SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MENGENAL GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)
SEJARAH, CARA KERJA DAN PERKEMBANGANNYA
A. Pengertian
Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang
memanfaatkan satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit
yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri
dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai
cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di
seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit.
GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat
tinggi.
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit
yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini dapat digunakan
oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca, serta didesain untuk
memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti dan juga informasi
mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia. GPS adalah satu-satunya
sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24
satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima
oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi,
kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain
GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat,
dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS. Kumpulan satelit ini diurus
oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan
sistem ini sekitar US$750 juta per tahun, termasuk penggantian satelit lama,
serta riset dan pengembangan.
B. Sejarah
Sebelum GPS dikenal, dahulu orang menggunakan beberapa tanda alam di
dalam menentukan lokasi dan arah. Pada saat mereka berada di darat, mereka
menggunakan beberapa acuan alam seperti pegunungan, pepohonan ataupun
jenis bebatuan. Tanda-tanda alam di atas sifatnya tidak kekal apabila terjadi
bencana alam diantaranya banjir yang mengakibatkan tanah longsor ataupun
gempa bumi yg dapat menghilangkan semuanya itu.
Untuk menggantikan tanda-tanda alam tersebut, maka orang menggunakan
Kompas sebagai penentu arah. Selain alat ini orang juga menggunakan rasi
bintang tertentu sebagai penentu arah. Namun metode pengamatan bintang ini
sangat memakan waktu karena orang harus menghitung sudut yang ada
diantara bintang-bintang untuk menentukan arah bepergian di lautan yang luas.
Sejarah dari teknologi navigasi satelit dimulai dari zaman perlombaan ruang
angkasa. Dengan adanya peluncuran Sputnik I pada tahun 1957, orang – orang
Russia harus kembali mempelajari Efek Doppler: Untuk memelihara kontak
radio dengan sebuah obyek yang bergerak, kita harus terus menerus
mengubah frekuensi gelombangnya. Stasiun pengawasan akan mencari dalam
suatu wilayah frekuensi tertentu sampai ia dapat memperoleh hubungan dengan
sinyal dari Sputnik. Dengan menghitung perubahan frequency, stasiun
pengawasan dapat menentukan kecepatan Sputnik relatif terhadapnya. Dengan
begitu, stasiun pengawas dapat menentukan posisi Sputnik dalam orbit (garis
edar). Bahkan mereka secara cepat memilih suatu frekuensi yang dapat
didengar pada radio transistor yang normal.
GPS dimulai dari awal tahun 1960-an saat Departemen Pertahanan (Dephan)
Amerika Serikat merasa perlu memiliki sistem navigasi yang akurat, dapat
berfungsi secara global, dalam segala cuaca, dan tersedia setiap saat. Berbagai
pendekatan dan teknologi diuji coba sampai akhirnya pada akhir tahun 1973
Dephan AS menyetujui pelaksanaan uji coba satelit Navstar yang menjadi
generasi pertama dari satelit GPS.
Hingga tahun 1983, masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan mengizinkan
penggunaan GPS untuk pesawat sipil setelah terjadi insiden penembakan
pesawat Korean Airlines, penerbangan 007 yang dianggap "nyasar" melintasi
perbatasan Uni Soviet. Sejak saat itu, GPS mulai disiapkan untuk dipergunakan
oleh kalangan sipil secara internasional, terutama untuk kalangan penerbangan
dan kelautan.
Lonjakan pesat industri GPS pertama terjadi di tahun 1991 saat terjadinya
Perang Teluk. Pada saat itu, Pentagon memesan 10.000 unit dan 3.000 unit
perangkat GPS nonmiliter dari Trimble Navigation dan Magellan Systems.
Pada perkembangan selanjutnya, perangkat GPS terus dikembangkan semakin
baik, andal, dan terjangkau harganya.
Maret 1994, Satelit GPS NAVSTAR 24 unit serta 3 unit cadangan telah siap
diorbit beroperasi untuk pengembangan teknologi navigasi diantaranya dapat
dipergunakan untuk bahan penelitian, Sport, Pertanian, Militer, Pilot, Surveyor,
Pendaki Gunung, Pengemudi, Nakhoda pelayaran, dan masih banyak lagi
kegunaan alat ini. GPS adalah system navigasi berbasis satelit, terdiri dari
jaringan 27 satelit (24 beroperasi, 3 cadangan) yang di tempatkan di orbit bumi
oleh US Department of Defense (US DoD). Awalnya GPS diperuntukan bagi
