Ketiga kasus pelanggaran etika profesi akuntan yang dijelaskan melibatkan pelanggaran prinsip tanggung jawab profesional dan kepentingan publik oleh para akuntan dalam melakukan audit dan penyusunan laporan keuangan klien mereka.
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
Dokumen tersebut membahas pengertian pengendalian intern menurut beberapa sumber, komponen-komponen pengendalian intern, hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan auditor, dan cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan."
Dokumen tersebut membahas mengenai audit internal, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, perbedaan dengan audit eksternal, dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki departemen audit internal yang efektif. Audit internal berfungsi untuk memantau efektivitas pengendalian internal dan membantu manajemen dengan memberikan analisis dan saran perbaikan. Departemen audit internal perlu independen dan didukung manajemen agar tujuan pemeriksaannya tercapai.
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
Dokumen tersebut membahas pengertian pengendalian intern menurut beberapa sumber, komponen-komponen pengendalian intern, hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan auditor, dan cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan."
Dokumen tersebut membahas mengenai audit internal, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, perbedaan dengan audit eksternal, dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki departemen audit internal yang efektif. Audit internal berfungsi untuk memantau efektivitas pengendalian internal dan membantu manajemen dengan memberikan analisis dan saran perbaikan. Departemen audit internal perlu independen dan didukung manajemen agar tujuan pemeriksaannya tercapai.
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Dr. Zar Rdj
Standar menggunakan istilah-istilah, sebagaimana didefinisikan secara khusus dalam Daftar Istilah. Unuk dapat memahami dan menerapkan Standar secara benar, perlu dipertimbangkan makna khusus istilah pada Daftar Istilah. Lebih lanjut, Standar menggunakan istilah ‘harus’ untuk persyaratan yang mutlak harus dipenuhi, dan istilah ‘semestinya’, untuk kesesuaian yang sangat dianjurkan (kecuali apabila berdasarkan pertimbangan profesional, keadaan yang ada membenarkan perlunya deviasi).
Standar terdiri dari dua kelompok utama: Standar Atribut dan Standar Kinerja. Standar Atribut mengatur atribut organisasi dan individu yang melaksanakan audit internal.
Standar Kinerja mengatur sifat audit internal dan menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal. Standar Atribut dan Standar Kinerja diterapkan pada seluruh jenis jasa audit internal.
Standar Implementasi merinci Standar Atribut dan Standar Kinerja dengan menyajikan persyaratan tertentu untuk setiap jenis jasa audit internal, yaitu dengan kode (A) untuk asurans/Assurance, dan kode (C) untuk konsultansi/Consulting.
Jasa assurance (asurans) merupakan kegiatan penilaian bukti obyektif oleh auditor internal untuk memberikan pendapat atau simpulan mengenai suatu entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau subyek lainnya. Sifat dan ruang lingkup suatu penugasan asurans ditentukan oleh auditor. Pada umumnya, terdapat tiga pihak yang berperan serta dalam pelaksanaan jasa asurans, yaitu (1) seorang atau sekelompok orang yang terlibat secara langsung dengan entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau permasalahan lainnya – disebut pemilik proses; (2) seorang atau sekelompok orang yang melakukan penilaian/assessment – disebut auditor internal; (3) seorang atau sekelompok orang yang memanfaaatkan hasil penilaian/assessment – disebut pengguna.
Dokumen tersebut membahas definisi, tujuan, dan unsur-unsur sistem pengendalian intern akuntansi, termasuk struktur organisasi, prosedur, dan kualitas karyawan untuk menjaga aset perusahaan dan menjamin ketepatan data akuntansi."
