa yang sangat potensial.
Dengan rentang usia yang masih muda, tenaga yang masih kuat, jaringan yang cukup luas
dan kemampuan berfikir dan kreatifitas yang tinggi menjadi pondasi dan modal dasar bagi
kemajuan negara. Menurut Hanif Dhakiri (Menteri Tenaga kerja terdapat 1.472 orang.
Sekitar Kerja), di Indonesia terdapat sekitar 7 juta 45,79% adalah lulusan SMA, 36,28%
adalah lulusan sarjana, 11,21% diploma dan lain-lain 6,72%. orang pengangguran, 4 juta
orang di antaranya adalah pengangguran kaum muda yang berusia sekitar 15 sampai 24
tahun (detik.com, 2017). Menurut Tribun Jogja (2017), dikota Yogyakarta terdapat
6.721 pengangguran. Sedangkan pada tahun 2016 berdasarkan data pencari
Usia muda semestinya penuh dengan produktifitas dan karya, sehingga akan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Data jumlah pengangguran menunjukkan banyaknya lulusan
pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi namun miskin keterampilan atau keahlian. Hal ini
dijelaskan oleh Tukiran dan Endang (2005) bahwa usia muda yang menganggur yang
berasal dari lulusan pendidikan
SMA/sederajat dan perguruan tinggi tidak memiliki keterampilan dan keahlian yang
memadai bagi dunia kerja. Tuntutan dunia kerja dan usaha semakin kompleks sedangkan
kemampuan lulusan lembaga pendidikan tidak sesuai kebutuhan kerja dan usaha.
Melihat jumlah pengangguran usia muda tersebut tentunya menjadi permasalahan yang
sangat besar bagi pembangunan bangsa di masa depan. Apabila tidak dikelola dengan
benar, maka dikhawatirkan akan menjadi bom waktu yang akan menimbulkan masalah
sosial seperti kriminalitas, kenakalan remaja dan lain sebagainya.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menekan angka pengangguran terutama
pengagguran muda terdidik terutama melalui pelatihan dan pendampingan usaha, namun
banyak pencari kerja yang mengeluhkan materi pelatihan yang tidak memadai untuk dunia
kerja dan usaha di lapangan (Tukiran dan Endang, 1998).
Melihat permasalahan tersebut, pemerintah dan pihak terkait mengembangkan strategi
penanggulangan pengangguran yang awalnya memberikan kesempatan kerja bagi pencari
kerja menjadi menciptakan lapangan kerja bagi pencari kerja itu sendiri yaitu melalui
kewirausahaan. Guna menghadapi situasi yang demikian sudah selayaknya jika dilakukan
upaya untuk mengarahkan para lulusan teutama perguruan tinggi menjadi pencipta kerja
(job creator), bukan sebagai pencari kerja (job seeker) (Tamriatin, 2015). Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi tingkat pengangguran (muda) dan dampak yang
ditimbulkannya adalah dengan mendorong semangat berwirausaha bagi mahasiswa.
Wirausaha menurut McClelland (Kasali, dkk., 2010) merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan sebuah negara menjadi maju. Majunya sebuah negara adalah ketika jumlah
wirausaha yang terdapat di negara tersebut minimal 2% dari populasi penduduknya. Saat
ini jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,56%, masih tertinggal jauh bila
dibandingkan dengan Amerika Serikat (11,5%) dan Singapura (7,2%), Malaysia (5%), dan
Thailand (4%). Dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 250 juta, maka dibutuhkan
sekitar lima juta wirausaha. Jika hal ini dibiarkan tanpa upaya menumbuhkannya, maka
sangat lambat untuk memenuhi angka 2% wirausaha.
Kewirausahaan merupakan jiwa yang bisa dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang
memiliki jiwa kewirausahaan, pada umumnya memiliki potensi menjadi pengusaha tetapi
hal ini bukan menjadi jaminan untuk menjadi pengusaha. Setiap pengusaha umumnya
memiliki jiwa kewirausahaan. Ciri penting dari seseorang yang memiliki jiwa wirausaha
adalah kemampuan memimpin, kemandirian, kerjasama dalam tim, kreativitas dan inovasi,
serta keberaniannya dalam menghadapi dan mengambil resiko terhadap keputusan yang
dibuat yang mendasari tindakan riil yang dilakukan.
Untuk menumbuhkan semangat berwirausaha tersebut, generasi muda termasuk
mahasiswa harus didorong, difasilitasi dan dimobilisasi untuk menjadi wirausaha-wirausaha
muda yang tangguh. Mahasiswa semestinya juga dibekali dengan pengatahuan, wawasan,
pengalaman nyata dan pendampingan dari mentor-mentor bisnis berpengalaman.
Sehingga mahasiswa yang sudah memiliki semangat akademik yang tinggi akan menjadi
individu-individu yang menggerakkan perubahan bagi kehidupan masyarakat dan
bernegara.
Realitas yang banyak ditemukan bahwa mahasiswa setelah lulus nantinya akan mencari
pekerjaan yang ideal dan akan menjadi kebanggaan di dalam hidupnya. Kebutuhan
mencari pekerjaan ini terlihat dari banyaknya pencari kerja di setiap bursa atau pameran
lowongan kerja. Bahkan pameran lowongan kerja sudah menjadi ajang pameran yang
paling menarik untuk didatangi.
Di tengah persaingan mencari pekerjaan di kalangan mahasiswa dan lulusan perguruan
tinggi muncul fenomena menarik di kalangan mahasiswa, yakni mahasiswa aktif yang
berwirausaha atau menjalankan bisnis di tengah kesibukan kampus. Hal ini tentunya unik,
sebab kebanyakan mahasiswa memilih untuk segera menyelasikan studi dan mendapatkan
nilai terbaik sehingga mudah mencari pekerjaan. Para mahasiswa ini memilih untuk
menempa dirinya dengan berwirausaha.
Studi pendahuluan dari seorang mahasiswa yang berwirausaha menunjukkan adanya
alasan-alasan kuat untuk berwirausaha. Selain alasan menambah penghasilan, alasan
pemberdayaan diri dan masyarakat menjadi motivasi kuat untuk berwirausaha.
Bahkan berwirausaha mampu mengembangkan karakter atau jiwa wirausaha yang positif
dan kuat. Jiwa wirausaha yang muncul adalah kepemimpinan, kerjakeras, kreatif dan lain
sebagainya.
Berdasarkan analisa permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Peneliti
akan mengkaji jiwa kewirausahaan apa yang berkembang di dalam diri mahasiswa dan hal
apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan jiwa tersebut.
KAJIAN LITERATUR
Kewirausahaan Zuhal (2008) menjelaskan bahwa perubahan membutuhkan individuindividu
yang menghargai hal-hal baru, berani mengambil inisiatif untuk mewujudkannya.
Individuindividu tersebut adalah para wirausaha yang mampu melihat peluang-peluang
usaha dari teknologi baru dan siap memecahkan segala rintangan yang menghalangi
terwujudnya perubahan.
Sumardi (2007) menjelaskan bahwa pengusaha atau wirausahawan
(entrepreneur) merupakan seseorang yang menciptakan sebuah usaha atau bisnis yang
diharapkan dengan risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan
mengembangkan bisnis dengan cara membuka kesempatan kerja.
Menurut David E Rye (1996), wirausahwan adalah seorang yang mengorganisasikan,
mengarahkan usaha dan pengembangan baru, memperluas dan memberdayakan suatu
perusahaan/organisasi, untuk memproduksi produk/jasa baru kepada pelanggan baru
dalam suatu pasar yang juga baru. Karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha
adalah memenuhi syarat-syarat keunggulan bersaing seperti inovatif, kreatif, adaptif,
dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil resiko atau keputusan yang
dibuat, integritas, daya juang, dan kode etik. Entrepreneurship, bukanlah suatu mata
pelajaran tertentu tetapi lebih merupakan suatu perilaku dan sikap yang akan
ditumbuhkembangkan hingga membentuk sebuah budaya pada diri seseorang
(Atmosoewarno, 1999). Budaya entrepreneurship yang terbentuk antara lain inovatif,
kreatif, fleksibel, dan bersikap berani ambil resiko setelah diperhitungkan dengan akurat.
Sedangkan menurut Zimmerer dan Scarborough (2008), kewirausahaan adalah suatu
kemampuan kratif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai
tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian menghadapi risiko dalam
usaha atau perbaikan hidup untukmencari peluang menuju sukses.
Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan program yang sangat
dibutuhkan untuk melahirkan generasi masa depan yang berkualitas dan mampu
menghadapi perubahan zaman. Dengan kewirausahaan mahasiswa tidak hanya pintar
secara akademik, tetapi memiliki keterampilan dalam memimpin, mengelola tim dan usaha,
memiliki mental yang kuat, kreatif dan inovatif, dan memiliki daya saing yang tinggi.
Menurut Siswoyo (2009), program kewirausahaan mampu mengatasi permasalahan
pengangguran terdidik dari kalangan mahasiswa. Program kewirausahaan yang dikemas
terintegrasi dalam kegiatan kampus baik akademik maupun diluar akademik, mampu
menumbuhkan jiwa positif dan kuat seperti tangguh, ulet, dan mandiri.
Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan terhadap minat (intensi) mahasiswa
dapat disimpulkan bahwa minat (intensi) kewirausahaan seseorang dipengaruhi oleh
sejumlah faktor yang dapat dilihat dalam kerangka yang terintegrasi yang melibatkan
berbagai faktor internal, faktor eksternal, dan faktor kontekstual. Faktor internal berasal
dari diri wirausahawan dapat berupa karakter sifat, maupun faktor sosio demografis,
seperti umur, jenis kelamin, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi perilaku
kewirausahaan seseorang (Nishanta, 2008). Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar
diri pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar misalnya
dukungan dari orang tua, teman, dan sebagainya.
Untuk mengembangkan jiwa
kewirausahaan tersebut dibutuhkan usahausaha terprogram dan terukur, sehingga
berdampak langsung pada kehidupan nyata mahasiswa. Adapun usaha atau strategi
untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan antara lain:
1. Inkubator Bisnis
Inkubator menurut keputusan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah
Republik Indonesia nomor 81.2/kep/M.KUKM/VIII/2002 adalah lembaga yang bergerak
dalam bidang penyediaan fasilitas dan pengembangan usaha, baik manajemen maupun
teknologi bagi usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan dan mengembangkan
kegiatan usahanya dan atau pengembangan produk baru agar dapat berkembang menjadi
wirausaha yang tangguh dan atau produk baru yang berdaya saing dalam jangka waktu
tertentu.
Penelitian yang dilakukan oleh Suratna
(2008), menemukan bahwa Model Inkubator bisnis memiliki efek positif yang signifikan
terhadap jiwa kewirausahaan. Namun demikian tidak semua aspek terjadi peningkatan.
Aspek yang meningkat secara sinifikan adalah kepemimpinan, kemandirian, kerja sama,
motivasi, dan orientasi bisnis.
2. Pusat studi kewirausahaan kampus seperti koperasi mahasiswa, community entrepreneur
program, dan lain sebagainya 3. Mata kuliah kewirausahaan dan menyisipkan semangat
kewirausahaan di setiap perkuliahan. Menurut Siswoyo (2009), Kuliah kewirausahaan
umumnya hanya bagi fakultas/jurusan tertentu saja. Tidak semua jurusan mempunyai
cara pandang yang sama untuk mengalokasikan SKS guna menyajikan matakuliah ini.
Perlu dicari suatu kesepakatan dan kesamaan pandang tentang perlunya disajikan kuliah
kewirausahaan di semua jurusan/prodi yang ada. Kemudian pelaksanaan mata kuliah ini
dapat melibatkan team teaching sehingga mahasiswa akan mendapatkan wawasan dan
pengalaman yang kaya.
4. Event-event wirausaha baik pemerintah maupun swasta.
5. Komunitas bisnis.
6. Pengembangan diri melalui membaca,berdiskusi, pelatihan dan seminar bisnis, coaching
bisnis dan lain sebagainya.
Strategi atau usaha pengembangan jiwa kewirausahaan di atas perlu disosialisasikan
secara berkesinambungan, sehingga mahasiswa termotivasi dan mampu membangun jiwa
kewirausahaan lebih baik.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Pendekatan
kualitatif digunakan untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian yang mengharuskan
peneliti untuk melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap permasalahan yang
diajukan.
Menurut Sudarwan Danim (2002), penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sumber data lapangan langsung berupa data situasi alami dan peneliti adalah instrumen
kunci, bersifat deskriptif, menekankan proses kerja, analisis data bersifat induktif, dan
makna merupakan perhatian utama dalam pendekatan penelitian.
Studi kasus sebagai suatu strategi penelitian digunakan dalam penelitian ini dengan
beberapa alasan. Pertama, berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Yin (1994)
menjelaskan bahwa studi kasus dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian
berupa bagaimana (how) dan mengapa (why). Ia berargumen bahwa kedua pertanyaan
tersebut mengindikasikan perlunya eksplorasi terhadap permasalahan yang ingin dijawab
melalui penelitian.
Kedua adalah berkaitan dengan kontrol terhadap perilaku yang akan diteliti. Studi kasus
umum digunakan ketika perilaku subyek yang akan diteliti tidak dapat dimanipulasi. Alasan
ketiga berkaitan dengan fokus terhadap kontemporeritas. Diuraikan oleh Yin bahwa studi
kasus memfokuskan diri untuk meneliti fenomena fenomena yang cukup kontemporer.
Menurut Creswell (1988), studi kasus adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengeksplorasi suatu sistem yang terikat atau sebuah kasus (atau beberapa kasus) yang
terjadi selama kurun waktu tertentu melalui pengumpulan data yang mendalam dan
terperinci dari berbagai sumber informasi yang dapat dipercaya. Beberapa kasus yang amat
jarang ditemui (suatu penyakit atau kejadian langka) dan karenanya belum banyak
penelitian yang berusaha mengungkapnya menjadi hal yang mendasari seorang penelitian
menggunakan studi kasus. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti menggunakan studi
kasus mengingat kewirausahaan sedang menjadi topik permasalahan bagi berbagai
kalangan dan menjadi trend yang tumbuh di masyarakat.
Penelitian ini difokuskan pada satu macam responden, yaitu mahasiswa yang berwirausaha
dengan kriteria: Mahasiswa yang aktif perkuliahan (terdaftar/tidak cuti).
• Memiliki usaha (jasa/produk yang bukan MLM maupun franchise) minimal 2 tahun.
• Memiliki peran sebagai owner dan terlibat aktif membangun usaha.
• Memiliki omzet usaha minimal 5 juta. Pengumpulan data pada penelitian ini akan
menggunakan wawancara mendalam yang terfokus (in depth focused interview). Selain
itu, peneliti juga melakukan observasi para responden, sehingga dapat melakukan
pengecekan apakah responden telah yakin dengan jawabannya. Observasi ini amat
bermanfaat untuk menghindari jawaban jawaban yang bias.
Pelaksanaan wawancara diawali dengan mencari responden yang diperlukan. Peneliti
menggunakan strategi berupa menyebarkan kepada banyak orang mengenai kriteria
responden yang diinginkan. Penyebaran ini peneliti lakukan secara lisan dan melalui
sumber lain seperti komunitas bisnis, unit kegiatan mahasiswa, dan media sosial. Setelah
responden ditemukan dan bersedia, peneliti akan melakukan pengenalan dan membangun
rapport yang baik terlebih dahulu. Pada pertemuan selanjutnya, peneliti akan melakukan
wawancara yang waktu dan tempatnya menyesuaikan dengan kesediaan para responden.
Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah
disusun sebelumnya.
Penelitian ini akan menggunakan model analisis data theoretical coding, yaitu suatu model
analisis yang sering digunakan untuk mengembangkan grounded theory. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan suatu konstruk teoritik yang murni berasal dari data
responden, selain juga melakukan tes terhadap teori teori yang ada. Theoretical coding
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Analisis
terus dilakukan hingga peneliti menemukan central phenomenon, yaitu satu titik pertemuan
dari data data yang dapat menjawab pertanyaan penelitian secara menyeluruh.
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil penelitian diutamakan pada kekhasan setiap responden yaitu pada aspek alasan
berwirausaha, kendala yang dihadapi, jiwa kewirausahaan yang berkembang, dan cara
mengembangkan jiwa wirausaha. Alasan menambah penghasilan dan membiayai
kebutuhan kuliah menjadi alasan terkuat hampir seluruh responden penelitian ini, namun
masih ada alasan-alasan khusus lainnya yang berbeda antara yang satu dan lainnya.
Selanjutnya di bawah ini akan dijelaskan semua data yang diperoleh dari setiap responden.
