Makalah ini membahas tentang kepemimpinan, meliputi definisi kepemimpinan, karakteristik yang harus dimiliki seorang pemimpin seperti kecerdasan, kepribadian, dan kemampuan supervisi, tugas pemimpin, serta model dan pilar-pilar kepemimpinan.
LINK DOWNLOAD
http://www.tipspublicspeaking.net/2014/09/download-makalah-kepemimpinan-pdf-gratis.html
Download malakah kepemimpinan gratis ini sekarang. Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Pada dasarnya Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Download Makalah Kepemimpinan Pdf Gratis
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)ombaga sakerebau
Merupakan materi presentasi yang menjelaskan mengenai Paradigma yang terdapat pada HRD yakni performance dan learning beserta asumsi-asumsi dalam paradigma tersebut. Hal tersebut memberikan pemahaman terhadap fungsi HRD dalam pengembangan SDM.
LINK DOWNLOAD
http://www.tipspublicspeaking.net/2014/09/download-makalah-kepemimpinan-pdf-gratis.html
Download malakah kepemimpinan gratis ini sekarang. Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Pada dasarnya Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Download Makalah Kepemimpinan Pdf Gratis
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)ombaga sakerebau
Merupakan materi presentasi yang menjelaskan mengenai Paradigma yang terdapat pada HRD yakni performance dan learning beserta asumsi-asumsi dalam paradigma tersebut. Hal tersebut memberikan pemahaman terhadap fungsi HRD dalam pengembangan SDM.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Kepemimpinan (leadership) merupakan suatu hal yang tidak dapat terlepas dari kehidupan kita sebagai suatu makhluk sosial. Dalam kehidupannya manusia selalu tidak terlepas dari apa itu yang dinamakan interaksi, baik itu dengan sesamanya mau lingkungan kehidupannya. Ketika suatu individu telah masuk dalam suatu lingkungan kelompok atau organisasi, manusia tersebut haruslah mampu menciptakan kondisi yang harmonis antar anggota kelompok atau organisasi yang dimasukinya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Kepemimpinan (leadership) merupakan suatu hal yang tidak dapat terlepas dari kehidupan kita sebagai suatu makhluk sosial. Dalam kehidupannya manusia selalu tidak terlepas dari apa itu yang dinamakan interaksi, baik itu dengan sesamanya mau lingkungan kehidupannya. Ketika suatu individu telah masuk dalam suatu lingkungan kelompok atau organisasi, manusia tersebut haruslah mampu menciptakan kondisi yang harmonis antar anggota kelompok atau organisasi yang dimasukinya.
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Makalah manajemen Kepemimpinan
1. 1
MAKALAH MANAJEMEN
“ KEPEMIMPINAN ”
Disusun oleh (kelompok 5) :
Indah Pertiwi
Defri Rosita
Suleh Ahmadi
Doni Freshdiantoro
SEMESTER II
PRODI MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena rahmat
dan hidayat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah manajemen yang
berjudul “ Kepemimpinan” .Dalam penyusunan makalah ini, tidak ada sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran
dan penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan semua rekan-rekan kerja
sehingga kendala dan hambatan dapat kami hadapi dengan bersama.
Dan penulis dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak, semoga makalah ini dapat diterima
oleh bapak/ibu dosen dan teman-teman semua.
Bengkulu, 07 Mei 2014
Penulis
3. 3
DAFTAR ISI
Halaman judul..................................................................................1
Kata Pengantar.................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................3
Bab I Pendahuluan...........................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................4
C. Tujuan........................................................................................4
Bab II Pembahasan..........................................................................5
A. Definisi Kepemimpinan.............................................................5
B. Karakter Kepemimpinan............................................................6
C. Tugas Pimpinan..........................................................................7
D. Model Kepemimpinan................................................................9
E. Pilar-Pilar Kepemimpinan..........................................................9
Bab III Penutup................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................10
B. Saran..........................................................................................10
Daftar Pustaka.................................................................................11
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan yang paling dinamis dengan kepemimpinannya yang
berpikiran maju tersebut dapat meciptakan pasar mereka. Organisasi yang
dapat menarik atau megembangkan pemimpin tipe manusia pemain akan
berhasil. Mereka akan mampu menghadapi persaingan yang keras dan
mengembangkan produk dan teknologi baru. Meskipun kepemimpinan itu
penting dan telah dipelajar oleh para ilmuan berprilakuan selama berapa
dasawarsa, tetapi konsep itu sendiri masih merupakan suatu misteri1.