Pasar modal yang efisien terjadi jika ada informasi terbaru masuk kepasar dan informasi baru ini adalah pengungkapan informasi emiten yang bersifat material yang segera diumumkan atau dipublikasikan kepada public melalui Bapepam selaku pengawas pasar modal. Hal ini diperkirakan akan mempengaruhi perubahan harga saham. Sempitnya pengungkapan informasi menimbulkan harga saham dapat dinilai terlalu rendah (Undervalued) oleh pasar dan dapat memiliki insentif untuk melakukan penawaran melalui jalur penawaran terbatas (Private market),dimana menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan. Perusahaan yang harga sahamnya tinggi (overvalued) dianggap mampu memberikan pengungkapan informasi yang lebih relevan kepada investor sehingga manajer memiliki peluang untuk melakukan aksi jual saham yang dipegangnya atau mengeluarkan ekuitas saham baru pada tingkat rate yang favorable.
Efisiensi pasar saham sangat membutuhkan informasi yang seluas-luasnya karena berdampak terhadap harga saham, pemilihan saham pada portofolio yang diilih oleh investor mengakibatkan harapan nilai return yang menguntungkan dengan tingkat resiko seminimal mungkin.
Bab ini membahas pentingnya pelaporan dan pengungkapan yang memadai bagi perusahaan multinasional di era globalisasi saat ini. Pengungkapan sukarela perusahaan meningkat seiring tuntutan investor akan informasi yang lebih terperinci dan tepat waktu, meskipun praktiknya masih bervariasi antar negara. Regulasi pengungkapan diperlukan untuk menjamin terpenuhinya hak investor dan kepentingan pasar modal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai laporan audit, termasuk:
1. Unsur-unsur laporan audit bentuk baku yang wajar tanpa syarat
2. Kondisi-kondisi yang harus terpenuhi agar laporan bisa dikeluarkan dalam bentuk wajar tanpa syarat
3. Penyebab-penyebab tambahan penjelasan atau modifikasi dalam laporan audit
Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan pendapatan untuk kontrak konstruksi jangka panjang dengan dua metode, yaitu metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai. Metode persentase penyelesaian mengakui pendapatan secara proporsional selama proses produksi berdasarkan tingkat penyelesaian fisik atau biaya. Sedangkan metode kontrak selesai hanya mengakui pendapatan pada saat penyelesaian kontrak. Dokumen ini jug
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
PSAK 25 mengatur tentang perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. Standar ini mewajibkan pengungkapan yang lebih rinci terkait perubahan kebijakan akuntansi dan dampaknya. Perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif jika akibat informasi baru, sedangkan koreksi kesalahan diakui secara retrospektif.
Teknik audit adalah cara-cara yang dipakai dalam mengaudit kewajaran laporan keuangan. Hasil dari penerapan teknik audit adalah bukti audit . Oleh karena itu ada penulis yang menggunakan istilah teknik audit dan jenis bukti audit dalam makna yang sama. Cakupan dari berbagai teknik audit dalam berbagai audit investigatif, seperti teknik-teknik yang diterapkan dalam kejahatan perpajakan dan kejahatan terorganisasi (organized crime), Follow the Money dalam fraud dan tindak pidana pencucian uang, teknik pembuktian hukum, computer forensics, dan lain sebagainya.