Temuan pada responsen I:
Di awali dari kebutuhan untuk membiayai kuliah dan menambah penghasilan, responden
I memiliki alasan berwirausaha untuk mengoptimalkan waktu yang ada. Hal ini
dikarenakan jadwal kuliah yang tidak setiap hari, sehingga ada waktuwaktu kosong yang
bisa dimanfaatkan untuk kegiatan produktif salah satunya berwirausaha.
Kemudian kendala yang dihadapi dalam berwirausaha adalah membutuhkan
pengorbanan dalam membagi waktu dengan perkuliahan, kemudian kendala terbesar
lainnya adalah bagaimana mendapatkan kepercayaan dari orang lain atau pelanggan.
Apalagi responden merasa bukan siapa-siapa hanya orang biasa dan membutuhkan
kepercayaan untuk membangun usaha.
Selama menjalani dunia usaha, responden mendapatkan banyak pelajaran berharga
salah satunya mampu mengembangkan karakter atau jiwa berwirausaha yang kuat. Jiwa
wirausaha yang sangat berkembang adalah kemandirian, kerja keras dan berani
mengambil keputusan dan resiko.
Selain terjun langsung ke dalam dunia usaha, strategi yang dilakukan responden dalam
mengembangkan jiwa kewirausahaannya adalah dengan mengembangkan diri seperti
membaca buku bisnis, berdiskusi dengan orangorang yang berpengalaman, dan
bergabung dengan komunitas bisnis. Komunitas bisnis dapat mendukung dan
mengembangkan jiwa kewirausahaan secara maksimal. Bahkan melalui komunitas bisnis,
responden mendapatkan jaringan atau relasi baru dan mendapatkan referensireferensi
ilmu yang kuat. Temuan pada responsen II
Berwirausaha sudah menjadi trend dan bahkan menjadi kebutuhan untuk mampu berdaya
saing dan berkembang di masa depan. Selain kebutuhan menambah income, responden
II memiliki alasan yaitu wirausaha mampu menjadi sarana untuk membantu orang lain
berupa penyediaan lapangan pekerjaan dan tambahan penghasilan. Semangat untuk
membantu dan memberdayakan orang lain menjadi motivasi dan alasan tersendiri bagi
responden.
Kendala yang dihadapi dalam menjalan usaha adalah membutuhkan kesabaran dan mental
yang kuat, terutama pada fase-fase awal membangun usaha. Selain permasalahan
eksternal, kendala terbesar terletak pada diri sendiri. Sehingga setiap saat harus
membenahi diri menjadi lebih baik.
Selama membangun usaha, jiwa kewirausahaan yang berkembang adalah kepimpinan.
Ketika mengelola usaha, responden juga mengelola sumber daya manusia. Untuk
mengelola SDM maka dibutuhkan jiwa kepemimpinan yang kuat dan berpengaruh ke arah
yang diharapkan. Selain itu, kerja keras sangat dibutuhkan untuk menghadapi perubahan
dan tantangan dunia usaha. Kerja keras mampu membentuk diri menjadi seseorang yang
optimis dan tidak mudah menyerah. Kemudian kerja sama juga menjadi kebutuhan dasar
dalam membangun usaha, terutama bagaimana membangun kerja sama dengan orang lain
sehingga menumbuhkan kepercayaan satu sama lain dan akan berdampak pada nama baik
usaha yang dibangun. Dengan nama baik, responden mudah untuk membangun usaha dan
mendapatkan peluang-peluang besar di masa depan.
Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan tersebut, responden selalu mengupgrade
kapasitas diri dengan ilmu dan latihan kewirausahaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
membaca, mentoring secara offline maupun online, dan aktif di pusat pengembangan
kewirausahaan baik di kampus maupun di luar kampus.
Temuan pada responden III
Alasan berwirausaha juga sama dengan responden lainnya, yaitu menambah penghasilan.
Namun berjalannya waktu, visi dan misi usaha berkembang yaitu untuk mempersiapkan
masa depan yang lebih baik. Masa depan yang lebih baik tidak hanya dari sisi finansial,
tetapi mampu menempa diri menjadi orang yang tahan banting dan berkembang di tengah
perubahan zaman.
Kendala yang dihadapi dalam membangun usaha selain kondisi internal/diri sendiri adalah
masalah kepercayaan dari orang lain. Orang lain yang dimaksud tidak hanya pelanggan
tetapi orang-orang kepercayaan yang ada di dalam tim usaha. Selama menjalani usaha
tidak sedikit mengalami gesekan atau konflik dari dalam tim sehingga mempengaruhi
kinerja usaha.
Selama menjalankan usaha, responden mendapatkan banyak pengalaman yang berharga.
Jiwa kewirausahaan yang berkembang adalah kemampuan mengelola tim, menjadi pribadi
yang lebih kreatif dan inovatif serta menjadi lebih tahan banting. Dengan jiwa
kewirausahaan tersebut, responden memiliki keberanian untuk memulai usaha dan
bertindak dengan penuh perhitungan namun tidak kehilangan momentum.
Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, responden III melakukan pengembangan diri
seperti membaca, mengikuti workshop dan seminar bisnis, kemudian pengalaman
mengikuti inkubator bisnis menjadi modal berharga dalam membangun jiwa kewirausahaan
dan usaha yang sekarang. Melalui inkubator bisnis, responden mampu menjadi orang yang
paham dan mampu menghadapi tantangan, sehingga ketika memulai usaha responden
memulainya dengan ilmu yang benar dan terukur. Temuan pada responsen IV
Alasan penghasilan memang tidak bisa dipungkiri menjadi motivasi terbesar responden.
Namun hal tersebut tidak menjadi tujuan akhir, responden berkeinginan untuk
memberdayakan banyak orang, masyarakat bahkan negara sehingga benar-benar mampu
berdaya di negeri sendiri.
Dalam menjalan usaha, seluruh responden menjawab permasalahan internal atau diri
sendiri menjadi permasalahan yang selalu muncul. Untuk memberdayakan orang lain dan
masyarakat melalui wirausaha, kendala terbesar adalaha bagaimana merubah mindset
menjadi manusia dan masyarakat mandiri dan tahan banting terhadap tantangan hidup.
Tidak mudah untuk merubah orang lain ke arah yang belum pernah dilihat atau dicoba,
tetapi responden tidak mudah menyerah karena kewirausahaan melatih jiwa dan mental
yang kuat.
Melalui wirausaha, responden mampu mengembangkan jiwa kepemimpinan, kerjasama,
kemandirian dan keberanian. Dengan jiwa kewirausahan tersebut, responden dapat
membangun usaha yang lebih baik dan mengajak orang lain untuk berubah.
Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, responden senang menimba ilmu dan
pengalaman melalui buku, diskusi, seminar, pelatihan dan bergabung dengan komunitas
bisnis. Ilmu dan pengalaman yang terus bertamba inilah yang menjadikan responden yakin
untuk mengembangkan usaha dan membantu memberdayaan orang lain dan masyarakat.
Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa
Temuan-temuan dari responden mengisyarakatkan bahwa kewirausahaan mampu
menjadikan responden pribadi yang berkualitas. Responden mampu mengikuti perubahan
zaman dan bahkan mengajak orang lain juga ikut berubah.
Kebutuhan untuk menjadi seorang wirausaha seharusnya sudah menjadi semangat dalam
diri seseorang terutama mahasiswa. Seorang mahasiswa yang memiliki citra sebagai
komponen masyarakat yang memiliki ilmu pengetahuan akan semakin berpengaruh di
masyarakat apabila juga memiliki penghasilan. Hal ini mengingat kultur di masyarakat
bahwa uang atau orang yang memiliki uang sangat disegani atau berpengaruh.
Mahasiswa yang disatu sisi melakukan perubahan melalui ilmu pengatahuan dan disisi
yang lain menggerakkan ekonomi masyarakat dengan program keriwausahaan. Peran
mahasiswa yang berwirausaha akan semakin besar dan berpengaruh di masyarakat.
Melalui penelitian ini, selain mendapatkan gambaran bagaimana manfaat kewirausahaan
bagi mahasiswa, juga mendapatkan gambaran bagaimana mahasiswa mengembangkan
jiwa kewirausahaan.
Untuk mengembangkan jiwa kewirausahan, responden melakukan berbagai macam
kegiatan seperti membaca, diskusi, mengikuti seminar dan pelatihan, bergabung dengan
komunitas bisnis, bahkan mengikuti program inkubator bisnis. Kegiatan-kegiatan tersebut
menambah keyakinan dan keberanian responden dalam berwirausaha dan mendapatkan
jaringan atau relasi yang besar. Jaringan atau relasi didapatkan ketika berkenalan dengan
orang lain atau wirausaha lainnya saat mengikuti pelatihan atau bergabung dengan
komunitas bisnis, sehingga menambah pengalaman dan tentunya bisa memperbanyak
customer bagi usaha yang dilakukan.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa wirausaha merupakan salah satu bentuk
pengembangan diri yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Berwirausaha mampu
menumbuhkan dan mengembangkan jiwa-jiwa kewirausahaan seperti kepemimpinan,
kemandirian, kerjasama, inovasi, kreativitas, dan daya juang.
Mahasiswa yang berwirausaha yang menjadi responden penelitian ini menunjukkan bahwa
untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dibutuhkan kemauan yang keras dan dengan
melibatkan diri pada berbagai kegiatan-kegiatan pendukung seperti mengikuti seminar atau
pelatihan kewirausahaan, membaca buku dan diskusi, bergabung dengan komunitas
bisnis, dan melakukan penelitian terhadap peluang dan kualitas usaha.
Kemudian untuk semakin menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada diri mahasiswa, maka
disarankan bagi perguruan tinggi untuk senantiasa memotivasi melalui perkuliahan dan
kegiatan-kegiatan di kampus, mengadakan inkubasi bisnis dan merancang program KKN
yang mengarah pada semangat berwirausaha. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan penelitian ini dengan responden yang lebih banyak dan dari kultur atau
lokasi yang beragam. Peneliti juga menyarankan melakukan penelitian yang sifatnya
eksperimen yaitu meneliti pengaruh kewirausahaan dari kalangan mahasiswa dan bukan
mahasiswa. Hal ini dapat menggali apakah status pendidikan mempengaruhi jiwa
kewirausahaan pada diri seseorang. Selanjutnya melalui penelitian ini diharapkan
berkembangnya jiwa kewirauhasaan pada diri mahasiswa dan berdampak pada terciptanya
peluang baru di masyarakat.
REFERENSI
Atmosoewarno, Soewito. 1999. Strategi Pembelajaran yang Berwawasan Entrepeneurship.
Jurnal Manajemen pendidikan Tinggi Berwawasan Entreprenur, Yogyakarta,
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan, UGM.
Creswell, J., W. 2012. Research design Pendekatan kualitatif, Kuantitatif dan. Mixed, Cetakan
ke-2. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
David, E Rye. 1996. Tools for Executif : The Vest Poket Entrepreneur. Jakarta,
Prenhallindo.
Hidayah, Tamriatin. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat/Intensi
Kewirausahaan Mahasiswa STIE Mandala Jember. Jurnal Relasi, Jember, Pusat
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIE Jember.
Nishanta, B. 2008. Influence of Personality Traits and Socio-demographic Background of
Undergraduate Student and Motivation for Entrepreneurial Career : The Case of Srilangka.
Paper was presented at the Euro-Asia Management Studies Association (EAMSA)
Conference, Japan.
Siswoyo, Bambang, B. 2009. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan
Dosen dan Mahasiswa. Jurnal Ekonomi Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Malang.
Sudarwan, Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung, CV. Pustaka Setia.
Sumardi, K. 2007. Menakar jiwa wirausaha mahasiswa teknik mesin
angkatan 2005. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, IV (10).
Suratna, Humam. 2008. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan untuk Pengentasan
Kemiskinan melalui Inkubator. Jurnal penelitian, LPPM UPN “Veteran”
Yogyakarta.
Tukiran & Mustar Endang Ediastuti. 1998. Dinamika Pengangguran Di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Populasi, Yogyakarta, Pusat Studi Kependudukan
dan Kebijakan UGM.
Tukiran & Mustar Endang Ediastuti. 2005. Program Aksi Penanggulangan Pengangguran di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Populasi, Yogyakarta, Pusat Studi
Kependudukan dan Kebijakan UGM.
Yin, Robert K. 1994. Case Study Research: Design and Methods. Thousand Oaks,
Sage
Publications.
Zimmerer, T. W., and Scarborough, N.M., Wilson, D. 2008.
Essential of Entrepreneurship and Small Business Management, 5th Ed . New
Jersey, Pearson Education, Inc.
JURNAL 2
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT
Vol.3, No.1,Februari 2018: 19 - 26 P-ISSN 2527–7502 E-ISSN 2581-2165
PENGARUH PROFITABILITAS , LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN
PENJUALAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK: STUDI KASUS
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA
Wastam Wahyu Hidayat
Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya , Indonesia
*
E-mail korespondensi : Wahyu_sttdb@yahoo.com Informasi
Artikel ABSTRACT
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 sampai dengan
2014.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
Fakultas berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Diterbitkan oleh
Ekonomi Universitas
Attahiriyah
Islam profitabilitas dan pertumbuhan penjualan memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap
penghindaran pajak (p value <0,05), sedangkan
leverage tidak didukung dengan baik. Secara
keseluruhan, kemampuan model untuk
menjelaskan penghindaran pajak adalah 27,40%.
Diskusi dan keterbatasan dibahas dalam artikel
Pedoman Sitasi: Wastam Wahyu Hidayat(2018).PENGARUH PROFITABILITAS,
LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK:
STUDI KASUS PERUSAHAAN
MANUFAKTURDI INDONESIA. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(1), 19
- 26
1. Pendahuluan
Setiap warga Indonesia yang termasuk ke dalam wajib pajak pasti akan membayar dan
menyetorkan kewajiban pajaknya ke kas Negara, baik yang bersifat pribadi atau dalam
bentuk badan yang tidak mendapatkan timbal balik secara langsung. Pajak merupakan
salah sa tu hal yang sangat penting bagi Negara, karena memberikan kontribusi besar
bagi penerimaan Negara dan bagi kemakmuran rakyatnya, oleh karena itu pajak harus
dikelola dengan baik oleh Negara.
Pajak memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan Negara da lam berbagai
bidang baik dari segi pendidikan, kesehatan, industri dan lain sebagainnya, Olehsebab itu
pemerintah sangat menekankan pembayaran pajak, karena pajak merupakan andalan
yang sangat besar atas penerimaan Negara. Dari sisi industri pembayar pajak hendaknya
sesuai dengan norma yang berlaku dan prinsip akuntansi yang benar agar penghidaran
pajak tidak menyalahi aturan perpajakan yang berlaku di pemerintahan atau Negara.
Penelitian ini diharapkan bisa membantu setiap perusahaan di sektor manufaktur
dalam menjalankan manajemen pajak yang lebih baik dan hati -hati, serta melakukan
penghindaran pajak dengan benar dan effisien tanpa melanggar undang undang
perpajakan yang berlaku, agar tidak terkena sanksi, selain itu juga bisa digunakan sebagai
bahan per timbangan dan evaluasi pihak manajemen perusahaan manufaktur sehingga
lebih effisiensi dalam masalah perpajakan di masa yang akan datang.
2. Kajian Pustaka
2.1 Tinjauan Teori Profitabilitas
Menurut Fahmi (2014), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memper oleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan
Kasmir (2014), perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan utang yang relatif kecil karena tingkat pengembalian yang tinggi memung
kinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan internal. Dengan kata
lain, perusahaan dengan laba ditahan yang besar, akan menggunakan laba ditahan
terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan utang.
Menurut Sugiono (2016), profitabilitas dapat di prosikan pada rasio Return On
Asset ( ROA) dimana membandingkan laba setelah pajak dengan total asset. Return on
Asset(ROA) is a part of Profitability ratio which, according to Harahap (2004) in
Purwaningsih and Suyanto (2015), is the ability of a company to earn profit through all
their capabilities and existing sources such as sale s activities, cash capital, number of
labors, branches, etc
Leverage
Menurut Kasmir (2014), dalam Wastam Wahyu.H (2017), Leverage adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang, artinya
seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan
aktivanya, atau rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar se
luruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang (total utang/total asset),
sedangkan secara prakteknya untuk menutupi kekurangan akan kebutuhan dana,
perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana yang dapat digunakan, salah satu
sumber dana yang digunakan adalah modal pinjaman (utang), modal pinjaman relatif tidak
terbatas jumlahnya dan memotivasi manajemen untuk bekerja lebih aktif dan kreatif
karena dibebani untuk membayar beban kewajibannya. Sedang menurut Adeline dalam
Darmawan dan Sukartha (2014), penambahan jumlah utang akan mengakibatkan
munculnya beban bunga yang harus dibayar oleh perusahaan. Komponen beban bunga
akan mengurangi laba sebelum pajak perusahaan, sehingga beban pajak yang harus
dibayar perusahaan akan menjadi berkurang.
Menurut Darmawan dan Sukartha (2014), mengatakan bahwa perusahaan besar
cenderung memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dari pada menggunakan
pembiayaan yang berasal dari utang, perusahaan besar akan menjadi sorotan
pemerintah, sehingga akan menimbulkan kecenderungan bagi para manajer perusahaan
untuk berlaku agresif atau patuh.
Pertumbuhn Penjualan
Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan investasi periode masa lalu dan
dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan dating. Menurut Brigham
dan Houston dalam Andriyanto (2015), menyatakan bahwa perusahaan dengan penjualan
yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung
beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya t idak
stabil.Pertumbuhan penjualan perusahaan dapat dilihat dari peluang bisnis yang tersedia
dipasar yang harus diambil oleh perusahaan.
Menurut Fahmi (2014), Pertumbuhan penjualan merupakan rasio antara penjualan
tahun sekarang di kurangi penjualan tahun kemarin dan di bagi penjualan tahun
kemarin.Menurut Murhadi (2011) dalam Wastam .Wahyu H (2016), stating that the
company is growing under pressure to finance investment opportunities that
exceed retained earnings are there, so appropriate "pecking order" so companies
prefer to use debt rather than equity .Penjualan mencerminkan manifestasi
keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi
pertumbuhan masa yang akan dating, pertumbuhan penjualan merupakan
indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri.
Penghindaran Pajak ( Tax Avoidance)
Penghindaran pajak erat sekali kaitannya denganperusahaan yang ingin memaksimalkan
laba perusahaan.Pajak merupakan unsur pengurang laba yang merugikan bagi setiap
perusahaan, namun disisi lainpajak merupakan kontribusi besar bagi Negara.Dari
pengertian diatas dapat disi.Menurut Kurniasih dan Sari (2013), menyatakan bahwa Tax
avoidancemerupakan pengaturan untuk meminimalkan atau menghilangkan beban pajak
dengan mempertimbangkan a kibat pajak yang ditimbulkannya, dan bukan sebagai
pelanggaran pajak karena usaha wajib pajak untuk menguragi, menghindari,
meminimumkan atau meringankan beban pajak dilakukan dengan cara yang di
mungkinkan oleh undang-undang pajak.
Definisi penghindaran pajak di atas menunjukan bahwa pengindaran pajak merupakan
upaya pengurangan atau penghematan pajak sepanjang hal ini dimungkinkan oleh
peraturan yang ada.Menurut Dyreng .et.al. dalam Musyarofah (2016), penghidaran pajak
dihitung dengan rumus, Cash Effective Tax rate (CETR) yaitu, kas yang dikeluarkan untuk
biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak.CETR adalah kas yang dikeluarkan untuk
biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak, MenurutBudiman dan Setiyono,(2012)
dalam Ida Ayu R dan Putu E ry (2016). Pengukuran ini digunakan karena dapat lebih
menggambarkan adanya aktivitas tax avoidance.
2.2. Model Konseptual dan Hipotesis Pengaruh Pofitabilitas terhadap
Penghindaran pajak
Profitabilitas menunjukan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
pengelolaan aktiva yang di kenal dengan ROA ( return on asset ), menurut Dewinta
dan Setiawan , 2016, bahwa semakin tinggi return on asset maka semakin besar laba
yang di diperoleh perusahaan dan sebaliknya, sehingga semakin tinggi tingkat ROA maka
laba perusahaan semakin tinggi sehingga pajak yang di bebankan perusahaan akan
semakin tinggi, sehingga perusahaan akan melakukan tindakan penghindaran pajak.
Hubungan antara Profitabilitas dengan Penghinadaran pajak berdasarkan riset
sebelumnya menunjukan adanya penngaruh yang negative ROA terhadap penghindaran
pajak ( Kasit B,2014), artinya semakin tinggi ROA , semakin rendah penghindaran pajak
yang akan dilakukan perusahaan . Berdasarkan uraian tersebut diajukan hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Profitabilitas berpengaruh negative terhadap penghindaran pajak
Pengaruh Leverage terhadap Penghindaran pajak
Leverage menunjukan rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan
utang, yang di kenal dengan DTA (debt to asset), menurut Kurnia sih dan Sari , 2013 ,
bahwa semakin tinggi debt to asset maka semakin besar utang yang ditanggung
perusahaan sehingga penghindaran pajak yang dilakukan oleh manajemen akan semakin
rendah. Hubungan antara Leveragedengan Penghindaran pajak berdasarkan riset
sebelumnya menunjukantidak berpenngaruh antara DTA terhadap penghindaran pajak (
Ida AyuR,2016), artinya semakin tinggi DTA ,tidak berpengaruh terhadap penghindaran
pajak perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut diajukan hipotesis se bagai berikut : H2
: Leverage tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak
Pengaruh Pertumbuhan penjualan terhadap Penghindaran pajak
Growth sales menunjukan bahwa semakin besar penjualan maka semakin besar laba
yang akan di peroleh perusahaans sehingga laba yang dibebankan oleh perusahaan akan
semkin besar ( Dewinta dan Setiawan,2016). Hubungan antara Growth sales dengan
Penghinadaran pajak berdasarkan riset sebelumnya menunjukan adanya penngaruh yang
negative growth sales terhadap penghindaran pajak (Calvin S,2016), artinya semakin
tinggi Growth sales , semakin rendah penghindaran pajak yang akan dilakukan
perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut :
H3 :Growth sal es berpengaruh negative terhadap penghindaran pajak
Pengaruh Profitabilitas,leverage dan Pertumbuhan penjualan terhadap
Penghindaran pajak
Profitabilitas, Leverage dan pertumbuhan penjualan merupakan satu kesatuan
yang ada dalam perusahaan yang semuannya merupakan faktor yang memiliki
pengaruh penting untuk perkembangan perusahaan. Hubungan antara
Profitabilitas, leverage dan Growth sales dengan Penghindadaran pajak
berdasarkan riset sebelumnya menunjuka n adanya pengaruh terhadap
penghindaran pajak ( Kasit.B ,2016). Berdasarkan uraian tersebut diajukan hipotes
is sebagai berikut :
H4 :Profitabilitas, Leverage dan Growth sal es berpengaruh terhadap penghindaran
pajak
Profitabilitas
Leverage Penghindaran pajak
penjualan
Gambar 1. Model Kerangka Teoritis
3. Metode Penelitian
3.1. Sampel dan Data
Populasi penelitian ini adalah 25 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2011 -2014. Metode pengambilan data dengan sampling ,
Data yang diteliti bersumber dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Sebagai variabel independenadalah : Profitabilitas, Leverage dan
pertumbuhan penjualan sedang variable dependent adalah Penghindaran pajak.
3.2. Operasionalisasi variabel Profitabilitas
Profitabilitas adalah Rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Profitabilitas dapat dihitung dengan ROA ( return on asset ), rasio
ini dicari dengan membandingkan Laba bersih setelah pajak dengan seluruh asset atau
secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROA = Laba bersih setelah pajak/ Total asset.
Leverage
Leverage adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang. Leverage dapat dihitung dengan DTA ( debt to asset ),
rasio ini di cari dengan membandingkan seluruh utang dengan seluruh asset, atau
secara matimatis dapat dirumuskan sebagai berikut : DER = total utang/ total asset
Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan Penjualan adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan
penjualan (growth sales ) dari period e ke periode berikutnya, growth sales dapat di cari
dengan membadingkan penjualan periode sekarang di kurangi dengan penjualan periode
sebelumnya dibagi denga penjualan periode sekarang, atau secara matematis dapat
dirumuskan :
Growth sales = Sales.t – sales.t-1/ sales.t
Penghindaran pajak
Penghindaran pajak adalah usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar
undang - undang perpajakan. Penghindaran pajak dapat di hitung dengan CETR, rasio ini d
cari dengan membendingkan seluruh pembayaran pajak dengan seluruh laba sebelum pajak,
atau s ecara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : CETR = Pembayaran pajak/Laba
sebelum pajak.
3.3. Metode Analisis Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Berganda
dengan bantuan program SPSS versi 20 .
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tabel.1. Model Summary
Model R R
Square
Ajusted
R
F Change Sig.F Change
1 0,54
4
0,296 0,274 13,448 0.000
Tabel 2. Koefisien
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant)
ROA
LEVERAGE
GROWTH SALES
.337
-.264
.058
-.313
.021
.067
.049
.063
-.339
.104
-.438
15.775
-3.937
1.172
-4.956
.000
.000
.244
.000
Sumber : diolah
Pengaruh Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak
Berdasarkan Tabel 2, Profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Penghindaran Pajak, karena siq 0,000 < 0.05.Karena Profitabilitas berpengaruh
Negatif terhadap tax avoidance artinya semakin tinggi profitabilitas, maka semakin
mengurangi tingkat tax avoidance suatu perusahaan yang disebabkan karena
perusahaan dengan laba yang besar mampu untuk melakukan pembayaran pajak,
bahkan dengan profit yang tinggi perusahaan dengan mudahnya melakukan pengaturan
laba.
Pengaruh Leverage terhadap Penghindaran Pajak
Berdasarkan Tabel 2, Leverage secara parsial Tidak berpengaruh terhadap
Penghindaran pajak, Karena Siq, 0.244 > 0.05.Karena Leverage tidak berpengaruh
terhadap tax avoidance artinya semakin tinggi leverage tidak akan mempengaruhi
aktivitas tax avoidance di perusahaan yang disebabkan karena semakin tinggi tingkat
utang suatu perusahaan, maka pihak manajemen akan lebih konservatif dalam
melakukan pelaporan keuangan atas operasional perusahaan
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Penghindaran Pajak
Berdasarkan tabel.1, Pertumbuhan Penjualan secara parsial berpengaruh negative dan
signifikan terhadap Penghindaran pajak, Karena Siq, 0.000< 0.05.Karena Pertumbuhan
penjualan berpengaruh negative terhadap tax avoidance artinya semakin tinggi
pertumbuhan penjua lan, maka semakin berkurang aktivitas tax avoidance suatu
perusahaan yang disebabkan karena perusahaan dengan tingkat penjualan yang relatif
besar akan memberikan peluang untuk memperoleh laba yang besar dan mampu untuk
melakukan pembayaran pajak.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Pertumbuhan penjualan terhadap Penghindaran pajak.
Hasil uji F menunjukkan bahwa leverage dan Pertumbuhan penjualan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak, Karena Siq, 0.000<
0.05.Berdasarkan
Tabel 1
Profitabilitas, leverage dan Pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak, sebesar 2 7.40%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lainnya.
5. Keterbatasan dan Agenda Penelitian Mendatang
Penelitian ini hany a meneliti 25 perusahan di sektor manufaktur, sehingga bagi peneliti
berikutnya sebaiknya menggunakan obyek penelitian yang lebih luas, baik sektor usaha
perusahaannya maupun periode penelitiannya, sehingga hasil penelitian akan memberikan
tingkat keterwa kilan.
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneilitan yang telah dilakukan maka menyimpulkan :
Pertama, proftabilitas secara parsial berpengaruh negatif secara signifikan terhadap
Penghindaran pajak. Dengan demikian, semakin besar profitabilitas maka akan semakin
kecil penghindaraan pajak yang dilakukan perusahaan pada sektor yang diteliti. Profitabilitas
berpengaruh negatif, artinya semakin tinggi profit yang dihasilkan oleh perusahaan maka
kebijakan untuk melakukan penghindaran pajak akan berkurang karena perusahaan mampu
untuk membayar pajak sebagai kewajiban.
Kedua, pertumbuhan penjualan secara parsial berpengaruh negatif secara signifikan
terhadap Penghindaran pajak. Artinya, semakin jika pertumbuhan penjualan naik, maka akan
menurunkan penghindaraan pajak. Pertumbuhan Penjualan berpengaruh negatif terhadap
penghindaran pajak, dimana perusahaan yang sedang tumbuh penjualannya serta dilakukan
dengan efisiensi maka akan mempereroleh keuntangan yang besar oleh karena itu tidak
perlu melakukan penghindaran pajak.
Berikutnya adalah l everage secara parsial tidak berpengaruh terhadap pen ghindaran
pajak. Dengan demikian leverage bukanlah sebagai penentu naik turunnya penghindaraan
pajak pada perusahaan yang diteliti. Leverage tidak berpengaruh terhadap penghi ndaran
laba, sehinnga apabila perusahaan akan melakukan Utang tidak ada kaitanya dengan
kebijakan penghindaran laba. Terakhir adalah prfotablitas, Leverage dan Pertumbuhan
penjualan secara simultan berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
Penelitian ini diharapkan bisa membantu setiap perusahaan di sektor manufaktur dalam
menjalankan manajemen pajak yang lebih baik dan hati -hati, serta melakukan penghindaran
pajak dengan benar dan effisien tanpa melanggar undang -undang perpajakan yang berlaku,
agar tidak terkena sanksi, selain itu juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dan
evaluasi pihak manajemen perusahaan manufaktur sehingga lebih effisien dalam masalah
perpajakan di masa yang akan datang.
Daftar Pustaka
Adriyanto,H.N (2015),“ Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, dan
Sales Growth terhadap Tax efficience pada perusahaan Manufactur yang terdaftar di
BEI tahun 2009-2012” , Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Darmawan,I.G.H& I.M Sukartha (2014), “ Pengaruh penerapan corporate Governance,
Leverage, Return on Assets dan Ukuran perusahaan pada Penghindaran pajak ”
Jurnal Akuntansi ISSN: 2302-8556.Vol.4.No.1 Februari 2014Universitas Udayana
Bali.
Dewinta, Setiwana (2016), “ Pengaruh ukuran perusahaan,umur perusahaan,profitabilitas,
leverage dan pertumbuhan penjualan terhadap penghindaran pajak,” E -Jurnal
Akuntansi ISSN : 2302 - 8556, volume 6.No.2, 2016, Fakultae ekonomi dan Bisnis,
Universitas Udayana, Bali.
Fahmi, I (2014),”Analisa Kinerja Keuangan, : Cetakan ketiga, Bandung, Alfabe ta.
Kasmir.(2014) “Analisa laporan Keuangan” : Cetakan Ketujuh, Jakarta, PT.Raja Grafindo
Persada. Kurniasih,T, & M.M.R. Sari
(2013 ),”Pengaruh Return on Assets, Leverage,Corporate Governance, ukuran perusahaan,
dan kompensasi rugi fiscal pada tax avoidance ” E-Jurnal Akuntansi, ISSN : 1410-4628,
FE Udayana Bali.
Ida Ayu. R dan Putu Ery S (2016).” Pengaruh ukuran perusahaan, umur
perusahaan,Profitabilitas,Leverage , dan pertumbuhan pnjualan terhadap Tax ,”
EJurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.14.3. Maret (2 016): 1584-161 ISSN: 2302-
85563,
Kurniasih dan Sari (2013),” Pengaruh ROA, Leverage, Coorporate Governance, Ukuran
perusahaan, terhadap penghindaran pajak,” E -Jurnal Akuntansi.ISSN : 1410 4628,
Fakultas Ekonomi , Unoversita Udayana ,Bali.
Purwaningsih, R.P & Suyanto. 2015.“The Effect of Profitability and Leverage on Corporate
Social Responsibility Disclosure”. E -Journal FEB UMS. ISSN: 2460-0748. Universitas
Sarjanawiyata Taman Siswa.
Musyarofah, E,(2016), “Pengarug derifatif keuangan, leverage, dan ukuran p erusahaan
terhadap Penghindaran Pajak” Skripsi : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Wastam Wahyu H (2017),” The Influence of Size, Return on Equity, and Leverage on the
disclosure of the Corporate Social Responsibility (CSR) in Manufact uring Companies
”,International Journal of Education and Research Vol. 5 No. 8 August 2017,ISSN: 2411
-5681