kepentingan militer (NavStar, nama yang diberi US DoD untuk GPS).
Pengembangan sistem GPS ini memakan biaya kurang lebih $ 12 Bilion secara
khusus dibuat untuk US Military dengan saluran transmisi band “L.2″
.(1227.60 MHz). Selanjutnya sekitar tahun 1983-1984, pemerintah AS
mengijinkan system yang dikembangkan untuk pertama kali dipergunakan oleh
sipil. GPS dapat bekerja di segala cuaca, di manapun di seluruh belahan dunia,
24 jam perhari 7 hari selama seminggu, tanpa harus membayar biaya
berlangganan atau pemasangan untuk penggunaan umum.
C. Alat
Untuk memanfaatkan GPS, kita harus menggunakan alat penerima GPS (GPS
receiver). Tugas alat penerima sinyal GPS adalah mencari tiga atau lebih
satelit-satelit ini (dengan cara mendeteksi sinyal yang dipancarkan dari satelit-
satelit itu), untuk menentukan jarak setiap satelit dari penerima, dan
menggunakan informasi ini untuk menentukan lokasi pengamat yang
membawa penerima ini (berdasarkan garis lintang dan bujurnya). Sebagai
informasi, sinya GPS ini ditransmisikan dalam frekuensi L Band, yakni pada
angka 1575,42 dan 1227,60 Mhz.
Alat ini akan menunjukkan lokasi kita dalam format koordinat, seperti pada
peta biasa. Jika kita perhatikan, setiap peta selalu dilengkapi dengan garis-garis
melintang dan membujur. Berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur
itulah kita menentukan letak suatu tempat. Nah, GPS juga memiliki koordinat
serupa yang disebut waypoint. Tentu saja, waypoint pada GPS lebih teliti dan
lebih akurat ketimbang koordinat peta.
Bagaimana cara alat penerima GPS bisa menampilkan koordinat kita? Metode
yang digunakan sebenarnya sangat sederhana. Jika penerima GPS di tangan
kita mengetahui jarak antara lokasi kita dan 3 buah satelit GPS, serta
mempunyai informasi tentang posisi satelit-satelit tersebut, maka lokasi kita
dengan gampang dapat dihitung. Karena bersifat tiga dimensi, bukan hanya
letak atau lokasi pasti alat penerima yang bisa ditentukan, melainkan juga
ketinggiannya dari permukaan bumi. Ini membuat sistem GPS sesuai dipakai
oleh dunia penerbangan untuk menentukan lokasi pesawat saati berada diudara.
D. Cara Kerja
Cara kerja sistem GPS pada dasarnya adalah menentukan jarak antara posisi
satelit-satelit GPS pada orbitnya di angkasa luar ke alat penerima GPS. Dengan
minimal 4 signal satelit yang diterima pada alat penerima GPS, maka alat
penerima GPS dapat menghitung, dengan tingkat ketelitian tertentu, lokasi?
alat penerima GPS tersebut di atas permukaan bumi. Pada saat ini j ada lebih
dari 31 satelit dengan 24 satelit aktif GPS yang mengorbit di angkasa luar,
tersebar di 6 bidang orbit.
Sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS memuat informasi waktu kapan
signal itu dipancarkan dan juga informasi mengenai posisi satelit yang
bersangkutan di angkasa luar. Satelit GPS dilengkapi dengan jam atom yang
memiliki ketelitian sangat tinggi, sehingga data waktu yang terbungkus dalam
sinyal GPS mempunyai tingkat ketepatan/akurasi yang tinggi.
Tingkat ketelitian yang dibutuhkan dari alat GPS bergantung pada penggunaan
alat GPS tersebut. Akurasi penentuan posisi alat GPS komersial saat ini yang
hanya menggunakan informasi dari GPS (standalone GPS) adalah sekitar 100
meter, sedangkan bila menggunakan tambahan referensi informasi lain
(differential GPS) yang standar maka tingkat akurasinya bisa antara 10 cm
sampai 1m.
Sistim ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang
memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima.
Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa,
dan bagian pengguna.
Gambaran skema sistim GPS
1. Bagian Kontrol
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada
sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi,
ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal sari satelit diterima oleh bagian
kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi
yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya
akan di kirimkan kepada alat navigasi kita.
2. Bagian Angkasa
Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi,
sekitar 12.000 mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini
diatur sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima
paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat
melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau
gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan juga akan memancarkan
informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini dipancarkan dengan kode ‘pseudo-
random’. Masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-sendiri. Nomor
kode ini biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka kita bisa
melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut.