Bahkan setelah berkumpul ribuan penelitian punm masih belum ada
kesepakatan diantara para ahli tentang apa yang sebenarnya kepemimpinan
itu dan bagaimana cara menganilis kepemimpinan. Maka dari itu penulis
mencoba mengkaji apa kepemimpinan, apa yang perlu diperhatikan dalam
kepmimpinan itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kepemimpinan ?
2. Bagaiman karakter atau sifat serta tugas dari pimpinan ?
3. Apa saja model kepemimpinan serta pilar –pilar kepemimpinan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kepemimpinan,
2. Mengetahui karakter , tugas menjadi kepemimpinan,
3. Mengetahui model kepemimpinan, serta pilar-pilar kepemimpinan,
4. Memenuhi nilai mata kuliah dan menjadi bahan diskusi tatap muka.
1 Bernard M.Bass, Stogdill’s Handbook of Leadership (New York : Free Press, 1982)
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah upaya mempegaruhi kegiatan pengikut melalui
proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu2. Para ahli lain
berpendapat bahwa kepemimpinan adalah sebagai seni untuk mengatur
individu dan masyarakat, serta memotivasi semangat mereka untuk
meraih tujuan yang telah di tetapkan3. Pendapat lain menyatakan bahwa
kepemimpinan sebagai seni untuk memengaruhi dan mengarahkan orang
lain dengan metode tertentu agar mereka berusaha untuk taat, loyal, dan
membantu dalam satu cara untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan4.
Seorang pemimpin memiliki karekter dan sifat tertentu, pemimpin
menduduki jabatan yang tinggi sebuah struktur organisasi, perusahaan.
Pemimpin di bekali dengan kekuasaan untuk mempengaruhi, mengatur
atau mengarahkan anggota organisasi untuk tunduk terhadap
kepemimpinan mereka. Kepemimpinan muncul dari aspirasi anggota
organisasi. Adapun seorang pemimpin dengan kekuasan yang di
milikinya, ia berusaha memengaruhi prilaku orang lain dengan sebuah
metode yang memungkinkan mereka loyal dan taat kepadanya, selain itu
para bawahan juga berkenaan untuk mematuhi segala perintahnya
dengan ridha dan segenap perasaan jiwa. Sebagai seorang pemimpin ia
menggunakan sepenuh hati dan bisa di terima oleh bawahnnya jadi,
seorang pemimpin sumber kekuasaannya adalah aspirasi bawahan.
2
Edwin. A. Fleishman,” Twenty Years of consideration and Scructure”, in Current
Devwloments in the Study of Leadership, ed Edwin A. Flesiman dan James G.
Hunt (Carbondale: Southern lllinois University Press, 1973) hal. 3
3
John F. Dan Robert B, Public Management, Ronald Press, New York, 1960
4
Madrasah al-Masya al- Amerika, Katiib al Ziyadah, hlm. 12
6. 6
B. Karakteristik Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus menpunyai karakter yang mampu menjadi suri
tauladan yang baik seperti Nabi Muhammad SAW yang memilik sifat ,
amanah, tablig, shidiq, dan fatthonah. Agar para bawahan dapat
menghargai pemimpin itu sendiri berikut karakter yang mesti dimiliki
sorang pemimpin :
a. Kecerdasan (intelligence)
Para ahli menemukan suatu kecendrungan umum yang menunjukkan
bahwa pemimpin lebih cerdas dari pengikutnya5. Seorang pemimpin
harus lah cerdas karena bagaimana ia seorang dapat memimpin suatu
perusahaan bila tidak dapat mencari peluang keuntungan,
mempertimbangkan modal, resiko , upah bagi pagawai, strategi yang
harus di tempuh dalam mencapai kesuksesan perusahaan.