More Related Content

Similar to UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx

(2022) Silabus Training "Change in Customer BUYING HABIT and BEHAVIORAL" in D...
(2022) Silabus Training "Change in Customer BUYING HABIT and BEHAVIORAL" in D...(2022) Silabus Training "Change in Customer BUYING HABIT and BEHAVIORAL" in D...
(2022) Silabus Training "Change in Customer BUYING HABIT and BEHAVIORAL" in D...Kanaidi ken
 
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan EntrepreneurshipKEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan EntrepreneurshipDiana Amelia Bagti
 
Silabus Pelatihan_ "Cara Cerdas MERANGKUL dan MEMPERTAHANKAN NASABAH FUNDING ...
Silabus Pelatihan_ "Cara Cerdas MERANGKUL dan MEMPERTAHANKAN NASABAH FUNDING ...Silabus Pelatihan_ "Cara Cerdas MERANGKUL dan MEMPERTAHANKAN NASABAH FUNDING ...
Silabus Pelatihan_ "Cara Cerdas MERANGKUL dan MEMPERTAHANKAN NASABAH FUNDING ...Kanaidi ken
 
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...Kanaidi ken
 
Entrepreneurship for College student tahap 1
Entrepreneurship for College student tahap 1Entrepreneurship for College student tahap 1
Entrepreneurship for College student tahap 1noky4
 
Pengembangan produk ide dan jasa
Pengembangan produk ide dan jasaPengembangan produk ide dan jasa
Pengembangan produk ide dan jasaHidayat Aja
 
(2022) Silabus Pelatihan "Cara Cerdas MERANGKUL KONSUMEN" di Era Digital 4.0 ...
(2022) Silabus Pelatihan "Cara Cerdas MERANGKUL KONSUMEN" di Era Digital 4.0 ...(2022) Silabus Pelatihan "Cara Cerdas MERANGKUL KONSUMEN" di Era Digital 4.0 ...
(2022) Silabus Pelatihan "Cara Cerdas MERANGKUL KONSUMEN" di Era Digital 4.0 ...Kanaidi ken
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanfujiarni
 
Buku memulai berwirausaha ber isbn_sat
Buku memulai berwirausaha ber isbn_satBuku memulai berwirausaha ber isbn_sat
Buku memulai berwirausaha ber isbn_satsetiyo agustiono
 
Kuis dan forum kewirausahaan 1
Kuis  dan forum  kewirausahaan 1Kuis  dan forum  kewirausahaan 1
Kuis dan forum kewirausahaan 1SulistiNingsi
 
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...Kanaidi ken
 
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...Tri Sutopo
 
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Jiantari Marthen
 
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...Kanaidi ken
 

Similar to UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx (20)

(2022) Silabus Training "Change in Customer BUYING HABIT and BEHAVIORAL" in D...
(2022) Silabus Training "Change in Customer BUYING HABIT and BEHAVIORAL" in D...(2022) Silabus Training "Change in Customer BUYING HABIT and BEHAVIORAL" in D...
(2022) Silabus Training "Change in Customer BUYING HABIT and BEHAVIORAL" in D...
 
Forum dan quiz KWU I
Forum dan quiz KWU IForum dan quiz KWU I
Forum dan quiz KWU I
 
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan EntrepreneurshipKEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
 
Silabus Pelatihan_ "Cara Cerdas MERANGKUL dan MEMPERTAHANKAN NASABAH FUNDING ...
Silabus Pelatihan_ "Cara Cerdas MERANGKUL dan MEMPERTAHANKAN NASABAH FUNDING ...Silabus Pelatihan_ "Cara Cerdas MERANGKUL dan MEMPERTAHANKAN NASABAH FUNDING ...
Silabus Pelatihan_ "Cara Cerdas MERANGKUL dan MEMPERTAHANKAN NASABAH FUNDING ...
 
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
 
Entrepreneurship for College student tahap 1
Entrepreneurship for College student tahap 1Entrepreneurship for College student tahap 1
Entrepreneurship for College student tahap 1
 
Kelompok iv-kwu
Kelompok iv-kwuKelompok iv-kwu
Kelompok iv-kwu
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pmw2014
Pmw2014Pmw2014
Pmw2014
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Pengembangan produk ide dan jasa
Pengembangan produk ide dan jasaPengembangan produk ide dan jasa
Pengembangan produk ide dan jasa
 
(2022) Silabus Pelatihan "Cara Cerdas MERANGKUL KONSUMEN" di Era Digital 4.0 ...
(2022) Silabus Pelatihan "Cara Cerdas MERANGKUL KONSUMEN" di Era Digital 4.0 ...(2022) Silabus Pelatihan "Cara Cerdas MERANGKUL KONSUMEN" di Era Digital 4.0 ...
(2022) Silabus Pelatihan "Cara Cerdas MERANGKUL KONSUMEN" di Era Digital 4.0 ...
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 
Buku memulai berwirausaha ber isbn_sat
Buku memulai berwirausaha ber isbn_satBuku memulai berwirausaha ber isbn_sat
Buku memulai berwirausaha ber isbn_sat
 
1
11
1
 
Kuis dan forum kewirausahaan 1
Kuis  dan forum  kewirausahaan 1Kuis  dan forum  kewirausahaan 1
Kuis dan forum kewirausahaan 1
 
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...
(2022) Silabus Training_Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA Promotion ...
 
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...
 