Data ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat
navigasi dengan satelit, yang akan digunakan untuk mengukur koordinat
lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga akan membantu alat dalam
penghitungan. Kekuatan sinyal ini lebih dipengaruhi oleh lokasi satelit,
sebuah alat akan menerima sinyal lebih kuat dari satelit yang berada tepat
diatasnya (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari ketika jam 12
siang) dibandingkan dengan satelit yang berada di garis cakrawala
(bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari terbenam/terbit).
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis
satelit pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada
1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit
juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang
L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.
3. Bagian Pengguna
Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan
memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat
navigasi secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan lokasi
(approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit.
Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam.
Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi
memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan
data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal
dari 1 buah satelit lagi.
Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat
navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya
adalah koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit
yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung
koordinat posisinya dengan lebih tepat.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit
menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat
bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal
yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita
masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat
berfungsi.
Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang
dapat diterima.
Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang
elektromagnetik.
Gedung-gedung. Tidak hanya ketika didalam gedung, berada
diantara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti
berada di dalam lembah.
Sinyal yang memantul, misal bila berada diantara gedung-gedung
tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat
navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.
E. Manfaat
Sistem ini dapat dipakai di segala bidang misalnya :
1. Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang seperti menurunkan arah bom, atau
mengetahui posisi pasukan berada. dengan cara ini maka kita bisa
mengetahui maa teman dan mana lawan utnuk menghindari salah target,
ataupun menetukan pergerakan pasukan.
2. Navigasi
Banyak digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. beberapa
kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi., dengan
menambahkan peta maka bisa digunakan untuk memandu pengendara,
sehingga pengendaa bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih
untuk menacapai tujuan yang diinginkan.
3. Sistem informasi geografis
Untuk keperluan sistem informasi geografis, GPS sering juga diikutsertakan
dalam pembuatan peta. seperti mengukur jarak perbatasan, atau sebagai
referensi pengukuran.
4. sistem pelacakan kendaraan
kegunaan lain GPS sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS
pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja
kendaraan/aset bergerak berarti saat ini.
5. Pemantauan Gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk
memantau pergerakan tanah, yang ordernya hanya mm dalam setahun.
pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya
gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik.
F. Perkembangan
GPS Navigasi dan Global Positioning System sering bisa ditemukan di kaca
depan mobil atau pada sepeda motor dan sepeda. Teknologi ini sangat populer
sehingga sistem pemetaan canggih ini yang lebih baru bahkan mobil yang
dirancang dengan GPS dimasukkan sebagai fitur standar. Tapi apa yang
banyak orang gagal untuk sadari adalah bahwa GPS mulai sebagai lebih dari
perangkat yang digunakan oleh directionally ditantang. GPS Navigasi mulai
sebagai sebelum waktu dan menjanjikan peralatan yang dirancang oleh
Pemerintah Amerika Serikat untuk militer dan pemerintah menggunakan secara
eksklusif.
Hari sistem ini mencakup pengoperasian 24 satelit yang terus mengorbit bumi
dalam lagu yang sangat tepat. Satelit digunakan untuk berbagai fungsi yang
mencakup navigasi, GPS pemetaan dan pelacakan. Dengan bantuan satelit ini
yang hanya terlihat pada malam hari kita dapat secara akurat menggambarkan
