SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Tambang Terbuka
Penambangan dengan metode tambang
terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan
galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan
sebagainya di mana para pekerja berhubungan
langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang
terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open
cut mining; adalah metoda penambangan yang
dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada
pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan
permukaan.
Tambang terbuka juga disebut tambang
permukaan hanya memiliki nilai ekonomis apabila
lapisan bahan tambang berada dekat dengan
permukaan tanah. Metode tambang terbuka
memberikan proporsi endapan yang lebih banyak
daripada tambang bawah tanah karena seluruh
lapisan bahan tambang dapat dieksploitasi kurang
lebih 90% yang dapat diambil. Metode ini cocok
dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal
yang memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos
rendah.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu
cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan
metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu
dengan membandingkan besarnya nilai tanah
penutup (waste) yang harus digali dengan volume
atau tonase batubara yang dapat ditambang.
Perbandingan ini dikenal dengan istilah “stripping
ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping
ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka
metoda tambang terbuka dianggap masih ekonomis.
Secara garis besar tahapan kegiatan
penambangan pada tambang terbuka adalah sebagai
berikut :
a) Pembabatan dan pembersihan lahan (land
clearing).
b) Pengupasan tanah penutup (stripping).
c) Penambangan atau penggalian bahan galian
(mining).
Peran Survey dan Pemetaan di Kawasan
Tambang
Secara umum, peran ilmu geodesi di bidang
tambang ialah :
1. Pada kegiatan eksplorasi, menentuan titik
lokasi pengeboran dan study outcrop.
2. Pembuatan model cadangan bahan tambang.
3. Pembuatan design tambang untuk
merencanakan bentuk tambang, rencana
jalan, jumlah bench yang di perlukan, sudut
kemiringan design tambang agar tidak terjadi
longsoran, serta kapasitas tanah penutup
(overburden & interburden).
4. Pengukuran topografi original atau topografi
progress tambang.
5. Kegiatan survey dalam mendukung kegiatan
Peledakan- Blasting- (pengukuran space-
boder dan depth).
6. Menunjuk atau menentukan arah dan batas-
batas yang akan digali sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
7. Survey data processing untuk pengolahan.
8. Perhitungan volume, perhitungan cadangan,
desain jalan.
9. Menghitung kapasitas alat untuk menghitung
target bulanan
Gambar 1. Desain Tambang
Gambar 2.Perhitungan Volume Stockpile
Beberapa pengaplikasian bidang ilmu geodesi di
dunia pertambangan ialah :
Penginderaan Jauh
Teknologi Penginderaan Jauh (Remote
Sensing), telah merubah paradigma visualisasi
permukaan bumi kita dari impian menjadi kenyataan,
dari fiksi ilmiah menjadi bukti ilmiah. Lompatan
teknologinya telah menghasilkan manfaat yang
sangat berguna bagi banyak bidang yang berkaitan
dengan manajemen pemanfaatan bumi dan
permukaannya.
Produk teknologi penginderaan jauh yang
sangat luar biasa adalah berupa citra satelit dengan
resolusi spasial yang tinggi, memberikan visual
permukaan bumi sangat detail. Citra Satelit
merupakan suatu gambaran permukaan bumi yang
direkam oleh sensor (kamera) pada satelit
