SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
SEJARAH GPS (Global Positioning System) 
GPS (Global Positioning System) adalah sebuah peralatan navigasi yang pada awalnya didesain 
sebagai akibat permasalahan pasukan Amerika serikat dalam menghadapi perang Vietnam. Salah 
satu kesulitan utama yang dialami pasukan di darat adalah bagaimana mereka selalu saling 
mengetahui posisi satu sama lain, terutama pada saat berada jauh di dalam hutan lebat. Mereka 
saat itu hanya mengandalkan sistem radio yang disebut LORAN system untuk mengetahui 
posisi. 
Namun karena banyaknya kesalahan yang diakibatkan penerimaan/pemancaran radio yang 
jelek, dan defleksi gelombang permukaan akibat cuaca buruk maka sistem ini kurang bisa 
meyakinkan untuk operasi penting pada saat itu. Amerika Serikat kemudian mengadakan uji 
coba dengan 4 satelit, yang diberi nama TRANSIT. Satelit ini memilik orbit sangat tinggi dan 
digunakan untuk kepentingan militer. Namun, sistem ini masih memiliki akurasi rendah, dan 
posisi hanya bisa diperoleh setiap 2 jam. Generasi berikutnya dibangun oleh NAVSTAR dan 
dioperasikan secara terbatas pada tahun 1986. Sistem ini hanya berfungsi 3-4 jam setiap hari 
karena satelit yang diorbitkan hanya sedikit. Pengorbitan satelit NAVSTAR sempat tertunda 
karena kecelakaan Kapal Ruang Angkasa Challenger pada tahun 1988. Challenger rencananya 
akan digunakan untuk meluncurkan satelit-satelit GPS NAVSTAR. 
Sistem GPS benar-benar beroperasi pada saat dimulainya Perang Teluk pada tahun 
1990. Sistem satelit blok 1 diluncurkan sebagai tambahan atas blok 2 yang sudah terlebih 
dahulu diorbitkan. Total satelit yang diorbitkan adalah 21 satelit, utnuk menyediakan sistem 
GPS di seluruh dunia, dengan kemampuan pengiriman data setiap saat. Departemen Pertahanan 
AS juga mengoperasionalkan GPS yang dipasarkan bebas mulai tahun 1990. Sistem ini masih 
dipakai sampai saat ini. Satelit-satelit GPS mengorbit terhadap bumi 2 kali sehari pada 
ketinggian 11.000 mil diatas bumi, dan memancarkan elevasi dan posisi dengan tepat. Sistem 
penerima GPS mengolah signal, lalu mengukur interval antara saat signal dipancarkan dan 
diterima untuk menentukan jarak antara antara receiver GPS di bumi dan satelit. Pada saat 
receiver GPS menghitung data-data tersebut dari 3 satelit minimum, lokasi di permukaan bumi
dapat ditentukan dengan cepat. Dewan industri GPS baru saja mengumumkan bahwa peralatan 
receiver GPS ditargetkan akan terjual sampai 8 milyar Dollar sampai tahun 2000. Penggunaan 
GPS memang telah meluas dalam berbagai sektor. Receiver GPS bahkan telah dipasang di 
mobil-mobil mewah, dilengkapi dengan peta jalan digital dalam CD ROM yang akan menolong 
pengendara untuk menuju tempat tujuan. Receiver GPS juga akan segera di integrasikan dengan 
telfon selular. GPS pada saat ini telah menjadi teman yang baik di perjalanan dan akan sangat 
berjasa sebagai petunjuk arah pada saat yang gawat. 
Kebijaksanaan tentang penggunaan GPS sendiri diatur dalam Federal navigation Plan (FRP), 
yang disiapkan oleh tim gabungan dari Departemen Pertahanan dan Departemen Transportasi 
AS, melalui berbagai pertemuan pada tahun 1992. Namun pada dasarnya, GPS sendiri adalah 
milik Departemen Pertahanan, namun pada kelanjutannya menjadi peralatan yang dipasarkan 
bebas. Rencananya satelit GPS akan ditambah 2 lagi, sehingga semuanya menjadi 24 
satelit. Kemampuan penuh GPS dengan 24 satelit (blok I,II, dan IIA) akan diumumkan oleh 
Departemen Pertahanan AS. Sebelum berkemampuan penuh, Full Operational Capability 
(FOC) maka GPS sebenarnya sudah layak dipakai untuk bernavigasi, hanya kemampuan agak 
rendah. Kondisi ini dinamakan Initial Operational Capability (IOC), yang dimulai sejak 8 
Desember 1993. 
Kemampuan yang disediakan oleh GPS sendiri telah dikategorikan menjadi 2 jenis. Yang 
pertama adalah Standart Positioning Service (SPS) dan kedua Precise Positioning Service (PPS). 
Sistem SPS adalah sistem yang dijual untuk pemakai diluar Departemen Pertahanan AS, 
termasuk yang dipakai Angkatan Bersenjata Indonesia/Australia. SPS menyediaan frekuensi 
GPS L 1 yang mengandung kode Coarse Acquisition (CA) dan data navigasi. Untuk sistem ini, 
Departemen Pertahanan AS sudah memberikan error signal yang menurunkan akurasi 
receiver GPS untuk menghitung posisi. Sistem GPS jenis SPS bisa diakses dengan 
menggunakan peralatan receiver (yang bisa dibeli di pasar bebas) setiap saat. Kemampuan GPS 
type SPS sebenarnya juga sudah sangat akurat bagi keperluan non militer yaitu dengan error 
horizontal, 100 meter ( dijamin 95 % ) dan 300 meter ( dijamin 99.99 % ). Untuk error vertikal 
adalah 140 meter ( dijamin 95 % ). Error waktu adalah 340 nanodetik ( dijamin 95 % 
). Sedangkan GPS jenis kedua adalah GPS PPS yang memiliki keakuratan yang sangat tinggi, 
baik waktu, kecepatan, dan posisi. Sayangnya, sistem GPS ini hanya digunakan oleh
Departemen Pertahanan AS dan instansi lain yang diberi lisensi. PPS akan mengirimkan data, 
dengan menggunakan frekuensi L1 dan L2 dan hanya untuk kepentingan militer. Inilah strtegi 
dagang Amerika Serikat yang tidak mau menjual produk terbaiknya pada sembarang orang. Hal 
ini sebenarnya tidak pada GPS saja, pada peralatan militer lain seperti pesawat dan senjata, selalu 
ada bagian-bagian yang dibatasi/dihilangkan. 
GPS pada dasarnya terdiri dari 3 bagian utama yaitu SPACE, CONTROL, dan USER. SPACE 
adalah 24 satelit yang ada di luar angkasa. CONTROL adalah 5 stasiun monitor yang ada di 
Hawaii, Kwajalein, Ascension Island, Diego Garcia, dan Colorado Springs. Terdapat 3 ground 
antenna yaitu Ascension Island, Diego Garcia, dan Kwajalein. Sedangkan Master Control 
Station (MCS) berlokasi di Falcon AFB di Colorado. Stasiun monitor selalu mengawasi satellit, 
dan mengecheck error data yang dipancarkan. Data-data ini diproses di MCS untuk menentukan 
orbit satelit dan mengkoreksi data yang dikirim oleh satelit. Setelah dikoreksi, data itu dikirm 
balik ke tiap-tiap satelit lewat ground antenna. Dengan cara ini, satelit akan mentransmisikan 
data yang tepat pada semua pengguna. Bagian ketiga adalah USER. Para pengguna jasa GPS 
bisa mendapatkan/membeli receiver GPS, tentunya tipe SPS untuk bisa mengakses pancaran 
satelit. Untuk receiver GPS sendiri bermacam-macam jenis. 
Teknik Operasional GPS 
Global Positioning System ( sistem pencari posisi global) atau sering disingkat dengan GPS, 
adalah suatu jaringan satelit yang secara terus menerus memancarkan sinyal radio dengan 
frekuensi yang sangat rendah. Alat penerima GPS secra pasif menerima sinyal ini, dengan syarat 
bahwa pandangan ke langit tidak tidak boleh terhalang, dan biasanya alat ini hanya bekerja di 
ruang terbuka. 
Satelit GPS bekerja pada referensi waktu yang sangat teliti dan memancarkan data yang 
menunjukkan lokasi dan waktu pada saat itu. Operasi dari seluruh satelit GPS yang ada 
disinkronisasikan sehingga memancarkan sinyal sama. Alat penerima GPS akan bekerja jika ia 
menerima sinyal dari sedikitnya 4 buah satelit GPS, sehingga posisinya dalam tiga dimensi bisa 
dihitung. Pada saat ini sedikitnya ada 24 satelit GPS yang beroperasi setiap waktu dan 
dilengkapi dengan beberapa cadangan . Satelit tersebut dioperasikan oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat, mengorbit selama 12 jam (dua orbit per hari) pada ketinggian 
sekitar 11.500 mile dan bergerak dengan kecepatan 2000 mil per jam. Ada stasiun penerima di 
bumi yang mengitung lintasan orbit setiap satlit dengan teliti. 
GPS adalah suatu sistem yang dapat membantu kita mengetahui posisi kordinat letak kita 
berada. Sedangkan untuk menerima sinyal dipancarkan oleh GPS, kita membutuhkansuatu alat 
yang dapat membaca sinnyal tersebut. Yang biasa kita sebut GPS adalah sebenarnya merupakan 
alat penerima. Karena alat ini dapat memberikan nilai koordinat letak ia digunkan maka 
keberadaan GPS merupakan terobosan besar bagi SIG. 
Teknologi GPS 
Global Positioning System (GPS) adalah suatu metoda pengukuran posisi di atas permukaan 
bumi dengan menggunakan teknologi satelit dan alat penerima yang akan memberikan titik 
koordinat letak. Satelit yang dipergunakan oleh GPS adalah Navigation Satellite Timing and 
Ranging (NAVSTAR). 
Disamping satelit yang bergerak diangkasa yang berputar pada orbit, ada juga satelit bumi yang 
berfungsi untuk mengatur dan menghitung orbit satelit yang dikelola oleh Departement of 
Defense (DoD) atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat. 
• Satelit Navstar yang dioperasional diangkasa berjumlah 24 satelit yang terdiri dari i 6 orbit 
dengan tiap orbitnya terdiri dari 4 satelit, dengan ketinggian orbitnya setinggi 20.200 
Km. Periode orbit dari satelit-satelit Navstar selama 11 jam 58 menit (+ 12 jam) dan setiap saat 
4 s/d 10 satelit GPS akan teramati dari permukaan bumi. 
Segmentasi GPS 
Secara umum segment GPS terdiri dari 3 yaitu : 
– Space segment 
– Control System Segment 
– User Segment
Space Segment. Terdiri dari 24 satelit Navstar yang memancarkan 2 frekuensi yaitu L1 dengan 
frekuensi 1575,42 Mhz, dan L2 dengan frekuensi 1227,60 Mhz. L1 membawa 2 buah kode biner 
yaitu P-code (Precise or Private Code) dan C/A-code (Clear Access or Coarse Acquisition) dan 
L2 hanya membawa P-code. 
Control System Segment. Control System Segment yaitu stasiun-stasiun yang berfungsi untuk 
mengontrol satelit, antara lain berada di Pulau Ascension, Diego Garcia, Hawaii, Colorado 