lokasi kami, lokasi orang lain, atau lokasi di mana kita ingin melakukan
perjalanan. Apa yang lebih luar biasa adalah bagaimana sistem seperti kecil
sekarang. Hari GPS bisa masuk ke telapak tangan Anda dan belum memegang
kekuasaan yang sangat besar. Beberapa unit navigasi bahkan dibangun ke jam
yang tidak lebih besar dari seperempat, GPS yang lebih kecil populer untuk
pejalan kaki dan pengendara sepeda motor karena mudah untuk dibawa dan
mengetahui lokasi.
Teknologi GPS terus-menerus berubah dan hanya masa depan akan dapat
memberi tahu kami apa yang akan terjadi dengan itu karena kemungkinan tidak
terbatas. Dengan hari ini kendaraan, built in GPS memiliki lebih banyak
daripada navigasi. Teknologi yang ada sekarang memiliki kemampuan untuk
menempatkan informasi lalu lintas, cuaca dan berita informasi langsung ke
GPS dan peta itu! Bahkan pompa bensin dengan harga saat ini dapat digunakan
dengan layanan langsung MSN disertakan dalam beberapa GPS pembelian.
Pada awal perkembangan teknologi GPS, hanya ada satu receiver komersial yg
dijual secara bebas dipasar dengan harga sekitar beberapa ribu dolar Amerika.
Namun saat ini lebih dari 500 merk GPS telah beredar dipasar (Dapat dilihat
pada majalah GPS World edisi januari 2006). Harga receiver yang ada saat ini
bervariasi mulai dari sekitar 1 juta rupiah untuk GPS genggam hingga 500 juta
rupiah untuk high end geodetic receiver.
Receiver GPS komersial dapat dibagi menjadi empat jenis, berdasarkan pada
kemampuan menerima sinyal yakni;
1. Single-frequency code receiver.
2. Single-frequency carrier smoothed code receiver.
3. Single-frequency code and carrier receiver.
4. Dual-frequency receiver
Single-frequency receiver hanya dapat mengakses gelombang L1 saja
sedangkan Dual-frequency receiver dapat mengakses L1 dan L2.
Receiver yg paling sederhana dan sekaligus paling murah adalah single-
frequency code receiver. Receiver tipe ini hanya menggunakan data C/A saja
dan merupakan receiver yang memiliki akurasi paling rendah. Receiver kedua
adalah single-frequency carrier smoothed code receiver. Receiver ini juga
hanya menggunakan data C/A, bedanya receiver ini menggunakan carrier
wave untuk memproduksi kode C/A yang smooth, sehingga memperbaiki
resolusi pseudorange sehingga akurasi penentuan posisi-nya menjadi lebih
baik. Single-frequency code and carrier receiver memiliki kemampuan untuk
menyimpan rawdata kode C/A, P dan juga gelombang pembawa L1 yg
memungkinkan penentuan posisi teliti (post-processing technique). Selain itu,
kemampuan receiver tipe ini juga meliputi kemampuan dua tipe receiver
sebelumnya. Dual-frequency receiver adalah receiver yang paling rumit,
canggih, teliti, sekaligus paling mahal. Receiver tipe ini dapat mengamat dan
menyimpan rawdata C/A, P, L1 dan L2. Kemampuan menyimpan data L1 dan
L2 inilah yang merupakan kelebihan yg memungkinkan kemudahan resolusi
ambiguitas fase dengan mengkombinasikan data L1 dan L2 (L1-L2 = wide
lane, L1+L2 narrow lane).
Receiver GPS juga dapat dibedakan menurut jumlah channel yang digunakan
yang bervariasi dari 1-12 channel. Receiver yang bagus adalah yg memiliki
multi channel dimana setiap channel memiliki kemampuan tracking secara
kontinu pada setiap satelit yg mengorbit. Saat ini sebagian besar dari receiver
yang dijual dipasar memiliki 9-12 channel, baik independen maupun paralel.
Hal hal yang harus diperhatikan saat memilih receiver adalah:
1. Harga
2. Kemudahan pengoperasian
3. Konsumsi catu daya
4. Ukuran dan berat
5. Memori penyimpan data (internal/eksternal)
6. Kemampuan interface
7. Kemampuan mitigasi multipath
Artinya, masing masing dari kategori diatas lebih baik disesuaikan dengan
aplikasi yang akan kita gunakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://artikelbiboer.blogspot.com/2009/11/sejarah-gps.html
http://cybertech.cbn.net.id/cbprtl/cybertech/detail.aspx?x=Hot+Topic&y=cybertec
h|0|0|2|46
http://dedi-gps-receiver.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Global_Positioning_System
http://mustakimtelematika.wordpress.com/2009/03/26/1-gps-global-positioning-
system/
http://simontanutama.multiply.com/journal/item/452/gps
http://thebloghub.com/pages/Bahar-Education-Center/Mengenal-GPS
http://weli14.wordpress.com/2009/10/28/global-positioning-system-gps-chapter3-
triliteration/
http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2424/2014-gps-gantikan-peta
http://www.johns-company.com/index.php?lang=id&cat=269&month=2009-
12&id=6836
MENGENAL GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)
SEJARAH, CARA KERJA DAN PERKEMBANGANNYA
( Tugas Makalah Mata Kuliah Perpetaan )
Oleh
I Gede Boy Darmawan
0617041043
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010