pengideraan jauh yang mengorbit bumi, dalam
bentuk image (gambar) secara digital.
Pemanfaatan citra satelit saat ini sudah sangat
luas jangkauannya, terutama dalam hal yang
berkaitan dengan ruang spasial permukaan bumi,
mulai dari bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan,
Kependudukan, Transportasi sampai pada bidang
Pertahanan (militer). Di Indonesia penerapan
teknologi penginderaan jauh ini telah dilakukan
masih pada sebagian besar untuk keperluan
inventarisasi potensi sumber daya alam dan
lingkungan hidup, namun intensitasnya masih sangat
sedikit dan belum merata di seluruh wilayah.
Teknologi Penginderaan Jauh yang
dikembangkan oleh Digitalglobe sejak tahun 1993,
telah menghasilkan generasi terbaru berupa citra
satelit WorldView-2 yang memiliki kualitas resolusi
yang semakin canggih dan cakupan spektrum yang
semakin lengkap, sehingga sangat bermanfaat bagi
analisis permukaan bumi dengan sangat detail.
Gambar 3. Teknologi Penginderaan Jauh
Pemanfaatan Penginderaan Jauh di Bidang
Pertambangan
a. Inventarisasi potensi pertambangan
b. Pemetaan situasi tutupan lahan
pertambangan yang akan di buka
c. Perencanaan site plan lokasi pertambangan
d. Inventarisasi lokasi pertambangan liar dan
PETI
e. Monitoring perubahan lahan akibat kegiatan
pertambangan terbuka
f. Monitoring kegiatan rehabilitasi lahan.
g. Inventarisasi potensi dan perencanaan lokasi
pembangkit listrik tenaga mikrohidro
Gambar 4. Pemetaan Kawasan Tambang Terbuka
Gambar 5. Perencanaan dan Penyusunan Strategi
Ekplorasi dan Pengelolaan aset
Gambar 6.Monitoring Kondisi Lingkungan
GPS
Sistem GPS atau terkenal juga dengan
NAVSTAR GPS adalah sistem navigasi dan
penentuan posisi secara reseksi menggunakan satelit
dengan gelombang radio, akurasi yang cukup tinggi
dari beberapa mm sampai beberapa meter. Metode
penentuan posisi yang digunakan adalah :
a. Static
Titik-titik yang akan ditentukan posisinya
tidak bergerak. Bisa absolute ataupun differensial.
Keandalan dan ketelitin posisi yang diperoleh
umumnya tinggi. Aplikasinya adalah untuk
penentuan titik kontrol survey pemetaan dan survey
geodetik
b. Absolute
Pada metode ini disebut juga point positioning.
Posisi diberikan dalam sistem WGS-84, relatif
terhadap pusat massa bumi. Pengukurnnya hanya
menggunakan satu receiver, dengan pengukuran
jarak secara simultan ke beberapa satelit (reseksi).
Titik yang ditentukan posisinya bisa diam atau
bergerak
c. Differential
Metode differential disebut juga dengan
pengukuran posisi relatif yaitu menentukan posisi
suatu titik relatif terhadap titik lain yang telah
diketahui koordinatnya. Pada pengukuran ini
diperlukan minimal 2 receiver. Pada metode ini
proses differencing bisa menghilangkan atau
mengurangi efek dari beberapa kesalahan dan bias,
sehingga meningkatkan akurasi posisi
Pemanfaatan GPS di Bidang Pertambangan
1. Penentuan titik-titik kontrol survei dan
pemetaan
Pembuatan jarring kontrol horizontal dengan
metode GPS dibuat dengan metode
pengukuran GPS Statik. Karena titik control
yang akan dibuat bersifat tetap sehingga
ketelitian posisi yang diperoleh dengan
metode pengukuran GPS Statik lebih teliti.
Gambar 7. Jaring Kontrol Horizontaldengan
Metode GPS
2. Membantu proses pemotretan udara
3. Penentuan dan rekonstruksi batas
kawasan, serta luasnya.
4. Penentu dan rekonstruksi trase jalan,
aliran sungai, dll.
5. Penentuan kemiringan lereng
6. Penentuan posisi dan rekonstruksi lokasi
pengambilan sampel tanah, sumur bor,
dll

