Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Makalah auditing dan profesi akuntan publikUmmah Sadiyah
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak yang indepenen terhadap laporan kuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Makalah auditing dan profesi akuntan publikUmmah Sadiyah
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak yang indepenen terhadap laporan kuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Perencanaan THR / THR Planning by I Gede AudittaI Gede Auditta
Perencanaan Keuangan Personal adalah bagaimana merencanakan penggunaan cash flow anda sesuai kebutuhan tujuan keuangan anda. ( I Gede Auditta as Financial Planner ).
Pengaruh kinerja perusahaan jasa terhadap consumer behaviorBintan Setyawan
Di dalam kualitas pelayanan jasa (Service Quality), Akan tetapi apabila suatu jasa yang diterima atau dinikmati para konsumen begitu jauh dengan apa yang para konsumen harapkan, maka hal itu mengakibatkan ketidak puasan para konsumen.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA
DEPAN
ETIKA BISNIS
KELOMPOK 11
Disusun oleh
Badroni 211100049
Diah Komala F. 111100019
Farha Fachrunissa 211100080
Iswahyudi 1114700378
Soraya 211100080
2014
ETIKA BISNIS
PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN
1/1/2014
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyusun makalah yang berjudul Profesi Akuntan Publik Masa
Depan dengan baik dan lancar tanpa ada halangan suatu apapun.
Makalah ini Kami susun berdasarkan Buku Etika Bisnis dan
beberapa sumber dari internet. Kami sadar bahwa dalam menyusun
makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-
teman sekalian. Untuk itu Kami berharap saran konstruktif dari semua
pihak demi tercapainya kesempurnaan makalah ini
i
3. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI HALAMAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN 1
1. Perkembangan Pada Profesi Akuntan 1
2. Perkembangan Profesi Akuntan di Indonesia 2
Beberapa faktor yang dinilai banyak mendorong berkembangnya profesi 2
3. Tantangan Profesi Akuntan Global 3
4. Tantangan Profesi Akuntan Global 5
Secara singkat peluang Profesi akuntan 6
5. Kekhawatiran IAI Masa Depan Akuntan Pada AFTA 2015 7
6. Cara Menghadapi Ke Khawatirkan Masa Depan Akuntan Pada AFTA 2015 7
7. Contoh langsung Ancaman kepentingan diri untuk akuntan public 8
8. Contoh langsung Ancaman Advokasi untuk akuntan publi dari klien 8
9. Contoh langsung Ancaman kekerabatan untuk akuntan public 9
10. Contoh Ancaman intimidasi untuk akuntan public 9
11. KESIMPULAN 10
ii
4. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN Page 1
PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN
1. Perkembangan Pada Profesi Akuntan
Sejak tahun 1930 perkembangan bisnis terus merajalela, demikian juga
perkembangan sistem akuntansi yang menerapkan sistem pengawasan intern yang baik.
Pelaksanaan auditpun menjadi berubah dari pengujian dengan persentase yang masih tinggi
menjadi persentase yang lebih kecil (sistem statistik sampling). Tujuan auditpun bukan lagi
menyatakan kebenaran tetapi menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang
terdiri dari Neraca dan Laba Rugi serta Laporan Perubahan Dana. Yang membutuhkan
laporan akuntanpun menjadi bertambah yaitu: pemilik, kreditor, pemerintah, serikat buruh,
konsumen, dan kelompok-kelompok lainnya seperti peneliti, akademisi dan lain-lain.
Peran besar akuntan dalam dunia usaha sangat membantu pihak yang membutuhkan
laporan keuangan perusahaan dalam menilai keadaan perusahaan tersebut. Hal ini
menyebabkan pemerintah AS mengeluarkan hukum tentang perusahaan Amerika yang
menyatakan bahwa setiap perusahaan terbuka Amerika harus diperiksa pembukuannya
oleh auditor independen dari Certified Public Accounting Firm (kantor akuntan
bersertifikat).
Namun pada tahun 2001 dunia akuntan dikejutkan dengan berita terungkapnya
kondisi keuangan Enron Co. yang dilaporkannya yang terutama didukung oleh penipuan
akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Para analis pasar
mengira bahwa sukses kinerja keuangan Enron di masa lalu hanyalah hasil rekayasa
keuangan Andersen sebagai auditornya. Kepercayaan terhadap akuntan mulai merosot
tajam pada awal tahun 2002, hal ini membuat dampak yang sangat besar terhadap kantor
akuntan lain. Untuk mencegah hal yang lebih parah, pemerintah AS pada saat itu segera
mengevaluasi hampir semua kantor akuntan termasuk “the big four auditors”. Walaupun
masih mendapat cacian dari berbagai kalangan, para akuntan berusaha untuk memulihkan
nama mereka, salah satu caranya adalah dengan mematuhi kode etik akuntan.
5. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN Page 2
2. Perkembangan Profesi Akuntan di Indonesia
Dalam periode ini profesi akuntan publik terus berkembang seiring dengan
berkembangnya dunia usaha dan pasar modal di Indonesia. Walaupun demikian, masih
banyak kritikan-kritikan yang dilontarkan oleh para usahawan dan akademisi.
Namun, keberadaan profesi akuntan tetap diakui oleh pemerintah sebagai sebuah profesi
kepercayaan masyarakat. Di samping adanya dukungan dari pemerintah, perkembangan
profesi akuntan publik juga sangat ditentukan ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan
kesadaran masyarakat akan manfaat jasa akuntan publik.
Beberapa faktor yang dinilai banyak mendorong berkembangnya profesi
1. Tumbuhnya pasar modal
2. Pesatnya pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun non-bank.
3. Adanya kerjasama IAI dengan Dirjen Pajak dalam rangka menegaskan peran
akuntan
4. publik dalam pelaksanaan peraturan perpajakan di Indonesia
5. Berkembangnya penanaman modal asing dan globalisasi kegiatan perekonomian
Olson pada tahun 1979 di dalam Journal Accountanty mengemukakan empat
perkembangan yang harus diperhatikan oleh profesi akuntan.
1. Makin banyaknya jenis dan jumlah informasi yang tersedia bagi masyarakat
2. Makin baiknya transportasi dan komunikasi
3. Makin disadarinya kebutuhan akan kualitas hidup yang lebih baik
4. Tumbuhnya perusahaan-perusahaan multinasional sebagai akibat dari fenomena
pertama dan kedua.
6. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN Page 3
Konsekuensi perkembangan tersebut akan mempunyai dampak terhadap
perkembangan akuntansi dan menimbulkan
1. Kebutuhan akan upaya memperluas peranan akuntan, ruang lingkup pekerjaan
akuntan publik semakin luas sehingga tidak hanya meliputi pemeriksaan akuntan
dan penyusunan laporan keuangan.
2. Kebutuhan akan tenaga spesialisasi dalam profesi, makin besarnya tanggung jawab
dan ruang lingkup kegiatan klien, mengharuskan akuntan publik untuk selalu
menambah pengetahuan.
3. Kebutuhan akan standar teknis yang makin tinggi dan rumit, dengan
berkembangnya teknologi informasi, laporan keuangan akan menjadi makin
beragam dan rumit.
Pendapat yang dikemukakan Olson tersebut di atas cukup sesuai dan relevan
dengan fungsi akuntan yang pada dasarnya berhubungan dengan sistem informasi
akuntansi. Dari pemaparan yang telah dikemukakan, profesi akuntan diharapkan dapat
mengantisipasi keadaan untuk pengembangan profesi akuntan di masa yang akan datang.
3. Tantangan Profesi Akuntan Global
Saat ini sedikitnya ada 2 persoalan di bidang audit dan akuntansi yang belum
sepenuhnya dapat mendukung ke arah kesatuan ekonomi global, yaitu :
A. Di Negara
Setiap negara masih mempunyai prinsip akuntansi dan standar audit sendiri –
sendiri, yang terkadang berbeda antara negara satu dengan negara lainnya. Banyak negara
yang mewajibkan agar setiap perusahaan yang beroperasi di wilayahnya menyusun laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di negara masing – masing.
B. Di Dunia
Profesi Akuntan di dunia belum sepenuhnya serius dalam mengembangkan standar
perilaku etis profesi akuntan.
7. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN Page 4
Pada abad ke – 20, dapat dikatakan ada 3 aliran akuntansi dan audit yang dominan
diterapkan oleh perusahaan / organisasi, yaitu :
1. Sistem Anglo-Saxon yang dimotori oleh Amerika Serikat.
2. Sistem Kontinental yang berlaku di Belanda, Jerman, dan beberapa negara Eropa
lainnya.