Springs, dll. 
User Segment. User segment adalah pengguna receiver GPS. 
Tipe Receiver GPS 
Tipe Receiver GPS dapat dibagi berdasarkan ketelitian, Data, dan sinyal yang 
diterima. Berdasarkan ketelitian yang diperoleh, receiver GPS terdiri dari Tipe Navigasi dan 
tipe geodetic. 
1. Tipe Navigasi, digunakan untuk alat navigasi atau pengukuran-pengukuran yang tidak 
membutuhkan ketelitian tinggi (level kesalahan berkisar 2 m – puluhan meter). 
2. Tipe Geodetic, biasanya digunakan untuk pengukuran-pengukuran yang menuntut 
ketelitian yang relatif tinggi, misalnya untuk titik kontrol (referensi). Ketelitian milimeter dapat 
diperoleh dengan menggunakan peralatan Geodetic dengan metoda differensial dan dengan 
perencanaan serta pelaksanaan yang tepat. 
Berdasarkan data, receiver GPS diklasifikasi menjadi : 
– Receiver kode C/A 
– Receiver kode C/A + fase L1 
– Receiver kode C/A + fase L1 + fase L2 
– Receiver kode C/A + kode P + fase L1, L2 
Berdasarkan Sinyal yang diterima receiver GPS menginformasikan : 
- Posisi satelit
- Jarak ke satelit ( C . Δt ) 
- Waktu 
- Kesehatan satelit 
- Informasi lainnya 
Metoda Penentuan Posisi 
Pada penentuan posisi dengan menggunakan GPS ada 5 metode yang umum dilakukan yaitu 
static, Rapid static, Pseudo Kinetic, Stop and Go dan Kinematic. 
Static, dimana receiver GPS tidak bergerak selama pengamatan (biasanya cukup lama). 
Rapid Static, pada dasarnya sama dengan cara static, bedanya lama pengamatan untuk rapid 
static cukup singkat (biasanya 5 – 20 menit). 
Pseudo Kinematic, pada dasarnya sama dengan rapid static, bedanya pada pseudo kinematic 
dilakukan dua kali pengamatan dengan selang waktu lebih besar dari pengamatan pertama. 
Stop and Go, disebut juga semi kinematis. Receiver berhenti sejenak (beberapa menit) di titik 
yang ditentukan, kemudian bergerak ke titik berikutnya dimana selama pergerakan receiver 
tetap on dan menangkap sinyal. 
Kinematic, yaitu penentuan posisi dengan receiver GPS bergerak tanpa berhenti. 
Ketelitian GPS 
Hal atau faktor yang mempengaruhi ketelitian GPS antara lain : 
– Jenis receiver (Geodetic atau Navigasi) 
– Jenis data (pseudorange atau fase pembawa) 
– Metoda penentuan posisi (differensial, absolut, dll) 
– Kondisi ionosfer dan troposfer 
– Efek multipath
– Ketelitian data (ephemeris dll) 
– Geometri satelit 
– Teknik pemrosesan data 
Sumber Kesalahan / Bias : 
Dalam pengambilan koordinat titik GPS ada beberapa sumber-sumber bias yaitu kesalahan 
ephemeris (orbit), bias ionofer, bias troposfer, multipath, Ambiguitas Fase (Cycle Ambiguity), 
Cycle Slips, Selective Availability dan Anti Spoofing 
Kesalahan ephemeris (orbit) 
Beberapa cara untuk mereduksi efeknya antara lain : 
• Terapkan metode differensial 
• Perpendek jarak baseline 
• Perpanjang interval waktu pengamatan 
Bias ionosfer 
Beberapa cara untuk mereduksi efeknya antara lain : 
• Lakukan metoda differensial 
• Gunakan data GPS dari dua frekuensi, L1 dan L2 
• Perpendek jarak baseline 
• Lakukan pengamatan pada pagi hari atau malam hari 
• Gunakan model prediksi global ionosfer (bila ada pada softwarenya). 
Bias Troposfer 
Beberapa cara untuk mereduksi efeknya antara lain : 
• Lakukan metoda differensial
• Perpendek jarak baseline 
• Gunakan model koreksi standar troposfer seperti Hopfield dan Sastemoinen. 
• Gunakan koreksi lokal troposfer (biasanya dilengkapi dalam software). 
Multipath 
Beberapa cara untuk mereduksi efeknya antara lain : 
• Hindari lingkungan pengamatan yang reflektif. 
• Gunakan antena GPS yang baik dan tepat misalnya perlengkapan reduksi multipath. 
• Hindari lingkungan pengamatan yang reflektif. 
• Gunakan receiver canggih yang dapat mereduksi efek multipath. 
• Jangan mengamati satelit dengan elevasi rendah (dibawah 10o ) 
• Waktu pengamatan yang lebih lama 
Ambiguitas Fase (Cycle Ambiguity) 
Ada 3 aspek yang harus diperhitungkan untuk resolusi ambiguitas : 
• Eliminasi kesalahan dan bias data pengamatan 
• Geometri satelit 
• Teknik resolusi ambiguitas 
Cycle Slips 
Aspek yang mempengaruhi keberhasilan koreksi cycle slips : 
• Level kesalahan dan bias data pengamatan 
• Geometri satelit 
• Teknik resolusi yang digunakan
Selective Availability 
Secara sengaja membuat kesalahan pada jam satelit dan ephemeris satelit. Pengaruh SA akan 
cukup besar untuk penentuan posisi absolut, sedangkan untuk penentuan posisi secara 
differensial hampir tidak mempunyai efek. 
Beberapa cara untuk meredam efeknya antara lain : 
• Gunakan penentuan posisi secara differensial 
• Perpendek jarak baseline 
Saat ini SA telah dicabut sehingga ketelitian absolut positioning yang dapat diperoleh sudah 
semakin akurat. 
Anti Spoofing 
P-code secara sengaja diubah menjadi Y-code oleh DoD agar pihak yang tidak mendapat 
otorisasi tidak dapat menggunakan data yang presisi. 
Aplikasi Teknologi GPS 
Dalam beberapa kegiatan aplikasi teknologi GPS banyak digunakan, seperti pada kegiatan : 
– Pengadaan Kerangka Dasar Nasional yang dilaksanakan oleh BAKOSURTANAL 
– Pemetaan Laut (survai hidro-oceanografi, survei seismik, dll) 
– Pemetaan secara Fotogrametris 
– Pendaftaran Tanah oleh BPN 
– Pengukuran dan Pemetaan Kawasan Hutan 
– Dll.
II. SISTEM KOORDINAT 
Sekumpulan aturan tentang bagaimana caranya mendefenisikan titik awal atau sistem koordinat 
yaitu : 
Sistem Koordinat Dasar. Sistem kordinat bidang dasar terdiri atas 2 antara lain sistem koordinat 
bidang datar dan sistem koordinat 3-dimensi. Sistem koordinat bidang datar antara 
lain koordinat kartesian : P(x,y) dengan absis dan ordonat; dan koordinat polar : P(d,q) dengan 
jarak dan sudut jurusan. Sedangkan sistem koordinat 3-dimensi yaitu koordinat kartesia: (x,y,z) 
dengan absis, ordinat dan beda tinggi; dan koordinat polar: P(r,l,j) – dengan jarak dan sudut 
jurusan. 
Sistem koordinat Global. Sistem koordinat ini menggunakan bujur, lintang dan ketinggian 
Sistem koordinat regional 
Sistem koordinat nasional. 
Sistem Koordinat Planar 
Pemilihan proyeksi sangat bergantung pada distorsi minimum yang diinginkan terhadap bentuk 
dan arah dari fitur-fitur bentang alam yaitu : 
Conformal projection. Digunakan apabila prioritas ketelitian pada arah atau sudut antara objek 
seperti mercator projek, transverse mercator dan lambert conformal. 
Azimuthal projection bermanfaat untuk memepertahankan arah pada permukaan peta. 
The equivalent projection. Berguna untuk menjaga ukuran relatif dan bentuk fitur landskap. 
Pemilihan Proyeksi Peta 
Pada pemilihan proyeksi peta harus berdasarkan pada hal sebgai berikut yaitu: 
- Karakteristik wilayah
- Proyeksi Lambert: normal, kerucut konform dan menyinggung titik di wilayah yang 
dipetakan - untuk wilayah dengan arah timur –barat. 
- Proyeksi Tranverse Mercator: silinder, tranversal, konform dan menyinggung meridian 
yang ada tepat di tengah wilayah yang dipetakan – untuk wilayah yang mengarah utara-selatan. 
- Proyeksi Stereografis: proyeksi azimuthal (bidang datar), normal, korform – untuk wilayah 
kutub. 
Proyeksi Data SIG 
Hal –hal yang harus diperhatikan dan proyeksi data SiG yaitu: 
- Perlu mengetahui proyeksi peta yang digunakan 
- Sistem proyeksi peta setiap layer (coverage)- harus sama dengan peta dasar yang digunakan. 
- Perlu transformasi (ada translasi dan rotasi dan scaling). 
Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) 
Universat Tranverse Mercartor adalah suatu sistem proyeksi yang sudah terkenal dan banyak 
digunakan. Sistem proyeksi UTM ini dibuat pada tahun 1936 oleh International Union of 
Geodesy and Geophysics. KEMUDIAN DIADOPSI OLEH us Army pada tahu 1947 dan oleh 
banyak agen nasional dan international termasuk NATO. 
Proyeksi UTM ini adalah proyeksi silinder, tranversal dan korform yang memotong bumi pada 
dua meridian standar. Meridian standar ini diproyeksikan secara equidistan. Pada Proyeksi 
UTM ini bumi dibagi dalam 60 Zone UTM, setiap zone dibatasi oleh 2 meridian selebar 60 dan 
memiliki meridian tengan tersendiri. Zona 1, 2 … 60 : mulai dari derajat 180 – 174 BB, 174- 
168 BB, … 174- 180 BT dan lebar lintangnya interval 80 yang mulai dari kisaran : 80 LS – 84 
LU ( 80 – 72 LS, 72 – 64 LS, …, 72 – 84 LU) dengan notasi C,D,E,F,G,H,J,K,L,M,N,P …,X 
(huruf I dan O tidak digunakan.
MEMPELAJARI FUNGSI TOMBOL 
Power Key : Tekan dan tahan untuk menghidupkan atau mematikan unit. Tekan dan 
lepaskanuntuk mengatur lampu backlight dan kecerahannya. 
IN/OUT Key : Dari halaman peta, tekan untuk memperbesar atau memperkecil tampilan 
halaman peta. Dari halaman lain, tekan ke atas atau ke bawah untuk memilih daftar. 
Find Key : Tekan dan lepaskan untuk melihat dan menemukan tempat yang Anda cari, seperti : 
Waypoint, Restoran, Bank, Hotel, dll. Tekan dan tahan untuk feature MOB (Main Over Board). 
Quit Key : Tekan dan lepaskan untuk membatalkan atau balik ke halaman sebelumnya. 
Page Key : Tekan untuk menuju ke halaman berikutnya dan halaman utama 
Menu Key : Tekan untuk melihat menu dari masig-masing halaman. Tekan dua kali untuk 
masuk ke halaman utama.
Enter Key : Tekan untuk memilih data yang tersorot atau untuk mengkonfirmasi pesan yang 
tampil di layar atau bisa digunakan untuk menyimpan Waypoint. 
Rocker Key : Tekan ke atas, bawah, kiri, atau kanan untuk memilih karakter pada 
daftar,meyorot data, atau menggerakkan panah pada halaman peta. 
SETTING ALAT 
Untuk seting dapat dibuka pada Menu SETUP. 
Hal ini penting dan harus dilakukan karena untuk menyesuaikan dengan datum, zona waktu dsb 
