SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MAKALAH
ANTROPOLOGI
BUDAYA TINJU ADAT DI BOAWAE
NAMA : MARIA TRIFONIA CO’O
KELAS : X1-BBD
SMAK ST. FRANSISKUS XAVERIUS BOAWAE
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkatnya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas pelajaran antropologi dengan waktu yang telah di tentukan.
Makalah antropologi dengan judul “Budaya Tinju Adat (Etu) Di Boawae”. Terlepas dari sumber
ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Besar harapan saya dengan adanya makalah
ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua orang yang sudah mendukung dan menyukseskan tugas saya.
Terima kasih.
Boawae,10 Desember 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..1
1.1.Latar Belakang………………………………………………………………………………….1
1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………1
1.3.Tujuan……………………………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………2
2.1.Budaya Adat……………………………………………………………………………………..2
2.2.Budaya Adat dan Tujuan Tinju Adat (Etu)……………………………………………………2
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………5
3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………………5
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..6
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Masyarakat pada umumnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan mempunyai
ciri khas dari proses kehidupannya. Masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya mempunyai
perbedaan dari pola kehidupan mereka. Pola-pola kehidupan tersebut membentuk suatu kebudayaan
yang dapat berubah-ubah sesuai dengan pola kehidupan masyarakat itu sendiri. Masyarakat hidup
dengan kebudayaan yang membedakan masyarakat tersebut dan kebudayaan juga tidak akan tercipta
apabila masyarakat tidak mempunyai kebudayaan masing-masing yang berbeda. Jadi dengan kata lain
bahwa masyarakat dan kebudayaan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain.
Kebudayaan merupakan suatu hal yang sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, kebudayaan sangat mempengaruhi pola kehidupan dan
kelangsungan hidup dari suatu masyarakat. Keaslian kebudayaan tidak bisa ditebak karena kebudayaan
adalah suatu hal yang abstrak dan bebas. Abstrak karena bentuknya yang tidak jelas karena mengikuti
pola hidup dari masyarakat itu sendiri dan bebas karena kebudayaan tidak terikat dengan suatu hal tetapi
kebudayaan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perubahan yang ada di masyarakat.
Masyarakat adat di Kampung Boawae memiliki upacara tradisional yang masih dilestarikan
hingga saat ini. Upacara tradisional tersebut tampak dilestarikan di tengah-tengah para pendukungnya
dan tetap bertahan di tengah gencatan modernisasi. Hal itu tentu menjadi fenomena yang menarik
dalam konteks kebudayaan. Salah satu upacara tradisional yang tetap dilestarikan oleh masyarakat adat
Kampung Boawae adalah Upacara Adat Tinju Tradisional (Etu). Upacara Adat Etu merupakan sebuah
atraksi budaya sebagai salah satu rangkaian acara adat untuk memperingati hari menanam hingga
panen kebun.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditemukan masalah yaitu:
1.Apa itu budaya adat?
2.Apa itu tinju adat (etu) dan tujuan dari budaya adat tinju (etu)?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
1.Sebagai pengenalan salah satu budaya adat dari Boawae
2. Sebagai bahan materi/ tugas dalam peningkatan mutu belajar siswa
3.Sebagai salah satu bentuk pertimbangan nilai tugas pelajaran antropologi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Budaya Adat
Masyarakat pada umumnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan mempunyai
ciri khas dari proses kehidupannya. Masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya mempunyai
perbedaan dari pola kehidupan mereka. Pola-pola kehidupan tersebut membentuk suatu kebudayaan
yang dapat berubah-ubah sesuai dengan pola kehidupan masyarakat itu sendiri. Masyarakat hidup
dengan kebudayaan yang membedakan masyarakat tersebut dan kebudayaan juga tidak akan tercipta
apabila masyarakat tidak mempunyai kebudayaan masing-masing yang berbeda. Jadi dengan kata lain
bahwa masyarakat dan kebudayaan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain.
Kebudayaan merupakan suatu hal yang sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, kebudayaan sangat mempengaruhi pola kehidupan dan
kelangsungan hidup dari suatu masyarakat. Keaslian kebudayaan tidak bisa ditebak karena kebudayaan
adalah suatu hal yang abstrak dan bebas. Abstrak karena bentuknya yang tidak jelas karena mengikuti
pola hidup dari masyarakat itu sendiri dan bebas karena kebudayaan tidak terikat dengan suatu hal
tetapi kebudayaan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perubahan yang ada di masyarakat.
Setiap masyarakat tentulah mempunyai kebudayaan, baik kebudayaan fisik maupun aktivitas.
Kebudayaan fisik berupa karya yang dihasilkan oleh manusia biasanya berbentuk barang, sedangkan