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
 
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
 

Recently uploaded

UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYAThomz PRTOTO
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 

UAS KEWIRAUSAHAAN HERTIANA.docx

  • 1. TUGAS KEWIRAUSAHAAN NAMA : HERTIANA NIM : 2161101046 TUGAS : KEWIRAUSAHAAN DOSEN : Dr. SUDARNO, S. Pd., M.M Pertanyaan: Ada 4 Quadrant posisi: 1. E : Employee 2. S : Self Employee 3. B : Big Busness 4. I : Investor Di Quadrant manakah kita berada sekarang? Jawaban: Berdasarkan GAMBAR, saya berada di Quadrant E. Di Quadrant E = Employee, Saya Sekarang seorang karyawan atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja sebagai seorang Guru di SDN 5 Siak Kecil di kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, dan saya memang sangat membutuhkan pekerjaan tersebut, dengan gaji dan tunjangan yang saya dapatkan setiap bulan, dapat membantu ekonomi keluarga. Dan pekerjaan ini juga saya harapkan untuk masa depan saya. " Terimakasih "
  • 2. UAS KEWIRAUSAHAAN Nama : HERTIANA NMP : 2161101046 Mata Kuliah : Kewirausahaan Dosen : Dr. SUDARNO, S. Pd., M.M JAWABAN UAS 1. Menurut saya kesuksesan Bisnis (Wirausaha) dimulai dari: 1. Keberanian 2. Compliance Risk Management (Budaya Sadar Resiko) 3. Tempat Usaha/Modal 4. Product/Service Knowledge 5. Supplier Base 6. Customer Base 7. Jalur Distribusi 8. Teknologi 2. Alasan saya mengapa urutan point 1 seperti diatas, karena menurut saya suatu bisnis/wirausaha itu sukses itu harus di mulai dari : 1. Keberanian: dalam memulai suatu bisnis/ wirausaha, kita harus memiliki keberanian dalam mengambil tindakan, mempersiapkan mental, serta harus berani mengambil risiko kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di dalam bisnis kita ke depan. Bila kita memiliki kepercayaan diri yang besar, kita akan merasa mampu untuk menghadapi tantangan yang ada. Mungkin bisnis yang kita jalani merupakan sesuatu yang baru dan belum diketahui banyak orang. Namun, ketika kita tetap berani mengambil risiko dan menjalankan bisnis kita dengan selalu mencoba mengembangkan bisnis dengan cara-cara yang sudah diatur didalam teori kewirausahaan dan kita kombinasikan dengan cara yang unik sesuai kebutuhan market, bisnis kita bisa saja dikenal luas oleh masyarakat. 2. Compliance Risk Management (Budaya Sadar Resiko): dalam suatu bisnis/ wirausaha adalah rasa ingin belajar dan ingin tahu tentang wirausaha yang dimana akan berkaitan dengan budaya sadar resiko yang harus dipahami dengan sungguh-sungguh. Karena dari budaya sadar resiko ini banyak hal-hal yang bisa diketahui dan bagaimana cara mengantisipasi resiko yang akan terjadi terhadap bisnis/ wirausaha yang akan kita tekuni.
  • 3. 3. Tempat Usaha/Modal: Untuk memulai usaha, kita harus memikir dan memilih tempat usaha yang strategis, yang mudah dijangkau oleh konsumen, tempat yang aman, menarik dan nyaman. Selain tempat usaha kita juga memerlukan Modal, Memiliki akses modal yang bagus akan membantu usaha kita lancar dan tentunya akan mempercepat proses produksi. Tempat usaha/Modal suatu usaha merupakan salah satu kunci agar bisnis bisa berjalan dan tetap lancar. Kita bisa mendapatkan modal dari manapun. Baik itu dari investor, uang kita sendiri, atau bahkan dari pinjaman Bank. 4. Product/Service Knowledge: selanjutnya kita menentukan produk apa yang akan kita jual, dan kita harus mencari informasi terkait sebuah produk bisnis yang akan dijual. Mulai dari ciri-cirinya, harga, karakter khusus, sampai pada plus minus dari produk tersebut. Pengetahuan tentang produk, merupakan hal wajib yang perlu dimiliki para pekerja di bidang marketing atau pemasaran. Apalagi kita bertugas menjual produk, kalau hanya tahu sepintas saja tentu konsumen juga ogah-ogahan untuk membeli. Dengan pemahaman yang maksimal tentang product knowledge, maka akan banyak manfaat yang didapat sehubungan dengan keinginan untuk mencapai target bisnis. Ketika kita memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk yang dijual, maka ketika menjelaskannya kepada konsumen akan lebih percaya diri, pelanggan Jadi Lebih Yakin, bias mendongkrak Penjualan, berpotensi bisnis berkembang, berupaya meninggkatkan kualitas produk dan mutu produk sehingga nantinya kepercayaan konsumen semakin tinggi. 5. Supplier Base: setelah menentukan produk apa yang akan dijual, maka perlu untuk mencari supplier base yang akan diajak untuk bekerjasa dalam penyediaan produk yang akan dijual dengan harga yang terjangkau. Supplier adalah pihak/orang yang menyediakan bahan baku untuk diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi. Supplier memegang fungsi yang sangat krusial dalam industri barang ataupun jasa. Tanpa supplier, produsen bisa saja kebingungan dalam mencari bahan baku. Apalagi jika bahan baku tersebut harus melalui proses pencarian yang rumit atau jauh. Rantai produksi pun bisa terhambat jika ada masalah pada supplier. Apabila kerjasama dapat terjalin baik dengan supplier, maka diharapkan penyediaan produk yang dijual akan lancar. 6. Customer Base: Customer base merupakan kumpulan / sekelompok user yang dengan loyal menggunakan produk yang kita tawarkan. Pengertian gampangnya adalah, Customer Base merupakan orangorang yang sudah anda genggam erat sehingga tidak akan berpaling ke penjual yang lain. Sebagai penjual kita harus terus berfikir bagaimana caranya membangun sebuah kelompok dimana ketika kita membagikan produk atau sesuatu mereka akan menunggu dan sangat antusias, oleh karena itu kita harus mencari berbagai informasi bagaimana caranya agar
  • 4. Customer atau pelanggan kita tidak hanya berbelanja tapi juga menetap, dan selalu menanti produk yang kita jual. 7. Jalur Distribusi: untuk membantu pihak produsen dalam mengirim barang kepada konsumen akhir. Saluran distribusi bisa menghimpun seluruh informasi penting terkait konsumen serta kompetitor perusahaan. Sehingga, informasi ini akan sangat berguna untuk merencanakan dan juga membantu kegiatan pertukaran barang, membuat kesepakatan harga serta berbagai syarat lainnya, agar bisa memungkinkan adanya perpindahan hak milik barang, membayar tagihan, pemesanan, penganggkutan dan penyimpanan barang dari mulai proses produksi dari bahan baku hingga barang jadi, maka barang tersebut akan sampai ke konsumen akhir dengan baik. Kemudian kita tentukan jenis saluran distribusi, yaitu distribusi langsung produsen ke konsumen, ke pengecer, ke pedagang besar, ke pengecer, ke agen, tentunya kita tetap mempertimbangkan competitor, biaya, manfaat dan peringkat pada setiap pilihan. 8. Teknologi: Untuk memudahkan pekerjaan dan tetap bisa berkonsentrasi dalam bisnis, kita bisa berinvestasi kepada teknologi yang tepat. Misalnya seperti membeli mesin khusus agar produksi lebih cepat dan banyak. Ini akan membantu produksi bisnis. Atau kita bisa menggunakan software aplikasi Jurnal untuk mengatur proses akuntansi yang terjadi dengan bisnis kita. Usaha kita akan lebih lancar tanpa harus memusingkan proses laporan keuangan. Dan juga kita harus mengunakan teknologi dalam segala hal, seperti dalam pemasaran dll. 3. Jurnal yang berkaitan dengan kesuksesan suatu bisnis adalah :
  • 5. JURNAL 1 Pengembangan Jiwa Kewirausahaan: Studi Kasus Terhadap Mahasiswa yang Berwirausaha di Yogyakarta Heri Maulana AMIK BSI Yogyakarta, heri.hml@bsi.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menggali fenomena mahasiswa yang berwirausaha. Penelitian ini menggambarkan alasan mahasiswa berwirausaha, kendala apa saja yang dihadapi, jiwa kewirausahaan apa yang berkembang dan bagaimana mengembangkan jiwa kewirausahaan tersebut. Pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Responden yang digunakan adalah mahasiswa aktif yang memiliki usaha minimal sudah 2 tahun, memiliki omzet minimal 5 juta per bulan dan berperan sebagai owner yang terlibat langsung dan aktif membangun usaha. Hasil penelitian yang diperoleh melalui responden bahwa alasan mahasiswa berwirausaha adalah mendapatkan penghasilan untuk membiayai hidup dan kuliah, mengoptimalkan waktu dan membangun pemberdayaan diri dan masyarakat. Kemudian jiwa kewirausahaan yang banyak berkembang adalah kepemimpinan, kemandirianl kerja keras, kerja sama, kreatif, inovasi dan berani mengambil keputusan dan resiko. Kata Kunci : kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, mahasiswa ABSTRACT This study was directed to explore the entrepreneurship student phenomenon. It was intended to understand and explain why the student interested with entrepreneurship, what entrepreneurial spirit is developing and how to develop the entrepreneurial spirit. Qualitative research approach with case study as the research strategy was implemented. Respondents used are active students who have a business at least 2 years, have a minimum turnover of 5 million per month and the owner who is involved directly and actively build a business. Based on the story revealed from the respondents, this research explained that income to finance life and lectures, optimize time and build selfempowerment and society becomed the great reason. Then a growing entrepreneurial spirit is leadership, independence of hard work, cooperation, creative, innovation and courage to take decisions and risks. Keywords: entrepreneurship, entrepreneurial spirit, student Naskah diterima :20 November 2017 , Naskah dipublikasi :15 April 2018
  • 6. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu komponen pembangunan bangsa yang sangat potensial. Dengan rentang usia yang masih muda, tenaga yang masih kuat, jaringan yang cukup luas dan kemampuan berfikir dan kreatifitas yang tinggi menjadi pondasi dan modal dasar bagi kemajuan negara. Menurut Hanif Dhakiri (Menteri Tenaga kerja terdapat 1.472 orang. Sekitar Kerja), di Indonesia terdapat sekitar 7 juta 45,79% adalah lulusan SMA, 36,28% adalah lulusan sarjana, 11,21% diploma dan lain-lain 6,72%. orang pengangguran, 4 juta orang di antaranya adalah pengangguran kaum muda yang berusia sekitar 15 sampai 24 tahun (detik.com, 2017). Menurut Tribun Jogja (2017), dikota Yogyakarta terdapat 6.721 pengangguran. Sedangkan pada tahun 2016 berdasarkan data pencari Usia muda semestinya penuh dengan produktifitas dan karya, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Data jumlah pengangguran menunjukkan banyaknya lulusan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi namun miskin keterampilan atau keahlian. Hal ini dijelaskan oleh Tukiran dan Endang (2005) bahwa usia muda yang menganggur yang berasal dari lulusan pendidikan SMA/sederajat dan perguruan tinggi tidak memiliki keterampilan dan keahlian yang memadai bagi dunia kerja. Tuntutan dunia kerja dan usaha semakin kompleks sedangkan kemampuan lulusan lembaga pendidikan tidak sesuai kebutuhan kerja dan usaha. Melihat jumlah pengangguran usia muda tersebut tentunya menjadi permasalahan yang sangat besar bagi pembangunan bangsa di masa depan. Apabila tidak dikelola dengan benar, maka dikhawatirkan akan menjadi bom waktu yang akan menimbulkan masalah sosial seperti kriminalitas, kenakalan remaja dan lain sebagainya. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menekan angka pengangguran terutama pengagguran muda terdidik terutama melalui pelatihan dan pendampingan usaha, namun banyak pencari kerja yang mengeluhkan materi pelatihan yang tidak memadai untuk dunia kerja dan usaha di lapangan (Tukiran dan Endang, 1998). Melihat permasalahan tersebut, pemerintah dan pihak terkait mengembangkan strategi penanggulangan pengangguran yang awalnya memberikan kesempatan kerja bagi pencari kerja menjadi menciptakan lapangan kerja bagi pencari kerja itu sendiri yaitu melalui kewirausahaan. Guna menghadapi situasi yang demikian sudah selayaknya jika dilakukan upaya untuk mengarahkan para lulusan teutama perguruan tinggi menjadi pencipta kerja (job creator), bukan sebagai pencari kerja (job seeker) (Tamriatin, 2015). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tingkat pengangguran (muda) dan dampak yang ditimbulkannya adalah dengan mendorong semangat berwirausaha bagi mahasiswa. Wirausaha menurut McClelland (Kasali, dkk., 2010) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan sebuah negara menjadi maju. Majunya sebuah negara adalah ketika jumlah wirausaha yang terdapat di negara tersebut minimal 2% dari populasi penduduknya. Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,56%, masih tertinggal jauh bila dibandingkan dengan Amerika Serikat (11,5%) dan Singapura (7,2%), Malaysia (5%), dan Thailand (4%). Dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 250 juta, maka dibutuhkan sekitar lima juta wirausaha. Jika hal ini dibiarkan tanpa upaya menumbuhkannya, maka sangat lambat untuk memenuhi angka 2% wirausaha. Kewirausahaan merupakan jiwa yang bisa dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan, pada umumnya memiliki potensi menjadi pengusaha tetapi hal ini bukan menjadi jaminan untuk menjadi pengusaha. Setiap pengusaha umumnya memiliki jiwa kewirausahaan. Ciri penting dari seseorang yang memiliki jiwa wirausaha adalah kemampuan memimpin, kemandirian, kerjasama dalam tim, kreativitas dan inovasi,
