SlideShare a Scribd company logo
TUGAS DASAR-DASAR STATISTIKA
DISUSUN OLEH :
NAMA : YEDHI
NIM : 1404411142
KELAS : 2D
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Dasar - Dasar Statistika. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan dan lain-lain.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Palopo, 21 Maret 2015
Penyusu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................
1.3 Tujuan Makalah....................................................................................................................
1.4 Manfaat.................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................
2.1 Pengertian Himpunan............................................................................................................
2.2 Cara Penulisan Himpunan.....................................................................................................
2.3 Keanggotaan Himpunan (Menurut Buku Ensiklopedia Matematika)...................................
2.4 Macam-Macam Himpunan (Menurut Buku Ensiklopedia Matematika) ............................
2.5 Operasi Pada Himpunan........................................................................................................
2.6 Sifat-sifat Operasi pada Himpunan .....................................................................................
2.7 Manfaat Belajar Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-Sehari..............................................
BAB III PENUTUP .................................................................................................................
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan rumus-rumus tertentu
dengan buku panduan yang sangat tebal dan banyak. Itulah yang menyebabkan para pelajar
merasa bosan untuk belajar matematika. Seringkali mereka bertanya, "Apa sih manfaat belajar
matematika dalam kehidupan sehari-hari? Apa manfaat Aljabar? Apa manfaat himpunan? Apa
manfaat trigonometri?".
Pertanyaan itu mereka lontarkan karena mereka sudah kesal terhadap pelajaran mereka yang
terasa membosankan dan tidak perlu. Tetapi sebenarnya, matematika sangat berfungsi dalam
kehidupan sehari-hari, baik yang paling mudah sampai yang tersulit sekalipun.
Matematika sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri dan mampu
menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan
serta yang ada dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa Matematika sangat berperan dalam
kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika, sekalipun kita mengambil
jurusan ilmu sosial tetap saja ada pelajaran Matematika di dalamnya karena mau tidak mau
matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satunya penerapan himpunan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika
himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan
karenanya, studi mengenai himpunan sangatlah berguna.
Himpunan biasa digunakan dalam matematika dan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
kehidupan sehari-hari kita jumpai pengertian tersebut seperti dalam Himpunan Mahasiswa
Jurusan S1 Manajemen STIE Satya Dharma Singaraja, kumpulan koran bekas, koleksi perangko,
kelompok belajar, gugus depan dalam pramuka dan kata sejenis lainnya. Kata-kata himpunan,
kumpulan, koleksi, kelompok daam kehidupan sehari-hari memiliki arti yang sama.
Himpunan merupakan salah satu dasar dari matematika. Konsep dalam matematika dapat
dikembalikan pada konsep himpunan, misalnya garis adalah himpunan titik. Sebetulnya
pengertian himpunan mudah dipahami dan dapat diterima secara intuitif. Mengingat demikian
pentingnya teori himpunan, maka dalam kesempatan ini akan dijabarkan beberapa konsep
mengenai teori himpunan.
1.2. Rumusan Masalah
2.1 Apa Pengertian Himpunan ?
2.2 Bagaimana Cara Penulisan Himpunan ?
2.3 Bagaimana Keanggotaan Himpunan (Menurut Buku Ensiklopedia Matematika) ?
2.4 Jelaskan Macam-Macam Himpunan (Menurut Buku Ensiklopedia Matematika) ?
2.5 Bagaimana Operasi Pada Himpunan ?
2.6 Jelaskan Sifat-sifat Operasi pada Himpunan ?
2.7 Apa Manfaat Belajar Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-Sehari ?
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui tentang himpunan, syarat agar dapat disebut sebagai himpunan dan
ketentuan-ketentuan lainnya dari himpunan.
1.4. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penyusun dan
pembaca megenai Himpunan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Himpunan
Konsep himpunan mendasari hampir semua cabang matematika. Gerorg Cantor dianggap
sebagai Bapak teori himpunan. Himpunan merupakan kumpulan benda-benda atau objek-objek
yang didefinisikan dengan jelas. Istilah didefinisikan dengan jelas dimaksukkan agar orang
dapat menentukan apakah suatu benda merupakan anggota himpunan yang dimaksud tadi atau
tidak.
Anggota atau elemen adalah benda-benda atau objek-objek yang termasuk dalam sebuah
himpunan.
Contoh:
Himpunan yang merupakan himpunan:
- Himpunan anak yang berusia 12 tahun
- Himpunan bilangan asli genap
- Himpunan pulau-pulau di Indonesia
Himpunan yang bukan merupakan himpunan:
- Himpunan anak-anak malas
- Himpunan wanita-wanita cantik
- Himpunan lukisan indah
2.2. Cara Penulisan Himpunan
Ada empat cara untuk menyatakan suatu himpunan
1) Dengan menyebutkan semua anggotanya (roster) yang diletakkan di dalam sepasang tanda
kurung kurawal, dan di antara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma. Cara ini
disebut juga cara Tabulasi.
Contoh: A = {a, i, u, e, o}
B = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
2) Menyebutkan syarat anggota-anggotanya, cara ini disebut juga cara Deskripsi.
Contoh: ambil bilangan asli kurang dari 5