kebudayaan aktivitas berupa karya manusia yang berupa kegiatan atau aktivitas manusia yang bisa
disebutkan sebagai ciri khas dari suatu kelompok manusia. Terutama kebudayaan aktivitas yang terdiri
dari berbagai upacara adat maupun tradisi.
Upacara adat dapat menjadi ciri khas dari suatu masyarakat karena merupakan hasil kebudayaan
yang sudah dihasilkan oleh masyarakat tersebut. Upacara adat juga merupakan suatu sarana pemersatu
dimana masyarakat yang mengikuti upacara adat tersebut akan saling bertemu dan berinteraksi
sehingga dapat mempererat tali silaturahmi dan tali persaudaraan di antara masyarakat yang mengikuti
dan menghadiri upacara tersebut.
Masyarakat adat di Kampung Boawae memiliki upacara tradisional yang masih dilestarikan
hingga saat ini. Upacara tradisional tersebut tampak dilestarikan di tengah-tengah para pendukungnya
dan tetap bertahan di tengah gencatan modernisasi. Hal itu tentu menjadi fenomena yang menarik
dalam konteks kebudayaan. Salah satu upacara tradisional yang tetap dilestarikan oleh masyarakat adat
Kampung Boawae adalah Upacara Adat Tinju Tradisional (Etu). Upacara Adat Etu merupakan sebuah
atraksi budaya sebagai salah satu rangkaian acara adat untuk memperingati hari menanam hingga
panen kebun.
2.2. Budaya Dan Tujuan Tinju Adat (Etu)
Upacara Adat Etu merupakan sebuah atraksi budaya sebagai salah satu rangkaian acara adat
untuk memperingati hari menanam hingga panen kebun. Etu merupakan ritual turun temurun yang
selalu dilaksanakan masyarakat Nagekeo dengan ritus-ritus adat tertentu. Ritual setahun sekali ini juga
3
tidak sembarangan dilaksanakan. Hanya sejumlah tempat di kabupaten Nagekeo yang melakukan ritual
ini seperti di Kecamatan Boawae, Mauponggo, Aesesa dan Aesesa Selatan. Proses pelaksanaan ritual,
penentuan jadwal ritual, maupun tujuan pelaksanaan setiap tempat tersebut berbeda-beda dan memiliki
ciri khas tersendiri. Karena kekhasan Etu tersebut, Pemerintah Daerah Nagekeo menjadikan Etu
sebagai salah satu pionir wisata di daerah tersebut. Penetapan tersebut juga sebagai salah satu bentuk
pelestarian cagar budaya agar eksistensinya tetap berlangsung dan memberikan faedah kepada
masyarakat setempat. Nurhadi, sebagai salah satu bentuk atraksi olahraga yang unik dan pionir wisata
budaya di kabupaten Nagekeo, sehingga penelitian ini berfokus pada proses penyelenggaraan atraksi
tinju tradisional Etu sebagai salah satu tempat penyelenggara ritual Etu. Kemudian promosi atraksi tinju
tradisional (Etu) sebagai destinasi pariwisata tahunan.
Masyarakat yang memiliki budaya Etu mendapat penilaian dari masyarakat luas yang
menganggap negatif karena berhubungan dengan kekerasan fisik atau berhubungan dengan kekerasan,
ritual dengan cara seperti ini menilai bahwa ritual Etu adalah cerminan dari karakter masyarakatnya,
masyarakat yang keras, tempramen. Masyarakat hanya melihat dari satu sisi saja, tidak melihat
bagaimana orang yang datang berkumpul dan disambut meriah oleh tokoh adat atau mosalaki dan
seluruh warga kampung, masyarakat yang datang dijamu dan dilayani, setiap masyarakat yang datang
diwajibkan untuk masuk kedalam rumah masing-masing warganya, tanpa membatasi berapa jumlah
yang datang, dan semua yang hadir harus diberi makan.
Hal semacam ini menandakan bahwa sebenarnya ritual ini dilakukan bukan semata-mata karena
masalah-masalah duniawi seperti layaknya seseorang yang ingin balas dendam secara individu, dengan
menunjukkan sikap kekuatan dan kekerasan untuk sikap memusuhi (tinju sendiri hanya bagian
pengorbanan saja dimana simbol dari kesuburan yang ditunjukkan dengan adanya darah yang keluar
dari tubuh), akan tetapi konsep ritual Etu bukan sekedar menyaksikan darah yang keluar dari badan
seseorang yang melakukan ritual Etu, tetapi lebih khusus lagi yakni sebagai acara ritual sakral yang
ingin mengajak setiap generasi berikutnya untuk memahami dan mau belajar mengenai sikap
kebersamaan, sikap konsisten, dan saling menghargai, dengan harapan melalui ritual ini mencoba
membentuk karakter dari nilai-nilai yang disumbangkan oleh ritual Etu, kepada pribadi masyarakat
baik dalam Kampung Boawae maupun masyarakat luas, karenanya masyarakat melaksanakan dengan
penuh kegembiraan dan sukacita.
Ritual Etu merupakan ritual adat yang mempunyai maksud dan tujuan yang luhur.
Masyarakatnya sangat mengagungkan kebudayaan ini, masyarakat mengadakan ritual ini karena yakin
bahwa ritual ini memiliki kekuatan sebagai pengikat antar masyarakat dan masyarakat dengan
leluhur, sebagai ritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya, ritual ini pada saat awal
pelaksanaannya di dahului terlebih dahulu dengan sebuah ungkapan syukur dengan menyebutkan doa-
doa di depan nabe dan peo. Ketua adat yang menjadi penanggung jawab terhadap pelaksanaan ritual
Etu dan dibantu oleh tokoh-tokoh masyarakat dan ketua setiap suku. Di kampung Boawae Etu hanya
boleh dilakukan pada bulan juni, sebab dalam kalender adat bulan tersebut merupakan masa memanen.