yang digunakan untuk negara Indonesia, supaya hasil output kompatibel dengan berbagai peta 
dasar yang sudah ada. 
Secara garis besar parameter yang perlu dan penting kita seting adalah : 
Datum : WGS 84 (datum untuk Indonesia) 
Waktu : Jakarta (untuk WIB) 
Satuan : Meter (elevasi dan mdpl) 
Aktifkan Kompas : Untuk aktifkan kompas klik menu kalibrasi kemudian sambil membawa 
GPS kita putar badan kita searah jarum jam dengan pelan-pelan sampai kalibrasi sucses, maka 
otomatis kompas akan aktif. 
MENGAWALI PEMAKAIAN GPS / MENCARI SATELIT 
Bawa GPS Anda ke tempat terbuka (tidak di dalam ruang/gedung tertutup) dan nyalakan. 
Ucapan ‘Welcome’ akan muncul disusul oleh halaman satelit. 
Tunggu sejenak sementara GPS Anda mencari sinyal satelit. Dalam proses ini Anda akan melihat 
tulisan ‘Acquiring Satelite’ di layar. 
Begitu GPS Anda telah mendapatkan sinyal dari satelit, koordinat lokasi Anda akan muncul di 
atas layar.
Jika suatu saat GPS Anda tidak dapat mengumpulkan informasi satelit yang dibutuhkan, cobalah 
untuk menghindar dari gedung tinggi, pohon, atau gangguan lain. 
MELIHAT HALAMAN UTAMA 
GPS Anda menunjukkan semua informasi yang Anda perlukan untuk navigasi 6 halaman utama 
(pada layar) : Halaman Satelite, Perjalanan Komputer, Peta, Kompas, Altimeter, dan Halaman 
Utama. 
Tekan tombol PAGE untuk melihat masing-masing halaman yang diinginkan.
MEMASUKAN DATA
Untuk memasukkan atau mengganti data, tekan 
tombol ROCKER ke kiri, kanan, atas, dan bawah untuk menyorot sebuah data yang ingin Anda 
ubah. Tekan ENTERuntuk memilihnya. 
Kemudian gunakan tombol ROCKER untuk memilih pilihan dari menu dan tekanENTER. 
Mungkin Anda perlu memasukkan kata atau angka, hal ini dilakukan dengan tombol ROCKER 
dan sebuah keyboard akan tampil pada layar. Gunakan tombol ROCKER untuk menyorot sebuah 
huruf atau angka. Tekan ENTER untuk memilihnya. 
Lanjutkan menyorot dan memilih huruf/angka. Ketika Anda sudah selesai, sorot “OK” dan tekan 
ENTER. 
MENANDAI SEBUAH ‘WAYPOINT’ 
“Waypoint” adalah beberapa titik pada peta yang Anda simpan. Anda dapat membuat / menandai 
sebuah ‘waypoint’ pada posisi Anda saat ini dengan menulis ‘waypoint’, dan disimpan untuk 
digunakan dalam rute (lihat juga Membuat Rute). 
Cara membuat “Waypoint”
Dari halaman peta, tekan tombol ENTER dan tahan. Halaman ‘mark waypoint’ akan muncul 
Untuk menamai ‘waypoint’ adan, gunakan tombol ROCKER untuk menyorot area ‘NAME’ dan 
tekan ENTER. 
Masukan sebuah nama untuk ‘waypoint’ Anda. 
Pada keyboard dengan menggunakan tombol ROCKER dan ENTER (lihat cara memasukan 
data) 
Sorot ‘OK’ dan tekan ENTER untuk menyimpan ‘waypoint’. 
Membuat dan Melihat Lintasan (Tracks)
Tekan tombol PAGE sampai Anda menemukan halaman peta. 
Bergeraklan dari posisi Anda sekurang-kurangnya 4 menit. 
Tekan IN untuk memperbesar halaman peta samapai Anda dapat 
melihat “Track Log” Anda. 
MENEMUKAN TEMPAT (Find) 
Dengan menekan tombol FIND, Anda dapat mencari waypoint, titik geochace, atau sebuah kota. 
Jika Anda memasukan MapSource pada GPS Anda, Anda akan dapat mencari lokasi rumah 
makan, penginapan, bank, pom bensin, dan layanan- layanan yang lain
Menemukan sebuah ‘Waypoint’ 
Tekan tombol FIND, halama “Find Page” 
aka tampil. Sorot waypoint dan tekan 
ENTER 
Tekan tombol ROCKER untuk memilih 
daftar dan sorot waypoint yang ingin Anda 
temukan, tekan ENTER. Halaman 
‘Waypoint Information’ akan muncul 
Gunakan tombol ROCKER untuk menyorot 
‘MAP’ dan tekan ENTER jika Anda ingin 
melihat waypoint pada peta. 
Halaman waypoint memuat seluluh 
‘waypoint’ (titik) yang telah Anda 
tandai/buat. Tekan tombol ENTER untuk 
memilih sebuah waypoint kemudian pilih 
“Map” untuk melihat waypoint di halaman 
peta atau pilih “Go To” untuk membuat 
rute. Rute akan muncul pada halaman peta 
sebagai sebuah garis hitam dari titik Anda 
semula ke waypoint. 
MEMBUAT RUTE (Route) 
Sebuah rute memberikan Anda penunjuk garis lurus dari satu titik ke titik lain, atau satu titik ke 
beberapa titik lain. Anda dapat membuat sebuah rute sederhana dengan menemukan sebuah 
waypoint dan memilih “Go To” (lihat juga cara menemukan tempat).
Anda juga bisa membuat rute yang lebih kompleks mencakup beberapa titik. 
Membuat Sebuah Rute 
Tekan ‘PAGE’ samapai Anda melihat halaman menu utama. Gunakan tombol ROCKER untuk 
menyorot rute dan tekan ENTER. Kemudian tekan ENTER lagi untuk membuat rute baru. 
Sorot <Select Next Point> dan tekan ENTER untuk menambahkan sebuah Titik pada rute Anda, 
‘FIND PAGE’ akan muncul. 
Temukan sebuah waypoint atau titik lain untuk menambah titik pada rute Anda. Ketika Anda 
telah menemukan sebuah titik, pillih ‘USE’ dari halaman ‘POINT INFORMATION’ untuk 
menambaha titik ke dalam rute Anda. 
Ulangi langkah ke-2 dan ke-3 untuk menambah titik-titik dalam rute Anda. Ketika Anda telah 
selesai menambahkan titik, sorot ‘NAVIGATE’ dan tekan ENTER utnuk memulai menggunakan 
rute.
Menghitung Luas Suatu Area 
Untuk menghitung luas suatu area, tekan 
tombol Menu dua kali dan akan muncul 
Halaman Utama, pilih Setup kemudian 
tekan tombol Enter. 
Pilih Menu Page Seq. Lalu tekan Enter Æ 
Add Page Æ Enter, 
kemudian pilih Area Calculation. Dengan 
begitu halaman GPS anda bertambah satu 
yaitu Halaman untuk mengukur luas area.
Berikut saya tuliskan sedikit tentang kesalahan dan bias GPS yang saya rangkum dengan 
sedemikian rupa dan sesingkat-singkatnya biar gampang dipelajari dan dimengerti. Tulisan ini 
merupakan rangkuman dari buku Bapak Hasanuddin Z Abidin 
GPS | umber: moorescools.com 
Pengelompokan kesalahan dan bias GPS : 
1. Satelit : kesalahan orbit (ephemeris), keslahan jam satelit; 
2. Medium propagasi : bias ionosfer, bias troposfer; 
3. Receiver GPS : kesalahan jam receiver, kesalahan antenna, derau receiver 
(noise); 
4. Data pengamatan : ambiguitas fase, cycle slips; 
5. Lingkungan sekitar GPS : multipath, imaging. 
Kesalahan orbit = kesalahan dimana posisi satelit yang dilaporkan oleh ephemeris satelit tidak 
sama dengan posisi yang sebenarnya. 
Efek:Ketelitian dari koordonat titik-titik yang ditentukan, baik absolute maupun relatif. 
Cara mereduksi: perpendek panjang baseline, perpanjang interval waktu pengamatan, terapkan 
metode differential positioning.
Bias ionosfer = ion-ion bebas (electron) yang mempengaruhi propagasi sinyal GPS. 
Sinyal GPS pseudorange diperlambat, fase dipercepat. 
Efek: kecepatan, arah, polarisasi, kekuatan sinyal GPS. 
Cara mereduksi: gunakan GPS dua frekuensi (L1 dan L2), lakukan differencing hasil 
pengamatan, perpendek panjang baseline, lakukan pengamatan pada pagi atau malam. 
Bias troposfir = refraksi oleh lapisan atmosfir netral. 
Sinyal GPS psedurange dan fase diperlambat. 
Efek: kecepatan dan arah sinyal GPS. 
Cara mereduksi: lakukan differencing hasil pengamatan, perpendek panjang baseline, usahakan 
kedua stasiun pengamat pada ketinggian dan kondisi meteorologis yang relatif sama, estimasi 
besarnya parameter bias troposfir. 
Multipath = fenomena dimana sinyal satelit tiba di antena GPS melalui dua atau lebih lintasan 
yang berbeda. 
Sinyal pseudeorange efeknya lebih besar dari fase. 
Efek: perbedaan jarak tempuh (kesalahan hasil pengamatan). 
Cara mereduksi: hindari lokasi yang reflektif, gunakan antenna GPS secara baik dan tepat, 
gunakan bidang dasar antena pengabsorbsi sinyal, gunakan receiver yang mampu melawan 
multipath. 
Imaging = fenomena yang melibatkan benda konduktif di dekat antenna GPS, membuat antenna 
bayangan dari antenna sebenarnya
Efek: kesalahan jarak, 
Cara mereduksi: hindari lokasi yang reflektif. 
Ambiguitas fase = jumlah gelombang penuh yang tidak terukur oleh receiver GPS. 
Cycle slips Þ ketidak-kontinyuan dalam jumlah gelombang penuh dari fase gelombang yang 
diamati, karena ‘terputus’ dalam pengamatan sinyal GPS. 
Selective availability Þ metode yang diaplikasikan untuk memproteksi ketelitian posisi absolute 
secara real-time. 
Efek: kesalahan waktu satelit dan ephemeris. 
Cara mereduksi: perpendek panjang baseline, metode penentuan posisi differensial. 
Anti spoofing Þ perubahan sinyal GPS dari kode-P menjadi kode-Y, yang strukturnya hanya 
diketahui oleh pihak militer Amerika Serikat dan yang diizinkan. 
Efek: level noise besar, bias ionosfer orde satu tidak bisa dihitung. 
Kesalahan jam harus mengacu ke sistem waktu yang sama, sinkron satu sama yang lainnya, 
menjaga kestabilan. Kesalahan jarak ke satelit oleh kesalahan jam receiver lebih besar dibanding 
jam satelit. 
Efek: penyimpangan (offset, drift, drift rate) dari system waktu GPS. 
Cara mereduksi: perpendek panjang baseline, estimasi parameter kesalahan-kesalahan jam. 
Kesalahan antenna Þ perbedaan lokasi antara pusat fase dan pusat geometris antenna.
Efek: kesalahan jarak. 
Efek dari kesalahan dan bias: 
1. Ketelitian informasi (posisi, kecepatan, percepatan, waktu) yang diperoleh; 
2. Proses penentuan ambiguitas fase. 
Cara menghadapi kesalahn dan bias GPS: 
1. Menerapkan mekanisme differencing antar data, 
2. Estimasi parameter dari kesalahan dan bias dalam proses hitung perataan, 
3. Menghitung besarnya kesalahan bias berdasarkan data ukuran langsung, 
4. Menghitung besarnya kesalahan bias berdasarkan model, 
5. Menggunakan strategi pengamatan yang tepat, 
6. Menggunakan strategi pengolahan data yang tepat 
7. Abaikan.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Global positioning system
Global  positioning systemGlobal  positioning system
Global positioning system
 
Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)
 
makalah-gps 1
makalah-gps 1makalah-gps 1
makalah-gps 1
 
Prinsip gps dan navigasi
Prinsip gps dan navigasiPrinsip gps dan navigasi
Prinsip gps dan navigasi
 
Modul 3-geodesi-satelit
Modul 3-geodesi-satelitModul 3-geodesi-satelit
Modul 3-geodesi-satelit
 
Project gps navigation
Project gps navigationProject gps navigation
Project gps navigation
 
11 11-3-pb
11 11-3-pb11 11-3-pb
11 11-3-pb
 
Bab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasiBab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasi
 
pengenalan GNSS
pengenalan GNSSpengenalan GNSS
pengenalan GNSS
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
Pengenalan alat gps
Pengenalan alat gpsPengenalan alat gps
Pengenalan alat gps
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
GPS Rozi saputra
GPS Rozi saputraGPS Rozi saputra
GPS Rozi saputra
 
Makalah gps
Makalah gpsMakalah gps
Makalah gps
 
pengenalan GPS
pengenalan GPSpengenalan GPS
pengenalan GPS
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
Perkembangan Remote Sensing
Perkembangan Remote SensingPerkembangan Remote Sensing
Perkembangan Remote Sensing
 
SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)
 
Dasar penentuan geometri titik batas
Dasar penentuan geometri titik batasDasar penentuan geometri titik batas
Dasar penentuan geometri titik batas
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbi
 

Viewers also liked

Errors and biases in gps
Errors and biases in gpsErrors and biases in gps
Errors and biases in gpsmaneeb
 
Direzioni Marketing e IT alleate per il loyalty marketing che verrà? - Auchan
Direzioni Marketing e IT alleate per il loyalty marketing che verrà? - AuchanDirezioni Marketing e IT alleate per il loyalty marketing che verrà? - Auchan
Direzioni Marketing e IT alleate per il loyalty marketing che verrà? - AuchanOsservatorio Fedeltà Università di Parma
 
Travel Vision presentatie
Travel Vision presentatieTravel Vision presentatie
Travel Vision presentatiekennisfestival
 
U dvou dědků Strašnice.
U dvou dědků Strašnice. U dvou dědků Strašnice.
U dvou dědků Strašnice. Vexl
 
Polariteiten - van Monoloog naar Dialoog
Polariteiten - van Monoloog naar DialoogPolariteiten - van Monoloog naar Dialoog
Polariteiten - van Monoloog naar DialoogMindConsult
 
Projeto vanessa keila_josenir_dinoan
Projeto vanessa keila_josenir_dinoanProjeto vanessa keila_josenir_dinoan
Projeto vanessa keila_josenir_dinoanvanessanagamini
 

Viewers also liked (20)

Kesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
Kesalahan Bias Ionosfer dan TroposferKesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
Kesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
 
Errors and biases in gps
Errors and biases in gpsErrors and biases in gps
Errors and biases in gps
 
Direzioni Marketing e IT alleate per il loyalty marketing che verrà? - Auchan
Direzioni Marketing e IT alleate per il loyalty marketing che verrà? - AuchanDirezioni Marketing e IT alleate per il loyalty marketing che verrà? - Auchan
Direzioni Marketing e IT alleate per il loyalty marketing che verrà? - Auchan
 
Pr simplehandout
Pr simplehandoutPr simplehandout
Pr simplehandout
 
Defogging the Cloud webinar
Defogging the Cloud webinarDefogging the Cloud webinar
Defogging the Cloud webinar
 
Nuovi sentieri di ricerca nella promozione
Nuovi sentieri di ricerca nella promozioneNuovi sentieri di ricerca nella promozione
Nuovi sentieri di ricerca nella promozione
 
How to create a piece of Art like a woodcarving statue!
How to create a piece of Art like a woodcarving statue! How to create a piece of Art like a woodcarving statue!
How to create a piece of Art like a woodcarving statue!
 