A = bilangan asli kurang dari 5
3) Notasi Pembentuk Himpunan : dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum (role)
dari anggotanya.
Contoh Soal :
Nyatakan dengan notasi himpunan dengan menuliskan tiap-tiap anggotanya dan sifat-sifatnya
himpunan berikut ini :
1. A adalah himpunan bilangan asli antara 1 dan 6
2. B adalah himpunan mata kuliah yang anggotanya adalah : kalkulus, logika matematika,
matematika diskrit, statistika, fisika
3. C adalah himpunan bilangan riil yang lebih besar dari 5
4. D adalah himpunan yang terdiri dari bilangan 2, 4, 6, 8, 10
5. E adalah himpunan bilangan riil lebih kecil dari 5 dan lebih besar dari 10
Penyelesaian :
1. A adalah himpunan bilangan asli antara 1 dan 6
 Dengan menulis tiap-tiap anggotanya
A = {2, 3, 4, 5}
 Dengan menulis sifat-sifatnya
A = {x | 1 < x < 6, x  Asli}
2. B adalah himpunan mata kuliah yang anggotanya adalah : kalkulus, logika matematika,
matematika diskrit, statistika, fisika
 Dengan menulis tiap-tiap anggotanya
B = {kalkulus, logika matematika, matematika diskrit, statistika, fisika}.
 Dengan menulis sifat-sifatnya
B tidak bisa dituliskan sifat-sifatnya, karena tidak ada sifat yang sama di antara
anggota-anggotanya.
3. C adalah himpunan bilangan riil yang lebih besar dari 5
  Dengan menulis tiap-tiap anggotanya C tidak bisa dituliskan anggota-anggotanya,
karena jumlah anggota C tak terhingga.
   Dengan menulis sifat-sifatnya
C = {x | x > 5, x  Riil}
4. D adalah himpunan yang terdiri dari bilangan 2, 4, 6, 8, 10
   Dengan menulis tiap-tiap anggotanya
D = {2, 4, 6, 8, 10}
   Dengan menulis sifat-sifatnya
D = {x | x adalah 5 buah bilangan asli pertama yang genap}
5. E adalah himpunan bilangan riil lebih kecil dari 5 dan lebih besar dari 10
  Dengan menulis tiap-tiap anggotanya
E = tidak bisa dituliskan anggota-anggotanya, karena jumlah anggota E tak
terhingga.
 Dengan menulis sifat-sifatnya
E = {x | x < 5 dan x > 10, x  Riil}
4) Himpunan juga dapat di sajikan secara grafis (Diagram Venn).
Penyajian himpunan dengan diagram Venn ditemukan oleh seorang ahli matematika
Inggris bernama John Venn tahun 1881. Himpunan semesta digambarkan dengan segiempat
dan himpunan lainnya dengan lingkaran di dalam segiempat tersebut.
2.3. Keanggotaan Himpunan (Menurut Buku Ensiklopedia Matematika)
Himpunan selalu dinyatakan dengan huruf besar,seperti A,B,C,dan seterusnya. Untuk
menyatakan anggota suatu himpunan digunakan lambang “” (baca: anggota) sedangkan
untuk menyatakan bukan anggota suatu himpunan digunakan lambing” ” (baca: bukan
anggota).
A = {a, b, c} menyatakan bahwa himpunan A anggota-anggotanya adalah a, b, dan c.
Ditulis: a  A; b  A; dan c  A
Bukan keanggotaan suatu himpunan A.
Jika A = {a, b, c} maka d bukan anggota himpunan A.
Ditulis: d  A. Banyaknya anggota himpunan
 Banyaknya unsur dari suatu himpunan disebut bilangan cardinal dari himpunan tersebut
│A│dibaca “banyaknya anggota himpunan A, kardinal (A).
Contoh Soal:
Tentukan kardinalitas dari himpunan berikut :
1. A = {2, 4, 6, 8, 10}
2. B = {x | 1 < x < 6, x  Asli}
3. C = {x | x > 5, x  Riil}
4. D = {x | x bilangan cacah yang lebih kecil dari 10}
5. E = {x | x bilangan prima yang lebih kecil dari 15}
Penyelesaian :
1. A = {2, 4, 6, 8, 10}
n (A) = 5
2. B = {x | 1 < x < 6, x  Asli}
B = {2, 3, 4, 5}
n(B) = 4
3. C = {x | x > 5, x  Riil}
n(C) = ~
4. D = {x | x bilangan cacah yang lebih kecil dari 10}
D = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 ,9}
n(D) = 10
5. E = {x | x bilangan prima yang lebih kecil dari 15}
E = {2, 3, 5, 7, 11, 13}
n(E) = 6
2.4. Macam-Macam Himpunan (Menurut buku Ensiklopedia Matematika)
1) Himpunan Bagian (Subset).
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B ditulis A ⊂ B ”, jika
setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Dinyatakan dengan simbol : A ⊂ B
Syarat :
A ⊂ B, dibaca : A himpunan bagian dari B
A ⊂ B, dibaca : A bukan himpunan bagian dari B
B ⊂ A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A
B ⊂ A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A
Contoh :
Misal A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { 2,4} maka B ⊂ A
Sebab setiap elemen dalam B merupakan elemen dalam A, tetapi tidak sebaliknya.
Penjelasan : Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai unsur himpunan A juga
merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan itu harus saling berkaitan.
2) Himpunan Kosong (Nullset)
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota yang sama sama
sekali.
Syarat :
Himpunan kosong = A atau { }
Himpunan kosong adalah tunggal
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan
Perhatikan : himpunan kosong tidak boleh di nyatakan dengan { 0 }.
Sebab : { 0 } ≠ { }
Contoh :
A = {x  R |x2 + 4 = 0 }
Dalam hal ini jelas tidak ada harimau yang hidup di air maka A = ø
Penjelasan : dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai
satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong dinotasikan dengan huruf yunani ø (phi).
3) Himpunan Semesta
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “U” atau “S” (Universum) yang berarti
himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya himpunan dari objek
yang sedang dibicarakan. Biasanya hinpunan semesta ditetapkan sebelum kita membicarakan
suatu himpunan dengan demikian seluruh himpunan lain dalam pembicaraan tersebut merupakan
bagian dari himpunan pembicaraan.
Contoh : Apabila kita membicarakan himpunan A maka yang dapat menjadi
himpunan semesta adalah: U = himpunan bilangan cacah
4) Himpunan Berhingga
Himpunan A berhingga apabila A memiliki anggota himpunan tertentu atau n(A) = a, a
bilangan cacah. Dengan perkataan lain, himpunan berhingga adalah himpunan yang banyak
