Makalah ini membahas tentang kepemimpinan, mulai dari pengertian pemimpin menurut para ahli, pengertian kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, tipe dan gaya kepemimpinan, syarat-syarat kepemimpinan, hingga ciri-ciri kepemimpinan yang baik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Karya ini bertujuan dalam menyelesaikan tugas Ujian tengah semester yang wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa juga sebagai tahap awal dalam membuat proposal penelitian
Makalah Manajemen Pendidikan - Pengambilan Keputusan dalam PendidikanDedy Wiranto
Betapapun terdapat banyak kritik yang dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap praktek pendidikan, namun hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu komunitas atau suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontibusinya pendidikan. Shane (1984: 39), misalnya sangat yakin bahwa pendidikanlah yang dapat memberikan kontribusi pada kebudayaan di hari esok.
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
Pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan itulah muncul berbagai pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan atau yang disebut dengan aliran-aliran dalam pendidikan. Adanya aliran-aliran dalam pendidikan dan pemikiran-pemikiran pendidikan dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap manusia selalu dihadapkan dengan generasi penerus (generasi muda). Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan selalu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yang akan selalu menimbulkan pro dan kontra, bermula dari pro dan kontra inilah bermunculan suatu pemikiran-pemikiran yang baru. Pemikiran-pemikiran baru tersebut muncul karena pemikiran-pemikiran lama yang mengalami perkembangan dan pembaharuan dari masa ke masa. Hal ini disebabkan pemikiran dari generasi sebelumnya di jadikan bahan diskusi oleh generasi penerusnya.
Karya ini bertujuan dalam menyelesaikan tugas Ujian tengah semester yang wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa juga sebagai tahap awal dalam membuat proposal penelitian
Makalah Manajemen Pendidikan - Pengambilan Keputusan dalam PendidikanDedy Wiranto
Betapapun terdapat banyak kritik yang dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap praktek pendidikan, namun hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu komunitas atau suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontibusinya pendidikan. Shane (1984: 39), misalnya sangat yakin bahwa pendidikanlah yang dapat memberikan kontribusi pada kebudayaan di hari esok.
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
Pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan itulah muncul berbagai pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan atau yang disebut dengan aliran-aliran dalam pendidikan. Adanya aliran-aliran dalam pendidikan dan pemikiran-pemikiran pendidikan dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap manusia selalu dihadapkan dengan generasi penerus (generasi muda). Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan selalu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yang akan selalu menimbulkan pro dan kontra, bermula dari pro dan kontra inilah bermunculan suatu pemikiran-pemikiran yang baru. Pemikiran-pemikiran baru tersebut muncul karena pemikiran-pemikiran lama yang mengalami perkembangan dan pembaharuan dari masa ke masa. Hal ini disebabkan pemikiran dari generasi sebelumnya di jadikan bahan diskusi oleh generasi penerusnya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat berupa kesehatan dan keselamatan sehingga makalah yang
berjudul “Gaya Kepemimpinan” ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, baik itu
segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itulah penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini di masa
yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
2
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 6
2.1 Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli ................................................................ 6
2.2 Pengertian Kepemimpinan ............................................................................... 8
2.3 Teori Kepemimpinan ..................................................................................... 10
2.4 Tipe Kepemimpinan ....................................................................................... 12
2.5 Gaya Kepemimpinan ...................................................................................... 13
2.6 Syarat-syarat Kepemimpinan .......................................................................... 13
2.7 Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik .................................................................... 14
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 15
3.2 Saran............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 16
4. 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang
dengan pertumbuhan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya
pengarang yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang.
Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari baiknya saja, akan tetapi dapat dilihat dari
penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. Hal
ini dapat membentuk pemimpin terbaik.
Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama
dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerja
sama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat dalam rangka untuk
mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam
sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar
manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai
pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan
pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya
seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet,
pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang
pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai
ujung tombak kelompok.
Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip
dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan
manusia (Moejiono, 2002). Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002)
memandang bahwa kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu
arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance
induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau
pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk
kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
5. 5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pemimpin itu menurut para ahli?
2. Apa pengertian kepemimpinan?
3. Apa saja teori-teori kepemimpinan?
4. Bagaimana tipe dan gaya kepemimpinan?
5. Apa syarat-syarat kepemimpinan?
6. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada para pembaca tentang kepemimpinan baik itu pengertian kepemimpinan,
teori-teori kepemimpinan, tipe dan gaya kepemimpinan, syarat-syarat kepemimpinan
dan ciri-ciri kepemimpinan yang baik.