Setelah menetapkan tanggal maka acara persiapan ditunjukan pada penyelenggaraan teknis upacara dan
penyambutan tamu yang diundang pihak penyelenggaraan sebagai tuan rumah wajib mempersiapkan
● Loka melo (arena) dengan membuat pagar keliling dan kedua sisi lebar, loka melo
didirikan pondok dengan perlengkapan melo (alat musik). Perlengkapan melo
4
terdiri dari bangku yang terbuat dari bambu dan sebatang bambu yang diletakan
diatas tanah dan tongkat (dho melo)
● Kepo (alat tinju) yang dibuat dari ijuk yang dipintal pada bagian ujung biasanya
diberi benda keras seperti tanduk rusak atau pecahan beling (pada zaman dulu)
dan kulit kerbau.
Etu dan juga ritual adat lainnya, wajib dilaksanakan di kisa nata (alun- alun) rumah adat (sa'o
waja) yang merupakan pusat dari aktivitas adat dan kebudayaan masyarakat setempat. Di tengah-
tengah kisa nata itu terdapat tugu kayu bercabang dua yang dipancang di atas batu bersusun (peo)
yang melambangkan persatuan dan persekutuan masyarakat. Sehari sebelum Etu digelar, seluruh
masyarakat memadati kisa nata dan merayakan malam itu dengan pertunjukan seni musik dan tari
(dero) yang dilakukan dengan membuat lingkaran pada api unggun. Tempat pelaksanaan dero biasanya
disebut dengan loka dan dilaksanakan pada halaman kampung. Setiap orang yang ada biasanya
membentuk kelompoknya masing-masing, syair-syair dero biasanya berupa pantun-pantun muda mudi,
sindiran terhadap kekeliruan masyarakat dalam kehidupan, nasehat, puja puji terhadap kekasih dan lain
sebagainya.
Pelestarian terhadap suatu kebudayaan dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan dari
para pendukungnya baik pemerintah maupun masyarakat. Suatu kebudayaan juga dapat lestari apabila
didukung oleh partisipasi dari masyarakatnya, tidak menutup kemungkinan apabila dalam
perjalanannya terdapat hambatan-hambatan, karena setiap perubahan yang terjadi terhadap masyarakat
akan berdampak buruk terhadap kebudayaannya karena kedua aspek tersebut saling terkait satu sama
lain. Pelestarian merupakan suatu cara mempertahankan kebudayaan yang pernah ada, pelestarian
tersebut dimaksudkan agar kebudayaan tersebut dapat lestari sehingga dapat diturunkan kepada
generasi berikutnya dengan tujuan agar dapat dilaksanakan secara turun-temurun. Pemda Nagekeo
menjadikan Etu sebagai pionir wisata kabupaten Nagekeo. Hal ini dikarenakan Etu merupakan salah
satu bentuk kearifan lokal yang unik karena tidak ditemukan di daerah lain.
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu:
1. Keterkaitan antara Masyarakat dan Kebudayaan:
 Masyarakat diidentifikasi sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan
memiliki pola kehidupan serta kebudayaan yang membedakan satu sama lain.
 Kebudayaan dianggap sebagai elemen penting dalam kelangsungan hidup masyarakat,
dan keduanya saling mempengaruhi.
2. Upacara Adat Tinju Tradisional Etu:
 Ritual Etu merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Nagekeo, dengan ritus dan
proses pelaksanaan yang berbeda-beda di beberapa tempat di kabupaten Nagekeo.
 Meskipun terdapat pandangan negatif dari masyarakat luas terkait kekerasan fisik dalam
ritual ini, dijelaskan bahwa Etu memiliki tujuan lebih dalam, yaitu memperkuat
kebersamaan, konsistensi, dan saling menghargai.
3. Pelestarian Budaya dan Pariwisata:
 Pemerintah Daerah Nagekeo menjadikan Etu sebagai salah satu pionir wisata di daerah
tersebut untuk melestarikan cagar budaya dan memberikan manfaat kepada masyarakat
setempat.
 Ritual Etu menjadi daya tarik wisata karena kekhasannya dan nilai-nilai budaya yang
terkandung di dalamnya.
4. Persepsi Masyarakat dan Penilaian Luas:
 Masyarakat yang menjalankan ritual Etu sering mendapat penilaian negatif dari
masyarakat luas, terutama terkait dengan persepsi kekerasan.
 Penjelasan menyatakan bahwa asumsi ini hanya melihat satu sisi dari ritual, sedangkan
ritual tersebut sebenarnya memiliki tujuan positif seperti memupuk kebersamaan dan
nilai-nilai positif.
5. Persiapan dan Pelaksanaan Ritual:
 Ritual Etu memerlukan persiapan teknis dan tempat penyelenggaraan tertentu, seperti
loka melo (arena) dan keplo (alat tinju).
 Pelaksanaan Etu dan ritual adat lainnya diarahkan untuk dilaksanakan di kisa nata (alun-
alun) rumah adat (sa'o waja) sebagai pusat aktivitas adat dan kebudayaan masyarakat
setempat.
6. Pentingnya Nilai-Nilai dalam Ritual:
 Ritual Etu dianggap memiliki maksud dan tujuan yang luhur, dan masyarakat meyakini
bahwa ritual ini memiliki kekuatan sebagai pengikat antar masyarakat dan leluhur.
 Ritual Etu juga dianggap sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai kebersamaan,
konsistensi, dan saling menghargai kepada generasi berikutnya
6
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JPJO/article/download/1576/1382/
http://repository.iftkledalero.ac.id/658/5/BAB%20IV%20-%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://180.250.177.156/519/1/cover.pdf