anggotanya dapat dinyatakan dengan suatu bilangan cacah.
Contoh :
a. A = karena n(A) = 0, 0 bilangan cacah.
b. B = n(B) = 75, 75 bilangan cacah.
5) Himpunan Tak Berhingga
Himpunan A disebut himpunan tak berhingga apabila tidak memenuhi syarat himpunan
berhingga. Himpunan A apabila anggota-anggotanya sedang dihitung, maka proses
perhitunganya tidak akan berakhir. Dengan perkataan lain himpunan A, n banyak anggotanya
tidak dapat ditentukan/ditulis dengan bilangan cacah.
Contoh :
Q=
Apabila kita menghitung anggota himpunan Q, maka proses perhitungan anggota Q tidak
akan berakhir. Jadi Q adalah himpunan tak berhingga dan n(Q) = ~.
6) Himpunan Sama (Equal)
Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, begitu pula
sebaliknya.
Syarat : Dua buah himpunan anggotanya harus sama.
Contoh :
A ={ c,d,e}
B={ c,d,e }
Maka A = B
Penjelasan : Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah himpunan yang
anggotanya sama misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan memiliki
anggota yaitu { c,d,e }.
7) Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang sama.
Contoh C = {1, 3, 5, 7} dan D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan himpunan D saling
lepas.
Catatan : Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu
tidak mempunyai satu pun anggota yang sama
8) Himpunan Komplemen (Complement set)
Himpunan komplemen dapat di nyatakan dengan notasi AC . Himpunan komplemen jika di
misalkan U = {1,2,3,4,5,6,7} dan A = {3,4,5} maka A ⊂ U. Himpunan {1,2,6,7} juga merupakan
komplemen, jadi AC = {1,2,6,7}. Dengan notasi pembentuk himpunan ditulis : AC = {x│x  U, x
 A}
9) Himpunan Ekuivalen (Equal Set)
Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya sama banyak dengan himpunan lain.
Syarat : Bilangan cardinal dinyatakan dengan notasi n (A) A≈B, dikatakan sederajat atau
ekivalen, jika himpunan A ekivalen dengan himpunan B,
Contoh :
A = { w,x,y,z }→n (A) = 4
B = { r,s,t,u } →n (B) = 4
Maka n (A) =n (B) →A≈B
Penjelasan : himpunan ekivalen mempunyai bilangan cardinal dari himpunan tersebut, bila
himpunan A beranggotakan 4 karakter maka himpunan B pun beranggotakan 4.
2.5. Operasi pada Himpunan
a) Gabungan
Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya
merupakan anggota himpunan A atau himpunan B.
Notasi : A  B = {x | x  A  x  B}
b) Irisan
Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya
merupakan anggota dari himpunan A dan anggota himpunan B.
Notasi : A  B = {x | x  A  x  B}
c) Komplemen
Komplemen himpunan A terhadap himpunan semesta S adalah himpunan yang
anggotanya merupakan anggota S yang bukan anggota A.
Notasi : Ac = {x | x  S  x  A} atau = {x | x  S  x  A}
d) Selisih
Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
himpunan A dan bukan anggota himpunan B. Selisih himpunan A dan B adalah komplemen
himpunan B terhadap himpunan A.
Notasi : A – B = {x | x  A  x  B} atau A – B = A 
e) Beda Setangkup
Beda Setangkup (symetric difference) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang
anggotanya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya.
Notasi : A  B = (A  B) – (A  B) atau : A  B = (A – B)  (B – A)
2.6. Sifat-sifat Operasi pada Himpunan
1) Hukum Identitas
a) A   = A
b) A  S = A
c) A   = A
2) Hukum Null
a) A   = 
b) A  S = S
c) A  A = 
3) Hukum Komplemen
a) A  Ac = S
b) A  Ac = 
4) Hukum Idempoten
a) A  A = A
b) A  A = A
5) Hukum Involusi
(Ac)c = A
6) Hukum Penyerapan
a) A  (A  B) = S
b) A  (A  B) = A
7) Hukum Komutatif
a) A  B = B  A
b) A  B = B  A
c) A  B = B  A
8) Hukum Asosiatif
a) A  (B  C) = (A  B)  C
b) A  (B  C) = (A  B)  C
c) A  (B  C) = (A  B)  C
9) Hukum Distributif
a) A  (B  C) = (A  B)  (A  C)
b) A  (B  C) = (A  B)  (A  C)
10) Hukum De Morgan
a) (A  B) c = A c  B c
b) (A  B) c = A c  Bc
2.7. Manfaat Belajar Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-Sehari
Dengan mempelajari himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin terasah dan
akan memacu kita agar kita mampu berpikir secara logis, karena dalam hidup, logika memiliki
peran penting karena logika berkaitan dengan akal pikir. Banyak kegunaan logika antara lain:
1). Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
2). Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3). Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan
mandiri.
4). Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis.
5). Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan serta kesesatan.
6). Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan dalam pembuatan makalah ini, diantaranya yaitu:
1. Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-lambang yang mempunyai
arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang merupakan anggota himpunan dan mana
bukan anggota himpunan.
2. Dengan mempelajari Himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin terasah dan
memacu kita agar kita mampu berpikir secara logis.
3.2. Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai disiplin
ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih seius dalam mempelajari
matematika dan jangan dijadikan matematika sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk
dipelajari karena matematika adalah bagian sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan
kita.
DAFTAR PUSTAKA
Lipschuts,S; Silaban, P. 1985. Teori Himpunan. Jakarta: Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_28matematika29 diakses pada tanggal 25 Juni 2013
http://nurdhinlengke.blogspot.com/2013/03/makalah-himpunan.html diakses pada tanggal 25
Juni 2013
http://rumushitung.com/2013/05/25/soal-himpunan-matematika-dan-pembahasannya diakses
pada tanggal 25 Juni 2013
http://anggaradana.blogspot.com/2013/09/makalah-himpunan-dan-anggota-anggotanya.html