Integration of Salivary Bioscience Into Behavioral, Health, and Sports Sciences
Integration of Salivary Bioscience Into Behavioral, Health, and Sports SciencesIntegration of Salivary Bioscience Into Behavioral, Health, and Sports Sciences
Integration of Salivary Bioscience Into Behavioral, Health, and Sports Sciences
 
New loan rules
New loan rulesNew loan rules
New loan rules
 
Il futuro della loyalty è mobile? - Comarch
Il futuro della loyalty è mobile? - ComarchIl futuro della loyalty è mobile? - Comarch
Il futuro della loyalty è mobile? - Comarch
 
Travel Vision presentatie
Travel Vision presentatieTravel Vision presentatie
Travel Vision presentatie
 
Module 3
Module 3Module 3
Module 3
 
U dvou dědků Strašnice.
U dvou dědků Strašnice. U dvou dědků Strašnice.
U dvou dědků Strašnice.
 
Polariteiten - van Monoloog naar Dialoog
Polariteiten - van Monoloog naar DialoogPolariteiten - van Monoloog naar Dialoog
Polariteiten - van Monoloog naar Dialoog
 
Tavola Rotonda: Disruption dei confini di settore e sfide per la Loyalty
Tavola Rotonda: Disruption dei confini di settore e sfide per la LoyaltyTavola Rotonda: Disruption dei confini di settore e sfide per la Loyalty
Tavola Rotonda: Disruption dei confini di settore e sfide per la Loyalty
 
Hroi linked in
Hroi linked inHroi linked in
Hroi linked in
 
Limitations of subscriptions
Limitations of subscriptionsLimitations of subscriptions
Limitations of subscriptions
 
Atc photography
Atc photographyAtc photography
Atc photography
 
Projeto vanessa keila_josenir_dinoan
Projeto vanessa keila_josenir_dinoanProjeto vanessa keila_josenir_dinoan
Projeto vanessa keila_josenir_dinoan
 
Pixlr o-matic
Pixlr o-maticPixlr o-matic
Pixlr o-matic
 

Similar to Gps dan bias

Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning SystemLaili Aidi
 
PPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxPPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxDaudWahyu
 
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR BTRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR Boriza steva andra
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxAthThariq3
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan LautSistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan LautAmos Pangkatana
 
171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gpsssuserf8e577
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016bramantiyo marjuki
 
Assignment1 gps application in military
Assignment1 gps application in militaryAssignment1 gps application in military
Assignment1 gps application in militaryAini Habir
 
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Okainderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,OkaSyanti Septiani Nugraha II
 
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...Yazid Muchlisin
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRetno Pratiwi
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internetpiusedi
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSbramantiyo marjuki
 
163 prinsip+gps+dan+navigasi
163 prinsip+gps+dan+navigasi163 prinsip+gps+dan+navigasi
163 prinsip+gps+dan+navigasiopanmaster
 

Similar to Gps dan bias (18)

Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning System
 
PPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxPPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptx
 
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR BTRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
13 teknologi tran
13 teknologi tran13 teknologi tran
13 teknologi tran
 
13 teknologi tran
13 teknologi tran13 teknologi tran
13 teknologi tran
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan LautSistem Informasi Geografis  dan  Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
 
171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps
 
Jenis
JenisJenis
Jenis
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
 
Assignment1 gps application in military
Assignment1 gps application in militaryAssignment1 gps application in military
Assignment1 gps application in military
 
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Okainderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
 
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...
IMPLEMENTATION OF MOTORCYCLE TRACKING SYSTEM USING GPS AND GPRS WITH INTEGRAT...
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelit
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
163 prinsip+gps+dan+navigasi
163 prinsip+gps+dan+navigasi163 prinsip+gps+dan+navigasi
163 prinsip+gps+dan+navigasi
 