More Related Content

What's hot

Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
Latihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangLatihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangyulika usman
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillSastra Diharlan
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Amiin Majiid Nugroho
 
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey Tambang
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey TambangHal-Hal Yang Penting dalam Survey Tambang
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey TambangEdhis Triyono Hermawan
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambangnyongker29
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonHendra Supriyanto
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Edho Wiranata
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranseed3d
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-feronika purba
 
Tugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambangTugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambangSylvester Saragih
 
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengandini rambe
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 

What's hot (20)

Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Latihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangLatihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambang
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
 
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey Tambang
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey TambangHal-Hal Yang Penting dalam Survey Tambang
Hal-Hal Yang Penting dalam Survey Tambang
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboran
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Tugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambangTugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambang
 
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lereng
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Bab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
 

Similar to TAMBANG TERBUKA

Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiRidwan Tedjokusumo
 
Seminar kamal farobi fix
Seminar kamal farobi fixSeminar kamal farobi fix
Seminar kamal farobi fixKamalFarobi
 
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)January YunGky
 
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptxSURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptxYudantoEkoPrabowo
 
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR BTRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR Boriza steva andra
 
Perhitungan Sumber Daya.pptx
Perhitungan Sumber Daya.pptxPerhitungan Sumber Daya.pptx
Perhitungan Sumber Daya.pptxMbahKwung
 
Inling 2018
Inling 2018Inling 2018
Inling 2018tereamap
 
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisikaMETODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisikaRanaWiratama3
 
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padi
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padiModel simulasi combine dengan prediksi hasil panen padi
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padiAgus Hermansyah
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingBremaFirdaus
 

Similar to TAMBANG TERBUKA (20)

Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
 
Seminar kamal farobi fix
Seminar kamal farobi fixSeminar kamal farobi fix
Seminar kamal farobi fix
 
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
 
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptxSURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
 
Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Gps
GpsGps
Gps
 
Metode peta
Metode petaMetode peta
Metode peta
 
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR BTRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
 
Perhitungan Sumber Daya.pptx
Perhitungan Sumber Daya.pptxPerhitungan Sumber Daya.pptx
Perhitungan Sumber Daya.pptx
 
Laporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi DasarLaporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi Dasar
 
eksplorasi batubara
eksplorasi batubaraeksplorasi batubara
eksplorasi batubara
 
Inling 2018
Inling 2018Inling 2018
Inling 2018
 
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisikaMETODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
 
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padi
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padiModel simulasi combine dengan prediksi hasil panen padi
Model simulasi combine dengan prediksi hasil panen padi
 
Makalah geomatika
Makalah geomatika Makalah geomatika
Makalah geomatika
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus ginting
 
Kak tim gps
Kak tim gpsKak tim gps
Kak tim gps
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 

More from Wachidatin N C

Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang TransportasiPertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang TransportasiWachidatin N C
 
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang TransportasiPertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang TransportasiWachidatin N C
 
IIG : Program Pembinaan Pemerintah Desa Terkait Batas Administrasi
IIG : Program Pembinaan Pemerintah Desa Terkait Batas AdministrasiIIG : Program Pembinaan Pemerintah Desa Terkait Batas Administrasi
IIG : Program Pembinaan Pemerintah Desa Terkait Batas AdministrasiWachidatin N C
 
IIG : Analisis Potensi Kawasan Pencemaran Air
IIG : Analisis Potensi Kawasan Pencemaran AirIIG : Analisis Potensi Kawasan Pencemaran Air
IIG : Analisis Potensi Kawasan Pencemaran AirWachidatin N C
 
IIG : Kebijakan Satu Peta
IIG : Kebijakan Satu PetaIIG : Kebijakan Satu Peta
IIG : Kebijakan Satu PetaWachidatin N C
 
SIG : Tutorial Software ILWIS, QGIS, dan GRASS
SIG : Tutorial Software ILWIS, QGIS, dan GRASSSIG : Tutorial Software ILWIS, QGIS, dan GRASS
SIG : Tutorial Software ILWIS, QGIS, dan GRASSWachidatin N C
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Wachidatin N C
 
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak TerseliaWachidatin N C
 
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaWachidatin N C
 
Penginderaan Jauh : Deteksi Awan
Penginderaan Jauh : Deteksi AwanPenginderaan Jauh : Deteksi Awan
Penginderaan Jauh : Deteksi AwanWachidatin N C
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamWachidatin N C
 
Toponimi : Analisa Pulau Selaru
Toponimi : Analisa Pulau SelaruToponimi : Analisa Pulau Selaru
Toponimi : Analisa Pulau SelaruWachidatin N C
 
Toponimi Sentra Ikan Bulak
Toponimi Sentra Ikan BulakToponimi Sentra Ikan Bulak
Toponimi Sentra Ikan BulakWachidatin N C
 

More from Wachidatin N C (14)

Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang TransportasiPertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
 
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang TransportasiPertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
Pertambangan : Tingkat Konsumsi Migas Bidang Transportasi
 