Ada tujuh teknik yang di rinci dalam bentuk kata kerja bahasa indonesia, dengan jenis bukti auditnya dalam kurung (kata benda bahasa inggris) yakni:
1.Memeriksa fisik (physical examination)
2.Meminta konfirmasi (confirmation)
3.Memeriksa dokumen (documentation)
4.Reviw analitikal (analytic review atau analitycal review)
5. Meminta informasi lisan atau dari audit (inquiries of the auditee)
6. Menghitung kembali (reperformance)
7. Mengamati (observation)
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan harga transfer antar unit usaha dalam suatu perusahaan. Ada beberapa metode penentuan harga transfer seperti menggunakan harga pasar, biaya produksi, atau pembagian laba. Sistem harga transfer ideal adalah menggunakan harga pasar, namun seringkali terdapat hambatan sehingga digunakan metode lain seperti biaya atau negosiasi antar unit. Tujuan penentuan harga transfer adalah untuk memastikan
Teks tersebut membahas mengenai kompensasi manajemen khususnya rencana insentif jangka pendek dan panjang. Rencana insentif jangka pendek mencakup metode seperti bonus berdasarkan persentase laba, kenaikan laba tahun berjalan, dan carryovers. Sedangkan rencana insentif jangka panjang mencakup metode seperti opsi saham yang memberikan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu di masa depan.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara agen dan kantor cabang dalam akuntansi keuangan. Agen berfungsi untuk menerima pesanan barang dan bekerja di bawah pengawasan kantor pusat, sedangkan kantor cabang memiliki wewenang untuk melakukan transaksi dengan pihak ketiga sebagai unit usaha tersendiri. Dokumen ini juga menjelaskan sistem pembukuan untuk agen, kantor pusat, dan kantor cabang serta cara peny
AKUNTANSI FORENSIK
Menurut Theodorus M. Tuanakotta (2010) akuntansi forensik adalah penerapan disiplin ilmu dalam arti luas, termasuk auditing, pada masalah hukum untuk menyelesaikan hukum di dalam atau di luat pengadilan.
Akuntansi Forensik dipraktikkan dalam bidang yang luas seperti:
1. Dalam penyelesaian sangketa antar individu
2. Di perusahaan swasta dengan berbagai bentuk hukum, perusahaan tertutup maupun yang memperdagangkan saham atau obligasi yang di bursa, join venture, special purpose companies.
3. Di perusahaan yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki negara baik di pusat maupun daerah (BUMN,BUMD)
4. Di departemen /kementerian, pemerintah pusat daerah, MPR, DPR/DPRD dan lembaga-lembaga negara lainnya, mahkamah seperti (Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Yudisial), komisi-komisi seperti (KPU dan KPPU) yayasan, koperasi, Badan Hukum Milik Negara, Badan Layanan Umum dan seterusnya.
Akuntansi forensik dapat diterapkan di sektor publik maupun sektor privat ( perorangan, perusahaan swasta, yayasan swasta, dan lain-lain ). Dengan memasukkan para pihak yang berbeda, definisi akuntansi forensik tersebut di atas dapat diperluas sebagai berikut.
Akuntansi forensik adalah penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar pengadilan, di sektor publik maupun privat.
Akuntansi forensik dapat diterapkan di sektor publik maupun swasta, sehingga apabila memasukkan pihak yang berbeda maka akuntansi forensik menurut D. Larry Crumbey dalam Tuanakotta (2010) mengemukakan bahwa secara sederhana akuntansi forensik dapat dikatakan sebagai akuntansi yang akurat untuk tujuan hukum, atau akuntansi yang tahan uji dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan yudisial, atau tinjauan administratif.
Definisi Crumbley ingin menekankan bahwa akuntansi foresnik tidak identik, bahkan tidak berurusan dengan akuntansi yang sesuai dengan generally accepted accounting principles (GAAP). Ukurannya bukan GAAP, melainkann apa yang menurut hukum atau ketentuan perundang-undangan adalah akurat.
Crumbley dengan tepat melihat potensi untuk perseteruan di antara pihak-pihak yang berseberangan kepentingn. Demi keadilan, harus ada akuntansi yang akurat untuk proses hukum yang bersifat adversarial, atau proses hukum yang mengandung perseturuan.
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Dr. Zar Rdj
Standar menggunakan istilah-istilah, sebagaimana didefinisikan secara khusus dalam Daftar Istilah. Unuk dapat memahami dan menerapkan Standar secara benar, perlu dipertimbangkan makna khusus istilah pada Daftar Istilah. Lebih lanjut, Standar menggunakan istilah ‘harus’ untuk persyaratan yang mutlak harus dipenuhi, dan istilah ‘semestinya’, untuk kesesuaian yang sangat dianjurkan (kecuali apabila berdasarkan pertimbangan profesional, keadaan yang ada membenarkan perlunya deviasi).