Gps dan bias

  • 1. SEJARAH GPS (Global Positioning System) GPS (Global Positioning System) adalah sebuah peralatan navigasi yang pada awalnya didesain sebagai akibat permasalahan pasukan Amerika serikat dalam menghadapi perang Vietnam. Salah satu kesulitan utama yang dialami pasukan di darat adalah bagaimana mereka selalu saling mengetahui posisi satu sama lain, terutama pada saat berada jauh di dalam hutan lebat. Mereka saat itu hanya mengandalkan sistem radio yang disebut LORAN system untuk mengetahui posisi. Namun karena banyaknya kesalahan yang diakibatkan penerimaan/pemancaran radio yang jelek, dan defleksi gelombang permukaan akibat cuaca buruk maka sistem ini kurang bisa meyakinkan untuk operasi penting pada saat itu. Amerika Serikat kemudian mengadakan uji coba dengan 4 satelit, yang diberi nama TRANSIT. Satelit ini memilik orbit sangat tinggi dan digunakan untuk kepentingan militer. Namun, sistem ini masih memiliki akurasi rendah, dan posisi hanya bisa diperoleh setiap 2 jam. Generasi berikutnya dibangun oleh NAVSTAR dan dioperasikan secara terbatas pada tahun 1986. Sistem ini hanya berfungsi 3-4 jam setiap hari karena satelit yang diorbitkan hanya sedikit. Pengorbitan satelit NAVSTAR sempat tertunda karena kecelakaan Kapal Ruang Angkasa Challenger pada tahun 1988. Challenger rencananya akan digunakan untuk meluncurkan satelit-satelit GPS NAVSTAR. Sistem GPS benar-benar beroperasi pada saat dimulainya Perang Teluk pada tahun 1990. Sistem satelit blok 1 diluncurkan sebagai tambahan atas blok 2 yang sudah terlebih dahulu diorbitkan. Total satelit yang diorbitkan adalah 21 satelit, utnuk menyediakan sistem GPS di seluruh dunia, dengan kemampuan pengiriman data setiap saat. Departemen Pertahanan AS juga mengoperasionalkan GPS yang dipasarkan bebas mulai tahun 1990. Sistem ini masih dipakai sampai saat ini. Satelit-satelit GPS mengorbit terhadap bumi 2 kali sehari pada ketinggian 11.000 mil diatas bumi, dan memancarkan elevasi dan posisi dengan tepat. Sistem penerima GPS mengolah signal, lalu mengukur interval antara saat signal dipancarkan dan diterima untuk menentukan jarak antara antara receiver GPS di bumi dan satelit. Pada saat receiver GPS menghitung data-data tersebut dari 3 satelit minimum, lokasi di permukaan bumi
  • 2. dapat ditentukan dengan cepat. Dewan industri GPS baru saja mengumumkan bahwa peralatan receiver GPS ditargetkan akan terjual sampai 8 milyar Dollar sampai tahun 2000. Penggunaan GPS memang telah meluas dalam berbagai sektor. Receiver GPS bahkan telah dipasang di mobil-mobil mewah, dilengkapi dengan peta jalan digital dalam CD ROM yang akan menolong pengendara untuk menuju tempat tujuan. Receiver GPS juga akan segera di integrasikan dengan telfon selular. GPS pada saat ini telah menjadi teman yang baik di perjalanan dan akan sangat berjasa sebagai petunjuk arah pada saat yang gawat. Kebijaksanaan tentang penggunaan GPS sendiri diatur dalam Federal navigation Plan (FRP), yang disiapkan oleh tim gabungan dari Departemen Pertahanan dan Departemen Transportasi AS, melalui berbagai pertemuan pada tahun 1992. Namun pada dasarnya, GPS sendiri adalah milik Departemen Pertahanan, namun pada kelanjutannya menjadi peralatan yang dipasarkan bebas. Rencananya satelit GPS akan ditambah 2 lagi, sehingga semuanya menjadi 24 satelit. Kemampuan penuh GPS dengan 24 satelit (blok I,II, dan IIA) akan diumumkan oleh Departemen Pertahanan AS. Sebelum berkemampuan penuh, Full Operational Capability (FOC) maka GPS sebenarnya sudah layak dipakai untuk bernavigasi, hanya kemampuan agak rendah. Kondisi ini dinamakan Initial Operational Capability (IOC), yang dimulai sejak 8 Desember 1993. Kemampuan yang disediakan oleh GPS sendiri telah dikategorikan menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah Standart Positioning Service (SPS) dan kedua Precise Positioning Service (PPS). Sistem SPS adalah sistem yang dijual untuk pemakai diluar Departemen Pertahanan AS, termasuk yang dipakai Angkatan Bersenjata Indonesia/Australia. SPS menyediaan frekuensi GPS L 1 yang mengandung kode Coarse Acquisition (CA) dan data navigasi. Untuk sistem ini, Departemen Pertahanan AS sudah memberikan error signal yang menurunkan akurasi receiver GPS untuk menghitung posisi. Sistem GPS jenis SPS bisa diakses dengan menggunakan peralatan receiver (yang bisa dibeli di pasar bebas) setiap saat. Kemampuan GPS type SPS sebenarnya juga sudah sangat akurat bagi keperluan non militer yaitu dengan error horizontal, 100 meter ( dijamin 95 % ) dan 300 meter ( dijamin 99.99 % ). Untuk error vertikal adalah 140 meter ( dijamin 95 % ). Error waktu adalah 340 nanodetik ( dijamin 95 % ). Sedangkan GPS jenis kedua adalah GPS PPS yang memiliki keakuratan yang sangat tinggi, baik waktu, kecepatan, dan posisi. Sayangnya, sistem GPS ini hanya digunakan oleh
  • 3. Departemen Pertahanan AS dan instansi lain yang diberi lisensi. PPS akan mengirimkan data, dengan menggunakan frekuensi L1 dan L2 dan hanya untuk kepentingan militer. Inilah strtegi dagang Amerika Serikat yang tidak mau menjual produk terbaiknya pada sembarang orang. Hal ini sebenarnya tidak pada GPS saja, pada peralatan militer lain seperti pesawat dan senjata, selalu ada bagian-bagian yang dibatasi/dihilangkan. GPS pada dasarnya terdiri dari 3 bagian utama yaitu SPACE, CONTROL, dan USER. SPACE adalah 24 satelit yang ada di luar angkasa. CONTROL adalah 5 stasiun monitor yang ada di Hawaii, Kwajalein, Ascension Island, Diego Garcia, dan Colorado Springs. Terdapat 3 ground antenna yaitu Ascension Island, Diego Garcia, dan Kwajalein. Sedangkan Master Control Station (MCS) berlokasi di Falcon AFB di Colorado. Stasiun monitor selalu mengawasi satellit, dan mengecheck error data yang dipancarkan. Data-data ini diproses di MCS untuk menentukan orbit satelit dan mengkoreksi data yang dikirim oleh satelit. Setelah dikoreksi, data itu dikirm balik ke tiap-tiap satelit lewat ground antenna. Dengan cara ini, satelit akan mentransmisikan data yang tepat pada semua pengguna. Bagian ketiga adalah USER. Para pengguna jasa GPS bisa mendapatkan/membeli receiver GPS, tentunya tipe SPS untuk bisa mengakses pancaran satelit. Untuk receiver GPS sendiri bermacam-macam jenis. Teknik Operasional GPS Global Positioning System ( sistem pencari posisi global) atau sering disingkat dengan GPS, adalah suatu jaringan satelit yang secara terus menerus memancarkan sinyal radio dengan frekuensi yang sangat rendah. Alat penerima GPS secra pasif menerima sinyal ini, dengan syarat bahwa pandangan ke langit tidak tidak boleh terhalang, dan biasanya alat ini hanya bekerja di ruang terbuka. Satelit GPS bekerja pada referensi waktu yang sangat teliti dan memancarkan data yang menunjukkan lokasi dan waktu pada saat itu. Operasi dari seluruh satelit GPS yang ada disinkronisasikan sehingga memancarkan sinyal sama. Alat penerima GPS akan bekerja jika ia menerima sinyal dari sedikitnya 4 buah satelit GPS, sehingga posisinya dalam tiga dimensi bisa dihitung. Pada saat ini sedikitnya ada 24 satelit GPS yang beroperasi setiap waktu dan dilengkapi dengan beberapa cadangan . Satelit tersebut dioperasikan oleh Departemen
  • 4. Pertahanan Amerika Serikat, mengorbit selama 12 jam (dua orbit per hari) pada ketinggian sekitar 11.500 mile dan bergerak dengan kecepatan 2000 mil per jam. Ada stasiun penerima di bumi yang mengitung lintasan orbit setiap satlit dengan teliti. GPS adalah suatu sistem yang dapat membantu kita mengetahui posisi kordinat letak kita berada. Sedangkan untuk menerima sinyal dipancarkan oleh GPS, kita membutuhkansuatu alat yang dapat membaca sinnyal tersebut. Yang biasa kita sebut GPS adalah sebenarnya merupakan alat penerima. Karena alat ini dapat memberikan nilai koordinat letak ia digunkan maka keberadaan GPS merupakan terobosan besar bagi SIG. Teknologi GPS Global Positioning System (GPS) adalah suatu metoda pengukuran posisi di atas permukaan bumi dengan menggunakan teknologi satelit dan alat penerima yang akan memberikan titik koordinat letak. Satelit yang dipergunakan oleh GPS adalah Navigation Satellite Timing and Ranging (NAVSTAR). Disamping satelit yang bergerak diangkasa yang berputar pada orbit, ada juga satelit bumi yang berfungsi untuk mengatur dan menghitung orbit satelit yang dikelola oleh Departement of Defense (DoD) atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat. • Satelit Navstar yang dioperasional diangkasa berjumlah 24 satelit yang terdiri dari i 6 orbit dengan tiap orbitnya terdiri dari 4 satelit, dengan ketinggian orbitnya setinggi 20.200 Km. Periode orbit dari satelit-satelit Navstar selama 11 jam 58 menit (+ 12 jam) dan setiap saat 4 s/d 10 satelit GPS akan teramati dari permukaan bumi. Segmentasi GPS Secara umum segment GPS terdiri dari 3 yaitu : – Space segment – Control System Segment – User Segment