More Related Content

What's hot

Sejarah Indonesia - Teori Yunan
Sejarah Indonesia - Teori YunanSejarah Indonesia - Teori Yunan
Sejarah Indonesia - Teori Yunanhanakamilah4
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 8
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 8Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 8
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 8Farichah Riha
 
perangkat-keras-komputer.ppt
perangkat-keras-komputer.pptperangkat-keras-komputer.ppt
perangkat-keras-komputer.pptTomyamGilo
 
Sistem komputer bab 4
Sistem komputer bab 4Sistem komputer bab 4
Sistem komputer bab 4aishafathina
 
Pk9 s2 kd4.1.t1. proses produksi kerajinan bahan keras alam
Pk9 s2 kd4.1.t1. proses produksi kerajinan bahan keras alamPk9 s2 kd4.1.t1. proses produksi kerajinan bahan keras alam
Pk9 s2 kd4.1.t1. proses produksi kerajinan bahan keras alamAgus Tri
 
Pk8 s2kd3.1.t1 prinsip kerajinan bahan lunak
Pk8 s2kd3.1.t1 prinsip kerajinan bahan lunakPk8 s2kd3.1.t1 prinsip kerajinan bahan lunak
Pk8 s2kd3.1.t1 prinsip kerajinan bahan lunakAgus Tri
 
Mengenal microsoft excel 2007
Mengenal microsoft excel 2007Mengenal microsoft excel 2007
Mengenal microsoft excel 2007smpn-megaluh
 
Sistem komputer bab 4
Sistem komputer bab 4Sistem komputer bab 4
Sistem komputer bab 4arya36380
 
Power Point Sejarah Komputer Hardware Dan Software
Power Point Sejarah Komputer Hardware Dan SoftwarePower Point Sejarah Komputer Hardware Dan Software
Power Point Sejarah Komputer Hardware Dan Softwarethejak14
 
Power point prakarya ikan hias
Power point prakarya ikan hiasPower point prakarya ikan hias
Power point prakarya ikan hiasGilang Riskiawan
 
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxTeknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxWayanWinarye1
 
komponen penyusun komputer
komponen penyusun komputerkomponen penyusun komputer
komponen penyusun komputerNurLisa10
 
STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE PADA SMAN 2 LUMAJA...
STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE PADA SMAN 2 LUMAJA...STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE PADA SMAN 2 LUMAJA...
STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE PADA SMAN 2 LUMAJA...raras anggita
 
SILABUS TIK KELAS IX SEMESTER 1 DAN 2
SILABUS TIK KELAS IX SEMESTER 1 DAN 2SILABUS TIK KELAS IX SEMESTER 1 DAN 2
SILABUS TIK KELAS IX SEMESTER 1 DAN 2Nanang Heryana
 

What's hot (20)

Sejarah Indonesia - Teori Yunan
Sejarah Indonesia - Teori YunanSejarah Indonesia - Teori Yunan
Sejarah Indonesia - Teori Yunan
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 8
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 8Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 8
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 8
 
perangkat-keras-komputer.ppt
perangkat-keras-komputer.pptperangkat-keras-komputer.ppt
perangkat-keras-komputer.ppt
 
Sistem komputer bab 4
Sistem komputer bab 4Sistem komputer bab 4
Sistem komputer bab 4
 
Pk9 s2 kd4.1.t1. proses produksi kerajinan bahan keras alam
Pk9 s2 kd4.1.t1. proses produksi kerajinan bahan keras alamPk9 s2 kd4.1.t1. proses produksi kerajinan bahan keras alam
Pk9 s2 kd4.1.t1. proses produksi kerajinan bahan keras alam
 
Pk8 s2kd3.1.t1 prinsip kerajinan bahan lunak
Pk8 s2kd3.1.t1 prinsip kerajinan bahan lunakPk8 s2kd3.1.t1 prinsip kerajinan bahan lunak
Pk8 s2kd3.1.t1 prinsip kerajinan bahan lunak
 