More Related Content

What's hot

Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Musnanda Satar
 
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVPengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVDery Marsan
 
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan BasicTutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basicbramantiyo marjuki
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
 
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMakalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMega Yasma Adha
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigEko Artanto
 
PPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxPPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxDaudWahyu
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Aulia Nofrianti
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Nurul Afdal Haris
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhAlrezPahlevi
 
257759909 seismologi
257759909 seismologi257759909 seismologi
257759909 seismologiNora Abner
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombangDevian Tri Andriana
 

What's hot (20)

Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial
 
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINVPengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
Pengolahan Data Resistivity dengan RES2DINV
 
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan BasicTutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsatLaporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
 
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMakalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
 
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
Skala waktu-geologi
Skala waktu-geologiSkala waktu-geologi
Skala waktu-geologi
 
Gravity Methods
Gravity Methods Gravity Methods
Gravity Methods
 
PPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxPPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptx
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009
 
Laporan gps jatijejer
Laporan gps jatijejerLaporan gps jatijejer
Laporan gps jatijejer
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
 
257759909 seismologi
257759909 seismologi257759909 seismologi
257759909 seismologi
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 

Viewers also liked

geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit surveyAbdul Jalil
 
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docxAnalisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docxUlan Safitri
 
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)Fox Broadcasting
 
(Emap) E Book Understanding The Gps
(Emap) E Book   Understanding The Gps(Emap) E Book   Understanding The Gps
(Emap) E Book Understanding The Gpsrickymohanty
 
Sistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenSistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenaziz zishel
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatAndi Azizah
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Andreas Jiman
 
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALKELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALBeny Jackson Maliota
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
 
Global positioning system ppt
Global positioning system pptGlobal positioning system ppt
Global positioning system pptSwapnil Ramgirwar
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning SystemRishi Shukla
 
Global positioning System
Global positioning SystemGlobal positioning System
Global positioning Systemayushrajput
 

Viewers also liked (18)

Makalah gps
Makalah gpsMakalah gps
Makalah gps
 
makalah-gps 1
makalah-gps 1makalah-gps 1
makalah-gps 1
 
GPS ppt.
GPS ppt. GPS ppt.
GPS ppt.
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit survey
 
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docxAnalisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
 
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
 
(Emap) E Book Understanding The Gps
(Emap) E Book   Understanding The Gps(Emap) E Book   Understanding The Gps
(Emap) E Book Understanding The Gps
 
Sistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenSistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemen
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
 
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALKELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
Global positioning system ppt
Global positioning system pptGlobal positioning system ppt
Global positioning system ppt
 
Gps
GpsGps
Gps
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning System
 
Global positioning System
Global positioning SystemGlobal positioning System
Global positioning System
 
Gps ppt
Gps pptGps ppt
Gps ppt
 

Similar to Makalah gps

Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxAthThariq3
 
Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)Andi Anriansyah
 
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR BTRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR Boriza steva andra
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning SystemLaili Aidi
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016bramantiyo marjuki
 
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Okainderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,OkaSyanti Septiani Nugraha II
 
pengenalan GNSS
pengenalan GNSSpengenalan GNSS
pengenalan GNSSirfanade1
 
Jenis satelit
Jenis satelitJenis satelit
Jenis satelitYori Fiza
 

Similar to Makalah gps (20)

Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Gps network satellite
Gps network satelliteGps network satellite
Gps network satellite
 
Gps dan cara kerjanya
Gps dan cara kerjanyaGps dan cara kerjanya
Gps dan cara kerjanya
 
Global positioning system
Global  positioning systemGlobal  positioning system
Global positioning system
 
Gps dan bias
Gps dan biasGps dan bias
Gps dan bias
 
Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)
 
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR BTRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Gps
GpsGps
Gps
 
Pertemuan 81
Pertemuan 81Pertemuan 81
Pertemuan 81
 
1649 1615-1-sm
1649 1615-1-sm1649 1615-1-sm
1649 1615-1-sm
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning System
 
pengenalan GPS
pengenalan GPSpengenalan GPS
pengenalan GPS
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
 
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Okainderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
 
Jenis
JenisJenis
Jenis
 
pengenalan GNSS
pengenalan GNSSpengenalan GNSS
pengenalan GNSS
 
Bab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasiBab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasi
 
Jenis satelit
Jenis satelitJenis satelit
Jenis satelit
 
Project gps navigation
Project gps navigationProject gps navigation
Project gps navigation
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Makalah gps