More Related Content

What's hot

Logika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanLogika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunan
Anderzend Awuy
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
Toro Jr.
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
Ig Fandy Jayanto
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
xnteknologi
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Rahmawati Lestari
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan RiilMatematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Adhi99
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
KuliahKita
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Kelinci Coklat
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
Nurmini RuddiaNa
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
agus_budiarto
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Arvina Frida Karela
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
Kardilah Azijehmail
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Dia Cahyawati
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Integral tak tentu dan integral tentu
Integral tak tentu dan integral tentuIntegral tak tentu dan integral tentu
Integral tak tentu dan integral tentu
Ana Sugiyarti
 

What's hot (20)

Logika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanLogika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunan
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
 
20. soal soal vektor
20. soal soal vektor20. soal soal vektor
20. soal soal vektor
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan RiilMatematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Integral tak tentu dan integral tentu
Integral tak tentu dan integral tentuIntegral tak tentu dan integral tentu
Integral tak tentu dan integral tentu
 

Viewers also liked

Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaSiti_Rita_Anita
 
Makalah Statistika Dasar
Makalah Statistika DasarMakalah Statistika Dasar
Makalah Statistika Dasar
silvia kuswanti
 
Dasar - Dasar Statistik
Dasar  - Dasar StatistikDasar  - Dasar Statistik
Dasar - Dasar Statistik
phient_dvero
 
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijayaMakalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Dhea Budiman
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
Bonz D's
 
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak dataMakalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
Aisyah Turidho
 
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)Makalah statistika (analisis teknik penelitian)
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)wilmamamsky
 
makalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam datamakalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam data
Aisyah Turidho
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Statistik Ekonomi
Statistik EkonomiStatistik Ekonomi
Statistik Ekonomi
Dede Chinta Arekjacomcing
 
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaranPert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
Canny Becha
 
Ppt 1 statistika pendidikan
Ppt 1 statistika pendidikanPpt 1 statistika pendidikan
Ppt 1 statistika pendidikan
Widiarso Cahyoadi
 
Makalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiMakalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiFika Ratnasari
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
ABHA Production
 
Dasar-dasar matematika dan sains
Dasar-dasar matematika dan sainsDasar-dasar matematika dan sains
Dasar-dasar matematika dan sains
Oktian Fajar Nugroho
 
Tugas Paper Statistika
Tugas Paper StatistikaTugas Paper Statistika
Tugas Paper Statistika
Debora Elluisa Manurung
 
Statistik Pendidikan
Statistik PendidikanStatistik Pendidikan
Statistik Pendidikan
Ali Murfhy
 
ukuran pemusatan data
ukuran pemusatan dataukuran pemusatan data
ukuran pemusatan data
rennijuliyanna
 

Viewers also liked (20)

Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistika
 
Makalah Statistika Dasar
Makalah Statistika DasarMakalah Statistika Dasar
Makalah Statistika Dasar
 
Dasar - Dasar Statistik
Dasar  - Dasar StatistikDasar  - Dasar Statistik
Dasar - Dasar Statistik
 
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijayaMakalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
 
Bab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunanBab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunan
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
 
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak dataMakalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
 
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)Makalah statistika (analisis teknik penelitian)
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)
 
makalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam datamakalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam data
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Statistik Ekonomi
Statistik EkonomiStatistik Ekonomi
Statistik Ekonomi
 
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaranPert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
 
Ppt 1 statistika pendidikan
Ppt 1 statistika pendidikanPpt 1 statistika pendidikan
Ppt 1 statistika pendidikan
 
Makalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasiMakalah strategi diferensiasi
Makalah strategi diferensiasi
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
 
Dasar-dasar matematika dan sains
Dasar-dasar matematika dan sainsDasar-dasar matematika dan sains
Dasar-dasar matematika dan sains
 
Tugas Paper Statistika
Tugas Paper StatistikaTugas Paper Statistika
Tugas Paper Statistika
 
Statistik Pendidikan
Statistik PendidikanStatistik Pendidikan
Statistik Pendidikan
 
ukuran pemusatan data
ukuran pemusatan dataukuran pemusatan data
ukuran pemusatan data
 

Similar to Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
emilia_dy
 
Lampiran Penilaian K13
Lampiran Penilaian K13Lampiran Penilaian K13
Lampiran Penilaian K13
Ririn Rebunuari
 
Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)Dia Cahyawati
 
Kelas12 sma matematika-aplikasi_ipa_pesta-e-s
Kelas12 sma matematika-aplikasi_ipa_pesta-e-sKelas12 sma matematika-aplikasi_ipa_pesta-e-s
Kelas12 sma matematika-aplikasi_ipa_pesta-e-s
radar radius
 
Sma12mat matematika aplikasiprogipa
Sma12mat matematika aplikasiprogipaSma12mat matematika aplikasiprogipa
Sma12mat matematika aplikasiprogipa
primagraphology consulting
 
E-book matematika kls XII IPA
E-book matematika kls XII IPAE-book matematika kls XII IPA
E-book matematika kls XII IPA
arvinefriani
 
matematika sma
matematika smamatematika sma
matematika sma
miranti kemala suri
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Heppy Andes
 
BSE Buku pelajaran sma kelas 12 matematika aplikasi program ipa jilid 3
BSE Buku pelajaran sma kelas 12   matematika aplikasi program ipa jilid 3BSE Buku pelajaran sma kelas 12   matematika aplikasi program ipa jilid 3
BSE Buku pelajaran sma kelas 12 matematika aplikasi program ipa jilid 3Sellianova Ardhanella
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docxKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Zukét Printing
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdfKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Zukét Printing
 
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta esKelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
fitriana416
 
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta esKelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
Fahreniega
 
MTK IPA.pdf
MTK IPA.pdfMTK IPA.pdf
MTK IPA.pdf
NaimatunMuyassaroh
 
Tugas 1.2 praktik bahan ajar dra hastuty musa, m. si - mansyur, s. pd.pdf
Tugas 1.2 praktik bahan ajar   dra hastuty musa, m. si - mansyur, s. pd.pdfTugas 1.2 praktik bahan ajar   dra hastuty musa, m. si - mansyur, s. pd.pdf
Tugas 1.2 praktik bahan ajar dra hastuty musa, m. si - mansyur, s. pd.pdf
Roshan Mansyur
 
Laporan ev pembelajaran
Laporan ev pembelajaranLaporan ev pembelajaran
Laporan ev pembelajaranNida Hilya
 
Hi
HiHi
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18  teboPtk ilham dani,s.pd sma n 18  tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Rpp menyajikan himpunan dan diagram venn Kurikulum 2013
Rpp menyajikan himpunan dan diagram venn Kurikulum 2013Rpp menyajikan himpunan dan diagram venn Kurikulum 2013
Rpp menyajikan himpunan dan diagram venn Kurikulum 2013
Agung Handoko
 

Similar to Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan" (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Lampiran Penilaian K13
Lampiran Penilaian K13Lampiran Penilaian K13
Lampiran Penilaian K13
 
Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)
 
Kelas12 sma matematika-aplikasi_ipa_pesta-e-s
Kelas12 sma matematika-aplikasi_ipa_pesta-e-sKelas12 sma matematika-aplikasi_ipa_pesta-e-s
Kelas12 sma matematika-aplikasi_ipa_pesta-e-s
 
Sma12mat matematika aplikasiprogipa
Sma12mat matematika aplikasiprogipaSma12mat matematika aplikasiprogipa
Sma12mat matematika aplikasiprogipa
 
E-book matematika kls XII IPA
E-book matematika kls XII IPAE-book matematika kls XII IPA
E-book matematika kls XII IPA
 
matematika sma
matematika smamatematika sma
matematika sma
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
BSE Buku pelajaran sma kelas 12 matematika aplikasi program ipa jilid 3
BSE Buku pelajaran sma kelas 12   matematika aplikasi program ipa jilid 3BSE Buku pelajaran sma kelas 12   matematika aplikasi program ipa jilid 3
BSE Buku pelajaran sma kelas 12 matematika aplikasi program ipa jilid 3
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docxKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdfKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
 
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta esKelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
 
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta esKelas xii sma ipa matematika_pesta es
Kelas xii sma ipa matematika_pesta es
 
MTK IPA.pdf
MTK IPA.pdfMTK IPA.pdf
MTK IPA.pdf
 
Tugas 1.2 praktik bahan ajar dra hastuty musa, m. si - mansyur, s. pd.pdf
Tugas 1.2 praktik bahan ajar   dra hastuty musa, m. si - mansyur, s. pd.pdfTugas 1.2 praktik bahan ajar   dra hastuty musa, m. si - mansyur, s. pd.pdf
Tugas 1.2 praktik bahan ajar dra hastuty musa, m. si - mansyur, s. pd.pdf
 
Laporan ev pembelajaran
Laporan ev pembelajaranLaporan ev pembelajaran
Laporan ev pembelajaran
 
Hi
HiHi
Hi
 
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18  teboPtk ilham dani,s.pd sma n 18  tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
 
Rpp menyajikan himpunan dan diagram venn Kurikulum 2013
Rpp menyajikan himpunan dan diagram venn Kurikulum 2013Rpp menyajikan himpunan dan diagram venn Kurikulum 2013
Rpp menyajikan himpunan dan diagram venn Kurikulum 2013
 
Rpp di prin
Rpp  di prinRpp  di prin
Rpp di prin
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 

Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"