Pengenalan perangkat komputer
Pengenalan perangkat komputerPengenalan perangkat komputer
Pengenalan perangkat komputer
 
Seni patung
Seni patungSeni patung
Seni patung
 
SENI ANYAMAN
SENI ANYAMAN SENI ANYAMAN
SENI ANYAMAN
 
Mengenal microsoft excel 2007
Mengenal microsoft excel 2007Mengenal microsoft excel 2007
Mengenal microsoft excel 2007
 
Sistem komputer bab 4
Sistem komputer bab 4Sistem komputer bab 4
Sistem komputer bab 4
 
Power Point Sejarah Komputer Hardware Dan Software
Power Point Sejarah Komputer Hardware Dan SoftwarePower Point Sejarah Komputer Hardware Dan Software
Power Point Sejarah Komputer Hardware Dan Software
 
Power point prakarya ikan hias
Power point prakarya ikan hiasPower point prakarya ikan hias
Power point prakarya ikan hias
 
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxTeknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
 
Sejarah dan Perkembangan Memori External
Sejarah dan Perkembangan Memori ExternalSejarah dan Perkembangan Memori External
Sejarah dan Perkembangan Memori External
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
komponen penyusun komputer
komponen penyusun komputerkomponen penyusun komputer
komponen penyusun komputer
 
Sifat kayu
Sifat kayuSifat kayu
Sifat kayu
 
STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE PADA SMAN 2 LUMAJA...
STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE PADA SMAN 2 LUMAJA...STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE PADA SMAN 2 LUMAJA...
STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE PADA SMAN 2 LUMAJA...
 
SILABUS TIK KELAS IX SEMESTER 1 DAN 2
SILABUS TIK KELAS IX SEMESTER 1 DAN 2SILABUS TIK KELAS IX SEMESTER 1 DAN 2
SILABUS TIK KELAS IX SEMESTER 1 DAN 2
 

Similar to MAKALAH KEBUDAYAAN TINJU ADAT (ETU).docx

tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fixsulai men
 
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luarMakalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luarMara Sutan Siregar
 
pengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_senipengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_seniahufiamaya
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)nuralfiyani24
 
270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah
270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah
270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerahErika Silviani
 
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragamanFungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragamanHarry Bagiada
 
Budaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi globalBudaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi globalBolinggo Joyo
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliDede Adi Nugraha
 
Final Exam Tionghoa
Final Exam TionghoaFinal Exam Tionghoa
Final Exam Tionghoadianaists
 
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanKontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanBabyHenry
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaanPastime.net
 
pluralitasmasyarakatindonesia-191108232357.pdf
pluralitasmasyarakatindonesia-191108232357.pdfpluralitasmasyarakatindonesia-191108232357.pdf
pluralitasmasyarakatindonesia-191108232357.pdfSuBagio6
 

Similar to MAKALAH KEBUDAYAAN TINJU ADAT (ETU).docx (20)

tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fix
 
Makalah kesenian
Makalah kesenianMakalah kesenian
Makalah kesenian
 
18 artikel endah_ok
18 artikel endah_ok18 artikel endah_ok
18 artikel endah_ok
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
MAKALAH KEBUDAYAAN MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN MUNA MAKALAH KEBUDAYAAN MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN MUNA
 
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luarMakalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
Makalah perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar
 
Buku kearifan lokal
Buku kearifan lokalBuku kearifan lokal
Buku kearifan lokal
 
Proposal keberagaman.docx
Proposal keberagaman.docxProposal keberagaman.docx
Proposal keberagaman.docx
 
pengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_senipengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_seni
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
 
270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah
270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah
270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah
 
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragamanFungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
 
Budaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi globalBudaya Nasional dan Interaksi global
Budaya Nasional dan Interaksi global
 
Makalah tradisi lisan kantola
Makalah tradisi lisan kantolaMakalah tradisi lisan kantola
Makalah tradisi lisan kantola
 
Suku batak
Suku batakSuku batak
Suku batak
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan Bali
 
Final Exam Tionghoa
Final Exam TionghoaFinal Exam Tionghoa
Final Exam Tionghoa
 
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanKontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
pluralitasmasyarakatindonesia-191108232357.pdf
pluralitasmasyarakatindonesia-191108232357.pdfpluralitasmasyarakatindonesia-191108232357.pdf
pluralitasmasyarakatindonesia-191108232357.pdf
 

Recently uploaded

MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxjayantilinda
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...walidumar
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13ZulfiWahyudiAsyhaer1
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAVeonaHartanti
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 