  • 5. Space Segment. Terdiri dari 24 satelit Navstar yang memancarkan 2 frekuensi yaitu L1 dengan frekuensi 1575,42 Mhz, dan L2 dengan frekuensi 1227,60 Mhz. L1 membawa 2 buah kode biner yaitu P-code (Precise or Private Code) dan C/A-code (Clear Access or Coarse Acquisition) dan L2 hanya membawa P-code. Control System Segment. Control System Segment yaitu stasiun-stasiun yang berfungsi untuk mengontrol satelit, antara lain berada di Pulau Ascension, Diego Garcia, Hawaii, Colorado Springs, dll. User Segment. User segment adalah pengguna receiver GPS. Tipe Receiver GPS Tipe Receiver GPS dapat dibagi berdasarkan ketelitian, Data, dan sinyal yang diterima. Berdasarkan ketelitian yang diperoleh, receiver GPS terdiri dari Tipe Navigasi dan tipe geodetic. 1. Tipe Navigasi, digunakan untuk alat navigasi atau pengukuran-pengukuran yang tidak membutuhkan ketelitian tinggi (level kesalahan berkisar 2 m – puluhan meter). 2. Tipe Geodetic, biasanya digunakan untuk pengukuran-pengukuran yang menuntut ketelitian yang relatif tinggi, misalnya untuk titik kontrol (referensi). Ketelitian milimeter dapat diperoleh dengan menggunakan peralatan Geodetic dengan metoda differensial dan dengan perencanaan serta pelaksanaan yang tepat. Berdasarkan data, receiver GPS diklasifikasi menjadi : – Receiver kode C/A – Receiver kode C/A + fase L1 – Receiver kode C/A + fase L1 + fase L2 – Receiver kode C/A + kode P + fase L1, L2 Berdasarkan Sinyal yang diterima receiver GPS menginformasikan : - Posisi satelit
  • 6. - Jarak ke satelit ( C . Δt ) - Waktu - Kesehatan satelit - Informasi lainnya Metoda Penentuan Posisi Pada penentuan posisi dengan menggunakan GPS ada 5 metode yang umum dilakukan yaitu static, Rapid static, Pseudo Kinetic, Stop and Go dan Kinematic. Static, dimana receiver GPS tidak bergerak selama pengamatan (biasanya cukup lama). Rapid Static, pada dasarnya sama dengan cara static, bedanya lama pengamatan untuk rapid static cukup singkat (biasanya 5 – 20 menit). Pseudo Kinematic, pada dasarnya sama dengan rapid static, bedanya pada pseudo kinematic dilakukan dua kali pengamatan dengan selang waktu lebih besar dari pengamatan pertama. Stop and Go, disebut juga semi kinematis. Receiver berhenti sejenak (beberapa menit) di titik yang ditentukan, kemudian bergerak ke titik berikutnya dimana selama pergerakan receiver tetap on dan menangkap sinyal. Kinematic, yaitu penentuan posisi dengan receiver GPS bergerak tanpa berhenti. Ketelitian GPS Hal atau faktor yang mempengaruhi ketelitian GPS antara lain : – Jenis receiver (Geodetic atau Navigasi) – Jenis data (pseudorange atau fase pembawa) – Metoda penentuan posisi (differensial, absolut, dll) – Kondisi ionosfer dan troposfer – Efek multipath
  • 7. – Ketelitian data (ephemeris dll) – Geometri satelit – Teknik pemrosesan data Sumber Kesalahan / Bias : Dalam pengambilan koordinat titik GPS ada beberapa sumber-sumber bias yaitu kesalahan ephemeris (orbit), bias ionofer, bias troposfer, multipath, Ambiguitas Fase (Cycle Ambiguity), Cycle Slips, Selective Availability dan Anti Spoofing Kesalahan ephemeris (orbit) Beberapa cara untuk mereduksi efeknya antara lain : • Terapkan metode differensial • Perpendek jarak baseline • Perpanjang interval waktu pengamatan Bias ionosfer Beberapa cara untuk mereduksi efeknya antara lain : • Lakukan metoda differensial • Gunakan data GPS dari dua frekuensi, L1 dan L2 • Perpendek jarak baseline • Lakukan pengamatan pada pagi hari atau malam hari • Gunakan model prediksi global ionosfer (bila ada pada softwarenya). Bias Troposfer Beberapa cara untuk mereduksi efeknya antara lain : • Lakukan metoda differensial
  • 8. • Perpendek jarak baseline • Gunakan model koreksi standar troposfer seperti Hopfield dan Sastemoinen. • Gunakan koreksi lokal troposfer (biasanya dilengkapi dalam software). Multipath Beberapa cara untuk mereduksi efeknya antara lain : • Hindari lingkungan pengamatan yang reflektif. • Gunakan antena GPS yang baik dan tepat misalnya perlengkapan reduksi multipath. • Hindari lingkungan pengamatan yang reflektif. • Gunakan receiver canggih yang dapat mereduksi efek multipath. • Jangan mengamati satelit dengan elevasi rendah (dibawah 10o ) • Waktu pengamatan yang lebih lama Ambiguitas Fase (Cycle Ambiguity) Ada 3 aspek yang harus diperhitungkan untuk resolusi ambiguitas : • Eliminasi kesalahan dan bias data pengamatan • Geometri satelit • Teknik resolusi ambiguitas Cycle Slips Aspek yang mempengaruhi keberhasilan koreksi cycle slips : • Level kesalahan dan bias data pengamatan • Geometri satelit • Teknik resolusi yang digunakan
  • 9. Selective Availability Secara sengaja membuat kesalahan pada jam satelit dan ephemeris satelit. Pengaruh SA akan cukup besar untuk penentuan posisi absolut, sedangkan untuk penentuan posisi secara differensial hampir tidak mempunyai efek. Beberapa cara untuk meredam efeknya antara lain : • Gunakan penentuan posisi secara differensial • Perpendek jarak baseline Saat ini SA telah dicabut sehingga ketelitian absolut positioning yang dapat diperoleh sudah semakin akurat. Anti Spoofing P-code secara sengaja diubah menjadi Y-code oleh DoD agar pihak yang tidak mendapat otorisasi tidak dapat menggunakan data yang presisi. Aplikasi Teknologi GPS Dalam beberapa kegiatan aplikasi teknologi GPS banyak digunakan, seperti pada kegiatan : – Pengadaan Kerangka Dasar Nasional yang dilaksanakan oleh BAKOSURTANAL – Pemetaan Laut (survai hidro-oceanografi, survei seismik, dll) – Pemetaan secara Fotogrametris – Pendaftaran Tanah oleh BPN – Pengukuran dan Pemetaan Kawasan Hutan – Dll.
  • 10. II. SISTEM KOORDINAT Sekumpulan aturan tentang bagaimana caranya mendefenisikan titik awal atau sistem koordinat yaitu : Sistem Koordinat Dasar. Sistem kordinat bidang dasar terdiri atas 2 antara lain sistem koordinat bidang datar dan sistem koordinat 3-dimensi. Sistem koordinat bidang datar antara lain koordinat kartesian : P(x,y) dengan absis dan ordonat; dan koordinat polar : P(d,q) dengan jarak dan sudut jurusan. Sedangkan sistem koordinat 3-dimensi yaitu koordinat kartesia: (x,y,z) dengan absis, ordinat dan beda tinggi; dan koordinat polar: P(r,l,j) – dengan jarak dan sudut jurusan. Sistem koordinat Global. Sistem koordinat ini menggunakan bujur, lintang dan ketinggian Sistem koordinat regional Sistem koordinat nasional. Sistem Koordinat Planar Pemilihan proyeksi sangat bergantung pada distorsi minimum yang diinginkan terhadap bentuk dan arah dari fitur-fitur bentang alam yaitu : Conformal projection. Digunakan apabila prioritas ketelitian pada arah atau sudut antara objek seperti mercator projek, transverse mercator dan lambert conformal. Azimuthal projection bermanfaat untuk memepertahankan arah pada permukaan peta. The equivalent projection. Berguna untuk menjaga ukuran relatif dan bentuk fitur landskap. Pemilihan Proyeksi Peta Pada pemilihan proyeksi peta harus berdasarkan pada hal sebgai berikut yaitu: - Karakteristik wilayah
  • 11. - Proyeksi Lambert: normal, kerucut konform dan menyinggung titik di wilayah yang dipetakan - untuk wilayah dengan arah timur –barat. - Proyeksi Tranverse Mercator: silinder, tranversal, konform dan menyinggung meridian yang ada tepat di tengah wilayah yang dipetakan – untuk wilayah yang mengarah utara-selatan. - Proyeksi Stereografis: proyeksi azimuthal (bidang datar), normal, korform – untuk wilayah kutub. Proyeksi Data SIG Hal –hal yang harus diperhatikan dan proyeksi data SiG yaitu: - Perlu mengetahui proyeksi peta yang digunakan - Sistem proyeksi peta setiap layer (coverage)- harus sama dengan peta dasar yang digunakan. - Perlu transformasi (ada translasi dan rotasi dan scaling). Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) Universat Tranverse Mercartor adalah suatu sistem proyeksi yang sudah terkenal dan banyak digunakan. Sistem proyeksi UTM ini dibuat pada tahun 1936 oleh International Union of Geodesy and Geophysics. KEMUDIAN DIADOPSI OLEH us Army pada tahu 1947 dan oleh banyak agen nasional dan international termasuk NATO. Proyeksi UTM ini adalah proyeksi silinder, tranversal dan korform yang memotong bumi pada dua meridian standar. Meridian standar ini diproyeksikan secara equidistan. Pada Proyeksi UTM ini bumi dibagi dalam 60 Zone UTM, setiap zone dibatasi oleh 2 meridian selebar 60 dan memiliki meridian tengan tersendiri. Zona 1, 2 … 60 : mulai dari derajat 180 – 174 BB, 174- 168 BB, … 174- 180 BT dan lebar lintangnya interval 80 yang mulai dari kisaran : 80 LS – 84 LU ( 80 – 72 LS, 72 – 64 LS, …, 72 – 84 LU) dengan notasi C,D,E,F,G,H,J,K,L,M,N,P …,X (huruf I dan O tidak digunakan.
  • 12. MEMPELAJARI FUNGSI TOMBOL Power Key : Tekan dan tahan untuk menghidupkan atau mematikan unit. Tekan dan lepaskanuntuk mengatur lampu backlight dan kecerahannya. IN/OUT Key : Dari halaman peta, tekan untuk memperbesar atau memperkecil tampilan halaman peta. Dari halaman lain, tekan ke atas atau ke bawah untuk memilih daftar. Find Key : Tekan dan lepaskan untuk melihat dan menemukan tempat yang Anda cari, seperti : Waypoint, Restoran, Bank, Hotel, dll. Tekan dan tahan untuk feature MOB (Main Over Board). Quit Key : Tekan dan lepaskan untuk membatalkan atau balik ke halaman sebelumnya. Page Key : Tekan untuk menuju ke halaman berikutnya dan halaman utama Menu Key : Tekan untuk melihat menu dari masig-masing halaman. Tekan dua kali untuk masuk ke halaman utama.