  • 1. TUGAS DASAR-DASAR STATISTIKA DISUSUN OLEH : NAMA : YEDHI NIM : 1404411142 KELAS : 2D UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO TAHUN AJARAN 2014/2015
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar - Dasar Statistika. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan dan lain-lain. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan- masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Palopo, 21 Maret 2015 Penyusu
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................................. KATA PENGANTAR................................................................................................................ DAFTAR ISI.............................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1.1 Latar Belakang...................................................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................. 1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................................... 1.4 Manfaat................................................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2.1 Pengertian Himpunan............................................................................................................ 2.2 Cara Penulisan Himpunan..................................................................................................... 2.3 Keanggotaan Himpunan (Menurut Buku Ensiklopedia Matematika)................................... 2.4 Macam-Macam Himpunan (Menurut Buku Ensiklopedia Matematika) ............................ 2.5 Operasi Pada Himpunan........................................................................................................ 2.6 Sifat-sifat Operasi pada Himpunan ..................................................................................... 2.7 Manfaat Belajar Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-Sehari.............................................. BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 3.2 Saran .................................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan rumus-rumus tertentu dengan buku panduan yang sangat tebal dan banyak. Itulah yang menyebabkan para pelajar merasa bosan untuk belajar matematika. Seringkali mereka bertanya, "Apa sih manfaat belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari? Apa manfaat Aljabar? Apa manfaat himpunan? Apa manfaat trigonometri?". Pertanyaan itu mereka lontarkan karena mereka sudah kesal terhadap pelajaran mereka yang terasa membosankan dan tidak perlu. Tetapi sebenarnya, matematika sangat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, baik yang paling mudah sampai yang tersulit sekalipun. Matematika sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri dan mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa Matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika, sekalipun kita mengambil jurusan ilmu sosial tetap saja ada pelajaran Matematika di dalamnya karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satunya penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi mengenai himpunan sangatlah berguna. Himpunan biasa digunakan dalam matematika dan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai pengertian tersebut seperti dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Manajemen STIE Satya Dharma Singaraja, kumpulan koran bekas, koleksi perangko, kelompok belajar, gugus depan dalam pramuka dan kata sejenis lainnya. Kata-kata himpunan, kumpulan, koleksi, kelompok daam kehidupan sehari-hari memiliki arti yang sama. Himpunan merupakan salah satu dasar dari matematika. Konsep dalam matematika dapat dikembalikan pada konsep himpunan, misalnya garis adalah himpunan titik. Sebetulnya pengertian himpunan mudah dipahami dan dapat diterima secara intuitif. Mengingat demikian
  • 5. pentingnya teori himpunan, maka dalam kesempatan ini akan dijabarkan beberapa konsep mengenai teori himpunan. 1.2. Rumusan Masalah 2.1 Apa Pengertian Himpunan ? 2.2 Bagaimana Cara Penulisan Himpunan ? 2.3 Bagaimana Keanggotaan Himpunan (Menurut Buku Ensiklopedia Matematika) ? 2.4 Jelaskan Macam-Macam Himpunan (Menurut Buku Ensiklopedia Matematika) ? 2.5 Bagaimana Operasi Pada Himpunan ? 2.6 Jelaskan Sifat-sifat Operasi pada Himpunan ? 2.7 Apa Manfaat Belajar Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-Sehari ? 1.3. Tujuan Untuk mengetahui tentang himpunan, syarat agar dapat disebut sebagai himpunan dan ketentuan-ketentuan lainnya dari himpunan. 1.4. Manfaat Manfaat dari makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penyusun dan pembaca megenai Himpunan.
  • 6. BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Himpunan Konsep himpunan mendasari hampir semua cabang matematika. Gerorg Cantor dianggap sebagai Bapak teori himpunan. Himpunan merupakan kumpulan benda-benda atau objek-objek yang didefinisikan dengan jelas. Istilah didefinisikan dengan jelas dimaksukkan agar orang dapat menentukan apakah suatu benda merupakan anggota himpunan yang dimaksud tadi atau tidak. Anggota atau elemen adalah benda-benda atau objek-objek yang termasuk dalam sebuah himpunan. Contoh: Himpunan yang merupakan himpunan: - Himpunan anak yang berusia 12 tahun - Himpunan bilangan asli genap - Himpunan pulau-pulau di Indonesia Himpunan yang bukan merupakan himpunan: - Himpunan anak-anak malas - Himpunan wanita-wanita cantik - Himpunan lukisan indah 2.2. Cara Penulisan Himpunan Ada empat cara untuk menyatakan suatu himpunan 1) Dengan menyebutkan semua anggotanya (roster) yang diletakkan di dalam sepasang tanda kurung kurawal, dan di antara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma. Cara ini disebut juga cara Tabulasi. Contoh: A = {a, i, u, e, o} B = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu} 2) Menyebutkan syarat anggota-anggotanya, cara ini disebut juga cara Deskripsi. Contoh: ambil bilangan asli kurang dari 5