Standar terdiri dari dua kelompok utama: Standar Atribut dan Standar Kinerja. Standar Atribut mengatur atribut organisasi dan individu yang melaksanakan audit internal.
Standar Kinerja mengatur sifat audit internal dan menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal. Standar Atribut dan Standar Kinerja diterapkan pada seluruh jenis jasa audit internal.
Standar Implementasi merinci Standar Atribut dan Standar Kinerja dengan menyajikan persyaratan tertentu untuk setiap jenis jasa audit internal, yaitu dengan kode (A) untuk asurans/Assurance, dan kode (C) untuk konsultansi/Consulting.
Jasa assurance (asurans) merupakan kegiatan penilaian bukti obyektif oleh auditor internal untuk memberikan pendapat atau simpulan mengenai suatu entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau subyek lainnya. Sifat dan ruang lingkup suatu penugasan asurans ditentukan oleh auditor. Pada umumnya, terdapat tiga pihak yang berperan serta dalam pelaksanaan jasa asurans, yaitu (1) seorang atau sekelompok orang yang terlibat secara langsung dengan entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau permasalahan lainnya – disebut pemilik proses; (2) seorang atau sekelompok orang yang melakukan penilaian/assessment – disebut auditor internal; (3) seorang atau sekelompok orang yang memanfaaatkan hasil penilaian/assessment – disebut pengguna.
Dokumen tersebut membahas definisi, tujuan, dan unsur-unsur sistem pengendalian intern akuntansi, termasuk struktur organisasi, prosedur, dan kualitas karyawan untuk menjaga aset perusahaan dan menjamin ketepatan data akuntansi."
Pasar modal yang efisien terjadi jika ada informasi terbaru masuk kepasar dan informasi baru ini adalah pengungkapan informasi emiten yang bersifat material yang segera diumumkan atau dipublikasikan kepada public melalui Bapepam selaku pengawas pasar modal. Hal ini diperkirakan akan mempengaruhi perubahan harga saham. Sempitnya pengungkapan informasi menimbulkan harga saham dapat dinilai terlalu rendah (Undervalued) oleh pasar dan dapat memiliki insentif untuk melakukan penawaran melalui jalur penawaran terbatas (Private market),dimana menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan. Perusahaan yang harga sahamnya tinggi (overvalued) dianggap mampu memberikan pengungkapan informasi yang lebih relevan kepada investor sehingga manajer memiliki peluang untuk melakukan aksi jual saham yang dipegangnya atau mengeluarkan ekuitas saham baru pada tingkat rate yang favorable.
Efisiensi pasar saham sangat membutuhkan informasi yang seluas-luasnya karena berdampak terhadap harga saham, pemilihan saham pada portofolio yang diilih oleh investor mengakibatkan harapan nilai return yang menguntungkan dengan tingkat resiko seminimal mungkin.
Bab ini membahas pentingnya pelaporan dan pengungkapan yang memadai bagi perusahaan multinasional di era globalisasi saat ini. Pengungkapan sukarela perusahaan meningkat seiring tuntutan investor akan informasi yang lebih terperinci dan tepat waktu, meskipun praktiknya masih bervariasi antar negara. Regulasi pengungkapan diperlukan untuk menjamin terpenuhinya hak investor dan kepentingan pasar modal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai laporan audit, termasuk:
1. Unsur-unsur laporan audit bentuk baku yang wajar tanpa syarat
2. Kondisi-kondisi yang harus terpenuhi agar laporan bisa dikeluarkan dalam bentuk wajar tanpa syarat
3. Penyebab-penyebab tambahan penjelasan atau modifikasi dalam laporan audit
Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan pendapatan untuk kontrak konstruksi jangka panjang dengan dua metode, yaitu metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai. Metode persentase penyelesaian mengakui pendapatan secara proporsional selama proses produksi berdasarkan tingkat penyelesaian fisik atau biaya. Sedangkan metode kontrak selesai hanya mengakui pendapatan pada saat penyelesaian kontrak. Dokumen ini jug
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
PSAK 25 mengatur tentang perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. Standar ini mewajibkan pengungkapan yang lebih rinci terkait perubahan kebijakan akuntansi dan dampaknya. Perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif jika akibat informasi baru, sedangkan koreksi kesalahan diakui secara retrospektif.