3. Sistem yang berlaku di Inggris dan negara – negara persemakmuran.
Perbedaan sistem dan prinsip akuntansi serta audit ini tentu saja sangat menyulitkan
perusahaan – perusahaan multinasional / perusahaan – perusahaan yang telah beroperasi
melampaui batas – batas wilayah negaranya, untuk menyusun laporan keuangan gabungan
/ laporan keuangan konsolidasi sebagai satu kesatuan entitas. Belum lagi, jika suatu entitas
perusahaan ingin go public di suatu negara, maka setiap pengatur ( regulator ) di negara
tersebut mengharuskan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku di negara pengatur tersebut.
Memasuki abad ke – 21, profesi akuntan di dunia tercoreng oleh berbagai skandal
di bidang akuntansi dan audit yang sangat merusak citra profesi akuntan itu sendiri. Bagai
tersentak, pemerintah, badan pengatur profesi, dan organisasi profesi akuntan mulai
menyadari pentingnya upaya penegakan dan pengembangan standar kode etik profesi yang
lebih ketat, di samping uapaya untuk mengembangkan standar teknis audit dan akuntansi
itu sendiri. Selama ini terkesan bahwa upaya pengembangan, penegakan, dan pengawasan
terhadap penerapan kode etik profesi akuntan kurang mendapat perhatian yang serius.
Walaupun agak tertinggal, para akuntan di dunia tidak tinggal diam dalam
menghadapi 2 persoalan tersebut, Organisasi IAI sebagai wadah profesi akuntan di
Indonesia telah merintis berbagai kerja sama dengan beberapa organisasi profesi akuntan
di negara – negara ASEAN dan Australia dalam upaya mempersempit jurang perbedaan
yang ada, baik yang menyangkut standar teknis maupun standar perilku. Di tingkat dunia,
mereka membentuk badan/lembaga seperti International Accounting Standard Board (
IASB ) dan International Federation of Accountants ( IFAC ).
8. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN Page 5
Kelambatan dan kesulitan dalam mengembangkan standar teknis audit, akuntansi
dan kode etik profesi akuntan global, antara lain disebabkan oleh banyaknya badan /
lembaga yang merasa punya otoritas untuk mengembangkan, membina, dan mengawasi
profesi akuntan itu sendiri. Pihak – pihak, badan, atau lembaga yang selama ini berkaitan
langsung dengan profesi akuntansi, antara lain :
Pemerintah dan lembaga Legislatif melalui produk peraturan dan perundang-
undangan,
Badan pengatur/otoritas pasar modal ( Bapepam LK, BEI, SEC, NYSE,dll.)
Organisasi profesi akuntan di masing – masing negara ( IAI, IAPI, AICPA, dll )
Badan/organisasi mandiri internasional ( IFAC dan IASB )
Para pemakai / pengguna laporan keuangan
Meskipun mengalami banyak hambatan, diharapkan melalui kesadaran semua
pihak tentang pentingnya standar akuntansi, audit, dan kode etik bertaraf internasional,
serta melalui berbagai bentuk kerja sama untuk meningkatkan citra profesi akuntan
sedunia, dapat segera dihasilkan dan disepakati bersama prinsip dan standar audit,
akuntansi, dan kode etik profesi yang berlaku sama di seluruh dunia.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi global dan dalam rangka mengantisipasi
keberadaan profesi akuntan bertaraf internasional, maka dalam waktu yang tidak terlalu
lama lagi, organisasi IAI telah sepakat untuk mengadopsi standar audit, akuntansi, dan
kode etik internasional yang dikeluarkan oleh IFAC.
4. Peluang Profesi Akuntan di Indonesia
Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan peluang
dalam dunia kerja. Karena akuntan publik salah satu profesi yang diberi kewenangan untuk
memberikan jasa audit. Selain undang-undang perseroan terbatas mewajibkan bahwa
perseroan dengan aset diatas 50 milyar wajib dilakukan audit. Sehingga hal ini dapat
menguatkan jika profesi akuntan publik sangat diperlukan mengingat jumlah perseroan
terbatas di Indonesia relatif banyak. Bahkan perusahaan terbuka hanya bias diaudit oleh
akuntan publik berdasarkan undang-undang.
9. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN Page 6
Pemerintahan dalam melengkapi kualitas kinerjanya juga melimpahkan audit
keuangan negara kepada akuntan publik baik langsung atau atas nama Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK). Pemilihan umum atau dana kampanye perlu dilakukan pengauditan dan
hanya akuntan publik yang berhak mengaudit untuk mengetahui bahwa kegiatan yang
berkenaan dengan pemilu tersebut sesuai dengan prosedur yang disepakati. Sektor
perpajakan juga menjadi peluang akuntan publik dan sektor perbankan sudah mewajibkan
audit bagi nasabahnya yang memperoleh fasilitas kredit. Hal ini sebagai pelengkap
persyaratan kredit dan bank pemberi kredit pun mengetahui kinerja perusahaan. Aturan
dalam Wajib Daftar Perusahaan mewajibkan perusahaan dengan nilai asset 25 milyar wajib
memasukan LKTP (laporan keuangan yang telah diaudit).
Sektor perpajakan juga menjadi peluang akuntan publik dan sektor perbankan
sudah mewajibkan audit bagi nasabahnya yang memperoleh fasilitas kredit. Hal ini sebagai
pelengkap persyaratan kredit dan bank pemberi kredit pun mengetahui kinerja perusahaan.
Aturan dalam Wajib Daftar Perusahaan mewajibkan perusahaan dengan nilai asset 25
milyar wajib memasukan LKTP (laporan keuangan yang telah diaudit).
Secara singkat peluang Profesi akuntan
Peluang profesi akuntansi sangat besar. Akuntan dapat bekerja disemua sector
perekonomian, apalagi bagi mereka yang menguasai IFRS dengan baik.
Terbukanya kesempatan bagi akuntan untuk berprofesi sebagai Akuntan Publik
Pertumbuhan Akuntan Publik relative lambat.
Struktur usia Akuntan Publik sekarang yang lebih dari 50 tahun sebanyak 64%,
sehingga kemungkinan terjadi penurunan Akuntan Publik secara signifikan dalam 5
atau 10 tahun ke depan.
Kebutuhan jasa Akuntan Publik semakin meningkat
Penerapan IFRS (International Financial Reporting Strandard dan ISA
(International Strandard on Auditing) di Indonesia pada tahun 2011-2012,
merupakan peluang dan tantangan bagi profesi Akuntan dan Akuntan Publik.
10. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN Page 7
5. Kekhawatiran IAI Masa Depan Akuntan Pada AFTA 2015
a. kualitas dan kesiapan kompetitor dari negara-negara di belahan ASEAN belum
cukup memadai
b. Persaingan tersebut tidak hanya melibatkan kesiapan personal, namun juga
stakeholders keprofesian secara menyeluruh termasuk pemerintah dan organisasi
akuntan di tingkatan nasional dan regional. Sedangkan indonesia belum siap dari
segi keprofesian secara menyeluruh.
c. akuntan Indonesia akan kewalahan di tengah serbuan akuntan-akuntan asing bila
tidak segera melakukan pembenahan optimal dari sisi keilmuan dan skill mereka.
d. Yang lebih mengkhawatirkan akuntan Indonesia akhirnya terpental bila gerbang
persaingan mulai dibuka, khususnya ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
diberlakukan pada 2015 mendatang.
e. Secara tidak langsung, kompetisi tersebut bisa membuat akuntan Indonesia
kehilangan pangsa pasar karena perusahaan-perusahaan di Indonesia memilih untuk
merekrut akuntan asing.
6. Cara Menghadapi Ke Khawatirkan Masa Depan Akuntan Pada AFTA 2015
a. harus membenahi sektor keprofesian di tingkatan nasional khususnya yang
berhubungan dengan register akuntan.
b. akuntan Indonesia harus bisa eksis bila kompetensi, integritas, serta
profesionalisme mereka semakin ditingkatkan
c. memberikan pengetahuan sekaligus membuka perspektif akuntan nasional, bahwa
AFTA bukanlah momentum yang ringan. Persaingan tersebut tidak hanya
melibatkan kesiapan personal, namun juga stakeholders keprofesian secara
menyeluruh termasuk pemerintah dan organisasi akuntan di tingkatan nasional dan
regional
d. melakukan pembenahan optimal dari sisi keilmuan dan skill mereka
e. tidak sekedar menjadi tempat pendaftaran dan pencatatan akuntan beregister di
Indonesia, tapi insitusinya menginginkan agar akuntan-akuntan tersebut memang
laik dan pantas dengan register yang diperoleh dari Kementerian Keuangan
(Kemenkeu) tersebut
11. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN Page 8
f. menyusun peraturan baru mengenai pengembangan akuntan profesional yang
mencakup rute alternatif untuk menjadi akuntan profesional; pendaftaran untuk
akuntan negara profesional; pendidikan berkelanjutan untuk akuntan profesional;
dan menyebutkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai asosiasi untuk akuntan
profesional
Contoh langsung Ancaman kepentingan diri untuk akuntan publik ( namun tidak
terbatas pada hal2 berikut ), antara lain :
o Temuan kesalahan material saat dilakukan evaluasi ulang
o Pelaporan operasi sistem keuangan setelah terlibat dalam perancangan dan
implementasi sistem tersebut
o Menjadi anggota tim penjaminan, setelah baru saja menjadi karyawan/pejabat
diperusahaan tersebut
o Memberikan jasa kepada klien yang berpengaruh langsung pada materi perikatan
penjaminan tersebut.