  • 13. Enter Key : Tekan untuk memilih data yang tersorot atau untuk mengkonfirmasi pesan yang tampil di layar atau bisa digunakan untuk menyimpan Waypoint. Rocker Key : Tekan ke atas, bawah, kiri, atau kanan untuk memilih karakter pada daftar,meyorot data, atau menggerakkan panah pada halaman peta. SETTING ALAT Untuk seting dapat dibuka pada Menu SETUP. Hal ini penting dan harus dilakukan karena untuk menyesuaikan dengan datum, zona waktu dsb yang digunakan untuk negara Indonesia, supaya hasil output kompatibel dengan berbagai peta dasar yang sudah ada. Secara garis besar parameter yang perlu dan penting kita seting adalah : Datum : WGS 84 (datum untuk Indonesia) Waktu : Jakarta (untuk WIB) Satuan : Meter (elevasi dan mdpl) Aktifkan Kompas : Untuk aktifkan kompas klik menu kalibrasi kemudian sambil membawa GPS kita putar badan kita searah jarum jam dengan pelan-pelan sampai kalibrasi sucses, maka otomatis kompas akan aktif. MENGAWALI PEMAKAIAN GPS / MENCARI SATELIT Bawa GPS Anda ke tempat terbuka (tidak di dalam ruang/gedung tertutup) dan nyalakan. Ucapan ‘Welcome’ akan muncul disusul oleh halaman satelit. Tunggu sejenak sementara GPS Anda mencari sinyal satelit. Dalam proses ini Anda akan melihat tulisan ‘Acquiring Satelite’ di layar. Begitu GPS Anda telah mendapatkan sinyal dari satelit, koordinat lokasi Anda akan muncul di atas layar.
  • 14. Jika suatu saat GPS Anda tidak dapat mengumpulkan informasi satelit yang dibutuhkan, cobalah untuk menghindar dari gedung tinggi, pohon, atau gangguan lain. MELIHAT HALAMAN UTAMA GPS Anda menunjukkan semua informasi yang Anda perlukan untuk navigasi 6 halaman utama (pada layar) : Halaman Satelite, Perjalanan Komputer, Peta, Kompas, Altimeter, dan Halaman Utama. Tekan tombol PAGE untuk melihat masing-masing halaman yang diinginkan.
  • 16. Untuk memasukkan atau mengganti data, tekan tombol ROCKER ke kiri, kanan, atas, dan bawah untuk menyorot sebuah data yang ingin Anda ubah. Tekan ENTERuntuk memilihnya. Kemudian gunakan tombol ROCKER untuk memilih pilihan dari menu dan tekanENTER. Mungkin Anda perlu memasukkan kata atau angka, hal ini dilakukan dengan tombol ROCKER dan sebuah keyboard akan tampil pada layar. Gunakan tombol ROCKER untuk menyorot sebuah huruf atau angka. Tekan ENTER untuk memilihnya. Lanjutkan menyorot dan memilih huruf/angka. Ketika Anda sudah selesai, sorot “OK” dan tekan ENTER. MENANDAI SEBUAH ‘WAYPOINT’ “Waypoint” adalah beberapa titik pada peta yang Anda simpan. Anda dapat membuat / menandai sebuah ‘waypoint’ pada posisi Anda saat ini dengan menulis ‘waypoint’, dan disimpan untuk digunakan dalam rute (lihat juga Membuat Rute). Cara membuat “Waypoint”
  • 17. Dari halaman peta, tekan tombol ENTER dan tahan. Halaman ‘mark waypoint’ akan muncul Untuk menamai ‘waypoint’ adan, gunakan tombol ROCKER untuk menyorot area ‘NAME’ dan tekan ENTER. Masukan sebuah nama untuk ‘waypoint’ Anda. Pada keyboard dengan menggunakan tombol ROCKER dan ENTER (lihat cara memasukan data) Sorot ‘OK’ dan tekan ENTER untuk menyimpan ‘waypoint’. Membuat dan Melihat Lintasan (Tracks)
  • 18. Tekan tombol PAGE sampai Anda menemukan halaman peta. Bergeraklan dari posisi Anda sekurang-kurangnya 4 menit. Tekan IN untuk memperbesar halaman peta samapai Anda dapat melihat “Track Log” Anda. MENEMUKAN TEMPAT (Find) Dengan menekan tombol FIND, Anda dapat mencari waypoint, titik geochace, atau sebuah kota. Jika Anda memasukan MapSource pada GPS Anda, Anda akan dapat mencari lokasi rumah makan, penginapan, bank, pom bensin, dan layanan- layanan yang lain
  • 19. Menemukan sebuah ‘Waypoint’ Tekan tombol FIND, halama “Find Page” aka tampil. Sorot waypoint dan tekan ENTER Tekan tombol ROCKER untuk memilih daftar dan sorot waypoint yang ingin Anda temukan, tekan ENTER. Halaman ‘Waypoint Information’ akan muncul Gunakan tombol ROCKER untuk menyorot ‘MAP’ dan tekan ENTER jika Anda ingin melihat waypoint pada peta. Halaman waypoint memuat seluluh ‘waypoint’ (titik) yang telah Anda tandai/buat. Tekan tombol ENTER untuk memilih sebuah waypoint kemudian pilih “Map” untuk melihat waypoint di halaman peta atau pilih “Go To” untuk membuat rute. Rute akan muncul pada halaman peta sebagai sebuah garis hitam dari titik Anda semula ke waypoint. MEMBUAT RUTE (Route) Sebuah rute memberikan Anda penunjuk garis lurus dari satu titik ke titik lain, atau satu titik ke beberapa titik lain. Anda dapat membuat sebuah rute sederhana dengan menemukan sebuah waypoint dan memilih “Go To” (lihat juga cara menemukan tempat).
  • 20. Anda juga bisa membuat rute yang lebih kompleks mencakup beberapa titik. Membuat Sebuah Rute Tekan ‘PAGE’ samapai Anda melihat halaman menu utama. Gunakan tombol ROCKER untuk menyorot rute dan tekan ENTER. Kemudian tekan ENTER lagi untuk membuat rute baru. Sorot <Select Next Point> dan tekan ENTER untuk menambahkan sebuah Titik pada rute Anda, ‘FIND PAGE’ akan muncul. Temukan sebuah waypoint atau titik lain untuk menambah titik pada rute Anda. Ketika Anda telah menemukan sebuah titik, pillih ‘USE’ dari halaman ‘POINT INFORMATION’ untuk menambaha titik ke dalam rute Anda. Ulangi langkah ke-2 dan ke-3 untuk menambah titik-titik dalam rute Anda. Ketika Anda telah selesai menambahkan titik, sorot ‘NAVIGATE’ dan tekan ENTER utnuk memulai menggunakan rute.
  • 21. Menghitung Luas Suatu Area Untuk menghitung luas suatu area, tekan tombol Menu dua kali dan akan muncul Halaman Utama, pilih Setup kemudian tekan tombol Enter. Pilih Menu Page Seq. Lalu tekan Enter Æ Add Page Æ Enter, kemudian pilih Area Calculation. Dengan begitu halaman GPS anda bertambah satu yaitu Halaman untuk mengukur luas area.
  • 22. Berikut saya tuliskan sedikit tentang kesalahan dan bias GPS yang saya rangkum dengan sedemikian rupa dan sesingkat-singkatnya biar gampang dipelajari dan dimengerti. Tulisan ini merupakan rangkuman dari buku Bapak Hasanuddin Z Abidin GPS | umber: moorescools.com Pengelompokan kesalahan dan bias GPS : 1. Satelit : kesalahan orbit (ephemeris), keslahan jam satelit; 2. Medium propagasi : bias ionosfer, bias troposfer; 3. Receiver GPS : kesalahan jam receiver, kesalahan antenna, derau receiver (noise); 4. Data pengamatan : ambiguitas fase, cycle slips; 5. Lingkungan sekitar GPS : multipath, imaging. Kesalahan orbit = kesalahan dimana posisi satelit yang dilaporkan oleh ephemeris satelit tidak sama dengan posisi yang sebenarnya. Efek:Ketelitian dari koordonat titik-titik yang ditentukan, baik absolute maupun relatif. Cara mereduksi: perpendek panjang baseline, perpanjang interval waktu pengamatan, terapkan metode differential positioning.
  • 23. Bias ionosfer = ion-ion bebas (electron) yang mempengaruhi propagasi sinyal GPS. Sinyal GPS pseudorange diperlambat, fase dipercepat. Efek: kecepatan, arah, polarisasi, kekuatan sinyal GPS. Cara mereduksi: gunakan GPS dua frekuensi (L1 dan L2), lakukan differencing hasil pengamatan, perpendek panjang baseline, lakukan pengamatan pada pagi atau malam. Bias troposfir = refraksi oleh lapisan atmosfir netral. Sinyal GPS psedurange dan fase diperlambat. Efek: kecepatan dan arah sinyal GPS. Cara mereduksi: lakukan differencing hasil pengamatan, perpendek panjang baseline, usahakan kedua stasiun pengamat pada ketinggian dan kondisi meteorologis yang relatif sama, estimasi besarnya parameter bias troposfir. Multipath = fenomena dimana sinyal satelit tiba di antena GPS melalui dua atau lebih lintasan yang berbeda. Sinyal pseudeorange efeknya lebih besar dari fase. Efek: perbedaan jarak tempuh (kesalahan hasil pengamatan). Cara mereduksi: hindari lokasi yang reflektif, gunakan antenna GPS secara baik dan tepat, gunakan bidang dasar antena pengabsorbsi sinyal, gunakan receiver yang mampu melawan multipath. Imaging = fenomena yang melibatkan benda konduktif di dekat antenna GPS, membuat antenna bayangan dari antenna sebenarnya
  • 24. Efek: kesalahan jarak, Cara mereduksi: hindari lokasi yang reflektif. Ambiguitas fase = jumlah gelombang penuh yang tidak terukur oleh receiver GPS. Cycle slips Þ ketidak-kontinyuan dalam jumlah gelombang penuh dari fase gelombang yang diamati, karena ‘terputus’ dalam pengamatan sinyal GPS. Selective availability Þ metode yang diaplikasikan untuk memproteksi ketelitian posisi absolute secara real-time. Efek: kesalahan waktu satelit dan ephemeris. Cara mereduksi: perpendek panjang baseline, metode penentuan posisi differensial. Anti spoofing Þ perubahan sinyal GPS dari kode-P menjadi kode-Y, yang strukturnya hanya diketahui oleh pihak militer Amerika Serikat dan yang diizinkan. Efek: level noise besar, bias ionosfer orde satu tidak bisa dihitung. Kesalahan jam harus mengacu ke sistem waktu yang sama, sinkron satu sama yang lainnya, menjaga kestabilan. Kesalahan jarak ke satelit oleh kesalahan jam receiver lebih besar dibanding jam satelit. Efek: penyimpangan (offset, drift, drift rate) dari system waktu GPS. Cara mereduksi: perpendek panjang baseline, estimasi parameter kesalahan-kesalahan jam. Kesalahan antenna Þ perbedaan lokasi antara pusat fase dan pusat geometris antenna.
  • 25. Efek: kesalahan jarak. Efek dari kesalahan dan bias: 1. Ketelitian informasi (posisi, kecepatan, percepatan, waktu) yang diperoleh; 2. Proses penentuan ambiguitas fase. Cara menghadapi kesalahn dan bias GPS: 1. Menerapkan mekanisme differencing antar data, 2. Estimasi parameter dari kesalahan dan bias dalam proses hitung perataan, 3. Menghitung besarnya kesalahan bias berdasarkan data ukuran langsung, 4. Menghitung besarnya kesalahan bias berdasarkan model, 5. Menggunakan strategi pengamatan yang tepat, 6. Menggunakan strategi pengolahan data yang tepat 7. Abaikan.