Teknik audit adalah cara-cara yang dipakai dalam mengaudit kewajaran laporan keuangan. Hasil dari penerapan teknik audit adalah bukti audit . Oleh karena itu ada penulis yang menggunakan istilah teknik audit dan jenis bukti audit dalam makna yang sama. Cakupan dari berbagai teknik audit dalam berbagai audit investigatif, seperti teknik-teknik yang diterapkan dalam kejahatan perpajakan dan kejahatan terorganisasi (organized crime), Follow the Money dalam fraud dan tindak pidana pencucian uang, teknik pembuktian hukum, computer forensics, dan lain sebagainya.
Ada tujuh teknik yang di rinci dalam bentuk kata kerja bahasa indonesia, dengan jenis bukti auditnya dalam kurung (kata benda bahasa inggris) yakni:
1.Memeriksa fisik (physical examination)
2.Meminta konfirmasi (confirmation)
3.Memeriksa dokumen (documentation)
4.Reviw analitikal (analytic review atau analitycal review)
5. Meminta informasi lisan atau dari audit (inquiries of the auditee)
6. Menghitung kembali (reperformance)
7. Mengamati (observation)
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan harga transfer antar unit usaha dalam suatu perusahaan. Ada beberapa metode penentuan harga transfer seperti menggunakan harga pasar, biaya produksi, atau pembagian laba. Sistem harga transfer ideal adalah menggunakan harga pasar, namun seringkali terdapat hambatan sehingga digunakan metode lain seperti biaya atau negosiasi antar unit. Tujuan penentuan harga transfer adalah untuk memastikan
Teks tersebut membahas mengenai kompensasi manajemen khususnya rencana insentif jangka pendek dan panjang. Rencana insentif jangka pendek mencakup metode seperti bonus berdasarkan persentase laba, kenaikan laba tahun berjalan, dan carryovers. Sedangkan rencana insentif jangka panjang mencakup metode seperti opsi saham yang memberikan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu di masa depan.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara agen dan kantor cabang dalam akuntansi keuangan. Agen berfungsi untuk menerima pesanan barang dan bekerja di bawah pengawasan kantor pusat, sedangkan kantor cabang memiliki wewenang untuk melakukan transaksi dengan pihak ketiga sebagai unit usaha tersendiri. Dokumen ini juga menjelaskan sistem pembukuan untuk agen, kantor pusat, dan kantor cabang serta cara peny
AKUNTANSI FORENSIK
Menurut Theodorus M. Tuanakotta (2010) akuntansi forensik adalah penerapan disiplin ilmu dalam arti luas, termasuk auditing, pada masalah hukum untuk menyelesaikan hukum di dalam atau di luat pengadilan.
Akuntansi Forensik dipraktikkan dalam bidang yang luas seperti:
1. Dalam penyelesaian sangketa antar individu
2. Di perusahaan swasta dengan berbagai bentuk hukum, perusahaan tertutup maupun yang memperdagangkan saham atau obligasi yang di bursa, join venture, special purpose companies.
3. Di perusahaan yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki negara baik di pusat maupun daerah (BUMN,BUMD)
4. Di departemen /kementerian, pemerintah pusat daerah, MPR, DPR/DPRD dan lembaga-lembaga negara lainnya, mahkamah seperti (Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Yudisial), komisi-komisi seperti (KPU dan KPPU) yayasan, koperasi, Badan Hukum Milik Negara, Badan Layanan Umum dan seterusnya.