Contoh langsung Ancaman Advokasi untuk akuntan publi dari klien, namun tidak
terbatas pada hal2 berikut, antara lain :
o Mempromosikan saham perusahaan publik dari klien, di mana perusahaan tersebut
merupakan klien audit.
o Bertindak sebagai pengacara ( penasihat hukum ) untuk klien penjaminan dalam
suatu perkara perselisihan dengan pihak ketiga.
12. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN Page 9
Contoh langsung Ancaman kekerabatan untuk akuntan publik, antara lain,
namun tidak terbatas pada :
o Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang direktur/pejabat
perusahaan klien.
o Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang karyawan klien
yang memiliki jabatan yang berpengaruh langsung dan signifikan terhadap pokok
penugasan.
o Mantan rekan ( Partner ) dari kantor akuntan yang menjadi direktur/pejabat klien/
karyawan pada posisi yang berpengaruh atas pokok suatu penugasan.
o Menerima hadiah/perlakuan istimewa dari klien, kecuali nilainya tidak signifikan.
o Hubungan yang terjalin lama dengan karyawan senior perusahaan klien.
Contoh Ancaman intimidasi untuk akuntan publik, antara lain, namun tidak
terbatas pada :
o Diancam dipecat/diganti dalam hubungannya dengan penugasan pada klien
o Diancam dengan tuntutan hukum
o Ditekan secara tidak wajar untuk mengurangi ruang lingkup pekerjaan dengan
maksud untuk mengurangi fee
13. PROFESI AKUNTAN PUBLIK MASA DEPAN Page 10
KESIMPULAN
Di samping adanya dukungan dari pemerintah, perkembangan profesi akuntan
publik juga sangat ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan kesadaran masyarakat jasa
akunta publik. Peluang profesi Akuntan Publik di Indonesia sangat besar, karena
kebutuhan jasa Akuntan Publik semangkin meningkat, dan pertumbuhan nya relative
lambat serta penerapan IFRS di Indonesia pada tahun 2011 – 2012.
Kekhawatiran IAI masa depan akuntan pada AFTA 2015 adalah pada sisi kualitas
SDM yang belum sesuai. Persaingan tersebut tidak hanya melibatkan kesiapan personal,
namun juga stakeholders keprofesian secara menyeluruh termasuk pemerintah dan
organisasi akuntan di tingkatan nasional dan regional. Sedangkan indonesia belum siap
dari segi keprofesian secara menyeluruh. akuntan Indonesia akan kewalahan di tengah
serbuan akuntan-akuntan asing bila tidak segera melakukan pembenahan optimal dari sisi
keilmuan dan skill mereka. Secara tidak langsung, kompetisi tersebut bisa membuat
akuntan Indonesia kehilangan pangsa pasar karena perusahaan-perusahaan di Indonesia
memilih untuk merekrut akuntan asing.
Cara Menghadapi Ke Khawatirkan Masa Depan Akuntan Pada AFTA 2015 harus
membenahi sektor keprofesian di tingkatan nasional khususnya yang berhubungan dengan
register akuntan. akuntan Indonesia harus bisa eksis bila kompetensi, integritas, serta
profesionalisme mereka semakin ditingkatkan. memberikan pengetahuan sekaligus
membuka perspektif akuntan nasional, bahwa AFTA bukanlah momentum yang ringan.
Persaingan tersebut tidak hanya melibatkan kesiapan personal, namun juga stakeholders
keprofesian secara menyeluruh termasuk pemerintah dan organisasi akuntan di tingkatan
nasional dan regional. melakukan pembenahan optimal dari sisi keilmuan dan skill mereka