  • 7. A = bilangan asli kurang dari 5 3) Notasi Pembentuk Himpunan : dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum (role) dari anggotanya. Contoh Soal : Nyatakan dengan notasi himpunan dengan menuliskan tiap-tiap anggotanya dan sifat-sifatnya himpunan berikut ini : 1. A adalah himpunan bilangan asli antara 1 dan 6 2. B adalah himpunan mata kuliah yang anggotanya adalah : kalkulus, logika matematika, matematika diskrit, statistika, fisika 3. C adalah himpunan bilangan riil yang lebih besar dari 5 4. D adalah himpunan yang terdiri dari bilangan 2, 4, 6, 8, 10 5. E adalah himpunan bilangan riil lebih kecil dari 5 dan lebih besar dari 10 Penyelesaian : 1. A adalah himpunan bilangan asli antara 1 dan 6  Dengan menulis tiap-tiap anggotanya A = {2, 3, 4, 5}  Dengan menulis sifat-sifatnya A = {x | 1 < x < 6, x  Asli} 2. B adalah himpunan mata kuliah yang anggotanya adalah : kalkulus, logika matematika, matematika diskrit, statistika, fisika  Dengan menulis tiap-tiap anggotanya B = {kalkulus, logika matematika, matematika diskrit, statistika, fisika}.  Dengan menulis sifat-sifatnya B tidak bisa dituliskan sifat-sifatnya, karena tidak ada sifat yang sama di antara anggota-anggotanya. 3. C adalah himpunan bilangan riil yang lebih besar dari 5   Dengan menulis tiap-tiap anggotanya C tidak bisa dituliskan anggota-anggotanya, karena jumlah anggota C tak terhingga.    Dengan menulis sifat-sifatnya C = {x | x > 5, x  Riil}
  • 8. 4. D adalah himpunan yang terdiri dari bilangan 2, 4, 6, 8, 10    Dengan menulis tiap-tiap anggotanya D = {2, 4, 6, 8, 10}    Dengan menulis sifat-sifatnya D = {x | x adalah 5 buah bilangan asli pertama yang genap} 5. E adalah himpunan bilangan riil lebih kecil dari 5 dan lebih besar dari 10   Dengan menulis tiap-tiap anggotanya E = tidak bisa dituliskan anggota-anggotanya, karena jumlah anggota E tak terhingga.  Dengan menulis sifat-sifatnya E = {x | x < 5 dan x > 10, x  Riil} 4) Himpunan juga dapat di sajikan secara grafis (Diagram Venn). Penyajian himpunan dengan diagram Venn ditemukan oleh seorang ahli matematika Inggris bernama John Venn tahun 1881. Himpunan semesta digambarkan dengan segiempat dan himpunan lainnya dengan lingkaran di dalam segiempat tersebut. 2.3. Keanggotaan Himpunan (Menurut Buku Ensiklopedia Matematika) Himpunan selalu dinyatakan dengan huruf besar,seperti A,B,C,dan seterusnya. Untuk menyatakan anggota suatu himpunan digunakan lambang “” (baca: anggota) sedangkan untuk menyatakan bukan anggota suatu himpunan digunakan lambing” ” (baca: bukan anggota). A = {a, b, c} menyatakan bahwa himpunan A anggota-anggotanya adalah a, b, dan c. Ditulis: a  A; b  A; dan c  A Bukan keanggotaan suatu himpunan A. Jika A = {a, b, c} maka d bukan anggota himpunan A. Ditulis: d  A. Banyaknya anggota himpunan  Banyaknya unsur dari suatu himpunan disebut bilangan cardinal dari himpunan tersebut │A│dibaca “banyaknya anggota himpunan A, kardinal (A). Contoh Soal: Tentukan kardinalitas dari himpunan berikut :
  • 9. 1. A = {2, 4, 6, 8, 10} 2. B = {x | 1 < x < 6, x  Asli} 3. C = {x | x > 5, x  Riil} 4. D = {x | x bilangan cacah yang lebih kecil dari 10} 5. E = {x | x bilangan prima yang lebih kecil dari 15} Penyelesaian : 1. A = {2, 4, 6, 8, 10} n (A) = 5 2. B = {x | 1 < x < 6, x  Asli} B = {2, 3, 4, 5} n(B) = 4 3. C = {x | x > 5, x  Riil} n(C) = ~ 4. D = {x | x bilangan cacah yang lebih kecil dari 10} D = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 ,9} n(D) = 10 5. E = {x | x bilangan prima yang lebih kecil dari 15} E = {2, 3, 5, 7, 11, 13} n(E) = 6 2.4. Macam-Macam Himpunan (Menurut buku Ensiklopedia Matematika) 1) Himpunan Bagian (Subset). Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B ditulis A ⊂ B ”, jika setiap anggota A merupakan anggota dari B. Dinyatakan dengan simbol : A ⊂ B Syarat : A ⊂ B, dibaca : A himpunan bagian dari B A ⊂ B, dibaca : A bukan himpunan bagian dari B B ⊂ A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A B ⊂ A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A Contoh :
  • 10. Misal A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { 2,4} maka B ⊂ A Sebab setiap elemen dalam B merupakan elemen dalam A, tetapi tidak sebaliknya. Penjelasan : Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai unsur himpunan A juga merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan itu harus saling berkaitan. 2) Himpunan Kosong (Nullset) Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota yang sama sama sekali. Syarat : Himpunan kosong = A atau { } Himpunan kosong adalah tunggal Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan Perhatikan : himpunan kosong tidak boleh di nyatakan dengan { 0 }. Sebab : { 0 } ≠ { } Contoh : A = {x  R |x2 + 4 = 0 } Dalam hal ini jelas tidak ada harimau yang hidup di air maka A = ø Penjelasan : dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong dinotasikan dengan huruf yunani ø (phi). 3) Himpunan Semesta Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “U” atau “S” (Universum) yang berarti himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya himpunan dari objek yang sedang dibicarakan. Biasanya hinpunan semesta ditetapkan sebelum kita membicarakan suatu himpunan dengan demikian seluruh himpunan lain dalam pembicaraan tersebut merupakan bagian dari himpunan pembicaraan. Contoh : Apabila kita membicarakan himpunan A maka yang dapat menjadi himpunan semesta adalah: U = himpunan bilangan cacah 4) Himpunan Berhingga