Akuntansi forensik dapat diterapkan di sektor publik maupun sektor privat ( perorangan, perusahaan swasta, yayasan swasta, dan lain-lain ). Dengan memasukkan para pihak yang berbeda, definisi akuntansi forensik tersebut di atas dapat diperluas sebagai berikut.
Akuntansi forensik adalah penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar pengadilan, di sektor publik maupun privat.
Akuntansi forensik dapat diterapkan di sektor publik maupun swasta, sehingga apabila memasukkan pihak yang berbeda maka akuntansi forensik menurut D. Larry Crumbey dalam Tuanakotta (2010) mengemukakan bahwa secara sederhana akuntansi forensik dapat dikatakan sebagai akuntansi yang akurat untuk tujuan hukum, atau akuntansi yang tahan uji dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan yudisial, atau tinjauan administratif.
Definisi Crumbley ingin menekankan bahwa akuntansi foresnik tidak identik, bahkan tidak berurusan dengan akuntansi yang sesuai dengan generally accepted accounting principles (GAAP). Ukurannya bukan GAAP, melainkann apa yang menurut hukum atau ketentuan perundang-undangan adalah akurat.
Crumbley dengan tepat melihat potensi untuk perseteruan di antara pihak-pihak yang berseberangan kepentingn. Demi keadilan, harus ada akuntansi yang akurat untuk proses hukum yang bersifat adversarial, atau proses hukum yang mengandung perseturuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Kasus Enron menjelaskan bagaimana perusahaan melakukan kecurangan akuntansi dan manipulasi laporan keuangan untuk menutupi kerugian selama bertahun-tahun
2) Tindakan tidak etis ini melibatkan manajemen senior Enron beserta auditor Arthur Andersen
3) Kecurangan ini akhirnya terungkap dan menyebabkan Enron bangkrut dengan hutang besar serta kerugian bagi investor
Setiap pekerjaan mempunyai standar etika profesional masing-masing, salah satunya auditor. Auditor dituntut untuk berperilaku profesional dalam bekerja. Selain itu, auditor juga mempunyai tanggung jawab hukum yang dilaksanakan dengan sebaik mungkin untuk menghindari terjadinya kesalahan dan dapat menyebabkan adanya sanksi hingga sanksi pidana.
Makalah ini membahas model Fraud Triangle yang merupakan konsep sentral dalam deteksi kecurangan menurut Statement on Auditing Standard 99. Fraud Triangle menunjukkan tiga faktor penyebab kecurangan yaitu tekanan, peluang, dan rasionalisasi. Namun konsep ini dianggap memiliki kelemahan karena faktor rasionalisasi sulit diamati. Beberapa model lain seperti MICE (Money, Influence, Coercion, Ego) diusulkan untuk melengkapi Fraud Triangle.
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan akuntan global dan perlunya standarisasi prinsip akuntansi dan etika profesi akuntan untuk mendukung kesatuan ekonomi global. Dibahas pula tiga aliran akuntansi yang berpengaruh pada abad ke-20 beserta pihak-pihak terkait profesi akuntansi, manfaat kode etik profesi, kerangka dasar dan struktur kode etik IFAC, serta konsep-konsep penting seperti independensi dan ancam
Dokumen tersebut membahas empat sumber kewajiban hukum bagi auditor, yaitu kewajiban kepada klien, kewajiban kepada pihak ketiga berdasarkan common law, kewajiban sipil berdasarkan undang-undang sekuritas federal, dan kewajiban kriminal. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai undang-undang dan aturan yang berlaku bagi auditor dalam menjalankan tanggung jawab hukum mereka.