Kecerdasan dapat pula berupa : pertimbangan, ketengasan,
pengetahuan dan kefasihan berbicara.6
b. Keperibadian (Personality)
Beberapa riset menunjukkan bahwa sifat kepribadian seperti
keuletan, orisinalitas, integritas pribadi, dan kepercyaan diri
berkaitan dengan kepemimpinan yang efektif7. Pemimpin setidanya
memilik kepribadian berupa : kemampuan adaptasi, sopan santun,
gaya pribadi yang inspirasional, kewaspadaan, kreativitas, integritas
pribadi, percaya diri, bijaksana keseimbangan dan pengendalian
emosi serta mandiri.8
c. Karakteristik Fisik (Physical Characteristics)
Hubungan antara kepemimpinan yang efektif dengan karakter fisik
seperti umur, tinggi, berat badan dan penampilan. Tubuh yang terlalu
tinggi dan terlalu berat di banding rata-rata jelompok tentunya tidak
menguntungkan untuk mencapai posisi kepemimpinan9. Akan tetapi,
5 Raplh M. Stogdill, Handbook of Leadership (New York:Free Press, 1974)hal. 43-44
6 Bernard M. Bass hal. 75-76
7 Misalnya lihat Chris Argyris, “ Some Characteristic of Succesful Executive,” Personel
Journal, Juni 1955. Hal. 50-63 ; dan J.A Hornaday can C.J bunker, “ The Nature of
Entepreneur,” personel Pdycholocgy, Musim Semi 1970, hal 47-54
9 Raphl M. Stogdill , hal 35-71
7. 7
banyak organisasi yang membutuhkan orang dengan fisik yang besar
untuk menjamin kepatuhan pengikutnya. Dugaan ini terlalu
menekankan kekuasaan berdasarkan paksaan dan ketakutan tetapi
karakterk fisik ini bukanlah hal yang diutamakan sebagai seorang
pemimpin miliki. Di lain pihak banyak seorang pemimpin yang
berperawakan kecil seperti B.J Habibie, Napoleon, Ghandi, dll.
d. Kemampuan Supervisi
Ghiselli menemukan adanya hubungan positif antara kemampuan
seseorang dengan tingkat dalam hirarki organisasi. Kemapuan
supervisi didefinisikan sebagai pendayagunaan segala bentuk
praktek supervisi secara efektif ditunjukkan oeleh persyaratan situasi
tertentu10. kemampuan yang mesti seorang pemimpin punyai berupa
kemampuan memperoleh kerja sama, popularitas dan kemampuan
bergaul, partisipasi sosial, diplomasi, mampu mengidentifikasi
manfat-manfaat, kemapuan berani mengambil risiko.
C. Tugas Pemimpin
Sebagai seorang pemimpin memiliki tugas secara umum sebagai :
Mengembangkan visi serta menetapkan arah dan strategi
perusahaan untuk menghasilkan perubahan –perubahan yang
dibutuhkan agar mencapai visi itu.
Mengkomunikasikan tujuan yang ingin dicapai melalui
pernyataan dan perbuatan (tindakan) kepada siapa yang mungkin
diperlukan untuk memberikan pengaruhnya bagi pembentukan
tim yang memahami visi dan strategi perusahaan, serta menerima
kebenarannya.
Memberikan motivasi bagi orang-orang untuk mengatasi
hambatan-hambatan dalam perubahan menuju perbaikan, dengan
Cara memenuhi kebutuhan manusia uang sangat mendasar yang
sering kali tidak terpenuhi.
8. 8
Menciptakan perubahan, seringkali dalam taraf yang dramatis,
untuk menghasilkan perubahan yang sangat berguna bagi
kemajuan perusahaan. Sebagai misal : perubahan dalam
pembuatan produk-produk baru yang diinginkan pelangan,
pendekatan baru dalam hubungan kerja yang akan membantu
perusahaan mampu berkompetisi, dll.
D. Model Kepemimpinan
1. Model Demokrasi11
Keputusan yang diambil dalam model kepemimpinan ini
merupakan hasil kesepakatan bersama melalui sebuah diskus dan
pemikiran yang kolektif. Pemimpin berperan untuk memimpin
dan mengatur jalannya diskusi (musyawarah), dan memberikan
kebebasan bagi masing-masing individu untuk mengungkapkan
pendapatnya. Setiap individu juga diberi kebebasan untuk
memilih bekerja dengan sesama anggota masyarakat lainnya.