  • 11. Himpunan A berhingga apabila A memiliki anggota himpunan tertentu atau n(A) = a, a bilangan cacah. Dengan perkataan lain, himpunan berhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya dapat dinyatakan dengan suatu bilangan cacah. Contoh : a. A = karena n(A) = 0, 0 bilangan cacah. b. B = n(B) = 75, 75 bilangan cacah. 5) Himpunan Tak Berhingga Himpunan A disebut himpunan tak berhingga apabila tidak memenuhi syarat himpunan berhingga. Himpunan A apabila anggota-anggotanya sedang dihitung, maka proses perhitunganya tidak akan berakhir. Dengan perkataan lain himpunan A, n banyak anggotanya tidak dapat ditentukan/ditulis dengan bilangan cacah. Contoh : Q= Apabila kita menghitung anggota himpunan Q, maka proses perhitungan anggota Q tidak akan berakhir. Jadi Q adalah himpunan tak berhingga dan n(Q) = ~. 6) Himpunan Sama (Equal) Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, begitu pula sebaliknya. Syarat : Dua buah himpunan anggotanya harus sama. Contoh : A ={ c,d,e} B={ c,d,e } Maka A = B Penjelasan : Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah himpunan yang anggotanya sama misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan memiliki anggota yaitu { c,d,e }. 7) Himpunan Lepas Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang sama.
  • 12. Contoh C = {1, 3, 5, 7} dan D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan himpunan D saling lepas. Catatan : Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu tidak mempunyai satu pun anggota yang sama 8) Himpunan Komplemen (Complement set) Himpunan komplemen dapat di nyatakan dengan notasi AC . Himpunan komplemen jika di misalkan U = {1,2,3,4,5,6,7} dan A = {3,4,5} maka A ⊂ U. Himpunan {1,2,6,7} juga merupakan komplemen, jadi AC = {1,2,6,7}. Dengan notasi pembentuk himpunan ditulis : AC = {x│x  U, x  A} 9) Himpunan Ekuivalen (Equal Set) Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya sama banyak dengan himpunan lain. Syarat : Bilangan cardinal dinyatakan dengan notasi n (A) A≈B, dikatakan sederajat atau ekivalen, jika himpunan A ekivalen dengan himpunan B, Contoh : A = { w,x,y,z }→n (A) = 4 B = { r,s,t,u } →n (B) = 4 Maka n (A) =n (B) →A≈B Penjelasan : himpunan ekivalen mempunyai bilangan cardinal dari himpunan tersebut, bila himpunan A beranggotakan 4 karakter maka himpunan B pun beranggotakan 4. 2.5. Operasi pada Himpunan a) Gabungan Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B. Notasi : A  B = {x | x  A  x  B} b) Irisan Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan anggota dari himpunan A dan anggota himpunan B.
  • 13. Notasi : A  B = {x | x  A  x  B} c) Komplemen Komplemen himpunan A terhadap himpunan semesta S adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota S yang bukan anggota A. Notasi : Ac = {x | x  S  x  A} atau = {x | x  S  x  A} d) Selisih Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A dan bukan anggota himpunan B. Selisih himpunan A dan B adalah komplemen himpunan B terhadap himpunan A. Notasi : A – B = {x | x  A  x  B} atau A – B = A  e) Beda Setangkup Beda Setangkup (symetric difference) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya. Notasi : A  B = (A  B) – (A  B) atau : A  B = (A – B)  (B – A) 2.6. Sifat-sifat Operasi pada Himpunan 1) Hukum Identitas a) A   = A b) A  S = A c) A   = A 2) Hukum Null a) A   =  b) A  S = S c) A  A =  3) Hukum Komplemen a) A  Ac = S b) A  Ac =  4) Hukum Idempoten a) A  A = A b) A  A = A 5) Hukum Involusi (Ac)c = A
  • 14. 6) Hukum Penyerapan a) A  (A  B) = S b) A  (A  B) = A 7) Hukum Komutatif a) A  B = B  A b) A  B = B  A c) A  B = B  A 8) Hukum Asosiatif a) A  (B  C) = (A  B)  C b) A  (B  C) = (A  B)  C c) A  (B  C) = (A  B)  C 9) Hukum Distributif a) A  (B  C) = (A  B)  (A  C) b) A  (B  C) = (A  B)  (A  C) 10) Hukum De Morgan a) (A  B) c = A c  B c b) (A  B) c = A c  Bc 2.7. Manfaat Belajar Himpunan Dalam Kehidupan Sehari-Sehari Dengan mempelajari himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin terasah dan akan memacu kita agar kita mampu berpikir secara logis, karena dalam hidup, logika memiliki peran penting karena logika berkaitan dengan akal pikir. Banyak kegunaan logika antara lain: 1). Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren. 2). Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif. 3). Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri. 4). Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis. 5). Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan. 6). Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
  • 15. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan dalam pembuatan makalah ini, diantaranya yaitu: 1. Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-lambang yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang merupakan anggota himpunan dan mana bukan anggota himpunan. 2. Dengan mempelajari Himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin terasah dan memacu kita agar kita mampu berpikir secara logis. 3.2. Saran Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih seius dalam mempelajari matematika dan jangan dijadikan matematika sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk dipelajari karena matematika adalah bagian sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Lipschuts,S; Silaban, P. 1985. Teori Himpunan. Jakarta: Erlangga. http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_28matematika29 diakses pada tanggal 25 Juni 2013 http://nurdhinlengke.blogspot.com/2013/03/makalah-himpunan.html diakses pada tanggal 25 Juni 2013 http://rumushitung.com/2013/05/25/soal-himpunan-matematika-dan-pembahasannya diakses pada tanggal 25 Juni 2013 http://anggaradana.blogspot.com/2013/09/makalah-himpunan-dan-anggota-anggotanya.html