Kasus pembobolan rekening nasabah di Citibank pada tahun 2011 oleh mantan manajer Citibank, Malinda Dee. Malinda Dee diduga melakukan pemalsuan tanda tangan nasabah untuk menyalurkan dana mereka ke rekening lain tanpa sepengetahuan nasabah, dengan total kerugian lebih dari Rp16 miliar. Peristiwa ini merupakan pelanggaran etika profesi sistem informasi karena tidak bertanggungjawab dan merusak kepercayaan nasabah
Kasus Enron mengungkapkan praktik akuntansi dan bisnis yang tidak sehat yang dilakukan manajemen perusahaan dan didukung auditor eksternalnya, Arthur Andersen. Hal ini menyebabkan Enron bangkrut dengan hutang besar dan kerugian investor. Kasus ini memicu peraturan baru seperti Sarbanes-Oxley untuk memperbaiki tata kelola perusahaan dan meningkatkan independensi auditor.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntan
1. Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntan:
1. Kasus KAP Andersen dan Enron
Kasus KAP Andersen dan Enron terungkap saat Enron mendaftarkan
kebangkrutannya ke pengadilan pada tanggal 2 Desember 2001. Saat itu terungkap, terdapat
hutang perusahaan yang tidak dilaporkan, yang menyebabkan nilai investasi dan laba yang
ditahan berkurang dalam jumlah yang sama. Sebelum kebangkrutan Enron terungkap, KAP
Andersen mempertahankan Enron sebagai klien perusahaan, dengan memanipulasi laporan
keuangan dan penghancuran dokumen atas kebangkrutan Enron, dimana sebelumnya Enron
menyatakan bahwa pada periode pelaporan keuangan yang bersangkutan tersebut, perusahaan
mendapatkan laba bersih sebesar $ 393, padahal pada periode tersebut perusahaan mengalami
kerugian sebesar $ 644 juta yang disebabkan oleh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan yang didirikan oleh Enron.
Komentar :
Contoh kasus yang terjadi pada KAP Andersen dan Enron adalah sebuah pelanggaran etika
profesi akuntansi dan prinsip etika profesi, yaitu berupa pelanggaran tanggung jawab –yang
salah satunya adalah memelihara kepercayaan masyarakat terhadap jasa profesional seorang
akuntan. Pelanggaran prinsip kedua yaitu kepentingan publik,pada kasus KAP Andersen dan
Enron tersebut kurang dipegang teguhnya kepercayaan masyarakat, dan tanggung jawab yang
tidak semata-mata hanya untuk kepentingan kliennya tetapi juga menitikberatkan pada
kepentingan public. Jadi seharusnya KAP Andersen dalam melakukan tugasnya sebagai akuntan
harus melakukan tindakan berdasarkan etika profesi akuntansi dan prinsip etika profesi.
2. Kasus KPMG-Siddharta & Harsono
September tahun 2001, KPMG-Siddharta Siddharta & Harsono harus
menanggung malu. Kantor akuntan publik ternama ini terbukti menyogok aparat pajak di
Indonesia sebesar US$ 75 ribu. Sebagai siasat, diterbitkan faktur palsu untuk biaya jasa
profesional KPMG yang harus dibayar kliennya PT Easman Christensen, anak perusahaan Baker
Hughes Inc. yang tercatat di bursa New York. Berkat aksi sogok ini, kewajiban pajak Easman
memang susut drastis. Dari semula US$ 3,2 juta menjadi hanya US$ 270 ribu. Namun, Penasihat
Anti Suap Baker rupanya was-was dengan polah anak perusahaannya. Maka, ketimbang
menanggung risiko lebih besar, Baker melaporkan secara suka rela kasus ini dan memecat
eksekutifnya. Badan pengawas pasar modal AS, Securities & Exchange Commission, menjeratnya
dengan Foreign Corrupt Practices Act, undang-undang anti korupsi buat perusahaan Amerika di luar
negeri. Akibatnya, hampir saja Baker dan KPMG terseret ke pengadilan distrik Texas. Namun, karena
Baker mohon ampun, kasus ini akhirnya diselesaikan di luar pengadilan. KPMG pun terselamatan.
Komentar :
Pada kasus tersebut prinsip etika profesi yang dilanggar adalah tanggung jawab prolesi, dimana
seharusnya melakukan pertanggung jawaban sebagai profesional yang senantiatasa
2. menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam setiap kegiatan yang dilakukannya.