Seorang pemimpin menyampaikan gagasan dan sarannya melalui
berbagai media, dan ia tidak memiliki hak untuk memaksakan
kehendaknya. Dalam menjalankan model kepemimpinan ini
dibangun dengan semangat kebersamaan, persamaan. Masing-
masing individu adalah sama dan merupakan bagian dari lainnya.
2. Model Autoritatian12
Seorang pemimpin memiliki wewenang mutlak untuk
menentukan program atau kebijakan tanpa harus meminta
pertimbangan dan bermusyawarah dengan masyarakat. Rakyat
hanya berperan menjalankan program dan kebijakan pimpinan,
selangkah demi langkah, tanpa mengetahui masa depan dan
tujuan yang ingin diraih. Mereka hanya pekerja yang buta
terhadap tujuan yang ingin diwujudkan pemimpin. Pemimpin
memiliki wewenang mutlak untuk membagi pekerjaan,
11
Ahmad Ibrahim Absu sinn, manager Syariah, (PT. Rajagrafindo persada :
Jakarta, 2006 ) hlm. 132
12
Ibid,.
9. 9
menurunkan perintah dan memaksa rakyat untuk mematuhinya
secara otoriter. Kedudukan dan posisi pemimpin terpisah dari
kegiatan rakyat, kecuali ada kondisi yang memaksanya untuk
turun dan memberi penjelasan kepada rakyat.
3. Model Laissazfaire13
Dalam model kepemimpinan ini, peran seorang pemimpin bersifat
pasif. Dia memberikan kebebasan mutlak kepada rakyat untuk
mengambil keputusan, tindakan atau langkah lain terkait dengan
kehidupannya. Pemimpin hanya berperan menyampaikan
informasi dan kebijakan penting, serta menyediiakan fasilitas
yang dibutuhkan rakyat untuk menjalankan kebutuhannya. Selain
itu, negara tidak memiliki hak intervensi, kebijakan, atau
rekomendasi pekerjaan yang harus dilakukan rakyat.
E. Pilar-Pilar Kepemimpinan
Budaya perusahaan, arah dan bentuk manajemen sebuah perusahaan
atau organisasi sangat bergantung pada kemampuan seorang pemimpin
dalam menjalankan kepemimpinan (model kepemimpinan) , guna
mengantarkan perusahaan mencapai tujuan yang diimpikan. Selain itu,
juga dipengaruhi dengan faktor-faktor internal dan eksternal yang
secara intens berinteraksi dengan dinamika perusahaan.
Artinya, keberhasilan perusahaan dalam mencapai target dan
tujuannya, tidak hanya dipengaruhi oleh prosedur, peraturan, standar
operasi, komunikasi antara pemimpin dengan bawahannya harus selalu
terjaga, sumber daya manusia atau infrastruktur yang dimiliki oleh
perusahaan, namun model kepemimpinan yang dijalankan seorang
pemimpin juga akan menentukan kinerja perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Jadi yang menentukan maju dan mundurnya suatu
perusahaan itu salah satunya seorang pemimpin.14
13 Ibid,.
14 Ibid,.
10. 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan yang konsen terhadap nilai-nilai kemanusia,
memperhatikan kemuliannya dan menyertakannya dalam setiap
persoalan krusial, dan memperlakukannya dengan sebaik mungkin.
Lalu kepemimpinan yang konsen terhadap kehidupan rakyatnya, dan
tidak membedakan mereka kecuali berdasarkan beban tanggung jawab
yang diberikan seorang pemimpin. Dan seorang pemimpin yang
memiliki kemampuan strategis, konsen terhadap segala faktor internal
dan eksternal yang melingkupi organisasi atau perusahaan.
B. Saran
Bila menjadi seorang pemimpin kita harus memerhatikan bawahan
kita, mensejahterahkannya, kita tidak mempersusah dia dalam suatu
keadaan. Menjadi lah pemimpin yang bijaksana.
Bila kita ingin menjadi pemimpin yang berbaur kepada bawahan,
jangan menjadi pemimpin yang sombong, angkuh tetapi sempatkanlah
untuk makan siang bersama keryawan untuk mempererat persaudaraan.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Vincent Gaspersz, Total Quality Management, PT. Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta, 2005.
Gibson Ivancevich Donnelly, Organisasi prilaku, struktur, proses,
Penerbit Erlangga, : Jakarta , 2007
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, Pt. RajaGrafindo
Persada : Jakarta, 2008