IIG : Program Pembinaan Pemerintah Desa Terkait Batas Administrasi
IIG : Program Pembinaan Pemerintah Desa Terkait Batas AdministrasiIIG : Program Pembinaan Pemerintah Desa Terkait Batas Administrasi
IIG : Program Pembinaan Pemerintah Desa Terkait Batas Administrasi
 
IIG : Analisis Potensi Kawasan Pencemaran Air
IIG : Analisis Potensi Kawasan Pencemaran AirIIG : Analisis Potensi Kawasan Pencemaran Air
IIG : Analisis Potensi Kawasan Pencemaran Air
 
IIG : Kebijakan Satu Peta
IIG : Kebijakan Satu PetaIIG : Kebijakan Satu Peta
IIG : Kebijakan Satu Peta
 
SIG : Tutorial Software ILWIS, QGIS, dan GRASS
SIG : Tutorial Software ILWIS, QGIS, dan GRASSSIG : Tutorial Software ILWIS, QGIS, dan GRASS
SIG : Tutorial Software ILWIS, QGIS, dan GRASS
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
 
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
 
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
 
Penginderaan Jauh : Deteksi Awan
Penginderaan Jauh : Deteksi AwanPenginderaan Jauh : Deteksi Awan
Penginderaan Jauh : Deteksi Awan
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Toponimi : Analisa Pulau Selaru
Toponimi : Analisa Pulau SelaruToponimi : Analisa Pulau Selaru
Toponimi : Analisa Pulau Selaru
 
Toponimi Sentra Ikan Bulak
Toponimi Sentra Ikan BulakToponimi Sentra Ikan Bulak
Toponimi Sentra Ikan Bulak
 
