Dokumen tersebut membahas cara untuk membangkitkan semangat entrepreneur di berbagai kelompok seperti siswa SMK, mahasiswa, dan karyawan. Metode yang efektif adalah memberikan dukungan, role model, membangun budaya kreativitas, dan melatih kompetensi kewirausahaan melalui pendidikan. Pemerintah juga perlu mendukung dengan pelatihan dan modal usaha bagi para karyawan agar berani menjadi entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru.
1. P
endekatan untuk
membangkitkan
semangat entrepre-
neur akan berbeda-
beda, tergantung pada siapa
yang sedang dihadapi. Apakah
siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), mahasiswa,
atau karyawan sebuah per-
usahaan? Semuanya memiliki
karakteristik yang berbeda
sehingga pendekatan untuk
membangkitkan semangatnya
pun akan berbeda pula.
Terdapat tiga hal yang
mampu mendorong penye-
baran spirit entrepreneurship
pada siswa SMK, yaitu dukung-
andanrolemodel,budaya,dan
metode pendidikan.
Seorang siswa akan menjadi
lebih percaya diri dan berani
mengambil risiko ketika didu-
kung oleh orang lain, baik dari
keluarga ataupun guru di se-
kolah. Oleh karena itu, jika dia
berani untuk mengutarakan
berbagai ide kreatif, dia akan
berani pula untuk mengejar
impiannya. Untuk itu pula dia
membutuhkanrolemodelyang
dapat dijadikan tokoh panutan
dan menyadari bahwa mimpi
yang dimiliki bisa terwujud.
Role model bisa dari ling-
kungan sekolah ataupun dari
orang yang telah berhasil me-
nerapkan ide kreativitasnya
menjadi sebuah bisnis dan ber-
hasil berjalan. Salah satunya
adalah pendiri Gojek Nadiem
Makarim. Dirinya sering
menggunakan jasa ojek untuk
menembus kemacetan Jakarta
dan dia pun memiliki ide untuk
mengelola jasa ojek dengan
cara yang lebih baik. Dia pun
mampumengubahtransporta-
si rakyat menjadi transportasi
bergengsi, berawal dari 20 tu-
kangojek,saatini diatelahme-
miliki lebih dari 10 ribu tukang
ojek yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Layanan
yang diberikan pun tak hanya
mengantarkan orang, tapi ba-
rang, hingga menyediakan jasa
potong rambut dan pijat.
Cara dan gaya berpikir tidak
terlepas dari pengaruh bu-
daya yang ada di lingkungan
seseorang. Dengan demikian,
penting bagi pihak sekolah
untuk membangun budaya
yang membentuk keberanian
seseorang. Tak hanya itu, bu-
daya untuk terus melahirkan
ide baru nan kreatif pun juga
harus ditumbuhkan. Jangan
sampai ada budaya yang dapat
membuat siswa takut untuk
berkarya karena akan memati-
kan kreativitas dan keberanian
siswa tersebut.
Kemudian jangan lupa
untuk memasukkan pendidik-
an mengenai kewirausahaan
dalam pelajaran sehari-hari.
Hasil penelitian membukti-
kan, mengasah potensi en-
trepreneurial melalui proses
pendidikan dapat membentuk
seorang wirausaha. Ciptakan
sebuah proses pembelajaran
yang memberi kesempatan
siswa untuk berlatih langsung
dalam mengelola usaha dan
memupukkompetensi softskill
wirausaha.
Pada tingkat universitas, ma-
hasiswa juga perlu diberikan
penguatan pada praktik dan
kompetensi soft skill sehingga
tumbuh jiwa entrepreneur-
ship. Program pelatihan yang
bertujuan untuk membantu
mahasiswa bersikap dan ber-
pikir kreatif pun harus sering
dilakukan. Jangan lupa untuk
memberikan studi kasus de-
ngan solusi yang harus diberi-
kan oleh mahasiswa sehingga
mahasiswa terbiasa untuk
memecahkan sebuah masalah
dengan cara yang segar dan
kreatif.