  • 7. serta keberaniannya dalam menghadapi dan mengambil resiko terhadap keputusan yang dibuat yang mendasari tindakan riil yang dilakukan. Untuk menumbuhkan semangat berwirausaha tersebut, generasi muda termasuk mahasiswa harus didorong, difasilitasi dan dimobilisasi untuk menjadi wirausaha-wirausaha muda yang tangguh. Mahasiswa semestinya juga dibekali dengan pengatahuan, wawasan, pengalaman nyata dan pendampingan dari mentor-mentor bisnis berpengalaman. Sehingga mahasiswa yang sudah memiliki semangat akademik yang tinggi akan menjadi individu-individu yang menggerakkan perubahan bagi kehidupan masyarakat dan bernegara. Realitas yang banyak ditemukan bahwa mahasiswa setelah lulus nantinya akan mencari pekerjaan yang ideal dan akan menjadi kebanggaan di dalam hidupnya. Kebutuhan mencari pekerjaan ini terlihat dari banyaknya pencari kerja di setiap bursa atau pameran lowongan kerja. Bahkan pameran lowongan kerja sudah menjadi ajang pameran yang paling menarik untuk didatangi. Di tengah persaingan mencari pekerjaan di kalangan mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi muncul fenomena menarik di kalangan mahasiswa, yakni mahasiswa aktif yang berwirausaha atau menjalankan bisnis di tengah kesibukan kampus. Hal ini tentunya unik, sebab kebanyakan mahasiswa memilih untuk segera menyelasikan studi dan mendapatkan nilai terbaik sehingga mudah mencari pekerjaan. Para mahasiswa ini memilih untuk menempa dirinya dengan berwirausaha. Studi pendahuluan dari seorang mahasiswa yang berwirausaha menunjukkan adanya alasan-alasan kuat untuk berwirausaha. Selain alasan menambah penghasilan, alasan pemberdayaan diri dan masyarakat menjadi motivasi kuat untuk berwirausaha. Bahkan berwirausaha mampu mengembangkan karakter atau jiwa wirausaha yang positif dan kuat. Jiwa wirausaha yang muncul adalah kepemimpinan, kerjakeras, kreatif dan lain sebagainya. Berdasarkan analisa permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Peneliti akan mengkaji jiwa kewirausahaan apa yang berkembang di dalam diri mahasiswa dan hal apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan jiwa tersebut. KAJIAN LITERATUR Kewirausahaan Zuhal (2008) menjelaskan bahwa perubahan membutuhkan individuindividu yang menghargai hal-hal baru, berani mengambil inisiatif untuk mewujudkannya. Individuindividu tersebut adalah para wirausaha yang mampu melihat peluang-peluang usaha dari teknologi baru dan siap memecahkan segala rintangan yang menghalangi terwujudnya perubahan. Sumardi (2007) menjelaskan bahwa pengusaha atau wirausahawan (entrepreneur) merupakan seseorang yang menciptakan sebuah usaha atau bisnis yang diharapkan dengan risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan cara membuka kesempatan kerja. Menurut David E Rye (1996), wirausahwan adalah seorang yang mengorganisasikan, mengarahkan usaha dan pengembangan baru, memperluas dan memberdayakan suatu perusahaan/organisasi, untuk memproduksi produk/jasa baru kepada pelanggan baru dalam suatu pasar yang juga baru. Karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha adalah memenuhi syarat-syarat keunggulan bersaing seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil resiko atau keputusan yang dibuat, integritas, daya juang, dan kode etik. Entrepreneurship, bukanlah suatu mata pelajaran tertentu tetapi lebih merupakan suatu perilaku dan sikap yang akan
  • 8. ditumbuhkembangkan hingga membentuk sebuah budaya pada diri seseorang (Atmosoewarno, 1999). Budaya entrepreneurship yang terbentuk antara lain inovatif, kreatif, fleksibel, dan bersikap berani ambil resiko setelah diperhitungkan dengan akurat. Sedangkan menurut Zimmerer dan Scarborough (2008), kewirausahaan adalah suatu kemampuan kratif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian menghadapi risiko dalam usaha atau perbaikan hidup untukmencari peluang menuju sukses. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan program yang sangat dibutuhkan untuk melahirkan generasi masa depan yang berkualitas dan mampu menghadapi perubahan zaman. Dengan kewirausahaan mahasiswa tidak hanya pintar secara akademik, tetapi memiliki keterampilan dalam memimpin, mengelola tim dan usaha, memiliki mental yang kuat, kreatif dan inovatif, dan memiliki daya saing yang tinggi. Menurut Siswoyo (2009), program kewirausahaan mampu mengatasi permasalahan pengangguran terdidik dari kalangan mahasiswa. Program kewirausahaan yang dikemas terintegrasi dalam kegiatan kampus baik akademik maupun diluar akademik, mampu menumbuhkan jiwa positif dan kuat seperti tangguh, ulet, dan mandiri. Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan terhadap minat (intensi) mahasiswa dapat disimpulkan bahwa minat (intensi) kewirausahaan seseorang dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang dapat dilihat dalam kerangka yang terintegrasi yang melibatkan berbagai faktor internal, faktor eksternal, dan faktor kontekstual. Faktor internal berasal dari diri wirausahawan dapat berupa karakter sifat, maupun faktor sosio demografis, seperti umur, jenis kelamin, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi perilaku kewirausahaan seseorang (Nishanta, 2008). Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar misalnya dukungan dari orang tua, teman, dan sebagainya. Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan tersebut dibutuhkan usahausaha terprogram dan terukur, sehingga berdampak langsung pada kehidupan nyata mahasiswa. Adapun usaha atau strategi untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan antara lain: 1. Inkubator Bisnis Inkubator menurut keputusan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia nomor 81.2/kep/M.KUKM/VIII/2002 adalah lembaga yang bergerak dalam bidang penyediaan fasilitas dan pengembangan usaha, baik manajemen maupun teknologi bagi usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usahanya dan atau pengembangan produk baru agar dapat berkembang menjadi wirausaha yang tangguh dan atau produk baru yang berdaya saing dalam jangka waktu tertentu. Penelitian yang dilakukan oleh Suratna (2008), menemukan bahwa Model Inkubator bisnis memiliki efek positif yang signifikan terhadap jiwa kewirausahaan. Namun demikian tidak semua aspek terjadi peningkatan. Aspek yang meningkat secara sinifikan adalah kepemimpinan, kemandirian, kerja sama, motivasi, dan orientasi bisnis. 2. Pusat studi kewirausahaan kampus seperti koperasi mahasiswa, community entrepreneur program, dan lain sebagainya 3. Mata kuliah kewirausahaan dan menyisipkan semangat kewirausahaan di setiap perkuliahan. Menurut Siswoyo (2009), Kuliah kewirausahaan umumnya hanya bagi fakultas/jurusan tertentu saja. Tidak semua jurusan mempunyai cara pandang yang sama untuk mengalokasikan SKS guna menyajikan matakuliah ini.
  • 9. Perlu dicari suatu kesepakatan dan kesamaan pandang tentang perlunya disajikan kuliah kewirausahaan di semua jurusan/prodi yang ada. Kemudian pelaksanaan mata kuliah ini dapat melibatkan team teaching sehingga mahasiswa akan mendapatkan wawasan dan pengalaman yang kaya. 4. Event-event wirausaha baik pemerintah maupun swasta. 5. Komunitas bisnis. 6. Pengembangan diri melalui membaca,berdiskusi, pelatihan dan seminar bisnis, coaching bisnis dan lain sebagainya. Strategi atau usaha pengembangan jiwa kewirausahaan di atas perlu disosialisasikan secara berkesinambungan, sehingga mahasiswa termotivasi dan mampu membangun jiwa kewirausahaan lebih baik. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Pendekatan kualitatif digunakan untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian yang mengharuskan peneliti untuk melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap permasalahan yang diajukan. Menurut Sudarwan Danim (2002), penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Sumber data lapangan langsung berupa data situasi alami dan peneliti adalah instrumen kunci, bersifat deskriptif, menekankan proses kerja, analisis data bersifat induktif, dan makna merupakan perhatian utama dalam pendekatan penelitian. Studi kasus sebagai suatu strategi penelitian digunakan dalam penelitian ini dengan beberapa alasan. Pertama, berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Yin (1994) menjelaskan bahwa studi kasus dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian berupa bagaimana (how) dan mengapa (why). Ia berargumen bahwa kedua pertanyaan tersebut mengindikasikan perlunya eksplorasi terhadap permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian. Kedua adalah berkaitan dengan kontrol terhadap perilaku yang akan diteliti. Studi kasus umum digunakan ketika perilaku subyek yang akan diteliti tidak dapat dimanipulasi. Alasan ketiga berkaitan dengan fokus terhadap kontemporeritas. Diuraikan oleh Yin bahwa studi kasus memfokuskan diri untuk meneliti fenomena fenomena yang cukup kontemporer. Menurut Creswell (1988), studi kasus adalah penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi suatu sistem yang terikat atau sebuah kasus (atau beberapa kasus) yang terjadi selama kurun waktu tertentu melalui pengumpulan data yang mendalam dan terperinci dari berbagai sumber informasi yang dapat dipercaya. Beberapa kasus yang amat jarang ditemui (suatu penyakit atau kejadian langka) dan karenanya belum banyak penelitian yang berusaha mengungkapnya menjadi hal yang mendasari seorang penelitian menggunakan studi kasus. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti menggunakan studi kasus mengingat kewirausahaan sedang menjadi topik permasalahan bagi berbagai kalangan dan menjadi trend yang tumbuh di masyarakat. Penelitian ini difokuskan pada satu macam responden, yaitu mahasiswa yang berwirausaha dengan kriteria: Mahasiswa yang aktif perkuliahan (terdaftar/tidak cuti). • Memiliki usaha (jasa/produk yang bukan MLM maupun franchise) minimal 2 tahun. • Memiliki peran sebagai owner dan terlibat aktif membangun usaha. • Memiliki omzet usaha minimal 5 juta. Pengumpulan data pada penelitian ini akan menggunakan wawancara mendalam yang terfokus (in depth focused interview). Selain itu, peneliti juga melakukan observasi para responden, sehingga dapat melakukan pengecekan apakah responden telah yakin dengan jawabannya. Observasi ini amat bermanfaat untuk menghindari jawaban jawaban yang bias.
  • 10. Pelaksanaan wawancara diawali dengan mencari responden yang diperlukan. Peneliti menggunakan strategi berupa menyebarkan kepada banyak orang mengenai kriteria responden yang diinginkan. Penyebaran ini peneliti lakukan secara lisan dan melalui sumber lain seperti komunitas bisnis, unit kegiatan mahasiswa, dan media sosial. Setelah responden ditemukan dan bersedia, peneliti akan melakukan pengenalan dan membangun rapport yang baik terlebih dahulu. Pada pertemuan selanjutnya, peneliti akan melakukan wawancara yang waktu dan tempatnya menyesuaikan dengan kesediaan para responden. Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya. Penelitian ini akan menggunakan model analisis data theoretical coding, yaitu suatu model analisis yang sering digunakan untuk mengembangkan grounded theory. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu konstruk teoritik yang murni berasal dari data responden, selain juga melakukan tes terhadap teori teori yang ada. Theoretical coding dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Analisis terus dilakukan hingga peneliti menemukan central phenomenon, yaitu satu titik pertemuan dari data data yang dapat menjawab pertanyaan penelitian secara menyeluruh. PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian diutamakan pada kekhasan setiap responden yaitu pada aspek alasan berwirausaha, kendala yang dihadapi, jiwa kewirausahaan yang berkembang, dan cara mengembangkan jiwa wirausaha. Alasan menambah penghasilan dan membiayai kebutuhan kuliah menjadi alasan terkuat hampir seluruh responden penelitian ini, namun masih ada alasan-alasan khusus lainnya yang berbeda antara yang satu dan lainnya. Selanjutnya di bawah ini akan dijelaskan semua data yang diperoleh dari setiap responden. Temuan pada responsen I: Di awali dari kebutuhan untuk membiayai kuliah dan menambah penghasilan, responden I memiliki alasan berwirausaha untuk mengoptimalkan waktu yang ada. Hal ini dikarenakan jadwal kuliah yang tidak setiap hari, sehingga ada waktuwaktu kosong yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan produktif salah satunya berwirausaha. Kemudian kendala yang dihadapi dalam berwirausaha adalah membutuhkan pengorbanan dalam membagi waktu dengan perkuliahan, kemudian kendala terbesar lainnya adalah bagaimana mendapatkan kepercayaan dari orang lain atau pelanggan. Apalagi responden merasa bukan siapa-siapa hanya orang biasa dan membutuhkan kepercayaan untuk membangun usaha. Selama menjalani dunia usaha, responden mendapatkan banyak pelajaran berharga salah satunya mampu mengembangkan karakter atau jiwa berwirausaha yang kuat. Jiwa wirausaha yang sangat berkembang adalah kemandirian, kerja keras dan berani mengambil keputusan dan resiko. Selain terjun langsung ke dalam dunia usaha, strategi yang dilakukan responden dalam mengembangkan jiwa kewirausahaannya adalah dengan mengembangkan diri seperti membaca buku bisnis, berdiskusi dengan orangorang yang berpengalaman, dan bergabung dengan komunitas bisnis. Komunitas bisnis dapat mendukung dan mengembangkan jiwa kewirausahaan secara maksimal. Bahkan melalui komunitas bisnis, responden mendapatkan jaringan atau relasi baru dan mendapatkan referensireferensi ilmu yang kuat. Temuan pada responsen II Berwirausaha sudah menjadi trend dan bahkan menjadi kebutuhan untuk mampu berdaya saing dan berkembang di masa depan. Selain kebutuhan menambah income, responden II memiliki alasan yaitu wirausaha mampu menjadi sarana untuk membantu orang lain