Green cars
Green carsGreen cars
Green cars
 

Recently uploaded

PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 

TAMBANG TERBUKA

  • 1. Tambang Terbuka Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan permukaan. Tambang terbuka juga disebut tambang permukaan hanya memiliki nilai ekonomis apabila lapisan bahan tambang berada dekat dengan permukaan tanah. Metode tambang terbuka memberikan proporsi endapan yang lebih banyak daripada tambang bawah tanah karena seluruh lapisan bahan tambang dapat dieksploitasi kurang lebih 90% yang dapat diambil. Metode ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah “stripping ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih ekonomis. Secara garis besar tahapan kegiatan penambangan pada tambang terbuka adalah sebagai berikut : a) Pembabatan dan pembersihan lahan (land clearing). b) Pengupasan tanah penutup (stripping). c) Penambangan atau penggalian bahan galian (mining). Peran Survey dan Pemetaan di Kawasan Tambang Secara umum, peran ilmu geodesi di bidang tambang ialah : 1. Pada kegiatan eksplorasi, menentuan titik lokasi pengeboran dan study outcrop. 2. Pembuatan model cadangan bahan tambang. 3. Pembuatan design tambang untuk merencanakan bentuk tambang, rencana jalan, jumlah bench yang di perlukan, sudut kemiringan design tambang agar tidak terjadi longsoran, serta kapasitas tanah penutup (overburden & interburden). 4. Pengukuran topografi original atau topografi progress tambang. 5. Kegiatan survey dalam mendukung kegiatan Peledakan- Blasting- (pengukuran space- boder dan depth). 6. Menunjuk atau menentukan arah dan batas- batas yang akan digali sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 7. Survey data processing untuk pengolahan. 8. Perhitungan volume, perhitungan cadangan, desain jalan. 9. Menghitung kapasitas alat untuk menghitung target bulanan Gambar 1. Desain Tambang
  • 2. Gambar 2.Perhitungan Volume Stockpile Beberapa pengaplikasian bidang ilmu geodesi di dunia pertambangan ialah : Penginderaan Jauh Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing), telah merubah paradigma visualisasi permukaan bumi kita dari impian menjadi kenyataan, dari fiksi ilmiah menjadi bukti ilmiah. Lompatan teknologinya telah menghasilkan manfaat yang sangat berguna bagi banyak bidang yang berkaitan dengan manajemen pemanfaatan bumi dan permukaannya. Produk teknologi penginderaan jauh yang sangat luar biasa adalah berupa citra satelit dengan resolusi spasial yang tinggi, memberikan visual permukaan bumi sangat detail. Citra Satelit merupakan suatu gambaran permukaan bumi yang direkam oleh sensor (kamera) pada satelit pengideraan jauh yang mengorbit bumi, dalam bentuk image (gambar) secara digital. Pemanfaatan citra satelit saat ini sudah sangat luas jangkauannya, terutama dalam hal yang berkaitan dengan ruang spasial permukaan bumi, mulai dari bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan, Kependudukan, Transportasi sampai pada bidang Pertahanan (militer). Di Indonesia penerapan teknologi penginderaan jauh ini telah dilakukan masih pada sebagian besar untuk keperluan inventarisasi potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup, namun intensitasnya masih sangat sedikit dan belum merata di seluruh wilayah. Teknologi Penginderaan Jauh yang dikembangkan oleh Digitalglobe sejak tahun 1993, telah menghasilkan generasi terbaru berupa citra satelit WorldView-2 yang memiliki kualitas resolusi yang semakin canggih dan cakupan spektrum yang semakin lengkap, sehingga sangat bermanfaat bagi analisis permukaan bumi dengan sangat detail. Gambar 3. Teknologi Penginderaan Jauh Pemanfaatan Penginderaan Jauh di Bidang Pertambangan a. Inventarisasi potensi pertambangan b. Pemetaan situasi tutupan lahan pertambangan yang akan di buka c. Perencanaan site plan lokasi pertambangan d. Inventarisasi lokasi pertambangan liar dan PETI e. Monitoring perubahan lahan akibat kegiatan pertambangan terbuka f. Monitoring kegiatan rehabilitasi lahan. g. Inventarisasi potensi dan perencanaan lokasi pembangkit listrik tenaga mikrohidro Gambar 4. Pemetaan Kawasan Tambang Terbuka
  • 3. Gambar 5. Perencanaan dan Penyusunan Strategi Ekplorasi dan Pengelolaan aset Gambar 6.Monitoring Kondisi Lingkungan GPS Sistem GPS atau terkenal juga dengan NAVSTAR GPS adalah sistem navigasi dan penentuan posisi secara reseksi menggunakan satelit dengan gelombang radio, akurasi yang cukup tinggi dari beberapa mm sampai beberapa meter. Metode penentuan posisi yang digunakan adalah : a. Static Titik-titik yang akan ditentukan posisinya tidak bergerak. Bisa absolute ataupun differensial. Keandalan dan ketelitin posisi yang diperoleh umumnya tinggi. Aplikasinya adalah untuk penentuan titik kontrol survey pemetaan dan survey geodetik b. Absolute Pada metode ini disebut juga point positioning. Posisi diberikan dalam sistem WGS-84, relatif terhadap pusat massa bumi. Pengukurnnya hanya menggunakan satu receiver, dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit (reseksi). Titik yang ditentukan posisinya bisa diam atau bergerak c. Differential Metode differential disebut juga dengan pengukuran posisi relatif yaitu menentukan posisi suatu titik relatif terhadap titik lain yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran ini diperlukan minimal 2 receiver. Pada metode ini proses differencing bisa menghilangkan atau mengurangi efek dari beberapa kesalahan dan bias, sehingga meningkatkan akurasi posisi Pemanfaatan GPS di Bidang Pertambangan 1. Penentuan titik-titik kontrol survei dan pemetaan Pembuatan jarring kontrol horizontal dengan metode GPS dibuat dengan metode pengukuran GPS Statik. Karena titik control yang akan dibuat bersifat tetap sehingga ketelitian posisi yang diperoleh dengan metode pengukuran GPS Statik lebih teliti. Gambar 7. Jaring Kontrol Horizontaldengan Metode GPS 2. Membantu proses pemotretan udara 3. Penentuan dan rekonstruksi batas kawasan, serta luasnya. 4. Penentu dan rekonstruksi trase jalan, aliran sungai, dll. 5. Penentuan kemiringan lereng 6. Penentuan posisi dan rekonstruksi lokasi pengambilan sampel tanah, sumur bor, dll