Bagi yang telah bekerja,
peranpemerintahdalammem-
bangkitkan semangat wirausa-
ha sangatlah dibutuhkan. Baik
dalam memberikan bantuan
permodalan hingga memberi-
kan pelatihan-pelatihan yang
dapat dijadikan bekal bagi para
karyawan sehingga mereka be-
rani untuk mengambil langkah
menjadi wirausaha.
Hal ini terbilang cukup pen-
ting karena di Indonesia saat
ini, wirausaha yang merintis
usahanya sendiri sebagian
besar berasal dari seorang
karyawan yang melihat pelu-
ang usaha kemudian mencoba
membangun bisnisnya sendiri.
Sedangkan wirausaha karena
seseorang kehilangan pekerja-
an atau tak ada pilihan lain ter-
bilang cukup kecil. Pemerintah
pun harus pintar-pintar meli-
hat hal ini dan mencari solusi
terbaik untuk keduanya.
Manfaat Tumbuhnya Jiwa
Entrepreneurship
Sebenarnya, apakah keun-
tungan bagi seseorang dan ne-
gara jika banyak dari warganya
yang memiliki jiwa entrepre-
neurship? Bagi seorang indivi-
du,salahsatukeuntunganyang
didapat adalah bisa memper-
baiki kesejahteraan dan kuali-
tas hidup. Keuntungan lainnya
adalah dapat menyalurkan ide,
cita-cita, dan keinginan yang
dimilikinya menjadi sebuah
kenyataan.
Sedangkan bagi sebuah ne-
gara, entrepreneurship adalah
kunci dari kemajuan suatu
bangsa. China merupakan con-
tohyangtepatuntukmenggam-
barkan pentingnya entrepre-
neurship. Perkembangannya
sebagai negara raksasa dengan
kemajuan ekonomi serta tek-
nologi yang kuat tak terlepas
dari berkembangnya spirit en-
trepreneurship di dalam jiwa
penduduknya.
Contoh lainnya adalah
Inggris. Usaha Kecil dan
Menengah Inggris menyum-
bang 50% pada gross value
added dan wirausaha indivi-
dual menyumbang rata-rata
£130.000padaekonomiInggris
di tahun 2012. Pertumbuhan
wirausaha ini pun otomatis
meningkatkan penyerapan
tenaga kerja sehingga peng-
angguran yang menjadi beban
pemerintah pun berkurang.
Menurut Badan Pusat
Statistik(BPS)padatahun2015,
jumlah wirausaha di Indonesia
baru 1.65% dari jumlah pendu-
duk Indonesia. Hal ini sangat
disayangkan mengingat be-
sarnya peran wirausaha dalam
membuka lapangan pekerjaan
baru. Dengan demikian jum-
lah pengangguran pun dapat
berkurang dan perekonomian
negara secara luas bisa lebih
baik.
Bagi siswa SMK dan maha-
siswa misalnya, dirinya dapat
turut menghidupkan pereko-
nomian daerah sekitarnya
dengan membuka lapangan
pekerjaan. Urbanisasi dari dae-
rah ke kota karena kurangnya
lapangan pekerjaan di daerah
asal pun dapat diminimalkan.
Bangkitkan Semangat Wirausaha untuk
Indonesia yang Lebih Baik
Untuk menjadi sebuah negara yang besar dan sejahtera,
dibutuhkan lebih dari sekadar lahan, tenaga kerja, modal, dan
sumber daya alam. Dibutuhkan pula orang yang memiliki bakat,
kemampuan dan dorongan sebagai entrepreneur yang mampu
mengelola semua sumber daya yang ada dan mengubahnya
menjadi barang yang menguntungkan. Lalu pertanyaannya
kemudian, bagaimanakah membangkitkan semangat
entrepreneur di tengah-tengah masyarakat Indonesia?
Prof. Dr. Benedicta Prihatin
Dwi Riyanti,M.Si., Psikolog
Guru Besar Fakultas Psikologi
Unika Atma Jaya
TABLOID KONTAN 28 Maret - 3 April 2016 5
Atmasphere