6. 6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli
Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan
(1999). Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan
memimpin subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983: 255). Pemimpin
adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa
mengindahkan bentuk alasannya.
Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang,
sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa
tujuan.
C.N. Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu
kecenderungan dan pada kesempatan lain, semua gerakan sosial diamati secara
cermat akan ditemukan kecenderungan yang memiliki titik pusat.
Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994: 33). Pemimpin ialah
seseorang yang dengan jalan memprakarsai (memelopori) tingkah laku sosial
dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya
orang lain atau melalui kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas,
pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan
kualitas-kualitas persuasifnya dan ekseptansi/penerimaan secara sukarela oleh
para pengikutnya.
7. Sam Walton. Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa percaya diri
pada para pendukung. Jika orang memiliki percaya diri tinggi, maka kita akan
terkejut pada hasil luar biasa yang akan mereka raih.
Rosalynn Carter. “Seorang pemimpin biasa membawa orang lain ke tempat
yang mereka inginkan”. Seorang pemimpin yang luar biasa membawa para
pendukung ke tempat yang mungkin tidak ingin mereka inginkan, tetapi yang
harus mereka inginkan.
John Gage Alle. Leader…a guide; a conductor; a commander” (pemimpin itu
7
ialah pemandu, penunjuk, penuntun; komandan).
Jim Collin. Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah
adalah pemimpin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam
tim, lalu pemimpin yang memiliki visi, tingkat yang paling tinggi adalah
pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk kebaikan
organisasi dan bawahannya.
Modern Dictionary Of Sociology (1996). Pemimpin (leader) adalah seseorang
yang menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam
kelompok (a person who occupies a central role or position of dominance and
influence in a group).
C.N. Cooley dalam “The Man Nature and the Social Order”.
Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan
sebaliknya, semua gerakan sosial, kalau diamat-amati secara cermat, akan
ditemukan di dalamnya kecenderungan-kecenderungan yang mempunyai titik
pusat.
I . Redl dalam “Group Emotion and Leadership”. Pemimpin adalah seorang
yang menjadi titik pusat yang mengintegrasikan kelompok.
J.L. Borwn dalam “Psychology and the Social Order”. Pemimpin tidak dapat
dipisahkan dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu posisi yang
memiliki potensi yang tinggi dibidangnya.
8. Kenry Pratt Fairchild dalam “Dictionary of Sociologi and Related Sciences”.
Pemimpin dapat dibedakan dalam 2 arti; Pertama, pemimpin arti luas, sesorang
yang memimpin dengan cara mengambil inisiatif tingkah laku masyarakat
secara mengarahkan, mengorganisir atau mengawasi usaha-usaha orang lain
baik atas dasar prestasi, kekuasaan atau kedudukan. Kedua, pemimpin arti
sempit, seseorang yang memimpin dengan alat-alat yang meyakinkan,
sehingga para pengikut menerimanya secara suka rela.
Dr. Phil. Astrid S. Susanto. Pemimpin adalah orang yang dianggap mempunyai
8
pengaruh terhadap kelompok.
Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh Staf Dosen Balai Pembinaan
Administrasi Universitas Gadjah Mada). Pemimpin (Leader) adalah orang
yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain dalam situasi
tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna mencapai tujuan.
2.2 Pengertian Kepemimpinan
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut pemuka, pelopor,
pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja,
tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah pemimpin adalah orang yang
mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan suatu organisasi. Menurut
Hikmat (2009: 249), kepemimpinan adalah proses pelaksanaan tugas dan kewajiban
individu. Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam memikul tanggung
jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan wewenangnya
yang telah didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya. Owen dalam
Sudarmiani (2009: 33) menyimpulkan kepemimpinan sebagai fungsi kelompok non
individu, terjadi dalam interaksi dua orang atau lebih, dimana seseorang
menggerakkan yang lain untuk berpikir dan berbuat sesuai yang diinginkan.
9. Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau
9
sudut pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam merumuskan definisi
kepemimpinan, yaitu:
a. Unsur-unsur yang mendasari
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang
dikemukakan di atas, adalah:
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain
atau kelompok.
3. Kemampuan bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Sifat dasar kepemimpinan
Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin.
Kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu:
1. Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap
manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat
dan keadaan yang berlainan.
2. Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.
3. Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat
mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan
sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi
(Tatang M. Amirin, 1983:15).
Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan yang sama, yaitu
masalah kepemimpinan adalah masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi
antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan
bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan
mengkoordinasi.