  • 11. berupa penyediaan lapangan pekerjaan dan tambahan penghasilan. Semangat untuk membantu dan memberdayakan orang lain menjadi motivasi dan alasan tersendiri bagi responden. Kendala yang dihadapi dalam menjalan usaha adalah membutuhkan kesabaran dan mental yang kuat, terutama pada fase-fase awal membangun usaha. Selain permasalahan eksternal, kendala terbesar terletak pada diri sendiri. Sehingga setiap saat harus membenahi diri menjadi lebih baik. Selama membangun usaha, jiwa kewirausahaan yang berkembang adalah kepimpinan. Ketika mengelola usaha, responden juga mengelola sumber daya manusia. Untuk mengelola SDM maka dibutuhkan jiwa kepemimpinan yang kuat dan berpengaruh ke arah yang diharapkan. Selain itu, kerja keras sangat dibutuhkan untuk menghadapi perubahan dan tantangan dunia usaha. Kerja keras mampu membentuk diri menjadi seseorang yang optimis dan tidak mudah menyerah. Kemudian kerja sama juga menjadi kebutuhan dasar dalam membangun usaha, terutama bagaimana membangun kerja sama dengan orang lain sehingga menumbuhkan kepercayaan satu sama lain dan akan berdampak pada nama baik usaha yang dibangun. Dengan nama baik, responden mudah untuk membangun usaha dan mendapatkan peluang-peluang besar di masa depan. Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan tersebut, responden selalu mengupgrade kapasitas diri dengan ilmu dan latihan kewirausahaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membaca, mentoring secara offline maupun online, dan aktif di pusat pengembangan kewirausahaan baik di kampus maupun di luar kampus. Temuan pada responden III Alasan berwirausaha juga sama dengan responden lainnya, yaitu menambah penghasilan. Namun berjalannya waktu, visi dan misi usaha berkembang yaitu untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Masa depan yang lebih baik tidak hanya dari sisi finansial, tetapi mampu menempa diri menjadi orang yang tahan banting dan berkembang di tengah perubahan zaman. Kendala yang dihadapi dalam membangun usaha selain kondisi internal/diri sendiri adalah masalah kepercayaan dari orang lain. Orang lain yang dimaksud tidak hanya pelanggan tetapi orang-orang kepercayaan yang ada di dalam tim usaha. Selama menjalani usaha tidak sedikit mengalami gesekan atau konflik dari dalam tim sehingga mempengaruhi kinerja usaha. Selama menjalankan usaha, responden mendapatkan banyak pengalaman yang berharga. Jiwa kewirausahaan yang berkembang adalah kemampuan mengelola tim, menjadi pribadi yang lebih kreatif dan inovatif serta menjadi lebih tahan banting. Dengan jiwa kewirausahaan tersebut, responden memiliki keberanian untuk memulai usaha dan bertindak dengan penuh perhitungan namun tidak kehilangan momentum. Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, responden III melakukan pengembangan diri seperti membaca, mengikuti workshop dan seminar bisnis, kemudian pengalaman mengikuti inkubator bisnis menjadi modal berharga dalam membangun jiwa kewirausahaan dan usaha yang sekarang. Melalui inkubator bisnis, responden mampu menjadi orang yang paham dan mampu menghadapi tantangan, sehingga ketika memulai usaha responden memulainya dengan ilmu yang benar dan terukur. Temuan pada responsen IV Alasan penghasilan memang tidak bisa dipungkiri menjadi motivasi terbesar responden. Namun hal tersebut tidak menjadi tujuan akhir, responden berkeinginan untuk memberdayakan banyak orang, masyarakat bahkan negara sehingga benar-benar mampu berdaya di negeri sendiri. Dalam menjalan usaha, seluruh responden menjawab permasalahan internal atau diri sendiri menjadi permasalahan yang selalu muncul. Untuk memberdayakan orang lain dan
  • 12. masyarakat melalui wirausaha, kendala terbesar adalaha bagaimana merubah mindset menjadi manusia dan masyarakat mandiri dan tahan banting terhadap tantangan hidup. Tidak mudah untuk merubah orang lain ke arah yang belum pernah dilihat atau dicoba, tetapi responden tidak mudah menyerah karena kewirausahaan melatih jiwa dan mental yang kuat. Melalui wirausaha, responden mampu mengembangkan jiwa kepemimpinan, kerjasama, kemandirian dan keberanian. Dengan jiwa kewirausahan tersebut, responden dapat membangun usaha yang lebih baik dan mengajak orang lain untuk berubah. Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, responden senang menimba ilmu dan pengalaman melalui buku, diskusi, seminar, pelatihan dan bergabung dengan komunitas bisnis. Ilmu dan pengalaman yang terus bertamba inilah yang menjadikan responden yakin untuk mengembangkan usaha dan membantu memberdayaan orang lain dan masyarakat. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Temuan-temuan dari responden mengisyarakatkan bahwa kewirausahaan mampu menjadikan responden pribadi yang berkualitas. Responden mampu mengikuti perubahan zaman dan bahkan mengajak orang lain juga ikut berubah. Kebutuhan untuk menjadi seorang wirausaha seharusnya sudah menjadi semangat dalam diri seseorang terutama mahasiswa. Seorang mahasiswa yang memiliki citra sebagai komponen masyarakat yang memiliki ilmu pengetahuan akan semakin berpengaruh di masyarakat apabila juga memiliki penghasilan. Hal ini mengingat kultur di masyarakat bahwa uang atau orang yang memiliki uang sangat disegani atau berpengaruh. Mahasiswa yang disatu sisi melakukan perubahan melalui ilmu pengatahuan dan disisi yang lain menggerakkan ekonomi masyarakat dengan program keriwausahaan. Peran mahasiswa yang berwirausaha akan semakin besar dan berpengaruh di masyarakat. Melalui penelitian ini, selain mendapatkan gambaran bagaimana manfaat kewirausahaan bagi mahasiswa, juga mendapatkan gambaran bagaimana mahasiswa mengembangkan jiwa kewirausahaan. Untuk mengembangkan jiwa kewirausahan, responden melakukan berbagai macam kegiatan seperti membaca, diskusi, mengikuti seminar dan pelatihan, bergabung dengan komunitas bisnis, bahkan mengikuti program inkubator bisnis. Kegiatan-kegiatan tersebut menambah keyakinan dan keberanian responden dalam berwirausaha dan mendapatkan jaringan atau relasi yang besar. Jaringan atau relasi didapatkan ketika berkenalan dengan orang lain atau wirausaha lainnya saat mengikuti pelatihan atau bergabung dengan komunitas bisnis, sehingga menambah pengalaman dan tentunya bisa memperbanyak customer bagi usaha yang dilakukan. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa wirausaha merupakan salah satu bentuk pengembangan diri yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Berwirausaha mampu menumbuhkan dan mengembangkan jiwa-jiwa kewirausahaan seperti kepemimpinan, kemandirian, kerjasama, inovasi, kreativitas, dan daya juang. Mahasiswa yang berwirausaha yang menjadi responden penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dibutuhkan kemauan yang keras dan dengan melibatkan diri pada berbagai kegiatan-kegiatan pendukung seperti mengikuti seminar atau pelatihan kewirausahaan, membaca buku dan diskusi, bergabung dengan komunitas bisnis, dan melakukan penelitian terhadap peluang dan kualitas usaha. Kemudian untuk semakin menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada diri mahasiswa, maka disarankan bagi perguruan tinggi untuk senantiasa memotivasi melalui perkuliahan dan kegiatan-kegiatan di kampus, mengadakan inkubasi bisnis dan merancang program KKN
  • 13. yang mengarah pada semangat berwirausaha. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan responden yang lebih banyak dan dari kultur atau lokasi yang beragam. Peneliti juga menyarankan melakukan penelitian yang sifatnya eksperimen yaitu meneliti pengaruh kewirausahaan dari kalangan mahasiswa dan bukan mahasiswa. Hal ini dapat menggali apakah status pendidikan mempengaruhi jiwa kewirausahaan pada diri seseorang. Selanjutnya melalui penelitian ini diharapkan berkembangnya jiwa kewirauhasaan pada diri mahasiswa dan berdampak pada terciptanya peluang baru di masyarakat. REFERENSI Atmosoewarno, Soewito. 1999. Strategi Pembelajaran yang Berwawasan Entrepeneurship. Jurnal Manajemen pendidikan Tinggi Berwawasan Entreprenur, Yogyakarta, Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan, UGM. Creswell, J., W. 2012. Research design Pendekatan kualitatif, Kuantitatif dan. Mixed, Cetakan ke-2. Yogyakarta, Pustaka Pelajar. David, E Rye. 1996. Tools for Executif : The Vest Poket Entrepreneur. Jakarta, Prenhallindo. Hidayah, Tamriatin. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat/Intensi Kewirausahaan Mahasiswa STIE Mandala Jember. Jurnal Relasi, Jember, Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIE Jember. Nishanta, B. 2008. Influence of Personality Traits and Socio-demographic Background of Undergraduate Student and Motivation for Entrepreneurial Career : The Case of Srilangka. Paper was presented at the Euro-Asia Management Studies Association (EAMSA) Conference, Japan. Siswoyo, Bambang, B. 2009. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan Mahasiswa. Jurnal Ekonomi Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Sudarwan, Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung, CV. Pustaka Setia. Sumardi, K. 2007. Menakar jiwa wirausaha mahasiswa teknik mesin angkatan 2005. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, IV (10). Suratna, Humam. 2008. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan untuk Pengentasan Kemiskinan melalui Inkubator. Jurnal penelitian, LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta. Tukiran & Mustar Endang Ediastuti. 1998. Dinamika Pengangguran Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Populasi, Yogyakarta, Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM.
  • 14. Tukiran & Mustar Endang Ediastuti. 2005. Program Aksi Penanggulangan Pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Populasi, Yogyakarta, Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM. Yin, Robert K. 1994. Case Study Research: Design and Methods. Thousand Oaks, Sage Publications. Zimmerer, T. W., and Scarborough, N.M., Wilson, D. 2008. Essential of Entrepreneurship and Small Business Management, 5th Ed . New Jersey, Pearson Education, Inc.
  • 15.
  • 16. JURNAL 2 Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT Vol.3, No.1,Februari 2018: 19 - 26 P-ISSN 2527–7502 E-ISSN 2581-2165 PENGARUH PROFITABILITAS , LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK: STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Wastam Wahyu Hidayat Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya , Indonesia * E-mail korespondensi : Wahyu_sttdb@yahoo.com Informasi Artikel ABSTRACT tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 sampai dengan 2014.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi Fakultas berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Diterbitkan oleh Ekonomi Universitas Attahiriyah Islam profitabilitas dan pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap penghindaran pajak (p value <0,05), sedangkan leverage tidak didukung dengan baik. Secara keseluruhan, kemampuan model untuk menjelaskan penghindaran pajak adalah 27,40%. Diskusi dan keterbatasan dibahas dalam artikel Pedoman Sitasi: Wastam Wahyu Hidayat(2018).PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK: STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTURDI INDONESIA. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(1), 19 - 26 1. Pendahuluan Setiap warga Indonesia yang termasuk ke dalam wajib pajak pasti akan membayar dan menyetorkan kewajiban pajaknya ke kas Negara, baik yang bersifat pribadi atau dalam bentuk badan yang tidak mendapatkan timbal balik secara langsung. Pajak merupakan
  • 17. salah sa tu hal yang sangat penting bagi Negara, karena memberikan kontribusi besar bagi penerimaan Negara dan bagi kemakmuran rakyatnya, oleh karena itu pajak harus dikelola dengan baik oleh Negara. Pajak memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan Negara da lam berbagai bidang baik dari segi pendidikan, kesehatan, industri dan lain sebagainnya, Olehsebab itu pemerintah sangat menekankan pembayaran pajak, karena pajak merupakan andalan yang sangat besar atas penerimaan Negara. Dari sisi industri pembayar pajak hendaknya sesuai dengan norma yang berlaku dan prinsip akuntansi yang benar agar penghidaran pajak tidak menyalahi aturan perpajakan yang berlaku di pemerintahan atau Negara. Penelitian ini diharapkan bisa membantu setiap perusahaan di sektor manufaktur dalam menjalankan manajemen pajak yang lebih baik dan hati -hati, serta melakukan penghindaran pajak dengan benar dan effisien tanpa melanggar undang undang perpajakan yang berlaku, agar tidak terkena sanksi, selain itu juga bisa digunakan sebagai bahan per timbangan dan evaluasi pihak manajemen perusahaan manufaktur sehingga lebih effisiensi dalam masalah perpajakan di masa yang akan datang. 2. Kajian Pustaka 2.1 Tinjauan Teori Profitabilitas Menurut Fahmi (2014), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memper oleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan Kasmir (2014), perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif kecil karena tingkat pengembalian yang tinggi memung kinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan internal. Dengan kata lain, perusahaan dengan laba ditahan yang besar, akan menggunakan laba ditahan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan utang. Menurut Sugiono (2016), profitabilitas dapat di prosikan pada rasio Return On Asset ( ROA) dimana membandingkan laba setelah pajak dengan total asset. Return on Asset(ROA) is a part of Profitability ratio which, according to Harahap (2004) in Purwaningsih and Suyanto (2015), is the ability of a company to earn profit through all their capabilities and existing sources such as sale s activities, cash capital, number of labors, branches, etc Leverage Menurut Kasmir (2014), dalam Wastam Wahyu.H (2017), Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang, artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya, atau rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar se luruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang (total utang/total asset), sedangkan secara prakteknya untuk menutupi kekurangan akan kebutuhan dana, perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana yang dapat digunakan, salah satu sumber dana yang digunakan adalah modal pinjaman (utang), modal pinjaman relatif tidak terbatas jumlahnya dan memotivasi manajemen untuk bekerja lebih aktif dan kreatif karena dibebani untuk membayar beban kewajibannya. Sedang menurut Adeline dalam Darmawan dan Sukartha (2014), penambahan jumlah utang akan mengakibatkan munculnya beban bunga yang harus dibayar oleh perusahaan. Komponen beban bunga