MAKALAH KEBUDAYAAN TINJU ADAT (ETU).docx

  • 1. MAKALAH ANTROPOLOGI BUDAYA TINJU ADAT DI BOAWAE NAMA : MARIA TRIFONIA CO’O KELAS : X1-BBD SMAK ST. FRANSISKUS XAVERIUS BOAWAE
  • 2.
  • 3. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pelajaran antropologi dengan waktu yang telah di tentukan. Makalah antropologi dengan judul “Budaya Tinju Adat (Etu) Di Boawae”. Terlepas dari sumber ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Besar harapan saya dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua orang yang sudah mendukung dan menyukseskan tugas saya. Terima kasih. Boawae,10 Desember 2023 Penulis
  • 4. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………i DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………...ii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..1 1.1.Latar Belakang………………………………………………………………………………….1 1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………1 1.3.Tujuan……………………………………………………………………………………………1 BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………2 2.1.Budaya Adat……………………………………………………………………………………..2 2.2.Budaya Adat dan Tujuan Tinju Adat (Etu)……………………………………………………2 BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………5 3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………………5 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..6
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masyarakat pada umumnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan mempunyai ciri khas dari proses kehidupannya. Masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya mempunyai perbedaan dari pola kehidupan mereka. Pola-pola kehidupan tersebut membentuk suatu kebudayaan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan pola kehidupan masyarakat itu sendiri. Masyarakat hidup dengan kebudayaan yang membedakan masyarakat tersebut dan kebudayaan juga tidak akan tercipta apabila masyarakat tidak mempunyai kebudayaan masing-masing yang berbeda. Jadi dengan kata lain bahwa masyarakat dan kebudayaan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Kebudayaan merupakan suatu hal yang sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, kebudayaan sangat mempengaruhi pola kehidupan dan kelangsungan hidup dari suatu masyarakat. Keaslian kebudayaan tidak bisa ditebak karena kebudayaan adalah suatu hal yang abstrak dan bebas. Abstrak karena bentuknya yang tidak jelas karena mengikuti pola hidup dari masyarakat itu sendiri dan bebas karena kebudayaan tidak terikat dengan suatu hal tetapi kebudayaan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perubahan yang ada di masyarakat. Masyarakat adat di Kampung Boawae memiliki upacara tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini. Upacara tradisional tersebut tampak dilestarikan di tengah-tengah para pendukungnya dan tetap bertahan di tengah gencatan modernisasi. Hal itu tentu menjadi fenomena yang menarik dalam konteks kebudayaan. Salah satu upacara tradisional yang tetap dilestarikan oleh masyarakat adat Kampung Boawae adalah Upacara Adat Tinju Tradisional (Etu). Upacara Adat Etu merupakan sebuah atraksi budaya sebagai salah satu rangkaian acara adat untuk memperingati hari menanam hingga panen kebun. 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditemukan masalah yaitu: 1.Apa itu budaya adat? 2.Apa itu tinju adat (etu) dan tujuan dari budaya adat tinju (etu)? 1.3.Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini 1.Sebagai pengenalan salah satu budaya adat dari Boawae 2. Sebagai bahan materi/ tugas dalam peningkatan mutu belajar siswa 3.Sebagai salah satu bentuk pertimbangan nilai tugas pelajaran antropologi
  • 6. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Budaya Adat Masyarakat pada umumnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan mempunyai ciri khas dari proses kehidupannya. Masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya mempunyai perbedaan dari pola kehidupan mereka. Pola-pola kehidupan tersebut membentuk suatu kebudayaan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan pola kehidupan masyarakat itu sendiri. Masyarakat hidup dengan kebudayaan yang membedakan masyarakat tersebut dan kebudayaan juga tidak akan tercipta apabila masyarakat tidak mempunyai kebudayaan masing-masing yang berbeda. Jadi dengan kata lain bahwa masyarakat dan kebudayaan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Kebudayaan merupakan suatu hal yang sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, kebudayaan sangat mempengaruhi pola kehidupan dan kelangsungan hidup dari suatu masyarakat. Keaslian kebudayaan tidak bisa ditebak karena kebudayaan adalah suatu hal yang abstrak dan bebas. Abstrak karena bentuknya yang tidak jelas karena mengikuti pola hidup dari masyarakat itu sendiri dan bebas karena kebudayaan tidak terikat dengan suatu hal tetapi kebudayaan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perubahan yang ada di masyarakat. Setiap masyarakat