Selain itu seharusnya tidak melanggar prinsip etika profesi yang kedua,yaitu kepentingan publik,
yaitu dengan cara menghormati kepercayaan publik. Kemudian tetap memelihara dan
meningkatkan kepercayaan publik sesuai dengan prinsip integritas. Seharusnya tidak melanggar
juga prinsip obyektivitas yaitu dimana setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas
dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
3. Kasus Sembilan KAP yang diduga melakukan kolusi dengan kliennya
Jakarta, 19 April 2001 .Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pihak
kepolisian mengusut sembilan Kantor Akuntan Publik, yang berdasarkan laporan Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), diduga telah melakukan kolusi dengan pihak
bank yang pernah diauditnya antara tahun 1995-1997. Koordinator ICW Teten Masduki kepada
wartawan di Jakarta, Kamis, mengungkapkan, berdasarkan temuan BPKP, sembilan dari sepuluh
KAP yang melakukan audit terhadap sekitar 36 bank bermasalah ternyata tidak
melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar audit.
Hasil audit tersebut ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga
akibatnya mayoritas bank-bank yang diaudit tersebut termasuk di antara bank-bank yang
dibekukan kegiatan usahanya oleh pemerintah sekitar tahun 1999. Kesembilan KAP tersebut
adalah AI & R, HT & M, H & R, JM & R, PU & R, RY, S & S, SD & R, dan RBT & R.
“Dengan kata lain, kesembilan KAP itu telah menyalahi etika profesi. Kemungkinan ada kolusi
antara kantor akuntan publik dengan bank yang diperiksa untuk memoles laporannya sehingga
memberikan laporan palsu, ini jelas suatu kejahatan,” ujarnya. Karena itu, ICW dalam waktu
dekat akan memberikan laporan kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan mengenai
adanya tindak kriminal yang dilakukan kantor akuntan publik dengan pihak
perbankan.
ICW menduga, hasil laporan KAP itu bukan sekadar “human error” atau
kesalahan dalam penulisan laporan keuangan yang tidak disengaja, tetapi kemungkinan ada
berbagai penyimpangan dan pelanggaran yang dicoba ditutupi dengan melakukan rekayasa
akuntansi. Teten juga menyayangkan Dirjen Lembaga Keuangan tidak melakukan tindakan
administratif meskipun pihak BPKP telah menyampaikan laporannya, karena itu kemudian ICW
mengambil inisiatif untuk mengekspos laporan BPKP ini karena kesalahan sembilan KAP itu
tidak ringan. “Kami mencurigai, kesembilan KAP itu telah melanggar standar audit sehingga
menghasilkan laporan yang menyesatkan masyarakat, misalnya mereka memberi laporan bank
tersebut sehat ternyata dalam waktu singkat bangkrut. Ini merugikan masyarakat. Kita
mengharapkan ada tindakan administratif dari Departemen Keuangan misalnya mencabut izin
kantor akuntan publik itu,” tegasnya. Menurut Tetan, ICW juga sudah melaporkan tindakan dari
kesembilan KAP tersebut kepada Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
sekaligus meminta supaya dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar kode
etik profesi akuntan.
Komentar :
Pada kasus tersebut prinsip etika profesi yang dilanggar adalah tanggung jawab prolesi, dimana
seharusnya melakukan pertanggung jawaban sebagai profesional yang senantiatasa
3. menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam setiap kegiatan yang dilakukannya.
Selain itu seharusnya tidak melanggar prinsip etika profesi yang kedua,yaitu kepentingan publik,
yaitu dengan cara menghormati kepercayaan publik. Kemudian tetap memelihara dan
meningkatkan kepercayaan publik sesuai dengan prinsip integritas. Seharusnya tidak melanggar
juga prinsip obyektivitas yaitu dimana setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas
dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, dan melanggar prinsip
kedelapan yaitu standar teknis Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai
dengan standar teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan
dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari
penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.