  • 1. MENGENAL GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) SEJARAH, CARA KERJA DAN PERKEMBANGANNYA A. Pengertian Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi. GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca, serta didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia. GPS adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
  • 2. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS. Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun, termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan. B. Sejarah Sebelum GPS dikenal, dahulu orang menggunakan beberapa tanda alam di dalam menentukan lokasi dan arah. Pada saat mereka berada di darat, mereka menggunakan beberapa acuan alam seperti pegunungan, pepohonan ataupun jenis bebatuan. Tanda-tanda alam di atas sifatnya tidak kekal apabila terjadi bencana alam diantaranya banjir yang mengakibatkan tanah longsor ataupun gempa bumi yg dapat menghilangkan semuanya itu. Untuk menggantikan tanda-tanda alam tersebut, maka orang menggunakan Kompas sebagai penentu arah. Selain alat ini orang juga menggunakan rasi bintang tertentu sebagai penentu arah. Namun metode pengamatan bintang ini sangat memakan waktu karena orang harus menghitung sudut yang ada diantara bintang-bintang untuk menentukan arah bepergian di lautan yang luas. Sejarah dari teknologi navigasi satelit dimulai dari zaman perlombaan ruang angkasa. Dengan adanya peluncuran Sputnik I pada tahun 1957, orang – orang Russia harus kembali mempelajari Efek Doppler: Untuk memelihara kontak radio dengan sebuah obyek yang bergerak, kita harus terus menerus mengubah frekuensi gelombangnya. Stasiun pengawasan akan mencari dalam
  • 3. suatu wilayah frekuensi tertentu sampai ia dapat memperoleh hubungan dengan sinyal dari Sputnik. Dengan menghitung perubahan frequency, stasiun pengawasan dapat menentukan kecepatan Sputnik relatif terhadapnya. Dengan begitu, stasiun pengawas dapat menentukan posisi Sputnik dalam orbit (garis edar). Bahkan mereka secara cepat memilih suatu frekuensi yang dapat didengar pada radio transistor yang normal. GPS dimulai dari awal tahun 1960-an saat Departemen Pertahanan (Dephan) Amerika Serikat merasa perlu memiliki sistem navigasi yang akurat, dapat berfungsi secara global, dalam segala cuaca, dan tersedia setiap saat. Berbagai pendekatan dan teknologi diuji coba sampai akhirnya pada akhir tahun 1973 Dephan AS menyetujui pelaksanaan uji coba satelit Navstar yang menjadi generasi pertama dari satelit GPS. Hingga tahun 1983, masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan mengizinkan penggunaan GPS untuk pesawat sipil setelah terjadi insiden penembakan pesawat Korean Airlines, penerbangan 007 yang dianggap "nyasar" melintasi perbatasan Uni Soviet. Sejak saat itu, GPS mulai disiapkan untuk dipergunakan oleh kalangan sipil secara internasional, terutama untuk kalangan penerbangan dan kelautan. Lonjakan pesat industri GPS pertama terjadi di tahun 1991 saat terjadinya Perang Teluk. Pada saat itu, Pentagon memesan 10.000 unit dan 3.000 unit perangkat GPS nonmiliter dari Trimble Navigation dan Magellan Systems. Pada perkembangan selanjutnya, perangkat GPS terus dikembangkan semakin baik, andal, dan terjangkau harganya.
  • 4. Maret 1994, Satelit GPS NAVSTAR 24 unit serta 3 unit cadangan telah siap diorbit beroperasi untuk pengembangan teknologi navigasi diantaranya dapat dipergunakan untuk bahan penelitian, Sport, Pertanian, Militer, Pilot, Surveyor, Pendaki Gunung, Pengemudi, Nakhoda pelayaran, dan masih banyak lagi kegunaan alat ini. GPS adalah system navigasi berbasis satelit, terdiri dari jaringan 27 satelit (24 beroperasi, 3 cadangan) yang di tempatkan di orbit bumi oleh US Department of Defense (US DoD). Awalnya GPS diperuntukan bagi kepentingan militer (NavStar, nama yang diberi US DoD untuk GPS). Pengembangan sistem GPS ini memakan biaya kurang lebih $ 12 Bilion secara khusus dibuat untuk US Military dengan saluran transmisi band “L.2″ .(1227.60 MHz). Selanjutnya sekitar tahun 1983-1984, pemerintah AS mengijinkan system yang dikembangkan untuk pertama kali dipergunakan oleh sipil. GPS dapat bekerja di segala cuaca, di manapun di seluruh belahan dunia, 24 jam perhari 7 hari selama seminggu, tanpa harus membayar biaya berlangganan atau pemasangan untuk penggunaan umum. C. Alat Untuk memanfaatkan GPS, kita harus menggunakan alat penerima GPS (GPS receiver). Tugas alat penerima sinyal GPS adalah mencari tiga atau lebih satelit-satelit ini (dengan cara mendeteksi sinyal yang dipancarkan dari satelit- satelit itu), untuk menentukan jarak setiap satelit dari penerima, dan menggunakan informasi ini untuk menentukan lokasi pengamat yang membawa penerima ini (berdasarkan garis lintang dan bujurnya). Sebagai