tentulah mempunyai kebudayaan, baik kebudayaan fisik maupun aktivitas. Kebudayaan fisik berupa karya yang dihasilkan oleh manusia biasanya berbentuk barang, sedangkan kebudayaan aktivitas berupa karya manusia yang berupa kegiatan atau aktivitas manusia yang bisa disebutkan sebagai ciri khas dari suatu kelompok manusia. Terutama kebudayaan aktivitas yang terdiri dari berbagai upacara adat maupun tradisi. Upacara adat dapat menjadi ciri khas dari suatu masyarakat karena merupakan hasil kebudayaan yang sudah dihasilkan oleh masyarakat tersebut. Upacara adat juga merupakan suatu sarana pemersatu dimana masyarakat yang mengikuti upacara adat tersebut akan saling bertemu dan berinteraksi sehingga dapat mempererat tali silaturahmi dan tali persaudaraan di antara masyarakat yang mengikuti dan menghadiri upacara tersebut. Masyarakat adat di Kampung Boawae memiliki upacara tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini. Upacara tradisional tersebut tampak dilestarikan di tengah-tengah para pendukungnya dan tetap bertahan di tengah gencatan modernisasi. Hal itu tentu menjadi fenomena yang menarik dalam konteks kebudayaan. Salah satu upacara tradisional yang tetap dilestarikan oleh masyarakat adat Kampung Boawae adalah Upacara Adat Tinju Tradisional (Etu). Upacara Adat Etu merupakan sebuah atraksi budaya sebagai salah satu rangkaian acara adat untuk memperingati hari menanam hingga panen kebun. 2.2. Budaya Dan Tujuan Tinju Adat (Etu) Upacara Adat Etu merupakan sebuah atraksi budaya sebagai salah satu rangkaian acara adat untuk memperingati hari menanam hingga panen kebun. Etu merupakan ritual turun temurun yang selalu dilaksanakan masyarakat Nagekeo dengan ritus-ritus adat tertentu. Ritual setahun sekali ini juga
  • 7. 3 tidak sembarangan dilaksanakan. Hanya sejumlah tempat di kabupaten Nagekeo yang melakukan ritual ini seperti di Kecamatan Boawae, Mauponggo, Aesesa dan Aesesa Selatan. Proses pelaksanaan ritual, penentuan jadwal ritual, maupun tujuan pelaksanaan setiap tempat tersebut berbeda-beda dan memiliki ciri khas tersendiri. Karena kekhasan Etu tersebut, Pemerintah Daerah Nagekeo menjadikan Etu sebagai salah satu pionir wisata di daerah tersebut. Penetapan tersebut juga sebagai salah satu bentuk pelestarian cagar budaya agar eksistensinya tetap berlangsung dan memberikan faedah kepada masyarakat setempat. Nurhadi, sebagai salah satu bentuk atraksi olahraga yang unik dan pionir wisata budaya di kabupaten Nagekeo, sehingga penelitian ini berfokus pada proses penyelenggaraan atraksi tinju tradisional Etu sebagai salah satu tempat penyelenggara ritual Etu. Kemudian promosi atraksi tinju tradisional (Etu) sebagai destinasi pariwisata tahunan. Masyarakat yang memiliki budaya Etu mendapat penilaian dari masyarakat luas yang menganggap negatif karena berhubungan dengan kekerasan fisik atau berhubungan dengan kekerasan, ritual dengan cara seperti ini menilai bahwa ritual Etu adalah cerminan dari karakter masyarakatnya, masyarakat yang keras, tempramen. Masyarakat hanya melihat dari satu sisi saja, tidak melihat bagaimana orang yang datang berkumpul dan disambut meriah oleh tokoh adat atau mosalaki dan seluruh warga kampung, masyarakat yang datang dijamu dan dilayani, setiap masyarakat yang datang diwajibkan untuk masuk kedalam rumah masing-masing warganya, tanpa membatasi berapa jumlah yang datang, dan semua yang hadir harus diberi makan. Hal semacam ini menandakan bahwa sebenarnya ritual ini dilakukan bukan semata-mata karena masalah-masalah duniawi seperti layaknya seseorang yang ingin balas dendam secara individu, dengan menunjukkan sikap kekuatan dan kekerasan untuk sikap memusuhi (tinju sendiri hanya bagian pengorbanan saja dimana simbol dari kesuburan yang ditunjukkan dengan adanya darah yang keluar dari tubuh), akan tetapi konsep ritual Etu bukan sekedar menyaksikan darah yang keluar dari badan seseorang yang melakukan ritual Etu, tetapi lebih khusus lagi yakni sebagai acara ritual sakral yang ingin mengajak setiap generasi berikutnya untuk memahami dan mau belajar mengenai sikap kebersamaan, sikap konsisten, dan saling menghargai, dengan harapan melalui ritual ini mencoba membentuk karakter dari nilai-nilai yang disumbangkan oleh ritual Etu, kepada pribadi masyarakat baik dalam Kampung Boawae maupun masyarakat luas, karenanya masyarakat melaksanakan dengan penuh kegembiraan dan sukacita. Ritual Etu merupakan ritual adat yang mempunyai maksud dan tujuan yang luhur. Masyarakatnya sangat mengagungkan kebudayaan ini, masyarakat mengadakan ritual ini karena yakin bahwa ritual ini memiliki kekuatan sebagai pengikat antar masyarakat dan masyarakat dengan leluhur, sebagai ritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya, ritual ini pada saat awal pelaksanaannya di dahului terlebih dahulu dengan sebuah ungkapan syukur dengan menyebutkan doa- doa di depan nabe dan peo. Ketua adat yang menjadi penanggung jawab terhadap pelaksanaan ritual Etu dan dibantu oleh tokoh-tokoh masyarakat dan ketua setiap suku. Di kampung Boawae Etu hanya boleh dilakukan pada bulan juni, sebab dalam kalender adat bulan tersebut merupakan masa memanen. Setelah menetapkan tanggal maka acara persiapan ditunjukan pada penyelenggaraan teknis upacara dan penyambutan tamu yang diundang pihak penyelenggaraan sebagai tuan rumah wajib mempersiapkan ● Loka melo (arena) dengan membuat pagar keliling dan kedua sisi lebar, loka melo didirikan pondok dengan perlengkapan melo (alat musik). Perlengkapan melo