  • 18. akan mengurangi laba sebelum pajak perusahaan, sehingga beban pajak yang harus dibayar perusahaan akan menjadi berkurang. Menurut Darmawan dan Sukartha (2014), mengatakan bahwa perusahaan besar cenderung memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dari pada menggunakan pembiayaan yang berasal dari utang, perusahaan besar akan menjadi sorotan pemerintah, sehingga akan menimbulkan kecenderungan bagi para manajer perusahaan untuk berlaku agresif atau patuh. Pertumbuhn Penjualan Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan dating. Menurut Brigham dan Houston dalam Andriyanto (2015), menyatakan bahwa perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya t idak stabil.Pertumbuhan penjualan perusahaan dapat dilihat dari peluang bisnis yang tersedia dipasar yang harus diambil oleh perusahaan. Menurut Fahmi (2014), Pertumbuhan penjualan merupakan rasio antara penjualan tahun sekarang di kurangi penjualan tahun kemarin dan di bagi penjualan tahun kemarin.Menurut Murhadi (2011) dalam Wastam .Wahyu H (2016), stating that the company is growing under pressure to finance investment opportunities that exceed retained earnings are there, so appropriate "pecking order" so companies prefer to use debt rather than equity .Penjualan mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan dating, pertumbuhan penjualan merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Penghindaran Pajak ( Tax Avoidance) Penghindaran pajak erat sekali kaitannya denganperusahaan yang ingin memaksimalkan laba perusahaan.Pajak merupakan unsur pengurang laba yang merugikan bagi setiap perusahaan, namun disisi lainpajak merupakan kontribusi besar bagi Negara.Dari pengertian diatas dapat disi.Menurut Kurniasih dan Sari (2013), menyatakan bahwa Tax avoidancemerupakan pengaturan untuk meminimalkan atau menghilangkan beban pajak dengan mempertimbangkan a kibat pajak yang ditimbulkannya, dan bukan sebagai pelanggaran pajak karena usaha wajib pajak untuk menguragi, menghindari, meminimumkan atau meringankan beban pajak dilakukan dengan cara yang di mungkinkan oleh undang-undang pajak. Definisi penghindaran pajak di atas menunjukan bahwa pengindaran pajak merupakan upaya pengurangan atau penghematan pajak sepanjang hal ini dimungkinkan oleh peraturan yang ada.Menurut Dyreng .et.al. dalam Musyarofah (2016), penghidaran pajak dihitung dengan rumus, Cash Effective Tax rate (CETR) yaitu, kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak.CETR adalah kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak, MenurutBudiman dan Setiyono,(2012) dalam Ida Ayu R dan Putu E ry (2016). Pengukuran ini digunakan karena dapat lebih menggambarkan adanya aktivitas tax avoidance.
  • 19. 2.2. Model Konseptual dan Hipotesis Pengaruh Pofitabilitas terhadap Penghindaran pajak Profitabilitas menunjukan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba dari pengelolaan aktiva yang di kenal dengan ROA ( return on asset ), menurut Dewinta dan Setiawan , 2016, bahwa semakin tinggi return on asset maka semakin besar laba yang di diperoleh perusahaan dan sebaliknya, sehingga semakin tinggi tingkat ROA maka laba perusahaan semakin tinggi sehingga pajak yang di bebankan perusahaan akan semakin tinggi, sehingga perusahaan akan melakukan tindakan penghindaran pajak. Hubungan antara Profitabilitas dengan Penghinadaran pajak berdasarkan riset sebelumnya menunjukan adanya penngaruh yang negative ROA terhadap penghindaran pajak ( Kasit B,2014), artinya semakin tinggi ROA , semakin rendah penghindaran pajak yang akan dilakukan perusahaan . Berdasarkan uraian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut : H1 : Profitabilitas berpengaruh negative terhadap penghindaran pajak Pengaruh Leverage terhadap Penghindaran pajak Leverage menunjukan rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang, yang di kenal dengan DTA (debt to asset), menurut Kurnia sih dan Sari , 2013 , bahwa semakin tinggi debt to asset maka semakin besar utang yang ditanggung perusahaan sehingga penghindaran pajak yang dilakukan oleh manajemen akan semakin rendah. Hubungan antara Leveragedengan Penghindaran pajak berdasarkan riset sebelumnya menunjukantidak berpenngaruh antara DTA terhadap penghindaran pajak ( Ida AyuR,2016), artinya semakin tinggi DTA ,tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut diajukan hipotesis se bagai berikut : H2 : Leverage tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak Pengaruh Pertumbuhan penjualan terhadap Penghindaran pajak Growth sales menunjukan bahwa semakin besar penjualan maka semakin besar laba yang akan di peroleh perusahaans sehingga laba yang dibebankan oleh perusahaan akan semkin besar ( Dewinta dan Setiawan,2016). Hubungan antara Growth sales dengan Penghinadaran pajak berdasarkan riset sebelumnya menunjukan adanya penngaruh yang negative growth sales terhadap penghindaran pajak (Calvin S,2016), artinya semakin tinggi Growth sales , semakin rendah penghindaran pajak yang akan dilakukan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut : H3 :Growth sal es berpengaruh negative terhadap penghindaran pajak Pengaruh Profitabilitas,leverage dan Pertumbuhan penjualan terhadap Penghindaran pajak Profitabilitas, Leverage dan pertumbuhan penjualan merupakan satu kesatuan yang ada dalam perusahaan yang semuannya merupakan faktor yang memiliki pengaruh penting untuk perkembangan perusahaan. Hubungan antara Profitabilitas, leverage dan Growth sales dengan Penghindadaran pajak berdasarkan riset sebelumnya menunjuka n adanya pengaruh terhadap
  • 20. penghindaran pajak ( Kasit.B ,2016). Berdasarkan uraian tersebut diajukan hipotes is sebagai berikut : H4 :Profitabilitas, Leverage dan Growth sal es berpengaruh terhadap penghindaran pajak Profitabilitas Leverage Penghindaran pajak penjualan Gambar 1. Model Kerangka Teoritis 3. Metode Penelitian 3.1. Sampel dan Data Populasi penelitian ini adalah 25 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011 -2014. Metode pengambilan data dengan sampling , Data yang diteliti bersumber dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sebagai variabel independenadalah : Profitabilitas, Leverage dan pertumbuhan penjualan sedang variable dependent adalah Penghindaran pajak. 3.2. Operasionalisasi variabel Profitabilitas Profitabilitas adalah Rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Profitabilitas dapat dihitung dengan ROA ( return on asset ), rasio ini dicari dengan membandingkan Laba bersih setelah pajak dengan seluruh asset atau secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : ROA = Laba bersih setelah pajak/ Total asset. Leverage Leverage adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Leverage dapat dihitung dengan DTA ( debt to asset ),
  • 21. rasio ini di cari dengan membandingkan seluruh utang dengan seluruh asset, atau secara matimatis dapat dirumuskan sebagai berikut : DER = total utang/ total asset Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Penjualan adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan penjualan (growth sales ) dari period e ke periode berikutnya, growth sales dapat di cari dengan membadingkan penjualan periode sekarang di kurangi dengan penjualan periode sebelumnya dibagi denga penjualan periode sekarang, atau secara matematis dapat dirumuskan : Growth sales = Sales.t – sales.t-1/ sales.t Penghindaran pajak Penghindaran pajak adalah usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar undang - undang perpajakan. Penghindaran pajak dapat di hitung dengan CETR, rasio ini d cari dengan membendingkan seluruh pembayaran pajak dengan seluruh laba sebelum pajak, atau s ecara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : CETR = Pembayaran pajak/Laba sebelum pajak. 3.3. Metode Analisis Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Berganda dengan bantuan program SPSS versi 20 . 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tabel.1. Model Summary Model R R Square Ajusted R F Change Sig.F Change 1 0,54 4 0,296 0,274 13,448 0.000 Tabel 2. Koefisien Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) ROA LEVERAGE GROWTH SALES .337 -.264 .058 -.313 .021 .067 .049 .063 -.339 .104 -.438 15.775 -3.937 1.172 -4.956 .000 .000 .244 .000 Sumber : diolah
  • 22. Pengaruh Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak Berdasarkan Tabel 2, Profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Penghindaran Pajak, karena siq 0,000 < 0.05.Karena Profitabilitas berpengaruh Negatif terhadap tax avoidance artinya semakin tinggi profitabilitas, maka semakin mengurangi tingkat tax avoidance suatu perusahaan yang disebabkan karena perusahaan dengan laba yang besar mampu untuk melakukan pembayaran pajak, bahkan dengan profit yang tinggi perusahaan dengan mudahnya melakukan pengaturan laba. Pengaruh Leverage terhadap Penghindaran Pajak Berdasarkan Tabel 2, Leverage secara parsial Tidak berpengaruh terhadap Penghindaran pajak, Karena Siq, 0.244 > 0.05.Karena Leverage tidak berpengaruh terhadap tax avoidance artinya semakin tinggi leverage tidak akan mempengaruhi aktivitas tax avoidance di perusahaan yang disebabkan karena semakin tinggi tingkat utang suatu perusahaan, maka pihak manajemen akan lebih konservatif dalam melakukan pelaporan keuangan atas operasional perusahaan Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Penghindaran Pajak Berdasarkan tabel.1, Pertumbuhan Penjualan secara parsial berpengaruh negative dan signifikan terhadap Penghindaran pajak, Karena Siq, 0.000< 0.05.Karena Pertumbuhan penjualan berpengaruh negative terhadap tax avoidance artinya semakin tinggi pertumbuhan penjua lan, maka semakin berkurang aktivitas tax avoidance suatu perusahaan yang disebabkan karena perusahaan dengan tingkat penjualan yang relatif besar akan memberikan peluang untuk memperoleh laba yang besar dan mampu untuk melakukan pembayaran pajak. Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Pertumbuhan penjualan terhadap Penghindaran pajak. Hasil uji F menunjukkan bahwa leverage dan Pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak, Karena Siq, 0.000< 0.05.Berdasarkan Tabel 1 Profitabilitas, leverage dan Pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak, sebesar 2 7.40%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya. 5. Keterbatasan dan Agenda Penelitian Mendatang Penelitian ini hany a meneliti 25 perusahan di sektor manufaktur, sehingga bagi peneliti berikutnya sebaiknya menggunakan obyek penelitian yang lebih luas, baik sektor usaha perusahaannya maupun periode penelitiannya, sehingga hasil penelitian akan memberikan tingkat keterwa kilan.
  • 23. 6. Kesimpulan Berdasarkan hasil peneilitan yang telah dilakukan maka menyimpulkan : Pertama, proftabilitas secara parsial berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Penghindaran pajak. Dengan demikian, semakin besar profitabilitas maka akan semakin kecil penghindaraan pajak yang dilakukan perusahaan pada sektor yang diteliti. Profitabilitas berpengaruh negatif, artinya semakin tinggi profit yang dihasilkan oleh perusahaan maka kebijakan untuk melakukan penghindaran pajak akan berkurang karena perusahaan mampu untuk membayar pajak sebagai kewajiban. Kedua, pertumbuhan penjualan secara parsial berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Penghindaran pajak. Artinya, semakin jika pertumbuhan penjualan naik, maka akan menurunkan penghindaraan pajak. Pertumbuhan Penjualan berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak, dimana perusahaan yang sedang tumbuh penjualannya serta dilakukan dengan efisiensi maka akan mempereroleh keuntangan yang besar oleh karena itu tidak perlu melakukan penghindaran pajak. Berikutnya adalah l everage secara parsial tidak berpengaruh terhadap pen ghindaran pajak. Dengan demikian leverage bukanlah sebagai penentu naik turunnya penghindaraan pajak pada perusahaan yang diteliti. Leverage tidak berpengaruh terhadap penghi ndaran laba, sehinnga apabila perusahaan akan melakukan Utang tidak ada kaitanya dengan kebijakan penghindaran laba. Terakhir adalah prfotablitas, Leverage dan Pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Penelitian ini diharapkan bisa membantu setiap perusahaan di sektor manufaktur dalam menjalankan manajemen pajak yang lebih baik dan hati -hati, serta melakukan penghindaran pajak dengan benar dan effisien tanpa melanggar undang -undang perpajakan yang berlaku, agar tidak terkena sanksi, selain itu juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi pihak manajemen perusahaan manufaktur sehingga lebih effisien dalam masalah perpajakan di masa yang akan datang.
  • 24. Daftar Pustaka Adriyanto,H.N (2015),“ Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, dan Sales Growth terhadap Tax efficience pada perusahaan Manufactur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012” , Skripsi Universitas Negeri Semarang. Darmawan,I.G.H& I.M Sukartha (2014), “ Pengaruh penerapan corporate Governance, Leverage, Return on Assets dan Ukuran perusahaan pada Penghindaran pajak ” Jurnal Akuntansi ISSN: 2302-8556.Vol.4.No.1 Februari 2014Universitas Udayana Bali. Dewinta, Setiwana (2016), “ Pengaruh ukuran perusahaan,umur perusahaan,profitabilitas, leverage dan pertumbuhan penjualan terhadap penghindaran pajak,” E -Jurnal Akuntansi ISSN : 2302 - 8556, volume 6.No.2, 2016, Fakultae ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Bali. Fahmi, I (2014),”Analisa Kinerja Keuangan, : Cetakan ketiga, Bandung, Alfabe ta. Kasmir.(2014) “Analisa laporan Keuangan” : Cetakan Ketujuh, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada. Kurniasih,T, & M.M.R. Sari (2013 ),”Pengaruh Return on Assets, Leverage,Corporate Governance, ukuran perusahaan, dan kompensasi rugi fiscal pada tax avoidance ” E-Jurnal Akuntansi, ISSN : 1410-4628, FE Udayana Bali. Ida Ayu. R dan Putu Ery S (2016).” Pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan,Profitabilitas,Leverage , dan pertumbuhan pnjualan terhadap Tax ,” EJurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.14.3. Maret (2 016): 1584-161 ISSN: 2302- 85563, Kurniasih dan Sari (2013),” Pengaruh ROA, Leverage, Coorporate Governance, Ukuran perusahaan, terhadap penghindaran pajak,” E -Jurnal Akuntansi.ISSN : 1410 4628, Fakultas Ekonomi , Unoversita Udayana ,Bali. Purwaningsih, R.P & Suyanto. 2015.“The Effect of Profitability and Leverage on Corporate Social Responsibility Disclosure”. E -Journal FEB UMS. ISSN: 2460-0748. Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa. Musyarofah, E,(2016), “Pengarug derifatif keuangan, leverage, dan ukuran p erusahaan terhadap Penghindaran Pajak” Skripsi : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Wastam Wahyu H (2017),” The Influence of Size, Return on Equity, and Leverage on the disclosure of the Corporate Social Responsibility (CSR) in Manufact uring Companies ”,International Journal of Education and Research Vol. 5 No. 8 August 2017,ISSN: 2411 -5681