  • 5. informasi, sinya GPS ini ditransmisikan dalam frekuensi L Band, yakni pada angka 1575,42 dan 1227,60 Mhz. Alat ini akan menunjukkan lokasi kita dalam format koordinat, seperti pada peta biasa. Jika kita perhatikan, setiap peta selalu dilengkapi dengan garis-garis melintang dan membujur. Berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur itulah kita menentukan letak suatu tempat. Nah, GPS juga memiliki koordinat serupa yang disebut waypoint. Tentu saja, waypoint pada GPS lebih teliti dan lebih akurat ketimbang koordinat peta. Bagaimana cara alat penerima GPS bisa menampilkan koordinat kita? Metode yang digunakan sebenarnya sangat sederhana. Jika penerima GPS di tangan kita mengetahui jarak antara lokasi kita dan 3 buah satelit GPS, serta mempunyai informasi tentang posisi satelit-satelit tersebut, maka lokasi kita dengan gampang dapat dihitung. Karena bersifat tiga dimensi, bukan hanya letak atau lokasi pasti alat penerima yang bisa ditentukan, melainkan juga ketinggiannya dari permukaan bumi. Ini membuat sistem GPS sesuai dipakai oleh dunia penerbangan untuk menentukan lokasi pesawat saati berada diudara. D. Cara Kerja Cara kerja sistem GPS pada dasarnya adalah menentukan jarak antara posisi satelit-satelit GPS pada orbitnya di angkasa luar ke alat penerima GPS. Dengan minimal 4 signal satelit yang diterima pada alat penerima GPS, maka alat penerima GPS dapat menghitung, dengan tingkat ketelitian tertentu, lokasi? alat penerima GPS tersebut di atas permukaan bumi. Pada saat ini j ada lebih
  • 6. dari 31 satelit dengan 24 satelit aktif GPS yang mengorbit di angkasa luar, tersebar di 6 bidang orbit. Sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS memuat informasi waktu kapan signal itu dipancarkan dan juga informasi mengenai posisi satelit yang bersangkutan di angkasa luar. Satelit GPS dilengkapi dengan jam atom yang memiliki ketelitian sangat tinggi, sehingga data waktu yang terbungkus dalam sinyal GPS mempunyai tingkat ketepatan/akurasi yang tinggi. Tingkat ketelitian yang dibutuhkan dari alat GPS bergantung pada penggunaan alat GPS tersebut. Akurasi penentuan posisi alat GPS komersial saat ini yang hanya menggunakan informasi dari GPS (standalone GPS) adalah sekitar 100 meter, sedangkan bila menggunakan tambahan referensi informasi lain (differential GPS) yang standar maka tingkat akurasinya bisa antara 10 cm sampai 1m. Sistim ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna. Gambaran skema sistim GPS
  • 7. 1. Bagian Kontrol Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal sari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi kita. 2. Bagian Angkasa Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000 mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat
  • 8. melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini dipancarkan dengan kode ‘pseudo- random’. Masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-sendiri. Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka kita bisa melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut. Data ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat navigasi dengan satelit, yang akan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga akan membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan sinyal ini lebih dipengaruhi oleh lokasi satelit, sebuah alat akan menerima sinyal lebih kuat dari satelit yang berada tepat diatasnya (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari ketika jam 12 siang) dibandingkan dengan satelit yang berada di garis cakrawala (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari terbenam/terbit). Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum. 3. Bagian Pengguna Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan lokasi
  • 9. (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi. Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit: Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi. Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima. Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam. Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
  • 10. Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik. Gedung-gedung. Tidak hanya ketika didalam gedung, berada diantara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah. Sinyal yang memantul, misal bila berada diantara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat. E. Manfaat Sistem ini dapat dipakai di segala bidang misalnya : 1. Militer GPS digunakan untuk keperluan perang seperti menurunkan arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. dengan cara ini maka kita bisa mengetahui maa teman dan mana lawan utnuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan. 2. Navigasi Banyak digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. beberapa kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi., dengan menambahkan peta maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendaa bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk menacapai tujuan yang diinginkan.