  • 8. 4 terdiri dari bangku yang terbuat dari bambu dan sebatang bambu yang diletakan diatas tanah dan tongkat (dho melo) ● Kepo (alat tinju) yang dibuat dari ijuk yang dipintal pada bagian ujung biasanya diberi benda keras seperti tanduk rusak atau pecahan beling (pada zaman dulu) dan kulit kerbau. Etu dan juga ritual adat lainnya, wajib dilaksanakan di kisa nata (alun- alun) rumah adat (sa'o waja) yang merupakan pusat dari aktivitas adat dan kebudayaan masyarakat setempat. Di tengah- tengah kisa nata itu terdapat tugu kayu bercabang dua yang dipancang di atas batu bersusun (peo) yang melambangkan persatuan dan persekutuan masyarakat. Sehari sebelum Etu digelar, seluruh masyarakat memadati kisa nata dan merayakan malam itu dengan pertunjukan seni musik dan tari (dero) yang dilakukan dengan membuat lingkaran pada api unggun. Tempat pelaksanaan dero biasanya disebut dengan loka dan dilaksanakan pada halaman kampung. Setiap orang yang ada biasanya membentuk kelompoknya masing-masing, syair-syair dero biasanya berupa pantun-pantun muda mudi, sindiran terhadap kekeliruan masyarakat dalam kehidupan, nasehat, puja puji terhadap kekasih dan lain sebagainya. Pelestarian terhadap suatu kebudayaan dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan dari para pendukungnya baik pemerintah maupun masyarakat. Suatu kebudayaan juga dapat lestari apabila didukung oleh partisipasi dari masyarakatnya, tidak menutup kemungkinan apabila dalam perjalanannya terdapat hambatan-hambatan, karena setiap perubahan yang terjadi terhadap masyarakat akan berdampak buruk terhadap kebudayaannya karena kedua aspek tersebut saling terkait satu sama lain. Pelestarian merupakan suatu cara mempertahankan kebudayaan yang pernah ada, pelestarian tersebut dimaksudkan agar kebudayaan tersebut dapat lestari sehingga dapat diturunkan kepada generasi berikutnya dengan tujuan agar dapat dilaksanakan secara turun-temurun. Pemda Nagekeo menjadikan Etu sebagai pionir wisata kabupaten Nagekeo. Hal ini dikarenakan Etu merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang unik karena tidak ditemukan di daerah lain.
  • 9. 5 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu: 1. Keterkaitan antara Masyarakat dan Kebudayaan:  Masyarakat diidentifikasi sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan memiliki pola kehidupan serta kebudayaan yang membedakan satu sama lain.  Kebudayaan dianggap sebagai elemen penting dalam kelangsungan hidup masyarakat, dan keduanya saling mempengaruhi. 2. Upacara Adat Tinju Tradisional Etu:  Ritual Etu merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Nagekeo, dengan ritus dan proses pelaksanaan yang berbeda-beda di beberapa tempat di kabupaten Nagekeo.  Meskipun terdapat pandangan negatif dari masyarakat luas terkait kekerasan fisik dalam ritual ini, dijelaskan bahwa Etu memiliki tujuan lebih dalam, yaitu memperkuat kebersamaan, konsistensi, dan saling menghargai. 3. Pelestarian Budaya dan Pariwisata:  Pemerintah Daerah Nagekeo menjadikan Etu sebagai salah satu pionir wisata di daerah tersebut untuk melestarikan cagar budaya dan memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.  Ritual Etu menjadi daya tarik wisata karena kekhasannya dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. 4. Persepsi Masyarakat dan Penilaian Luas:  Masyarakat yang menjalankan ritual Etu sering mendapat penilaian negatif dari masyarakat luas, terutama terkait dengan persepsi kekerasan.  Penjelasan menyatakan bahwa asumsi ini hanya melihat satu sisi dari ritual, sedangkan ritual tersebut sebenarnya memiliki tujuan positif seperti memupuk kebersamaan dan nilai-nilai positif. 5. Persiapan dan Pelaksanaan Ritual:  Ritual Etu memerlukan persiapan teknis dan tempat penyelenggaraan tertentu, seperti loka melo (arena) dan keplo (alat tinju).  Pelaksanaan Etu dan ritual adat lainnya diarahkan untuk dilaksanakan di kisa nata (alun- alun) rumah adat (sa'o waja) sebagai pusat aktivitas adat dan kebudayaan masyarakat setempat. 6. Pentingnya Nilai-Nilai dalam Ritual:  Ritual Etu dianggap memiliki maksud dan tujuan yang luhur, dan masyarakat meyakini bahwa ritual ini memiliki kekuatan sebagai pengikat antar masyarakat dan leluhur.  Ritual Etu juga dianggap sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, konsistensi, dan saling menghargai kepada generasi berikutnya