10. 10
2.3 Teori Kepemimpinan
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat penting artinya untuk mengkaji
sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara
efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Seorang
pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar mempunyai referensi
dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara
lain :
1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian
pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang
kemudian teori ini dikenal “The Greatma Theory”. Dalam perkembangannya, teori
ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan
bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat
dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu antara lain: sifat fisik,
mental dan kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain:
a) Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang
tinggi di atas kecerdasan rat-rata dari pengikutnya akan mempunyai
kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengikutnya.
b) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal
maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang
matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah goyah dalam
mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
11. 11
c) Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi
serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin
pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
d) Sikap hubungan kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap kehormatannya sehingga para pengikut mampu
berpihak kepadanya.
2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini
memiliki kecenderungan kearah 2 hal, yaitu:
1. Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan
hubungan akrab dengan bawahan. Contoh: membela bawahan, memberi
masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
2. Struktur Inisiasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan
batasan kepada bawahan. Contoh: bawahan mendapat instruksi dalam
pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan
dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana
seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan
terhadap hasil yang tinggi pula.
3. Teori kewibawaan pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan,
sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang
lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia
untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
4. Teori kepemimpinan situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus
bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
12. 12
5. Teori kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang
positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
2.4 Tipe Kepemimpinan
Kartini Kartono menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:
1. Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga
mereka mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan
pengikutnya timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin itu.
2. Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a. Menganggap bawahannya belum dewasa
b. bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe Otoriter
Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
a. Pemimipin organisasi sebagai miliknnya
b. Pemimpin bertindak sebagai dictator
c. Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.
4. Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a. menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku
b. lebih banyak menggunakan system perintah
c. menghendaki keputusan mutlak dari bawahan
d. Formalitas yang berlebih-lebihan
e. Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan
f. Sifat komunikasi hanya sepihak
13. 13
5. Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamakan masalah kerja sama sehingga terdapat
koordinasi pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi
menghadapi potensi sikap individu, mau mendengarkan saran, dan kritik yang
sifatnya membangun. Jadi pemimpin menitik beratkan pada aktifitas setiap
anggota kelompok, sehingga semua unsur organisasi dilibatkan dalam aktifitas,
yang dimulai penentuan tujuan, pembuatan rencana keputusan, dan disiplin.
2.5 Gaya Kepemimpinan
Leadership styles adalah cara yang diambil seseorang dalam rangka mempraktekan
kepemimpinannya. Menurut Blake dan Mouton ada lima gaya kepemimpinan di
zaman modern yaitu :
1. Gaya tidak peduli (worst leadership style)
2. Gaya condong pada manusia (people oriented style)
3. Gaya condond pada produksi
4. Gaya cari keseimbangan (maintain present balance)
5. Gaya puncak (peak of leadership)
2.6 Syarat-syarat Kepemimpinan
Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:
1. Kekuasaan
Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada
pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat
sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.
2. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin
mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
3. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara
teknis maupun social, yang melebihi dari anggota biasa.
14. 14
2.7 Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik
WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus memiliki
tiga ciri, yaitu:
1. Penglihatan Sosial
Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul
dalam masyarakat sehari-hari.
2. Kecakapan Berfikir Abstrak
Dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas, intelegensi
yang tingggi. Jadi seorang pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan
adanya gejala yang terjadi dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam
tujuan organisasi.
3. Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik darah, membuat kekacauan menandakan emosinya
belum stabil, dan tidak memililki keseimbangan emosi. Orang yang demikian
tidak bisa jadi pemimpin sebab seorang pemimpin harus mampu membuat
suasana tenang dan senang. Maka seorang pemimpin harus mempunyai
keseimbangan emosi.
15. 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan agar kehidupan
menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan. Kepemimpinan juga dapat dikatakan
penting apabila memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara
yang tepat. Seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus
mendorong perilaku positif dan meminimalisir semua yang negatif, mencari
pemecahan masalah, mempelajari perubahan di sekitarnya, serta merencanakan
strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran membangun untuk makalah ini
sehingga kedepannya makalah ini bisa menjadi lebih baik.
16. 16
DAFTAR PUSTAKA
Sule, E. Tisnawati. & Saefullah, Kurniawan.2005. Pengantar Manajemen. Jakarta
:Kencana.
Handoko, T.Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Said, M.Mas’ud. 2010. Kepemimpinan : Pengembangan Organisasi Team Building
dan Perilaku Inovatif. Malang: UIN-Maliki Press.
Adi, Putro. http://artikelrande.blogspot.com/2010/07/manajemen-kepemimpinan
17 Oktober 2014. 18.39 WIB