  • 11. 3. Sistem informasi geografis Untuk keperluan sistem informasi geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta. seperti mengukur jarak perbatasan, atau sebagai referensi pengukuran. 4. sistem pelacakan kendaraan kegunaan lain GPS sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraan/aset bergerak berarti saat ini. 5. Pemantauan Gempa Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordernya hanya mm dalam setahun. pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik. F. Perkembangan GPS Navigasi dan Global Positioning System sering bisa ditemukan di kaca depan mobil atau pada sepeda motor dan sepeda. Teknologi ini sangat populer sehingga sistem pemetaan canggih ini yang lebih baru bahkan mobil yang dirancang dengan GPS dimasukkan sebagai fitur standar. Tapi apa yang banyak orang gagal untuk sadari adalah bahwa GPS mulai sebagai lebih dari perangkat yang digunakan oleh directionally ditantang. GPS Navigasi mulai sebagai sebelum waktu dan menjanjikan peralatan yang dirancang oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk militer dan pemerintah menggunakan secara eksklusif.
  • 12. Hari sistem ini mencakup pengoperasian 24 satelit yang terus mengorbit bumi dalam lagu yang sangat tepat. Satelit digunakan untuk berbagai fungsi yang mencakup navigasi, GPS pemetaan dan pelacakan. Dengan bantuan satelit ini yang hanya terlihat pada malam hari kita dapat secara akurat menggambarkan lokasi kami, lokasi orang lain, atau lokasi di mana kita ingin melakukan perjalanan. Apa yang lebih luar biasa adalah bagaimana sistem seperti kecil sekarang. Hari GPS bisa masuk ke telapak tangan Anda dan belum memegang kekuasaan yang sangat besar. Beberapa unit navigasi bahkan dibangun ke jam yang tidak lebih besar dari seperempat, GPS yang lebih kecil populer untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda motor karena mudah untuk dibawa dan mengetahui lokasi. Teknologi GPS terus-menerus berubah dan hanya masa depan akan dapat memberi tahu kami apa yang akan terjadi dengan itu karena kemungkinan tidak terbatas. Dengan hari ini kendaraan, built in GPS memiliki lebih banyak daripada navigasi. Teknologi yang ada sekarang memiliki kemampuan untuk menempatkan informasi lalu lintas, cuaca dan berita informasi langsung ke GPS dan peta itu! Bahkan pompa bensin dengan harga saat ini dapat digunakan dengan layanan langsung MSN disertakan dalam beberapa GPS pembelian. Pada awal perkembangan teknologi GPS, hanya ada satu receiver komersial yg dijual secara bebas dipasar dengan harga sekitar beberapa ribu dolar Amerika. Namun saat ini lebih dari 500 merk GPS telah beredar dipasar (Dapat dilihat pada majalah GPS World edisi januari 2006). Harga receiver yang ada saat ini
  • 13. bervariasi mulai dari sekitar 1 juta rupiah untuk GPS genggam hingga 500 juta rupiah untuk high end geodetic receiver. Receiver GPS komersial dapat dibagi menjadi empat jenis, berdasarkan pada kemampuan menerima sinyal yakni; 1. Single-frequency code receiver. 2. Single-frequency carrier smoothed code receiver. 3. Single-frequency code and carrier receiver. 4. Dual-frequency receiver Single-frequency receiver hanya dapat mengakses gelombang L1 saja sedangkan Dual-frequency receiver dapat mengakses L1 dan L2. Receiver yg paling sederhana dan sekaligus paling murah adalah single- frequency code receiver. Receiver tipe ini hanya menggunakan data C/A saja dan merupakan receiver yang memiliki akurasi paling rendah. Receiver kedua adalah single-frequency carrier smoothed code receiver. Receiver ini juga hanya menggunakan data C/A, bedanya receiver ini menggunakan carrier wave untuk memproduksi kode C/A yang smooth, sehingga memperbaiki resolusi pseudorange sehingga akurasi penentuan posisi-nya menjadi lebih baik. Single-frequency code and carrier receiver memiliki kemampuan untuk
  • 14. menyimpan rawdata kode C/A, P dan juga gelombang pembawa L1 yg memungkinkan penentuan posisi teliti (post-processing technique). Selain itu, kemampuan receiver tipe ini juga meliputi kemampuan dua tipe receiver sebelumnya. Dual-frequency receiver adalah receiver yang paling rumit, canggih, teliti, sekaligus paling mahal. Receiver tipe ini dapat mengamat dan menyimpan rawdata C/A, P, L1 dan L2. Kemampuan menyimpan data L1 dan L2 inilah yang merupakan kelebihan yg memungkinkan kemudahan resolusi ambiguitas fase dengan mengkombinasikan data L1 dan L2 (L1-L2 = wide lane, L1+L2 narrow lane). Receiver GPS juga dapat dibedakan menurut jumlah channel yang digunakan yang bervariasi dari 1-12 channel. Receiver yang bagus adalah yg memiliki multi channel dimana setiap channel memiliki kemampuan tracking secara kontinu pada setiap satelit yg mengorbit. Saat ini sebagian besar dari receiver yang dijual dipasar memiliki 9-12 channel, baik independen maupun paralel. Hal hal yang harus diperhatikan saat memilih receiver adalah: 1. Harga 2. Kemudahan pengoperasian 3. Konsumsi catu daya 4. Ukuran dan berat 5. Memori penyimpan data (internal/eksternal) 6. Kemampuan interface 7. Kemampuan mitigasi multipath Artinya, masing masing dari kategori diatas lebih baik disesuaikan dengan aplikasi yang akan kita gunakan.
  • 16. MENGENAL GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) SEJARAH, CARA KERJA DAN PERKEMBANGANNYA ( Tugas Makalah Mata Kuliah Perpetaan ) Oleh I Gede Boy Darmawan 0617041043 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2010